Cerita Sex Aku Sekarang Jadi Seorang Nymphomania – Nymphomania, cerita sex nymphomania, cerita sex ngentot, cerita sex nikmat, cerita sex seorang nymphomania, cerita sex ngewe dengan anak sma, cerita sex aku seorang nymphomania. Ela adalah nama panggilanku. Sebagai seorang perempuan, tidak, sebagai seorang yang sudah mengenal sex, aku termasuk dalam orang-orang yang selalu haus akan sex. Sex bukanlah hal yang tabu lagi di umurku yang ke 32, tidak seperti saat umurku masih 20an bahkan belasan.
Begitu banyak kegiatan seksual yang kami lakukan dan kebanyakan adalah hal-hal yang kinky dan semakin jauh semakin membuatku ketagihan sex. Tapi di sini aku tidak menceritakan petualangan sex kami. Di sini aku khusus menceritakan petualanganku sendiri. Yup, akibat ulah suamiku, aku menjadi seorang nympho.
Di samping kiri rumahku ada sebuah gang kecil yang menghubungkan gang rumah kami dengan gang di belakang rumah kami. Walaupun berfungsi sebagai penghubung, tapi gang kecil tersebut hanya sesekali dilewati orang. Ada seorang anak sma yang sering melewati gang kecil itu. Namanya Toni.
“Hey Toni, kan sudah kakak kasi tau, jangan sering lewat gang ini.” Kataku dari jendela samping rumah kepada toni yang aku lihat dia sedang berjalan tergesa-gesa.
“eh, kakak. What’s up?” kata Toni, tapi matanya bukan ke arah mataku, melainkan ke arah susuku. Ya saat ini aku mengenakan dress hitam tali kecil dengan belahan dada rendah sehingga susuku menyembul keluar, dan aku juga tidak mengenakan beha sekarang. “wah, kakak bikin aku kaget, kirain si botak”
“jangan nyebut suami kakak dengan si botak.” Kataku marah. “kamu beruntung dia lagi ga di rumah. Dia lagi kerja,”
Kami kenal sudah dari aku pindah ke rumah suamiku. Dan kami sudah berteman cukup baik, kami sering cerita satu sama lain. Dan sekarang jadinyapun kami cerita ngalor ngidul.
“jadi ingat sesuatu ni.” Kataku. “jadi gimana dengan cewekmu yang sekarang? Udah ciuman belum?”
“eh?… ehm. Malam minggu kemarin aku cium dia…”
“waaaah…” kata ku.
“habis itu aku diputusin. Sampe sekarang aku ga digubris.”
“whaaaatt!? Diputusin setelah ciuman. Pasti kamu nyiumnya kacau balau. Emang kamu nyiumnya gimana?”
“yaa cium biasa kayak biasanya ciumanlah.”
Sambil aku mengeluarkan setengah badanku sehingga susuku bergantung bebas di luar jendela, aku memajukan tubuhku ke arah toni. “tunjukin aku kamu nyiumnya gimana?” sambil aku memajukan bibirku.
“kakak ni ngomong apaan sih, weeeee.”
“kamu kan udah ngerasain ciuman pertama. Atau kamu ga mau ya nyium kakak?”
Dengan gugup toni mendekatiku, dan mencium bibirku dengan cepat tapi hanya sebentar.
“pantas, itu jelek banget.” Kataku dengan ekspresi datar. “nyiumnya tuh kayak gini.”. kutarik kepala toni, dan aku lumat bibirnya yang lembut, kusedot kedua belah bibirnya, dan kumainkan lidahku di dalam mulutnya.
“begitu tuh, pake lidah. Bibirnya dimainin juga. Jangan asal tempel.”
Kulanjutkan ciumanku padanya. Kulakukan lebih lembut dan lebih basah lagi. Tak hanya kepalanya, badannya kini aku peluk agar semakin intens ciuman kami. Akibatnya badanku semakin jauh keluar dari jendela. Dan kuhentikan ciuman kami.
“ini tidak baik ton. Aku… mau jatuh dari jendela. Tolong aku ton”
“ngomong sih emang gampang. Sini aku tahan badan kakak.”
Ah! Dia menahan tepat di kedua susuku. Cepat-cepat toni menarik kembali tangannya.
“gapapa kok megang susuku, cepat angkat kakak.”
