Mendengar buk endang mau orgasme aku makin mempercepat genjotanku, lobang vaginanya sudah terasa lapang karena cairan yang keluar dari dinding rahimnya
“Uuuggghhhhhh…!!!!!!” Jeritku melepaskan semua ereksi yang tertahan selama 15 menit tadi, spremaku menyemprot Rahim buk endang berkali kali
“owwhh.. owwwhh.. awwwhhhhhhhh…!!!!!” Kudengar buk endang terpekik, mungkin dia juga sudah muncak bathinku
“aku… keluarrrr bryaann.. hh… ohh.. sayaaaaanggg.. hhhh!!!” jerit buk endang terengah engah mengatur nafasnya, dugaanku benar, buk endang juga sudah orgasme, kami serentak berejakulasi.
Setelah beberapa saat, tubuh buk endang mulai lunglai. Posisi pantatnya masih menungging namun kepalanya sudah mendarat di kasur. Aku masih belum mau mencabut penis dari dalam lobang titit buk endang.. Aku hanya masih ingin menikmati indah nya sensasi bersetubuh dengan dosen ku ini.
“cabut bryan.. pinggul saya sakit nahan nya …” terdengar suara buk endang memintaku mencabut penisku
“i.. iya buu.. hh..” ujar ku
“uughhh..!!” sahut aku dan buk endang bersamaan saat penis ku cabut dari lobang kawinnya
Aku langsung berbaring disebelah buk endang dan buk endang memutar badannya kearahku dan memeluk ku lalu menyandarkan kepalanya didadaku.
Kami terdiam sambil mengatur nafas. Aku membelai rambut dan ubun ubun dosen ku itu. Buah dadanya yang kenyal dan hangat menempel di dadaku.
“anda benar-benar hebat di ranjang buk endang..” puji ku padanya
“bener..? tapi aku kan sudah tua dan alot… masak lebih hebat dari perempuan perempuan yang kamu tiduri..?” ujarnya seperti menyindirku
“beneran buk… anda benar-benar membuat saya menikmatinya..” balasku dengan tetap tenang
“nikmatan mana bercinta sama saya atau si tuti khairani..? “balasnya sambil mendongakan kepala berhadapan hadapan denganku, menatapku lekat lekat.
“o’o pertanyaan yang sulit dan penuh dengan perasaan cemburu..” bathinku
“ya jelas nikmat bercinta dengan buk endang lah… tuti itu hanya pelampiasan nafsuku saja.. kalau buk endang lagi gak bisa diajak beginian” ujarku menggoda nya
“beneran nih…” ujar buk endang menatapku dengan raut wajah terbinar. Wajah tuanya langsung beseri mendengar ucapaku
“beneranlah… Jauh lah si tuti di bandingkan buk endangku, wanita berpengalaman dan luar biasa di ranjang” ujarku terkekeh sambil menciumi jidatnya.
“pokok nya buk endang tetap nomor satu” tambahku meyakinkannya
“hihihi.. kamu bisa aja..” ujar buk endang terkekeh sambil membelai wajahku
“kamu itu cah bagus ku bryan… ganteng.. bisa membuat ibu klepek klepek ama kamu..” ujarnya lagi
“aku kan mesin sex nya ibu…” ujarku. Kurasa buk endang mendekapku dengan erat. Kami pun hanyut dengan perasaan masing masing.
“cuci dong tititnya buk.. nggak takut hamil nanti” godaku
“kalau aku hamil ya mau gimana lagi.. ya kamu kudu tanggung jawab” ujar nya balas menggodaku
“iya sih.. tapi tumbal pertama tentulah pak dibyo.. hehehheh” ujarku terkekeh, dibalas buk endang dengan mencubit rudalku.
“awww.. bikin kaget aja” isak ku meringis. Buk endang sekarang yang malah terkekeh melihat ekspresi ku.
“yo weess.. mari kita ke toilet bersih bersih..” ujarnya bangkit dengan malas malasan dari atas tubuhku
“tunggu” ujarku menahannya. Lalu aku juga duduk bangkit dari tempat tidur.
Buk endang bingung saat aku memeluknya
“lepaskan dulu ini nya” ujarku sambil melepaskan pengait bhnya berikut membuang bh hitam berenda itu ke lantai
“oooo..” ujar buk endang tertawa. Kami benar-benar menikmati suasana saat ini.
1 JAM KEMUDIAN DI TEMPAT YANG SAMA
Aku masih di tempat tidur, saat buk endang masih berada di kamar mandi. Pakaian kami masih berserakan dimana mana. Aku malas merapikannya dan bersandar di Rajang.
