Dia tersenyum melihatku yang sedang tepar itu. “Mulai aja belum Lim… masak dah teriak begitu.?” kata tanteku menggoda. “Enak banget Tante… enak…” kataku. “Ini lebih enak Nanti Lim.” Katanya sambil berdiri dan memegang kemaluanku yang diarahkan ke vaginanya… jleb. “Ohhhhh Lim… tante sudah lama gak beginian.
Tubuh tanteku mulai bergoyang goyang ke arah yang tak jelas. Matanya selalu ditutup dan tangannya bertumpu pada pinggang ku untuk mencari keseimbangan.
“Ahhhh Lim. Enak Lim… tahan ya sayang… ahhhhh… ohhhh… arghhh… enak Lim.. besar… enak… ahhhh… enak… ohhh” desah tanteku yang sekarang memegang kedua tanganku dan mengarahkan nya ke kedua payudaranya.
Aku bukan idiot jadi aku tahu apa yang dia mau. Aku Kemudian meremas kedua payudara nya. Kini saatnya kedua tanganku membagi tugas. Yang kapan memainkan puting susunya dan yang kiri memainkan dan meremas remas payudara 2 nya lagi. 2 rangsangan berbeda dari 2 sisi membuat tanteku semakin berteriak kencang.
Sekarang kedua tanganya dis letakan di belakang kepalanya dan memamerkan ketiak nya yang putih dan mulus itu. Aku semakin bergairah dan terangsang berat.. aku tak percaya mantan suami nya menyia nyiakan wanita secantik ini. Kalau Aku jadi suami nya, setiap malam akan aku garap. Sungguh lelaki yang bodoh dan tak tahu diuntung.
Dia kemudian mendapatkan orgasme nya. Cairan bening itu menyembur dengan deras. “Ohhh Lim… enak… makasih Loh… aku sayang kamu Lim” teriaknya yang kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku. Aku langsung memeluk dan membelai rambut nya yang indah itu dengan lembut. “Lim. Enak.. tante.. sayang kamu Lim.
Kami berdua beristirahat sejenak. Tanteku masih tepar. Setelah 5 menit beristirahat, dia kembali bangun. “Eh Lim. Tante lupa kamu belum crot. Bentar ya… hehhe..” katanya bercanda. Dia melepaskan penisku dari vagina nya. Setelah itu dia duduk dan meluruskan kedua kakinya dan menyuruhku duduk di atas kedua pahanya alias dipangku…
Aku menurut saja dan duduk di pangkuan nya. Tangan kirinya menahan tubuhku dan tangan kanan nya memainkan dan mengocok penisku. Dia juga menyodorkan payudara nya ke wajah ku. Aku langsung saja menghisap dan mulai menyusu di dada nya yang indah itu. Selama aku menyusu, dia berkata dengan pelan, Lim.
Kocokan nya begitu enak dan tangannya sangat halus. Aku sendiri mulai mendesah dan mulai berteriak. Dia paham apa yang akan terjadi dan dia mempercepat kocokan nya. Sperma Aku keluar mengenai payudara nya yang 1 lagi. Dia Kemudian menghentikan kocokan nya dan membaringkan aku dengan pelan dinatas ranjang.
Setelah 2 menit beristirahat, dia kemudian berbaring di sampingku sambil menggenggam tanganku dengan erat. “Lim. Kamu tadi kan pertama x begituan tapi kamu hebat bisa bikin aku orgasme loh. Rasanya enak. Beneran deh. Kamu yakin perjaka? Biasa perjaka gak tahan lama loh. Tante suka banget tadi. Bener deh.
“Tante. Aku tak percaya apa yang baru saja terjadi. Rasanya… nikmat banget. Aku… perasaan aku… kacau balau. Rasa Cinta, enak, malu, senang dan takut bersatu. Rasanya tak bisa diungkapkan loh.” kataku yang masih sibuk menatap langit langit. “Lim. Kamu suka kan tapi? Hehehe. Tante sayang banget sama kamu.
“Beres Lin. Hehe. Kamu suka kan? Rasanya enak ya?” Ledek ku. “Pake tanya lagi lo. Hehhe. Enak lah.” Jawabnya. “Lim. Yuk Mandi bareng lagi sama aku. Nanti Aku mandiin kamu deh. Hehehe” katanya meledek. Tiba tiba hp ku berbunyi dan lagi… terjadi lagi.. mama ku menelpon ku, “Lim. Jangan kelayapan. Dah malam.
