Cerita Sex Akhirnya Mendapatkan Keperawanan Pacarku – Sebelumnya ada juga kisah mesum yang membuat birahi seksual anda langsung naik dengan judul Cerita Sex Dosa Terindah yang Pernah Aku Rasakan. Cerita ini berdasarkan kisah nyata yg dialami istri gue, sebut saja Vernike. Kelulusan SMA adalah masa yg paling menggembirakan untuk semua siswa/siswi, segala perayaan dibuat mulai dari corat coret hingga pawai keliling kota yg bikin macet jalanan. Kegembiraan ini juga dirasakan oleh Vernike dan kekasihnya waktu itu, sebut saja Endrew, yg sudah berkekasihan selama 1 tahun. Hubungan mereka boleh dibilang cukup mesra mengingat Endrew kos dikota itu dan beberapa kali mengajak Vernike kekamar kosnya untuk sekedar petting atau bercumbu, tetapi tidak sekalipun mereka pernah bercinta.
Hari itu adalah hari pelepasan siswa/siswi SMA, acara diadakan disebuah ruang serbaguna yg cukup besar dan terkenal dikota itu. Acara yg diadakan seperti biasa ada pertunjukan pentas seni dan wisuda simbolis untuk beberapa siswa/siswi yg berprestasi. Dipojok taman depan ruang serbaguna Vernike asyik bercengkrama dgn Endrew seputar masa depan yg akan mereka tapaki berikutnya, dgn mesra Endrew merangkul pundak Vernike yg bersender dibahunya.
Tindakan yg paling jauh yg mereka lakukan waktu berpacaran dikamar kos cuma sebatas pada hands job yg dilakukan Vernike kepada kemaluan Endrew, Petting atau menggesekan alat kemaluan mereka dgn memakai bawahan masing-masing, atau close up dgn Endrew yg suka sekali mengulum pentil susu Vernike yg coklat kemerahan dan mungil.
Beberapa kali Endrew sempat memaksa Vernike untuk telanjang bulat tetapi Vernike selalu menolak dgn alasan malu atau tidak siap, Endrew cukup frustasi kadang mengingat gejolak nafsunya yg begitu menggelora waktu berduaan dgn Vernike dikamar kosnya yg sempit.
Terpisah dari kawanan teman-temannya yg sibuk mengikuti acara pelepasan itu, Vernike dan Endrew asyik asyik terus bercumbu dibelakang kantor administrasi serbaguna itu. Ciuman bibir yg mereka lakukan begitu panas, hingga kuluman demi kuluman pun mereka lakukan, Endrew sesekali menciumi leher jenjang Vernike yg wangi parfum khas anak baru gede. Tak terasa tiba-tiba kemaluan besar Endrew menegang dan menekan kuat kearah kemaluan Vernike yg dibalut rok abu2 SMA-nya, nafsu Endrew kembali bergejolak dan kali ini ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.
Ditariknya tangan Vernike menuju dalam kantor administrasi yg ternyata tidak dikunci, lalu digandengnya Vernike masuk ke dalam toilet sambil mencari ruangan paling pojok untuk menuntaskan nafsunya.
“Kita mau ngapain Ndre, ini kan toilet laki-laki, nanti kalo ada yg masuk gimana?”, tanya Vernike waktu Endrew menarik paksa dirinya masuk ke ruangan dalam toilet tersebut,
“Tenang aja Vi, anak-anak kan pd sibuk sendiri…gak akan ada yg tau kita disini”, jawab Endrew.
Dalam ruangan toilet yg cukup bersih itu, Endrew meminta duduk dicloset jongkok yg penutupnya sudah diturunkan, lalu tergesa-gesa membuka restleting celananya untuk mengeluarkan kemaluan besarnya yg sesak karena sudah menegang. Vernike sudah tau apa yg Endrew mau, sesuatu yg waktu pertama kali dia merasa jijik hingga Endrew harus sedikit memaksanya untuk melakukannya.
Sambil tangannya menggenggam kemaluan itu, Vernike menjilati kepala kemaluan besar Endrew yg merah, dan ketika lubang kencingnya terjilat oleh lidah Vernike, Endrew merasakan sensasi yg luar biasa sehingga ia mendesah entah keenakan atau kegelian. Vernike memang belum terbiasa melakukan blow job, boleh dibilang kekasih Endrew sebelumnya lebih jago dalam melakukannya, tetapi paras manis Vernike dgn mulut yg dipenuhi kemaluan membuat Endrew sangat terangsang.
Waktu Vernike sibuk mengulum dan menjilati kemaluannya, Endrew mengangkat Vernike untuk berdiri dan membuka paksa kancing seragam SMA Vernike…satu persatu kancing itu terbuka hingga terlihat dada mulus Vernike dgn buah dada mungilnya yg bulat menggemaskan dibalut BH pink yg dikenakannya. Endrew mencium pipi dan cuping telinga Vernike sambil berkata,
“aku buka seragam dan BH-nya ya sayg….”, tanpa menunggu persetujuan Vernike, Endrew membuka
seragam SMA dan BH pink Vernike sambil sesekali menjamah pentil susu Vernike.
