Cerita Sex Istri Cantik Berjilbab – Namaku Dendi, istriku Karunia Dewi, umurku 33 tahun sedang istriku 29 tahun. Kami mempunyai 2 orang anak, 1 perempuan bernama Intan dan satu laki-laki bernama Revan.
Anakku yang perempuan berusia 5 tahun sedang adiknya 3 tahun. Kami tinggal di daerah Antapani Bandung, aku bekerja sebagai staff Finance di sebuah Perusahaan swasta di daerah Rancaekek, sedangkan istriku adalah ibu rumah tangga.
Kehidupan seks kami selalu hangat, bahkan terkadang melakukannya di depan anak anak kami, walaupun tidak tiap hari kami melakukannya, karena kadang aku capek karena sibuk urusan pekerjaan.
Istriku sehari hari mengenakan hijab terutama saat di luar rumah, sedang saat di rumah hanya kadang-kadang saja. Istriku mempunyai paras yg rupawan, mirip artis pemeran Amira driver OK Car di sitkom sebuah televisi swasta.
Ngocoks Tinggi istriku 168 cm, aku sendiri 172 cm, tubuhnya lebih montok dan lebih berisi di banding saat kami belum menikah yang cenderung agak kurus, payudara istriku terbilang besar berukuran 36 C dan karena menyusui anak kami sehingga puting istriku sangat besar sebesar kelereng dan kehitaman.
Istriku seorang yg mudah bergaul, dalam urusan seks dia tak segan mengungkapkan keinginannya, fantasinya dan tidak mengenal tabu untuk berbicara kotor saat sedang aku setubuhi meski sehari hari menggunakan hijab.
Seperti saat itu kami sedang melakukan hubungan badan, kedua anakku sudah tertidur, kami berdua sudah telanjang, hanya hijab yang masih menempel di kepala istriku, aku memang lebih menyukai saat ngentot dengan istriku saat dia masih mengenakan hijab.
Saat itu aku aku sedang mengentot istriku dari belakang dengan posisi berdiri dengan satu kakinya di atas ranjang.
“Dewi”: “ah..kencengin pah…mamah mau keluar”.
Aku”: ” ia mah”memek mamah makin hangat”. Aku percepat entotanku sambil kuremas remas susunya bergantian, air susunya pun muncrat muncrat.
Istri: “pah, cupang leher mamah”. istriku paling suka kalau dikentot sambil dicupangin mau itu leher , susu, atau ketek sekalipun. Aku cupangin lehernya sampai berwarna merah.
Istri:” akh pah, mamah gak kuat lagi, mamah keluar” istriku mengejang beberapa kali.
Isteriku: ” papah juga mau nyampe mah..” Tak lama pejuku pun keluar di dalam memeknya yg masih berkedut kedut, lau kami berbaring kelelah di kasur. Sambil berbaring dan menonton video porno yang kami putar, kamipun mulai berbincang.
Dewi:” Pah banyak banget keluarnya pejuh kamu, ini sampai meleleh dari memek aku”. Kulihat pejuku sebagian keluar dari memek istriku yang berbulu lebat, meskipun lebat tapi cukup rapi.
Aku: ” ia, soalnya mamah hot banget malam ini”.
Dewi: ” bukannya mamah tiap malam juga hot pah, hehe.., atau karena papah lagi sange banget karena cerita mamah tadi sore”?
Istriku memang tadi sore telepon aku waktu masih di kantor dan cerita bahwa sewaktu ke mini market di godain sama manager mini market. Bahkan saat mau keluar mini market, pantat semoknya sempat ditepok sama si Manager.
Aku:” Ia, papah jadi horny denger cerita mamah, hampir saja ngocok sendiri di kantor”
Dewi:” jiah, segitunya papah, bukannya marah pantat istrinya di tepok orang, malah horny”.
Aku:” papah gak marah, malah bangga mamah ada yg godain, berarti istri papah menarik, haha…ha”.
Dewi:” ikh papah.. hehe..”.
Aku: “ceritain lagi yg jelas mah, gimana sampai mamah digodain dan pantat mamah di tabok… hehe”.
Dewi:” bukan ditabok pah..haha.. ditonjok..”.
Aku” akh mamah, ceritain lagi yang detail”.
