Aku sedang berada di kantin kampus, menikmati sebatang rokok dan juice Saat Posel ku berdering, tertera nama Buk Endang Calling… aku tersenyum dan mengangkatnya
“haloo..” sapaku
“Bryan, kamu lagi dimana sekarang..?” ujar Buk Endang
“lagi di kantin.. ada apa Bu..?” tanyaku
“ooo.. dikampus kan.. mmm.. Bryan… kamu ke ruangan saya sekarang ya.. saya tunggu..” kata Buk Endang
“sekarang..? ada apa..?” tanyaku
“pokoknya datang saja sekarang… kamu lagi nggak ada kuliah kan?” kata Buk Endang lagi
“nggak sih…” sahutnku
“nah.. cepat kesini… mau dikasih enak nggak?” kata Buk Endang sambil tertawa
Aku paham maksudnya, lagi pula hari ini aku lagi kosong kuliah. Menunggu pacarku, kak Rita sekitar sejam lagi selesai kuliah
“Oke say… tunggu disana..” ujarku
“baik… buruaann..” perintah Buk Endang dan mematikan panggilan.
setelah membayar semua belanjaanku, aku bergegas keluar kantin dan berjalan menuju ruangan jurusan yang berada di gedung 3. Sesampai disana, kulihat pintu ruangan Buk Endang tertutup. Aku mengetoknya
“siapa..? “terdengar suara Buk Endangdari dalam
“Bryant Buk Endang..” ujarku
“masuk Bryan..” ujar Buk Endang
Aku pun membuka gagang pintu, setelah terbuka kudapati Buk Endang disana, wajah ayu nya tampak sumringah melihat kedatanganku. Buk Endang yang semula sedang duduk kemudian berdiri menghampiriku
“tutup pintunya Bry,,” bisiknya.
“Baik bu…” ujarku sambil menutup kembali pintu ruangan Buk Endang
Saat aku membalikan badan kearah Buk Endang. Buk Endang langsung berlari dan memeluku.
“Bryann… Saya rindu kamu sayang..” bisiknya
Tangannya berada melingkari pingangku dan kepalanya disandarkan di dadaku
Hanya sebentar tangannya di pinggangku, sekarang tangannya langsung menuju selangkanganku dan mengelus elus daerah selangkanku tepatnya penisku
Buk Endang mendongakan kepalanya menghadapku sambil tersenyum genit. Aku pun membalasnya dengan tatapan sama
“kepengen ya..” bisiku ke telinga Buk Endang, yang hanya dijawab dengan anggukan dan senyum mesum Buk Endang
Tak lama berselang Buk Endang berusaha melepaskan ikat pinggangku, aku membiarkan saja beliau menggerayangiku dan hanya menatapnya, setelah ikat pinggangku terlepas Buk Endang berusaha melepaskan kancing dan resleting celanaku
Buk Endang membantu melorotkan celana ku kebawah hingga posisi nya sekarang menjongkok di hadapanku. Buk Endang kembali menatapku dengan tatapan mesum, tak lama berselang kubiarkan dia melorotkan celana dalamku.
Buk Endang menatap penisku dengan tatapan takjub dan mupeng
“walah walah.. iki dia.. manuk yang seneng nyodokin tempek ku…” ujar Buk Endang mengunakan bahasa jawa
“guedhe dan panjang… sini Buk Endang cium ya…” ujar nya tanpa persetujuanku Buk Endang mencium kepala kontolku berulang ulang, tampak Buk Endang senang memainkan penisku diciumi nya kepala sampai batang dan tangannya mulai megurut batang kejantananku yang sudang mengancung tegak.
“ooohhhh…” desahku memejamkan mata saat kusadari penisku tengah disapu oleh lidah Buk Endang, penisku sudah berada dalam mulut nya. Sapuan lidah dan sedotan Buk Endang membuatku merem melek menikmatinya.
