Tanpa sengaja Bayu melewati kamar adiknya Rima, disaat itu dia mendengar suara desahan. Seperti suara orang tengah merasa nikmat. Bayu mencoba memberanikan diri, dan membuka pintu kamar adiknya, alangkah kagetnya, dia melihat adiknya dalam keadaan telanjang dan jarinya tengan mempermainkan liang vagina miliknya tanpa jembut..
Rima sangat kaget, kedapatan melakukan martub didalam kamar. ” Kakk, ahhhh….” Rima kaget melihat Bayu sudah berada di dalam kamarnya
Tiba – tiba di dalam otak Bayu yang sudah dipenuhi oleh nafsu, mendekati Rima ke arahnya dan sebelumnya menutup pintu kamar Rima.
” Waduh adikku ini ternyata suka main jari ya ” hardik Bayu pada Rima yang merasa cemas dengan ucapan Bayu padanya.
” Maksud kak Bayu ?” tanya Rima pada kakaknya yang menutupi
” Kamu harus membantuku menuntaskannya ” ucap Rima bagian sensitifnya dengan tangan.
“Pliisss kak, jangan laporin sama ibu dan bapak ” Rima memohon pada kakaknya itu.
” Gak bakalan kok, asalkan……” Bayu menghentikan ucapannya lalu mendekati adiknya itu.
” Asalkan apa kak ” tanya Rima yang memandang kakaknya itu yang tersenyum penuh tanda tanya.
” Asalkan ini….” kata Bayu, sambil menurunkan celana boxer plus cdnya membuat kontolnya yang beukuran besar tapu masih layu.
” Akhhhh……ihhhhhh” Rima menutup matanya melihat kontol kakaknya itu.
” Kamu harus memuaskan kakak, atau saya laporin perbuatan kamu sama orang tua kita ” ancam Bayu pada adiknya.
” Jangan kak, saya akan menuruti kemauan kakak ” ujar Rima.
Dengan pasrah Rima membiarkan Bayu menjamah tubuhnya yang putih bersih dan montok. Raba demi rabaan tangan nakal Bayu membuatnya menridning, ada aliran nikmat yang dirasakan dari sentuhan itu.
“ Coba kamu pegang kontolku yang sudah mulai tegang karena melihat kamu dalam mkeadaan telanjang”
Bayu memegang tangan adiknya dan menaruhnya di atas kontolnya yang mulai mengeras. Rima dapat merasakan kontol itu. Hal itu membuat lubang memeknya menjadi banjir oleh cairannya sendiri.
“ Hmm, kamu nakal banget sih kak!” elaknya pada Bayu.
Rasa ingin merasakan bagaimana rasanya kontol seorang kakak merangsek masuk kedalam liang vaginanya. Mungkin karena masih dikuasai oleh nafsu dari permainan jarinya tadi.
” Kamu cantik dik” bisik Bayu di telinga Rima lalu mengecup telinga Rima. membuat gadis itu bergelinjang. Tanpa berlama – lama langsung mengulum bibirku yang telah menunggu lumatannya.
“Hmmm…..kak…..aku…” aku tak mampu melanjutkan ucapan karena Bayu begitu liarnya mengulum dan memilin lidahnya di dalam mulut.
Karena tak mampu lagi menahan godaan kakaknya, Rima membalas lumatan bibir Bayu dan berlabur dibibirnya. Saling memilin, saling memagut. Bayu nampak senang mendapat balasan dari adiknya itu.
“ Aahhh….eeemmmmpp dek….ssshhh….eemmm….
Lama mereka saling melumat akhirnya, Bayu menanggalkan pakaian yang melekat di tubuhnya.
Setelah dalam keadaan telanjang, diangkatnya tubuh Rima ke atas tubuhnya sambil duduk dikursi. Dani kembali melumat dan memagut bibir tipis adiknya.
Rima yang mendapat perlakuan demikian, membalasnya tak kalah hangatnya. Rima mengalungkan kedua tangannya ke belakang kepala Bayu sambil menikmati ciuman mereka berdua.
Bukan hanya itu, tangan Bayu tak tinggal diam. Tangan kekar miliknya menjamah seluruh tubuh Rima yang sensitif. Dia meraih kedua tetek yang yang bergelantungan turun tanpa melepaskan ciumannya.
“ Ssshhh,…aaahhh…Kak….mmmmpp…
Ciuman Bayu mulai menuju ke leher, kemudian ke tengkuk hingga akhirnya mendarat di kedua tetek. Bayu sangat suka mempermainkan kedua tetek itu. di jilat, diusap dan akhirnya mengemut putingnya yang kecil dan berwarna pink.
