Sementara itu… Dengan berlari kecil,Calista menuju ke ruangannya,Rayhan menurunkannya di depan loby supaya tidak terjadi kesalahpahaman..
Rayhan tertawa melihat betapa Calista kikuk di dekatnya,pria itu tahu tetapi entah kenapa daya pikat Calista sangat besar .. Membuatnya ingin terus dekat dengan wanita itu.
Bagi Rayhan dia sudah terpikat dengan kecantikan Calista pada saat pertemuan pertama,dia ingin memiliki Calista.
Melihat pesona seorang Rayhan tentu saja para perempuan akan berebut untuk bisa mendapatkannya,tetapi Calista justru cuek dan biasa saja,itu membuat Rayhan penasaran. Beruntung bel masuk belum bunyi,Calista datang tepat waktu.
“Hah huh. “wanita itu mengatur nafasnya dia berlarian sehingga ngos-ngosan.
“Dari mana lo?”tegur Ayu menatap heran.
“Dikejar guguk gue. “sahut Calista skenanya, tak berselang lama Rayhan lewat tentu saj dia mendengar ucapan Calista. Dalam hati terkekeh,dia disamakan dengan guguk.
Setelah Rayhan berlalu.
“Sialan lo ditanya beneran malah bercanda. “goda Ayu jahil.
Calista mengerucutkan bibirnya. Dan mulai mengerjakan pekerjaannya,dia bahkan tidak melirik ponselnya.
Adi sudah mulai bekerja,Silvy juga sudah kembali ke ruangannya penampilannya sudah rapi, tetapi bajunya kusut membuat teman satu ruangannya menatap heran.
“Sil kamu kenapa,kok bajumu kusut habis ngapain?”tanyanya, dia bernama Ine. Ine menatap Silvy dari atas hingga bawah,membuat Silvy risih.
“Kenapa menatapku begitu,bikin risih tauk. “protes wanita itu. Ine akhirnya mengangguk dan duduk kembali di kursinya,Silvy bernafas lega.
Karena tidak ada yang curiga dengan yang baru saja dia lakukan. Adi tersenyum sendiri, dia seperti melupakan Calista tetapi dalam lamunannya dia membandingkan antara Calista dan Silvy.
“Silvy sudah buka segel barusan lontong gue langsung masuk,beda dengan Calista masih sangat sempit apalagi akulah yang pertama. “gumam Adi mengetukkan jarinya di pelipis.
Rayhan terlihat bingung sendiri di dalam ruangannya,tetapi expresi wajahnya tak bisa dibohongi..
“Ah dia cantik dan sexy sungguh ingin memilikinya. “gumamnya menggoyang-goyangkan kursi kebesarannya.
Otaknya sudah dipenuhi dengan Calista. Hingga waktu pulang bekerja tiba..Lagi-lagi keberuntungan berpihak kepada Rayhan.. Calista sedang menunggu ojek di depan halte tidak jauh dari pabrik.
Tin..
Tin..
Rayhan sengaja membunyikan klakson dan membuka kaca mobilnya,wajah tampannya terpampang jelas..dengan kacamata hitam yang bertengger di atas hidung mancungnya..
Sepanjang perjalanan pulang,Calista kembali kikuk dia bingung harus bicara apa.
“Apakah masih jauh?”karena tidak fokus Rayhan justru membawa Calista ke apartemennya.
“Loh pak ini kita mau kemana?”Astaga saya tidak fokus ini apartemen saya. “sesalnya namun karena sudah terlanjur dia pun meminta Calista untuk mampir.
Awalnya ragu,tetapi setelah dibujuk Akhirnya Calista setuju…
“Aku ambilkan minum dulu. “ucap Rayhan, mereka sudah berada di dalam apartemen.
Calista mengangguk jujur dia kagum dengan Rayhan,”ini “dia membuat Calista terjingkat. Hingga akhirnya minuman tersebut tumpah mengenai bajunya…
“Aduh maaf ,,yah baju kamu basah. “paniknya meraih tisu, dan mengelap bagian dada Calista yang basah,,sedetik kemudian Rayhan tersadar..
Deg..
“Ahh maaf. “lirihnya menunduk. Calista pun merah padam, dia malu setengah mati.
Mereka berdua menjadi canggung,Rayhan juga bingung tetapi dengan pakaian basah oleh minuman kaleng Rayhan yakin Calista tidak nyaman.