Dewi:” jadi gini, tadi mamah keluar sebentar mau belok popok Revan, Revan kan tidur, mamah pikir gpp tak tinggal bentar, mamah pergi dech sama Intan ke mini market di sebrang.
Waktu mamah masuk sepi aza tu mini market, cuma ada seorang ibu tua lagi belanja, kasirnya lagi asyik ngobrol, kayaknya sih sama managernya.
Waktu mamah masuk mereka berdua pada ngeliatin mamah, mungkin karena mamah cantik kali ya pah”.
Aku: ” mamah aza geer kali”.
Dewi:” Memang mamah cantik, kalo gak cantik mana mau mata keranjang kayak papah sama mamah..hehe”.
Aku:” terus gimana lagi mah”?.
Dewi: jadi mereka terus liatin mamah, mamah balik liatin mereka, mereka pura pura liat keluar, eh abis itu liatin lagi, kayak mamah maling diliatin terus gerak gerik mamah, padahal mamah cewek alim pakai hijab”.
Aku:”ia pakai hijab, tapi mamah suka pakai baju sexy dan celana ketat”.
Dewi:”hehe, papah tau aza, mamah padahal pakai kemeja longgar pah, cuma celananya celana kain yang agak transparan yang warna putih itu tu”.
Aku:”tuch kan, itu bukan cuma kekecilan dan ketat tapi agak transparan, pasti CD mamah nyeplak dech”.
Dewi: ” hehe, ia palingan pah, mereka bisa liat bayangan cangcut mamah, apalagi mamah pakai cangcut warna item”.
Aku:” tu kan kebiasaan sich pakai yang transparan”.
Istrku memang sering pakai celana model kain ketat yg mencetak pinggulnya.
Dewi:” hehe, tapi papah juga gak pernah melarang”.
Aku” ye… mamahnya aza yang bandel, eh trus gimana lagi mah”?
Dewi:” ya, terus mamah bayar di kasir, biasa aza gak ada lagi yang terjadi , eh pas mamah mau pulang, managernya bilang makasih ya item….
Trus mamah tanya siapa yang item mamah kan walau gak putih2 amat tapi gak item, dia jawab, itu tu yang item sambil nunjuk ke pantat mamah.
Ooo.. ini, mamah tersipu malu, terus dia bilang mbak koq berani pake hijab tapi bawahannya agak transparan, mamah balik nanya dia, memang kenapa? trus dia bilang ya gpp mbak, tapi boleh kenalan, yau dah kita kenalan pah, dia minta no hp mamah juga.
Aku:” Trus mamah kasih”?
Dewi:”hehe, mamah kasih pah, kita tukerna no hp, trus tiba-tiba banyak anak sekolah masuk, trus mamah pamit pulang, pas mau pulang pantat mamah ditepok sama dia pah”. Aku:” terus mamah marah?
Dewi:”hehe nggak pah, untung anak2 sekolah tadi gak pada liat, cuma kasirnya saja yang liat dari tadi mesem2 aza”.
Aku:”Koq bisa gak marah, itu kan pelecehan?.
Dewi:” hehe orangnya ganteng pah, masih muda, mungkin 25 tahunan, lebih ganteng dari mamah…ckikikik” istriku sambil tertawa.
Aku:” pasti mamah mau ngentot sama dia kan?”.
Dewi:”ikh si papa to the point aza”.
Aku:”trus dia ada hubungi mamah setelah mamah pulang?
Dewi:”ada dua kali telpon, tapi mamah cuekin, kan belum izin ke papah”.
Aku:”ya, kakalu mamah heppy dan ok, mamah gak malasah”.
Dewi:beneran pah, tau gak pak pah tadi pas kita ngentot mamah bayangin sedang dientot sama dia, jadi gimana gitu rasanya”.
Aku:” waduh…pantesan tadi mamah hot banget, ngomong-ngomong dia masih single atau sudah nikah mah”?.
Dewi: “Siapa pah”?
Aku: “ya mamah pupra-pura itu, siapa namanya papah belum dikasih tau tadi”?
Dewi:”Asep pah, katanya masih bujangan, bilangnya belum punya pacar, trus mamah tawarin saja kalau pacaran sama mamah gimana”?.
Aku:” trus dia bilang apa, mau jadi pacar mamah”.
Dewi:” ya elah, hehe mamah gak bilang gitu koq, cuma godain papah saja”.