Buk Endang tak bersuara, yang terdengar hanya bunyi kecipak saat kontolku dihisap dan di kulum oleh Buk Endang. Hanya Bunyi sedotan mulutnya bercampur air ludahnya nya terdengar dalam ruangan yang hening ini
Buk Endang terus mengulum dan mengoral penisku berkali kali, kadang kadang satu tangannya mengelus dan membelai kantong testisku
“uuuuhhh.. Buuuukk… Uuuhhh..” desisku tertahan
Setelah beberapa saat Buk Endang menghentikan aktifitasnya, Buk Endang mulai bangkit berdiri dan kembali berhadap hadapan denganku. tangan nya menarik tanganku
“bryan… ayooo… sekarang kamu puaskan saya ya…” Pintanya manja
“disini,,?, gak apa apa nih..?” ujarku
“alaah… gak apa apa… paling lima menitan… saya udah konak berat niiihh..” rajuknya. Sungguh nakal dan binal dosen ku ini
Buk Endang menggandengku kearah meja kerja nya, dan langsung berposisi membelakangiku, sampai menggesekan pantatnya pada penisku yang sudah tegang
“sodok saya Bryannn.. hh.. dari belakangg…” pintanya memelas sambil memalingkan wajahnya kebelakang dan menatapku dengan penuh birahi. Ngocoks.com
Mataku terbinar dan kuakui aku sendiri memang sudah terangsang sejak Buk Endang mengoral kontolku tadi, rasanya pejuku tadi sudah mau muncrat malah dia nya berhenti mengemut
“iya..” ujarku. aku membantu mengangkangkan posisi pinggulnya dan menyibakan rok nya keatas sepinggang Buk Endang
Kedua tangan Buk Endang tanpa kusuruh sudah bertumpu pada meja kerja nya, Buk Endang membuka pantatnya dan membuat posisi menungging sambil berdiri
Aku mulai merangsangnya dengan cara meremas tetek nya
“Ouuuhh… Ouuuuhh..” dash Buk Endang tertahan
Namun saat aku mencoba melepaskan kancing bajunya, tangan Buk Endang menahanku
“Nggak usah dilepas say… kita main fast aja yah..” pintanya
Aku mengangguk dan melanjutkan meremas kedua buah dadanya walau tertutup pakaian.
Kemudian satu tanganku beranjak menuju selangkangan Buk Endang, dan mulai mengobel kelamin Buk Endang.
“Ohhhhhh… ohhhh… ohhhh… enak sekali… ohhh… ohhh…” Erang Buk Endang karena merasa nikmat.
Aku mulai tak tahan dan gemas melihat ekspresi binal dosen ku itu, aku mulai melorotkan celana dalam Buk Endang, sekarang celana dalam berwarna hitam berenda itu sudah kulorotkan dan berada di bawah lututnya, setelah itu kukangkangkan kedua pahanya dan kutahan dengan kedua kakinya hingga pantatnya yang bahenol itu terbuka.
Aku menyibak kan lobang kawinya dengan tanganku, hingga Buk Endang meringis
“pelann Bry… perihhh..” ujar Buk Endang
Aku diam saja setelah lobang kawin Buk Endang menganga indah, lalu kusejajarkan kontolku pada lobang kawin Buk Endang, setelah kurasa pas dan sejajar, kusodokan pinggul ku berikut kejatananku menerobos kedalam lobang vagina Buk Endang
“uuuuuuhhhh…” desah Buk Endang meringis saat kepala kombetku membelah diatara labia mayora nya, sedikir demi sedikit kubenamkan kejantananku untuk masuk lebih dalam
“ooohhhhh..” desis Buk Endang terhenyak, saat itu hampir seluruh batang kejantananku amblas dalam black hole Buk Endang.
Selanjutnya aku mengontrol tempo, dengan memaju mundurkan kejantananku dalam vagina Buk Endang, tanganku yang semula di pinggangnya sekarang beralih kearah payudaranya. Dengan gemas ku remas kedua buah dada nya dengan kedua tanganku.
Walau masih mengenakan pakaian, remasan ku tambah buah hingga Buk Endang terlihat menggelijang keenakan..
