Close Menu
Cerita SexCerita Sex
  • Warning!
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Kirim Cerita Sex
  • Join Telegram
  • Video Bokep
  • Foto Bugil
  • Jav Sub Indo
X (Twitter) WhatsApp Telegram
Cerita SexCerita Sex
  • Contact
  • Warning!
  • Privacy
  • Kirim Cerita
  • ThePornDude
  • Bokep
Cerita SexCerita Sex
Home»Cerita Sex Populer»Broken Home

Broken Home

Nafsu didalam rumah tangga yang rusak
Share Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Keempat orang itu sudah telanjang bulat didepanku tanpa malu-malu.

“Ayo moy dimulai dong, katanya sepongan lu yahud, coba isepin kontol gua”

“neng lu telentang aja posisinya, biar abang isepin memek lu, keliatannya udah basah ya, kayaknya enak tuh”

“Tangan lu kocokin kontol gua yah”

“biar gua yang isepin susu lu” kata-kata mereka meluncur begitu saja dalam otakku, aku

tidak tahu lagi siapa yang bicara padaku, tubuhku menuruti perintah mereka, Ahmed mendekatkan penisnya pada mulutku

“isep ya moy, lu bikin gua enak dulu nanti gantian lu gua bikin menggelepar nikmat” dengan terpaksa aku mengisap penisnya, untunglah aku sudah pengalaman menisap penis buruh-buruhku dirumah.

Tangan kananku mengocok penis Oman, sementara Usep sibuk mengisap dan menjilati seluruh tubuhku. Paijo sudah merangkak membuka kedua kakiku sehingga pahaku mengangkang dengan lubang vagina menghadap ke wajah Paijo.

“Wuih, bulu jembut nya tipis ya non, abang isep memeknya ya,” kata Paijo dengan lidah yang mulai menyeruak membuka vaginaku yang sudah basah, lidahnya mempermainkan birahiku, aku merintih merasakan kenikmatan seperti itu.

Sejak dipermainkan buruh-buruhku dirumah, aku memang berubah menjadi lebih bitchy, secara penampilan aku berubah 180 derajat, ternyata tubuhkupun sekarang menjadi haus belaian pria, aku bukan jablay, justru karena sering dibelai pria, tubuhku menjadi mudah bereaksi.

Aku menjadi penurut sekali pada pria yang menyetubuhiku, demikian pula saat Paijo memberi instruksi agar aku membuka lebih lebar lagi kedua kakiku, aku refleks mengikutinya hingga wajah Paijo benar-benar tepat didepan vaginaku yang membuka, dia mengisap cairan vaginaku yang memang sudah basah tak keruan.

Sensasi itu demikian hebatnya dalam dadaku hingga dadaku terasa bergolak menahan nafsu yang meledak-ledak, aku merasa malu untuk menunjukkan kalau akupun bernafsu sekali waktu itu, tapi tetap saja aku tidak dapat menyembunyikannya lama-lama karena bukti cairan di vaginaku itu cukup untuk membuat keempat pria ini tahu pasti bahwa aku sedang ingin digauli.

Mengetahui bahwa aku sudah takluk, mereka malah mempermainkanku dikamar itu, satu persatu mereka meraba-raba daerah sensitiveku tanpa memuaskanku dengan permainan final mereka.

Aku tergolek diatas ranjang itu tanpa busana disekelilingku tampak pria-pria buas sedang mempermainkanku, aku hanya dapat menunggu mereka menggagahiku.

Mereka tampak liar sekali dengan mata yang hampir tidak berkedip dan air liur pada penis mereka yang sudah mengacung siap merobek pertahananku. Tiba-tiba suara pindu digedor , lalu masuklah seorang pria tinggi besar agak botak dengan mata merah.

“Med, lu lagi apa pagi-pagi gini masih dikamar?” Sewaktu matanya melihatku, tampak mulutnya menyeringai buas

“wah, ada amoy disini, inikan yang pacarnya gua kencingin, hehehe gua juga mau dong ngencingin ceweknya tapi pake sperma gua.”