“Iya mak. Aman. Tante lagi Mandi tuh. Dah malam. Lagi mau tidur.” Kataku. Telpon akhirnya ditutup. Aku dan Lina saling tatap dan tertawa. “Belum tahu dia Lin” ledek ku ke Lina. Aku dengan senang hati ikut dia ke kamar mandi untuk mandi bersama. Aku juga dimandikan oleh nya sampai bersih. Kemaluanku selalu dimainkan oleh nya.
“Tante. Karena kita sudah tidur bareng. Mau begituan, tinggal senggol aja. Hehehe. Tante kalau mau mah tinggal kasih tahu saja. Langsung beres.” Kataku. “Lim. Nanti aku ajarin kamu banyak gaya dan posisi. Kamu pasti bisa. Burung kmu gede banget tu Lim. Mantap gila. Hehehe. Ingat ya Lim. Kuliah ya kuliah.
Malam itu kami tidur bersama dan mandi bersama sudah mulai menjadi kebiasaan kami setiap malam kecuali jadwal tidak mendukung. Hidupku mulai berubah. Kami berdua semakin semangat belajar untuk mencapai cita cita. Ambisi kami? Mengungsi ke Canada. Kami benci kembali dan bertemu anggota keluarga kami yang rata rata brengsek itu.
Hari ini aku berulang tahun dan tanteku mempersiapkan kejutan untukku. Di tengah malam, dia mencium bibirku untuk membangunkan aku hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Aku terbangun sambil tersenyum. Kami berdua berpelukan. “Birthday boy. Nanti malam ada hadiah dari aku untuk kamu, sayang” katanya menggoda dan mencolek hidung ku.
Kami berdua menjalankan aktivitas kami seperti biasa dan sesuai dengan janjinya… hadiah menanti diriku. Setelah mandi dan makan malam, dia menyuruhku menunggu di luar dan tak boleh masuk ke kamar nya. Aku ya… tentu saja sabar menanti. 15 menit kemudian, dia dari dalam kamar menyuruhku masuk ke kamar.
Dirinya hanya dibalut oleh tali pita kado yang ujungnya seperti pita diikat di dadanya. Tali Itu hanya menutup bagian vital nya. Payudaranya tertutup dan vaginanya juga. “Sayang. Mau kado nya kan? Buka dong ikatan nya…” katanya dengan lembut menggoda dan tangannya membelai wajahku yang sudah diam membeku.
“Oh… hem eh. Iya iya. Aku buka… aku buka ya…” kata ku malu malu gugup. “Belajar dari mana coba nih tante ku? Binal bener ya…” kataku dalam hati. Aku buka ikatan tali di payudara nya dan tali itu langsung jatuh ke lantai membuat bagian tubuhnya yang intim terlihat jelas. Vagina nya bahkan sudah dicukur.
Aku langsung melepas semua pakaianku dan mulai mencium bibir tanteku. Dia langsung membalas ciumanku dan merangkul leherku. Aku juga memeluknya. Kami berdua berciuman dengan penuh nafsu yang sedang membakar jiwa kami berdua. Dia bahkan menjilat telingaku dan mrmainkan lidahnya. Aku Kemudian turun sedikit untuk menjilat dan mencium lehernya yang putih dan wangi itu.
“Ah Lim. Selamat… ulang… tahun.. ohhh… nikmatilah… tubuh tante… ahhh… enak… terus Lim. Malam ini kamu… ohhh… boleh… menikmati… tubuh… ahhh.. tante… sepuas… aahhhh nya..” katanya sambil mendesah.
Aku semakin bergairah dan langsung menyusu di payudara nya yang indah itu. Tangan kananku meremas remas dam memainkan puting susunya dan aku juga menjilati ujung puting susunya dengan lidahku.
“Lim. Nikmat.. nikmati saja… ahhh… terus sayang.. hmmmmhm… enaknya… Lim.. terus menyusu… saja… arghhh lanjutkan..” katanya sambil menutup kedua matanya. Dia sangat bergairah dan terangsang berat malam ini. Aku Kemudian turun dan menjilati vagina nya dengan lidah ku. Klitoris nya Aku jilat dan mainkan dengan ujung lidah ku.
