Esok harinya, pada pagi ini reni telah siap menyediakan sarapan untuk suaminya yang akan pergi bekerja, persiapan yang memang biasanya dari subuh reni kerjakan itu untuk melayani sang suami tercintanya.
Pada saat sarapan bersama suaminya …
Ridwan : ma nanti papa pulangnya sore mama betahkan dirumah ?
Reni : iya pa, dibetah-betahin aja pa hehehe !
Ridwan : nanti kalau mama bosan mama main deh kerumah tetangga disebelah !
Reni : iya pa, lihat nanti aja deh pa, nanti mama palingan nyuci dulu sepertinya pa !
Ridwan : yaudah deh ma, papa berangkat dulu ya ma !
Lanjut Ridwan berdiri sambil menerima uluran tangan dari reni yang mengambil sikap untuk menyalami suami suaminya. Kedua pasangan suami istri tersebut memang tinggal berdua saja dirumah yang baru ditempati itu, karna putra semata wayangnya pergi menuntut ilmu ke pesantren dikota, karna memang ayah dari reni adalah seorang kiyai di pesantren tempat putranya menuntut imu agama tersebut.
Setelah suaminya pergi reni pergi kebelakang untuk menjemur cuciannya yang telah dicuci nya menggunakan mesin cuci, setelah pakaian siap untuk dijemur reni pergi kebelakang untuk menjemur pakaian itu diperkarangan belakang rumahnya, kebetulan dikampung ini perkarangan antara rumah buk ida dan reni tidak ada rumah warga yang lain, disisi samping juga sudah di tutupi pagar seng baik itu sisi dari rumah reni ataupun buk ida, kemudian dibelakangnya ditumbuhi semak-semak yang sangat lebat yang mengarah ke sungai yang terdapat didaerah tersebut.
Setelah suaminya pergi reni pergi kebelakang untuk menjemur cuciannya yang telah dicuci nya menggunakan mesin cuci, setelah pakaian siap untuk dijemur reni pergi kebelakang untuk menjemur pakaian itu diperkarangan belakang rumahnya, kebetulan dikampung ini perkarangan antara rumah buk ida dan reni tidak ada rumah warga yang lain, disisi samping juga sudah di tutupi pagar seng baik itu sisi dari rumah reni ataupun buk ida, kemudian dibelakangnya ditumbuhi semak-semak yang sangat lebat yang mengarah ke sungai yang terdapat didaerah tersebut.
Entah disadarinya atau tidak reni melangkah kebelakang dengan kondisi pakaian nya yang hanya memakai daster tanpa ada bra didalamnya, memang kebiasaan reni jika dirumah sering tidak memakai bra dibalik baju yang digunakannya, dikarnakan resah, gerah, ribet jika memakai bra didalam rumah. Apalagi malam tadi reni dan suamminya melakukan hubungan suami istri.
Dengan kondisi yang full sexy reni berjalan kebelakang menuju perkarangan tempat penjemuran pakaiannya, bagaimana tidak dibalik baju dasternya tersebut sangat jelas cetakan putting susu nya, ditambah dengan buah dada yang besar, padat, bagi siapapun yang melihat kondisi reni saat ini akan menelan luda dibuatnya, sangat bergairah, dan sangat menggiurkan boddy aduhai wanita yang memiliki anak satu tersebut.
Pada saat reni menjemur pakaiannya reni tersadar bahwa ada yg memperhatikannya dari arah wc yang berada tepat diujung paling belakang antara rumahnya dengan rumah buk ida, sejujurnya reni penasaran dengan siapa yang ada didalam wc tersebut tapi reni membatalkan niatnya untuk berjalan dan menyelidiki sosok tersebut kearah wc tersebut.
Sebenarnya dari dalam wc kumuh tersebut memang ada sesosok orang yang sedang memperhatikan objek yang ada diluar, objek yang telah jadi idolanya sejak pertama kali perkenalan, objek itu adalah reni wanita yang sedang menjemur pakaiannya.
Dan dari dalam wc tersebut terlihatlah sorang kakek tua dengan badan krempengnya, dia adalah pak somad yang dari tadi sedang mengocok batang pusaka nya yang sangat besar, ukurannya mungkin sebesar botol mineral aqua jika berdiri keras dan jika tidur sbesar tangkai senter, kontol tersebut berwarna hitam legam serta berurat disepanjang batangnya, sangat ngeri bila melihat batang pusaka milik pak tua ini jika keras. Sambil memperhatikan objek didepanya dengan sebelah tangan pak somad memanju-mundurkan batang kemaluannya itu.
