Bacaan Sex Ngentot Perawatan Seks Janda Muda – Bacaan sex, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, cerita seks terbaru 2023. Tinggal Didesa tidak selalu berat, kadang juga menyenangkan, itulah pengalamanku, Dodi si penikmat janda, tentu didesa yang memiliki banyak janda muda ini. Sudah sebulan aku tinggal didesa ini, banyak batu akik yang sudah kuperoleh dari tambang didekat desa. Batu Kalimaya, bacan, dan juga yang lainnya. Untuk menjualnya, aku perlu pergi keperbatasan desa.
Diperbatasan desa ada tempat jual beli akik, tentu bila masih dalam bentuk batuan, harganya pasti jauh lebih mahal. Hari itu aku pergi kesana, dan semua batu akik ku segera kujual, uang jutaan rupiah yang kudapat ini membuatku cukup senang. Aku memilih memesan Handycam dari saudaraku dikota, beberapa hari kemudian sudah tiba didesaku. Kini aku bisa merekam aksi seks yang mungkin terjadi didesa ini.
“Wah, pak Rt, tumben aku dijamu makanan dan minuman sebanyak ini”,
“Ealah Dodi, maaf ya sebelumnya, ini bukan buat kamu”,
“eeh, terus buat siapa pak?”,
“Buat si Rindi, habis ini dia kesini” Aku baru teringat tentang Rindi itu, kata pak RT dulu, perempuan ini dibilang janda termontok di RT ini.
“ssstttt, iya Dod, aku mau menyantap si Rindi itu”,
“wah wah, gara gara saya ceritakan pengalaman saya dengan dua janda dulu itu, pak RT jadi pengen, hahaha”,
“sudah diam, kalau kamu mau, nanti kamu bisa ikutan”,
“Boleh deh pak, tapi cuman beberapa saja, nanti biar pak RT yang beraksi”.
Beberapa menit kemudian, tampak seorang perempuan mendekati rumah ini, lalu menyapa pak Rt.
“Pak rt, saya boleh masuk?”,
“Si..silahkan Rindi” wah memang benar, perempuan itu cantik dan montok, Buah dadanya juga cukup besar, pakaiannya tak mampu menyembunyikan pesonanya. “Eh ada mas Dodi”,
“Siang Rindi, saya permisi dulu pak, mau ambil sesuatu dikontrakan”,
“Iya Dodi, kembali lagi gak?”,
“iya, bentar aja kok” Aku lalu berlari kekontrakan ku dan mengambil Handycamku.
Kontrakanku yang dekat dengan rumah pak RT membuatku bisa segera kembali melihat simontok Rindi.
Beberapa menit kutinggal, ternyata ruang tamu rumah pak RT sudah sepi, aku lalu masuk dan mengunci pintunya. Pasti pak rt membawa Rindi kedalam, segera aku mendekati kamar pak rt. Aku memilih mendengarkan dari sebelah kamar itu,
“ooh, biar tetap sehat gitu ya pak?”,
“iya, soalnya kan janda janda disini jadi jarang beristirahat karena bekerja sendiri, tanpa ada bantuan laki laki”,
“Iya pak, saya kadang pegel dan meriang”,
“Sebentar, saya cek ya…”. Tampak suara itu adalah tanda bahwa pak RT sudah akan beraksi.
Aku menyalakan Handycam ku, lalu menyalakannya. Ada sebuah jendela yang terbuka, aku taruh saja kamera itu disana. Aku dari luar kamar itu bisa melihat aksi pak RT dari layar handycam. Tampak pak Rt melihati tubuh Rindi, layaknya dokter saja.
“Rindi, kamu coba buka bajumu”,
“Untuk apa pak?”,
“tampaknya buah dada kamu ada kelainan” Rindi menurut, ia membuka bajunya, Sekarang bagian atas tubuh montok Rindi bisa dilihat mata jelalatan pak Rt.
BH 36B itu masih bisa menutup buah dada montok Rindi.
“hmm..Kamu pasti merasakan buah dadamu jadi berat ya Vit?”,
“iya pak, gak tau nih”,
“Sini bentar, saya cek” Pak Rt mendekati buah dada Rindi, lalu membuka Bh 36B itu.
Segera buah dada montok itu membuat pak RT menelan ludah.
“sepertinya kamu…perlu perawatan buah dada”,
“Kenapa pak? Memang buah dada saya cukup berat, air susunya sudah lama tak saya keluarkan” Aku yang diluar kamar itu jadi Terangsang, apalagi pak RT yang didalam.