Aku: kirain, tapi beneran gak mamah mau ngentot sama dia”?
Dewi:” Mau pah, kalau boleh…hehe..katanya mamah cantik bilang dia, juga sexy dan berani”.
Tiba tiba anak kami yang paling kecil menangis, istriku segera bangun menghampiri.
Dewi:’Mungkin Revan haus pah, mamah susui dulu ya, papah gak pengen nyusu lagi’?
Aku:” kayaknya papah udah mah, mau tidur saja, kasihan nanti jatah Revan habis oleh papah”.
Dewi:” ya sudah papah tidur sana gih, besok nanti kesiangan”.
Aku: ia mah, mamah gak pakai baju dulu?
Dewi:” nanti saja Pah, kasihan Revan sudah kehausan.
Kulihat istriku mulai menyusui Revan dengan bertelanjang hanya jilbab yang melekat di kepalanya.
Pagi-pagi aku terbangun, anak ku Intan malah sudah siap2 mau pergi sekolah.
Aku mau segera pergi mandi, tiba2 ponselku berdering, kulihat salah satu bosku pak Fadli telepon dia Head of Finance ditempatku bekerja.
Agak heran juga kenapa pagi-pagi di telepon.
Dia mengabarkan tidak bisa ke kantor dan minta aku mengirimkan sebuah berkas penting, sudah siap di mejanya.
Singkat cerita aku sudah siap berangkat, kulihat istriku masih di dapur, cuma memakai kaos dan jilbab dikepala, tidak memakai celana, hanya celana dalam warna biru.
Kupeluk dia dari belakang.
Istriku:”akh, Papah ngagetin mamah saja, awas kalau horny”.
Aku: “hehe, mamah sich pagi2 gini cpakainnya kayak gini, cuma gak pakai celana, cuma CD doang”.
Istriku:” hehe lagi mau tampil sexy saja Pah, pakai cangcut doang, Papah gak pengen?”.
Aku:”ya ini kontol Papah sudah ngaceng, tapi Papah harus cepat2 berangkat ada urusan penting ada berkas yang harus dikirim ke Kantor Pusat punya Bos Fadli katanya dia gak masuk kantor”.
Istriku:”Apa dia sakit?
Aku:”gak mah, katanya lagi ada masalah, gak tau apa dia gak bilang”.
Singkat cerita aku pergi berangkat ke kantor, sebelumnya mengantar anakku intan ke sekolah TK terlebih dahulu.
Sampai di kantor aku segera mengirimkan berkas yang diminta pak Fadli ke kantor pusat melalui kantor perwakilan.
Sekita jam 10 pak Fadli telepon lagi, aku disuruh menemuinya setelah pulang kerja di sebuah tempat makan, katanya dia mau curhat.
Aku dan pak Fadli sudah lama kenal, kami sama-sama sempat bekerja di sebuah perusahaan di Bekasi.
Aku pindah duluan ke Bandung karena istirku lebih senang dekat dengan keluarganya di Bandung, sekitar 5 Bualan kemudian secara kebetulan Pak Fadli bergabung lagi denganku di tempat kerjaku yang baru di Rancaekek.
Pak Fadli sudah berusia 40 tahun tetapi istrinya masih muda seumuran dengan aku sekitar 32 tahun, istrinya lumyan cantik dan tinggi dengan hidung mancung, maklum dia blasteran Arab, aku dua kali bertemu dengan istirnya saat acara Family Gathering Perusahaan.
Saat itu dia memakai hijab, tapi kata pak Fadli sehari-hari dia tak berhijab hanya berhijab saat ada acara penting atau bepergian saja.
Sorenya aku segera menemui Pak Fadli di sebuah restoran dekat kampus ITB, kami biasa ngobrol di sana.
Pak Fadli bercerita dia sedang mengalami masalah Rumah tangga dengan istrinya, dia curiga istrinya selingkuh, sudah 3 bulan lebih dia tak mendapat jatah dari istrinya, istrinya sering bepergian, 2 anaknya kadang dititipkan di tempat mertuannya.
Pak Fadli meminta aku membantu menyelidiki istrinya apakah dia benar menyeleweng atau tidak, aku sebenarnya mau membantu tapi agak keberatan dan tidak mau ikut campur urusan Rumah tangga orang, aku menyarankan ke pak Fadli untuk menyelidiki melalui teman-teman dekat istrinya.
