Pagi pun akhirnya tiba, Hinata yang sudah selesai bersiap untuk melakukan pekerjaannya sebagai maid, berjalan keluar dari kamar.
“Sakura, tolong ambilkan handuk”
Langkah Hinata terhenti saat mendengar suara baritone. Saat ini dia memang sedang berjalan melewati kamar milik majikannya. Dilihatnya pintu kamar tersebut yang sedikit terbuka.
Entah apa yang dipikirkan oleh wanita berambut indigo itu sehingga dia memutuskan untuk masuk kedalam sana
Perlahan Hinata mendorong pintu dan melangkah masuk ke dalam
“Tidak ada siapa pun disini” gumamnya
“Sakura, apa kau disana?”
Hinata sedikit tersentak mendengar hal itu. Namun sesaat setelahnya dia tersenyum penuh arti.
Dilihatnya sebuah handuk putih yang terletak di tempat tidur dan langsung mengambilnya
Dia lalu berjalan mendekat ke arah kamar mandi yang merupakan sumber suara
Cklek!
Srekk!
Saat Hinata membuka pintu, tiba tiba saja tubuhnya ditarik ke dalam kamar mandi dan jatuh ke pelukan seseorang
“Kenapa kau lama sekali nona” ucap pria itu, yang tak lain adalah Sasuke
Hinata sangat terkejut karena pergerakan tiba tiba itu. Tapi mendengar suara dari pelaku yang menariknya membuatnya terenyum.
Dia sungguh tak mengira akan memeluk majikannya di hari pertama bekerja di sini.
Dapat dirasakan Hinata tubuh tegap Sasuke yang masih basah dan tak mengenakan sehelai kain pun
Sementara Sasuke yang terlihat memejamkan mata mulai menghirup leher Hinata. Namun tiba tiba saja dia membuka matanya saat menyadari aroma yang berbeda dari tubuh sang istri.
Dengan cepat Sasuke melepas pelukannya. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat bahwa wanita yang dipeluknya bukanlah Sakura
Sasuke membelalak tak percaya. Terlihat kilatan di mata onyxnya. Dia pun buru buru merampas handuk di tangan Hinata dan langsung menutupi bagian bawahnya
“Apa yang kau lakukan di kamarku?!” tanya Sasuke dengan suara bergetar yang terdengar sedang menahan emosinya
“E-etto… tu-tuan, ak-aku…”
Dengan kasar Sasuke menarik tangan Hinata untuk keluar dari kamar mandi
Brak!
Dia lalu melemaprkan tubuh wanita itu sehingga tersungkur di lantai
“Berani sekali kau masuk ke sini!!!”
“Nii-san, kenapa kau berteriak?” tanya Sakura yang baru saja memasuki kamar mereka
“Kau dari mana?”
“Aku baru saja membuang sampah” jawab Sakura berjalan mendekati suaminya
“Hinata? Kenapa kau disini?” tanya Sakura lagi saat menangkap sosok maid yang baru bekerja dengannya
“Go-gomenasai… Aku sungguh minta maaf tuan, nona. Aku hanya berniat membantu memberikan handuk itu saja” kata Hinata dengan cepat sambil membungkuk di lantai
“Ehh… Kenapa kau membungkuk seperti itu? Ada apa sebenarnya?”
“Wanita ini dengan lancang masuk ke kamar kita saat aku sedang mandi. Dia juga memberikan handuk padaku sehingga aku yang berpikir bahwa itu adalah kau, langsung menariknya ke kamar mandi” jelas Sasuke yang terdengar sangat marah. Bahkan Sakura pun membelalak tak percaya mendengar apa yang dikatakan suaminya
“Tolong maafkan aku” ucap Hinata mulai meneteskan air mata
Sakura akhirnya menghela nafas dan mencoba untuk menenangkan dirinya
“Bisa jelaskan kenapa kau melakukan ini Hinata?”
“Kenapa kau minta penjelasannya? Aku akan memecatnya sekarang juga” timpal Sasuke tak terima dengan sikap istrinya.
