6 hari sudah aku telah menjalani pelatihan ku di sini. Hari demi hari semua materi pelatihan telah aku kuasai.
“Oke rekan rekan semua, semua materi pelatihan udah saya sampai semua kepada rekan rekan. Untuk praktenya pun kita sukses melakukannya beberapa hari le belakang. Berhubung ini terakhir pelatihan kita apa ada yang akan rekan rekan pertanyakan?” Ucap pak bambang sebagai trainer kami.
“Kalau memang tidak ada pertanyaan berarti saya berhasil memberikan materi yang buat seluruh peserta disini mengerti, dan terima kasih pula kepada rekan rekan yang sudah mau meluangkan waktu untuk hadir di kota medan ini.
Apabila nanti pada saat rekan rekan kembali ke kota masing masing ada kendala silahkan emailkan ke pusat, saya akan bantu rekan rekan menyelesaikan masalah program baru kita.
Saya mewakili seluruh trainer meminta maaf kalau ada cara saya menyampaikan materi menyinggung perasaann rekan rekan. apakah rekan rekan mau memaafkan saya?” Ucap pak bambang
“Mauu….” jawab kami serentak.
Satu hal lagi yang perlu saya sampaikan kepada rekan rekan. Kami selaku kantor pusat mengerti jabatan atau posisi pekerjaan rekan rekan semua sangat melelahkan dan tidak mengenal waktu, karna itu kantor pusat meminta waktu rekan rekan DLK 2 minggu.
1 minggu buat pelatihan, 1 minggu lagi kita akan berlibur ke batas nol indonesia yaitu pulau sabang.” Ucap pak bambang sambil bertepuk tangan.
“Yeeeeee akhirnyaaaa kita liburaaaaan” jawab salah satu peserta. Dan kami semua pun bergembira mendapat berita liburan dari pak bambang.
Kami semua lalu saling ber salam salaman baik trainer mau pun sesama peserta. Lalu kami lanjutkan dengan acara foto bersama.
Setelah semua peserta meninggalkan ruang pelatihan, aku menjumpai pak bambang.
“Permisi pak, ada yang saya ingin tanyakan pak” ucap ku kepada pak bambang.
“Silahkan rian, apa yang ingin kamu tanyakan”
“Begini pak, kalau saya tidak pergi ke sabang apa boleh pak, karna ada urusan keluarga yang belum saya selesaikan sebelum berangkat kesini” ucap ku
“Masalah liburan ya, saya kira masalah materi saya. Ya liburan ini kan gak wajib rian, ini di berikan sebagai hadiah karna loyalitas kalian semua sangat tinggi buat perusahaan.
Kalau memang tidak ada waktu ya gak masalah, tapi yang perlu kamu ketahui, sabtu depan DIRUT kita akan ada disini untuk menutup acara pelatihan kita sekaligus meresmikan program baru kita ini, berarti sebelum hari sabtu depan kamu sudah ada disini ya” kata pak bambang.
“Baik pak, terima kasih atas pengertian bapak” sambil ku salam pak bambang.
Setelah ku meninggalkan ruang pelatiahan, ku buka hp ku lalu mencari tiket penerbangan menuju padang. Aku memang tidak ikut liburan karena ingin menepati janji ku terhadap eka buat menemuinya di padang. Setelah selesai memesan tiket, lalu aku pindah kan sebagian baju baju ku di lemari dan memasukkan nya ke dalam tas.
Selesai mandi ku lihat jam saat ini pukul 5 sore. Akupun berniat ingin pamit sama bude dan paman ku. Tiba tiba ku teringat resi. Resi yang marah terhadap ku atas kejadian di rumahnya.
“Pak ada mobil yang bisa saya pakai” tanya ku pada resepsionist.
“Ada pak tapi matic, apa bapak mau?”
“Ga pa pa pak, saya pakai dulu ya” jawab ku.
Dalam perjalanan ke rumah bude masih saja pikiran ku kepada resi, antar malu dan takut padanya.
“Tok….tok….tok….” ku ketok pintu rumah bude
“Assalamualaikum”
“Walaikumsalam” saat membuka pintu ternyata resi yang membukanya.
“Ada bude,” tanya ku
“Ada didalam masuk aja” jawab resi ketus lalu meninggalkan ku yang masih di luar.