Aku kaget melihatnya tiba-tiba datang, tapi tubuhku yang telanjang tidak dapat berbuat apapun lagi untuk menutupi keadaanku itu, apalagi seluruh pakaianku entah dibuang

kemana oleh Paijo, aku hanya bisa menutup kedua kakiku yang sedang terbuka sehingga wajah Paijo tidak lagi didepan vaginaku.

“hei dul, kita memang lagi nungguin lu, dapet mangsa nih, amoy lagi kesukaan lu, mana si Somad sama Tirta, koq ga bareng?” Ahmed menanyakan pada pria botak yang baru datang yang ternyata Abdul yang kulihat videonya waktu melecehkan Albert, sontak saja aku ketakutan melihatnya karena dari mukanya seperti sedang mabuk dan bertampang residivis.

“mereka masih tidur semua, gara-gara kemaren banyak dapet mangsa jadi bisa mabok sepuasnya, eh sekarang malah bisa ngentotin cewek, terakhir gua ngentotin cewek amoy waktu di Jakarta minggu kemaren, eh sekarang dapet lagi amoy disini”

” Dasar lu lagi beruntung kali dul, dikejar-kejar polisi tapi selalu bisa lolos, gua salut” Oman memuji Abdul.

“hehehe iyalah, sekarang gua punya target ngerampok lagi di kota ini, hehehe pasti anak gadisnya banyak juga yang kayak gini nih” katanya sambil meremas dadaku dihadapan yang lainnya, aku hanya bisa memandang sayu pada mereka semua, aku sudah bisa membaca nasibku hari ini.

“Iya dul, lu kan pengalaman ngentotin amoy-amoy gini, apa enaknya sih? kita ikutan dong” Usep sambil mengerling padaku.

“Weleh-weleh, amoy gini sih memang enak memeknya, apalagi yang badannya putih mulus dijamin jembutnya sedikit, tuh kan bener” kata Abdul sambil membuka kakiku secara kasar, lalu meremas vaginaku yang memang berbulu tipis.

“Dapetinnya yang susah, amoy gini kudu dipaksa dulu ngerasain kontol, baru nyerah, tapi amoy yang ini sih gampang, udah kepelet si Dulah hohohoho, tenang aja, lu harus layanin kita semua hari ini, nyantei aja neng sama gua sih gampang mau hamil atau engga tetep enak, terakhir amoy yang gua entotin hamil gampang digugurin koq, tinggal bilang trus gua sodok lagi.”

Sudah kuduga Abdul ini residivis, perampok yang sadis.Abdul segera saja membuka pakaiannya, tampak penis hitam bergelantung diantara kakinya, tubuhnya kotor penuh daki.

“kalian liat ya, gua mau entotin ni cewek, nanti giliran kalian, nih gua kasih contoh titik-titik penting kelemahan cewek amoy, dijamin meler tuh memeknya” tangannya yang besar menarik kedua kakiku, lalu menggesek-gesek klitorisku, aku terpejam merasakan sensasi yang terbaru ini, jari tengahnya mulai menerobos vaginaku, besar sekali jari ini, mungkin tiga kali jari tanganku.

aku menggelinjang ditengah-tengah kasur dengan ditonton oleh lima pasang mata, kali ini vaginaku diaduk-aduk oleh tangan Abdul, lima menit kemudian aku langsung orgasme, tubuhku melenting diiringi lenguhan panjang tanda kepuasanku. Tampak kelima orang diselilingku menyeringai puas melihatku. Abdul manarik tubuhku,

“Nih moy, jilatin kontol gua atau lu gua kencingin kayak pacar lu” Aku bangkit pelan-pelan merangkak mendekati penis Abdul yang sudah tegak,

aku berusaha cepat memuaskannya, tapi sepuluh menit kemudian Abdul membanting tubuhku hingga telentang, lalu penis hitam itu akhirnya mengaduk-aduk vaginaku, aku merintih, ya tuhan penis ini enak sekali didalam rahimku, terasa denyutannya dan sodokannya menyentuh dinding rahimku hingga akhirnya aku terkapar lagi dilanda orgasme dasyat diiringi tawa liar Oman dan kawan-kawannya.

