Pagi harinya suamiku sudah berangkat kerja, tubuhku terasa sakit semua. Semalam aku disetubuhi tiga penis yang berbeda. Aku masih ngantuk karena kurang tidur dan seluruh tubuhku sakit semua terutama di mulut vaginaku. Simpul Rottweiler yang besar membuatku agak sulit berjalan dan itu akan makan waktu cukup lama sebelum aku bisa kembali bersetubuh dengan anjing lagi. Aku baru saja mau berbaring tidur siang ketika bel pintu berbunyi.
Itu Clara dari sebelah. Dia ingin mengucapkan terima kasih karena aku telah merawat anjing peliharaan kakaknya saat mereka pergi berlibur. Aku bilang padanya bahwa itu tak masalah dan aku akan dengan senang hati melakukannya kapan saja mereka membutuhkanku.
Dia bilang dia sangat senang dan kami akhirnya bercakap-cakap soal lain. Dia membawa sesuatu di tangannya dan ia menunjukkan kepadaku. Itu gaun katunku yang aku tinggalkan di sofa tadi malam. Aku bisa saja membantah ketika dia bertanya apa ini punyamu?’ Tapi aku tidak langsung mengaku itu milikku.
Aku bilang, hei..itu seperti salah satu gaunku.” dan bertanya “di mana kau menemukannya?”
“Salah satu anjingku telah menemukannya, si Jantan yang besar, di sofa. Dia mengendus-endus gaun itu dan membawa di mulutnya”. Aku pikir, dia melakukan itu karena ada aromaku” gumanku dalam hati,
Aku berpikir sejenak sebelum menjawab sambil memeriksa gaun itu, lalu berkata aku habis mencuci di sana kemarin, mesin cuciku ngadat. Kakakmu sudah biasa mengijinkanku mencuci di rumahnya.” Kataku membuat alasan.
“Ya, cici pernah cerita, dia juga cerita hanya kak Tiara teman dekatnya disini dan Clara sering sekali minta tolong kak Tiara.”
“Aku melipat beberapa pakaian di sofa kemarin sehabis mengeringkannya dan mungkin aku melewatkan yang satu itu.”
Dia menyerahkannya kepada aku tapi aku bisa melihat sedikit keraguan di wajahnya. Aku mencoba untuk mengganti topik pembicaraan dengan bertanya bagaimana anjing-anjing itu. Dia bilang mereka senang melihatnya terutama yang jantan besar.
Leo (nama anjing yang besar) senang sekali bertemu denganku, sepertinya dia sangat rindu sekali denganku” kata Clara. Aku mengerutkan kening bertanya-tanya, rindu? Apakah mereka sepasang kekasih? Lalu Clara pamit untuk pulang, dia ada beberapa hal yang harus dikerjakan dan aku mengucapkan terima kasih lagi lalu dia pergi.
Aku menutup pintu dan menarik napas lega kemudian masuk kamar untuk berbaring. Aku telah selesai berovulasi dan masa haidku akan mulai sekitar satu minggu lagi. Mungkin semua akan tenang dan kembali normal jika aku masuk pada masa haid. Aku tertidur dan masih bertanya-tanya apakah aku memang menginginkan semuanya kembali normal.
Selama minggu beristirahat aku sembuh dan kembali merasa sehat. Ada rasa sedikit kembung di perut bagian bawahku, tapi aku pikir itu karena periode masa haidku akan segera mulai. Aku sudah memberi tanda pada hari Jumat di kalender sebagai hari pertama menstruasi.
Aku juga mempunyai satu keinginan untuk mulai menjaga tubuhku dalam bentuk yang lebih baik. Aku akan mulai lari pagi untuk menjaga berat tubuhku. Sudah lama aku tidak berolah raga dan mungkin jika aku bugar aku akan semakin fit dan tak mudah sakit.