“Tolong… Tolong jangan pecat aku tuan. Aku sangat membutuhkan pekerjaan ini. Aku mohon”
“Nii-san, pergilah pakai bajumu. Biar aku yang menyelesaikannya. Kau percaya padaku bukan?” ujar Sakura dengan lembut
Walau merasa kesal, akhirnya Sasuke kembali ke kamar mandi dan terdengar sedikit membanting pintu
“Sekarang jelaskan!”
“Aku sungguh minta maaf nona. Aku tidak tahu kalau tuan akan menarikku ke dalam kamar mandi. Saat melewati kamar ini, aku mendengarnya terus meminta handuk, karena itulah akhirnya aku masuk dan memberikan handuk kepadanya. Aku benar benar tak mempunyai niat apapun”
“Tolong jangan pecat aku nona. Menjadi maid adalah pekerjaan utamaku untuk menghidupi Kaa-san dan adik adikku. Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi. Kumohon maafkan aku”
Sakura yang memang memiliki empati tinggi pun akhirnya mendengus kecil
“Aku memaafkanmu, berdirilah”
Hinata mendongkakkan kepalanya mendengar pernyataan majikannya itu
“Be-benarkah nona? Arigatou… Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan apapun lagi… Terima kasih”
“Kuharap ini kesalahan pertama dan terakhirmu. Jangan pernah masuk ke sini lagi karena suamiku sangat tak menyukai siapapun masuk ke kamar kami. Cukup lakukan pekerjaanmu di rumah ini saja”
“Hai… Arigatou”
“Hm, keluarlah”
Hinata akhirnya bangkit berdiri dan membungkuk sopan kepada Sakura sebelum akhirnya keluar dari sana
“Kenapa kau memaafkannya?” tanya Sasuke yang keluar dari kamar mandi setelah berpakaian lengkap
“Aku memutuskan untuk memberinya satu kali kesempatan Nii-san.”
“Dia dengan lancang masuk ke kamar kita dan kau justru membiarkannya tetap bekerja disini?” balas Sasuke terlihat kesal
Sakura pun langsung menghampiri suaminya itu yang kini duduk di ranjang
“Aku tahu kesalahannya ini sangat besar. Tapi aku tidak tega memecatnya karena dia merupakan tulang punggung keluarganya. Dia juga sudah berjanji tidak akan melakukan kesalahan apapun”
“Tidak seharusnya kau mengasihani orang seperti itu”
“Nii-san… jika dia melakukan satu kesalahan lagi, aku sendiri yang akan memecatnya”
Sasuke hanya diam tak merespon perkataan istrinya itu.
Menyadari ekspresi kesal suaminya, Sakura pun langsung memeluk pinggang Sasuke
“Apa kau kesal?” tanya Sakura dengan manisnya
“Katakan padaku apa yang harus kulakukan agar rasa kesal suamiku ini hilang”
“Ayolahh Nii-san…”
Mendengar ucapan istrinya, seketika muncul sebuah ide nakal di kepala Sasuke. Tiba tiba dia melirik Sakura yang masih terus memeluknya dan emerald yang menatap Sasuke dengan penuh harap
“Kau yakin?”
“Hm?” tanya Sakura yang justru terlihat bingung
Sasuke pun segera melingkarkan tangan kekarnya di pinggang Sakura dan mendekatkan wajahnya dengan wajah sang istri
“A-ada apa Nii-san?”
“Jika kau tak ingin aku kesal lagi, maka ada satu hal yang bisa kau lakukan” ucap Sasuke menatap dengan intens setiap lekuk wajah Sakura
“A-apa itu?”
Seketika Sasuke menyeringai mendengar pertanyaan Sakura. Entah istrinya ini memang polos atau hanya berpura pura tak mengerti akan hal yang dimaksudkan Sasuke
Tangan Sasuke pun mulai memijat paha putih Sakura yang memang terlihat jelas karena dia masih mengenakan kimono tidur selututnya
“Nii-san hmpp-”
Belum sempat menyampaikan protes, mulut Sakura langsung dibungkam oleh bibir Sasuke. Dengan liarnya pria itu melumat bibir yang selalu membuatnya candu.
