4 hari sudah aku menjalani pelatihan kerja ku, “Gimana, apa ada yang ingin di tanyakan,” jawab salah satu yang memberi materi pelatihan.
“Oke, kalau semua sudah mengerti dan jelas, kita cukup kan aja untuk hari ini rekan – rekan. Mudah mudahan besok alat alat sudah ada, tinggal kita praktek kan saja lagi.”
“Hah, sudah selesai, cepat sekali hari ini” pikir ku dalam hati.
Biasanya kami selesai pelatihan sampe jam 9 malam. Tapi hari ini baru pukul 3 sore kami sudah bisa keluar dari ruang pelatihan.
“Hai bro, ikut tidak sama kami, kami mau ke binjai” tanya bang anton kepada ku.
“Gak lah lae, aku mau istirahat aja, udah 4 hari ku kurang tidur lae, lemas badan ku.” Jawab ku ke bang anton.
“Oke lah bro, kami pergi dulu ya”
Aku pun memasuki kamar ku dan merebahkan badan ku di atas kasur. Ku buka hp ku, ku telfon cintya pacarku.
“HALO sweety, lagi apa”
“Biasa lah lovely, duduk manis di meja lobby, menanti tamu yang datang. Kok kamu lemas kedengarannya hari ini, kamu sakit?” Tanya cintya curiga.
“Gak lah, aku cuma kurang tidur aja sweety makanya badan ku lemas”
Terdengar oleh ku cintya sedang berbicara dengan seseorang disana. Dan dari suaranya adalah pak is.
“Maaf lovely tadi pak is minta kirim kan jadwal tamu yang masuk, kemaren kita kehilangan modul dan kabel tower disini, nanti ku telfon lagi ya swety, jaga kesehatan kamu disana” kata cintya
“Oke lah, aku juga mau istirahat, assalamualaikum” jawabku
“Walaikumsalam”
Pikiran ku kini terlintas pada resi, apa dya masih marah sama aku.
“Seebut lah namaku di setiap nafas mu” tiba tiba hp ku berbunyi.
“Fani, kenapa dya menelfon ku, apa resi cerita ke dya?” Pikirku dalam hati.
“Assalamulaikum”
“Walaikumsalam bang, abang dimana, sibuk, mamak tanyain abang, kata mamak kok bang gak singgah ke rumah”
“Abang lagi di mess fan, baru aja selesai pelatihan, sehat paman dan bibi fan?”
“Sehat bang, kapan abang ke rumah”
“Iya nanti abang ke rumah ya, nanti jeput abang ya di simpang limun, bang lupa rumah paman yang baru”
“Iyalah bang kami tunggu ya bang”
“Iya lah fan, assalamualaikum”
“Walaikumsalam” jawab fani
Selagi ada waktu aku pun turun ke bawah meminjam mobil untuk ke rumah paman ku. Jarak dari mess ku ke rumah paman cukup jauh, 45 menit jarak tempuhnya, belum lagi melewati kota medan yang sesak dan macet.
Di dalam perjalanan pikiran ku tetap memikirkan bidadari bidadari sepupuku. Eka dan resi. Eka yang marah dengan ku tidak mau mengangkat telfon atau pun membalas pesan ku. Begitu juga resi, semenjak kejadian malam itu, dya juga tidak mau angkat tlf dan balas pesan.
Setiba ku di simpang limun, ku telfon fani, ku beri tau dya aku sudah sampai, dan segera menjemput ku disini. fani ini anak dari paman ku (adik dari ibuku). Fani sama seperti ku anak tunggal.
Fani kini kuliah di salah satu AKBID di kota medan. Di antara seluruh sepupu sepupu ku hanya fani yang bisa ku nikahi, dalam istilah minang nya babaliak ka bako (kembali ke anak paman). Lamunan ku hilang saat fani menelfon ku.
“Abang dimana, fani di depan jembatan penyebrangan ini”
“Ouh ya bang udah liat fani tu di depan”
Ku lihat dya masih memakai baju kebesaran kuliah kebidanan nya, bersama temannya.
“Loh kok di tinggal kawannya,” kata ku saat fani masuk ke mobil.
“Ga apa apa lah bang, udah biasa di tinggal dya itu, jangan kan teman di tinggal pacar sering dya” sambil tertawa lepas dya bercerita.