Ini hari Senin. Aku menatap kalender dan melihat hari yang kulingkari. Itu sudah lewat 3 hari dan aku belum mulai menstruasi. Aku pikir baik mungkin tunggu beberapa hari lagi, bukan masalah besar. Aku coba menyibukkan diri selama sisa minggu ini dan tiba-tiba aku baru sadar sudah Jumat lagi. Aku masih belum mulai haid, sudah seminggu penuh terlambat. Aku mulai panik jangan-jangan?
Tentunya aku tidak bisa hamil karena disetubuhi oleh seekor anjing. Aku tahu kapan hari-hari aku dalam masa subur. Ada tiga kemungkinan. Satu, entah bagaimana satu kali saat suamiku di dalam vaginaku, kondom yang di pakai bocor. Meskipun tidak 100% yakin, tapi ini adalah suatu kemungkinan.
Kedua, selama minggu aku berovulasi dan aku dikawini oleh anjing menyebabkan penundaan. Aku menggeleng dan berkata pada diri sendiri aku belum pernah terlambat. Aku selalu tepat di hari aku seharusnya mulai haid. Kemungkinan ketiga, aku memiliki sejumlah besar sperma anjing dalam diriku, dua sperma anjing jantan yang mengawiniku selama masa paling suburku. Jutaan sperma pembuat anjing berenang menyerang sel telurku selama seminggu penuh. Apakah ada satu yang berhasil? Tapi itu tidak mungkin?
Tunggu beberapa hari lagi, aku berkata pada diri sendiri, untuk memastikan. Aku jadi terlihat gugup di rumah. Suamiku bertanya apakah aku baik-baik saja dan aku bilang ya. Dia meninggalkan aku sendirian. Ini berlangsung sampai Kamis minggu depannya dan masih tidak ada tanda-tanda haid. Sudah hampir dua minggu terlambat. Aku bangun pagi itu dan meraba perutku. Perasaan galau merasukiku. Tiba-tiba aku merasa mual dan bergegas ke kamar mandi dan muntah. Apakah aku masuk angin atau?
Sore itu aku pergi ke apotek dan membeli beberapa alat tes kehamilan. Aku pulang ke rumah dan ke kamar mandi aku. Membuka satu sambil aku duduk di toilet dan pipis di stripnya. Aku meletakkannya di meja. Ditulis pada kemasan kalau aku harus menunggu sepuluh menit.
Aku mondar-mandir di sekitar kamar tidurku dan melihat jam sambil menghitung mundur. Tes ini seharusnya akurat dan mudah dibaca. Akan ada tanta strip 1 atau strip 2. Itu menandakan HAMIL atau TIDAK HAMIL. Sepuluh menit selesai. Aku perlahan-lahan mendekati meja. Aku mengambil perangkat tes dan melihatnya. Dan aku terkejut disitu ada tanda kalau aku, HAMIL.
Aku mencari tasku dan mengambil merek lain dari alat tes kehamilan. Aku membuka satu dan mengikuti instruksi yang tertulis. Aku menunggu dan kemudian melihat hasilnya. Hasil yang sama, tidak perlu diragukan lagi. Aku duduk di tempat tidur diam, kemudian mulai menangis.
Aku hanya duduk diam berpikir. Aku tidak bisa mengabaikan hal ini dan berpura-pura ini tidak nyata. Aku hamil, tapi siapa ayahnya dan aku hamil apa? Aku pikir usg nanti yang akan memberi jawaban. Jika itu menunjukkan bayi manusia maka itu akan baik-baik saja. Jika sesuatu yang lain maka bagaimana aku akan menjelaskan pada suamiku.
Aku akan kehilangan segalanya. Aku akan mencari dokter, tapi pertama-tama aku harus memberitahu suamiku. Aku harus bilang yang sebenarnya, tentang anjing dan segalanya. Aku berdoa dia akan mendukungku dan membantuku melalui semua ini.
Ketika suamiku pulang kerja malam itu aku sangat gugup. Kami duduk di meja dapur setelah makan malam, tanganku berkeringat dan gemetar. Dia bertanya apa ada yang salah. Aku membuka mulut untuk berbicara, tetapi mengalami kesulitan membentuk kata-kata. Tepat ketika aku akan bilang bahwa aku hamil aku merasakan sesuatu. Perutku tiba tiba terasa karam, makin lama makin kuat. Terasa seperti kram menstruasi hanya lebih kuat. Aku merasa ada kelembaban di antara kakiku dan aku bangkit dari meja.
