Akhirnya aku bawa Dian ke kasurku dalam keadaan bugil tanpa sehelai benangpun, rambutnya terurai basah menggodaku untuk ronde berikutnya.
Sambil nyalain rokok aku membasuh kontol dengan handuk, Dian melirik kontolku dan merangkak mendekat, dia kocok kontolku atas inisiatifnya sendiri, dia cium, dia jilat, dia emut, dia sudah tau caranya setelah tadi praktek di ronde pertama.
Sungguh surga dunia, aku sendiri ngerokok Sampoerna dibawahku aku anak kecil yg sebenarnya secara usia belom boleh dipakai lagi ngerokok kontolku tanpa henti, benar-benar sempurna.
Sayangnya sehabis satu batang rokok, belom ada tanda-tanda sinyal akan crot dari kontolku.
Dan dia memberikan kode bahwa ia lelah Dan ingin segera di entot lagi.
Maka aku langsung suruh dia nungging untuk menerima terobosan kontolku dari belakang.
Dia mulanya ragu, tapi setelah aku beri arahan dan ngerasain masuknya kontol lebih terasa kalo dari belakang, dia senyum dan mendesah kegirangan.
Sodokanku selalu ku mentokin dan di iringi jeritan Dian, dan dia memintaku untuk jangan berhenti dan lebih keras lagi, dia ingin memeknya dihujam sekeras-kerasnya.
Maka setelah puas bermain-main, aku genjot sebrutal-brutalnya hingga dia orgasme dan minta ampun, lalu tak lama setelahnya aku menyusul crot di dalam memeknya lagi sembari berpegangan dan remasan pada pantat mulus putihnya, nikmatnya.
Sungguh tubuh gadis belia yg indah nan nikmat luar biasa.
Dian ambruk dengan pejuhku mengalir dari liang memeknya, aku tumbang di samping dia, kemudian kita tersenyum bersama.
Jam menunjukkan pukul 2 ketika ronde ketiga kita usai, Dian terlelap tanpa sadar, lalu aku mengambil selimut untuk menutupi badannya yg tanpa memakai apapun, aku ikut masuk di dalam selimutnya dan memeluknya.
Tak lupa alarm aku setting jam 5 pagi, agar nantinya kita berdua sudah terbangun sebelum orang rumah, bisa persiapan bersandiwara seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
Kring-kring-kring-kring suara alarm yg berisik membangunkan kita berdua, kami langsung memakai pakaian kami, dan Dian pamit untuk pulang undur diri, sebelum pergi kami sempat berciuman dan berpelukan, serta aku mengatakan bahwa mulai sekarang kita harus sering melakukan, dan dia tersenyum mengiyakan.
Tak lupa juga aku memberi dia obat postinor sebagai KB darurat, bukannya aku tak mau dia hamil, hanya saja terlalu dini untuk dia mengandung anakku, dan aku masih butuh menikmati tubuhnya selama dan sebanyak mungkin.
Setelah Dian pulang kerumahnya aku kembali melanjutkan tidur sambil senyam-senyum tersipu tak menyangka bahwa aku baru saja mendapatkan perawan dari sepupuku sendiri yang begitu imut dan cantik.
Tak butuh waktu lama hingga akhirnya aku masuk ke dalam dunia mimpi, rasanya tak butuh mimpi indah toh dunia nyata sudah indah.
_
Aku terbangun saat matahari sepertinya sudah tegak dengan posisi kepala, badanku berasa pegal dan linu di semua lini, efek semalam menggagahi Dian baru saja terasa ternyata, tapi aku tidak menyesal, karna kontolku sudah punya sarang baru dari gadis belia yg sangat layak di nikmati setiap lekuk tubuhnya.
Siang itu aku mandi sambil bersiul-siul kegirangan atas apa yang aku alami semalam, bayangan apa yang akan terjadi kedepannya adalah hal-hal menyenangkan.
Usai mandi aku mengambil mengecek notif HP, ternyata pesan dari Dian berupa pap selfie-nya yg begitu manis imut menjadi satu.
Akhirnya hari itu kami berbalas pesan seharian layaknya orang kasmaran.
