Di sebuah kamar di lantai 1 gedung kampus, seorang pria sedang asyik menatap layar laptop, memeriksa beberapa dokumen. Sebelumnya, Elvira meminta tolong padanya untuk melihat kertas kerja sambil Elvira keluar membeli minuman.
Sedang asyik membaca butir-butir di dokumen tersebut, matanya tertuju pada taskbar di bagian bawah dan mendapati ada beberapa folder yang terbuka. Entah dari mana datang rasa ingin tahunya, dia pun meninjau folder tersebut. Selain file kerja, ada satu folder yang berisi beberapa album foto.
Timbul rasa nakal untuk memeriksa album tersebut. Siapa tahu dia bisa melihat foto-foto pribadi Elvira. Dia menoleh ke arah pintu. Mungkin Elvira akan lambat tiba di kamar. Lagi pula, layar laptop ini menghadap ke pintu masuk. Kalau Elvira tiba-tiba masuk, dia bisa dengan cepat menutup folder album.
Begitu album pertama dibuka, matanya terbelalak melihat isinya. Tangannya gemetar. Keringat mulai mengalir di kepalanya meskipun ruangan itu dingin.
“GAMBAR BUGIL Elvira??!”
…
Setiap hari Sabtu, semua mahasiswa di kampus diwajibkan menghadiri kegiatan orgElviraasi. Tidak masalah jenis kegiatan apa pun yang dilakukan mahasiswa asalkan ada catatan agar bisa diberi nilai.
Sebagai sekretaris di Klub Konseling dan Karier (KKK), hari orgElviraasi merupakan hari yang padat. Tidak hanya harus menyusun kegiatan mingguan untuk mahasiswa, tetapi Elvira juga harus merencanakan program besar untuk orgElviraasi. Kampus memberi kelonggaran kepada orgElviraasi apakah ingin mengadakan kamp motivasi, seminar, kunjungan studi, atau program lain.
KKK memutuskan untuk mengadakan kunjungan studi di Kuala Lumpur. Maka dari itu, Elviralah yang paling sibuk di klub mengurus program ini sebagai sekretaris. Klub menunjuk beberapa anggota panitia untuk membantu melancarkan program.
Rizky, teman sejurusan dengan Elvira, juga ikut dalam panitia sebagai AJK Program & Protokol. Dia bertanggung jawab memilih tempat yang akan dikunjungi anggota klub nanti. Jadi Rizky bekerja sama dengan Elvira yang harus menyiapkan semua dokumen untuk dikirim ke tempat yang akan dikunjungi.
Setiap minggu, setelah kegiatan klub selesai, semua panitia mengadakan pertemuan untuk menyampaikan progres. Mengingat hanya tinggal sebulan lagi sebelum program, Elvira dan panitia lain harus lebih teliti dan cermat merencanakan perjalanan mereka.
Setelah 2 jam pertemuan berlangsung, satu per satu panitia pamit pulang. Yang tertinggal hanya Elvira dan Rizky. Mereka harus menyelesaikan surat dan kertas kerja terakhir yang perlu dikirim minggu depan.
Selama 2 bulan, mereka sering menghabiskan waktu bersama dan mulai merasa nyaman satu sama lain. Rizky merasa sangat beruntung bisa mengenal Elvira lebih dekat. Elvira yang terkenal pemalu dan sopan memang menjadi incaran banyak mahasiswa di kampus. Sebab itu, Rizky merasa sangat beruntung bisa bekerja sama dengan Elvira dan mengenal pribadinya lebih dalam.
Meskipun setiap minggu mereka berduaan, tidak pernah terjadi hal di luar batas. Rizky sangat menghormati Elvira yang dianggapnya sangat alim dan berjilbab panjang. Dia sendiri tidak terlalu religius, tetapi tetap menjaga halal haram dan tahu Elvira pun sangat menjaga dirinya.
“Pejal, Elvira mau beli air sebentar ke koperasi. Kamu mau titip apa?” tanya Elvira sambil merapikan meja yang berantakan.
“Hm boleh juga. Belikan saya kopi panas di mesin penjual otomatis sebelah koperasi, bisa?” jawab Rizky yang sebenarnya dari tadi menahan dinginnya AC ruangan.
