Setelah nafas normal kembali, aku berdiri melepas kaos, dan menghidupkan lampu.
Maka kini dua insan yg seharusnya tak boleh bersenggama, tinggal menuju hitungan menit untuk saling bertumbuk alat kelamin.
Dian berinisiatif untuk membuka pasmina yg ia kenakan, tapi aku menolak, aku bilang kepadanya bahwa aku yg akan mencopot hijabnya namun tidak sekarang, aku masih ingin menikmati sensasi tubuh santriwati, yg mana ketika ia masih berhijab aura solehotnya makin terasa, itu membuatku makin bernafsu.
Ia tersenyum kurang paham tapi tidak membantah.
Aku mendekatinya mengajaknya berciuman sambil tanganku mencari pengait BH yg ia kenakan, sekali klik maka payudara indah itu terbuka tanpa penghalang apapun.
Aku kagum, betapa indahnya payudara itu, tidak besar namun juga tidak kecil, sangat ideal.
Tanganku mendekat menempel pada payudaranya, menikmati sensasi hangat lembut halus, ku raba pelan, ku remas perlahan secara bergantian, lalu tanganku yg satu ikut serta meramaikan padatnya dada Dian, kini payudara indahnya tengah ku remas sambil kami tetap berciuman.
Dian makin mahir, bahkan dia menahan ku ketika aku hendak menyelesaikan ciuman, dia ingin lebih.
Aku paksa berhenti dan menatap matanya sembari berkata “aku mau nikmatin dada kamu ya” dia hanya mengangguk mengiyakan.
Lalu aku teralih fokus pada dadanya, mulutku secara perlahan mendekat mencium dada kirinya, tanganku masih sibuk meremas sebelah kanan, lalu aku mulai melumat tiap inci dadanya bergantian kiri dan kanan, dia mengerang, dia tak bisa menahan desahan yg ditimbulkan akan nikmat yg aku berikan.
Sungguh payudara yg indah, aku tak ada lelahnya mengenyot payudara sepupuku ini, seorang hijabers tanpa celah, kini tengah berzina, saat ini tengah ku ajak berdosa.
Mulutku melahap semua puting kecilnya secara bergantian berpindah-pindah tempat kiri dan kanan.
Dian meremas kepalaku, dia menjambak rambutku sebagai respon bentuk atas nikmat yg tengah ia terima.
Lebih dari lima menit aku menikmati payudara Dian, dan kontolku makin membesar, dan berpikir saatnya untuk hidangan terakhir, yaitu jebol perawan!
Dian kembali aku minta untuk terlentang santai saat aku melepaskan celana piyama, setelah terlepas lagi-lagi aku dibuat takjub dengan paha yg mulusnya, kaki yg tanpa bekas luka setitik pun, benar-benar sempurna.
Lalu aku menulusuri kaki jenjang indahnya menggunakan lidah dan mulut, dari jari kaki hingga ujung selangkanganya.
Dia hanya bisa bergelinjang, tanpa bisa bergerak bebas saat aku dengan penuh nafsu menodai bagian bawah tubuh indahnya.
mataku melirik ke bagian selangkangan, celana dalam berwarna cerah putih menunggu untuk disentuh.
Kepalaku menyusuri paha Dian hingga ke ujung, lalu aku sampai di sebuah celana dalam basah, aku cium cairan basah tersebut, dan Dian berteriak memekik, aku berhenti dan menatap matanya? Dian hanya bisa pasrah sambil menutup mulutnya saat aku kembali menenggelamkan kepalaku di celana dalamnya yg basah.
Aku hirup aroma celana dalamnya, aku cium tanpa henti, aku endus aku rasakan tiap incinya.
Kemudian adegan aku lanjutkan dengan menyeret celana dalam itu pergi dari selangkangannya, aku buang jauh dari kasur, sebuah memek merah muda bersih berbulu tipis terpampang di hadapan kepalaku, maka tak akan ku sia-siakan kesempatan itu.
Memek indah berlendir becek karna nafsu yg terkumpul daritadi akan ku bersihkan dengan mulutku, lidahku menyapu, bibirku menciumi memek Dian yg indah dan sangat merangsang.
Dian sudah diluar kontrol, desahannya tak terkendali tanpa berpikir misel dikamar sebelah akan terbangun akan teriakan-teriakannya.
Kurang lebih 10 menit melakukan foreplay, akhirnya dia mencapai orgasmenya, dia menjerit tubuhnya blingsatan bak cacing kepanasan, aku hanya bisa menyedot klitorisnya makin kuat dan meminum cairan yg keluar dari memeknya.
Setelah ku sapu bersih, kulihat wajah Dian sudah penuh peluh keringat.
Aku berdiri dan pergi ke bawah mengambil minuman, sebelum masuk ke kamar aku memastikan misel masih tertidur, dan ternyata aman.