“Tunggu sebentar. “katanya beranjak.
“Ini pakailah di kamar tamu ada kamar mandi. “Rayhan mengarahkan Calista,dia menyerahkan kemejanya yang kepanjangan di tubuh Calista.
Hingga beberapa saat kemudian.. “Wow. “decak Rayhan dia fokus kepada warna bra Calista yang kontras warnanya… Isinya pun luar biasa besar…
Di Restoran acara makan malam hampir dimulai, tetapi sebelumnya Rayhan akan memberikan apresiasi kepada petinggi pabrik yang sangat kompeten. Sebuah kenaikan jabatan, tentu saja semua nampak senang dengan jantung berdebar-debar.
“Duh kira-kira gue dimainin nggak ya?” gumam Ayu pesimis.
“Hey optimis dong, Pak Rayhan memberikan apresiasi untuk semua bukan hanya petingginya.” terang Calista. Ayu mengangguk dengan senyum tengilnya, membuat Calista geli dan tepuk jidat.
“Neng , sepertinya Lo yang bakal naik jabatan deh, feeling gue sih.” celetuknya santai.
“Amin deh, biar Lo seneng.” tukas Calista kembali fokus pada Rayhan.
“Jadi malam ini, yang akan naik jabatan adalah…Rayhan Pun mengumumkan satu persatu orang yang mendapat jabatan baru, termasuk Adi, Calista ,Ayu Silvi dan lainnya, semua bertepuk tangan dan bangga untuk petinggi ada 10 orang yang disebutkan tadi.
Sementara karyawan yang biasa, mereka menggantikan jabatan 10 orang itu sebelumnya. Semua bahagia karena berganti jabatan. Hingga akhirnya suara riuh tepuk tangan menggema di ruangan tersebut. Semua orang sedang merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
“Terima kasih banyak Pak Rayhan, panutan kami pokoknya!!” teriak salah satu petinggi.
Pria itu hanya tersenyum simpul, dia menatap Adi yang terus melihat kearah Calista dengan tatapan memuja. Rayhan memperhatikan pria itu.
Sedari tadi fokus Adi kepada Calista, Silvy juga memperhatikan itu dia tahu fokus Adi, sedikit kecewa sebenarnya tetapi dia adalah yang kedua, jauh sebelum kedatangannya pria yang menjadi selingkuhannya itu adalah kekasih dari Calista.
Bukan hanya kaum Adam, dia yang wanita saja sangat kagum dengan pesona kecantikan Calista. Anggun, Elegan dan sexy asetnya menonjol atas dan bawah.
Para perempuan merasa iri, mereka memandang kepada diri mereka sendiri dan menjadi insecure, selain menang di fisik Calista juga ternyata sangat cerdas.
“Mari semua nikmati hidangannya, kalian juga boleh membungkusnya untuk dibawa pulang.” titah Rayhan mempersilahkan semuanya. Dengan raut kebahagiaan, mereka mulai menyantap hidangan yang tersedia.
“Wah ini enak sekali, memang Pak Rayhan seleranya tinggi.” ucap para karyawan, banyak yang mengangguk setuju.
“Selamat ya Yu sudah naik jabatan, cie.” goda Calista membuat Ayu merona.
“Lo juga selamat ya Neng, kita selalu satu Divisi meski jabatan Lo atasan gue hehehe.” seloroh Ayu sambil cengengesan.
“Selamat ya Calista, kamu memang pantas naik jabatan pemikiran kamu cerdas banyak ide darimu berkembang.” ucap Silvy tulus, Calista menghentikan tawanya dis menatap kearah wanita cantik tersebut.
Dengan senyum terpaksa, janda cantik itu mengangguk dan berucap”Terima kasih, Mbak Silvi juga hebat selamat juga atasan jabatan barunya.” katanya santai.
Lalu menyuap makanan ke mulutnya, Ayu melirik sinis entah mengapa melihat wajah sok Silvy membuat gadis itu muak.
Calista melirik Ayu dengan ekor matanya, wanita itu mengusap paha Ayu dari bawah meja. Ayu melirik sahabatnya, lalu merotasikan matanya.. Calista yang paham hanya mengedikkan bahu. Diantara obrolan mereka yang canggung, Adi dan Rayhan terus mengamati tiga wanita tersebut.