Akupun segera masuk dan mencari bude.
“Ehhh kamu ian,”
“Iya bude, gini bude ian besok pagi mau kepadang ada pelatihan lagi disana, jadi ian pengen pamit” ku ambil tangan bude ku lalu menciumnya. Tak hanya bude yang ku salam disana ada kak ita dan suaminya dan juga kak indah. Terbayang kembali peristiwa malam itu saat ku menyalam kak indah. Dimana kak indah tidur hanya menggunakan CD dan bra saja.
“Ouh ya pak de mana ya bude, kok gak keliatan.” Tanya ku.
“Pak de mu sedang ngurusi sawit di cikampak ian, 1 bulan lagi baru pulang lagi kesini,” ucap bude ku.
“Ku titip salam aja ya bude buat pak de”
Resi mana ndah, kok gak keliatan” tanya bude ku ke kak indah.
“Ada tu bun di kamar, udah berapa hari ni sikapnya aneh dan suka marah marah bun” jawab kak indah
“Iya bun kemaren rafi maen ke kamarnya di usirnya dan di marahinya. Gak biasa biasanya resi seperti itu” kata kak ita
Akupun merasa bersalah. Karna aku resi jadi marah marah dan uring uringan di rumah pikir ku dalam hati.
“Maaf bude ian gak bisa lama lama, karna mau ke rumah paman juga” ucap ku kepada bude.
“Ya lah ian titip salam buat mama dan papamu kalau udah pulang ya,” ucap bude
“Iya bude nanti ian sampaikan” akupun lalu keluar menuju ke mobil.
Tiba tiba suara resi memanggil ku.
“Riaaan….riaaaan….tunggu di sana” ku lihat resi lalu dya pergi lagi ke dalam rumah.
Ada ya, kenapa aku di suruh tunggu olehnya, pikir ku.
Tiba tiba resi keluar bersama bude ku.
“Ian kamu kan mau ke tempat paman, singgah kan resi ya ian, dya mau nginap di rumah temannya karna ada tugas yang mau dya kerjakan” ucap bude ku.
“Iya bude”
“Bunda si pergi ya” di salamnya tangan bude lalu masuk ke dalam mobil.
Dalam perjalanan ke rumah paman kami masih saja berdiam. Akupun tidak berani untuk mengajak nya berbicara. Saat jalanan dalam ke adaan macet.
“Ini ni yang gak enaknya di medan, macetnya ini yang buat gak enak” kata ku sambil membuka suasana yang terasa kaku. Tidak ada satu patah kata pun dya katakan pada ku. Darah ku pun naik ke kepala atas sikap diam nya.
“Kamu ini kenapa si, uring uring gak jelas, kalau aku ada salah sama mu tolong maafkan, jangan pula orang di atas rumah mu jadi korban atas sikapmu yang marah terhadapku” ucap ku sedikit marah.
“Kamu itu bajingan rian, ku benci sama kamu,” resi memukul badan ku.
Akupun menepikan mobil yang ku kendarai.
“Aku bajingan?, aku salah apa sama kamu sehingga aku kamu bilang bajingan” ucap ku dengan nada tinggi.
“Kalau kamu tidak melakukan hubungan itu ke eka malam itu, aku tidak akan tersiksa bathin seperti ini, tapi semua kamu perburuk lagi rian, setelah apa yang kau lakukan terhadap ku di saat di kamar ku, batin ku sungguh tersiksa rian…..” ucap resi yang terus saja memukul ku sambil menangis.
Ku tangkap tangan resi lalu ku peluk dya ke dada ku.
“Aku tidak ada niat buat batin kamu tersiksa si, semua itu udah jalannya nya si.” Ucap ku sambil menenangkan dya.
Dya masih saja menangis di pelukan ku. Ku usap air mata nya yang mengalir, lau ku kecup keningnya beberapa kali. Ku hirup aroma rambutnya.
“Maaf kan aku si, sekali lagi gak ada niat ku menyiksa batin kamu” ucapku.
Kini ku tatap matanya, lalu dya pun menatap ku, tampak dya memejamkan matanya, ku ciumi bibir resi. Tak ada reaksi dari nya. Lalu ku ciumi kembali bibirnya ku coba buka mulutnya yang mengatup dengan memakai lidah ku. Ku masuk kan lidah ku ke rongga mulutnya.
