Selanjutnya segera ku bawa dia ke atas ranjang dan sedikit ku banting saat merebahkan ibu mertuaku lalu kugeluti kembali mertuaku.. kucium.. kuisap teteknya dari bilik mukena nya Kucolok-colok memeknya dengan dua jari saktiku.
“Oohh Mass masukin kontol mu mas yang ga disunat itu enak mas… aahhh… tebel masss… Mass Ibu sudah nggak tahan lagi.. Mas.. apa perlu ibu buka mukena ibu mas…” plaaakkkk kutampar pipi mertuaku yang membuatnya terkaget..
“kenapa mas?..”
“bu kalau ibu mau saya entot ibu harus seperti ini memakai mukena atau jilbab ibu saya suka kalau ibu seperti ini ”
“oalaaaahh… ya tenang saja to mas.. ibu akan selalu seperti ini mas” ibu mertuaku pun tersenyum…
“ayo mas entoott ibu mas….ssshhh… ibu sudah ga tahan liat kontol kamu itu…aaahhh ”
“bu coba ibu gelar sajadah itu”
Agak sedikit terkaget dia tapi di melakukan nya juga.. dia turun dari ranjang lalu di ambil dan dilebarkan nya sajadah itu dilantai lalu setelah sajadah itu tergelar dia pun berdiri di depan ku…
“lalu sekarang gimana mas..” “sekarang ibu bersujud bu” lalu ibu mertuaku bersujud diatas sajadah itu…
Kemudian tanpa menunggu lama akupun memposisi diriku di belakang nya dan ku singkapkan bagian bawah mukena nya ke pinggang nya sehingga kini terpampang lah di depan ku pemandangan yang luar biasa indah..
Sebongkah pantat nan membulat milik ibu mertuaku yang siap ku entot dengan dirinya yang masih bermukena…
kemudian kuarahkan kontolku ke memeknya kugesek2 kontolku di bibir memeknya “ibu… berdoa dulu sebelum ngentot bu.. ”
“iya mas…bismillah.. ya allah saya mau berjinah sama menantu saya yang kafir ini.. terima kasih atas nikmat kontol ga disunat yang tebel yang kau berikan… aaahhhhh ayo pento anjing entot ibu” dengn gaya doggy langsung kuarahkan kontolku ke lubang surga Ibu mertuaku.. Jleggh..! Akhirnya masuk sudah seluruh ketegangan batang kontolku.. kembali menohok liang memek ibu mertuaku.
“Oh.. Mas nikmat sekali..” erangnya penuh nikmat ketika ujung kulup kontolku seperti mentok di ujung rahimnya.
” oohhh… mas… babiiii…eeuuhh..nikmat… ayoooo mas goyangbterus mas… entot ibu mas…anjiiinnng kamu masss.. itu kulupnnya dif dalem ngelitik memek ibu mas rasanyaaaaahhhh… aaahhhh ”
“Iya Bu.. aku juga nikmat.. memek Ibu nikmat sekali.., anjing kamu bu… doyqn ngentot goyang
terus Bu..” balasku tak kalah penuh nikmat, rasa memek ibu mertuaku berbeda dari istriku rasanya lebih menggigit dan cenderung lebih mungkin karena sudah menopouse dan yang jelas sensasi dari apa yang dia kenakan saat aku menjinahi nya tiada duanya.
Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi.
Clebb.. crebb.. clopp.. clobb.. croobb.. clekk.. crekk.. clebb.. crekk.. clobb..
Aku terus mendayung naik-turun.. dan Dia bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan dua alat kelamin kami.
“Ohh Mas.. Ibu mau keluar lagi.. uuhhh.. ya allahhhh maasss.. enak banget maaaaaasss entot
ibu terus mass ” erangnya dikejar nikmat birahi yang kian memuncak.
Rupanya Dia orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan momen.
“Tahan Buu..! Sedikit lagi akuu juga keluarr..” balasku sambil mempercepat goyangan keluar- masuk kontolku di liang memeknya yang terasa makin menjepit kontolku di dalamnya.
“Akk Mass, Ibu sudah nggak kuat.. anjjiiiinnnggg… babiii…eeuuhh aaaahh entoottt ibu
maaassst..” desahnya lepas.. Dan serr serr aku merasakan kemaluanku seperti di siram air yang hangat rasanya.