“Ahh kamu buka aib teman sendiri, ”
Ku baru tau kalau fani ini ceplas ceplos kalau berbicara, pantesan aja kak sinta mengetahui hubungan ku karna fani ini.
“Gimana kak eka bang, masih marah dya sama abang”
“Iya fan, lain kakak kamu satu tu, gak bisa di kasih pengertian,”
“Makanya jangan bermain api, apalagi sepupu sendiri juga di embat” ledek fani kepada ku.
“Udah lah fan, jangan bahas itu lagi, makin pusing kepala abang ni”
Sesampai ku di rumah paman ku. Ku salami paman dan bibi. Sepertinya paman dan bibi ingin pergi.
“Mau kemana man, kok rapi kali?” Tanya ku kepada paman.
“Ini ian keponakan bibi mu mau tunangan nanti malam. Makanya kami kesana, ga apa apa kan kami tinggal” jawab paman ku
“Lah aku datang malah paman tinggal pergi”
“Kan ada fani tu, temani kamu, gak enak paman kalau biarkan bibi kamu pergi sendiri ian”
“Iyalah man” kembali ku cium tangan paman ku dan bibi.
Dirumah paman ku, ku sibuk menonton tv. Sedangkan fani sibuk dengan pekerjaan dapurnya. Setelah selesai aktifitasnya fani pun duduk di ruang tv bersama ku. Tampak bajunya basah.
“Kok basah gitu bajunya fan” tanya ku.
“Habis cuci piring di belakang bang, kenapa nafsu pula sama adek sendiri” jawab fani.
“Apalah kamu ini fan, ada ada aja lah”
“Lah sama kak eka aja bang bisa lakuinnya, apalagi harus merenggut perawan kak eka,” kata fani sambil tersenyum.
“Udahlah fan, jangan lagi itu di bahas, apalagi harus kamu sebarkan ke yang lain” kataku dengan sedekit kesal.
“Ouh jadi abang udah tau kalau aku, beritahukan sama kak sinta, pasti kak resi cerita ke abang”
“Iya resi udah cerita semuanya fan”
Tiba tiba fani mulai mendekat ke arah ku. Lalu di peluknya aku.
“Kenapa abang sayang, kamu nafsu yah kalau melihat basah seperti ini” katanya seraya menggoda ku.
”I…ya….iya fan, kamu putih sekali ,cantik dan mulus”.ucap ku. Aku sudah di hantui nafsu ku, tanpa ada menolak cara fani memperlakukan ku.
”Yang bener bang…., payudara ku gimana menurut abang”?tanya fani.
”Luar biasa fan, payudara kamu bagus dan montok,”
Kini fani membuka seluruh pakaiannya termasuk CD dan bra yang dya pakai. terlihat pentilnya fani merah jambU, Dan memek nya yang menggairahkan.
”Coba bang,lihat memekku” ucap fani sambil membuka bibir memeknya dengan jarinya.
”Iya fan memek kamu masih sangat sempit dan enak”jawab ku seperti terbius oleh tubuh indahnya.
Fani mendesah ketika jari-jari ku mengelus bibir kemaluannya, lalu di raba dan di remasnya juga payudara fani yang montok, sambil memijit kedua puting susunya.
”Aaaaahhhkkk…..eeeeeenaaaaak ……bang…..teeeruuusiiin”dari desahannya terlihat fani sudah sangat bernafsu.
”Saya isap yaa susu mu kata ku.
”Boleh abang sayang”
”Eeeeeee…..Aaaaaaahhhkkk……….Ssssttttttt…….. Enaaaaak seeeekali bang….”
Aku pun sudah melahap puting payudara adikku fani, ku lahap payudara nya, ku iisap dan gigit dengan lembut, aku terus mencumbunya sambil tanganku meremas payudaranya yang satunya lagi.
Hanya erangan yang keluar dari mulut fani, seperti orang kepedesan, sambil memejamkan matanya fani terus-menerus mengeram kenikmatan.
”Enak yah…dek”?tanya ku.
”Luar biasa bang…., pacarku saja sedotannya kurang mantap di bandingkan abang”
Pikiran ku mulai melayang, ku yakin fani ini sudah tidak perawan lagi. Dan ku tidak heran kota medan ini adalah kota metropolitan. Bnyak wanita di sini dengan gampang memberikan keperawanan mereka termasuk adek ku fani.