Siang itu aku baru aja sarapan, dengan hati yg riang.
Sorenya ketika tengah bersantai angkat barbel di balkon kamar, adikku misela masuk dan memandang aku dengan tatapan tajam kebencian.
Aku bersungut pula menanggapi ekspresi tak ramahnya.
Dia makin mendekat dan duduk di kursi balkon, kemudian secara tiba-tiba melancarkan pertanyaan yg membuat jantungku terasa mau copot.
“Kalian semalam ngewe?”
What the fuck, adikku tau! Aku ketahuan!
Aku berhenti mengangkat barbel dan menyeret adikku masuk ke dalam kamar.
“Ngewe apa?” Sebuah pertahanan orang terpojok aku lontarkan.
Dia tetap diam sambil menatapku makin tajam.
“Iya, aku khilaf” aku melanjutkan yang lebih mirip kepasrahan dibandingkan penjelasan.
“Kalian sepupuan lho kak, Dian masih SMP dan kamu tidurin?” Adikku Misela mencecar aku dengan pertanyaan serangan.
Aku hanya bisa diam, sebagai tanda mengakui kesalahan.
Di antara diamnya kita, dengan sangat tidak terduga aku mendapatkan pertanyaan tak aku duga-duga. “Kenapa nggak aku aja?” Hal itu terucap dari mulut adikku.
What the fuck!
“Maksud kamu?” Aku masih belum bisa mencerna ucapan adikku Misela.
“Aku sayang kakak, lebih dari hubungan kita yang bersaudara” ucapnya disusul pelukan dia kepadaku.
Aku beneran tak bisa berbuat apa-apa selain membalas pelukannya.
Aku dan adikku begitu dekat, sedari kecil kita sangatlah hangat, tak jarang kita saling peluk tidur bareng di satu kamar, tapi tak pernah melebihi batas kasih sayang antara saudara kandung.
Adikku Misela punya wajah yang amat manis, kecantikan Indonesia murni yang paripurna, kulit kuning langsat, rahangnya cantik, hidungnya mancung, bibirnya sexy, idaman banyak cowo yang melihatnya.
Dia selebram di kotaku, sebuah achievement yang membanggakan baginya dan bagiku.
Tingginya 160cm, rambut sebahu, bodinya kurus langsing seperti body idolanya rose blackpink, payudaranya sedang namun padat, dia istimewa dengan daya tarik dirinya sendiri.
Di antara semua keistimewaan itu, dia tetaplah adikku.
Kita sering ketiduran bareng, tak jarang bangun tidur kita dalam keadaan saling peluk seperti sepasang kekasih, tapi aku selalu menepis pikiran kotor tiap kali ada hal tabu yang terlintas.
Sebagai cowo normal, punya adik cewe cantik idola kaum adam, manja sama kakaknya sendiri, sering ketiduran bareng, bukan cuma sekali dua kali aku tak sengaja menyentuh payudaranya atau paha mulusnya,
Bahkan kita sering saling cium pipi, siapa yg tak tergoda lebih? Bangun tidur kontol ngaceng menempel pantatnya yg ideal dalam posisinya dia masih tidur memunggungiku, itu sering terjadi, aku bisa dan aku kuat!.
Sampai sejauh ini aku berhasil memasang tembok tinggi itu, aku bisa menyentuhnya tapi tidak untuk merobohkannya, itu prinsipku.
Tapi sore ini, pernyataan dia, pelukan dia berbeda!!
Pertahankanku akankah runtuh?
Ku belai rambutnya, ku pegang wajahnya, lalu aku melancarkan pertanyaan untuk meyakinkan atas sikapnya dia barusan. “Kalo kita lebih dari ini, ga ada jalan kembali buat kita, kamu gppa?
Misel mengangguk pelan tapi meyakinkan.
Ia mulai berbicara membuka fakta “bahwa semalam ia mendengar desahanku dengan Dian, ia gelisah dan merasa iri karna bukan dirinya yang di posisi Dian semalam, ia berujar bahwa sudah lama sejak dia beranjak dewasa ketika kita lagi bareng, ku peluk dan ku rengkuh meskipun statusnya sebagai saudara tapi ia mengaku tetap saja muncul getaran birahi lebih dari hubungan kakak beradik.
