Perusahaan ku masih relative kecil. karyawanya terbatas sehingga pada saat pameran yang kira-kira rame kami menyewa stand agak besar dan membtuhkan tenaga freelane semacam SPG untuk bantu jaga stand. Sebagai coordinator tim pameran, aku juga harus irit biaya operasional, jika ak menghubungi agen SPG di sana rata-rata honornya 40rb satu sift (6,5 jam) dan kalo full pagi sampe malem 70rb. Itupun ceweknya dpet yang kualitas biasa.
Aku sendiri lebih banyak cuek. Waktu itu aku masih punya pacar dan Wina jga. Wina selalu di antar dan dijemput pacarnya ketika tugas jaga pameran. Singkatnya aku dan Wina tidak lebih dari hubungan kerja, dia bisa dikatakan bawahanku. Kami tidak akrab, aku lebih banyak diem kalo memang tidak ada yang perlu dibicarakan. Begitu memang gayaku di tempat kerja. Staf-staf di bawahku jga sungkan denganku karena sikapku itu…
Setahun kemudian aku keluar dari perusahaan itu dan beberapa bulan kemudian aku dengar kabar kalo Wina malah sudah menjadi karyawan tetap di perusahaan itu. Syukurlah, aku ikut seneng. Sampai dengan bulan Agustus 2010 ak tidak pernah ketemu dia lagi.
Melalui FB tanpa sengaja aku temukan Wina dari daftar teman di FB karyawan kantor lamaku itu. Aku add saja tanpa maksud dan tujuan apapun selain menjalin pertemanan. Tapi beberapa kali aku amati status yang dia tulis bernada sedih… Aku coba kirimkan pesan lewat inbox menanyakan ada masalah apa. Aku tidak tlis komen karena takut kalo dibaca pacarnya bias jadi salah paham. Ak ga punya niat apa-apa…
“mas Ajie sudah nikah belum?” ak jawab
“belum, nunggu kamu tapi malah ditinggal.”
Dia lalu jawab
Aku tiba-tiba mendapat insting bahwa ini akan menjadi petualangan yang menarik…
“ya mau lah… kamu sexy, baik, sopan dan dan lembut… sapa yang ga mau… kamu malah yang ga mau sama aku kan, ak kan ga cakep dan ga gagah seperti suamimu.”
Tanpa aku duga dia menjawab
“hmm.. sayang ya, hidup sering kali seperti teka-teki. Aku sih mau aja mas.. dlu waktu masih freelance bantu mas di pameran jujur ak simpatik sama mas Ajie. Ma situ cool. Dari semua pria di kantor kita dulu Cuma mas yang belum pernah godain aku… jadi penasaran hehehe…”
“ntar, belum ada ide nih…” aku jawab sambil nekat meraih kepalanya mencium rambut dan keningnya.
“hhhh….” Terdengar desahnya yang sangat seksi ketika tanganku menyenth leher dan telinganya..” aku jadi tau, di situ daerah sensitifnya.. lalu aku angkat wajahnya dan
“Win… ak pengen cium bibir kamu.”
“jangan mas… bahaya.. cukup gini aja” sambil dia mempererat pelukannya,,, aku seketika kecewa dan sekaligus maklum.
“massshh.. aahhh… geli mas… “ dan dengan cepat ak menangkap dadanya dari luar kaos, aku remas pelan-pelan,,, dan dia menggeliat kegelian…
“mmmhh… mass… na…kal… aahhh..”
“heehh… mass… aahhhh…. Ssssjhh”
Sumpah, dari beberpa cewek yang pernah ak tiduri suara desahan Wina paling top dan membuat penisku memberontak dari dalam celana… aku semakin kuat menindihnya… penisku ak gesekkan ke pinggul dan pahanya. Sementra tangan kananku berputar ke punggunynya dan dengan satu gerakan, lepaslah kait BH nya… kembali tanganku menyelusup ke balik BH nya… dia berkeringat…
“lepasin aja masss…” ak bangkit duduk, diapun duduk, pelan-pelan aku lepas kaosnya, matanya menatapku sambil senyum-senyum… kaos terlepas dan BH ak lepas juga… kami berpelukan sambil duduk dan pelan-pelan aku rebahkan dia, selanjutnya aku menyerang kembali lehernya… nafasnya ngos-ngossan menahan rasa nikmat dan geli,,, ak turun menjilati dadanya, juga keteknya yang bersih dan lalu segera mengulum putingnya yang sudah mengeras… tangan kiriku meremas toket satunya, dan terus bergantian kiri kanan…
Tanpa di minta tangan kirinya juga mulai berani mampir ke gundukan celanaku.. ia merabanya sambil sedikit menekan… remasanku di memeknya jga aku tambah lagi sambil mulutku bergantian menjilat putting dan lehernya…
“Wiinn.. masukin tanganya ya sayang….” Aku memintanya supaya tangannya maku ke dalam celanaku… aku ingin merasakan tangan lembutnya di penisku…
Dia lembut mengocok kontlku… jariku membalas dengan menyerang klitnya… dia memejam, mlutnya terbuka dan nafasnya mendesah sangat manja…
“ ak paling ga than geli kalo dijilat putingku,,,”
Dia terus menjilat turun ke perutlu dan sampailah ke senjata kebanggaanku… di menjilat lembut dari pangkal ke …
“”oohhhhhhhh.. Winaiii,..” di melahap penisku ke mulutnya… hhmmmm..”
