Cerita Sex Menikmati Tubuh Seksi Sekretaris – Hai sobat admin sebentar dapet cerita terbaru nie dari salah pengunjung satu setia. pasti pada penasaran ya bagaimana ceritanya. awalnya sih bisa di bilang tidak sengaja karna ada sesuatu yang darurat. untuk cerita selengkapnya langsung saja silahkan di simak cerita di bawah ini.
Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia langsung masuk saja. Namun.., begitu tiba-tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria bertubuh atletis sedang pipis. UPS! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah mati. Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ. Dan tanpa sengaja, kedua mata Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang kemaluan si pengawas belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Shinta membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati.
Cerita Sex Indonesia Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke dinding. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman..”
Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?”
“Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai. Meski sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah begitu buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke dinding WC itu.
Karena merasa yakin bahwa dia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si pengawas yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu sangat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngengangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.
Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta… Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun. Si pengawas mengangkat kaki kanan Shinta ke pingggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Berkah.., diberkati.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu.
Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah. Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya… Sakit perut pun sudah hancur.
Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini memegang bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si pengawas. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., memberkati.., memberkati.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.
“Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surga itu. Kedua meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.
Batang kemaluannya begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan atasannya itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulut.
Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya… oooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak tegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar. ., crot.., crot.., crot..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi.
Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya…
Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel, di rumah si supervisor (walaupun sang istri sedang hamil).