Namun dia tidak berani untuk memulainya, karna kejadian semalam membuatnya berbuat nekad mengungkapkan, dia percaya diri bahwa aku tidak akan menolak untuk bercinta dengan dirinya.
Entah setan jenis apa yang menggodaku, setelah mendengar perkataanya aku mantap dan yakin mengiyakan ajakan misel.
Aku tutup pintu kamar kemudian aku kunci, aku tutup semua jendela, setelah dirasa semua aman aku kembali ke tempat misel yang masih berdiri mematung melihat reaksiku atas pernyataannya.
Aku mendekatinya, ku cium bibirnya perlahan, dia meladeni ciumanku dengan lembut, pelan namun begitu merangsang.
Kita bertaut cukup lama, aku menikmati ciumannya, seenak ini ternyata bibir adikku.
Aku penasaran, siapa yg mengajarkan dia berciuman? Aku agak cemburu!
Ku lepas sejenak dan menanyakan padanya, tapi dia menjawab bahwasanya dia belajar ciuman dari bokep-bokep yg selama ini dia tonton, ternyata aku adalah cowo pertama tindakan praktek atas teori yang selama ini dia pelajari.
Ternyata adikku sudah dewasa.
Aku tersenyum dan kembali menciumnya, aku angkat tubuhnya perlahan ke atas kasur, aku rebahkan adikku diranjang yg semalam tempat aku dan Dian melakukan perzinahan, dan sore ini kurang dari 24 jam aku akan melakukannya dengan adikku sendiri? Aku udah nyebur, renang sekalian!!!
Berbeda dengan sepupuku Dian yg Solehah berpenampilan rapat, berhijab pasmina, kemana-mana berpakaian sopan, adikku adalah tipe cewe berpakaian sexy, crop-top dan hotpants adalah seragam wajibnya dirumah, maka sore ini ketika kita melakukan sangat mudah untuk melucuti semua pakaian dia.
Tak butuh waktu lama dia sudah tinggal memakai BH dan celana dalam, aku juga tak mau ketinggalan segera melepaskan semua pakaian olahraga dan tersisa celana dalam.
Kontolku ingin memberontak melihat pemandangan yang tadinya tak berani ku sentuh apalagi sampai melihat isinya, hari ini bukan cuma melihat dan menyentuh, tapi aku akan inses bersenggama dengan adik kandungku sendiri, sebuah energi nafsu muncul begitu besar, aku yakin ini karna efek norma yang melarang justru menimbulkan gairah yang menggebu-gebu.
Seperti ritualku pada cewek-cewek yang telah ku taklukkan, menikmati tubuh mereka tiap inci adalah kewajiban.
Termasuk adikku Misela, yang akan menjadi saksi permainanku yang begitu liar.
Dia telah berpose pasrah menatapku sembari tiduran, dia menyambutku ketika aku menindihnya.
Dadaku yg bidang bertemu dengan tubuhnya yg hanya memakai BH, bibirku kembali mencari bibirnya untuk melanjutkan ciuman.
Secandu ini adikku? Rasanya beneran nikmat 11/12 dengan Dian untuk kualitas ciuman.
Kualitas bibir muda yang lembut idaman para lelaki mata keranjang, yang sebentar lagi mereka tak akan pernah punya kesempatan untuk merasakan keperawanan adikku.
Eksplorasi berikutnya aku lakukan dengan pikiran penuh kecamuk, dilema moral membuat batang kontolku malah makin ereksi.
BH aku lepaskan, payudara sekal padat sempurna langsung aku genggam dan ku remas, ku lahap dua gunung itu bergantian kiri dan kanan, aku sumpalkan mulutku ke bulatan itu, putingnya runcing berwarna muda kecoklatan berkali-kali aku sedot dan aku kenyot.
adekku tak mau kalah dengan desahannya, untungnya orang tua kami memang jarang sekali ke lantai atas, alhasil kami melakukan tanpa rasa khawatir sama sekali.