Aku melamun sejenak menikmati nikmatnya bercinta dengan dosen ku ini. Rasanya jauh lebih puas daripada bercinta dengan buk tuti, gendak ku. bedanya dengan buk tuti aku yang mengajari nya melakukan penetrasi seksual, dengan buk endang aku malah yang dilayani oleh beliau. Pengalaman beliau dalam hal memuaskan pasangan di ranjang amat hebat… BINAL..
Cara buk endang memperlakukanku, dan melayani nafsuku itulah membuat ku ketagihan untuk terus bercinta dengannya. Masih terbayang ekspresi wajahnya saat kusetubuhi tadi. juga desahan, rintihan dan lenguhan suara nya saat kugenjot dan ku beri rangsangan… amat menggairahkan..!!!
Buk endang juga pandai merawat tubuhnya. Walau usia beliau kutaksir sudah lewat 35 tahunan, namun tubuhnya itu lho… masih sangat montok dan bahenol!! bagian Pinggulnya yang besar dan pantat nya yang montok juga kencang. apalagi saat kusetubuhi dari belakang.. Wuiihhh… terasa goyangan pantat buk endang seperti mengebor hingga penisku yang terjepit seperti di aduk dalam vaginanya.
Membayangkan itu membuat birahiku kembali timbul. Aku bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Kuketok pintu dan memanggilnya…
“buk endang.. buka dong pintunya” ujarku sambil mengetok pintu kamar mandi beberapa kali
Tak lama kemudian pintu terbuka, dan buk endang mengolkan kepalanya
“ada apa bryan..? saya langsung mandi..” ujar buk endang membukakan pintu tak lama kemudian
Tampak sekilas tubuh buk endang berlumuran dengan sabun, kecuali wajahnya. Sementara rambut nya ditutupi nya dengan plastik keramas.
“mandi bareng yuk..” ujar ku disambut dengan senyuman mesra buk endang.
“mari masuk..” ujar Buk endang sumringah dan langsung membuka pintu kamar mandi dan tampak tubuh bahenolnya telanjang bulat berlumuran dengan busa sabun mandi
Aku pun masuk kedalam kamar mandi, langsung menuju shower dan mengguyuri badanku dengan air panas dari ujung kepala. Setelah beberapa saat aku mengambil sabun cair dan sepintas kulihat buk endang dengan erotis sedang menggosokan sabun mandi ke sekujur tubuhnya.
Apalagi saat dia meggosok payudara nya.. uuhhhh… tambah erotis saja, berikut tangannya tampak mengelus elus kemaluannya dengan sabun. Buk endang tampak serius sehingga tak sadar sedang kuperhatikan dia.
Dadaku kembali deg deg an melihat buk endang yang sedang menyabuni tubuhnya itu.
“Buk.. sabuni aku dong..” pintaku.
Buk endang memandangku,
“sebentar ya bryan..” ujarnya selesai menyabuni kedua kakinya.
Buk endang mendekatiku setelah sebelumnya mengambil sabun cair.
“kamu ini.. manjaaaa banget…” Lalu sekejap kedua tangannya melumuri tubuhku dengan sabun, mulai menggosok tubuhku dari dada lalu turun kebawah. Buk endang terus melumuri dan menggosok gosok kan sabun di seluruh tubuhku, Saat berada di bawah pusar tiba-tiba kurasa buk endang menjawil penisku
“hiihhhh..” jerit ku kaget menahan geli, kulihat buk endang terkekeh dan kemudian kelakuannya makin nakal, tangannya mulai menggengam batang penisku dan mulai mengocok ngok nya.
“auuuuhh.. gelliiii buuukk,,” rintihku meringis menahan geli bercampur nikmat itu.
Buk endang hanya tersenyum sekilas dan selayang memandangku penuh kemenangan. Aku makin meringis menahan rasa geli ini. Dengan lihai tangannya mengurut urut batang kejantanku, sensasi nya makin terasa karena pengaruh busa sabun yang licin, ditambah dengan blowjob buk endang yang terkadang meremas dan memainkan buah zakarku.
“gelii oooh…” desahku. Aku merasa tidak tahan dengan ini, akhirnya kuputuskan untuk menghentikan aktifitas buk endang yang mengurut kontolku. Lalu aku giring dia ke arah cermin besar yang berada di tengah kamar mandi itu. sesampai disana ku perintah kan buk endang untuk membalikan tubuh mya membelakangiku, hingga mengahadap cermin.