“Ok. Tunggu sebentar ya? Sambil-sambil tolong lihat kertas kerja ini, siapa tahu ada yang salah,” pinta Elvira. Rizky segera bangun dari kursinya dan menuju ke laptop Elvira di meja. “Ok, no problem.”
Elvira pun keluar dari ruangan, meninggalkan Rizky sendirian. Di luar pintu, Elvira tersenyum nakal. Dalam hatinya berharap rencananya hari ini berhasil.
Sebenarnya sudah lama Elvira merencanakan sesuatu yang nakal. Sejak minggu ke-3, Elvira mulai sadar bahwa Rizky sebenarnya cukup menarik. Tidak terlalu tampan, tetapi tubuhnya cukup kekar dan tinggi. Kulitnya yang sawo matang menambah kesan maskulin. Seringkali Elvira membayangkan penis Rizky di dalam mulutnya. Dan setiap kali itu pula vaginanya basah.
Sengaja dia membuka folder album pribadinya di laptop itu. Elvira ingin Rizky melihat isi album tersebut dan terangsang padanya. Elvira agak kecewa karena Rizky tidak pernah mengambil kesempatan padanya meskipun mereka sering berduaan. Kali ini, Elvira tidak tahan lagi dan merencanakan sesuatu yang drastis.
…
Rizky seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Elvira yang berjilbab panjang, cantik, mElvira, dan sopan itu memiliki foto bugil di laptopnya. Berbagai pose menggoda dan vulgar diambil. Rizky semakin berkeringat. Air liurnya ditelan berkali-kali. Penisnya kini keras menegang di balik celananya.
“Fuh, rezeki aku niiii. Tak sangka sundal juga Elvira ini rupanya,” gumam Rizky dalam hati.
Album demi album dibuka. Dari foto di atas ranjang hingga foto di kamar mandi. Close-up lubang vagina, remasan payudara, senggolan jari di dalam vagina, semua jenis gaya ada. Rizky menggosok-gosok penisnya perlahan. Seakan-akan mau meledak akibat terlalu tegang.
Sedang asyik menikmati foto-foto vulgar itu, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Terlihat Elvira memasuki ruangan sambil membawa kantong plastik dan secangkir kopi.
Kelabakan, Rizky menutup folder vulgar itu dan membuka kembali dokumen kertas kerja tadi. Berpura-pura bekerja.
“Assalamualaikum. Ini kopi pesananmu, Pejal,” senyum Elvira sambil menyerahkan kopi panas itu kepada Rizky.
“Waalaikumussalam. Ter… terima… terima kasih, Elvira,” jawab Rizky gagap.
Tangannya gemetar menerima kopi. Mulutnya tersenyum kecut. Imej bugil Elvira masih segar dalam ingatannya. Rizky bangun memberi ruang kepada Elvira duduk di tempatnya.
Rizky kini berdiri di sebelah Elvira. Matanya menjilat tubuh Elvira. Kini jilbab panjang Elvira itu tidak lagi mampu menyembunyikan payudaranya. Sebelum ini, Rizky tidak pernah memperhatikan payudara Elvira. Namun kini semuanya seakan terungkap.
Elvira yang duduk di sebelah Rizky mulai menyadari benjolan di celana Rizky. Bibir diketap geram. Ingin sekali dia mencoba memegang benjolan itu. Elvira pun melanjutkan rencananya.
“Sudah periksa dokumen ini?” tanya Elvira sambil mengetik tetikus membuka dokumen.
“Errr… sudah, sudah,” jawab Rizky gagap.
“Tidak ada masalah, ya?” tanya Elvira lagi.
“Insya Allah tidak ada,” jawab Rizky gugup.
Elvira membuka File Explorer di layar dan menekan Quick Access di sebelah kanan atas untuk melihat recent files. Terlihat deretan file foto bugil Elvira di bawah tanda file itu baru diakses.
Mata Rizky terbuntang melihat deretan file itu. Keringatnya mengucur deras. Dia lupa menghapus file di Quick Access! “Matilah aku!” jerit Rizky dalam hati karena ketahuan.
Elvira tertunduk sambil bertanya, “Hmm. Kamu buka file pribadi saya, ya?”
“Bu… buat apa?” jawab Rizky cemas. Ingin rasanya dia melarikan diri sekarang.
“Kamu buka file pribadi saya?” tanya Elvira seraya menoleh ke arah Rizky. Matanya tajam, kening berkerut. Elvira mencoba membuat wajah garang seakan marah dengan perbuatan Rizky.