” Shhhh,,,,ahhhh………iseppp….oouhhh…kak Bayu…….” desah Rima merasakan isapan mulut Bayu di kedua teteknya secara bergantian.
Di putarinya puting dengan lidah, menyedot – nyedot puting tersebut. Rima kadang tertawa dalam hati melihat tingkahnya. Dia melihat Bayu bagaikan anak bayi yang tengah menyusu pada ibunya.
Bayu semakin liar membangkitkan gairah Rima. Sementara bibirnya menyusu, tangan kirinya turun ke bawah dan mempermainkan daging kecil yang berada di lubang memek yang basah.
“ Ssshhhh Ahhh…mmmpp..hhhmmpp..aahhh….
Sentuhan – demi sentuhan diberikan oleh Bayu pada adiknya itu. Begitu nikmat dirasakan sentuhan itu sehingga membuat Rima mendesah merasakan sensasi permainan mereka berdua.
“ Akkhhh…aaaahhhh,…ouuuhhh….hhhh….
Tak sadar Rima melebarkan kedua kakinya, dan mengarahkan kontol milik Bayu yang sudah tegak dan sangat mengeras di bawahnya.
Tubuh Rima yang menginginkan kemasukan kontol hebat milik kakaknya, tubuhnya menggeliat bagaikan cacing kepanasan.
Rima tak mampu lagi menahan lebih lama, Rima memegang kontol itu, lalu mengarahkannya ke lubang memeknya yang sudah sangat basah.
“ Ouuujjjjjjkkk,….ssshhh…aahhhhh…Daniii….
“ Ahhh…ahhhh…ahhhhh…masukin sekarang kak, aku ingin rasakan kontol kakak” bisiknya pada Bayu yang tersenyum kesenangan.
“ Kamu sudah ingin di obok – obokmu, sayang. Kamu sudah tidak tahan ingin merasakan tusukan kontol milikku” bisik Bayu ditelingan adiknya.
“ Ahhh….iya kak……aku ingin kamu segera menghentak – hentak kontol besar dan berurat itu…ahh….aku sudah tidak sabar menikmati goyangan hebatmu..ahh…ahhhh”
“ Jika itu keinginanmu, aku akan memuaskanmu sekarang juga…aahhh…ahhh.. Bayupun mulai menggejot tubuh Rima yang sedang berada diatas pangkuannya.
Rima yang ingin segera mendapatkan orgasme membalas setiap hentakan Bayu dengan perbuatan menaik turunkan tubuhku sehingga kontol itu terasa mentok di dalam lubang vagina miliknya.
Ahhh…kak…..lebih…..aakkhh…….enaaakk…..ngghh ahhh…yeah “ suara lenguhan Rima merasakan setiap tusukan kontol Bayu di lubang vaginanya.
Rima terus mendesah merasakan kontol besar berurat milik Bayu yang semakin cepat mengobok – ngobok lubang vagina.
“ Akkkhh….kamu benar – benar seksi sayang, dalam keadaan seperti ini..
“ Kedua gunung kembar milik Rima ini begitu bagus untuk selalu dinikmati. Tetek yang begitu putih, mulus dan sangat menggoda” puji Bayu sambil terus menggenjot dari bawah.
Rima seperti orang kesetanan, semakin menggila merasakan kontol milik Bayu terasa seperti diremas – remas oleh lubang memek. Lubang vagina Rima dapat menyedot – nyedot kontol yang masuk ke dalam.
“ Ooohhh…..ini gila dik….milikku seperti disedot….dan jepitanmu sangat enak” racau Bayu yang tidak berhenti menghentak – hentakkan pantatnya ke atas yang disambut dengan goyangan pantat Rima.
” Aku tidak ingin mencapai duluan, aku ingin kita sama – sama menuju puncaknya” desah Rima pada Bayu yang meremas kedua tetek miliknya.
Mungkin karena merasa akan memuntahkan lahar hangatnya, Bayu mengangkat tubuh Rima agar berdiri, sementara Rima sudah dua kali mengeluarkan cairan kenikmatan dari permainan mereka
“ Dik, aku ingin kakak menungging dan berpegangan pada meja makan” ujar Bayu pada Rima.
Rima hanya menuruti kemauan Bayu, karena memang tidak sabaran untuk menikmati kembali genjotan kakaknya.
Bleeesss Ahhhh…… Uuuhhh…aaahhh…..ssshhh…..kontolku sangat terasa dijepit betul oleh milikmu.