Aku bilang aku akan segera kembali kemudian aku bergegas ke kamar mandi. Aku menarik celana pendek dan celana dalamku turun dan melihat ada gumpalan darah kental di celana dalamku. Aku duduk di toilet dan beberapa cairan kental jatuh dari vaginaku. Terasa kram lagi menyerangku dan lebih banyak cairan kental berwarna merah keluar. Apa pun yang ada dalam diriku sekarang sudah lenyap. Aku mengganti celana dalamku dengan yang baru dan memakai pembalut kemudian pergi tidur.
Aku kembali haid secara normal selama beberapa hari dan kemudian berhenti dan semua kembali normal. Aku merasa sehat tapi juga menyesal. Ada rasa kehilangan. Apakah aku kecewa? Apa yang aku ingin sebenarnya? Apakah aku benar-benar berharap melahirkan salah satu keturunan anjing kekasihku? Seminggu atau lebih berlalu dan aku melihat kalender untuk memastikan aku benar-benar tidak hamil.
Masa berovulasiku datang lagi. Dan aku merasa panas. Aku merasa gatal di selangkanganku. Merasa kosong pada vaginaku, aku perlu diisi. Aku memeriksa vaginaku di kamar mandi. Bibir vaginaku bengkak dan memerah. Aku mulai memproduksi lagi cairan licin dan lengket. Aku mengeluarkan aroma itu lagi. Aroma betina yang ingin dikawini.
Pagi tadi aku tak sempat lari pagi jadi kuputuskan untuk melakukannya malam ini. Aku harus mengakui bahwa olahraga yang kulakukan selama beberapa minggu ini mulai membentuk pantat dan kakiku. aku menggunakan celana pendek ketat berbahan katun warna hitam, tentu saja tanpa celana dalam karena aku ingin meras seksi. Jika seseorang melihat selangkanganku mereka akan jelas bisa melihat garis bibir vaginaku yang bengkak.
Aku mengenakan atasan sport bra berwarna abu –abu. Itu memperjelas bentuk payudaraku yang besar. Putingku terus-menerus ereksi saat ini dan tercetak jelas di sport bra yang ku pakai. Aku tak perlu kuatir menggenakan pakaian seperti ini karena dimalam hari jarang sekali orang lewat di perumahan ini, hanya sesekali kendaraan yang lewat itu pun hanya penghuni kompleks ini.
Saat aku berjalan menyusuri jalan ada beberapa orang diluar di lahan pekarangan rumah mereka. Aku melambai pada mereka. Sebagian pria menghentikan apa yang mereka kerjakan di halaman ketika aku berjalan melewati rumah mereka. Sangat jelas mata mereka mengikutiku saat aku lewat. Pertama payudara kemudian pantat yang jadi perhatian mereka. Aku tersenyum pada mereka memberi reaksi.
Mereka sangat fokus sehingga mereka tidak melihat sesuatu yang lain yang sedang terjadi. Ada anjing menggonggong. Ketika aku berjalan pada rumah-rumah tertentu aku bisa mendengar anjing di halaman menabarak pagar atau pintu gerbang mencoba untuk keluar. Aku tahu apa yang mereka inginkan. Mereka menginginkanku. Aku memberi aroma yang mendorong mereka gila dengan nafsu birahi binatang mereka.
Aku bertanya-tanya dalam hati apa yang akan terjadi jika aku berjalan menyusuri gang di belakang lebih malam lagi. Adakah beberapa dari mereka cukup mempunyai akal untuk keluar dari kurungan mereka dan menemukan betina jalang yang birahi ini. Aku bisa merasakan bagian yang basah di antara kakiku dan aku terus berlari sambil menikmati suara anjing menggonggong.