Oooooooohhhhh………..Aaaaaaaaaahhhhhhkkkkkk…………Oooooouugghsss…………
”Memek kamu rapet banget ,legit kenceng aahhh”ucap ku.
”Ooooooouuuugghhss…Ooooohhh”fani melengkuh nikmat.
Aku mengelus-elus liang memeknya fani dengan penuh nafsu , fani mengangkangkan pahanya selebar-lebarnya membiarkan memeknya di obok-obok oleh ku.
”Wuuiih…memek kamu masih saja rapet banget”.
”Aaaaahhhkkkk…Sssssttttt……Oooooohhhh…” fani mendesah nikmat.
”Enak engak fan memek fani ku obok-obok gini”?
”Aaaaaaaahhhkkkkk….Naaaakal kamu bang…”
Muka fani sudah sangat merah kerena memeknya di raba dengn sangat kasar oleh ku, jari-jari ku terus menggesek memek fani, terlihat jari-jariku keluar masuk di lobang memeknya.
Akhirnya aku membuka lobang memek fani yang sudah sangat basah, ku pandanginya memek fani dengan penuh kekaguman.
”Fan sudah nafsu yah”goda ku sambil terus memainkan bibir memeknya.
”Iiiiiiyaaaaaah bang……Enaaaaak”ucap fani
”Memek fani ku entot sama jari ku dulu yaa”?
”Iyaaa…bang…, puaskan adek mu ini bang…”
”Aaaaaaaaaaaaahhhkkkkkk…….Aduh bang…….Enak skaliiiiiiii…….”mata fani tiba-tiba mendelik ketika dua jari ku masuk kedalam memeknya.
”Ooooooouuuugghss………Oooooouuughsss…..”lengkuh fani seperti cacing kepanasan. Ngocoks.com
Sekujur tubuh fani kini di basahi keringat, dan di aliri nafsu birahi yang menggelegar,ketika memeknya di gempur oleh jari-jari tangan ku, jari aku pun menyentuh clistoris dan memainkannya, fani kelihatan sudah di kuasai nafsu.
Aku terus menciumi payudaranya sambil menyedot puting susunya, nampak tanda-tanda kemerahan seperti cupangan di area payudaranya.Putingnya sudah menegang keras ngacung dan terus aku hisap.
”Yaah…., memek kamu sudah sangat basah nih…”ucap ku.
”Nikmat bang…….Ooooooooughs…”.
”Oooooughs….bang …..aku mauuuu keluaaaaar…..Oooooouuugghss.”
”Ayo fan keluarin aja”sahut ku.
”Ooooooouuughss….bang……Aku keluaarrrrrrrrrrrr, Aaaaaaahhhkkkk…”.
Fani menaikan pantatnya sedangkan aku menekan jari ku dalam-dalam sambil memainkan clistorisnya, jari ku masih didalam liang segamanaya, nampak fani sungguh puas kana kocokan jari ku.
”Luar biasa bang,,enak banget”sahut fani.
”Iya nih…jari ku basah sama lendir memek kamu”ucap ku sambil memeperlihatkan lendir di jari ku kepada fani, lalu aku menjilat jari ku.
”Luar biasa bang,,, jarimu saja bisa membuat aku orgasme”kata fani.
”Klau gitu kasih aku sesuatu dong fan”.
”Iya deh…, nanti aku kasih kamu hadiah, asal abang bisa bikin fani puas”.
”Ok pokonya aku akan selalu bikin kamu puas”.ucap ku sambil mengelus bulu jembut memek fani.
”Kenapa bang…”tanya fani melihat ku terpana di depan memeknya yang tetutup bulu hitam lebat itu.
”Lihat memeknya kamu dong”?
Tanpa malu-malu fani membuka pahanya, membiarkan aku melihat memeknya, bukan cuma lihat, aku pun mencium paha dan selangkangan dengan lidah ku.
”Gilaaa bang…, geli banget”ucap fani
Fani pun pasrah memperlihatkan memeknya kepada ku.
”Aaaaaaahhhkkk……Oooooouugh……..”
Kini aku sudah menjilati memeknya itu, kembali memeknya ku cium dan ku jilati, lidahku mulai bermain di dalam rongga memek fani menyentuh clistorisnya.