Dari dalam wc tersebut pak somad meracau-racau…
“ah ah ah ah montok betul bodi mu neng reni,”
“sabar ya somad junior kita tunggu tanggal mainnya, kita cari kesempatan untuk mendapatkan wanita semok itu,” racau pak somad sambil mengocok
“aduuh putting susu itu rasa ingin ku jilat, ah ah ah pantatnya juga nggk kalah dengan biduan dangdudut yang dulu pernah ku sodok,” racau pak somad yang tak henti-hentinya sambil membayangkan dulu masa lalunya
Dengan cepat tangan tua itu mengocoks batang kemaluannya, cukup lama kocokannya hingga sampai dirasakan denyutan boom pada ujung kemaluannya, ya pertanda yang akan menyemprotkan semburan cairan kentalnya ! pada saat akan menembak, pak somad mengarahkan kedinding wc itu,
“ah ah ah sudah lama aku tidak merasakan nikmat sperti ini,” racau pak somad kembali.
“Aaaah sudah 3tahun lamanya ku tak merasakan gairah seperti ini, akhirnya ah” ucap pak somad sambil mengatur nafasnya.
Memang dari dulu pak somad jarang melakukan seperti ini dikarnakan pak somad sudah berubah, Bahkan pak somad telah berjanjji kepada ida istrinya tidak akan mengulangi kenakalan seprti dulu lagi, dan juga pak somad sebetulnya sekarang sudah tak bergairah lagi diranjang, dikarnakan pengaruh faktor usia. akan tetapi kehadiran Reni dikampung ini membangkitkan gairah kakek tua tersebut. Dan merubah segalanya bagi pak somad si kontol gede itu, beliau merasa gairah mudanya kembali, dan juga badannya terasa muda kembali.
“Aaaah aaaaaaaah “racau pak somad dari dalam wc kumuh itu sambil matanya yang tertutup dan mnoleh keatas atap wc, ada sekitar 10 kali semprotan sperma kental dari kemaluannya lekat didinding wc yang kumuh itu, meski telah mengeluarkan cairan kentalnya kemaluan pak somad masih keras saja, benar benar bukan lelaki tua biasa pak somad ini.
Dalam hatinya pak somad “trimahkasih Reni telah hadir dikampung ini, saya terasa jauh lebih muda dari sebelumnya, dan tunggu reni kamu akan merasakan kenikmatan pusaka ku ini.
Sementara itu didalam rumahnya reni telah selesai mandi dan kini terlihat reni hanya menggunakan handuk, handuknya berukuran sebatas pahanya, handuk yang seakan tak mampu terikat pada dadanya yang jumbo itu, dengan bergegas kemudian reni berjalan kebelakang rumah ingin menjemur hanya satu helai daster yang barusan tadi dipakainya, dengan hati-hati reni membuka pintu belakang lalu melihat disekeliling perkarangan sebelum keluar dari pintu belakang rumahnya.
Dikarnakan saat ini reni sadar akan bodinya yang menggiurkan itu apalagi saat itu hanya menggunakan handuknya maka reni harus memastikan situasi diluar memang sepi dan aman.
Saat sedang memastikan situasi dan juga saat pintu belakang tersebut sedikit dibukaknya lalu reni melihat melihat pak somad yang baru keluar dari wc kumuh yang dibelakang.
Dalam pikiran reni mengapa pak somad di wc itu ?
“ah jangan-jangan bayangan tadi adalah pak somad !” dalam hatinya reni
“ngapain juga ya pak somad didalam wc itu, apakah itu wc masih bisa terpakai ?dan jika tidak apakah tadi beliau bayangan yang sekilas aku lihat, apakah dia melihatku,? Lalu apakah pak somad tertarik ya sama badan ku ?
” ah nggk mungkin ! kan dia sudah tua” (dalam hatinya reni berkata)
Setelah memperhatikan pak somad melangkah keluar dari wc tersebut dengan hanya memakai kain sarungnya reni melihat ada yang lain menonjol dibalik sarungnya, tonjolannya besar sebesar senter diselangkangannya yang berayun-ayun seirama dengan setiap langkah kakinya, sesungguhnya reni penasaran dengan yang dilihatnya saat itu.
“aist apa itu, nggk mungkin itu kmaluan pak somad, mana ada, lagian dia kan udah tua!” (ucap reni dalam hatinya)
Setelah menunggu pak somad masuk kedalam kerumahnya, reni kemudian lansung bergegas keluar untuk menjemur sehelai baju daster yang ada ditangannya saat itu, lalu selesai dijemurnya pakaian itu reni melihat kembali ke WC tempat pak somad keluar tadi, dengan hati yang penasaran dengan wc-nya seperti apa? Lantas membuat reni berjalan kearah wc tersebut, sungguh beraninya reni kesana dan juga saat itu badannya hanya dibaluti handuk yang sesungguhnya tak mampu menutup tubuhnya yang aduhai itu.