“Keknya dari tadi Adi ngelirik Lo mulu deh, padahal kan pelacurnya di depan Lo.” bisik Ayu ditelinga Calista.
Yang dibisikki menatap sekilas, tahu sedang diperhatikan. Setelah semua pulang tersisa Adi yang memang semobil dengan Silvi, wanita itu murung sejak tadi diam. Adi menjadi heran sendiri…
“Sayang, kenapa diam saja hem, apa kamu merasa nggak nyaman?” tanyanya menggenggam jemari Silvi dan mengecupnya, tangan satunya fokus dengan istri bundar.
Silvy menarik nafas panjang, dia menghembuskannya perlahan. Di satu sisi bangga bisa menjadi wanitanya Adi, di sisi lain statusnya adalah istri dari Boy dan sedang mengandung benihnya, tetapi dia mengatakan kebohongan demi untuk menjerat Adi, andai pria itu tahu apa yang akan terjadi padanya, sungguh hatinya sedang berperang sekarang..
Sayang, katakan kenapa murung?” imbuh Adi masih menggenggam jemari lentik Silvy.
“Aku cemburu, melihatmu menatap Calista dengan begitunya, aku iri melihat dia begitu anggun dan elegan, satu yang bikin aku insecure fisiknya sangat sempurna.” akunya jujur dengan suara berat.
Adi tertegun, sedari tadi dia memang fokus kepada Calista, jadi Silvy melihat itu semua, astaga rasanya dia sangat bersalah sekarang..
“Maaf Sayang, bukan bermaksud memperhatikannya, kamu juga ada di depannya aku memperhatikanmu, dan secara otomatis seperti sedang menatap dia.” terang Adi sedikit berkilah. Silvy menyipitkan mata, wanita itu memicing kearah Adi, membuat Adi bergidik sambil membuang pandangan.
“Aku sedang mengandung anakmu, tetapi kamu justru memperhatikan mantan kekasihmu, aku kecewa Sayang!!” pecah sudah kekesalan Silvi ,hormon kehamilannya membuat dia begitu sensitif.
“Maafkan aku sayang, sungguh aku nggak sengaja menatapnya plis jangan marah, Aku hanya mencintaimu.” pintanya dengan penuh permohonan. Silvy mana tahan, jika sudah mendengar rayuan gombal Adi, hatinya meleleh seperti es.
Adi yang gemas, menepikan mobilnya di bahu jalan, lalu lintas sudah lenggang dia langsung memiringkan badannya dan…
Cup.
Kecupan bertubi mendarat di bibir wanita itu yang cemberut, lambat laun menjadi panas dan liar. Tangan Adi menyusup di balik dres Silvy yang berbelahan dada rendah.
“Ahhh ahh empphh.” desis Silvy manja, Adi semakin bergairah meski bibirnya saling bertautan, tetapi tangannya bergerilya.
“Sayang Ahh ahh aku nggak tahan, kamu sedari tadi begitu sexy.” bisik Adi sensual, Silvy mengangguk dia juga sudah ingin dimasuki.
“Cepatlah pulang, kita ke rumahmu yang lebih dekat.” ucap Silvy membusungkan dadanya.
Adi mengangguk, pria yang sedang horny itu kembali melajukan mobilnya, mereka menuju ke rumah Selvi dan akan bercinta sepanjang malam.
Setelah beberapa saat, mobil terparkir cantik di garasi. Tanpa menunggu lagi, Adi langsung memepet tubuh Silvi ke arah tembok, setelah pintu tertutup dan dikunci pastinya.
“Ahh ahh, sabar sayang pelan-pelan.” Silvy merasakan brutalnya ciuman Adi, bibirnya sampai bengkak.
Adi langsung melucuti pakaian Silvy, dia mengeluarkan dua gundukannya dari dalam bra, mulutnya sigap melahap benda tersebut dengan dalam, Silvy membusungkan dadanya, Setelah beberapa saat Adi juga melepaskan pakaianya, sementara Silvy hanya mengenakan bra, saja bentuknya sudah tidak jelas, dia kemudian melepasnya dan kini telanjang bulat.
Adi membalikkan tubuh polos Silvy untuk menghadap tembok, bibirnya mulai menciumi leher jenjang wanita itu.Tak lupa juga meninggalkan banyak sekali kissmark disana.
