Sekarang aku sedang berada di hotel berduaan dengan buk endang. Dosen paruh baya yang telah beberapa kali kutiduri. Kenikmatan bercinta dengan wanita berpengalaman seperti buk Endang membuatku makin ketagihan dengan permainan cintanya di ranjang.
Cara nya memuaskan libidoku terus membekas di benak ku, selalu terbayang goyangan pantat bahenolnya saat kusetubuhi dia dari belakang.
Didalam kamar dia memeluk ku dan kami saling berpelukan. Buk Endang menciumi ku wajahku berulang ulang, mungkin dia sudah sangat kangen atau konak untuk kusetubuhi.
Aku membiarkannya terus menciumi ku, masih dalam posisi berpelukan, pelan pelan aku menggiring langkah menuju ranjang. Setelah sampai di pinggir ranjang, Aku lalu merebahkan buk Endang di atas ranjang.
“ahhh.. ahhh..” desah buk endang menggelinyang saat kucumbu lehernya. Dia membiarkanku terus mencumbu nya.
Puas melepaskan nafsuku disana aku mulai mengecup bibirnya, berulang kali hingga buk endang secara naluriah membalas kecupanku. Bibir kami saling berpagut dan melilit. Buk endang cukup lihai dalam melakukan frech kiss itu. Aku memburu kemana bibir buk endang dan buk endang sendiri tak mau kalah dengan balas melumat bibrku.
Tak lama kemudian tanganku mulai merambat kebawah, tepatnya ke wilayah pahanya. Tanganku mulai mengelus paha sekal nya dari lutut sampai ke pangkal. Buk endang yang memakai rok pendek itu makin memudahkan aksiku, buk Endang terasa mengangkangkan kedua pahanya seperti mempersilahkan tanganku untuk menjamahi pahanya.
Dengan gemas sekarang aku arahkan tanganku ke pangkal paha hingga menyentuh kemaluannya yang masih tertutup celana dalam, sesampai disana langsung saja kuusap daerah itu berulang ulang, hingga terasa tubuh buk endang menggelinyang liar. kulihat kedua pasang kaki buk endang bergerak liar hingga mengacak acak alas kasur ranjang itu
“Hmmpphhh.. oooohhhh… Oooooouuhhh..” desah buk endang terasa makin liar memagut bibirku. Lidah nya makin liar menjelajahi langit langit mulutku dan terus membelit lidahku seiring kobelan jari tanganku meraba dan mengelus kemaluannya, aku makin bernafsu saja melihat tingkah dosen ku yang tambah hot dan membuat libido ku tambah naik.
Puas mengobel kemaluannya, perlahan ku selipkan jari tengah ku di sela karet celana dalamnya hingga terasa ujung jariku menemukan sebuah belahan daging yang terasa hangat dan basah, ya.. ujung jari tengahku sekarang sudah berada tepat di depan pintu sorganya. Tak sabar kutekan jariku itu disana dan ..
“Aaaaaaahhh… hhhhh… Ouucchhh… Ngghhhhh…” jerit buk endang sambil memejamkan mata dan menggigit bibirnya.
“gimana rasanya sayaaangg..??!!” bisiku gemas ke telinganya
“enn ennaakhhh bryaannhhhh.. ouuhhh.. hhhh..” desahnya terbata bata mengatur nafasnya yang naikm turun.
Tangannya terasa menggengam tanganku yang berada di pintu lobang surgawainya itu dan membantu mendorong tanganku hingga jari tengahku yang berada di dalam jepitan lobang vaginanya itu menjadi terdorong… hingga seluruh jari tengahku amblas dalam jepitan lobang senggama buk endang.
Kuarasa jari tengahku menyentuh semacam biji yang ada dalam liang kenikmatan buk endang, karena gemas kukobel daging kecil itu berulang kali hingga terdengar buk endang kembali menjerit histeris
“Ouuuuuuhhhhhh Bryaaaannn hhhhh… Enak sayaaannghhh..” jerit buk endang saat kumainkan jariku di biji klentit nya itu.
“Bryyy.. saya nggak tahann.. ohhh… “desahnya manja.
Aku memandang wajah buk endang, dosen ku yang merah penuh nafsu birahi itu, wajah ayu nya tampak pasrah dan rela menyerahkan bulat bulat jiwa dan raga nya padaku pada saat itu. Wajah nya yang merah dan nafas nya yang tersegal segal benar benar tak mampu menyembunyikan apa yang dalam fikirannya.