“oouuuuhh… Ouuuhhh… enak Bry… Remeeees terussss remezzzz…!!!” desah Buk Endang, karena aku gemas kupercepat penetrasi sodokanku memborbardir lobang kawin Buk Endang..
Buk Endang terlihat menahan rintihan suaranya.
“sshhh… owwwhhh… mpphhh… Genjot terussss…!!!! “rintihnya tertahan, pinggul Buk Endang terasa makin hot goyangannya, hingga menimbulkan sensasi tersendiri bagiku
Tubuh Buk Endang dalam posisi berdiri membungkuk sambil berpegangan pada meja kerja di ruangannya. Pakaian atas nya masih lengkap terpakai, rok nya kuangkat sebatas pinggulnya sedangkan celana dalam nya sudah melorot sampai ke mata kaki.
Aku amat menikmati ensasi menyetubuhi Buk Endang dari arah belakang dengan ritme cepat dan bervariasi..
CREK… CREK… CREK… CREK… CREK… terdengar bunyi suara becek dari kemaluanku yang sudah sangat basah karena cairan kental yang berasal dari kemaluan Buk Endang
Terasa pantat Buk Endang terus memutar kearah berlawanan dengan sodokan ku.. gerakan nya makin cepat hingga kontol ku serasa di blender dalam nonok Buk Endang, pertanda Buk Endang akan mencapai orgasme nya.
“Uuuuhhh… uhhh… Aku sudah mau dapet aaaa… ohhhhhh” Buk Endang mulai merintih nikmat seperti orang kesurupan saat orgasme nya terasa akan datang.
Aku mempercepat gerakan pinggulku supaya beliau juga bisa mendapat ejakulasi bersamaan dengan orgasmeku.
“A… A… HHHH… HH..” Aku mendengar beliau berteriak tertahan dengan tubuh bergetar, Melihat itu penisku ku tancapkan dalam-dalam pada liang senggama Buk Endang.
“Buu… ss.. saya… keluar …” bisik ku tertahan
“AHHHHMMMMPPPHHHH… Aku sendiri sedang sibuk menahan jeritan nikmatku sampai mukaku berubah menjadi merah padam.
SROOOTT… SROT… SROT… srot… srot… semprotan air mani ku yang hangat terasa memancar ke dalam rahim Buk Endang.
“ooohh.. ooohh.. shhhh… hhhh…” desah ku mengatur nafas menikmati enak nya berejakulasi dalam Rahim dosen ku itu.
Setelah menenangkan diri sampai nafas kami tidak memburu lagi, aku kemudian mencabut kejantannku dari dalam lobang kawin Buk Endang. Lalu mengambil tissue untuk membersihkan kemaluan Buk Endang dan kemaluanku. Aku kemudian membantu beliau memakai celana dalam nya berikut roknya kurapikan kembali.
“makasih Bryan sayang… Saya puass dengan permainan ini” kata Buk Endang sambil memeluk ku dengan mesra.
Setelah melepasnya aku merapikan kembali pakaianku
“kenapa nafsu Ibu kuat banget hari.. “pancingku
“Ngg.. Iya ya… hehehehe..” wajah ayu Buk Endang tersipu malu
“Kemaren suami saya minta jatah..”
“Trus…” godaku
“yaaa… saya belum orgasme dia nya udah nembak duluan..” sungut Buk Endang terlihat kesal
“Hahahaha…!!! Pantesan Ibu minta nya mendadak begini… ternyata semalam ada yang gantunggg..” godaku disambut tawa renyah Buk Endang
Setelah kejadian itu Aku sering diminta dosen wanita itu melayani Quickly Sex. di ruang kerja beliau terutama di pagi hari, kami hanya membutuhkan 5 – 15 menit saja untuk mencapai orgasme dan ejakulasi.
Salah satu hal yang mengurangi kenyamananku adalah aku harus menahan suara erangan nikmatku agar tidak kedengaran sampai keluar ruang kerja beliau.
Bersambung…