Di cermin itu tampak tubuh bahenol nan montok itu berlumuran sabun, aku memeluknya dari belakang. Tanganku tak bisa diam, kedua tanganku gantian mengurut dan meremas kedua payudara milik buk endang…” ooohh..” sungguh luar biasa sensasi yang kurasa…
“Auuhh… bryaann… hhhh.. oouuhh…” desah buk endang menggeliat saat kedua susu montok nya kuremas dari belakang. Terkadang tanganku bermain di pentil susunya, membuat buk endang mendesah desah kenikmatan..
“oouuuhh bryann… hhh… remassss sayyaangghh ouuhhhh…” desahnya.
Kurasa tangannya bergerak menuju penisku. Dan terasa buk endang telah menggenggam penisku lagi dan kembali mengocok ngocok penis ku, tidak susah baginya untuk meraih penisku walau posisi nya membelakangiku
“uuuhhhh…” desahku tertahan menikmati pijitan tangan buk endang yang maju mundur memainkan penisku yang sudah 100% tegak itu.
Lama kelamaan aku menjadi tidak tahan dirangsang seperti itu, aku hentikan segera remasan kedua tanganku di payudaranya, sekarang tanganku menuju pantat bahenolnya, dengan gemas kuremas remas sepasang pantat yang sekal itu berulang kali, setelah puas aku arahkan posisi tubuh endang agak membungkuk dan mengarahkan kedua tanganya bertumpu pada wastafel kamar mandi, penisku secara otomatis terlepas dari tangan buk endang, dan seperti nya buk endang mengerti apa yang kunginkan
“mau di eksekusi lagi saya bry..?” ujarnya pasrah sambil menatapku dari cermin. Tampak buk endang sudah sangat pasrah
Aku hanya mengangguk sambil menatapnya di cermin.
“kamu tu gak puas puas ya… nakal..” ujarnya lagi
“saya gak pernah puas sama anda buk endang… bawaannya kepengeeen terus..” sahutku disambut tertawa kecil buk endang
Secara naluriah buk endang membuka kangkangan kedua kakinya dan membungkuk hingga posisi nya menjadi menungging. Kedua tangannya menjadi tumpuan.
Aku sendiri tak sabaran untuk segera mengeksekusi nya. Aku arahkan penisku yang tegak lurus menjulang itu menuju lobang kawinya dari belakang, sebelumnya ku sibakan bongkahan pantat buk endang agar memudahkan perjalanan penisku memasuki black hole nya buk endang dari belakang
“Blessss…” Penisku masuk dengan mudah kedalam lobang kawin buk endang
“oooooowwwwhhh…!!!!” buk endang menjerit tertahan saat penisku sudah berada dalam lobang buaya nya
Aku biarkan penisku yang sudah amblas sampai ke batang itu dalam vagina buk endang. Kedua tanganku menahan pinggulnya. Licinya sabun yang mengolesi tubuh kami seperti nya memberi sensasi tersendiri, sekujur tubuh buk endang yang berlumuran sabun itu tampak amat menggairahkan bagiku.
Setelah beberapa saat aku mulai menggerakan tubuhku dan memaju mundurkan penis ku menggagahi lobang kawin buk endang, sabun yang melumuri seluruh penis ku, begitu pula yang ada di wilayah kemaluan buk endang makin memudahkan penisku yang dengan lancar keluar masuk vagina buk endag
“ennnaakk bryaann… hhh oohhh… terussss bryaann.. ohhhhh..!!!” rintih buk endang, dari cermin kulihat kepalanya ditegakan dan mulutnya tak henti henti mengeluarkan kata kata penuh kenikmatan.
Aku makin bersemangat saja menggagahi buk endang. Kupercepat genjotanku, bagaikan mesin jahit menggempur lobang kawin buk endang, buk endang sendiri membalas nya dengan memutarkan pantat nya ke kiri dan kanan, sehingga penisku serasa diaduk di dalam lobang kawinya itu.
Lama kelamaan kurasa buk endang mempercepat goyangannya, kurasa tubuhnya menegang dan penisku dikepitnya erat erat hingga mataku merem melek dibuatnya. Ngocoks.com
“uuuuuuuhhh… sayaaa kel.. luuuaarrrr… hhhh…” jerit nya tertahan, penisku makin dijepit vagina buk endang, kurasa ada sedikit cairan hangat menyemprot kepala penisku dalam vagina buk endang..
Perlahan kurasa goyangan pantat buk endang melemah dan akhirnya berhenti. Tubuhnya lunglai kebawah.. kulihat dari cermin wajahnya menunjukan ekspresi puas tak terkira, matanya terpejam dan mulutnya menganga. Melihat itu aku pun menghentikan genjotanku. Aku biarkan buk endang mengatur nafasnya yang tampak tersegal segal setelah mencapai orgasme nya.