“Ahh ughh ouhh, sayanghh leherku penuh dengan bekas merah seperti macan belang.” keluh Silvy manja.
Tetapi Adi justru semakin liar dan terus menyesapi leher jenjang Silvi, Adi juga meraba-raba seluruh bagian belakang tubuh wanitanya, pria itu menggigit kecil di leher Silvy.
Adi juga meminta Silvy untuk menungging,Karena kondisinya sedang hamil muda Adi takut melukai janinnya, saat menyodok dengan posisi berdiri menghadap ke tembok.
Wanita hamil itu pun menuruti keinginan kekasihnya, dia menungging tangannya berpegangan ke tembok, supaya tidak terjatuh saat Adi mulai menusuk-nusuknya dari belakang.
Hari itu aku baru saja pulang dari tamasya bersama teman – teman. Ku dapati rumah dalam keadaan sepi. Akupun langsung masukdan mencari ibu.
Adik – adikku juga tidak kulihat. Mungkin mereka pergi bermain. Aku menuju kamar ibu yang berada di belakang. Ibu pindah kamar setelah bercerai dengan bapak. Kamarnya terletak sendiri dekat dapur.
“ Aghh..aghh….teruss…pak…iya dorong….” aku mendengar suara ibu dari dalam kamar. Suara seperti orang tengah berhubungan intim.
“ Yess…jangan berhenti..ahh…ahh…” suara racau ibuku dari dalam kamar. Aku mendekati kamar ibu. Dan kulihat pintu kamarnya terbuka sedikit. Membuat celah untuk saya mengintip ke dalam.
Lewat sela – sela pintu kulihat ibu tengah ditindih oleh seorang laki – laki. Kulihat kontol laki – laki itu besar dan menyusup masuk ke dalam vagia ibu.
Kulihat ibu menggeleng – gelengkan kepala merasakan sensasi nikmat dari tusukan kontol laki – laki itu pada lubang vaginanya.
“ Oh..my god…vegi mu enak banget…racau laki – laki itu terus menyetubuhi ibuku.
Dia semakin cepat menggerakkan naik turun pantatnya menindih tubuh ibuku yang berguncang mengimbangi permainan laki – laki itu.
Melihat adegan itu, tiba – tiba ada aliran aneh mengalir di tubuhku. Membuat aku menyentuh susu sebelah kiriku. Ku raba dan kuelus – elus dari luar. Ada rasa enak yang muncul dari remasan tanganku.
Sambil menyaksikan persetubuhan ibu dengan laki – laki itu, aku menjamah vaginaku. “Ahh..ahhh…” aku mendesah kecil saat tanganku meraba milikku yang ternyata basah.
“ Ayooo….pak…aghh..aghh…masukkan lebih dalam…ouhh..ahhh…aku keluarr” Ku dengar suara ibu menjerit keras.
Laki – laki itu semakin cepat memompa. Tusukan – tusukan kontol miliknya semakin cepat pula bersarang masuk di lubang vagina ibu.
“ Aghhh….enak…ahh….aku..keluar…” jerit panjang laki – laki itu. Kulihat laki – laki itu mencabut kontolnya dari dalam lubang vagina ibu. Kulihat kontol itu sangat besar dan panjang. membuat aku bergidik.
” Pak, kamu sangat hebat. lubangku tersa berdenyut hebat” puji ibuku yang meraih komtol laki – laki itu.
Digenggamnya, lalu ibu mulai mengocok dengan tangannya. Lidahnya menjulur dan perlahan menjilati kepala botak kontol yang mengkilap.
” Shhh….aahhhh….uuhhh…masukin kedalam mulutmu….ouuhhh” desah laki – laki itu. Dipegangnya kepala ibu lalu mendorong masuk kontolnya bersarang di dalam mulut ibu.
Ibu nampak senang, di menggeleng – gelengkan kepalanya, samil mempermainakn kontol laki – laki itu. Kepalanya maju mundur, pipinya kempang kempis menghisap kontol laki – laki itu.
” Shhh…..mulutmu enak banget….isaaaappppp” jerit laki – laki itu menekan kepala ibu hingga seluruh batang kontol miliknya terbenam seluruhnya di dalam mulut ibu. Nampak ibu seakan kesulitan bernafas. Mungkin karena ukuran kontol laki – laki itu yang begitu besar.