Rizky melangkah mundur. Kakinya ingin melangkah lari keluar, tapi tidak berdaya. Lututnya gemetar. Rizky mencoba menyangkal, “Ma… mana ada!”
“Kalau begitu, ini apa?” Elvira memegang benjolan keras di celana Rizky. Alangkah terkejutnya dia ketika pen**snya digenggam kuat oleh Elvira.
“Kenapa keras ini?” tanya Elvira lagi sambil menggosok-gosok pen**s Rizky. “Kamu lihat ini tadi?” lanjut Elvira sambil menekap tangannya di payudara. Tersembul dua bukit di balik jilbab panjangnya.
Menyadari pen**s Rizky semakin mengeras, Elvira semakin galak meremas payudaranya.
“Kamu mau saya laporkan ke dosen? Kalau begini, saya rasa mereka lebih percaya saya daripada kamu,” ancam Elvira.
“Ahhh. Hmm, mau… lapor apa?” tanya Rizky yang semakin kehilangan kendali.
“Saya akan beritahu kalau kamu coba mencabul saya,” ujar Elvira sambil menggenggam kuat penis Rizky.
“Ahhh. Aduh.. Aduh. Jangan.. Jangan lapor!” jawab Rizky pasrah.
“Jadi… Kamu harus ikut kata-kata saya. Oke?” Wajah nakal Elvira tersenyum ceria.
Elvira menuju ke pintu masuk dan mengunci pintu. Sepatu Rizky disembunyikan ke dalam kotak di samping pintu, khawatir kalau ada yang masuk ke ruangan. Elvira lalu kembali ke arah Rizky yang berdiri kaku.
Mata berkedip nakal dan Elvira pun berlutut di depan Rizky. Kancing dibuka dan ritsleting diturunkan lalu celana dilucuti. Elvira mengusap-usap penis keras yang masih dibalut celana dalam putih.
“Kamu rileks saja, ya?” ujar Elvira sambil menatap mata gugup Rizky. Lalu ditanggalkan celana dalamnya dan terpacaklah penis keras itu. Bibir Elvira terkepal melihat penis di depan matanya itu, hampir meleleh air liurnya.
Elvira mulai memegang batang penis itu dan mengusap perlahan-lahan sambil menghirup aromanya sepuasnya. Dicium-cium penis itu dari kepala hingga pangkal.
Rizky gemetar menahan kenikmatan. Seakan-akan tidak percaya gadis seayu dan sesopan Elvira sedang berlutut bermain dengan penisnya. Pertama kali merasakan nikmat tangan seorang gadis memegang kemaluannya. Melancap pun jarang-jarang, hanya ketika tidak mampu menahan nafsu.
Setelah puas mencium dan menghirup, Elvira pun langsung memasukkan penis ke dalam mulutnya. Rizky melongo, tak menyangka Elvira akan menghisap penisnya. Suaranya terlepas karena terlalu nikmat, “AHHH. HMMMM~”
Pertama kali juga Rizky merasakan nikmat blowjob. Ratusan kali lebih nikmat dari melancap menggunakan tangan. Lututnya bergoyang-goyang seperti hendak terjatuh. Elvira yang sedang asyik mengulum tidak menghiraukan keadaan Rizky.
“Ahhh, Elvirass. Sssss. Ahhh. Saya… Ahhh. Saya mau terjatuh,” kata Rizky tersekat-sekat.
Awalnya Elvira mengabaikan rayuan Rizky. Dihisap-hisap penis itu dengan rakus. Saat asyik menghisap, Rizky tiba-tiba hampir terjatuh. Untung dia sempat berpegangan pada meja, sehingga penisnya terlepas dari mulut Elvira.
“Hmm kan saya sudah bilang. Mau terjatuh,” kata Rizky malu.
“Ish kamu ini. Pergilah duduk di kursi itu. Cepat!” arah Elvira tegas. Nafsu Elvira terganggu.
Begitu Rizky melabuhkan punggungnya, Elvira langsung berlutut di celah kakinya dan mencapai penis Rizky lalu melanjutkan hisapan. Kali ini lebih rakus. Tangannya mengocok-ngocok batang itu sambil sesekali meremas kantung testis Rizky.
Rizky yang tersandar hanya bisa mendesah, “Elvirasss. Ahhh. Elvirassss enak banget.”