Tak lama kemudian Abdul memuncratkan spermanya dalam rahimku, kembali aku sadar saat ini aku dalam masa subur, tapi sudah kepalang, tampak keempat pria itu mulai meminta jatahnya menyetubuhiku, lalu mereka bergantian menyetubuhiku.

hari itu bertambah panas karena tak terasa sudah jam 2 siang, sekujur tubuhku terasa lengket oleh sperma demi sperma yang menyiram tubuhku di dalam dan luar rahimku. Oman dan kernetnya tersenyum puas melihat keadaanku itu.

“Gila, gua belum pernah ngerasain amoy seputih ini, biasanya amoy-amoy blasteran yang gua entot, akhirnya gua bisa juga ngentotin yang bener-bener amoy, enak ya, kulit badan lu halus amat moy, sering luluran ya? Kata Abdul kemudian, aku menggeleng lemah,

“Ehm engga juga bang, memang udah dari sananya gini” kataku sambil beristirahat.

“Dul, emang semua anak majikan kita putih-putih, apalagi lu liat adiknya pasti kontol lu gakan normal lagi, alias ngaceng terus, kapan-kapan boleh kan non kita maen sama adik non atau kakak non? ” pertanyaan Oman ini sangat mengganggu pikiranku karena bagiku ini kata-kata yang sangat kotor berani menghina cici dan adikku, tapi aku tidak berani berkata kasar pada mereka, aku takut tidak bisa pulang.

“maen apa maksud abang?” tanyaku pura-pura tidak mengerti.

“terus terang ya non, sejak kita berdua kerja dirumah non, kontol kita cape ngaceng terus kalau liat kalian bertiga, jadi kalau bisa kita juga mau ngentotin kakak sama adek non” celoteh Usep membuatku shock.

“Jangan bang, cukup saya saja, jangan cici atau adik saya, mereka juga ga akan mau digituin sama kalian” protesku kesal.

“Yeuh si neng mah, neng aja betah kita entotin, siapa tau non Christin sama non Evelyn juga suka, kan rame semua anak bos kita dientotin, ga percuma gaji kita kecil, tapi bisa ngewe anaknya, kita baru puas nih” Oman berkata lagi, tapi aku kali ini tidak mempedulikannya, malas berbantah dengan orang kasar seperti mereka.

“Sudah ah bang, saya mau pulang, mana obat anti hamil yang saya pesan? tanyaku pada Ahmed yang sedang duduk menuntaskan spermanya yang masih menetes kelantai.

“Ok siap non, tapi lu bersihin dulu kontol gua nih, spermanya banyak yang masih netes-netes” katanya sambil mendekatkan penisnya pada mulutku, mau tidak mau aku terpaksa menjilati kepala penisnya dari sperma kental yang masih sedikit keluar.

“Nah gitu dong moy, kalau udah baru gua kasih anti hamilnya” Aroma sperma pekat seperti telah biasa kuhirup sejak aku hobi pesta sex di rumah hingga aku tak asing lagi dengan aroma sperma.

Tak lama kemudian aku menyudahi jilatanku karena sperma Ahmed tidak lagi keluar.

“Lu tunggu disini ya, jangan pake baju dulu, gua mau ambil obatnya dikamar sebelah” Kata Ahmed sambil segera keluar kamar dan tak lama kemudian dia melemparkan satu butir pil diatas perutku.

“Nih lu makan obat ini hasil racikan gua jadi ga dijual bebas dipasaran, lu kalau mau obat ini lagi harus kesini sendiri, puasin gua dulu baru gua mau jual pil ini, kalau ga mau yah selamat hamil aja ya…hahaha”

“Setuju med, pinter juga lu jadi kita bisa entotin lagi nih amoy sampe puas”

Aku memandang mereka tampa berkata lagi, percuma saja aku mau beli obat itu, aku malas melayani mereka, lebih baik aku batal bisnis anti hamil daripada aku jadi bulan-bulanan preman-preman seperti mereka. Aku segera berpakaian diiringi tatapan mesum lima orang pria diruangan itu.

“Non, celana dalamnya jangan dipake, nantikan abang anterin” Kata Oman sambil tangannya merebut celana dalam yang baru akan kupakai, lalu dia membuangnya kesudut ruangan.

“Titip disini aja celananya, nanti gua anterin kerumah lu, boleh kan?” Tiba-tiba Somad berkata demikian yang membuat bulu kudukku berdiri.