Akhirnya dia menyetujui saran dari saya.
Sekitar lewat magrib aku pulang ke rumah, begitu dengar suara mobilku anakku intan langsung berlari menyambut kedatanganku, kutanya kemana ibu, katanya ibu sibuk maen hp terus.
Aku segera masuk ke dalam rumah, kulihat istriku yang saat itu memakai baju kurung warna ungu dan jilbab warna putih sedang duduk di sofa dan menggengam HP nya dan anakku Revan sedang mainin mobil mobilan di lantai.
Aku: “tumben papah datang tidak di sambut”.
Istriku:’maaf Pah, lagi asyik balas WA, tadi papah kemana aza, mamah telpon 2x tidak diangkat-angkat”.
Aku:”Ia, Papah lupa, tadi ketemu pak Fadli, HP ketinggalan di Mobil”.
Istriku:”memang ada apa, kata papah tadi pagi dia lagi punya masalah”.
Aku:”Biasa mah, masalah rumah tangga, di curiga istrinya selingkuh”.
Istriku: “Masa sich Pah?, dulu waktu ketemu diacara gathering baik2 aza”.
Aku:”nanti dech mah ceritanya, papah pengen mandi dulu terus makan, mamah koq sibuk maen hp terus, memang lagi WA sama siapa?.
Istriku:” hehe, dengan Asep Pah”.
Aku:” Ya sudah mamah sekarang masak air dulu papah mau mandi air hangat.
Malamnya setelah nonton tv istriku mengajakku bercinta.
Istriku:”Pah, ngewe yuk, dari tadi siang mamah horny si Asep godain mamah terus melalui WA”.
Aku tanpa basa basi langsung membopong istriku ke ranjang, kebetulan kedua anakku sudah tertidur. istriku sudah tidak mengenakan hijab hanya memakai baju tidur transparan warna pink, bh warna coklat dan celana dalamnya warna krem dapat terlihat jelas dari luar.
Aku langsung menindih istriku dan mulai menciumi birirnya, kami saling melumat, tangan ku tak tinggal dia meremas susu istriku bergantian kiri dan kanan. “cup..muach..ckck ”
Sambil kami berciuman kemudian istri saya bilang”Pah buka aza dasternya, susu mamah jangan di remas, di isep saja, sayang asinya kebuang percuma”.
Memang bh dan daster istriku menjadi basah karenasusunya aku remas asinya mulai keluar, aku segera melepas bajuku dan celana juga melepas daster istriku, tinggalah istriku hanya mengenakan cd & bh saja.
istriku mulai meremas -remas kontolku.
Istriku:” Pah, buka aza kutang mamah, isep puting susu mamah”.
Segera kulepas bh istriku dan kujilat, ku isap puting susu istriku bergantian kiri kanan, nikmatnya minum susu langsung dari sumbernya. Istriku sambil mengerang terus mengocok kontolku.
Aku lepaskan cd ku sehingga sudah telanjang bulat.
Istriku: akh…Pah, cupangin susu mamah”.
Cplak..cpalk aku sedot pinggiran puting susu istriku yang sebesar kelereng sampai muncul warna merah merah di sekitar susu dan putingnya.
Kami kembali berciuman.
Istriku:’ Pah aku isep dulu kontolnya Papah ya”
Tanpa menunggu jawaban dari saya, istriku bangun dan aku terlentang, istriku mulai menjilat kontolku sampai ke buah zakarnya, itu memang keahliannya, aku tak tinggal diam, aku cobel memek istriku dari sela-sela cdnya.
Istriku:”Sudah Pah, lepas saja cangcut mamah”.
Saya segera melepasnya, dan dengan posisi 69 kami saling menjilati kemaluan kami.
Tiba-tiba istriku teriak,”akh pah itil mamah kena, ia isep yang kuat disitu”.
Memek istriku semakin banjir, bulu kemaluannya semakin basah.
Istriku:” Pah, mamah gak kuat lagi cepat tusuk, masukin kontol papah”. Dengan posisi konvesional aku segera masukan kontolnya yang sudah tegak sempurna ke memek istriku.
“akh..akh..oh yes.. genjot yang kuat Sep”.
Rupanya istriku sedang membayangkan disetubuhi oleh si Asep.