Ternyata kini resi mulak membalas ciuman ku. Ciuman kami menjadi panas, lidah kami pun saling berpilin pilin. Terasa oleh ku bahwa resi sangat bernafsu sekali. Tiba tiba tangan resi memegang kontol ku.
Ku tarik bibir ku dari bibirnya.
“Si…jangan disini, ” ucap ku sambil menatap matanya.
Hanya anggukan yang dya isyaratkan kepada ku. Kami pun kembali melanjukan perjalanan menuju rumah paman. Selama dalam perjalanan tangan kiri ku terus menggenggam tangan nya. Untung saja mobil yang ku bawa saat ini matic yang tidak perlu lagi memindah mindah kan porsneling.
“Kamu mau ikut kerumah paman atau nunggu di rumah teman” ucap ku kepadanya.
“Si gak mau kerumah paman ian, dan si pun gak mau ke tempat teman, si pengen malam ini bersama kamu ian.” Ucap resi
“Terus gimana dengan tugas mu?”
“Si bohong ke bunda kalau si ada tugas, dan si pun yakin kamu juga berbohong sama bunda ku kalau kamu ada pelatihann di padangkan, kamu pasti ingin menemui eka disana” ucap resi.
Ku lihat di seberang jalan sebuah hotel berbintang yang besar. Ku putar arah mobil ku. Lalu memasuki area parkiran hotel berbintang tersebut.
Ku tatap wajahnya resi.
“Yuk turun, kamu tunggu aku disini aja ya” ucap ku.
Resi pun turun dan berjalan sambil menggandeng tangan ku menuju lobby hotel. Setelah memesan kamar, ku antarkan dya ke kamar. Lalu resi menarik ku sehingga badan kami menyatu. Dya tatap mata ku dan aku pun menatap matanya.
Segera ku cium keningnya dan ku hirup aroma rambut nya.
“Malam ini milik kita si, dan masih bnyak waktu untuk kita menghabiskan malam ini” ucap ku.
Tampak resi menganggukkan kepalanya lalu tersenyum manis.
“Aku tempat paman dulu ya, istirahat aja dulu”
“Iya ian, jangan lama lama disana ya, disini aku menunggumu menanti surga dunia dari mu” sebuah senyuman manis dya pancarkan kembali di hadapan ku.
Sesampai ku di rumah paman, ku lihat paman sedang duduk bersama bibi ku di teras rumah nya
“Assalamualaikum” ucap ku
“Walaikum salam eh ian dari mana?” Tanya paman.
“Dari mess man, gini man pelatihan ian udah selesai ian kesini mau pamit sama paman dan bibi” ucap ku.
“Ouhhh iyalah ian, maaf atas kemaren bibi ian, tinggalin kamu sama fani, habisnya gak enak juga kalau gak datang acara kakak bibi itu” ucap bibiku
“Gapapa bi, waktu nya aja gak tepat, fani mana bi?” Tanya ku.
“Tadi dya pamit mau nginap tempat temannya ada tugas katanya” kata bibi
Ouh, ian pamit ya man, bi titip salam aja buat fani” sambil ku ciumi tangan mereka.
“Iya nanti kami sampaikan”
“Assalamualaikum”
“Walaikumsalam” jawab mereka serentak.
Saat menuju perjalanan ke hotel. Ku tlf adek ku fani.
“Halo assalamualaikum, dimana fan” ucap ku.
“Walaikumsalam bang, ini lagi di acara teman bang” ucap fani terdengar bicaranya yang berteriak.
Terdengar oleh ku suara musik yang cukup keras.
“Kok keras kali suara musik mu, jujur kamu dimana ni”
“Lagi party sama teman teman bang di club, sahabat fani ultah jadi adakan acaranya disini” jawabnya yang berteriak agar terdengar oleh ku.
“Ya sudah lah, bang pamit, besok balek ke pekanbaru,”
“Ouh ya lah bg, salam buat ibuk dan om disana ya”
“Ya,assalamulaikum”
Tanpa terasa aku sudah sampai di halaman parkiran hotel dimana resi ku tinggalkan.