Akupun sudah tak kuat lagi menahan ejakulasiku..! “Ibuu.. aacchh..!!” Crett.. crett.. crett..!
Setelah beberapakali tubuhku menegang ketika melepas cairan hangat pejuku akupun rubuh memeluk Ibu mertuaku dari belakang
“Bu.. jadi yang yang kemarin-kemarin itu Ibu yang melakukannya, ya..?” Tanyaku sembari mengatur napas yang masih ngos-ngosan.
“Iya Mas.. Maafin Ibu, ya. Ibu jatuh cinta sama Mas Pento sejak pertamakali Ibu melihat Mas. Apalagi Bapak sudah lama terserang impotensi..” ujar ibu mertuaku sembari mengelus lembut dadaku.
“Kenapa harus seperti pencuri Bu..?”
“Ibu takut ditolak Mas! lagi pula Ibu malu, sudah tua kok gatel..”
“Ngg.. apa semua mantu Ibu, Ibu perlakukan seperti ini..?” Tanyaku asal..
Sambil melotot Ibu mertuaku berkata.. “Tidak Mas..! Mas Pento adalah lelaki kedua setelah bapak, Maslah yang Ibu sayangi..”
Kucium kembali mertuaku, kupeluk. “Mulai besok Ibu jangan pakai wedang lagi, untuk Ibu, aku siap melayani, kapanpun Ibu mau asal ibu harus memakai mukena atau jilbab .. kataku kembali memeluk tubuh perempuan yang melahirkan istriku ini dengan mesra..
Tak sulit ditebak.. sepanjang malam itu kamipun bersetubuh kembali berkali-kali.. tanpa mempedulikan bahwa di sampingku istri dan anakku tertidur dengan pulasnya.
Tanpa istriku tahu.. di dekatnya aku dan ibunya sedang menjerit-jerit mereguk nikmatnya persetubuhan kami. Saat ayam berkokok dan adzan subuh berkumandang kami menyudahi pertarungan birahi yang begitu nikmat..
Ibu mertuaku dengan santai masih bermukena berjalan keluar dari kamar kami sambil berkata.. “Mas Pento terimakasih, ya.. ibu puas mas.. entot ibu lagi ya mas…”
Pagi Harinya, saat aku terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 10:15.. kulihat di sampingku istri dan anakku sudah tidak ada lagi.
Ahh.. akupun termenung mengingat kejadian semalam.. Aku masih tidak menyangka.. Ibu mertuaku.. orang yang sangat aku hormati dan sangat aku kagumi kecantikannya.. dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah ibu mertuaku juga yang memulai awal ‘perselingkuhan’ kami.
“Selamat pagi Ma..” sapaku saat kulihat di dapur istriku sedang membuatkan kopi untukku.
“Kok sepi..? Pada ke mana.. mah..?” Tanyaku lagi.
“Kamu sih bangunnya kesiangan, mas. Bapak pergi ke Wonogiri.. Ibu pergi pengajian mas.. ” lho ke pengajian pagi gini? ”
“iya mas katanya pengajian kompleks mas ga jauh ko dari sini, oh iya kamu mau aku bikinin apa mas buat sarapan? ”
“apa aja deh, yang penting susu hangat sama telur setengah matang 3 ya, sayang”
“ok mas, kamu tunggu di samping kolam aja ya mas biar sarapan disana nanti aku bawain kesana” seraya istriku melanjutkan aktivitas nya di dapur.
Entah kenapa saat itu aku jadi tak ingin beranjak dari dapur, kupandangi wajah istriku, tiba-tiba saja terlintas bayangan wajah Ibu mertuaku.. tak tau mengapa aku jadi terangsang.. apalgi peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku dengan jelasnya ditambah melihat.
Dandanan istriku saat ini yang seperti biasa walaupun sedang di dalam rumah dia akan selalu memakai jilbab lebar nya. aku yang terangsang berat kemudian memegang pinggul dan pantat istriku sambil mendekatkan wajahku menciumi lehernya dari balik jilbab nya.
“Iihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan di sini dong Mas..!?” Protes istriku saat kutarik lengannya dan langsung kupeluk serta kulumat bibirnya..
