Tp aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi keluargaku, saat SMA dulu banyak Wanita yg menyukaiku karena aku memang tampan, tetapi jujur tak ada yg dapat meluluhkan hatiku. Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.
Setelah setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,
“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan
“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”
Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.
“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum
Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.
Dia jg baru saja mengetahui namaku.
“Dengar Rudi,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”
“Wah,tp saya baru bekerja nyonya”
“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”
“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.
Nyonya Leni pun memanggil nama
“Nayla,Nayla”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.
“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”
“Iya”Jawabku tersenyum
“Kalo jam sekarang masih sepi,Rud,nanti sekitar jam 3 baru ramai”
“Ohhh,akupun mengangguk
“Nay,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran
“Belum,kalo kamu?”
“Aku jg belum”
“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum
“Panas,ya?”Tanya Nayla
“Hmmm,tdk,kok”Jawabku
“Hehehe,kamu keringatan,ya?”
“Iya,anggukku membalas candanya
Setelah 5 menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Nayla
“Rud,kamu asyik,ya,orangnya?”
“Ah,kamu jg asyik,kok”Jawabku dgn tersenyum
Wajah cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Nayla agak terkejut,tp dia tak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.
Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”
Lalu aku segera berjalan kea rah Nayla, Nayla mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Nayla membalas ciumanku dgn mesra.
Nayla tak tahu harus berbuat apa dgn penisku yg dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat penisku
“Ayo deh, Nay, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan
Nayla akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dgn lembut, pertama terasa agak kaku, tp setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah kurasakan.
Setelah puas bermain dgn penisku Nayla kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yg semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dgn perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum
Memeknya masih mulus dan halus pertanda Nayla sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Nayla ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana
“Apa yg akan kamu lakukan, Rud?”Tanyanya heran
“Aku akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya
“Jangan, Rud, aku masih perawan”
Akhirnya setelah lima menit, seluruh penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Nayla merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,
Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Nayla mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.
Saat kulihat wajahnya yg berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yg membuat Nayla mendesah semakin keras, sementara penisku dipijat dgn lebih keras oleh memeknya.
“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Rud, enak, Rud, Ahhhh”Begitulah kata yg muncul dari mulut Nayla pertanda dia suka dgn permainanku
Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas di atas penisku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yg masih basah, kudengar Nayla mendesah kecil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya.
Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Nayla semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,
“Oke, sayang”
Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menambah kenikmatan pada Nayla, dia mendesah dgn kenikmatan
“Ahhh, Rud, nikmat banget, Rud, Ahhhh, Ssssst”
Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya.
“Wah, enak banget, Rud, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku
“Aku yg berterima kasih, Nay”Kataku membalas senyumannya
Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Nayla melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dgn cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.