“yank, jalan yuk..” ajakku,
“jalan kemana yank?” Tanya Yulia,
“kemana aja nyari angin aja..” jawabku,
“ya udah yuk kita jalan”. Lalu kami pun jalan-jalan kesebuah taman dan duduk disebuah kursi di dekat danau sambil memandangi pemandangan sekitar.
Aku rangkul Yulia,
“sayaannkkk banget sama kamu” kataku sambil merangkulnya,
“aku jg sayank sama kamu..hhhmmmm..” jawabnya sambil menyandarkan kepalanya di bahuku dan tangannya melingkari pinggangku.
“sayank, aku mau nanya deh” sahutku,
“apa sayank?” jawabnya,
“kamu ngerasa ada yg kurang gak sih dalam hubungan kita?” sahutku.
“hhhmmm..nggak ada kok yank..emang kenapa?” jawab Yulia,
“gak apa apa sih..aku ngerasa ada yg kurang aja..” jawabku,
“emang apa sih yg kurang? Oohhh jangan-jangan kamu mau kita..” pikir Yulia dan aku pun hanya bisa diam saja.
“aku gak mau..aku gak setuju kalo kita ngelakuin free sex..” jawab Yulia,
“bukan ML kok sayank” jawabku,
“terus apa?” jawabnya,
“kamu tau bondage?” tanyaku,
“bondage? Apa itu? Baru denger sekarang jg aku..” jawabnya.
Lalu aku pun memberikan sebuah video bondage di hndponeku,
“kayak gini yank..” kataku sambil menunjukan foto dan video tentang bondage.
“di iket-iket gitu? Emang apa enaknya?” tanyanya heran,
“ya nanti jg kamu tau rasanya..hehehe..” jawabku,
“mmmm..” Yulia pun terus memandangi foto dan video dari hapeku.
“mau ya sayank?” tanyaku, “tp jangan macem-macem..” jawabnya,
“iya janji gak akan macem-macem..” jawabku,
“yaudah nanti aku kabarin lagi kalo mau..” jawab Yulia, dan aku pun berfikir sejenak.
“kriiinnggg kriiinnggg..” hape Yulia berdering lalu ia pun berbicara.
“sayank, kita pulang yuk..mama sama papa mau pergi ke rumah nenek dua hari ini..katanya ada urusan” sahut Yulia, “ya udah yuk kita jalan pulang..” ajakku, lalu kami pun pulang.
Sesampainya dirumah, orang tua Yulia sdh bersiap-siap berangkat dan merekapun menitipkan Yulia padaku. Setelah ortu Yulia berangkat kerumah neneknya, aku pun hanya berduaan saja dgn Yulia.
“kamu berani kalo sendirian dirumah?” tanyaku,
“emang kamu mau kemana?” Tanya Yulia,
“ya pulanglah..” jawabku,
“emang kamu mau main begituan?” tanyaku,
“kalo kamu gak macem-macem, aku mau..” jawab Yulia,
“aku gak akan macem-macem kok..hehehe..” kataku sambil memeluknya dan cium keningnya, Yulia pun tersenyum.
“apa aja emangnya?” tanyanya,
“tali, saputangan, sama lakban aja” jawabku,
“oke deh..kita main dikamar aja yuk yank” jawabnya,
“ayo deh boleh” jawabku,
“yaudah kamu duluan aja kekamar, aku mau ngambilin alat-alatnya dulu..” sahut Yulia.
lalu Yulia pun pergi mengambil peralatannya.
“ini yank alat-alatnya..” jawabnya.
“aadduuhhh yaanngg jangan kenceng-kenceng donk..sakit tau..” erangnya,
“tahan donk sayank..ini jg gak kenceng kok..” jawabku.
Lalu aku ikat pergelangan kaki, lutut, paha dan jempol kakinya,
“iiihhhh kok diiketnya semua sih? Gak bisa gerak yaanngg..” erang Yulia sambil meronta-ronta.
“nah sekarang proses akhir..hehehe..” aku telungkupkan Yulia dikasur, lalu aku ikat tali dipergelangan kaki Yulia, lalu aku satukan dgn ikatan di pergelangan tangan Yulia sampai kaki dan tangan Yulia bersentuhan.
“mmmppphhhh mmmppphhhh..” erang Yulia karena diikat hogtied.
“mmmmppphhh uggggghhhh uggggghhhh..” erang Yulia,
“ayo sayank coba lepasin iketannya..hehehehe” ledekku,
“eeemmmpphhh uggggghhhh..” erang Yulia mencoba melepaskan dirinya dari ikatanku.
“kamu meronta-ronta dulu ya, aku mau bikin kopi dulu..” kataku sambil mencium bibirnya yg aku sumpal berlapis. “eemmmppphh mmppphhhhhh..” erang Yulia.