Menjelang tengah malam , ketika suamiku sudah tidur aku berdiri di halaman belakang rumahku dalam kegelapan dan memikirkan apa yang akan aku lakukan. Dari reaksi anjing anjing disekitar lingkunganku sebelumnya aku tahu aku bisa dengan mudah menemukan Seekor anjing pejantan malam ini. Tubuhku sedang dalam kondisi panas oleh birahi dan aku membutuhkan penis besar dalam vaginaku.
Aku tidak lagi menggunakan segala macam kontrasepsi dan kekasih pejantanku tidak memerlukan kondom. Setiap spermanya akan ditampung dalam vaginaku yang akan bercampur dengan sel telurku. Benih yang unggul akan mencoba untuk menembus sel telurku. Jika salah satu berhasil menembusnya, lalu apa? Apa yang ku inginkan bisakah terjadi? Pada saat itu aku tidak peduli aku hanya perlu penis besar.
Aku membuka seluruh pakaianku dan keluar melalui pintu gerbang belakangku ke gang dalam kondisi telanjang bulat. Berjalan menyusuri lingkunganku seperti ini menambah besar gairahku. Denagn santainya tanpa takut di lihat oleh seseorang aku berjalan perlahan menuju ujung gang, setelah sampai di ujung aku tak menemui seekor anjing pun, aku kembali ke arah rumahku dan kemudian melewatinya ke arah belakang rumah Sammy dan Ci Liani.
Si Golden Retriever jantan lebih kecil (Nero namanya) berada di halaman belakang. Jika aku tidak bisa menemukan sesuatu yang lebih menarik nanti, aku akan kembali dan membiarkan dia menyetubuhiku lagi. Aku berjalan melewati beberapa rumah lagi dan kemudian aku mendengar sesuatu di belakangku. Aku berbalik dan disana, ada di tengah-tengah gang, ada seekor anjing yang aku tidak kenali.
Dia tampak seperti tersesat, dari jenisnya mungkin seekor anjing kampung berwarna hitam dan bertubuh kurus. Kepalanya ke bawah dan ia menggeram. Aku tiba-tiba merasa sangat takut. Anjing ini telah menguntitku rupanya. Dia tertarik ke lingkungan ini mungkin karena ada aroma betina jalang yang birahi. Dan itu aku.
Aku mundur menjauh dari anjing itu tapi dia malah maju ke depan mengikutiku. Aku panik dan melakukan sesuatu yang sangat bodoh, aku berbalik dan lari. Dia mengejarku tentu saja. Aku berhasil melewati beberapa rumah, di depan kulihat ada satu tempat untuk berlindung namun belum sempat aku sampai di tempat itu anjing liar itu menangkapku. Untungnya aku sudah berada di tanah berumput ketika ia menggigit pergelangan kakiku, yang menyebabkanku terjerembab dan jatuh.
Aku mendarat di perutku menekan payudaraku yang besar. Dia dengan cepat berdiri di atasku, menggigit di bagian belakang leherku, memberitahukanku untuk diam. Dia menggeram akan menggigitku ketika aku bergerak sedikit saja. Aku sudah pasrah jika dia akan melukaiku atau memperkosaku. Aku benar-benar takut sekarang dan menyalahkan diri sendiri karena membiarkan hal ini terjadi.
Aku merasa ada cairan menetes dekat pantatku. Dia menggigit leherku sehingga aku sulit melepaskan diri, dalam hatiku bilang lebih baik aku menuruti saja apa maunya. Aku tahu apa yang di inginkannya. Dengan enggan aku mengangkat pantatku agar memudahkan dia bisa mengarahkan penisnya ke mulut vaginaku.
Tiba-tiba anjing liar itu terlempar dariku. Aku berguling dan melihat tubuh anjing lain yang lebih besar membanting si anjing liar ke tanah dan langsung menahannya di tanah. Ternyata itu Rottweiler pejantanku yang telah mengawiniku beberapa minggu yang lalu. Dia mencengkram si anjing liar di rahangnya, pada bagian tenggorokan dan menggeram keras.