“Tenang aja moy, gua denger mama kamu aja udah jadi perek sekarang, asal lu tau aja, si Nurdin itu minta peletnya dari gua, makanya mama lu betah sama kontol si Nurdin, gua juga suka pake memek mama lu, jadi kalau gua kerumah lu, pasti mama lu bakal kesenengan, tapi gua sekarang lebuh suka memek lu, lebih enak dari mama lu, siapa tau memek cici lu lebih enak lagi” Somad menjelaskan panjang lebar membuatku lebih sedih, ternyata preman inipun pernah meniduri mamaku, entah siapa lagi yangpernah tidur dengan mamaku.

Aku takut sekali mendengarnya, badanku sampai menggigil, siapa sangka orang yang baru saja menyetubuhiku ternyata juga pernah menyetubuhi mama.Tanpa berkata-kata lagi aku segera keluar diikuti Oman dan UIsep yang mau mengantarku. Sementara kutinggalkan kudengar para pria itu meneriakiku.

Aku duduk ditengah diapit Oman dan Usep dalam mobil box papaku. Sepanjang jalan aku menunduk tanpa kata, aku tidak berani bertatapan dengan Oman dan Usep, aku merasa malu sekali terutama pada diriku sendiri, aku merasa orang-orang dijalan berpandangan aneh melihatku gadis berambut pirang duduk diapit orang yang tidak pantas disebelahku, sementara aku tidak bisa berbuat banyak, aku masih terpukul masalah mamaku, sekarang orang-orang seperti para buruhku sudah melecehkanku, malah aku memberikan keperawananku pada mereka.

Tangan jahil Usep mulai menggerayangi pahaku yang terlihat sangat putih terkena sinar matahari, Sementara tangan kiri Oman menarik paha kananku kearahnya lalu Usep mengelus-elus vaginaku yang tampak memerah dan agak bengkak.

“Sudah ah bang, saya capek, mau cepat pulang”

“hehehe iya deh neng, abis paha neng Carline putih sekali begitu menggoda” Tangan kiri Oman kembali menyetir mobilnya.

Akhirnya aku sampao di depan pintu rumah, aku tidak mau Evelyn atau ciciku tahu keadaanku, dengan mengendap-endap aku bergegas kembali kekamarku.

“Lho non sudah kembali ya, koq bau peju non, enak ga maen sama Somad? hehehe

ketagihan ya non, tuh matanya masih sayu gitu, masih kerasa ya? ” Odet menyapaku dari belakang membuatku kaget setengah mati, kukira papa.

“aduh, bang jangan bikin kaget ya, mana Evelyn?mana cici? papa dimana?” tanyaku buru-buru.

“Tenang non, tadi semua udah pada berangkat kuliah, malah papa non baru saja berangkat 5 menit yang lalu.”

Plong dadaku mendengarnya, tanpa mempedulikan ocehan Odet aku segera mengunci pintu kamarku dan meminum pil anti hamil yang diberikan Ahmed padaku, sekujur tubuhku penat, rasa ngilu pada selangkanganku makin terasa. Pikirku aku butuh banyak istirahat hari ini, nanti malam Dulah sudah memesanku dikamarku, staminaku harus segera pulih atau aku bisa pingsan nanti malam.

“Ci, bangun! sore gini malah tidur” Samar-samar tubuhku merasa diguncang-guncang.Aku membuka mataku, tampak Evelyn adikku teriak-teriak membangunkan aku.

“Hah? sekarang jam berapa Lin?” tanyaku setengah sadar.

“Jam 5 sore ci, cepet bangun, mandi tuh udah ditunggu mama?”

“Lho mama kan biasa pulang jam 6?” tanyaku heran.

“Ga tau tuh mama pulang sendiri tadi ga sama mang Nurdin, lagi berantem kali, sukurin aja yah ci, kita kan mana mau punya papa tiri kayak gitu” Ujar Evelyn berbisik.

“Yah biar ajalah, toh kasian juga mama kalau gak punya pelampiasan, mama kita kan masih muda” kataku juga berbisik.

