Hari di tunggu2 pun tiba. Pernikahan kakak ku sinta berlangsung dengan sangat meriah di salah satu hotel di kota ku. Tamu2 yang datang silih berganti.
Ku lihat kk ku sinta sangat cantik duduk di atas pelaminan dengan suaminya (bg erik). Setelah letih ku berkeliling di acara pesta pernikahan kk sinta, aku coba duduk di meja penerima tamu.
“Wuihhh cantik kali kk luna dan kk resi ku liat”
Lalu eka menatap ku tajam
“Ouh cuma kk luna dan kk resi ya yang cantik, jadi ian bilang eka dan fani disini macam badut ya” dengan kekesalan eka ngomong terhadap ku.
Ya, di meja penerima tamu selain kk luna, kk resi, juga ada eka dan fani adik sepupuku duduk melayani tamu tamu.
“Halah jangan lah marah ka…belum selesai pun awak (aku) ngomong loh.”
Kk luna dan kk resi tertawa lepas melihat aku dan eka.
“Kau juga ian dah jelas disini ber 4, hanya kakak2 kau aja kau puji, eka dan adik kau, apa kau anggap badut jam gadang” komentar kk resi.
“Hahahha….” ketawa ku pun pecah mendengar perkataan kk resi.
“Ada2 aja kk resi ni lah” jadi kompor gas pulak kakak ni, tambah marah lah eka tu kak.”
Kulihat eka berdiri meninggal kan kami di meja tamu itu. Kk resi dan kk luna pun menatap ku, seolah menyuruh ku untuk membujuk eka.
Ku kejar eka yang keluar dari ballroom hotel tempat acara pesta itu. Tampak eka memasuki lift hotel, sesegera mungkin ku masuk kedalam lift.
“Ka….maaf lah..gak da maksud ian bilang ika jelek tau mirip badut, belum selesai pun ian ngomong tadi ka” terlihat eka memandang tajam ke arah ku.
“Ting” pintu lift terbuka, tidak sepatah kata pun eka ucapkan terhadap ku. Ku kejar terus eka dan berusaha untuk meyakinkan dya.
“Ka tolong lah ka, jangan lah marah sama ian ka”
Kini ia duduk di lobby hotel tanpa mau memandang wajah ku.
“Ka..maaf lah..”
“Jadi malam itu aku kau anggap apa ian…hanya pelepas nafsu kau aja..aku berikan mahkota ku sama kau, karna ku ada rasa sayang ama kau ian..” air mata eka pun mulai turun menetes di pipinya. Jujur aku belum berani dekati dya, karna ku liat selain sedih emosi dya pun tampak masih tertahan.
“Ka…ian pun sayang ama eka…udah lama ian sayang ama eka…waktu pernikahan bg roni (anak bude yus no 4) kemaren, udah mulai sayang ian ke eka.”
Ya..4 tahun yang lalu abg ku roni menikah. Dan keluarga ku juga ngumpul semua disana tak terkecuali eka.
“Gini ajalah ka, keluar lah kita dulu yok…biar fresh isi kepala kita dan bisa terselesaikan masalah salah paham ni ka” ku liat eka me ngangguk sambil me usap air mata nya yang berada di pipi.
Kami pun jalan menuju area parkir. Eka menggandeng tangan ku. Saat ku membuka pintu mobil, terdengar suara bg roni memanggil ku
“Iaan….” ternyata bg roni tidak sendirian, dya berjalan menuju ke arah ku bersama nenek kami.
“Nio kama…(mau kemana)”
“Kalua sabanta bg, ka mancari angin dulu..sambil ma ajak eka kaliliang kota (keluar sebentar bg, mau cari angin..sambil aja eka keliling kota)” jawab ku.
“Mode bacewek se kalian mah…bang caliak, bagandeng gandeng tangan kalian tadi” tampak eka merunduk malu atas kata2 bg roni.
“Woi jan buek malu nenek ian…eka… kalian ndak bisa manikah do..kalian tu sadarah..satu suku, lai tantu kalian tu..(hey jgan buat malu nenek ian, eka..kalian tidak bisa menikah..kalian sedarah sesuku..ngerti kalian)”
Ucap nenek ku.
“Yoo nek (ya nek)” jawab ku dan eka serentak.
#nenek ku bicara begitu karna di adat minang kabau suku itu turun dari nenek ku..dan di turun kan ke anak2 nya. Sedangkan ibu ku dan ibu eka juga menurun kan suku itu ke kami.
Ya…kami bersuku chaniago.