Dia seolah bilang bahwa dia adalah penguasa di sekitar sini dan tidak ada pejantan lain yang boleh mengawini betinanya yang sedang birahi. Dia melepaskan sianjing liar yang merintih takluk dan perlahan-lahan anjing liar itu mundur menjauh. Kekasih pejantanku menyalak keras sekali dan membuat gerakan agresif danmengancam yang membuat si anjing liar makin berlari menjauh menuruni gang dengan ekor terselip ke bawah.
Si Rolly (begitu saja aku memberi nama padanya) kembali kearahku , saat itu aku sedang duduk di rumput dan aku masih tak mampu berdiri merasakan sedikit nyeri pada kakiku akibat gigitan si anjing liar tadi. Dia telah menyelamatkanku. Dia pelindungku. Aku memeluk lehernya yang besar dan memeluknya dekat dengan payudara telanjangku. Bulu kasarnya terasa geli menggesek putingku yang tegak kaku.
“Terima kasih ya sayangku………..uuuhhhhmmmmmm………..” aku mencium mulutnya, dan dia membalas dengan lidahnya yang basah menjilati mulutku. Kami saling jilat dan cium cukup lama, melepaskan kerinduan setelah beberapa minggu tak bertemu. Tadi adalah sebuah adegan yang menarik dan memicu hormon adrenalin kami berdua.
Saat aku memeluknya tanganku mulai mengelus punggungnya merasakan otot-ototnya yang kuat. Aku membelai punggung dan sisi tubuhnya yang akhirnya tanganku sampai ke bawah perutnya. Aku menemukan sarung pelindung penisnya dan aku meremasnya, merasakan penisnya mulai keras dan mergerak keluar. Jariku coba menyentuh ujung penisnya, terasa basah. Tanganku pindah kembali ke sarungnya mendorong penisnya yang besar muncul lebih banyak. Aku membelai penisnya yang tumbuh. Rasanya sangat aneh begitu berbeda dengan penis manusia. keras dan gemuk. panas dan berdenyut-denyut.
Aku melepaskan lehernya dan pindah lebih rendah untuk mendapatkan penglihatan lebih baik. Aku Sudah merasakannya di vaginaku sekali, tapi aku belum pernah melihatnya. Aku kagum dengan ukurannya dan tidak bisa percaya penis sebesar itu muat dan bisa masuk di vaginaku. Aku bergerak lebih dekat dan hanya beberapa inci dari wajahku.
engan diterangi cahaya bulan aku hanya bisa melihat lubang di tengah-tengah kepalanya yang super gemuk. Aku seperti pelacur anjing saja. Aku tahu apa yang aku lakukan adalah alami. Aku tahu bahwa aku akan terus melakukan ini dan tidak memasalahkan isu-isu moralitas di masyarakat. Berpegangan pada penis yang besar dengan satu tangan, aku membawa wajahku lebih dekat dan mengulurkan lidahku merasakan cairannya yang mulai menetes.
Hangat dan sedikit asin. Dia berbau seperti binatang tapi aku menyukainya. Aku kembali mengarahkan bibirku ke ujung kemaluannya dan memberikannya ciuman. Ketika aku menarik bibirku cairan precumnya menempel di sana. Aku membarinkan tubuhku dalam posisi terlentang dan membuka mulut selebar-lebarnya dan memasukkan kemaluannya ke dalam mulutku. Jika saja ada orang lain lewat di tempatku berada mereka akan dengan sangat mudah melihat kemaluanku yang basah dan terbuka. Kondisi ini membuatku merasa sangat liar. Perasaan jika ada orang yang melihatku juga makin menambah tinggi birahiku.
Aku membelai penisnya dengan bibirku, aku hanya bisa memasukan dan mengeluarkan beberapa kali dan kemudian menyusuri , menjilati porosnya sampai ke ujungnya. Dia berdiri diam dan aku yakin ia menikmati aku mem-blowjob kemaluannya.
Ini adalah sesuatu yang baru dan yang paling tabu aku lalukan, belum pernah sekalipun aku menghisap penis manusia tapi malam ini aku melakukannya. Aku menikmati sekali menjadi betina jalang untuk kekasih anjingku ini.