Ahhh…iya kak….ayo…lanjutkan…genjot akuu…genjot aku sampai kamu puas, sayang. racau Rima padakakaknya itu.
Tidak ada lagi batasan dan rasa takut, pada wajah Rima. Yang ada hanya rasa nikmat dan i gin mendapatkan orgasmenya kembali.
“ Ouuucchhh…yaaa….begitu…teruss….ahhh…ngghhh…
Bayu mempercepat goyangannya saat Rima sudah siap menerima hujaman kontol kakaknya yang besar dan berurat itu.
Rima semakin mendapatkan kenikmatan dari hujaman itu. Membuat tubuhnya mengejang – mengerang dan mendesah keenakan hingga akhirnya cairan ke tiganya kembali keluar. Ahhh…..ahhh…aku keluar lagi kak…ahhh…ahhh…nikmat sekali sodokan kamu kak…” Lenguh nikmat Rima dengan mata yang merem melek merasakan tusukan kontol Bayu di lubang vaginanya.
“ Ayooo sayang…kita keluarin sama – sama…aku ingin keluar” Bayu mendesah panjang sambil terus menghentak pantatnya maju.
“ aaacchh ahhh…jerit Rima dan Bayu bersamaan disertai dengan penyatuan cairan di dalam rahim. Crot…crottt… crott… crotts…
Tembakan hangat cairan kental milik Bayu memenuhi lubang vagina Rima. Bayu masih juga menggoyangkan pantatnya seakan tak ingin cairan miliknya mengalir keluar dari rahim milik Rima yang lemas.
Lima belas menit Bayu telah menggenjot adiknya itu didalam kamar. Rima melihat kontol Bayu masih tegak berdiri walaupun sudah beberapa kali memuntahkan laharnya.
“ Sekarang waktunya kita beristirahat. Aku merasa capek sekali setelah menggenjotmu berulang kali. Terimakasih banyak.!” ucap Bayu pada Rima sambil mencolek tetek yang puncaknya mengkilap.
“ Kamu telah memuaskanku hari ini “ seruku padanya.
“ Jika kamu menginginkannya, hubungi saja aku, sayang “ goda Bayu pada Rima yang duduk di kursi.
” Kakak, tidak akan lapor kepada ayah dan ibukan?” Rima bertanya pada Bayu yang memunguti pakaiannya.
” Jangankhawatir sayang, sekarang kau milikku ” jawab bayu lalu mengecup bibir tipis adiknya. Rima menyambutnya dengan rasa senang dan membalas lumatan kakaknya itu.
” Jangan pakai jari, ada aku sayang” Bayu mengerlingkan mata kepada adikknya itu.
” Iya, kak. Kontol kakak enak banget ” puji Rima pada kakanya itu.
” Kak, boleh gak saya isep kontol kakak sebentar saja ” pinta Rima yang mendekati kakaknya dan langsung meraih kontol Bayu yang masih tegang.
” Hmmm, ternyata kamu nakal dik ” senyum Bayu pada adiknya yang sudah jongkok di bawahanya dan dengan cepat melahap kontol berurat milik kakaknya.
” Mbbbblllll…….mmlllleemmmmm” suara mulut Rima mengulum dan menghisap kontol Bayu
Kepalanya digeleng – gelengkan menambah sensasi nikmat ang dirasakan oleh Bayu. Bayu memegang belakang kepala Rima dan mendorong kedepan, membuat kontolnya meransek masuk ke dalam mulutnya.
Glleeek…..emmmbblleee…mmmblllllll” Rima seakan ketagihan dengan kontol kakaknya itu. Bayu yang tak mampu lagi menahan, mendorong – dorong pantatnya maju mundur, membuat kontolnya keluar masuk di dalam mulut Rima.
Hingga akhirnya pejunya kembali muncrat didalam mult Rima yang dengan cepat mengeluarkan kontol tersebut. Rima tidak berhenti, malah dia membersihkan cairan itu dengan lidahnya.
” Terima kasih kak ” ucap Rima setelah mengisap kontol kakaknya. Bayu hanya tersenyum senang. Ternyata adiknya doyang juga sama kontol
Adi berhasil memuntahkan cairan kentalnya di rahim Calista. Tubuhnya bergetar hebat, lalu ambruk di dada Calista. Calista pun sama,nafasnya terengah bagian bawahnya berkedut hebat, ini adalah pergulatan terpanjang yang sangat memuaskan, namun menguras tenaga.
Waktu sudah larut malam bahkan menjelang pagi, keduanya memutuskan untuk tidur. “Ahh leganya. “desis Adi,tangannya melingkar diperut rata Calista.