Aku:”Gimana Mah? Kontol Asep besar”. Istriku: Besar benget Pah, lebih besar dari Kontol Papah, akh..akh..oh god, pah cepetin ngewenya, mamah mau keluar”.
Aku percepat genjotannku, tak lama istriku menjerit”akh mamah keluar pah” saking kerasnya berteriak, intan yang tidur di ranjang sebelah sampai terbangun dan seperti mau menangis.
Inta:” ikh papah sama mamah koq berisik banget maen kuda-kudaanya”.
Aku:” Mamah sich, cepet tidurin lagi intan”.
Intan atau revan memang sudah biasa melihat ayah ibunya bersetubuh.Istriku segera bangun dan ngelonin intan.
Istriku” Intan bobo lagi ya, mamah belum selesai kuda-kudaan sama papah”.
Intan: “koq kuda2annya seringnya malam, kan ganggu intan tidur”. Istriku:”Siang kan papah kerja, dan kalau malam biar gak ganggu intan sama dedek Revan, mamah janji gak berisik lagi dech”.
10 Menitan Intan pun tertidur. istriku segera pindah lagi ke ranjang kami.
Aku:”Tumben cepat keluar, biasanya harus papah entot sambil berdiri dulu”.
Istriku:”hehe… gak tau pah”.
Aku: Palingan karena mamah bayangin Asep”.
Istriku:”Ayo pah, kita ngewe lagi sambil berdiri, biar papah cepat keluar”.
Istriku segera berdiri dan agak menungging.
Aku segera memasukan kontolku lagi dan mulai menggenjot istriku lagi.
Ku entot dari belakang sambil beridiri, kedua tangannya ku pegang…Plok..plok..plok, bunyi saat pahaku beradu dengan pantat istriku.
Tak lama istriku mengerang lagi.
Istriku:akh…oh…oh.. Pah..mamah mau keluar lagi”
Aku:”Tunggu mah, papah bentar lagi, aku terus genjot lagi keras keras.
Aku:” Akh papah mau keluar mah”. Istriku: Mamah juga pah…mamah keluar akh…akh.
Aku: Papah juga keluar mah”.
Kubenamkan kontolku dalam dalam ke memek istriku.
Pejuhku muncrat banyak sekali.
Akhirnya kami berdua rebahan, kami masih ngentot sekali lagi, sampai akhirnya kami kelelahan.
Kami akhrinya berbaring berdampingan, sambil istriku memainkan kontolku dengan tangannya.
Aku:”Mah, ceritain dong, si Asep WA apa saja”.
Istriku:”Awalnya basa basi tanya kabar, terus koq gak kelihatan belanja, terus dia mulai goadin aku Pah”.
Aku:” Godain gimana Mah?
Istriku:”awalnya nanya pakai baju apa, celananya tipis lagi gak, nanya juga pakai beha warna apa, cd warna apa, macem-macem dech pah”.
Aku: Satu-satu dong mah, biar lebih jelas”.
Istriku:” Papah penasaran banget ya?
Aku:” Ia lah mamah sampai sibuk gitu pegang hp terus”.
POV Istriku.
Siang itu aku baru habis pulang menjemput anakku Intan dari sekolahnya.
Setelah memberi makan anak-anakku, aku mengambil hpku dari dalam tas, ternyata ada 2x panggilan tak terjawab, kulihat ternya dari Asep, mau ku telpon balik, tapi gengsi rasanya,.
aku buka WA saja, rencanya mau ku WA dia, eh ternyata dia sudah WA aku duluan.
Asep:” hai mbak apa kabar, koq aku telpon gak pernah diangkat”.
Aku: ” maaf Sep, biasa emak-emak, sibuk ngurus anak.
Asep:” Sekarang lagi apa nich”.
Aku::” Lagi duduk aza di sofa, anak-anak pada asyik sendiri, kamu sendiri emang gak sibuk apa?
Asep:” Ya, aku duduk duduk doang, yang kerja anak buah”.
Aku:” ikh Sombongnya, jadi tiap hari cuma duduk duduk doang nggak kerja?
Asep::” ya gak juga, cuma ini lagi nyantai aza”.
Aku:” Oooh gitu”.
Asep:” Eh mbak boleh curhat gak”.
Aku:” memang mau curhat apa? ada bayarannya nggak ya”.
Asep:” ya kalau harus bayar, nanti aku trasfer dech”.