Aku melanjutkan mengulum dan menjilati penisnya, juga berusaha untuk mendapatkan lebih banyak cairan yang dikeluarkan penisnya di mulutku. Cairan pelumasnya mengalir dengan deras sekarang. Aku menelan sebagian dan beberapa cairan turun ke dadaku tapi banyak juga yang jatuh di daguku. Aku menggunakan kedua tanganku sekarang mengocok kemaluannya dan tanganku hampir tidak muat di genggamannya.
Simpulnya yang besar dan keras dan memberi tahukanku mengapa aku sampai sakit selama seminggu kemarin. Aku bergidik, tapi aku terus saja membelainya dan membuatku makin horny. Aku memasukkan kepala penisnya di mulutku ketika aku merasa dia akan menyemprotkan benihnya. Dimulai dari denyutan di dasar kemaluannya dan bergerak seperti gelombang sampai ke kepalanya.
Akhir yang saat yang ku tunggu tiba cairannya memyembur cepat dan kencang di mulutku. Aku tersedak dan menelannya tapi dia terus saja mengisi mulutku dengan spermanya. Aku menelan beberapa kali lagi, tapi itu terlalu banyak ku tampung di mulutku. Aku menariknya keluar dari mulutku dan dia menembakkan cairannya di wajahku kemudian ku arahkan ke arah payudaraku.
Semburannya melambat dan aku melepaskan kemaluannya. Aku menggunakan punggung tanganku untuk menyeka spermanya dari wajahku dan aku masih tergeletak di rumput. Dia bergerak ke sebelahku dan meringkuk. Bulunya terasa menggesek tubuh telanjangku dan aku pun merasa nyaman.
Aku pasti tertidur sebentar tadi karena aku terbangun saat dia berdiri di dekat aku dengan kepalanya di selangkanganku. Dia mengendus dan menjilati vaginaku dan dari apa yang aku rasakan pejantanku ini sudah siap untuk ronde kedua. Aku membuka kakiku selebar-lebarnya mengekspos vaginaku. Dia kekasihku, dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan dariku. Dia menjilat vaginaku mencicipi aroma dan cairanku. Layaknya seorang manusia dia merangsangku dulu sehingga birahiku langsung bangkit dan cairan vaginaku makin banyak keluar.
Aku sudah siap untuknya. Aku berguling, dalam posisi berlutut dan siku tanganku menyentuh rumput, layaknya seekor betina yang sudah siap dikawini. Penisnya yang besar dan gemuk itu mungkin akan membuat vaginaku kembali terluka, tapi aku tidak peduli. Vaginaku telah mekar terbuka untuk penisnya.
Dia menjilati lagi beberapa kali dan kemudian tubuhnya naik ke punggungku, memasang penisnya di vaginaku. Dia menemukan mulut vaginaku dengan cepat dan mendorongnya ke dalam dengan sekali hentakan. Aku tidak pernah bersetubuh selama beberapa minggu terakhir, sehingga vaginaku kembali rapat, tapi penisnya sangat besar. Terasa sakit di vaginaku dan aku hanya bisa menggigit bibirku menahan nyeri. Dia bergerak lambat dan mantap, ini membuatku betina jalangnya makin horny.
Gesekan dan rasa sesak vaginaku membuat jantungku berdebar. Aku mencoba untuk melebarkan kakiku lebih lebar agar penisnya dapat lancar keluar masuk vaginaku, tapi tidak bisa. Ku coba lagi perlahan-lahan dan vaginaku mulai melonggarkan jalan penisnya di vaginaku lalu dia mulai dapat mempercepat hentakannya.
Aku bisa mendengar suara hisapan penisnya yang licin saat dia menarik penisnya dari vaginaku, ini disebabkan karena vaginaku dengan ketat mencengkram penisnya. Aku bangun menegakkan tanganku untuk mengistirahatkan siku ku yang pegal akibat berat tubuh pejantanku ini. Payudara besarku bergoyang – goyang di bawahku mengikuti gerakan dari dorongan pejantanku . Terasa sangat penuh dan sangat berat.