Ya benar… buk endang tampak benar benar konak padaku dan dengan apa yang kulakukan padanya saat ini. Terasa tangan Buk Endang membimbing jariku keluar dari lobang kawinnya, aku membiarkan saja.
Setelah jari ku keluar dari lobang kawinnya kudekatkan jariku ke mulut buk endang dan kutaruh jari ku di mulutnya, aku memberi isyarat agar buk endang membuka mulutnya, reaksi pertama yang kudapat buk endang menggeleng, namun aku terus memintanya agar membuka mulutnya.
“Jilati bu endang sayaaang.. gak apa apa kok.. aku kan juga sering menjilati punyamu..” ujarku
Buk endang tampak memejamkan mata, terus kusuap kemulut nya, dan akhirnya terasa buk endang menyeruput jari ku yang penuh berlumuran cairan cintanya yang kental.
“gimana rasanya sayang?” ujarku. Buk endang tak menjawab namun itu hanya sebentar buk endang menyedot jariku, selang 5 menit mengeluarkan jariku dalam mulutnya. Lalu kemudian buk endang duduk dan melepaskan baju nya, aku hanya melihat saat buk endang melepas satu persatu kancing bajunya dan membuangnya sembarangan.
Selanjutnya buk endang mendekatiku dan mulai memberi isyarat agar aku mengangkat kedua tanganku, aku mengerti dan saat kedua tanganku angkat tak terasa buk endang sudah menarik baju kaos ku keatas dan melemparkannya sembarangan. Setelah itu aku mulai mengerti maksud buk endang. Sekarang gantian aku merebahkan tubuhku di ranjang.
Tampak buk endang melakukan dengan tergesa gesa, sekarang buk endang menarik paksa celana jeansku kebawah, kubantu aksinya dengan mengangkat pinggulku ketasa hingga buk endang dengan mudah menarik jeans ku, namun belum menarik sampai lepas, dia hanya menarik sebatas paha.
Setelah itu sikap buk endang pun mulai liar, dia mencium pahaku sampai ke pangkal paha, mencium penisku yang masih berada di dalam celana dalam dengan gerakan yang cepat, bagai ayam yang sedang mematuk. Buk endang hanya melakukan itu sebentar untuk kemudian menarik celana dalamku.
Begitu melihat penisku yang sudah mengancung tegak, buk endang langsung memburunya, mencium dan ohhh… penis ku langsung di oral oleh buk endang dengan gerakan yang cepat, sapuan lidah dan air ludah buk endang menimbukan perasaan geli an nikmat… tubuh ku serasa terbang keatas menikmati kuluman buk endang yang dengan
pandai mengatur tempo kulumannya. Kadang cepat kadang pelan.
Lidah buk endang berada di pangkal kemaluanku. Terlihat dia kesulitan kemudian menarik celana dalam ku kebawah sedikit lagi, setelah itu buk endang langsung memburu daging lunak yang berada dipangkal penisku yaitu kantung testisku yang berisi dua biji itu
“ooooouuuuuuughhh…” Desahku merem melek, kurasa lidah buk endang memainkan kantong kemih ku, biji ku dihisap dan dijilat dengan lidahnya. Kedua tanganku sampai mencengkram kepala buk endang saking menahan nikmat nya. Kutekan kepalanya kedalam seakan tidak boleh beranjak dari sana. Kemudian kulanjutkan dengan meremas remas rambutnya.
Buk endang makin liar dan ganas mengemut punyaku, tangannya menahan kedua pahaku agar tetap dalam posisi terkangkang.
“oouu.. bu.. endangg.. stoop sayaaang… aku mau keluar nih..” pintaku terbata bata
“keluarkan saja bryann.. keluarkan dimulutkuuu..” ujarnya menghentikan kulumannya sebentar kemudian mulai kembali mengulum penisku
“ja.. jangaan ibuk sayang kuu.. aku nggak mau nembak di mulutmu aku mau nembak mulut yang dibawah sajaaa…” desahku menahan rasa geli
Mendengar ucapakan ku yang terakhir buk endang langsung menghentikan aktifitas mulutnya di penisku. Tampak dia tersenyum menatapku dan mengangguk mesra padaku
“gitu dong.. sayaaang… lebih enak nembak di dalam itu kan” ujarku sambil menunujuk ke arah selangkangnya.
Aku membenahi pakaianku, buk endang membantuku melepaskan pakaian ku yang tersisa, yaitu celana jeans dan celana dalam yang sudah dilorotkannya sampai selutut itu sekarang lepas sudah semuanya.