“Mas.. malu.. ahh.. nanti kalau Ibu datang bagaimana..?” Kata istriku risih akibat ulahku yang tiba-tiba itu. Aku yang telah benar-benar terbakar birahi.. sudah tidak peduli lagi akan protes istriku..
Langsung saja kuremas teteknya.. kulumat bibirnya.. yang aku bayangkan saat itu adalah Ibu mertuaku..! Kubalik tubuh istriku dalam posisi agak membungkuk.. lantas kusingkap ke atas dasternya.. Srrtt..! Langsung kuturunkan celana dalamnya hingga sebatas mata kakinya.
“Uhh.. Mas pelan-pelan donghhh.. hhh..” rengek istriku masih merasa rikuh.
Aku tetap tak peduli.. Srrtt..! Segera pula kuturunkan celanaku sebatas lutut.. langsung kuarahkan kontolki yang sudah tegak berdiri ke belahan liang memek istriku.
Blessepp..! “Ouhh.. Mass.. pelan pelan.. dong.. sakit.. Mas..!” Agak berteriak istriku ketika kepala kontolku yang masih berada dalam kulupnya berhasil membelah bibir memeknya.
Namun semakin istriku berteriak gairahkupun semakin meninggi.. terus kupaksa memasukkan kontolku ke lubang memek istriku yang saat itu belum basah benar.
Jlebb..! “Ahh…”Jeritku nikmat.. saat kontolki beserta kulupnya amblas tertelan memek istriku.
Entahlah.. saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi.. langsung kugoyang maju-mundur pantatku.
“Ahh nikmat Ndri..” kugoyang dengan keras keluar-masuk kontolku.
“Mas.. hhh.. enak mass.aahhh… tambaaaahhh.. gedeeeee aja maaasss… enaaaaakkkhhhaaa sshhhh… masih dalem kulupnya yamaaassss…eeuuhh…” rintihan nikmat mulai terdengar dari bibir Indri, istriku.
Terus kugoyang maju-mundur.. mungkin karena terlalu bernafsu dan melihatnya merintih nikmat dalam balutan jilbab nya.. baru beberapa menit saja, rasanya ejakulasiku sudah semakin dekat, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang memek istriku.
“Ndri .. aku mau keluarr nihh..” lenguhku tak tahan lagi segera orgasme.
“Tahann mass, jangan dulu.. tahan sayang..” pinta istriku.
Namun semua permintaan istriku itu seoalh sia-sia.. aku sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku..
Hingga beberapa detik kemudian.. aahh.. seluruh syaraf tubuhku menegang dan.. cret.. cret.. crett..!
Spermaku muncrat.. menyemprot deras di dalam liang kemaluan istriku.
“Oughh..!” Aku menjerit tertahan sambil dengan erat kupeluk tubuh istriku dari belakang. Tak pelak kulihat raut wajah kekecewaan di wajah Indri istriku.
“Maaf.. ya.. sayang. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu. Habis.. kamu seksi sekali hari ini..” rayuku.. berusaha meredakan kekecewaan Indri.
“Ndak apa-apa Mass..” balas istriku sembari berbalik menghadapku.. lalu membelai pipiku. Segera balas kukecup keningnya.
“Kamu aneh deh Mas..? Nggak biasanya kamu kasar kayak tadi..” tanya istriku sambil berlalu menuju kamar mandi.
Kasihan istriku. Padahal saat bersetubuh dengannya barusan tadi aku membayangkan yang sedang kusetubuhi adalah ibunya.. Ya. Ibu mertuaku. selesai dia dari kamar mandi diapun memintaku menjemput ibu mertuaku di tempat pengajian yang letaknya tak jauh dari rumah ini..