Aku memberikan botol minuman pada Dian yg tengah ngangkang tanpa sehelai benangpun kecuali hijabnya.
Dia ganti posisi menjadi duduk disampingku,
Yg tengah menyalakan rokok berdiri di samping kasur melihat dia minum.
Aku menikmati tiap hembusan rokok yg keluar sembari menelanjangi tubuh Dian dengan tatapan nafsu.
Dian menarik tanganku minta dipeluk, aku setuju lalu aku duduk.
Aku memintanya untuk membuka kancing celanaku dan melepaskanya, dia berusaha melakukan hal tersebut spt profesional.
Sungguh pemandangan yg sangat sexy, seorang gadis belom legal bertelanjang bulat tanpa pakaian, tengah mencoba membuka celanaku, setalah berhasil lepas aku suruh dia membuka celana dalamku.
Dia tertegun melirik ke gundukan besar di dalamnya, dia tetap melakukan apa yg ku suruh tanpa bimbang, ketika kontol ngaceng maksimal keluar, mulutnya ternganga melihat ukurannya.
“Kak Bob kontolnya gede banget” refleknya
“Kamu masih perawan?” Tanyaku
“Kamu lho yg menikmati semua tubuhku pertama kali kak, jelas aku masih perawan, bahkan ciuman pertamaku sama kamu”
“Thank Dian, kontol ini setelah ini bakalan menjebol perawan kamu” sambungku
“mau kak, aku cinta kamu”
Lalu aku lumat bibirnya.
“Pernah nonton bokep orang nyepong? ”
Lakuin! Perintahku.
Dia dengan canggung memegang kontol besarku, digenggamnya dengan perlahan, dilihatnya lalu tersenyum, ngeri katanya.
“Aku jamin kamu hamil anakku abis ini”
Lalu gimana kalo hamil?” Kata dia
Aku tanggung jawab, kamu cantik aku mau kamu jadi ibu dari anak-anakku, aku mau kamu tiap hari, aku mau ngentotin kamu sepuasnya” jawabku tentunya dalam keadaan sange wkwkwk
mendengar jawabanku Dian mencium bibirku, tapi tangannya tetap mengocok kontolku mulai agak kencang, ah ah ah aku yg sekarang di buat dia mengerang kenikmatan.
Lalu aku arahkan kepala Dian kebawah untuk menciumnya, aku suruh ia untuk membasahi kontolku dengan ludahnya, Ia lakukan sembari tetap mengocok, kemudian aku minta dia untuk menciumnya menelusuri kontol beruratku menggunakan lidahnya, tanpa lagi canggung dia menuruti semua permintaanku.
Ku ajari dia cara memainkan biji, aku bimbing dia untuk menjilati hingga bawah lubang dubur, tanpa membantah dia memberikan servis terbaik untuk ukuran pemula.
Setelah cium jilat kontol selesai waktunya mulut mungilnya di masukin kontol, maka aku meminta dia untuk turun dari kasur dan berjongkok, dia melakukan hal yg ku suruh dengan wajah setengah terpejam, aku tampar pipi-pipi mulusnya menggunakan kontol, dia tersenyum kegirangan atas perlakuanku.
Lalu ku sentuhkan kepala kontol ke bibirnya, ku paksa perlahan untuk membuka, ku dorong pelan, dan mentok hanya kepala kontol saja yg sanggup ia tampung.
Aku memanggilnya untuk melihat ke arahku, “buka lebih lebar lagi!” Perintahku.
Dia melakukannya dengan wajah takut, lalu aku dorong lagi hingga kontolku bertemu pangkal lidahnya, bahkan itu belom separuhnya.
Aku tarik kembali kontolku, lalu aku masukan ke mulutnya, begitu terus secara perlahan hingga ia mulai terbiasa, maka ku percepat gerakanku, ku pegang kepalanya yg berhijab, ku entot mulutnya secara repetitif dan teratur separuh kontolku akhirnya masuk ke mulutnya hingga tenggorokannya.
Ia bersusah payah berusaha memberikan servis terbaik, tapi apa daya dia masih amatir sehingga kontolku yg 17cm tak bisa masuk seluruhnya, bahkan dia beberapa kali terbatuk-batuk karna saking ga muatnya, lalu setelah dia hendak muntah maka aku menghentikannya, melihat air matanya sampai menetes karna ku entot mulutnya membuatku makin bernafsu.
Ku gendong dia ke kasur, lalu aku buka selangkanganya, aku basahin dengan lidahku, aku memaksa lidahku masuk, memberi cairan cinta hingga dia juga memberikan respon basah berupa cairan sangenya.
Klitorisnya aku emut tanpa henti lalu aku sedot sekuat mungkin sebagai penutup.