Kali ini kembali buk endang membuat posisi merebahkan tubuh bahenolnya itu diatas ranjang. Dan aku setengah berdiri dengan menggunakan kedua lututku sebagai tumpuan diatas ranjang yang empuk itu.
Wajah buk endang tampak sudah terbakar nafsu, kemudian tangannya sendiri mulai menyapu perut, pusarku hingga berujung menyentuh dan menggenggam batang kejantanku lalu mengocok ngocoknya sebentar.
“wanita seperti ibu harus dipuaskan..” ujarku lirih padanya
“biarkan saya mencintai ibu..” tambahku menatap wajahnya yang sudah sangat kepengen untuk disetubuhi itu.
“walau ini kesalahan aku tidak dapat mencegah nya bryan.. saya tahu ini adalah sebuah kesalahan..” ujar bu endang lirih.
“tampar aku bu..” ujarku
Buk endang tampak heran mendegar ucapanku
“maksud kamu.?” ujarnya masih dengan wajah heran
“saya bilang.. tampar saya..” ulangku sambil meyakinkannya
“kamu ada ada saja..” ujarku Buk Endang tertawa kecil, namun tetap ditamparnya pipiku, dengan pelan.
Merasakan itu aku menjadi makin bergairah, aku langsung menyerang dan menindihnya.
Buk Endang pun terlihat makin bergairah dia kembali mencoba menamparku namun dengan cepat kutangkap dan kupegang kedua tangannya dengan kedua tanganku dan menahannya di dasar kasur hingga posisi kedua tangannya menjadi terkunci.
Aku mulai mencumbu nya dengan buas, kuciumi lehernya karena buk endang pun terlihat mengadahkan leher nya keatas pertanda dia memberikan lehernya untuk di cumbu. Terdengar desahan desahan liar nan erotis dari buk endang yang makin memacu birahiku.
Cumbuanku beralih cepat dari leher ke dadanya disana kubenamkan wajahku diantara belahan payudaranya yang sudah membetot tegang, kuciumi kedua buah dadanya secara bergantian tanpa membuka bh nya, kemudia beranjak ke perut lalu pusar nya dan puncaknya kubenamkan wajahku di selangkangannya dan dengan buas aku ciumi vaginanya yang masih tertutup celana dalam itu
“owwwwhh brryaannn owww..” jeritnya nakal
Tubuh buk endang menggelinyang hebat, kedua pahanya mengapit kepalaku dan terus menyerang selangkangannya itu dengan kecupan. Terasa aroma khas dari kewanitaannya itu.
Tanganku yang sudah melepaskan kuncian dari tangan buk endang mulai mengangkangkan dan membuka belahan paha buk endang, kedua kaki buk endang berdiri dan tampak buk endang mengangkat pinggulnya.
Aku hentikan aktifitasku sejenak dan aku melempar senyum padanya. Lalu tanganku kembali mengelus perut nya dari bagian bawah payudara terus turun sampai ke pusar, aku membelai nya beberapa kali dan akhirnya kedua tanganku berada di masing masing pingulnya kanan dan kiri,
Dengan perlahan aku lorotkan celana dalam nya yang berwarna hitam berenda itu, buk endang tidak mempersulit pekerjaan ku, diangkatnya pinggulnya hingga memudahkan ku melorotkan celana dalam itu diantara kedua paha nya.
Sekarang buk endang tampak sempurna telanjang di hadapanku. Aku tidak mau berlama lama, cepat kuarahkan penisku menuju pintu senggama buk endang yang sekarang mengangkangkan kedua pahanya lebar- lebar hingga lobang kawinnya tampak menganga indah, lobang itu tampak sudah basah, ditandai dengan cairan yang berada memenuhi mulut vaginanya.
Tanpa berfikir lama aku sodokan rudalku hingga membelah dinding vagina buk endang, diiringi dengan lenguhan lirih yang terdengar dari mulut dosen ku itu.
Kedua tangan buk endang terasa memegang kedua bongkahan pantatku dan mendorong pinggul ku untuk menyeruak ke bagian yang kebih dalam.
Aku memicingkan mata sebentar menikmati nikmatnya jepitan dinding vagina buk endang yang dengan natural meremas batang kejantanku. Selanjutnya kupompa penis ku maju mundur ke luar masuk lobang kawin buk endang dengan penetrasi cepat
“ooh.. oohh… ohh.. owwhh.. nghhh…” desah buk endang seiring genjotan penisku yang keluar masuk vegy nya. Tangannya menekan pinggulku terus kebawah.