“Yo lah kalau nio ka jalan2 kalian..jan lamo2 ndak (ya lah kalau mau jalan2 kalian..jangan lama2 ya)” kata nenek ku
“Yo nek….( ya nek)” jawab ku.
Mobil ku telah meluncur meninggalkan area parkiran hotel. Di dalam mobil aku dan eka masih sama2 berdiam diri.
“Ka apa yang eka pikirkan lagi, eka masih marah sama ian??” Kucoba untuk memecah keheningan.
“Eka masih teringat kata nenek kita tadi ian…kalau kita gak bakal di restui buat nikah, jadi buat apa hubungan kita ini kita jalani walaupun kita sama2 saling menyayangi yan”
“Dan eka takut ian…eka telah kehilangan perawan eka..bakalan tidak ada yang akan mau jadikan eka istri nantinya” air matanya pun kini mengalir lagi.
“Udah lah ka..jgan itu yang eka pikirkan, gimanapun dan siapapun yang menentang hubungan kita ini ian akan perjuangkan cinta ian ke ika, dan satu hal lagi ka…kalau pun kita tidak berjodoh nantinya pasti ada yang akan mau menerima ika jadi istri nya..sayang dan cinta itu di nilai mau terima kekurangan pasangan nya ka..termasuk juga niko”
Lalu eka pun menyenderkan kepala nya di bahu ku. Ku usap rambutnya yang menggunakan sanggul, lalu ku kecup kepala eka. Eka melirik ku, lalu dya menyerang bibir ku.
“Mmmuuaaàh…”
“jujur ian…eka nyaman di dekat ian.. janji ya akan terus perjuangkan cinta kita”
“Ya ka ian janji sama eka”
“Mau kemana kita ni ka?”
“Terserah lah ian..eka ingin selalu di dekat ian sebelum ika balik lagi ke padang”
Tiba2 hp ku berbunyi.
“Sebuttt lah namaku di setiap nafas ku” (nada dering ku lagu dari wali)
Kulihat di layar ternyata yang me nlf ku adalah cintia. Cintia adalah pacar ku saat ini. Aku dan cintia satu kantor tapi beda bagian. Cintia di kantor ku bekerja sebagai front desk, sedangkan aku sebagai leader mekanik di kantor tersebut.
“Ya hallo..assalamualaikum.” jawab ku
“Walaikumsalam lovely” jawab eka disana.
“Lovely lagi dimana? Gimana acara pesta kk sinta rame gak? Maaf ya lovely tia gak bisa datang kayaknya, tia masih ada mata kuliah lagi sampe sore nih”
Cintia ini kalau sabtu minggu dya kuliah. Dya ambil jurusan ekonomi di salah satu universitas di kota ku. Dya kuliah non reguler universitas tersebut.
“Ya sweety gpp lah klu masih ada mata kuliah nya, lanjutkan lah kuliahnya. Alhamdulilah acara pestanya lancar sweety dan rame orang yang datang”
“udah dulu ya lovely, aku mau masuk kelas lagi ni”
“Ya swety hati2 pulangnya nanti ya…mmuuahh..” ku letakkan kembali hp ku di atas dashbord.
“Siapa nlf?? Pacarnya ya…” tanya eka terhadap ku.
“Iya,” kata ku sambil melihat wajah eka.
Kini suasana kembali hening, setelah eka tau bahwa aku ternyata punya pacar juga.
Ku parkir kan mobil di sebuah halaman cafe.
“Turun yuk” kata ku kepada eka
“Ngapain disini? Lebih baik kita kerumah mu aja ian, ka lagi malas untuk makan atau nongkrong.”
“Oke lah ka”
Kini kami telah sampai di rumah ku. Di rumah emang tidak ada orang satupun karena ke 2 orang tua ku berada di hotel pesta pernikahan kak sinta.
Setelah membuka pintu, eka pun ikut masuk kedalam rumah ku. Kami duduk di ruang tv.
“Eka marah sama ian karna tau ian punya pacar ya” sambil ku tatap matanya.
“Ka kecewa aja ian..dan takut setelah ika pulang ian akan lupa sama ka”
Kembali terlihat matanya berlinang. Aku pun berpindah duduk di samping eka..ku peluk eka..lalu ku kecup keningnya.
“Semua gak kan berubah ka, percayalah”
“2 bulan sekali ian akan ke padang temui ka buat kita melepas rindu”
Kembali ku kecup keningnya. Eka pun menatap mata ku lalu dya menyerang bibir ku.
“Mmmmmuuuuu ian….” kini lidah eka berusaha untuk bermain main dalam rongga mulut ku.