Dari payudara aku menyusuri tubuhnya menggunakan lidahku kebawah, menari-nari di area pusar lalu kepinggang, aku balik badannya ku nikmati punggung mulusnya, ga nyangka adikk kecilku yang dulu masih sangat polos hari ini sedang melayani kakaknya bercinta.
Pantatnya yg sexy tak lupa jadi bulan-bulanan remasanku berbarengan dengan jariku mengobok-obok memeknya lewat luar celana dalam, cairan basah mulai terlihat dan keringat kami mulai bercampur ditengah pergumulan ini.
Aku sibak celana dalamnya ke samping, wow mulus tanpa bulu, adikku tampaknya rajin mencukur jembutnya, setelah itu aku lepaskan pembungkus memek tersebut dan ku buang ke lantai.
Aku juga melepas celana dalamku, biar kami sama-sama bugil tak berbusana, adikku melirik batang kontolku dan tersenyum “Gede banget kak, ga seperti video-video yang sudah aku lihat hihihi”
Aku tersanjung atas pujiannya, lalu kami berciuman, sensasi bersentuhanya tubuh kami tanpa sehelai benang jadi berlangsung sangat sexy, skin to skin membuat perasaan makin nikmat, aku begitu menikmati momen itu, hubungan terlarang saudara kandung ini begitu menggairahkan.
Cukup lama kami diam menikmati pelukan dan betindih badan ini, lalu aku membuka obrolan.
“Adek pernah kepikiran nggak kita bakal gini?”
“Sering kak, bahkan tiap malam waktu kakak peluk dari belakang adek itu ga tidur, tapi berharap di gagahi kakak, tapi adek malu bilangnya”.
Aku begitu terkejut dengan pemaparannya, dia ternyata selama ini juga tertarik kepadaku.
Aku makin bernafsu untuk segera bergegas ke tahap selanjutnya
“Adek kakak perawanin sekarang ya?”
Dia menyambutku dengan ciuman dan berlanjut sodoran payudaranya ke mulutku, aku balas dengan tanganku yang mengelus memeknya naik turun.
Aku menuntun kepalanya mengarah ke kontolku, aku pengen di sepong oleh adikku
Dia yg udah biasa nonton bokep paham dan melakukan ritual, aku biarkan dia improvisasi dengan pengetahuanya, aku merem melek merasakan sensasi kuliman mulut adekku, bibirnya yg kecil dipaksakan untuk melahap kontolku yg besar, pemandangan sangat eksotis pun terpampang.
Aku menyudahi servis mulutnya dan berniat melakukan jilmek kepadanya, tapi yg terjadi justru adikku membalikkan badan menyodorkan memeknya ke mulut tanpa melepas kontolku dari mulutnya.
Diberi kesempatan posisi 69 jelas tak ku sia-siakan, kami saling memberikan kenikmatan, wanginya aroma memek adikku membuat semakin bernafsu untuk tanpa henti menjilati dan menyedot area itilnya, begitu pula dia di emutnya bola biji dzakarku, nikmat banget.
Berpegangan pada paha putih mulusnya menghimpit wajahku, aku berusaha menahan untuk tidak crot terlebih dahulu, aku sudahi permainan saling jilat selangkangan ini.
Ku posisikan dia tiduran dan melebarkan kakinya, lalu ku gesekan kepala kontolku ke memek perawan beceknya.
Aku dorong perlahan dengan susah payah, pertahanan alami selaput dara selalu menantang ketika hendak di dobrak, apalagi jika sang pemilik memek tegang.
Aku cium adekku dan bilang kepadanya untuk rileks, berikan kepadaku lubangmu, akan ku kasih kamu kenikmatan tiada tara sebagai gantinya.
Ia menarik nafas pelan dan mencoba untuk tak lagi tegang, ia merangkul leherku dari bawah, aku berusaha memasukkan kontolku dengan posisi setengah menundukkan badan, akhirnya setelah cukup lama jalur itu terbuka, kepala kontolku ditelan oleh memeknya.
Ekspresi adikku yg mengernyitkan keningnya memberi isyarat bahwa ia kesakitan tapi tak bergeming, ia diam membiarkan aku melanjutkan sodokan pelan mencari jalan.