Kali ini Vernike sudah setengah telanjang dihadapan Endrew, buah dadanya mulai diremas kanan dan kiri bergantian, Endrew sedikit membungkuk menjilati daerah sekitar pentil susu Vernike hingga pentil susunya mengeras terangsang. Seperti seorang bayi, Endrew menyusu pada pentil susu kanan Vernike dan membuat memar disekitarnya….sedotan dan gigitan kecil Endrew sesekali membuat Vernike beteriak kecil sambil menjambak rambut Endrew…Vernike pernah merasakan pentil susunya bengkak beberapa hari karena Endrew terlalu hot menyedotnya.
Aksi Endrew terus berlanjut dgn mengulum, menyedot, dan menggigiti buah dada serta pentil susu Vernike yg tidak terlalu besar tetapi bulat menggairahkan. Kedua tangan Endrew sibuk meremas- remas pantat Vernike dari luar rok SMA-nya, sambil mencoba membuka restletingnya yg terletak dibagian belakang. Tanpa disadari oleh Vernike, yg tenggelam dgn kenikmatan permainan ‘menyusu’ Endrew, tiba2 Vernike merasakan rok SMA-nya sudah jatuh kelantai dan dia tau waktu itu dia cuma mengenakan CD coklat berenda yg dikenakannya.
“Endrew, enggak…kamu mau apa?”, sergah Vernike sambil sedikit mendorong badan Endrew yg lebih besar dari dia.
“Vernike sayg, kasih kesempatan aku untuk melihat kepolosan badanmu….please…”, pinta Endrew dgn memelas….Vernike cuma mengangguk pelan seraya jantungnya berdegup kencang, Endrew meloloskan celana dalam Vernike dan memandang kagum daerah sekitar kemaluan Vernike yg dipenuhi bulu kemaluan yg tidak terlalu lebat dan sangat terawat.
Endrew berjongkok, meminta Vernike merenggangkan kedua kakinya, lalu mengusap dari mulai betis hingga naik keatas hingga meremas pantat bulat telanjang Vernike. Pelan2 dia membuka belahan kemaluan Vernike dan menemukan gundukan berwarna pink yg sudah menegang, dia sudah menemukan klitoris Vernike……pelan-pelan dia menjulurkan lidahnya dan menjilat klitoris Vernike dgn lembut, Vernike mendesah…dan desahan Vernike semakin membuat Endrew bertekad melanjutkan aksinya.
Dijilatinya klitoris Vernike dgn penuh nafsu sambil sesekali tangan nakalnya membelai bibir kemaluan perawan Vernike…. Endrew dapat merasakan betapa cairan kenikmatan Vernike sudah membasahi jemarinya, ingin sekali dia menusukkan jarinya kedalam kemaluan Vernike tetapi dia tau Vernike pasti akan membencinya setengah mati.
Kali ini Endrew berdiri, mencium lembut bibir dan kening Vernike, lalu membalikkan badan Vernike menghadap dinding. Vernike sedikit membungkuk sambil memegang closet duduk didepanya. Endrew meremas kedua buah dadanya dari belakang sambil menggesekkan kemaluannya dibibir kemaluan Vernike…
“arrgghhh…Ndre…please jangan dimasukin ya….aku belum siap…”, pinta Vernike.
Endrew tidak menjawab dan sibuk menggesek-gesekkan kepala kemaluannya kebibir kemaluan Vernike…..nafsunya semakin tidak terkendali…dan tiba-tiba, Endrew menyodok kemaluan Vernike dgn paksa sehingga Vernike menjerit….
“ahhhhhh…..Endrewee….sakit…..”, teriak Vernike,
“tempemu nikmat sekali sayg….ahhh…sempit….”, jawab Endrew sambil mengocokan perlahan kemaluan Vernike yg mulai terbiasa dgn ukuran kemaluan Endrew yg menghujamnya.
Vernike sedikit berontak, dan hal itu memaksa Endrew memegang kuat kedua tangan Vernike….sambil menyodok-nyodok kemaluannya. Sesekali Endrew melihat kemaluannya yg dilumasi cairan kenikmatan kemaluan Vernike, tetapi dalam hati ia sedikit aneh karena tidak ada darah keperawanan yg seharusnya ada…..tetapi dia tidak terlalu perduli, yg penting dia sudah merasakan nikmatnya lubang kemaluan Vernike.
Beberapa menit Endrew menyodoki kemaluannya, Vernike merasakan badannya bergetar……Vernike merasakan orgasme yg luar biasa, dan Endrew yg mengetahui hal itu segera mencabut kemaluannya…. membalikkan paksa badan Vernike sambil memintanya duduk dicloset itu….mengocok sendiri kemaluannya dgn cepat…lalu…croottttt….croootttt….kemaluannya menyemprotkan air mani yg sangat banyak kearah buah dada mungil Vernike…..buah dada indah itu blepotan air mani…dan Vernike cuma pasrah menerima perlakuan kekasihnya itu……Sambil mengecup kening Vernike yg masih terduduk lemas, Endrew berkata
“trima kasih sayg….aku harap kita bisa terus bersama walau setelah lulus SMA….”