“enakk.. bryaann.. hhh.. ohh… kammuu.. belum keluar yaaa..” ujarnya terengah engah
“belum bu… “ “bantu dong keluarin..” ujar ku sekenanya
“oke.. hh.. okee.. cabut dulu punya mu say..” ujarnya menggerak kan tubuh dan mencoba mencabut penis ku dari dalam lobang nonok nya dengan tangannya.
Awalnya aku keberatan karena belum muncak, tapi aku biarkan saja dan ku tarik penis ku dari dalam lobang senggama buk endang
Setelah penis kucabut, buk endang membalikan tubuh dan kami sekarang berhadap hadapan.
Dia memandangku dengan tatapan yang sayu, lalu kurasa tangannya meraih batang penisku lalu menggenggamnya
“guedhe nya manuk mu ini bry…” ujar buk endang mulai memainkan tangannya membelai batang kontol ku.
“bukan manuk… ini nama nya KONTOL..” ujarku terkekeh
“iss.. ngomong jorok kamu… mau di keluarin gak nih..” ujar buk endang dengan wajah nakal
“mau lahhh…” ujarku
“tapii kamu kudu nurut dengan ibu yahh..” ujarnya memotong
“nurut aja.. biar ibu buat kamu nembak…” ujarnya lagi
Tanpa menunggu persetujuanku buk endang mendorong ku hingga sampai di dekat closet duduk
“duduk” perintahnya. Aku pun duduk diatas closet
Lalu kulihat buk endang berjongkok dihadapan posisiku yang duduk diatas closet itu
Aku mengerti maksudnya. Tampak buk endang mencuci kontolku dengan air.. setelah itu buk endang mengerling padaku dan aku pun mengangkangkan kedua kaki ku dan mendongakan kepala keatas..
Karena selanjutnya seperti yang kubayangkan, penisku dimasukan buk endang ke mulutnya, ya… buk endang mulai mengoral penisku
“uuhhh buukkk.. mppphhh..!!!” desahku menahan rasa nikmat saat lidah buk endang menyapu kepala penisku, buk endang betul betul mengulum penisku dengan buas seperti mengemut es batang. Lidahnya menari menjilati kepala kombet ku, kemudian kombinasi kebatang sampai ke pangkal dan terus melakukannya berulang ulang..
Buk endang memang lihai melakukan oral sex.. tangannya juga tiada berhenti mengurut batang kemaluanku dan terkadang meremas kantuh kemihku.
Aku mulai gelagapan dengan rangsangan yang diberikan buk endang, tanganku meremas kepalanya dan meremas-remas rambut tipisnya
“ssshhhh… hhh… hhhhh ohhh…” Desis ku
Lama kelamaan rangsangan itu membuat sekujur tubuhku menggigil dan hampir mencapai klimaksku.
Sementara itu buk endang tidak berhenti dan makin buas mengulum kontolku.
“ssssh.. akuu.. mauuu… hhhhh..!!!!!!!” jerit ku tertahan, kujambak rambut buk endang dengan kuat. Saat kurasa ada yang mau keluar dari seluruh persendian tubuh dan berujung di kepala kombet ku, kutarik cepat penisku dari dalam mulut buk endang.
Belum lepas rasa kaget buk endang saat aku menarik penisku dengan paksa, begitu penisku sudah keluar dari mulut buk endang bersamaan itu aku mencapai orgasme ku. Sprema ku menembak tepat mengenai wajah buk endang
“aaaaaaaahhhh…!!!!!!!” jeritku panjang, ku muntahkan semua air maniku di wajah buk endang.
Kudengar buk endang juga menjerit, saat kubuka mata kulihat buk endang kaget dengan ekspresi begong, kulihat juga sprema ku yang muncrat tadi berceceran di wajah buk endang, hampir seluruh wajahnya itu tertutup dengan peju ku
“bryaaaaannn…!!!!” jerit nya histeris, matanya melotot memandangiku, dengan wajah tak percaya
“kamu.. kamu nembak di wajah saayyyyaa..” teriaknya lagi
“ma.. maaf buk.. saya.. saya… ingin merasa nembak di wajah ibuk..” ujarku terpaksa jujur. Karena aku belum pernah selesai bercinta dengan siapapun nembak di wajah teman tidurku
Buk endang segera berdiri dan bergegas kearah wastafel. Cepat cepat dia membersihkan wajahnya yang berlumuran pejuku dengan air kran
Aku membiarkan saja, sementara aku menikmati indahnya ejakulasiku
Tampak buk endang kesal akan tindakanku padanya itu
Bersambung…