Ibu mengeluarkan kontol dari dalam mulutnya. Dia segera mendorong tubuh laki – laki itu duduk diatas kursi rias. Dengan cepat ibu duduk diatas pangkuan laki – laki itu sebelum dia memasukkan kontol ke dalam vaginanya.
” Akkhhh…….aaaahhh….” ibu menjerit pelan saat kontol laki – laki itu meransek masuk kedalam lubang vagina ibu.
Matanya terpejam seakan merasakan sensasi nikmat dari terobosan kontol yang menyesakki lubang vaginanya.
Setelah kontol laki – laki itu terbenam sepenuhnya, ibu mulai bergoyang naik turung diatas pangkuan laki – laki itu. Sambil bergoyang, ibu menyodorkan susunya untuk diisap.
” Yesss….aooouh….ahh…..kontolmu enak….iseeppp….iya mainin putingku…ahhhh”racau ibu merasakan dua sensasi nikmat pada dirinya. Matanya merem melek merasakan kenikmatan tusukan kontol laki – laki itu dibarengi dengan isapan mulut di susunya secara bergantian.
Ibu bagikan cacing kepanasan terus bergoyang naik turun dipangkuan laki – laki itu yang memegang pinggul ibu dan membantunya bergoyang.
” Shhhhttt…aahhhh….uuuhhh……aku mau keluar…aahhh……..” jerit ibu tanpa berhenti bergoyang. Pantatnya kulihat di putar – putar.
” OOo…..aaaaaoouhhhh……aaaaaaaallhhh…….akuuuuu….tidak tahaan……crootiinnn…crooottinnn vaginaku” jerit ibu.
Kulihat laki – laki itu menekan pantat ibu bersamaan dengan mereka berkejat. Nampaknya ibu dan laki – laki itu mencapai orgasmenya bersamaan. Ibu memeluk kepala laki – laki itu, membuat wajah laki – laki itu terbenam diantara kedua susunya.
Kulihat ibu dan laki – laki itu tersenyum puas. Ibu berdiri dan turun dari pangkuan laki – laki itu. Nafasku naik turun, badanku terasa panas dingin melihat adegan persetubuhan ibu dengan laki – laki itu. Vaginaku terasa berdenyut – denyut. Dan kurasakan basah oleh cairan lengket.
Laki – laki itu tersenyum pada ibuku. lalu mengambil celana panjang dan mengeluarkan dompetnya dari dalam kantong belakang. Ku lihat laki – laki itu memberikan ibu 5 lembar uang seratus ribuan. Akupun dengan cepat meninggalkan tempat aku mengintip. Takut nanti ketahuan oleh ibu dan laki – laki itu.
Aku berlari keluar rumah dan menuju ke rumah Risna yang tidak jauh dari rumahku. Ini kulakukan agar ibu tidak tahu kalau aku sudah memergokinya berhubungan dengan laki – laki itu.Setelah kurasa cukup lama aku pamit pulang.
“ Ibu, aku sudah pulang “ begitu berada di dalam rumah. Kulihat ibu baru selesai mandi.
“ He. Putri kamu sudah pulang nak “ Ibu menyapaku.
“ Bagaimana penelitian kamu ?” tanya ibu padaku. Aku tersenyum dan mendekati ibu. “ Alhamdulillah bu, semuanya lancar “ Aku menyalami ibu dan pamit untuk masuk ke dalam kamarku.
“ Putri..” panggil ibu yang hendak berlalu darinya
“ Ibu mengambil uang seratus ribu dan memberikan padaku. “ Nih buat belanja kebutuhan sekolah kamu, nak “ ibu menyerahkan uang tersebut. Aku tahu asal uang itu. Namun aku pura – pura tidak tahu.
“ Terima kasih ya bu “ mengucapkan terima kasih pada ibu lalu menuju masuk kamarku.
“ Ya, Allah. Aku tak menyangka kalau ibu terpaksa merelakan tubuhnya dinikmati oleh laki – laki hidung belang untuk mendapatkan uang” desahku di dalam hati.
“ Begitu beratkah beban hidup kami. Sampai – sampai ibu menjajakan tubuhnya agar kami tetap dapat bersekolah” terasa sesak dadaku ini.
Bersambung…