“Wina… keren banget Win sedotanmu…” di berhenti dan menatapku dengan senyum manis, lalu melanjutkan kulumannya… tanganku ga jelas kemana,, kadang ke pipinya, rambutnya, punggung dan toketnya…
“mmhh… mhhhmmm…. Mmmmmhhhh” dia tetap mengeluarkan suara sambil terus menarikan lidah ke penisku… aku semakin melayang…
“jangan mas, ak ga biasa…” Aku berusaha memahami dan tidak memaksanya… dia lalu berhenti dan mengambil posisi duduk di atas penisku.. bibir vaginanya terasa memeluk penisku dan dia bergerak maju mundur dengan sangat lembut dann… ya ampuunn… posisi duduknya menciptakan bayangan di tembok yang sangat seksi… penisku semakin panas dan rasanya ingin segera membantingya dan menusukkan ke vagina seksi ini….
””mmmmmmmmhhhhhhhhh….. maaasssssss…. “ vaginanya dengan lembut dan pelan menelan penisku…
“ooohhhhhhh… anget sekali di dalem memekmu Win…”
Oohh.. mas.. mmm.. gila mas… aku nidurin kamu mas,,, mas Ajie,, ahh,,, mas… mulutnya meracau… penisku semakin panas di dalam sana… kdua tanganku meraih pantat montoknya dan meremas-remas dengan sangat gemes… Wina melihatku dan tersenyum… dia suka diremas pantatnya… badanya condong ke depan… aaku tahu maksudnya,., mulutku segera menyambar toketnya lagi… kedua bongkah pantatnya ak tarik ke samping…. Dia mengerang
Jari telunjukku meraih anusnya dan aku gesek-gesek lembuh di sana… Wina semakin kencang menggoyang penisku… badanya basah keringatt… lalu ia berhenti dan nafasnya tersengall..
Aku member isarat agar dia turun dari bdanku.. dia turun lalu ak atur dia tidur miring… satu kakiya yang atas ke dorong de depan… ak duduk dipaha satunya yang berada di bawah,,, ak mengarahkan senjata ke memeknya yang sudah basah…
Sambil memegang pantat dan toket, ak mendoring maju mundur… kali ini lebih terasa sempit memeknya…. Ooohhh Wina… kamu seksi sayang…
“mas jugaa… aahhhh… mmmhsssssssss,,”
5 menit dalam posisi ini, ak segera trun. Jika terus-terussan ak ga akan tahan… aku atur lagi Wina ke posisi nungging… ini posisi favorit pacarku dulu… aku cium dan sedot pantatnya.. lalu kembali menembak memeknya…. Mmm…
“masss”,,,
Aku semakin cepat dank eras mendorong penis…
“ooh yes… Wina.. kamu seksi..”
“ahh aahjh… ssyyy yaaahh… aahhh… ghmmhhhh” Wina tak pernah diamm
Badan kamu sama-sama basah… ujung penisku mulai berkedut.. duh,, ak mau keluar.. Wina belum.. ak hrus tahan dulu… aku cabut segera dan Wina pun merasa tanggung..
“duh kenapa mas.. Wina hamper sampe mas..”
“kamu telentang aja,,,”
“uuuhhhhhhhhhhhh”
Wina mencengkeram punggungku dan dadanya membusung naik… penisku merasakan cairan panas mengalir dari dalam rahimnya… Wina sudah keluar….
“aku udah mas… skarang mas… tapi jangan keluarin di dalem ya…”
Ku mengangguk dan melanjutkan sodokanku… tidak butuh waktu lama… Wina sambil membelai dadaku… dan
Aku cabut dan aku kocok penisku dannn
“serrrrrrrrrrrrrttt.. srrrrrrrrrrtttttttt… “ spermaku menyemprot kuat ke perut toket dan sbagian sampi ak wajahnya…
“makasih Wina… kok jadi kayak gini kita”
Wina tersenyum dan meremas pantatku…
”mas yang nakalin Wina sih…”
beberapa hari kemudian hal seperti ini sering terulang… tapi untung, sejak 2 bulan kemudian, Wina sudah pamit meghentikan seks rahasia kami karena dia mulai bisa menyayangi suaminya lagi. Suaminya pun berubah semakin baik sikapnya… aku tetap ikut seneng…