Lalu dengan menggunakan mobil mertuaku akupun menjemputnya setelah mendapat pengarahan lokasi tempt aku harus menjemput ibu mertuaku.. setelah 10 menit berkendara dan sampai lah aku di mesjid tempat ibu mertuaku memghadiri pengajian rutin nya.. ku parkirkan mobil di dekat pintu masuk mesjid itu…
Sekitar 5 menit aku menunggu kemudian munculah ibu mertuaku dari dalam mesjid.. dia memakai gamis lebar dan juga seperti biasa kerudung lebar sampai menutupi perut nya.. di tangan nya dia membawa tas yang kuyakin isinya adalah mukena dan di tangan lain nya dia mengapit sebuah buku yang aku belum tau buku apa itu…
Diapun berjalan mendekati mobil.. dan akhirnya diapun masuk kedalam.. “eh mas pento sayang… udah lama nunggu?.. ” sapa ibu mertuaku
“baru sepuluh menit ko bu… ngomong2 ibu cantik sekali bu…” pujiku padanya, yang membuatnya tersipu malu
“ah kamu ini pento…bisa aja.. udah ah ayo jalan…”
Kupandangi dia dan akhirna kudekatkan kepalaku dan kucium bibirnya…kamipun berpagutan dengn mesra bagai sepasang suami istri di dalam mobil ini.. cukup lama kami berpagutan sampai aku sedikit tersentak merasakn tangan ibu mertuaku masuk kedalam celana pendek yang ku kenakan sambil terus berciuman penuh nafsu.. akhirnya dia menemukan apa yang dia cari… ya kontol ku… diapun mulai mengocok kontolku perlahan….
Tak kalah nakal akupun mengarahkan tanganku ke payudaranya yang besar membusung dari luar jilbab lebar nya..lenguhan lenguhan kecil mulai terdengar dari mulutnya di sela ciuman kami… ah sungguh erotis sekali ibu mertuaku ini dalam pakaian nya yang alim ternyata dia sungguh sangat binal..
Akupun meleaskan ciumanku dan dengan cepat ku turunkan celana pendek ku.. kini menjulang lah kontol ku yangbperkasa dengan kepala kontolku yang hampur keluar darinkulupmua lalu tanpa menunggu lama ibu mertuaku langsung mengulum kontolku dengan cepat… sensasi ny sungguh luar biasa.. aku yang sedang di oral ibu mertuaku yang saat ini masih berpakaian lengkap sepulang mengaji..
“mmmpphmmmmppp… maaasss… enk banget kontolmu mas.. ” sambil dia menjilat2 kulup kontolku.
“ayo bu… enak kan pulang ngaji nyepong kontol kafir? tuh liat ibu2 lain pada pulang… aahhh… sedot terus buuu.. ”
“mmm… kklooollkkk… mppphmm… iyAa mas… mereka ga tau rasanya kontol ga disunaattm.. aahhh manteepp banget…mmphmm… ”
“woy ibu2 liat nih saya abis ngaji langsung dapet nikmat kontol kafiiirr… jumbooo… heheheh.. ” ibu mertuaku berteriak sambil mengarahkan pandangan nya ke sekitar mobil dimana daribkejauhan banyak ibu2 pengajian yang baru keluar dari dalam masjid. sontak hal itu membuat ku kaget.
Apa yang di lakukan ibu mertuaku enambah gairahku semakin meledak2.. sampai akhirnya aku tak kuasa menahan lagi.. dan akupun memuncratkan spermaku fi mulut ibu mertuaku.. dan beliau pun meminumnya sambil tersenyum kepadaku… Kamipun pulang menuju rumah
Sesampainya dirumah terdengar suara adzan berkumandang, saat aku dan ibu mertuaku turun dari mobil kami disambut oleh iatri dan anaku, setelah bercengkrama dwngn mereka sebentar lalu kami pun masuk ke dalam rumah dan untuk makan siang bersama.
Kemudian setelah makan bersama iju mertuaku pamit duluan untuk sholat dzuhur dan dia pun langsung ke mshola dei belakang rumah persis disamping kolam renang
Saat siang menjelang.. setelah makan siang istriku dijemput oleh teman-teman genknya waktu di SMA dulu.
Rupanya istriku sudah janjian untuk bertemu dengan teman-teman sekolahnya dulu..
Kebetulan salahsatu sahabat karib istriku yang sekarang ini tinggal di Lampung.. saat ini sedang pulang kampung juga.
“Pada mau ke mana nih..?” Tanyaku.
“Mumpung kita lagi pada kumpul nih Mas.. kita mau jalan-jalan aja Mas. Ya.. Paling-paling ke kota S makan Soto gading..” Jawab mereka.