Aku bisa merasakan ujung simpulnya mulai mengenai mulut kemaluanku. Dia berusaha untuk memasukkannya, vaginaku meregang akibat dorongan penisnya dan tidak ada jalan lain aku harus menerimanya. Aku mendapat orgasme kecil saat aku menerima dorongan setiap centi penisnya yang berdenyut-denyut masuk dan keluar dari vaginaku. Aku ingin benihnya. Aku ingin merasakan spermanya menyembur dalam diriku.
Dia harus memasukkan simpul nya dalam diriku. Aku tidak tahu apakah aku masih bisa menerimanya. Atau aku akan pingsan karena kesakitan saat simpul itu masuk. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya aku harus mampu bertahan menerima simpul besarnya itu, dan dia memang harus melakukannya untuk memastikan bahwa keturunannya akan masuk dan bertahan di tempat yang seharusnya.
Aku mencoba untuk bersantai menerima pembukaan pada vaginaku. Aku membayangkan vaginakui bagai bunga yang merekah saat ini. Simpulnya mendesak dengan ketat mulut vaginaku sekarang. Aku merasakan kaki depannya yang kuat menegang menahan ku di pinggangku. Otot pantatnya yang kuat mendorong maju. Setiap dorongan simpulnya mendesak sedikit lebih dalam. Aku mengertakkan gigiku dan meneteskan air mata, sakit sekali rasanya.
Pada kali pertama aku bersetubuh dengannya aku tidak merasakan nyeri karena mungkin vaginaku telah kemasukkan 2 simpul anjing pejantan lain di sebelah rumahku. Dan malam ini setelah beberapa minggu tak dikawini, aku baru merasakan sakitnya luar biasa. Tapi aku sudah bertekad untuk menerimanya, menerima penis pejantanku seutuhnya. Aku ingin dihamili olehnya, aku berharap aku bisa.
Aku pikir jika kami berdua tidak memiliki kemauan untuk kawin dan dalam birahi tinggi tidak akan berhasil. Satu dorongan kuat lagi dan vaginaku membuka lebar seolah-olah memiliki pikirannya sendiri. Simpul besar pejantanku akhirnya tergelincir masuk dalam vaginaku. Secepat saat membuka, vaginaku langsung menjepit keras penis dan simpulmya di dalam vaginaku dan kami langsung terikat.
Simpul itu mulai membengkak lebih besar dan sekali lagi aku merasaka kemaluannya mulai menyemburkan gumpalan besar sperma dalam diriku. Pantat ku terangkat naik karena tinggi tubuhnya. Tubuhku tergantung di bawah tubuhnya, dia gemetar saat aku menyerap benihnya ke dalam sistem reproduksiku.
Dia pelindung dan kekasih aku, aku harus menerima benihnya. Karena kemaluan kami yang masih terhubung dan posisiku yang menggantung di bagian pantat menimbulkan getaran ketaran kecil pada vaginaku yang membuatku akhirnya orgasme juga. Salah satu orgasme terindah dalam hidupku dalam posisi seperti ini. Disetubuhi oleh hewan di area terbuka, sebuah sensasi kenikmatan seks yang luar biasa buatku.
Setelah beberapa saat dia bisa saja berbalik seperti sebelumnya saat dia mengawiniku dulu, tapi ternyata dia tidak melakukanya. Sebaliknya, dia malah menurunkan tubuhnya, berbaring di atasku menyelimuti tubuhku dengan tuibuhnya. Kami berbaring di rumput saling tindih dengan penisnya yang besar dan simpulnya masih menancap kuat dalam vaginaku.
Aku begitu lelah sehingga aku tertidur, sesaat sebelum aku memejamkan mata aku masih merasa kemaluannya berkedut dalam diriku menyemprotkan sisa saia benihnya. Kami berbaring di rumput di belakang rumah seseorang, terikat oleh kemaluan kami bersama-sama. Tidak pernah terasa begitu terlindung dan nyaman untukku.