“Iya juga sih, tapi kenapa harus sama mang Nurdin coba?kan masih banyak cowok lain, kenapa harus sama sopir, kan memalukan!” Aku kembali teringat pembicaraan dengan Somad, aku baru mengerti kejadian ini, rupanya mamaku kena pelet yang dibuat Somad untuk Nurdin.

“Sudahlah plin, kita jangan ikut campur, nanti malah terbawa arus” kataku berusaha menenangkan adikku,

memang adik dan ciciku sangat membenci Nurdin yang dianggap telah merusak hubungan mama dengan papa, akibatnya mereka jadi tidak suka semua pegawai dirumahku, apalagi sejak kejadian mama dengan Nurdin, semua buruh-buruh itu sering menatap kami semua dengan pandangan buas.

Yah aku memang telah menjadi korban nafsuku sendiri akibat sering melihat mama bersetubuh dengan Nurdin, rupanya pelet Somad begitu ampuhnya hingga aku yang cuma melihatpun jadi ikut menyerahkan diriku.

Aku melihat adikku, pantas saja mereka juga begitu menginginkan adikku ini, Evelyn cantik sekali, dengan potongan tubuh yang seksi dalam usia belianya ditambah dengan tekstur kulitnya yang lembut, menjadi kelebihan dari aku dan ciciku,

selain putih sepertiku kulit Evelyn juga tampak sangat lembut, pria mana yang tidak akan tergoda menyentuhnya, hanya saja gaya berpakaian Evelyn yang memang sangat dijaga bila bertemu dengan orang-orang pribumi, tapi bila shoping dengan teman-temannya, Evelyn begitu modis.

“Ada apa mama nyari gua plin? Tanyaku setelah pikiranku kembali kealam sadarnya. “Gak tau ci, kayaknya mau ajak kita jalan-jalan tuh, mungkin dia lagi bete sama si Nurdin itu, tapi aku gak mau ikut ah, biar tau rasa tuh mama”

“Iya yah, gua juga ga ikut ah, males, lagi pengen tidur neh” kataku memberi alasan,

Sebenarnya aku tidak mau karena ingat acara malam ini dengan Dulah, lagian malas jalan-jalan sama mama.

“Fei Chen, kamu lagi apa?” Tiba-tiba mama sudah nongol dipintu kamarku

“Ikut mama yu kita makan diluar”

“waduh mama, malam ini Fei harus buat tugas kuliah” kataku berdalih.

“ooo, jadi mama makan sendirian dong, papa kamu lagi sibuk, gimana ya” mama merengut.

“Sama Nurdin aja ma” Evelyn memotong cepat.

“Mang Nurdin lagi mama suruh kerumah klien diluar kota, jadi ga bisa temenin” mama menjawab ketus.

Kami berdiam diri menunggu reaksi mama selanjutnya.

“Yah sudahlah kalau kalian gak bisa temenin mama, mama tunggu Fei ling aja, dia pasti mau diajak, oya, mama denger dia putus lagi ya sama pacarnya” Entah darimana mama mendapat informasi ini.

Aku tidak berani berkomentar, hanya mengangguk saja mengiyakan. Akhirnya mama pergi dari kamarku.

“Ci, koq akhir-akhir ini aku jarang lihat ko Albert? kemana dia ci? gak pernah lagi berkunjung kesini?tanya Evelyn sambil badannya siap-siap untuk pergi juga

“Yah, cici juga ada masalah sama Albert, lagi break”

“OOO break dulu ya, pantes aja gak pernah liat bareng, ya udah ya ci, aku mau mandi dulu” kata Evelyn benar-benar pergi dari kamarku.

Tiba-tiba aku merasa menyesal telah menyerahkan keperawananku pada buruhku, aku iri melihat adik atau kakakku yang sedang menikmati masa mudanya tanpa jadi budak sex.

Tak terasa, malam pun tiba sangat cepat, hari ini aku lelah sekali, semua orang dikeluargaku sudah ada dirumah, aku tegang sekali karena tadi pagi Dulah minta jatah malam ini dan aku harus memenuhinya karena kalau sekali aku tidak memenuhinya, tentu Dulah akan membuat aku malu di depan papa dan mama atau didepan cici dan adikku atau pula didepan semua teman-temannya, malah mungkin aku bisa jadi mangsa teman-teman Dulah yang lainnya.