Kedua tangannya memegang kepalaku. Dia seolah tak mau aku berhenti karena dia sedang sangat menikmati permainan lidahku di bagian tubuhnya yang sangat intim itu. Aku Kemudian mencium vagina nya dan menjilati lipatan paha dia. “Ohhhhhh Lim… luar biasa… ahhhh aahhh ampun aahhh ampun aahhh ampun aahhh…
Dia juga menciumi bibir ku dengan penuh nafsu birahi. Desahan kami saling beradu. Setelah ciuman kami berakhir, dia mendorongku ke samping dan dia kini berada di atas tubuhku. Semua tubuhku, dari wajah, dada dan perutku diraba olehnya. Dia kemudian menatap penisku.
Tangannya yang lembut memainkan penisku dan dia memberikan pijatan dengan lembut dan sangat merangsang. Aku hanya bisa mendesah. Dia kemudian mendekatkan wajahnya dan penis ku dimasukan ke mulutnya. Kepalanya maju mundur naik turun mengoral kemaluanku. Di dalam mulutnya, lidahnya berputar putar menjilati penisku.
Setelah selesai, dia kemudian menggenggam penisku dan memasukkannya ke vagina nya. “Ahhhhhh.” teriak nya saat penis itu menghunus vagina nya. Dia bergoyang langsung seperti sedang menaiki kuda liar. Payudara nya bergoyang mengikuti gerakan tubuhnya. “Ohhh ohh ooohhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh enak Lim…
Tubuhnya terus bergoyang dan semakin cepat tanpa arah yang jelas. Aku juga turut serta memainkan kedua Payudaranya yang indah itu. Kedua tangan dia mulai meraba raba lehernya sendiri dan memainkan payudaranya juga. Sepertinya orgasme dia sudah sangat dekat. Aku sendiri juga sudah sangat dekat dengan orgasme ku.
Betul saja. Tak lama kemudian, orgasme nya tiba. Cairan cinta nya keluar dengan deras. Aku sudah 2x mengalahkan tanteku yang janda kembang ini. Aku yang belum puas tentu saja tetap menggenjot tanteku meski dia berteriak minta ampun, teriakannya tidak aku peduli kan. Tak lama kemudian setelah menggenjot dia sekian lama, orgasme ku tiba.
Dia tersenyum puas. Tubuhnya berkeringat dan dia menjatuhkan dirinya di atss tubuhku. Kami saling bertatapan dan berciuman. “Terima kasih tante ku sayang. Ini adalah hadiah ulang tahun terbaik yang pernah aku miliki. Aku sayang sekali sama tante. Malam ini aku sangat bahagia.” Kataku sambil berbisik dan membelai rambut nya.
“Lim. Mandi yuk. Tante mandiin kamu lagi nanti. Hadiah untuk kamu. Hari ini kamu kan jadi raja. Ehehe. Yuk sini. Bangun.” Kata Tanteku sambil tersenyum. Dia mengulurkan tangannya untuk membantuku bangun.
Setelah aku berdiri, tangannya menggenggam penis ku dan membawaku ke kamar mandi untuk dimandikan dan ujung ujungnya mandi bersama.
Tak terasa 2 tahun sudah berlalu. Tiap kali ibuku menyuruh pulang bertemu dan reuni, jawaban nya gampang. Sibuk lah.. ada ujian lah. Lagi jalan jalan ke luar kota lah dan lain nya. Pokoknya kami tidak mau berjumpa Mereka. Aku dan tanteku sering ditanyai macam macam seperti “sudah ada pacar belum? Kapan mau pacaran?
Setiap kali kami liburan, kami yang sudah mengumpulkan uang banyak dari tabungan kami berdua, selalu jalan jalan. Kami pernah pergi ke Alaska. Kota itu bukan provinsi dari Canada tapi negara bagian USA. Kami bisa melihat pemandangan indah di sana dan Aurora borealis. Pemandangan semacam ini hanya bisa dilihat di belahan bumi bagian utara dan selatan.
Saat melihat pemandangan indah itu, dia senantiasa merebahkan kepalanya di bahuku. Aku pun merangkul nya dengan mesra. Tanteku… kekasih ku. Kami sangat bahagia. Terkadang kami menginap di hotel bintang 5 dan mandi di bathub.
Aku sangat suka dimandikan oleh tanteku. Dikarenakan hubungan aku dengannya sudah sangat dekat sekali, aku jadi semakin terbuka. Aku bertanya kepada tanteku. “Tante. Errrr itu tante belajar tentang seks dari mana aja ya?” Tanyaku. “Heheh.