Aku:” hehe, becanda aza sep, emang mau curhatin apa sich”?.
Asep: ” Tentang pacar aku mbak, ibu aku minta aku cepat nikah, pacar aku itu masih sma kelas 3, katanya mau kuliah belum mau nikah dulu”.
Aku: “jangan jangan pacar kamu yang kemaren waktu aku belanja rame rame masuk minimarket itu bukan?, waktu kamu tepok pantat aku”.
Asep:” akh mbak, saya jadi malu, bukan mbak,saya gak kenal mereka, aku tepok pantat mbak abis gemesin, aku juga gak tau bisa nekad gitu hehe, unutk mbak baik gak marah”.
Aku:” alah paling udah biasa kamu godain ibu-ibu muda atau anak-anak sma, hayo dah berapa banyak yang kamu tepok pantatnya”.
Asep: “Ada dech mbak, koq jadi bahas itu”.
Aku:”Abis kamu nakal, kamu bisa dijerat UU perbuatan tidak menyenangkan lo.. untuk akunya gak merasa malah senang hehe, ya udah kamu mau cerita apa”.
Asep:” Jadi gini mbak aku sebenarnya udah mulai bosa sama pacarku, ke kanak-kanakan banget, aku lebih suka yang dewasa kayak mbak Dewi”.
Aku:” jiah, itu mah modus kamu aja mau godain aku kan”.
Asep: Sumpah mbak beneran”.
Asep melanjutkan:” Beneran mbak, aku lebih suka sama yang lebih tua, apalagi berhijab, pokoknya mbak banget dech”.
Aku:” Tuch kan itu modus kamu aza, emang apa yang kamu suka dari mbak”.
Asep:” Ya mbak dewasa, udah gitu hehe, sexy, hijabers masa kini”.
Aku:” Maksudnya gimana”.
Asep:” Ya kayak yang diisntagram mbak banyak tuch photo cewek-cewek berhijab tapi pakaiannya ketat, kadang tipis, roknya nyetak pantatnya, hehe kayak mbak sampai saya tahu warna cd nya”.
Aku:” Kamu mesum, jadi kamu suka yang seperti aku karena gitu ya, aku mah dah biasa pakai celana ketat, atau rok ketat tipis sampai cangcut aku keliatan, suami aku cuek-cuek aza sich, aku memang rada suka eksib gitu”.
Asep: Ya gitu mbak, hehe mesum-mesum juga biar dech, aku memang gitu, aku nungguin mbak belanja lagi, pengen tau pakai warna apa lagi..hehe”.
Aku:” Aku lagi males belanja, stock kebutuhan aku masih banyak, lagian males ada kamu..hehe”.
Asep: ” kirim emotion sedih)
“.
Aku:’ Kenapa?. Asep:” gpp, mbak sekarang pakai baju apa nich?
Aku: “Apa? pasti ngiranya aku kayak kemaren, aku pakai baju gamis kurung jadi gak ketat”.
Asep:”Yah…kecewa dech aku, mbak boleh nanya gak? tapi jangan marah?
Aku:” tergantung kamu mau nanya apa dulu”.
Asep:” Gak jadi dech”.
Aku: ” Kamu mau nanya aku pakai daleman gak, ya pakailah, aku pakai Cangcut pakai kutang juga.
Asep: ” hehe.. hampir tepat, padahal aku mau nanya mbak pakai cd warna apa, trus bh nya warna apa juga”.
Aku:” memang penting, koq nanya gitu,(tapi aku jawab juga) aku pakai cangcut warna merah, kutangnya warna abu-abu, jangan ngebayangin ya”.
Asep:”justru aku lagi ngebayangin mbak, aku lagi ditoilet nich”.
Aku langsung berfikir yang bukan-bukan” hayo mau ngapain, mau ngocok ya”.
Asep: Mau kencing mbak, hehe kalau bisa sekalian ngocok kalau mbak mau bantuin”. Aku: ” yeah, maksud aku kamu mau ngocok tangan karena kotor, dicuci gitu”.
Asep:” yeah hehe..”.
Aku:” udah kencingnya, gede gak,”.
Asep: ” hehe kirain mbak gak mksud ke situ”.
Aku:’ aku tuch tau banget cowok mesum kayak kamu”.
Asep:” Boleh aku photo”.