Setelah berbasa basi mereka pamit padaku dan ibu mertuaku yang saat itu masih berada di mushola sedang mengaji.
“Da..da.. Piko jagain mamah ya..?” Kukecup anakku. “Bu aku pergi dulu ya..” pamit istriku.
“Mas.. aku jalan-jalan dulu yahh.. Bye Mas..”
Saat aku masuk ke dalam rumah aku lihat Ibu mertuaku sedang mengunci pintu gerbang.
“Kok digembok bu..?” Tanyaku berhenti sejenak.
“Biar aman..” katanya, sambil berjalan dan masuk ke dalam rumah dan.. klik..! Pintu rumah pun dikunci oleh Ibu mertuaku. lalu masih dalam keadaan bermukena dia pun menuju mushola kembali.
Aku yang belum makan siang menuju meja makan untuk makan siang, setelah kulahap makan siang ku aku pergi ke samping kolam renang dan duduk di kursi santai yang ada persis di samping mushola, setelah aku melepaskan kaus yang ku kenakan, aku rebahkan diriku menikmati semilir angin membuai tubuh berotot ku yang sudah stengah telanjang. dari dalam musholla aku mendengar alunan indah suara ibu mertuaku yang sedang mengaji, aku tidak paham apa yang dia lantunkan.
Entah setan mana yang membisikiku, tiba2 kontolku mengeras membayangkan ibu mertuaku.. ya.. aku akan entot dia di mushola ini.. pasti sensasinya luar biasa.. timbulah ide ku, akupun berdiri dan berjalan kedalam rumah.lalu aku menuju kamarku aku pun mengambil bikini
dan higheels milik istriku yang sengaja dia bawa karena rencana awal kami akan berlibur ke pantai stelah dari sini. dan tak lupa aku membawa kameraku. setelah aku mendapatkan barang yang kucari lalu aku pun bergegas menuju kolam renang kembali.. rupanya ibu mertuaku masih di dalam mushola..
Saat di depan pintu mushola akupun menurukan celanapendeku sehingga kini kontolku yamg jumbo dan berkulup bebas menjuntai kesana kemari.. lalu dengan mengendap aku mendekati ibu mertuaku dari arah belakng, karena dia masih berkonsentrasi dengan mengaji nya dia tidak menyadari kehadiranku.. lalu setelah tepat di belakang nya akupun mendekap nya dari belakang.. diapun terkejut
“astagfirullah mas pento..ko kamu bikin ibu kagetmas..langsung meluk ibu, masih ngaji loh mas..” dia tidak marah dengan perlakuaku.. malahan dia tersenyum.. akupun menciumi pipinya yang masih terbalut mukena
“ibu cantik sekali bu kalau bermukena gini, saya jadi nafsu bu..” godaku ke ibu mertuaku
“haduh kamu mas.. ya jangan disini toh.. sbntr ya ibu selesaikan dlu… nanti ibu susul kamu kedalm rumah”sambil dia membalikan wajahnya kearahku…
Lalu akupun melumat bibir nya, hingga akhirnya diapun terbawa suasana yang begitu erotis… cukup lama kami berpagutan dalam posisi aku masih mendekpnya dari belakang.. lalu akupun melepaskan ciumanku,, kulihat wajah ibu mertuaku sudah memerah menahan birahi..
Akupun berdiri dan berjalan kedepan nya.. saat dia melihatku sudah telanjang bulat menunjukannsemua otot tubuhku diapun sedikit kaget dn tersenyum…
Lalu aku menghampirinya dan aku memposisikn kontolku tepat di depan mukanya.. tanpa dikomando diapun memegam kontolku dan mulai mengocoknya perlahan seperti biasa dia memainkan ujung kontolku yang sekarang masih tertutup kulup…aku yang terbakar birahi lalu memgang kepala ibuertuaku
“bu… ngentot yu… kita ngentot disini aja…”
“lho ko disini mas? masa zinah di mushola mas?” “gpp bu biar diberkahi kan ngentot nya, heheheh”
“kamu ini dasar mantu gila mas…hahahah” sambil dia tertawa kecil. “gimana mau kan bu? kontol saya udah siap nih bu. ”
“iya mas ibu juga udah gatel nih memeknya, dari tadi sudah menahan birahi mas dari mesjid pas kamu jemput, aduuuhhh kontol kamu gede banget sih mas bikin ibu ga tahan”.. ucapnya dalam balutan mukena sambil terus mengocok kontolku
” tapi saya ada permintaan bu”
“apa mas? kaya semalam diatas sajadah?