Tangan kiri ku kini memegang payudara eka, Sambil membalas ciumannya. Eka menarik bibirnya menjauh dari bibir ku.
Lakukan lagi ian kita gak punya bnyak waktu. Nanti keluarga kita curiga karna kita udah lama terlalu lama keluar.
Kami sama2 saling membuka pakain kami masing2, sehingga kini kami udah sama2 telanjang.
Ku baring kan tubuh eka ditas kursi lalu ku kecup keningnya..lalu ku jilati seluruh wajahnya. saat lidah ku bertemu bibirnya aku mulai menciumnya dan memainkan lidah ku dalam mulutnya.
“Mmmmmmmmuuuaaa” kini eka berusaha membalas ciuman ku dan dya membelit belitkan lidah nya dengan lidah ku.
Setelah cukup memainkan bibirnya kini jilatan ku ku alih kan ke samping ke arah telinga nya..
“Ssssstttttt iaaan….jaaaanggaaaan sikssssaaaaa khaaaaaa..”
Lidah ku lanjutkan kembali turun ke payudaranya..ku jilati buah dada nya yang besar berganti ganti tanpa mengenai puting susunya…..”aaahhhhh rian….terussssss iaaaannn”
“Sssstttt ouhhhhhhh iaan..”
Begitu senang hati ku melihat eka tersiksa menahan birahinya. Kini lidah ku bermain2 di aerola nya tanpa mengenai putingnya. Ku jilati ke 2 aerolanya yang besar terkadang ku putar2 lidah ku di seputaran itu.
“Ahhhhhh iaaann uuudaaaahhhh iaaaann kuuuu moohhhonnnnn ssssstttt”
Tangan nya berusaha menekan kepala ku berharap agar aku bisa netek di payudaranya. “Aayyyyoooo iaaann jaaaangaaan sikssssaaaa kkhaaaaaa”
Secepat kilat ku hisap puting nya ku sedot puting itu….terkadang ku plintir2 dengan lidah ku…setelah puas dengan payudara kiri kini ku beralih ke yang kanan. Tampak oleh ku pantat eka terangkat angkat menahan birahi nya.
Sekarang ku turunkan lagi jilatan ku ke bawah kujilati sekitaran perutnya. Kini terlihat mengkilap payudara dan perut eka tercampurnya air liur ku serta keringat dya. Ku jilati pusarnya ku main kan lidah ku ke dalam pusarnya sehingga semakin tinggi ia mengangkat pantat nya..”aaaahhhhhh iaaaaaannn kuuuu mooohonnnnn uddaaaaahhh iaaaann”
Aku memang sengaja membuat dya tersiksa karna yang seperti ini yang akan berat dya lupakan aku nantinya. Kini serangan ku beralih makin ke bawah . Ku jilati paha dalam nya kiri dan kanan. Lalu ku buka lebar pahanya.
“Ouhhh kaaaaa begitu indah surgawi engkau punya”
ku jilati klitoris ika, ku putar putar lidah ku di klitoris nya “sssssshhhhhhhh” ku sedot klitoris yang makin lama semakin membengkak. “Ouhhhhhhhg iaaaaan”
“Sssserrrrrrrrr…..”keluar cairan bening dari dalam memek eka. Ku jilati semua cairan yang keluar dari memek eka…
“cukkk…cuuup..”ku hisap hisap seluruh cairan itu sampai rasa asin nya hilang..
Kulihat di atas sana tampak eka masih menikmati sisa2 orgasmenya. Lalu ku naiki tubuh eka. Eka pun mengerti dibimbing nya kontol ku memasuki memek nya…
“Oouuuhhhhh” kini kontol ku telah masuk ke dalam memek eka.
“Esssssstttttt” eka mengerang meraskan nikmatnya kontol ku di dalam memek nya.
Aku merasakan memek eka berkedut di dalam sana. Apa dya mau keluar lagi pikir ku. Dengan tempo tinggi ku hujam penuh kontol ku dalam memek eka.
“Ouhhhhh iaaan..teeerrusssssa iaaaannn..aakhuuuuu maaahuuuu keelluaaarhhh laaagiiih iaaaaan” kurasakan hangat di kepala kontol ku bersamaan itu keluar lah air kencing nya sebanyak nya, membuat kontol ku terlepas dari memek nyaaa
“Ouuhhhhhhh iaaàaaannnn” eka terlihat kejang bagai di sengat listrik 20000 volt.
Kulihat jam dinding saat ini pukul 16:02.