Aku:’ katanya curhat ini malah jadi ngelantur, tapi boleh kirim dong photonya, aku mau lihat”.
Asep: ” hehe siap mbak”. tak lama ada sebuah photo masuk.
Aku:” Waduh, udah ngaceng gitu kontol (aku kelepasan ketik dan sudah ku kirim).
Asep:” Mbak boleh telpon gak”.
Aku:’ mau ngapain”.
Asep:” Mbak ngerti dech bantuin mbak, mau dikeluarin”.
Aku:” Kamu mau kencing aja minta telpon minta bantuin ke aku, memang bisa”.
Aku pura-pura gak ngerti.
Asep:” yeah mbak koq pura-pura”.
Aku:” hehe yang jelas ngomongnya mau apa”.
Asep:” Iya dech, bantuin aku ngocok kontol mbak, dari tadi udah horny bayangin mbak, kita phone seks”.
Aku:” yeah, kamu nakal amat, istri orang diajak phone seks, gak akh entar imej aku jelek, kamu sebarin nomor hp aku”.
Asep:” Nggak dong mbak, nomor mbak aku simpen baik-baik buat aku aza, gimana mbak”. Aku:’ ya udah kamu telpon aku sekarang”.
Asep” ok Mbak (Sumringah sekali dia).
Akupun mengajak anak anakku main di kamar, aku sambil rebahan, tak lama hp ku berdering, asep sudah menelepoinku.
Aku:’Hallo Sep”.
Asep: (Suaranya bergetar)” mbak kocokin kontol aku dong”.
Aku:” Langsung aku isep aza ya sep..slruup…slruupp,”.
Asep: ” Akh mbak, aku buka baju mbak ya, aku buka juga beha ama cd mbak sekalian”.
Aku: ia buka baju mbak Sep, kutang mbak juga, cangcutnya jangan, nanti kamu masukin dari sela-sela cangcut aza”.
Asep: “Oke mbak, aku hisap susu mbak, manis banya asinya”.
Aku:” Ia sep, ini mbak juga lagi remas-remas susu mbak snediri, dan raba-raba memek mbak”.
Asep: Aku gak tahan lagi mbak, aku masukin kontol aku ya ke memek mbak”.
Aku:” Ia Sep, masukinnnya sambil berdiri aza, itu gaya favorit mbak sama suami, ayo ewe mbak sambil berdiri ya”.
Asep: “Aku masukin mbak, gimana kerasa gak”.
Aku:’ia Sep, kontol kamu besar, ngganjel, ewe aku yang kenceng”.
Asep: ia mbak, aku gak tahan mau keluar”.
Aku:” keluarin didalam memek mbak sep”.
Asep: Akh, aku keluar mbak akh lega”.
Aku:” banyak banget pejumu sep, photoin dong”.
Asep pun mengirimkan photo kontolnya yang mulai layu, dan tampak peju banyak sekali di lantai dan tembok kamar mandi.
Aku:” gimana sep, capek”.
Asep: lemas mbak tapi puas, mbak kirimin photo memek mbak dong”.
Aku:” satu aza dulu ya Sep, udah sore takut suami aku keburu pulang”.
Aku kirimkan photo aku, tapi masih memakai celana dalam, cuma kusampirkan cdaku agar kelihatan belahan memek aku dan bulu-bulunya yang lebat.
Asep::” wah mbak indah sekali, aku suka yang banyak bulunya”.
Aku:” Masa, itu suami aku yang suka bulu baok aku lebat Sep. ya paling aku gunting dikit biar rapih gak keluar bulunya dari cangcut”.
Asep:” Kapan-kapan video call dong mbak”.
Aku:” Kenapa gak langsung ketemuan aza Sep”.
Asep:’ Hah, ntar sumai mbak marah”.
Aku:” udah dulu ya Sep, suamiku kayaknya pulang, aku denger suara mobilnya”.
Aku pun buru-buru menutup telepon dari Asep dan merapihkan bajuku, intan sudah lari keluar, aku gendong Revan ke ruang tamu., dan duduk di sofa pura-pura sibuk maen hp. Semua kuceritakan ke suami ku setelah kami ngentot tadi.
Suami: ” oh jadi pas papah pulang mamah baru habis phone seks to”.
Aku cuma mesem saja.
Aku: Trus papah ceritain dong tadi pak Fadli ngomong apa aza?
Bersambung…