Aku maju mundur dengan tenaga yg lebih, dan akhirnya blessssss arggghhhh suara teriakan adikku menandakan bahwa selaput daranya telah ku koyak.
“Adikmu udah ga perawan kak, kamu menggauli adikmu sendiri” ucapnya
Aku memberikan respon dengan tusukan lebih dalam “emangnya kenapa? Adikku adalah hakku untuk menikmati tubuhnya, kamu milikku, tiap hari kita harus ML”
Adikku tersenyum dan memberikanku ciuman mesra.
Setelah beberapa saat memberikan adaptasi kepada dua alat kelamin yg baru berkenalan, akhirnya sampai juga di tahap genjot tanpa henti, aku melakukan entotan dengan brutal tak peduli dengan kesakitan adikku, teriakannya adalah bahan bakarku, jeritannya adalah semangatku.
Aku hanya diam mengatur nafas berpegangan pada payudaranya yg kenyal.
Aku tusuk aku tarik aku hempaskan lagi ke dalam begitu seterusnya, memang belum sepenuhnya tapi kenikmatan yg di timbulkan? 1000x lebih nikmat, sensasi sedarah tak ada tandingannya.
Persetan dengan tabu dan moral, fokus saja ke kenikmatan.
10 menit berlalu aku berpikir untuk saatnya mentokin seluruh batang kontolku ke ujung rahimnya, aku hentakan sekeras-kerasnya hingga suara “uhhh” keluar dari mulut adekku, aku ulangi beberapa kali dan ah uh adalah respon alami yg ia berikan.
“Enak?” Tanyaku.
“Banget kak”
Masih sakit?
“Dikit kak tapi banyak enaknya
Lanjutin kak jangan berhenti, lebih keras, mentokin terus!”
Seperti mendapat angin segar dengan peluh keringat aku tanpa lelah memberikan yg terbaik untuk adikku, seperti dia yg sudah memberikan mahkota keperawanan dia untukku.
Dia orgasme sebelum aku, tapi tetap tak aku beri kesempatan untuk istirahat, karna aku ingin dia squirt di akhir berbarengan dengan tumpahnya pejuhku. Ngocoks.com
Bertahan mendekati 30 menit ketika sensasi kedutan mulai menjalar di batang kontolku, pertanda bahwa aku harus menyudahi ini dan memikirkan akan ku semburkan kemana sperma ini.
Kalo ga di crotin di dalam kurang puas, tapi kalo di tumpahin di luar ini pengalaman misel pertama kali, kasian dia kalo kurang puas.
Setelah menimbang-nimbang keputusan akhir adalah mentokin dan basahin rahimnya adalah hasil final, toh aku masih ada obat KB darurat.
Kalo dengan Dian aku ga takut hamil, beda dengan misel, dia ini adik kandungku, bisa kiamat langsung kalo orang tuaku tau kedua anaknya inses.
Tanda-tanda klimaks makin dekat, aku rubah posisiku menjadi setengah berjongkok, ku ganjal bantal di bawah pinggang adikku, lalu aku hujam kembali lebih dalam lebih dan lebih ngebut, efeknya? Misel keluar, dia orgasme beruntun diikuti oleh squirt cipratan cairan cintanya merembes melewati batang kontolku.
Reaksi ku pun tak bisa ditahan, pejuh itu mengalir ke ujungnya, aku mentokin kontolku ke ujung rahimnya, dan semprotan dahsyat spermaku bertemu dengan semburan cintanya, benar-benar dahsyat.
Lebih dari 5x tembakan aku membanjiri rahimnya, lalu aku ambruk diatas tubuhnya, dia memelukku erat dan terisak.
Entah menyesal atau kenapa, aku sudah tidak peduli, yang jelas after crot aku mengantuk, aku membalikkan posisi dengan dia menjadi di atas tubuhku, tanpa mencabut kontolku, lalu aku mengambil selimut untuk menutupi kami berdua yg masih menjadi satu, dan kami berdua tertidur dalam keadaan kontolku masih menancap di dalam memeknya.