Aku berpindah ke mulutnya untuk berciuman dan dia memberikan respon yg dahsyat, dua insan yg tengah diganjar nafsu membabi buta berciuman dengan air liur sampai keluar dari mulut kami masing-masing.
Saat kami terengah-engah aku mengarahkan kontol ke memeknya, aku gesek ke segala sisi, aku lakukan sebagai perkenalan, untuk pertama kalinya memek Dian disentuh kontol.
Lalu aku menatap dia untuk meminta persetujuan, dia tidak menjawab namun hanya mengangguk.
Begitu pasrahnya dia siap untuk aku hamili.
Secara perlahan tapi pasti aku memulai mendorong masuk kontolku perlahan, inci demi inci agar Dian tidak kesakitan.
Memek pink, mulus, sempit, kini tengah coba dikoyak oleh kontol gede beruratku.
Setelah beberapa kali percobaan akhirnya kepala kontolku masuk, aku diamkan sejenak sembari mangajak Dian untuk kembali berciuman.
Dian meneteskan air mata, ketika ku tanya mengapa dia tak menjawab malah kembali menciumiku.
Maka aku tarik lagi kontolku perlahan dan ku dorong lagi ke dalam, begitu terus beberapa menit hanya kepala kontolku yg keluar masuk, dian sudah tak menangis, kini ekspresinya berubah jadi penuh nafsu.
Setelah kepala kontol lancar keluar masuk aku berencana untuk menghujam lebih dalam.
Aku memberi isyarat kepada Dian dengan anggukan, dan Dian mengangguk mengiyakan.
Dan kemudian aku tekan dengan tenaga lebih, pekikan suara Dian begitu keras hingga harus ku bungkam dengan mulut.
Kontolku merasa sangat kenikmatan merasakan gesekan dibawah, aku merasa menjebol sesuatu lapisan, ya itu adalah selaput dara keperawanan Dian yg baru saja ku renggut.
Aku masih mencoba memaksakan masuk, separuh sudah kontolku tenggelam di memek Dian.
“Sakit kak” rengek Dian
“Sayang, awalnya doang yg sakit, ini kamu baru saja melewatinya, dan setelah rasa sakit itu akan berganti kenikmatan”. Jelasku padanya.
Dian diam meringis masih kesakitan, ku ulangi beberapa kali menikmati setengah lubang memek Dian.
Setelah dirasa cukup beradaptasi, aku hendak memasukkan lebih dalam lagi, ketika ku tekan dian malah request masukin semuanya.
Entah dia terbawa suasana nafsunya atau apa, tiba-tiba dia menarikku dalam pelukannya dan melilitkan kakinya ke pantatku memaksa aku mentokin kontolku ke rahimnya.
Akhirnya aku turutin aku mentokin dan blessssss, arggghhhh dian teriak kencang sekali
Nikmatnya luar biasa, aku sudah tak peduli orang rumah akan dengar, bodoamat ketahuan, ini memek nikmat banget
Cewe cantik 15 tahun aku entot, aku ewe!!!!
Nikmatnyaaaaaa!!!!!
Lalu kita berpelukan erat, keringat kita bersatu
Aku ijin ke dia aku ingin menggenjotnya.
Lalu mulailah aku menggenjotnya tanpa ampun, teriakan kita berdua saling bersahutan, bunyi kontol plak plok plak plok kemaluan kita bertemu menjadi nada yg membuat gairah bercinta makin meninggi.
Dian sudah dua kali mencapai orgasmenya setalah yg pertama waktu foreplay, kini ditengah-tengah ku entot dia juga mencapai puncaknya.
Lebih dari 10 menit diposisi atas bawah aku menindihnya, selama itu aku merasakan memek sepupuku seenak itu, aku ga bisa berkata-kata kecuali mendesah.
Hingga akhirnya pangkal kontol memberi tanda bawah lahar sperma akan segera tiba.
Dengan sangat brutal aku mempercepat genjotan, tempo aku buat lebih kencang, dan beberapa saat kemudian ku mentokin kontol gedeku ke memek sempit Dian, beneran aku tekan setekan tekannya, setelah ku pastikan dinding rahimnya terpojok dan terdesak, maka ku kunci dengan tarikan pinggang dia ke arahku tanpa ku lepaskan, dia berteriak kesakitan, tapi bodoamat ini memang rencanaku, jebol perawan harus di barengi dengan crot dan ledakan di dalam, agar ia takluk dan ngasih jatah seterusnya!
PEJUH itu datang, ku hentakan kontolku ke ujung rahimnya, ku semprot spermaku ke rahim Dian
Crottttt crottttt CROTTTTT CROTTTT
CROTTT, 5 semburan kuat dan beberapa kali sisa ledakan menabrak mentok tak ada jalan selain ketemu dinding rahim dan menyebar!