“Kalau begitu…biar saya rawat..” Pak Rt langsung memegang kedua buah dada montok itu.
Ia menepuk nepuk buah dada yang kenyal itu, pelan pelan tangannya mengelus elus buah dada kenyal itu.
“Geli pak, mmmf”,
“Gpp Rindi, ini biar keluar air susunya” Pak Rt lalu meremas buah dada itu.
“wah, mmmffff…itu keluar pak…”,
“ini harus dihabiskan, biar Buah dada Rindi gak berat lagi…aummm” Mulu pak RT lalu menyambut puting itu, dan menyedot air susu segar Rindi.
Lidah Pak rt membuat Puting yang keras itu makin deras mengucurkan air susu kedalam mulut pak Rt.
“Pak, uuuhf…geli…”,
“Slruuup…mmm….slruupp…cup…sluuurp…tahan ya Rindi..mmm” Aku hanya bisa geleng geleng dan tersenyum, pak RT ternyata juga pintar mengambil kesempatan.
Tenggorokanku sudah kering, aku memilih ikut ambil andil diaksi pak RT itu, aku buka pintunya. Tampak Pak Rt dan Rindi cukup kaget.
“oooh, pak RT lagi perawatan ya?”,
“Eh, Dodi, Rindi jadi kaget, iya nih…mmmf…pak RT lagi ngerawat BUah dada ku…”,
“hmmm, udah sering pak rt merawat janda janda disini, saya juga kadang membantu” Pak RT yang sibuk menarik dan menyedot puting Rindi tampak tersenyum karena kebohonganku.
“Pak Rt, biar saya yang nerusin perawatan buah dadanya”,
“mm…slruuuup..aaaah… iya deh, kamu terusin ya Dod”,
“Misi ya, Rindi kamu tiduran saja dikasur, biar pak RT bisa ngerawat yang lain”,
“oooh, pak Rtm au ngerawat yang mana lagi?”,
“Itu…kaki kamu pasti pegel juga, perlu dirawat”,
“ooh, iya sudah saya tiduran dikasur yach” Rindi segera tiduran dikasur, aku dan pak RT menahan tawa dan semakin terangsang.
“aaah…iya mas…uuuh” Aku langsung melumat puting basah Rindi, kutarik tarik pentil nikmat itu, dan air susu mengalir kedalam mulutku, kusedot dengan cepat memuaskan hasrat seksku.
“mmm…slruuup…mmm…cup…mmm…sluuuurp… gimana Rindi?”,
“oooh…mantep mas…mmmf…”. Aku memang sibuk meremas buah dada Rindi, juga menikmati air susunya.
“Rindi, saya buka semua pakaian kamu ya… biar cepet selesai perawatannya…”,
“oooh…iya pak RT…mmmf” Segera pak rt menlepas rok dan celana dalam Rindi, Kini tubuh montok itu sudah telanjang, dan siap untuk disetubuhi.
“Rindi, ini Bulu kamu terlalu lebat, biar saya benahin..”,
“slruuup …slruuup…mmm…slruuup..iya mbak, bulu bulu dibawah itu perlu diatur”,
“oooh…mmmf…iya deh pak…saya juga mulai merasa enak…uuuhf”. Pak Rt lalu mengambil alat cukur, dan segera pelan pelan, ia buka selangkangan Rindi.
“aaahn…pak…memek Rindi kok..”,
“Ini biar basah bulunya, nanti kalau dicukur biar gak sakit…cup..mmm”,
“oooh, iya sudah pak…mmmf…uuuh…sssh” Pak Rt lalu menjilati bibir vagina Rindi, dan memang setelah jilatan pak Rt yang nakal itu, memek Rindi mengeluarkan cairan yang berlendir, pak rt lalu memasukkan jarinya, dan mengobok obok memek Rindi.
“uuuhf….Rindi kok makin seneng sih pak…mantep perawatannya…oooh… mas Dodi juga hebat…”,
“Slruuup..cup..mmm…slruuup…iya mbak, kami sudah ahli”, Aku benar benar puas memutar dan meremas buah dada besar Rindi, juga air susunya yang terbaik itu.
Pak RT yang puas membasahi memek Rindi itu, segera membuka pakaiannnya, Lalu Penisnya yang sudah hormat itu terpampang minta masuk kelubang vagina Rindi.