“Terima kasih selalu membuatku puas. “desah Calista tersenyum lega,meski nafasnya ngos-ngosan. Mereka terlelap dengan posisi berpelukan,memberikan rasa nyaman satu sama lain.
Di pabrik semua sedang sibuk bekerja, Adi dan Calista memang memiliki hari libur 3 hari. Dikarenakan Adi mandor di sana,hari ini hari terakhir liburan besok dia dan Calista sudah harus masuk bekerja.
“Selamat pagi pak. “sapa para karyawan sopan. Hari ini sang pemilik perusahaan datang sidak, dia sengaja ingin melihat kinerja para pegawainya.
“Pagi,kumpul di aula 10 menit lagi. “titahnya tegas.
Lelaki dengan rahang tegas, mata tajam seperti elang, kulit putih seputih susu ,bibir merah alami tinggi gagah seperti atlet volly, rambut cepak ditata sedemikian rupa, otot lengannya kekar usianya baru 26 tahun,pemuda sukses dengan segudang prestasi.
“Baik pak. “sahut semua mengangguk kompak.
Hingga 10 menit kemudian, semua sudah berkumpul di aula,semua dikumpulkan karena akan ada sesi tanya jawab.
“Rayhan Adi Saputra,itu nama saya apa kalian sudah pernah dengar sebelumnya?” pemuda itu memperkenalkan diri.
Semua pegawai saling lirik,ada yang mendongak karena ingin melihat wajah tampan itu dengan seksama,ada juga yang bingung dan bertanya-tanya siapa dia.
“Saya adalah pemilik pabrik ini, kebetulan saya menyukai mesin jahit dan dunia kain,jadilah saya mendirikan pabrik garment ini,tujuannya untuk menyalurkan hobi saya dan membuka lapangan pekerjaan,”sejenak dia menjeda kata-katanya karena para pegawai mulai riuh,mereka baru tahu owner dari tempat mereka bekerja ternyata masih sangat muda,”jadi apa sekarang kalian sudah tahu siapa saya?” pemuda itu bertanya.
Para pegawai mengangguk mantap,senyum mereka terkembang.. “Apakah kalian bahagia bisa bekerja disini? adakah yang terpuaskan karena hobinya telah tersalurkan?” bicaranya sangat santun.
Lagi-lagi para pegawai mengangguk karena sejatinya 80 persen pekerja disini mereka adalah penjahit,dan lebih memilih bekerja di pabrik tersebut. Di tempat ini fasilitas mesin dan peralatan lainnya sangat memadai,sehingga para pekerjanya senang.
Di pabrik ini,dikhususkan untuk memproduksi pakaian jadi dari jaket kemeja dan celana dan salam waktu dekat akan ada launching produk baru yaitu..tas berbahan dasar kain perca..
Rayhan sengaja menggunakan bahan tersebut, karena nilai jualnya mudah dan juga menarik minat pembeli,kebanyakan toko online dan juga koperasi kecil, guna memenuhi permintaan produsen rumahan.
Sementara di pabrik sedang ada sesi perkenalan dan tanya jawab,di kamar hotel Calista mengeluh lapar. Sebagai kekasih yang baik, Adi memesan layanan hotel. “Sayang aku lapar,semalaman tenagaku habis terkuras. “cicitnya meruncingkan bibir.
Cup.
Sebuah kecupan, mendarat di bibir tipis Calista.
“Bukankah kita sama-sama lelah sayang,kerja keras kita sangat memuaskan. “godanya kembali melumat bibir itu.
Mereka sudah berpakaian rapi,akan segera chek out sore nanti, kini sedang menunggu makan siang menjelang sore, makan siang yang terlambat..
Hingga bel pintu berdenting..
“Wah banyak sekali makanannya. “decak Calista.
“Supaya tenagamu terisi kembali,jadi saat liburan nanti kita bisa memecahkan rekor. “alis Adi naik turun.
Pria dan wanita itu sudah sama-sama mesum. Mereka makan dengan lahap,seolah baru saja buka puasa. Hingga semua makanan yang dipesan pindah ke perut keduanya.
“Ah kenyangnya. “decak Calista dan Adi,mereka memutuskan check out dan kembali ke rumah masing-masing.
“Bye sayang ketemu besok di pabrik. “katanya mendaratkan lumatan di bibir Calista,mereka terlibat perang lidah..
“Bye aku pasti rindu kamu malam ini. “bisik Calista ditelinga Adi, pria itu hampir saja tersulut apalagi Calista meremas lembut rudalnya.
“Ahh sayang jangan nakal dong. “keluh Adi sambil merengek.