Segera ku menuju ke lantai 3 menggunakan lift. Sampai di depan pintu kamar ku coba buka pintu kamar, ternyata tidak di kunci oleh resi.
Hmmm ini anak cerobah kali, kalau ada orang lain yang masuk bisa di perkosa dya. Pikir ku dalam hati.
Saat ku lihat ternyata resi tertidur dengan pulasnya. Akupun tidak berniat untuk ganggu tidurnya. Segera ku lepaskan seluruh pakaian ku lalu ku mandi.
Selesai mandi ku lihat resi sepertinya dya tertidur habis mandi. Karna baju yang dya pakai buat tidur adalah baju mandi.
Ku kecup keningnya. Lalu ku jilati selurug wajah resi, setelah puas kini serangan lidah ku ke samping wajahnya. Telinga kiri dan kanannya kini ku jilati. Tampak resi mulai bergerak tetapi matanya masih tertutup. Lidah ku kini menjilati belakang telinganya.
“Ouhhhhhh riaaaaan…..geliiiii sayaaaaang” ucapnya sambil membuka mata.
setelah ku lihat matanya aku memangut bibir resi, ku ciumi bibir merahnya, menghisap dengan perlahan agar membuat birahinya meningkat.
Aku menghisap bibirnya dengan perlahan, kini dya membuka mulutnya dan aku pun semakin bernafsu menghisap, membelit bibir dan lidahnya. Sementara tangan kananku kini hinggap diatas payudaranya.
Oohkk…oooohhkkk….. Tubuhnya menggeliat!
kini tangan ku sedang membelai paha bagian dalam resi, sementara kedua payudaranya saat ini sedang ku remas secara bergantian.
Ku singkap baju tidur resi di keatas, ternyata di balik baju mandinya resi tidak memakai apapun.
Ku lepaskan baju mandi yang resi pakai. kini resi tampak seperti bayi besar dalam tubuh telanjangnya.
lidahku kini menari-nari di sekitaran payudaranya mengelilingi aurolanya, setelah puas menjilati payudara resi kini ku turunkan serangan ku di memeknya.
Perlahan ku lebarkan kakinya, dan mulai kujilat paha kanannya lalu bergantian dengan paha kirinya.
Aaahkkk… Kepalanya mendongak keatas ketika ujung lidah ku membelai bibir vaginanya,
“Aahkk… riiiaaaaan…..ku belum pernah merasakan ini, sama mantan ku..” ucap resi.
Lalu kami merubah posisi, Aku kini posisi terlentang di atas kasur, lalu resi naiki tubuhku perlahan-lahan,
Resi mulai menggesekan memeknya di batang kontolku, dan Bleeeees……kontol ku mulai meyeruak masuk, Slleeeeeeeepppp……,kontol ku terasa ter jepit dengan lobang memeknya.
Dya mendorong pantatnya, lalu Bleeeesssss…….kontolku semakin masuk kedalam memeknya seiring dengan dorongan pantat dan hentakan.
Akhirnya terbenam seluruh kontol ku di memeknya selama itu mulutnya dan mulut ku saling berciuman berpangutan dengan mesra dan penuh nafsu.
”Aaaaahkkk……iaaan…..,masuk semua kontolmu….di memek …aku….Aaaaaahhhhh…, sudah lama aku tidak merasakan kontol….Oooooouughsss…” dya melengkuh merasakan kontol ku yang terbenam di di lobang memeknya.
‘Resiiii…..Ahhhkk…..memek mu terasa enak….resiii…enak….” Aku pun mengeram ke enakan merasakan memeknya.
Tanpa menunggu lama resi pun mulai menggoyangkan pantatnya dengan cara naikan turun, sambil dya menggoyangkan pantatnya naik turun, bibirnya semakin bernafsu memangut bibir ku.
Tubuhnya dan tubuh ku seolah menyatu, tampak sekali gerakannya sudah lama sekali berpuasa dari kontol, yang membuat semaikin liar beraksi di atas tubuh ku.
Goyang pantatnya betul-betul hebat, kadang-kadang pantatnya maju mundur, kadang-kadang pantatnya putar-putar, resi yang sedang beraksi merasakan kontol ku menyodok-nyodok lobang memeknya dengan keras dan tegang.