Entah kenapa vaginaku berdenyut tak karuan padahal hatiku menolak perlakuan buruhku yang selalu ingin menikmati tubuhku, aku menjadi kesal sendiri merasakan dua hal yang bertentangan dalam hatiku dan dalam tubuhku, belum lagi aku takut ketahuan orangtua, cici dan adikku.

Bagaimana kalau mereka sampai tahu kegiatanku ini, ditambah ketergantunganku pada anti hamil yang justru makin menyeretku pada freesex terbayang juga kebuasan wajah Dulah terutama bila kutolak, tentu aku akan semakin dilecehkan.

Cuma satu hal saja yang tak dapat kutahan, yang berhasil mengalahkan semua pertimbanganku, yaitu nafsuku yang tak dapat kubendung terutama bila vaginaku mulai berdenyut dan basah, tentunya aku akan rela-rela saja dibuat semakin basah oleh semburan sperma, dan ini pula yang terjadi malam ini, keperkasaan Dulah membuat vaginaku ketagihan.

Aku teringat percakapan Abdul tadi siang, antara percaya dan tidak aku telah terkena pelet Abdul cuma gara-gara melihat mamakuyang kena pelet dengan bersetubuh dengan Nurdin. Benarkah? Yah entahlah, aku tidak terlalu mempercayainya, yang jelas kelompok mereka mempunyai cara-cara membuat penis pria jadi besar dan perkasa hingga mampu membuat aku dan mama

ketagihan. Jam telah menunjukkan pukul 11 malam, akhirnya terdengar ketukan dipintu kamarku, lalu muncullah Dulah dengan wajah mesumnya yang sangar sekali.

“Ada yang tahu gak bang?” tanyaku penuh kuatir,

“ga ada koq, semua udah pada tidur, lagian gua udah punya kunci duplikat pintu gerbang depan sama kamar lu” Dulah mencium bibirku penuh nafsu, akupun dibuat gelagapan melihat reaksi spontan seperti itu, meskipun pada akhirnya aku hanya pasrah menerima apapun perlakuan Dulah padaku, sampai Dulah membuka seluruh pakaian yang kupakai.

Aku menggelinjang di tempat tidurku sambil melihat Dulah membuka seluruh pakaiannya hingga kami telanjang bulat dikamarku. Nafasku mendengus tak teratur, sementara Dulah tanpa basa-basi menjilati seluruh tubuhku.

“mmmmmhhh…. bang, enakkk…” tak terasa aku merintih merasakan lidah Dulah menjilati dan menjalari seluruh lekuk tubuhku.

tanpa sadar pula aku malah membuka keduabelah kakiku seolah-olah berharap Dulah menjilat dan menghisap isi vaginaku yang semakin membanjir. Dulah semakin bernafsu merangsangku sedemikian liarnya.

“lu belum puas ya, tadi siang kata Usep lu ngelayanin si Abdul ya, masih pengen ya moy” Dulah seolah menghinaku, aku tak menjawab karena Dulah bertanya sambil mengisap-isap vaginaku, aku hanya mengangguk lemah tak peduli Dulah melihat anggukanku atau tidak.Dulahpun mungkin tak melihat anggukanku, dia hanya ingin melecehkanku.

“Udah gua bilang coba dari dulu lu rasain kontol kita semua, lu pasti ga akan sombong kayak sebelum kita perawanin, nahkan sekarang lu udah tau enaknya ngewe sama kita, tuh memek lu udah basah sekali moy, ga tahan ya, lu keluarin aja tuh pejunya, gua isepin sempe abis, lu isepin juga kontol gua ya”

tanpa disuruh duakali akupun menggenggam penis Dulah yang terasa sangat tegang dengan kepala jamurnya yang membasah juga. Aku dan Dulah mulai dengan posisi saling mengisap, kata Dulah itu posisi 69.Aku mulai terbiasa dengan aroma penis, jadi akupun menikmati penis Dulah, lama sekali kami dalam posisi itu.

“wah moy, lu ngacret ya, kerasa tuh memek lu ada yang nyembur, enak, tapi asem” wajahku mungkin memerah mendengar kata Dulah, ya tentu saja aku malu ketahuan menikmati permainan Dulah, tapi tubuhku tak dapat menutupi harga diriku di hadapan Dulah.