”Abang sayaaang….Kontolnya dong”ucap sepupuku.
”Oh..kamu mau kontol abang”sahut ku.
”Mau dong kontol kamu yang besar dan gemuk”.
Aku lalu membuka celana dan cd yang kupakai , lalu kontol yang besar dan panjang keluar dari sarangnya , sudah 4 hari kontol ku berontak ingin memuntahkan sperma ku.
Jari-jari halus fani memegang kontol ku lalu mengurut-ngurutnya, sesekali di kocoknya maju mundur kontol ku dengan lembut oleh tangannya.
”Abang berdiri yah…kamu berlutut di depan abang”perintah ku.
Kini fani mengikuti perintah ku, dia pun berlutut di depan ku dan membuka mulutnya, dalam keadaan bugil, dan polos berlutut di depan abang sepupunya. aku menyodorkan kontol ku kemulutnya fani.
”Sekarang mulut kamu abang entot yah”ucap ku.
”Ooooh, kini Aku merasakan nikmat ketika kontol ku di kulum dan di isap adik ku fani, aku memaju mundurkan pantatku seperti orang bersetubuh, tapi di lakukan di mulut adik ku.
”Enaak sekali yah….”ucap ku.
Saking nikmatnya aku memegang kepala fani sambil menekan kuat-kuat supaya kontol ku masuk kedalam, bahkan kerongkongan fani .
Ada sekitar 10 menit kontol ku di emut dan di jilati oleh lidah fani sampai pada waktunya fani bilang ke aku.
”Bang…entot memek adek yah.”
”Aman sekarang adek terlentang dan mengangkang ya ”timpal ku ,fani naik dan merebahkan tubuh mulusnya terlentang untuk ku coblos memakai kontol yang sudah ereksi full , setelah mengakangkan pahanya akupun berguman.
”Luar biasa memek ini nikmat banget”ucap ku.
Aku memegang kontolku lalu mengarahkan ke liang memek fani.
”Aaaaaahkkkk…..”erang fani.
”Enak banget yah memek kamu fan” sahut ku yang memasukan kepala kontol ku yang luar biasa besar itu. Baru kepala kontolku masuk fani sudah mengejang.
”Pelan-pelan bang…..,koooooontol kamu geeeede bangeeeeet…..Uuuuuhhks..”
”Iyaaa fan ini juga pelan.., Aku tekan pelan-pelan yah, tahan”. Fani nampak menikmati penetrasi oleh kontol ku yang mantap dan perkasa.
”Oooooooohhhh…….Oooooooohhhh……Ooooouuugghs…..”
Aku menekan pantat ku sedalam-dalamnya keselangkangan fani, sehingga kontol yang hitam dan besar ku masuk sepenuhnya,selanjutnya aku menggenjot memek fani dengan kontol ku.
Setelah keluar masuk beberapa kali ,kini fani merasakan nikmat yang tiada terkira.
”Enak luar biasa kontol abang, terus bang jangan berhenti”.
memek ku genjot oleh kontol ku yang besar, kami berdua mendesah kenikmatan, adik dan sang abang berpacu dengan birahi, ada sekitar setengah jam aku menggenjot sepupuku, tubuh fani ku tindih sambil mendesak-desak kontol ku masuk mengobrak-abrik memeknya.
Goyangan pantat kami terlihat bersemangat, selama 30 menit , kelihatannya fani orgasme sampai 3 kali, akhirnya aku mempercepat gerakan ku.
”Aaaaahhhkkkk……aku keluar fan Aaaaaaaahhhhhkkkkkk” ucap ku.
”Aku juga keluar lagi bang….Ouuuuuuuughs….Ssstttttt….Uuuuuhks….geli bang…”
Terdengar teriakan dari fani, kembali fani orgasme yang ke 4 kalinya. Aku pun sudah sampai pada puncaknya,sambil aku menekan pantatku, fani menaikan pantatnya, sehingga kelihatan gerakan turun naik yang penuh nafsu, akhirnya Croooot….Crrooootttt……….Crooootttt…….
Aku menyemburkan sperma di dalam himpitan memek fani, akhirnya tubuh kami pun melemas, dengan masih menindih tubuh fani, aku memeluk tubuh fani dan fani menyambut pelikan itu,dalam keadaan bugil kami pun saling berpelukan.
Bersambung…