”Oooooouuuugghs…..Enaaakknya ….kontolmu….iaaannn….. Aaaaahhhh….Hhhhmmmmm….., Gimana kamu enak iann memek ku’? racaunya.
”Aaaaaahhhkkk……Enak sekali siii…memek kamu betul…betul …legit Oooohhhh….. resii…terus….resiii…goyang….terus………putar resii….putar..” Aku mengerang merasakan kontolku kenikmatan di memek sepupuku ini.
Resi memaju mundurkan pantatnya dengan penuh semangat, terlihat kedua payudaranya bergoyang-goyang seiring dengan maju mundurnya pantat resi.
Gerakan maju mundur resi semakin bertambah cepat , resi pun mengangkat pantatnya sedikit dan semakin gencar memaju mundurkan pantatnya tersebut, akibatnya kontol ku pun semakin gencar menyodok-nyodok memeknya.
Gerakannya mulai tidak beraturan, tubuhnya kadang mengejang, nampak dya hanpir mencapai puncak orgasme kenikmatan.
”Aaaaaaggghhhh….yaaan……..Enaaaaakkkkk…Skaliiiiii……….yaaan…Ooooouughs…siii…..mau keluaaaar….yaaan….Aaaaaggh….kontolmu memang nikmaaaat……..” racaunya dan..
”Riaaaannnnn…….Aaaaaaaggghhh……siiii…keluar….sayang….Aaaaahhhh….nikmat saaaayaaang…..Ooooougghs… ” dya merintik tubuhnya mengejang saat memeknya memuntahkan lahar kenikmatan.
Ssssrrrrrrr……Sssssrrrrr…..Ssssrrrrr………Ssssrrrrrr….Sssrrrrr…Lahar kenikmatan meyembur membasahi kontol ku yang sedang berada dalam jepitan memeknya.
”Enaaaakk…siiiii…eeenaaakk… memek …kamu., keluarin siii…keluariin ooohhh,” Aku pun merintih
Aku melihat tubuhnya mengejan-ejan,
Tubuhnya bergetar dengan hebatnya saat dya merengkuh puncak kenikmatan, dinding memeknya berkedut dengan kuat dapat kurasakan pada batang kontol ku,Seolah-olah meremas-remas Kontolku.
matanya masih terpejam menikmati puncak kenikmatan yang berhasil dya raih.
Kedutan-kedutan dinding memeknya mulai berhenti, nafasnya mulai kembali normal, tubuhnya mulai bergerak maju mundur dengan perlahan, dan kontol ku pun keluar masuk lagi di lubang memeknya.
Setelah resi mengeluarkan lahar kenikmatannya, lubang memeknya menjadi basah sehingga kontol ku lebih leluasa keluar masuk,
Akupun mulai menaik turunkan pantat ku seiring gerakan maju mundurnya,saat dya memajukan pantatnya Aku pun menurunkan pantatku, dan saat dya memundurkan pantatnya Aku pun menimpali dengan menaikkan pantatku sehingga kontol ku lebih dalam menerobos lubang memeknya.
Kami sama sama melenguh-lenguh, suara desahan, erangan, lenguhan kami saling bersahutan, keringat sudah membanjiri tubuh kami.
”Oooohhhhh….hhhmmmm….aaaahhh…hhmmmm… ssshhh… hhmmm… aaahhh,” desah resi keenakan.
”Hhhmmm…aaahhh….ooougghh…hhhhmmm ..sshhhh…aaaahhh…hhhmmmmm,”resi semakin mendesah keenakan.
”Oouughhhh…resssiiiiii, memek mu enak sekali…aaaghhh… ooohhh… terus goyang, resiii, terus, yaaa…aaahhh…,” erang ku menikmati goyangannya.
”Oooohhhhhh……….Oooohhhh…..Eeeeeenaaaak….yan……terus….yannn…”Resi mengeram keenakan.
”OOooougghs… yaaan…tekan lebih dalam, kontolmu itu yann..lesakan…..sodok memek sepupu mu ini Aaaaagghhh….” dya mengerang-erang menikmati sodokan batang kontol ku.
”Aaaghh….inii…juga enak…oooghhh…, enak siii….aaahhh,”erang ku sambil menekan Kontol ku lebih dalam dilubang memek resi.