Kalau dulu saat mantan suami tante lagi kerja, tante iseng iseng nonton film porno dengan harapan apa yang tante pelajari bisa membuat mantan suami tante bahagia… supaya tante gak terus dipukuli sama mantan suami tante…
Suatu malam di apartement, beberapa Hari sebelum kuliah semester baru dimulai, dia mengajak aku mandi bersama. Saat dia membuka semua pakaiannya, dia tidak menggunakan bra dan celana dalam tapi hanya bikini. Ya Dia memandikan aku tapi dia tidak telanjang. “Lim. Jongkok dong. Kan tante mau cuci rambut kamu.
Setelah rambutku dicuci, dia membersihkan wajahku dan semua tubuhku termasuk kemaluan aku. “Lim. Tumben mengecil burung mu. Hehehe. Karena tante pake bikini, jadi gak nafsu ya? Hehehe. Tadi tante iseng ikut, jempol tante lebih panjang dari burung kamu saat lagi bobo. Hehehe. Imut.” Ledek Dia. “Hueh tante.
Dia memukul dadaku dengan pelan dan kami kembali berciuman. Setelah dimandikan, aku disuruh tiduran di ranjang dan dia kembali mandi.
Sekitar 10 menit menanti sambil bermain hp, dia keluar dari kamar mandi nya memakai bra dan celana dalam nya yang berwarna pink. Dia mendekati aku yang masih berbaring falam keadaan telanjang bulat.
Tanteku naik ke atas ranjang dan dia duduk di depan kemaluanku. Tangannya yang lembut mulai memainkan penisku dan mengurut nya. Aku hanya bisa menarik nafas panjang dan mendesah. Aku mulai merasa aneh. Ada yang tak lazim. “Tante.. tante kok gak telanjang? Tumben.. tante lagi marah ama aku?” Tanyaku penasaran dan agak takut.
“Gak Lim. Cuma kamu belum pantas aja melihat tubuh tante. Hehehe.” Jawabnya sambil tertawa. “Maksudnya?” Tanya ku penasaran. “Yah… anak kecil mana pantas melihat tubuh wanita dewasa? Kamu masih tante mandikan. Rambut kemaluan aja belum ada. Kalau bukan anak anak, itu namanya apa? Katanya aja masih suka dimandikan mami.
Karena tante ku mulai “gerah” oleh mulut ku yang mengganggu pekerjaan nya… dia membaringkan aku di pangkuannya. Pinggul ku diletakan di atas kedua pahanya dan tangan kanannya mengocok penis ku. Tangan kiri nya menutup mulutku dengan tangannya. Aku diam saja dan hanya mendesah desah. Dia tersenyum saja sambil mengocok penis ku.
“Anak anak. Jangan berisik. Biar orang dewasa aja yang bekerja ya. Hehehe.” Ledek tanteku. Aku entah kenapa sangat terangsang sehingga aku langsung mendapatkan orgasme ku. Sperma ku keluar banyak. Tanteku membersihkan sperma ku yang berceceran. “Duh. Kamu. Masih saja ngompol. Mau pake popok lagi? Hehehe.
Setelah dibersihkan, aku mengulurkan kedua tanganku dan merangkul leher tanteku. Dia mengangkat kedua kakiku seperti layaknya bayi yang sedang ditimang. Kami kemudian berciuman lagi. Setelah itu, dia membawaku ke kamar mandi lagi untuk dibersihkan. “Gimana Lim? Enak kan tadi? Beda dari yang biasanya.
Waktu terus berjalan dan kami tak pernah sekalipun kembali menemui keluarga kami kecuali ada yang meninggal dunia dan untungnya (atau sayangnya) belum ada, jadi kami tidak ada alasan untuk kembali dan mereka juga tidak pernah mengunjungi kami. Kalaupun mereka mau datang, kami tinggal bilang saja kalau kami sedang ada ujian.
Karena kami berdua sudah lumayan lama menetap di sana, kami mencoba mencari sampingan. Aku bekerja sebagai cleaning service dan tanteku bekerja sebagai resepsionis di sebuah hotel bintang 3. Lumayan juga pendapatan kami sampai kami tak perlu bergantung dengan uang kiriman. Kami berjaga jaga kalau saja ancaman terjadi seperti…
Kuliah kami berdua juga lancar jaya. Nilai kami juga bagus dan tak pernah bermasalah, tinggal perkara atur waktu saja dan dalam 3 bulan ini, kami sudah membuktikan kalau pekerjaan tidak mengganggu kuliah kami. Bahkan pendapatan kami bisa dipakai untuk biaya kuliah sendiri. Pencapaian yang luar biasa karena kami berdua saling bantu dan tidak boros.