Tangannya yang semula memegang paha Sakura pun mulai naik menyusuri perut istrinya. Hal itu membuat tubuh Sakura sedikit bergetar
Sasuke melepaskan tautan bibir mereka untuk sesaat
“Jangan melakukan perlawanan jika kau tak ingin aku semakin kesal”
Mendengar itu, Sakura hanya bisa menunduk dengan pipinya yang menjadi sedikit merona
Tangan Sasuke melepas ikatan kimono Sakura dan melemparnya ke sembarang arah. Begitu juga dengan bra dan celana dalam istrnya itu.
Kini tubuh Sakura terlihat polos tanpa sehelai kainpun.
Sasuke dengan cepat melahap dada istrinya yang sukses membuat tubuh Sakura terbaring di tempat tidur. Sasuke menghimpitnya dan mulai melancarkan aksi
–
–
–
Hinata yang baru saja tiba di kamarnya langsung menutup pintu. Dia menatap tajam ke depan dan perlahan mengusap pipinya yang dibasahi air mata
“Sepertinya aku sedikit terburu buru” gumamnya
“Baiklah, akan kulakukan secara perlahan” lanjut Hinata seraya mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Dia lalu menghubungi seseorang
“…..”
“Karin, kirimkan aku setiap jadawal aktivitas Sasuke yang kau ketahui”
“…..”
“Kujelaskan nanti. Kirimkan saja sekarang”
“…..”
“Hm, kutunggu”
Pip!
Setelah mengakhiri panggilan teleponnya, Hinata terus berdiri dengan menghentak hentakkan kakinya sambil terus menatap layar ponsel
Drtt drttt
Pesan dari Karin yang muncul di layar ponselnya membuat wanita itu segera membukanya. Dengan teliti matanya membaca setiap rincian yang ada disana
“Saat sedang tidak bekerja, Sasuke akan menghabiskan waktu di ruang olahraga mulai dari jam 9” ucap Hinata membaca apa yang tertera di layar ponselnya
“Dimana ruangan olahraga di rumah ini? Aku harus bergegas karena ini sudah hampir jam 9” katanya penuh tekad dan segera keluar dari kamar
Dengan antusiasnya Hinata menyusuri kediaman Sasuke untuk mencari ruang olahraga. Dia sendiri bahkan baru tahu kalau Sasuke punya ruangan olahraga mengingat karena dirinya juga baru mulai menginjakkan kaki di rumah ini tadi malam
“Rumah ini sangat luas. Dari mana aku harus mulai mencari?”
Walau buta arah, Hinata terus melangkah. Namun lagi lagi langkahnya terhenti di depan kamar majikannya. Bukan tanpa sebab. Itu karena pendengarannya menangkap suara yang sukses memaksa dirinya untuk berhenti
“Su-suara itu…”
Aahhh ah ahhhh
Nii-sanhhh
Hn, keluarkan suaramu sayang…
Mmhhh kimochii
“Kuso” gumam Hinata mengepalkan tangannya. Ngocoks.com
Walau dia sendiri sudah bisa menebak apa yang sedang dilakukan kedua majikannya, Hinata justru nekad mencoba mengintip. Dengan hati hati dia membuka pintu kamar itu secara perlahan
Seketika matanya membelalak melihat apa yang terjadi disana.
Sakura yang menungging tak berdaya dengan Sasuke yang terlihat terus menyodok liang istrinya itu dari belakang. Tubuh keduanya juga terlihat mengkilat karena dibasahi peluh
Plak plak plak
Mhh ahhh ahhhh
Kau menyukainya bukan?
Cup!
Sasuke mengecup singkat pundak Sakura dengan pinggulnya yang terus ia goyangkan
Plak plak plak
Aaahh tidakk… niihh sann aahh
Hn? Lagi? Ini pelepasan ketigamu sayang
Sasuke terlihat semakin mempercepat tempo goyangannya yang membuat Hinata semakin tak tahan melihat itu.
Dengan ekspresi kesal, perlahan dia kembali menutup pintu
“Kurang ajar! Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus bertindak cepat, tidak perduli apapun yang terjadi”
Bersambung…