DIAN BERTERIAK KENCANG! Respon yg ia berikan sungguh ajaib, matanya tersisa putihnya saja yg terlihat, bukti bahwa dia benar-benar melayang! Keenakan! Kenikmatan! Kami orgasme berbarengan!
Sensasinya luar biasa, ngentotin cewe cantik berhijab, seorang santriwati yg runtuh pertahanannya!
Aku terlah berhasil memberikan kesan pertama dengan semprotan sempurna!
Sepupuku, 15 tahun baru saja aku nodai, baru saja aku gagahi, baru saja aku zinahi, baru saja aku jebol perawannya! Ngentotin keluarga sendiri! Enak banget!!!!
Aku jatuh di atas tubuh Dian, dia merangkulku pelan.
Tak ada kata diantara kita selain nafas yg tersengal-sengal.
5 menit berselang aku menggelinding ke samping, Dian merubah posisinya menyamping memelukku, lengan kiri ku dijadikan bantalan kepalanya.
Aku kecup kening dia dan ku rengkuh badannya dalam pelukanku.
Kami ngobrol ringan setalah melakukan perzinahan, berbicara soal potensi kehamilan, tanggung jawab, planing kedepannya gimana, semuanya kita diskusikan.
Dia bilang tidak menyesal asal nantinya di nikahi, aku bilang iya iya aja dulu.
Yang jelas setelah ngentot dan merasakan bagaimana enaknya di gagahi, dia akan nagih dan tak akan mungkin menolak, dan tujuan utamaku yaitu menikmati tubuhnya sesering mungkin.
Karna melihat wajah cantik, imut, sexy tapi tanpa di zinahi? Itu sungguh sangat di sayangkan! Bagiku cewe harus di nikmati.
Jam menunjukkan pukul 1, tak terasa 2 jam sejak awal aku mencium bibir Dian hingga ia kehilangan perawannya telah terlewati.
30 menit setelah kejadian, setelah keringat kita menghilang, kami bangkit dari rebahan.
Aku melepas hijab Dian, dan rambut panjang sepunggungnya terlihat, makin cantik aja batinku.
Pokoknya sehabis ini masih ku hajar memeknya, kontolku masih kuat beronde-ronde ngaduk-ngaduk memeknya dengan berbagai gaya.
Dianku, sepepuku, kini kau lonteku!
Kemudian aku bopong dia ke kamar mandi yg ada di dalam kamarku untuk bersih-bersih.
Aku menyalakan water heater dan kita berdua masuk ke bathub untuk berendam.
Kami berpelukan, bercanda, saling raba satu sama lain.
Aku kobel memeknya menggunakan jari untuk membersihkan sisa pejuhku di dalam memeknya yg sempit.
Part selanjutnya masih berlanjut Dian memunggungiku, sambil Dian menyerong dia meminta ciuman maka aku berikan selembut mungkin, tak sebrutal saat ngewe. Ngocoks.com
Sambil ciuman ternyata ada satu bagian tubuh Dian yg dari tadi lepas dari perhatianku, yaitu punggung mulusnya, putih bersih tanpa titik hitam sekecil apapun, bulu halus tumbuh tipis menjadikannya makin seksi.
Dan saat di bathub aku maksimalkan untuk mencium menyedot menjilati punggung Dian, keteknya tak lepas juga dari jilatanku, bahkan sampe lubang duburnya aku jilatin, tak ada yg terlewat, aku punya misi sehabis malam ini tidak ada tubuh dian yg belum ku sentuh, misal dia hamil nantinya udah dalam keadaan emang 100% maksimal dalam menyetubuhinya!
Dian kemudian berbalik, menyuguhkan payudaranya ke mulutku, aku di tetein layaknya bayi gede, kedua putingnya aku sedot hingga dia meringis kegelian.
Beruntung sekali aku malam itu, bisa menikmati cewe secantik dan seimut Dian.
Pasti teman-temannya, ustadnya, gurunya juga pernah membayangkan bisa menikmati Dian, tapi pemenangnya adalah aku sepupunya yang bisa nidurin dia di kamarku sendiri hehe.
Di kamar mandi Dian ku entot dengan gaya pangku, dia aku ajarin naik turun sambil memeluk leher, alhasil saat memeknya aku tumbuk pake kontol tetenya menggesek dadaku, itu enak banget.
Ditambah sensasi meremas pantatnya yang kenyal menggairahkan.
Lalu aku crot di dalam lagi.
saat adegan mau mencabut kontol bahkan dia enggan melepaskan, dia berujar “kalo tau enaknya ngentot kayagini dia mau kok di ewe sejak kecil sama aku” hahaha
Ya tapi gimana, aku sadar dia bisa jadi tempat sampah pejuhku aja baru kepikiran.
Bersambung…