Elvira tidak menghiraukan panggilan Rizky. Rindunya pada penis dilepaskan sepuasnya. Meski penis Rizky tidak sepanjang Fahmi, namun ini sudah cukup. Penis tetap penis. Tangannya memutar-mutar saat mengocok penis Rizky.
Tangan Rizky mulai memegang kepala Elvira. Dia bisa merasakan penisnya akan memancurkan benih tak lama lagi. Rizky mencoba mendorong kepala Elvira perlahan, namun Elvira tetap keras kepala tidak mau melepaskan.
“Elvirasss. Ahhhh. Please, Elvirasss. Hmmm ssssss ahhh. Kalau… terus begini… nanti saya… ahhhhh… terpancuttt…” Rizky sudah tidak bisa berbicara dengan lancar. Matanya hampir terpejam karena nikmat, merasa seperti di awang-awang.
Semakin lama Elvira semakin cepat menghisap. Kepala Elvira terangguk-angguk mengerjakan penis Rizky. Penis semakin mengembang. Dia tahu Rizky akan memancurkan benihnya sebentar lagi. Elvira semakin cepat menghisap sambil tangannya menggoncang dan memutar penis.
Batang Rizky begitu licin dengan air liur Elvira yang menetes. Rizky sudah tidak tahan lagi. Pantatnya terangkat, mengejutkan Elvira ketika penis Rizky menujah lebih dalam ke mulutnya.
“AHHHHHHH. ElviraSSS. AHHHHHH!” teriak Rizky sambil memancurkan air maninya ke tenggorokan Elvira. Matanya terpejam, merasakan nikmat klimaks hingga ke kepala. Ngocoks.com
Elvira mencoba menahan semburan air mani Rizky namun tidak mampu. Dilepaskan penis dari mulutnya, air mani Rizky melimpah ke bibir dan dagu. Elvira cepat-cepat menahan air mani tersebut dengan jari dan memasukkannya kembali ke dalam mulutnya.
Rizky yang sudah membuka mata melihat Elvira yang berada di celah kakinya. Terkejut melihat Elvira menakung air maninya di dalam mulut. Elvira sengaja menunggu Rizky melihatnya begitu, kemudian menelan semuanya dalam sekali telan.
Rizky menggeleng-gelengkan kepala melihat aksi yang baginya menjijikkan namun membuatnya terangsang. Belum sempat dia melepaskan lelah, Elvira kembali mengulum penisnya yang setengah tegang. Terasa ngilu penisnya dihisap setelah klimaks.
Elvira menjilat keseluruhan batang Rizky, membersihkan sisa-sisa air mani. Sayang jika dibuang begitu saja. Lagi pula, air mani Rizky sangat kental dan lezat. Mungkin jarang dikeluarkan, pikirnya.
“Ok, sudah,” ujar Elvira tersenyum puas sambil bangun dari berlutut.
“Ermm… Errr… Ok,” jawab Rizky yang masih sulit mempercayai apa yang baru saja terjadi. Rizky menaikkan kembali celana dalam dan celananya. Tali pinggang dikencangkan dan dia pun bangun dari kursi.
Tiba-tiba Elvira mencium bibirnya lama. Rizky yang tidak pernah mencium siapa pun sebelumnya kaku tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Elvira melepaskan bibirnya dan tertawa.
“Kamu belum pernah mencium perempuan, ya?” tanya Elvira.
“Errr… Tidak,” jawab Rizky singkat.
“Jadi tadi juga pertama kali?” tanya Elvira sambil menahan tawa.
“Errr. I.. Iya. Pertama kali,” jawab Rizky sambil menundukkan kepala malu.
“Hehe. Ok lah. Saya pulang dulu, ya?” kata Elvira sambil menutup laptopnya dan memasukkan semua barang ke dalam tas ranselnya. Rizky hanya berdiri melihat Elvira berkemas.
“Ok Pejal, baiii,” Elvira melambai tangan tersenyum dan menuju ke pintu. Sepatu dipakai dan pintu dibuka. Elvira cepat berlalu tanpa sedikit pun menghiraukan Rizky.
“Bye,” jawab Rizky terlambat. Otaknya sedang bercelaru memproses dan memahami apa yang baru saja terjadi. “Mustahil.” Rizky masih belum bisa menerimanya.
Bersambung…