Aku mengerlipkan mata dan merasa sedikit disorientasi. Aku membuka mata dan segera sadar waktu semakin pagi. Hari hampir fajar dan aku masih di luar. Aku merasakan sesuatu di belakangku dan aku menoleh. Kekasih Pejantanku itu masih ada diatasku. Kemaluannya dan simpul nya masih menancap dalam vaginaku. Aku tidak tahu berapa lama kami telah berbaring di sana, tapi aku harus pulang segera. Aku tidak tahu apakah dia telah mencoba untuk menarik keluar dariku dan tak bisa atau dia hanya suka berada di dalam vagina ketatku.
Aku mencoba bangkit dan masih agak sulit karena terikat dan berat tubuhnya. Kemudian dia bangkit dan memutar tubuhnya sehingga kami berhadapan pantat ke pantat. Posisi inilah yang terbaik untuk mencoba memisahkan diri. Aku kira simpulnya telah menyusut banyak, setelah berada di dalam vaginaku untuk waktu yang ku tak tahu berapa lama. Dia mulai menarik keluar dariku, tapi vaginaku masih menjepit ketat penisnya dan akibatnya vaginaku seperti menghisap penisnya. Sesaat rasanya seperti tidak akan bisa ke luar.
Perlahan ia mencoba lagi menarik simpulnya dari lubang vaginaku. Dengan sedikit paksaan penisnya keluar masih setengah keras, sebagian spermanya mengalir keluar dari vaginaku. Aku berdiri dan melihat ke selangkanganku ada cairan yang menetes disana. Aku menghampirinya dan memeluknya, kuciumi dia dan dia membalasku.
Lalu aku mulai berjalan tertatih ke arah rumah. Aku menyuruhnya untuk pulang saat aku mulai berlari kecil menyususi gang kembali ke rumahku. Tetapi dia malah mengikutiku, aku kira dia akan memastikan aku bisa sampai di rumah tanpa terganggu. Ketika aku sampai di gerbang pagar belakang rumahku, aku berpaling kepadanya dan tersenyum dan berkata
Pulanglah sayang… kita akan bertemu lagi segera”.
Seperti mengerti apa yang aku ucapkan dia berbalik menjauh dan menghilang di kegelapan pagi. Aku membuka pintu dan masuk. Tubuhku letih tapi tetapi terasa ringan lalu aku melihat lampu di dalam rumah ada yang menyala. Aku melihat ke dapur dan aku melihat suamiku sedang membuat kopi. Aku rasa dia bertanya-tanya di mana aku berada.
Aku telah bersiap untuk keadaan seperti ini. Aku telah menyembunyikan pakaian di balik semak-semak pagar rumahku dalam sebuah karung, beberapa pakaian olahraga dan sepatu untuk berlari. Aku bersembunyi di tempat gelap dan terlindung sambil berpakaian. Aku memakai sepatuku dan berjalan menuju pintu belakang. Aku membukanya dan berjalan ke arah suamiku sambil menyapanya.
Hei…., sudah bangun rupanya, kataku
“Hei sayang…..dari mana sepagi ini?” suamiku bertanya.
Kemudian aku bilang, “Aku terbangun pagi-pagi sekali tadi dan tak bisa tidur lagi, jadi aku putuskan untuk berlari pagi saja.”
Dia mengangguk-angguk karena itu alasan yang logis. Aku mengatakan kepadanya kalau badanku berkeringat dan bau, dan aku mau mandi. Aku tersenyum dan melambaikan tangan padanya dan langsung pergi menuju ke kamar kami dan masuk ke kamar mandi.
Aku membiarkan air panas mengalir di seluruh tubuhku dan aku menyabuni segala tanda-tanda bekas kejadian tadi malam. Ada beberapa goresan pada tubuhku dan harus ku sembunyikan, tapi secara keseluruhan aku dalam kondisi yang cukup baik.
Saat aku menyabuni bagian bawah perutku aku bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di dalam sana sekarang. Aku telah bersetubuh dengan anjing kekasihku malam ini dan aku sangat subur. Dalam sekitar sepuluh hari ke depan aku akan tahu apakah ia telah menghamili aku.
Bersambung…