“Sekarang giliran gua yang ngecrot ya, gua mau dikeluarin didalem biar hemat kondom, kan kata papa lu juga kita harus hemat biar kaya” Dulah ngomong seenaknya

“Jangan terlalu sering bang, saya ga mau hamil” kataku perlahan.

“Gua ga peduli lu hamil atau kaga, yang penting gua puas, paling papa lu jadi punya cucu haram” kata Dulah sambil bersiap memasukkan penisnya dalam vaginaku,

Aku memejamkan mataku, hatiku mengeluh mendengar kebencian Dulah pada keluargaku, padahal dia sendiri hidup dari bekerja pada papa.

Tapi sekali lagi kepala penisnya yang besar telah meruntuhkan pemikiranku, lagi-lagi aku menyerah pada kenikmatan penis buruhku ini.Penis Dulah segera memasuki rahimku karena memang lubang vaginaku sudah membasah hingga memudahkan proses penetrasi.

Aku melenguh pelan merasakan kenikmatan saat penis Dulah menyentuh dinding rahimku, mengaduk-aduk isi vaginaku. Kakiku yang terkangkang tanpa sadar telah menjepit pinggang Dulah seolah aku tak mengizinkan penisnya lepas dari vaginaku, padahal hatiku berkata yang sebaliknya.

“mmmh… enak sekali bang, terussss…” lenguhku pelan sampai akhirnya terasa vaginaku mengeluarkan cairan kenikmatan, aku orgasme, sementara Dulah terus menggenjotku cepat sekali, lalu pelan, begitu seterusnya berirama hingga suatu saat kurasakan penisnya menegang keras sekali, aku tahu dia akan orgasme, lalu aku menarik pantatku supaya spermanya keluar di luar tubuhku.

“Heh mau kemana lu moy, sperma gua harus gua tanem di badan lu! teriak Dulah sambil malah menekan tubuhnya kearah tubuhku,

tentu saja niatku gagal, dan terasalah dalam rahimku cairan hangat yang muncrat-muncrat memenuhi rongga vaginaku. Ngocoks.com

Kulihat Dulah tersenyum puas, dia tak segera mencabut penisnya, sampai mengecil barulah dia cabut dari vaginaku.

Seiring dengan keluarnya penis Dulah, keluar pula cairan dari vaginaku bercampur dengan sperma Dulah. Aku memejamkan mataku lagi merasakan sensasi kenikmatan saat penis dicabut dan melelehnya semua cairan hingga membasahi kasurku.

“Gila, lu enak amat moy, gua jadi demen ngentot sama lu, lu jadi simpenan gua aja mau ga?”

“Jangan gila bang, saya gak mau!” kataku ketus.

“Udah gua kasih enak masih ga mau juga, daripada pacar lu kan ga bisa apa-apa, lagian papa lu juga dulu simpenannya banyak cewek-cewek pribumi sampe dia impoten sama istrinya sendiri. hahaha, apa salahnya kalau anaknya juga jadi simpenan gua, kan adil”

“Pokoknya ga mau, masa depan bisa suram” kataku bersikeras.

“heh lu amoy jangan menghina gua, lu liat aja nanti semua sodara lu bakal kita perkosa termasuk mama lu, kita liat siapa yang mohon-mohon minta gua kawinin. hehehe”

Bergidik aku mendengarnya, terdengar begitu menyeramkan, aku berusaha memperbaiki kata-kataku

“Jangan gitu dong bang, jangan bawa-bawa cici dan adik saya, cukup saya sama mama saja, lagian mungkin suatu saat saya juga berubah pikiran, tapi harus resmi nikah, ga mau jadi simpenan.” kataku melunak ketakutan.

“hahaha akhirnya lu nyerah juga, gua heran, kenapa sih amoy-amoy kayak lu semuanya sombong-sombong baru udah dientotin nyerahnya kayak lu, mama lu aja udah kena pelet baru nyerah sama mang Nurdin. Pokoknya sekarang lu musti tidur bugil bareng gua malem ini biar kalau nanti malem gua pengen ngentot lagi bisa langsung, atau gua bangunin seisi rumah ini.”

tentu saja aku lebih memilih tidur bareng Dulah meskipun terpaksa karena badannya bau sekali, karena jarang mandi, daripada seisi rumahku tahu kelakuanku dengan buruhku ini.