Resi betul-betul menikmati gocekan-gocekan ku di lubang kemaluan nya dan Aku pun menikmati jepitan memeknya tubuh kami semakin banjir oleh keringat, kami ber dua berpacu untuk mencapai puncak kenikmatan, suara lenguhan dan erangan kami semakin sering terdengar,
”Oooghhh…enak….enak…yaaan…terus sayaaang…sodok lebih dalam memek sepupuu mu iiinnnii….aaaaggghhh…iiiyaaa…terusss…yaaann…terusss…b uat sepupumu ini puaaasss….sssaaayyaaang…aaaaghhh….,” resi mengerang-erang keenakan.
”Yann….aaaghh…eeenaak…yann…terusss…goyang…kontol…… aagghhh…tekan..yaaann…tekaaan…lebih kuat…yaaann…aaagghh…enaaak,” erang Resi menikmati tekanan jari kontol ku di dalam dinding vaginanya.
Aku pun semakin menyodok kontol ku lebih dalam lagi ke memeknya, sehingga pangkal selangkangan kami berdua sering beradu akibatnya menimbulkan suara PLAK…PLOK…..
Yang menambah gairah birahi kami semakin membara,
Aku pun merasakan kenikmatan yang sangat saat kontol ku melesak lebih dalam di rongga memeknya, ia rasakan ujung kepala kontol ku bersentuhan dengan dinding rahimnya.
”Aaaaaaggghhhh….resiii enak memekmu ini Ooooughs…”erang ku.
Kini aku dengan kedua tangan ku mulai memegang dan meremas-remas kedua bongkahan pantatnya, dan mulai mengimbangi gerakannya.
Saat dya menurunkan pantatnya kebawah tanganku membantu dengan menekan pantatnya kebawah dan menyodok kontolku ke atas, gerakan kami berdua semakin bertambah cepat, nafas kami berdua semakin memburu dan terengah-engah .
Kedua mulut kami sibuk saling melumat dan lidah kami sibuk menari, desahan dan lengkuhan kami semakin menjadi, gerakan liar, goyangan semakin cepat dan tidak beraturan.
”Ooooouughhss….. Hhhhhmmmmmmm…….yannn…….Sssttttt……Aaaaaahhhhgggggg terus……. SsssttttttttAaaaggghhhh….lebih cepat sayang……..Hhhhmmm”resiii melngkuh sambil memagut bibir ku.
”Aaaaaahhhkkkkk………Ssssshhhhhhh………..Iya siiii……..Aku mau keluaaaaar….. Aaaaagghhhhhhh” lengkuh ku sambil mempercepat gerakanku.
Kontol ku semakin cepat keluar masuk di lubang memeknya, tangan aku semakin kuat meremas kedua bongkahan pantatnya, dan semakin kuat menekan pantatnya kebawah saat mendorong kontol ku ke atas.
”Iya bareng kita resiii juga yannn…..mau keluar…Oooogghhhhhh…..yannn….”erang sepupuku.
Dengan hentakan kuat Aku menekan kontolku dalam-dalam di lubang memeknya sementara kedua tanganku meremas dengan kuat dan menekan ke bawah pantatnya.
Tubuh ku pun mengejang, pada saat bersamaan tubuh resi pun bergetar dengan hebat, memek resi pun berkedut dengan kuat.
Crrrreeeeeettttt…..Ssssssssrrrrrrr………Ssssrrrrrrrr……..batang kontol ku menyemburkan Air mani berbarengan dengan memek resi yang menyemprotkan cairan kenikmatan.
Resi merasakan hangat pada dinding memeknya akibat siraman sperma ku, sementara Aku merasakan kontol ku menjadi hangat akibat di sirami oleh cairan kenikmatannya.
Terdengar nafas kami berdua terengah-engah , keringat kami berdua membanjiri tempat tidur, senyum kepuasan menghiasi kami bedua.
Kami berdua betul-betul merasa puas dengan permainan seks malam ini, kami berdua terkapar kelelahan kehabisan tenaga.
Malam itu kami melakukan nya 4 kali dalam malam itu. Perpisahan kami terjadi saat resi mengantar kepergian ku di bandara kuala namu.
Bersambung…