“Aku tidak nakal sayang, ini salam perpisahan. “kilahnya mengedipkan mata Adi menarik tengkuk Calista lalu melumat bibirnya dengan rakus satu tangannya meremas buah dada Calista, sementara Calista melingkarkan tangannya dileher Adi,memperdalam pagutannya untuk saling mengucap salam perpisahan.
“Enghh uhhh ahh. “erang Calista disela pagutannya.
“Kenapa sayang,apa kamu menginginkannya?” Adi bertanya dengan suara serak. Keduanya sangat mudah tersulut jika sudah saling bersentuhan.
“Aku selalu menginginkannya tetapi kita ada dijalan dan ini di mobil sayang. “terang Calista ragu.
“Justru itu,kita coba suasana baru supaya vibes nya dapet sayang. “rengek Adi memohon.
“Ah kamu modus saja, jangan dimasukin ya kamu bebas ngapain asal jangan dimasukkan. “ucap Calista mengizinkan.
Adi mengembangkan senyumnya, pria itu langsung membuka kancing kemeja Calista dan menampakkan gundukkan kenyalnya yang menyembul karena BH nya tidak muat menampung semua.
Adi meremas dan memijit lembut,dia mengeluarkan isi BH tersebut lalu hap. mulutnya melahap payudara montok Calista dengan rakusnya.
“Owhh shhh uhhh,sayang ahh. “desah Calista meremas rambut Adi sambil membusungkan dadanya.
Adi fokus pada payudara montok itu,terus menyesapnya dan menggigit kecil pucuknya..
“Awhhh shh. “desahan Calista mulai terdengar.
Dia meremas-remas rambut Adi,sensasi lidah dan bibir Adi di payudaranya menghadirkan rasa terbakar. Calista mendorong mundur wajah Adi hingga terlepas dari payudaranya,”kenapa sayang?” pria itu bertanya.
“Aku tidak tahan sayang. “katanya mendesah,”baiklah kita lakukan satu ronde disini.”Adi menurunkan sandaran kursi,dia menutup kaca mobilnya dan menguncinya mobilnya menepi di depan halaman kosong. Adi menurunkan celananya,mengeluarkan rudalnya yang sudah menjulang tinggi.
“Naiklah sambut dia.”utas Adi meraih tubuh Calista. Wanita itu duduk diatas perut Adi,dengan mengarahkan kejantanan pria itu ke liangnya.
Bles Ahhh jleb”Ughhh sayang ahh. “hangat dan kesat. “racau Adi merem melek. Calista mulai bergoyang erotis diatas kejantanan Adi,dengan payudara bergoyang ke kiri dan ke kanan. Tangan nakal pria itu, langsung meraihnya meremas-remas dan menyesapnya.
Mereka melakukanya dengan cepat mengingat posisinya ada di pinggir jalan, bisa kapan saja, menjadi pusat perhatian. Calista mempercepat goyangannya,dibantu Adi yang mengangkat bokongnya hingga hujaman rudalnya semakin dalam.
“Awhh ahh ugh ugh ouhh. “erang Calista dan Adi bersahutan, hingga beberapa saat kemudian.
“Aku akan keluar sayang ahh ouhh. ” pekiknya,Adi pun terus menusuk-nusuk liang Calista hingga akhirnya…
“Arghhhh croot croot croot. “sebanyak tiga kali sperma kental milik Adi menyirami lembah Calista yang hangat, wanita itu menggelinjang,tubuhnya bergetar hebat dengan kewanitaan berkedut hebat..
“Hah huh hah ini nikmat sekali,sensasinya sangat enak. “racau Calista.
Hingga akhirnya mereka mengakhiri ronde perpisahan, padahal besok mereka juga bertemu, dan biasanya mencuri waktu untuk bersetubuh di ruangan Adi. Tetapi entah kenapa, mereka seolah tidak pernah bosan untuk terus berhubungan intim.
Rayhan terus memberikan pengertian motto pabriknya,dia ingin menjadi produsen yang berkualitas untuk para konsumennya.
“Sudah tampan, muda pinter baik lagi duh jadi pengen muda lagi. “celetuk segerombolan ibu-ibu bagian potong.
“Iya tuh, andai anaku ada yang gadis tak suruh dinikahin pak bos, ihh kasep pisan. “timpal ibu-ibu lain, mereka kompak membicarakan sang CEO muda nan tampan itu.
Sesi tanya jawab sudah usai dan kini masa pengujian keterampilan mereka, jadikan semua berada di posisi masing-masing. Sesuai bidang dan keahliannya.
Bersambung…