“Oohh.. bryaaann.. hh.. owhh… owwhh… mmpphhh..!!!” desahnya tak karuan
Aku terus menggenjotnya dari atas, buk endang tampak tak mau menatap ku yang terus memandangi nya dari atas tubuhnya.
“anda memang stw yang menggairahkan buk endaaangg..” bisiku padanya
“owwwhh… owwhh… owwhhh…” hanya itu jawaban yang kudengar
Melihatnya makin terangsang aku pun makin gemas melihatnya, bh yang masih menutupi buah dadanya langsung kutarik keatas dengan kasar, hingga buah dadanya yang lumayan gede itu membetot keluar, aku makin terangsang melihat sepasang payudara itu bergoyang goyang indah turun naik seirama genjotanku.
“buk endangg… balik ke belakang ya,,” ujarku
“mak.. maksudd kamuu.. hhh..?” ujar buk endang terengah engah
“balikan tubuh anda membelakangiku” ujarku. maksudku ingin menggagahi buk endang dengan cara doggie style.
“ii.. yaaahh…” ujar buk endang memperlambat goyangannya. Dengan posisi penisku yang masih berada dalam lobang kawinnya Buk endang lalu membalikan tubuh bahenolnya hingga sekarang berposisi memunggungiku.
“naikan pinggul anda..” perintahku, sambil membantu mengangkat pinggulnya hingga buk endang sekarang berposisi menungging.
Buk endang tampak patuh dengan instruksi ku. Dengan penis masih menancap disana kembali kugerakan maju mundur dalam lobang titit buk endang. Ngocoks.com
Posisi kepala buk endang berada dibawah bertumpu pada kasur. aku menarik pinggang nya dan kubantu kedua tangan buk endang membuat posisi menungging sempurna dengan menjadikan kedua lengan dan bahunya sebagai tumpuan
“oohh… bryaann… kamu apakan saya..” hanya itu suara yang keluar dari mulut buk Endang
“tenang saja buk…” ujarku. Setelah kedua tangannya tegak dan kedua tangannya bertumpu di dasar kasur perlahan kutarik pinggang nya dan kutahan tanganku disana. Penisku kembali menghentak lobang kawin nya dari belakang. Terus kuserang maju mundur lobang titit buk endang
“oohh.. buuukk… mpphhh… rrrrrrhhhh..!!!” ujarku dengan sekuat tenaga menggenjot lobang kawin buk endang dari arah belakang.
“ooh.. oohh.. iihhhhh… awwwhhh..” desah buk endang megap megap
Posisi ini makin merangsangku melihat bongkahan pantatnya yang besar itu bergoyang goyang seirama dengan genjotanku. Dan tak tahan lagi, kedua tanganku yang semula menahan pingggang buk endang sekarang meremas kedua buah dada nya.
“awww… bryaaaannnnn.. hhhh..!!!!” jerit buk endang saat payudara nya kuremas kuat. Kedua tanganku seolah kurang cukup memegang buah dadanya yang lumayan gede itu
Sekarang posisi kami sudah mirip dengan gaya anjing kawin. Gigiku gemeltuk menahan kenikmatan ini, semaki kupercepatan genjotanku.. Di lain pihak buk endang tidak mau kalah denganku, dia menggoyangkan pantatnya dengan gerakan memutar, berlawanan dengan sodokan ku yang maju mundur, membuat ejakulasi ku terasa makin cepat datangnya.
Buk endang malah menaikan tubuhnya hingga pinggulnya mendarat di kedua pahaku dan tangannya yang semula menahan tubuhnya di dasar kasur kini dilepaskan nya dan membuat posisi seperti duduk namun membelakangiku. Aku pun kembali menahan pinggang nya agar tubuh nya tidak jatuh ke kasur
“uuhh… enak bryaann.. ohhh.. kamu hebat sayaaanghh… owwww.. hhh.. genjot terussssss!!!” jeritnya tak karuan
Jepitan dinding vaginanya makin mencengkram batang kejantanku. Aku memicingkan mata merasakan seluruh persendianku bergelonjotan, hingga bermuara pada rudalku.
“uuhh… buk endaaangg… goyang terussssss..!!!! anda luar biasaaaaaa…!!!” jeritku
“aku.. akuhhhh.. mau dapet bryannnn.. owhhhhh.,!!” jerit buk endang
Bersambung…