“mmm…mm…cup…mm…iya pak…mm…sluuuurp” Aku tak menghiraukan pak RT terus saja bercumbu dan bertukar air liur dengan Rindi.
Pak Rt lalu menempelkan penisnya dibibir vagina Rindi, lalu perlahan kepala penisnya sudah masuk kedalam. Penis itu berdenyut denyut, Rindi jadi mendesah besar.
“Ini perawatan terbaik, memek kamu perlu diisi penis laki laki, kamu tenang saja”
Aku menghentikan ciuman ku, lalu pergi mengambil sarung pak rt.
“Rindi, kamu saya tutup matanya ya, biar perawatannya gak bikin kamu gelisah”,
“oooh…oooh..terserah mas…mmmf” Rindi yang sudah mendesah karena pak RT memasukkan penisnya kedalam vaginanya dengan pelan sambil menikmati sensasi luar biasa.
“Pak rt, Perawatannya segera dimulai saja”,
“Iya Dod, mbak Rindi juga sudah siap kayaknya..” Rindi yang ditutupi matanya itu sedang menggiti bibirnya menahan sensasi penis pak RT dimemeknya.
Ia segera mempercepat gerakannya, dan memilih meniduri tubuh Rindi. Kini pinggang pak RT saja yang sibuk naik turun mempercepat gerakan penisnya yang mengoyak vagina Rindi. Aku merekam dari bawah, kinitampak Jelas, Memek Rindi yang terisi penis besar itu tak henti bergetar karena sodokan maut pak RT.
“Dobel dobel perawatannya nih, memek sama toket Rindi saya tangani semua, hehe”,
“oooh…pak rt….mmmf… .sssh..aaaahn… aaah …memekku…oooh” Aku hanya geleng geleng melihat pak RT denga penuh semangat menyodok dengan cepat Memek Rindi yang tak ditutupi bulu halus itu.
Aku sudah tak tahan, aku menaruh Handycam ku diatas meja dekat Kasur itu, lalu melepas pakaianku. Crooot croot crooot, pak Rt ternyata sudah klimaks, ia mengisi memek Rindi dengan sperma.
“pak, kan mata Rindi lagi ditutup, suruh aja dia ngulum penis pak Rt yang habis klimaks itu”,
“Bagus idemu, sip” Lalu pak Rt mendekat Kepala Rindi.
“Rindi, ini udah hampir selesai, coba kamu buka mulut kamu…”,
“uuh, iya pak…aaaaa….aughfm!” Penis pak rt langsung masuk kedalam mulut Rindi, lalu segera kembali pak rt bergerak maju mundur mendorong penisnya yang sudah kembali mengeras menikmati mulut Rindi.
“Rindi tolong kamu jilatin itu ya..”,
“ooogh…mmm…iya pak..oommm…” Rindi tampak sudah hilang kesadaran, ia makin asyik menjilati Penis pak Rt, juga menyedot cairan yang bercampur dipenis pak Rt.
“Itu… apa yang…ooommm…slruuup… masuk kememekku lagi?”,
“Ini punya saya Rindi, biar saya tambah perawatannya”,
Gerakan ku maju mundur menyodok memek Rindi dengan cepat membuat Rindi kewalahan.
“ooogh..mmm..slruup..mmm…uufgh…oooh…uuuh..mmm…”.
“Biar saya bantu Rindi, kamu nikmati saja ya…oooh” Gerakan kepala Rindi membuat penis pak Rt makin keenakan diemut oleh mulut Rindi.
“ooough…pak rt…mmm…Dodi…uuufgh…aku gak kuat..oooh”, Tampak Rindi sudah klimaks, aku dan Pak Rt juga sudah tak kuat. Baca juga: Bacaan Sex Ngentot Sarah SPG Kosmetik Binal
Rekaman handycam sudah ku akhiri, lalu aku memilih berpakaian dan Meninggalkan pak Rt dan Rindi. Tampak Rindi sudah dibuka penutup matanya, ia sekarang sedang saling pandang dengan pak rt yang tidur disebelahnya.
“iya Dod, makasih udah bantuin pak Rt” Aku segera meninggalkan rumah pak rt.
Saat aku memakai alas kaki, terdengar suara Rindi mendesah, wah, tampak pak rt belum puas, pasti ia sedang asyik menyetubuhi Rindi lagi. Dasar pak Rt, janda janda di RTnya pun lama lama habis disetubuhi semua.