“hai sayank gimana ikatannya? Hehehehe..” ledekku sambil masuk kamar dan membawa minuman,
“eeeeemmmpppphhhhh..” erang Yulia yg sdh lemas karena lelah berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya, lalu aku lepas sapu tangan dan lakban yg menutup mulutnya,
“fffuuuaahhhh..iihhh sayank, kok aku diiket gini sih? Lepasiinn doonnkk yaanngg, pegel nihh..” rengeknya,
“nanti donk sayank, kalo mau lepasnya sekarang, ya lepasin sendiri donk..hehehehe” jawabku sambil membantunya duduk diranjang,
“ya sayank lah..kok gitu sih ngomongnya?” jawabku,
“ya habisnya kamu gak mau lepasin aku..” jawabnya,
“aku sayank kok sama kamu..mmuuuaahhhh..” jawabku sambil mencium bibirnya dan Yulia pun membalasnya.
“yaudah nih minum dulu..” kataku sambil memberikan minum pakai sedotan,
“udah yank..sayaaaaank lepasin dulu donk, kaki aku keram nih..” sahut Yulia, lalu aku lepas ikatan hogtied dan ikatan di kaki Yulia.
“habis ini kita lanjut lagi ya? Hehehe” sahutku,
“lagi sayank? Adduuhh aku masih capek nih..” jawabnya,
“ya kamu istirahat dulu sayank..mmuuaahhh..” aku cium bibirnya,
“uuummmhhh..iya..” jawab Yulia.
Aku terus pijit-pijit kakinya sampai merasa pegalnya hilang.
“udah sayank, udah enakan” sahutnya,
“oke deh..kita lanjut lagi ya..” kataku sambil ambil tali dan ikat pergelangan kaki, lutut dan pahanya lagi.
“ayo sayaannkk buka mulutnya lagi..aku mau sumpal kamu lagi..hehehe..” sahutku, lalu Yulia pun menurut dan membuka mulutnya.
“uuuuuggggghhhh ..” lalu aku tutup mulutnya dgn saputangan yg lainnya,
“mmmmpphh mmmpphhhh..” erang Yulia, dan Yulia pun mulai meronta-ronta mencoba melepaskan ikatannya.
Aku rangkul tubuh Yulia sambil menonton tv dan Yulia pun terus berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya.
“mmppphhh oooggghhhhh mmmppphhh..” Yulia pun sibuk berusaha melepaskan ikatanh ditubuhnya.
“mmmmppphhh oooggghhhhh mmmppphhhh..” leguh Yulia karena kesal tdk bisa melepaskan ikatannya.
“kamu kenapa sayank? Kaya marah-marah gitu? Hehehehe..” tanyaku,
“mmmppphhhhh oooggghhhhh..” jawab Yulia dgn mengerang,
“kamu ngomong apa sih sayank? Yg jelas donk ngomongnya..hehehe” ledekku,
“mmmppphhhh aaaaggghhhhhh..” erang Yulia sambil menunjukan mulutnya yg tersumpal,
“apa sayank? Yg jelas donk..” jawabku usil,
“hehehe..jangan ngambek donk sayank..bercanda doank..” jawabku sambil melepaskan sumpalannya.
“ffuuaahhh..kamu ini masih sempet aja usilin aku..hhuuuuuhhhh..” Yulia pun cemberut ngambek,
“hehehehe..jangan cemberut gitu donk sayank..” kataku sambil memeluk tubuhnya.
“aadduuhhh sayaaannnkkk saakkitt badanku..” jawabnya karena ikatan ditubuhnya makin erat karena aku peluk tubuhnya,
“sayaaanklepasin donk..tangan aku keram nih..” sahutnya, lalu aku lepas ikatan di pergelangan tangan dan lengannya. “sini aku pijitin lagi..” kataku, lalu aku pijit-pijit tangan dan lengan Yulia lalu aku ikat lagi pergelangan tangannya kedepan lalu aku ikat lagi menyatu dgn pergelangan kakinya,
“lho sayank, kenapa diiket lagi? Iiiiggghhhhh..” protesnya, Baca juga: Bacaan Sex Ngentot Eva Sepupuku yang Menggairahkan
“kalo kamu bisa lepasin semua ikatannya, aku kasih hadiah deh..hehehe..” tambahku,
“bener ya? Oke aku coba..eegghhhh iiiggghhhhh..” erang Yulia mencoba melepaskan ikatan dipergelangan tangannya. “aahh udah longgar nih..siapin hadiahnya ya..” sahutnya,
“iya lepasin dulu aja ikatannya..hehehehe..” jawabku, lalu Yulia pun terus mencoba membuka ikatan di pergelangan kakinya.
“yyeee berhasil..tinggal lepas semua deh ikatannya” lalu Yulia pun melepaskan tali yg menyatukan lutut dan dadanya, lalu ia lepas semua ikatan yg ada di paha, lutut, dan pergelangan kakinya.
“yeee berhasil..hayooo mana hadiahnya?” tagih Yulia,
“iyaa nanti kita ke mall beli yg kamu mau..” jawabku,
“beneran? Makasih ya sayank..” jawab Yulia sambil memelukku.