Begitulah sekelumit kisah hidupku, hari-hari kulalui dengan penuh hasrat sexual, dengan duabelas orang pria kasar yang selalu ingin menikmati tubuhku, hingga akupun menjadi selalu ketagihan akan adukan penis-penis pria itu didalam rahimku.

Meskipun aku tahu bahwa kemungkinan besar aku terkena ilmu pelet(guna-guna), entah siapa dari mereka yang mengerjaiku dengan cara itu, hingga aku benar-benar takluk pada mereka. Sejak awal aku memang sudah ingin merasakan enaknya bersetubuh dengan pria, tapi Albert tidak dapat kuharapkan melakukan itu padaku karena dia memang bukan tipe pria yang berjiwa petualang.

Bagai gayung bersambut mungkin keadaanku itu ditambah ilmu pelet yang ditujukan buruh-buruh itu padaku, membuatku benar-benar menikmatinya hingga tidak bisa lepas dari mereka. Padahal dalam hati kecilku sebenarnya aku ingin menjalani kehidupan normal seperti sebelum ada kejadian itu yang menimpaku.

Kini aku harus dengan sukarela menyerahkan tubuhku untuk dinikmati bersama oleh para buruh sekaligus preman didaerahku. Namun hingga saat itu belum ada satupun dari keluargaku yang mengetahui kejadian ini, termasuk mama, entahlah. hingga suatu saat…

Bersambung…

1 2 3 4 5
ABG Anak di Bawah Umur Berlanjut Bersambung Cantik Gangbang Ibu Muda Istri Orang Keluarga Kenangan Kenikmatan Mesum Ngentot Perawan Perkosaan Rame Rame Tergila Ternikmat Threesome Umum
Share. Twitter Telegram WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleRumah Sakit
Next Article Dynasty Warrior
ceritasex

    Ngocoks adalah situs dewasa yang berisi kumpulan cerita sex tergres yang di update setiap hari. Jangan lupa bookmark situs ini biar tidak ketinggalan cerita dewasa lainnya, -terima kasih.

    Related Post

    9.0

    Dynasty Warrior

    9.5

    Rumah Sakit

    8.5

    Kamu yang Kusebut Rumah

    9.0

    Budak Seks

    9.5

    Sebuah Jimat (Amulet)

    9.3

    Monster Kraken

    Follow Facebook

    Recent Post

    Dynasty Warrior

    Broken Home

    Rumah Sakit

    Kamu yang Kusebut Rumah

    Budak Seks

    Sebuah Jimat (Amulet)

    Monster Kraken

    Nona Majikan dan Temannya

    Malapetaka KKN

    Perempuan Polos Berjilbab

    Kategori

    Terekspos

    Ngocoks.com adalah situs dewasa berisi kumpulan cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot dengan berbagai kategori seperti perselingkuhan, perkosaan, sedarah, abg, tante, janda dan masih banyak lainnya yang dikemas dengan rapi dan menarik.

     

    ✓ Update Cerita Sex Setiap Hari
    ✓ Cerita Sex Berbagai Kategori
    ✓ 100% Kualitas Cerita Premium
    ✓ Semua Konten Gratis dengan Kualitas Terbaik
    ✓ Semua Konten Yang Diupload Dipilih & Hanya Update Konten Berkualitas

     

    Cara Akses Situs Ngocoks

    Akses menggunakan VPN atau kamu bisa juga akses situs Ngocoks ini tanpa VPN yang beralamat ngocoks.com kalau susah diingat, Silahkan kamu buka saja Google.com.sg Lalu ketikan tulisan ini ngocoks.com, terus klik halaman/link paling atas situs NGOCOKS no 1 di Google. Selamat Membaca!


     

    Indonesian Porn Fetish Sites | Indonesian Porn List | Ulasan Bokep Indonesia

    © 2025 Ngocoks - Support by Google Inc.
    • Warning!
    • Iklan
    • Privacy Policy
    • Kirim Cerita Sex
    • Channel Telegram

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.