Aku harus sudahi permainan ini dalam pikir ku. Ku balik kan eka dalam posisi nungging. Lalu ku masuk kan kembali kontol ku ke dalam memek eka.
“Ouuhhhhh iaaaaan….ceeepaaataaaan iaaaann naaaanntih oorraangghhh curhhigahh….”
Kembali permainan tempo tinggi ku berikan ke eka. Terlihat buah pantatnya bergetar2 akibat terlalu keras ku menusuk memeknya. Dan kini terasa di kepala kontol ku ada yang ingin meledak.
“Uuhhhhh kaaaaaaa…iaaaannn maaauuu keeeeluaaarrrr” goyangan ku masih dalam tempo tinggi
“Iyaaahhh iaaaannn kiiitaaaaa keeeluarhhiinnnn saahmaaaa yaaahh.”
“Crottttt…croooott….crottttt…crotttttt”
“Ssserrŕr…serrrrŕrrr….errŕrrr”
Tubuh eka pun ambruk dalam posisi telungkup di susul aku menghimpitkan badan ku ke eka.
“Ouhhhhhh kaaa..sungguh nikmat surgawi yang kau punya”
“Cuuuppp ” ku kecup kepala belakang eka
“Makasihh yaaah ”
“Iyaa ian..jgan lupakan eka ian…eka sayang sama ian”
Seminggu setelah acara pernikahan itu, semua kembali ke kota masing2 dan menjalani aktifitasnya. Hubungan ku dengan eka semakin hangat, walau kami berada di kota yang berbeda.
Hari itu, aku sangat malas untuk masuk kerja ke kantor ku. Karena malam tadi aku dan eka ber sex ria walau menggunakan video call. Badan ku terasa sangat letih.
“Sebutlah namaku di setiap nafas ku” hp ku berbunyi. Ku liat di layar ternyata cintia menelfon ku.
“Ya halo sweety” ku angkat tlf dari cintia
“Dimana lovely, kok gak masuk hari ini?”
“Badan ku lagi gak enak ni sweety, pegal2 semua dan rasa mau patah2 tulang ni.” Ku jawab ke cintia
“Lovely sakit?,kok gak ada kasih tau aku. Tadi aku di tanya sama pak is (spv ku di kantor) katanya gak da kabar dari lovely”
“Iya sweety ku lupa kasih kabar ke pak is,”
“Bilang sama pak is ya sweety ku masuk agak siang aja nanti, habis dari dokter aku ke kantor.”
“Jangan di paksa lah lovely klu emang gak bisa.”
“Gpp lah sweety ku masih bisa kok kesana, klu pun gak mampu ku masih bisa istirahat di ruanganku nantinya”
PeKerjaan ku memperbaiki sistim tower yang rusak, memang tidak bisa ku tinggal kan begitu saja. Karena di setiap provinsi hanya satu orang saja yang mengerti dan di percaya tentang sistim tersebut.
Di kantor pun ruangan ku cukup berbeda dari siapapun, ruangan ku tersendiri dan di lengkapi kasur, tv dan juga ada ps 3 di dalamnya. aku dan cintia sering ML dalam ruang ku. Kami lakukannya terkadang malam hari atau pun sore sepulang orang di kantor ku pulang.
Setelah ku pulang dari dokter, akupun langsung menuju kantor ku. Ku berniat ingin istirahat sebentar di ruangan ku.
“Pak…Pak rian” seseorang memanggil ku
“Ya pak, maaf saya masuk nya siang pak, saya lagi kurang enak badan pak” kata ku kepada spv ku pak is.
“Iya gpp pak rian. Ouh ya untuk site (tower) marpoyan kita gimana pak, Sudah aktif kembali?”
“Anak2 baru lapor ke saya kemaren pak, genset dan modulnya sudah mereka ganti. Nanti saya upgrade kembali sistim dsna pak”
“Oke lah pak rian,” pak mail lalu pergi.
Niat ingin istirahat ku pun ku urungkan., kembali ku turun ke lobby menjumpai cintia.
“Buk kalau pak is tanya saya lagi bilang saya cari makan ya” kata ku ke cintia
“Ya…udah jadi ke dokternya lovely” tanya cintia sambil berbisik agar tidak terdengar orang.
“Udah tadi buk”
“Ni obatnya” menunjuk kan kantong obat ke cintia.
“Ku keluar dulu ya”
“Iya, hati2 sweety”
Saat ku masuk ke rumah makan ku bertemu dengan kak sinta.
“Widiihh..pengantin baru” sapa ku kepada kk sinta
“Ehh iaan.”