Dalam usahanya mengangkat badanku, tangannya juga ikut meremas susuku. Sensasinya nikmat banget, susuku diremas orang selain suamiku. Karena belahannya rendah, akhirnya kedua susuku menyembul keluar.
Tapi memang toni lemah, mengangkat aku saja dia tak mampu.
Tersangkut di jendela dengan susu yang bergelantungan bebas menyembul keluar, sudah membuat memekku jadi basah.
“ton, masuk lewat pintu dapur, tarik kakak dari belakang.”
“eh, tarik dari belakang?”
Aku sedikit tertawa saat toni membuka pintu dapur, begitu dia di belakangku, dia pasti bisa melihat pantat dan memekku yang mulus tanpa celana dalam. Ketika sudah di belakangku, bukannya langsung menarik badanku, dia malah bengong.
“buruan tarik kakak.”
“eh, iya kak.”
Saat toni menarik badanku, dia memegang pinggulku. Semakin menarik, pantatku menempel tepat di kontolnya yang sudah ngaceng tapi masih di dalam celana. Begitu erat menempel, kakiku mengait pinggul toni. Ia tarik badanku dan akhirnya aku kembali ke dalam rumah dengan toni yang harus jatuh tertindih badanku.
Posisi kami mirip 69. Aku merangkak mundur mendekatkan memekku ke hadapan wajahnya.
“kakak ngapain!?”
“ooh, jadi ini ni yang nekan-nekan memek kakak?” kataku sambil membuka celana toni, dan tersembul keluar kontol toni yang tidak sebesar kontol suamiku tapi bentuknya lucu.
“nakal ya, kontolnya udah ngaceng keras gini.”
“aduh, maaf kak…”
Tanpa permisi langsung aku sepong kontolnya toni. Dia pun meracau tidak jelas.
“kamu jilatin dong memek kakak. Udah gatal ni.” Langsung aku tempelkan memekku di mulutnya. Dan lidah toni segera bermain di memekku.
“aaaaaah!… ton, kamu emang ga pandai ciuman. Tapi jilatanmu di memek jago banget ton.” Lidah toni agresif meliuk-liuk di memek dan klitorisku. Hingga aku gelinjangan dan tak tahan untuk tidak menyepong kontol toni. Jadilah kami 69 cukup lama. Hingga akhirnya memekku semakin gatal.
Aku tak tahan dan menarik diri lebih maju, memposisikan memekku di atas kontolnya, dan dengan mudah aku masukkan kontol itu ke memekku.
Aaaah, nikmat banget. Kontol lain ternyata rasanya beda. Sensasinya ngentotin kontol lain nikmat banget. Beda kontol beda rasa.
“kak, gapapa kah kita begini?”
“gapapa sayang, suami kakak kan lagi kerja.”
“bukan itu kak, tapi…”
“gapapa ton. Kamu kan baru putus. Nih kakak kasi hiburan buat kamu.”
Semakin cepat aku goyang naik-turunkan pantatku, semakin heboh susuku berguncang-guncang.
“kak, aku juga mau goyang.”
“yakin ton? Goyang aja.” Toni langsung menyodok memekku dengan agresif dan tak karuan.
“aaah! Ayo ton, goyang lebih cepat ton. Nikmat banget!”
PLAK! PLAK! PLAK!
Bunyi peraduan pantatku dan pinggul toni berlomba-lomba dengan suara desahan kami.
“sodok makin dalam ton, ayo. Semprot di dalam memek kakak ton.”
“kak, aku nyampe…” pejuh toni berhamburan keluar di dalam memekku, rasanya hangat. Walaupun aku belum orgasme, tapi cukuplah untuk selingan.
Aku diamkan kontolnya berada di dalam memekku beberapa waktu sambil kami berciuman. Hal yang paling aku suka adalah membiarkan kontol yang baru saja nyemprot di dalam memekku beberapa saat sambil berciuman.
“kak. Aku suka kakak.” Kata toni tiba-tiba.
“hehe, kamu nih ya belum puas juga.” Kataku sambil mengocok kontolnya yang masih tegang. Kemudian aku bersihkan kontol toni menggunakan mulutku hingga toni pun gelinjangan.
“Sayaaang! Kamu dimana?” itu suara suamiku. Aku dan toni panik. Dengan sekenanya aku rapikan dress-ku, dan kusuruh toni kabur lewat jendela.
“di dapur sayang!” kataku. Begitu toni lenyap dari jendela, begitu suamiku muncul dari depan,
Ups!