“bukan bu.. saya maau ibu pakai ini..” sambil aku mengambil bikini yang kubawa dan menunjukan nya pada ibu mertuaku..
“apa itu mas? ko kutang sama celana dalam mas.. itu sepatu nya indri ya?” tanya nya sedikit bingung
“iya bu.. ibu pakai ya bu.. pasti sexy deh bu”
“ada2 saj kamu mas..” diapun berdiri dan mengambil bikini dan high heels itu dariku .. kemudian diapun melepaskan mukena nya.. rupanya dia tidak memakai apa2 di dalam nya…
Kemudian diapun memakai bikini dan high heels ny di depan ku…setelah dia pakai diapum berdiri di hadapanku.. kulihat dia sangat sexy sekali lalu akupun memeluknya… kamipun berciuman lagi penuh nafsu.. ibu mertuaku sedang beebikini di dalam mushola.. sungguh sensasi yang luar biasa.. “ayo mas entot ibu.. ibu udah g tahan mas… ”
“tunggu bu… masih ada lgi… ibu pakai mukena bagian atsnya ya bu”
tanpa banyak tanya diapun memakainya dan setelah terpasang diapunemyampirkan mukena nya sehingga tubuh telanjang nya tetap terlihat aku yang sudah terbakar birahi langsung memelukya
Aku dan Ibu Mertuaku saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan..Kukecup keningnya dan kuremas remas bongkahan pantatnya. yang berbikini dalam balutan mukena
“Mas Pento, Saat-saat seperti inilah yang paling ibu tunggu-tunggu..”
Kupandangi wajah ibu mertuaku.. sunguh cantik sekali perempuan paruh baya yang telah melahirkan istriku ini.. dan sangat menghairahkan dalam balutan mukena nua
Cupp..! Kucecup kening mertuaku.. kulumat bibirnya..
Kami lantas berciuman dengan buasnya.. saling sedot.. saling isap.. Perlahan kusampirkan mukena ibu mertuaku di ku singkapkan sedikit bikini nya..
Langsung kuisap teteknya.. kujilati inchi demi inchi seluruh tubuh Ibu mertuaku. “Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..” desahnya makin riuh mengisi mushola ini. selanjutnya aku pun bersujud diatas sajadah di dalam mushola ini lalu aku meminta nya ” bu saya mau ibu jilatin bool saya, ibu mau kan? ”
“astaghfirullah mas….kamu edan ya mas? hehehe… apa enak mas? ”
“EH MERTUA BANGSAT DOYAN NGENTOT LONTE SYARI, KALAU MASIH MAU SAYA ENTOT KAMU HARUS LAKUKAN APA YANG SAYA MINTA. . ” maki ku kepadanya
“kamu harus bersyukur bu bisa nikmatin surga dunia dari kontol kafir ga disunat di dalam musholla… ”
terlihat ibu mertuaku kaget mendengar ucapan ku dan diapun mau melakukan apa yang aku perintahakan..
“ya wis mas.. aku ini kan istri haram kamu mas ibu janji akan lakukan apa mau kamu mas pento sayang”..
Kemudian ibu mertuaku mulai memposisikan tubuhnya dan kepala nya tepat di belakang pantat ku yang keras berotot, kedua tangan nya membuka pantatku dan dia mendekatkan kepalanya yang bermukena mendekat ke boolku. sserrrrrrrr aahhhhh.. sungguh nikmat saat kurasakan lidahnya mulai menjilati boolku.
” isep terus bu,, aaahhhh enak banget buuu” saat kubrasakan lidahnya mencucuk cucuk
kedalam boolku
“iyaaa maaasss… ternyata lubang najis kamu enak mas.. gimana enak kan mas lidah muslimah di dalem bool kamu..?? sleepppm… sleeppp.. ahhh ”
“iya bu aaaaaaa.. enak banget… aaahhh isep bu.. cucuk terus bu”
Bersambung…