“Gimana honeymoon nya sukses lah ya”
“Berapa kali sehari kak” sambil senyum2 ku tanya dya.
“Hmmm gak ada yang menarik ian” tampak wajah kak sinta murung.
“Duduk disana aja yuk” ajak ku ke kak sinta.
Sengaja ku cari tempat duduk yang agak sepi agar ku bisa bertnya2 kenapa dya sedih. Aku dan kak sinta emang sering bertemu di warung nasi padang ini. Dan jarak kantor aku dan kantor kk sinta emang dekat. Apalagi sekarang kk sinta menyewa rumah yang dekat dari kantornya.
“Kakak kenapa ku tanya masalah honeymoon sedih mukanya”
“Gak pantas kk ngomongin nya ke kamu ian, karna ini masalah rumah tangga kk ian”
“Cerita lah kk, ian akan jaga rahasia ini kk, dan ian tau kk udah lama,gak kan bisa kk sembunyikan sesuatu hal berat.”
“Janji ya ian bisa pegang rahasia ini”
“Bg erik mu ian” kini air mata kk sinta menetes.
“Dya marah sama kakak saat malam pertama. Dya tidak terima kakak sudah tidak perawan lagi. Dya kesal terhadap kakak kenapa kakak tidak pernah cerita hal itu ke dya.”
“Maaf kak ku potong ceritanya, jadi malam pertama kakak, kakak ribut dengan bang erik. Terus tidak melakukan apa2 malam itu (ML).” Ngocoks.com
“Kami tetap ML ian tapi dya memperlakukan kakak sangat kasar. Dan parahnya lagi setelah dya puas melampiaskan hasratnya dya tinggal tidur kakak ian”
“Sudah 2 minggu pernikahan kakak, dya melakukan nya 3x dan semua itu selalu ia lakukan dengan tindakan kasarnya. Sungguh tersiksa batin kakak ian.” Cukup deras air matanya kini mengalir bercerita”
“Ini kak” ku berikan tisu ke padanya.
“Kakak emang salah ian. Kakak tidak memberi tau dya karna kakak takut kehilangan dya ian. 2 tahun kk pacaran dengan dya emang tidak pernah dya perlakukan kakak yang macam2. Paling dya berani cium kepala kakak atau pun pipi kakak ian.”
“Dulu dya sangat menghargai kk, sayangi kakak, tidak pernah berlaku kasar. Tapi semua berubah 180 derjat. Setelah dya tau kakak tidak perawan”
“Maaf sebelumnya kak, kalau ian boleh tau siapa yang mengambil keperawanan kakak?”
“Ian masih ingat sama bg ipul, teman kuliah kakak dulu. Dya lah yang telah merenggut keperawanan kakak.”
“Lalu kenapa kakak putuskan bg ipul kalau memang dya yang telah mengambil keperawanan kakak?”
“Kakak gak terima dya berselingkuh, walaupun dya selingkuh dengan sepupunya sendiri”
“Dug…” rasa mau lepas jantungku mendengarnya. Kenapa bisa sama kisahnya dengan ku. Gimana dengan cintia nantinya kalau mengetahui aku berselingkuh dengan sepupuku juga eka. Apa dya akan memutuskan ku juga sama hal nya seperti kak sinta walaupun keperawanan nya dya berikan kepada ku.
“Ahhhh kenapa pikiran ku ke arah sana” ku bicara dalam hati.
“Bang ipul udah nikah kak?”
“Udah akhir tahun lalu sama sahabat kuliah kakak ian”
“Jujur ian kakak rindu belaian hangat seorang pria yang pernah ipul berikan kepada kakak dulunya, kakak pikir, kakak akan dapatkan sama bg erik..”
“Huffft ternyata tidak ian, malahan selama 2 minggu ini tidak pernah sekali pun kakak dapatkan orgasme sama bg erik”
“Wuaaaaaa tersiksa batin kakak ian……..” tampak wajah gusar kk sinta.
“Sabar lah kak, hanya waktu yang bisa buat bg erik terima kenyataan. Dan ian yakin bg erik sangat sayang sama kakak. Dan gak kan mungkin untuk tinggalin kakak.”
“Tapi ian klu dya tinggalin kakak, macam kiamat lah dunia kakak akhirnya ian”
Ntah kenapa ku begitu yakin kalau bg erik tidak akan tinggalin kk sinta. Karna ku lihat dya di pernikahannya begitu sangat bahagia dya dapat menikahi kakak ku.
Selesai kami makan, kami kembali ke kantor kami masing2.
Bersambung…