2 hari lagi, tante ku berulang tahun. Aku Ingin memberikan kejutan untuknya. 1 yang pasti adalah karangan bunga. Kedua… mungkin membelikan dia kalung dengan uang yang aku simpan.
Ketiga ya.. ‘kado buat tante’ di ranjang pastinya. Amu pulang dari kuliah menyempatkan diri ke toko perhiasan dan mencari kalung untuk tanteku dan setelah itu, aku memesan bouquet bunga untuk diambil besok.
Kalung itu aku sembunyikan di dalam tas ku dan sampai di apartemen, aku mengambil kalung itu dan aku sembunyikan di bawah ranjangku. Siapa juga yang mau lihat lihat bawah ranjang. Sejauh ini aman saja dan besoknya sesuai rencana, aku membeli bouquet bunga yang aku sembunyikan di kamar ku dan aku tutupi dengan beberapa lembar pakaian.
Saat dia pulang kuliah, aku berlagak dodol saja sampai tengah malam karena besok sabtu, jadi kami tidur agak telat.. aku memberikan nya kejutan dan memberikan dia kado ulang tahun nya.
Sebuah kalung dan bouquet bunga. Dia yang awalnya mulai mengantuk… jadi semangat dan segar kembali. “Lim. Makasih banyak” teriak nya sambil memeluk aku dan mencium bibirku.
Kami berdua saling tatap dan kembali berciuman dengan mesra. “Tante. Mau kado nya gak?” tanyaku kepada nya dengan genit. “Mau dong sayang. Puaskan tante ya nanti. Bikin tante berteriak.” Jawab nya dengan tatapan menggoda. Tangannya langsung merangkul leherku dan Aku membaringkan nya di atas ranjang.
Tangan tangan kami saling meraba. Aku langsung membuka bajunya dan dia juga dengan cekatan melepas pakaianku. Dia kemudian membalikan tubuhku dan sekarang posisi dia berada di atas tubuhku.
Dengan cekatan aku melepaskan tali bra nya dan membuang bra nya ke lantai. Tanganku juga dengan leluasa melepaskan celana dan celana dalamnya secara bersamaan.
Tanteku sudah telanjang bulat dan dia kini menghentikan ciuman nya dan serta merta turun ke bawah tubuhku untuk melepaskan celana dan celana dalamku. Dia tersenyum saat menatap kemaluanku yang sudah berdiri. Ssmbil menatapku, dia mulai beraksi dengan mulutnya dan lidah nya. Penis ku sudah berada di dalam mulutnya.
Bibir nya yang lembut itu menyentuh penis ku dan lidah nya berputar putar di dalam mulutnya membuat penis ku serasa berada di mesin cuci. Rasanya luar biasa. sumber Ngocoks.com
Aku yang seharus nya melayani tante ku habis habisan, bukannya dia yang memberikan service seperti ini. Kepala tante ku naik turun dan tanganku membelai dan menata rambutnya yang mulai berantakan.
Dia kemudian mengakhiri permainan mulutnya. “Suka Lim? Enak?” Tanya nya sambil mendesah. “Luar biasa Tante. Tante memang yang terbaik.
Aku cinta tante…” kataku yang masih mengatur nafasku. Kami berdua kembali berciuman dan Aku kini membalik tubuhnya. Aku sekarang berada di atas tubuhnya.
Kedua tangannya direntangkan ke atas memamerkan ketiak putih mulus nya. Aku melanjutkan ciuman ku dan dia langsung merangkul leherku serta membelai wajahku dengan lembut.
Aku mengakhiri ciumanku dan mulai turun mencium dan menjilat lehernya. “Oh Lim. Buat… tante… berteriak.. meraung… Lim” pinta nya sambil mendesah.
Aku Kemudian menyusu di payudara nya yang indah dan lembut. “Kamu suka Lim sama payudara tante? Kalau suka, puas puas in lah. Ahhh… enak Lim.. mainin nenen nya.. ohhh” desahnya.
Bersambung…