Sebelum ke arah wc itu reni juga merasa kalau kampung tempatnya tinggal ini suasananya sepi dan ditambah lagi disekeliling belakang rumahnya yang sudah dipagar atap seeng jadi reni beranikan saja ke arah wc tersebut, lagi pula tak ada warga yg akan melihat selain keluarga pak somad.
Kemudian sesampainya diwC itu reni melihat disekitar dalamnya, sepertinya wc tersebut memang telah berhenti beroperasi, tak’ada air, juga kerannya sudah patah-patah, padahal wcnya cukup besar, dan juga lantainya masih terbilang bagus dan tidak kumuh-kumuh juga, tapi apa yang dilakukan pak somad didalam ini barusan ?(tanya reni dalam hati)
Lalu reni kembali keluar, pada saat melangkah keluar, seketika pandangannya berhenti kearah dinding, sebagai wanita yang telah bersuami tentunya reni merasa tidak asing dengan cairan kental yang tertempel didinding wc tersebut, saat reni mendekati cairan itu reni lansung mencolek cairan kental itu mengggunakan telunjuknya, lalu reni mendekatkan kearah hidungnya, baunya nya sangat menyengat, serta membangkitkan birahi reni.
“ya benar, tidak salah lagi ini sperma !” kata reni dalam hati
“tapi kenapa bisa sebanyak ini, wooow ?” kata reni penasaran dalam hatinya
“apa mungkin ini ulah pak somad ?, ah mana mungkin” kata reni tambah penasaran
Semakin penasaran saat itu reni dibuatnya, didalam benaknya nggk mungkin laki-laki yang setua pak somad masih memiliki cairan kental sperti ini di kemaluannya dan juga volume airnya sunggulah banyak bahkan suaminya tak sebanyak itu,
“Mana mungkin kerjaan pak somad, jangankan ada cairan kental nya, berdiri saja tidak mungkin, sungguh tidak mungkin.( Pikir reni berlalu saat itu…)
Kemudian reni pergi keluar wc tersebut meninggalkan dinding dengan cairan kental yang membuat nya bertanya Tanya siapakah laki-laki yang menumpahkan cairannya pada pagi ini, ataukah pagi tadi saat menjemur pakaiannya sosok bayangan yang tak sengaja di lihatnya tadi adalah laki-laki tersebut, dalam penasarannya reni juga yakin mungkin laki-laki itu melihat tubuhnya tanpa bra pagi tadi. Dan apakah itu pak somad ? ah sudahlah,
Kemudian reni kembali bergegas masuk kedalam rumahnya ….
Kemuudian…
Pada siang hari ini reni terasa sangat bosan dirumah nya seorang diri, pada saat reni melihat hpnya ternyata paket internet yang ada dihp nya telah habis, dengan melangkah kedalam kamarnya reni ingin mengganti bajunya terlebih dahulu karna reni berencana akan pergi ke konter untuk mengisi paket internet di hp nya,
Sepulangnya reni dari konter yang memang tak jauh dari rumahnya, reni disapah oleh buk nining yang kemarin sudah reni kenal.
““hai mbak reni cantik ! dari mana mbak ?” sapa buk nining
“iya buk nining, ini dari konter sana buk, habis beli paket internet nih buk,” jawab reni dengan logat imutnya ke buk nining
“oh gt ya mbak, oh iya mbak, begini mbak reni, kampung kita kan minggu depan ulangtahun, kebetulan saya ditunjuk pak rt untuk membentuk panitia acranya, jadi saya kesini mau mengajak mbak reni ikut menjadi peanitia acaranya, mau ya mbak?” ucap bu nining ke reni
“hmm gmana ya buk, bukannya nggk mau sih buk, saya belum pernah jadi panitia acara sebelumnya loh buk” jawab reni
“memangnya apa saja acara nya ya buk ? Tanya reni
“acara nya biasa aja kok mbak, sorenya kita makan bersama orang kampung sini, lalu malamnya kita dangdutan mbak” jawab buk nining
“Kita sebagai penitia cuman memantau saja mbak soalnya saat makan bersama juga sudah saya pilih koki untuk memasaknya” ucap buk nining
“Kemudian saat dangdutan juga kita hanya memantau agar acaranya berjalan dengan meriah mbak hehehe” jawab buk nining kembali.
Karena sekarang dirinya berada di daerah tersebut, tanpa berpikir panjang, reni meng-iya-kan saja buku nining tersebut.
“kamu udah gabung kan aku” ucap reni
“gtu donk cantik, nanti pasti banyak yang datang kalau kamu panitianya loh” ucap buk nining
“heheheh ibuk bisa aja, yaudah ibuk, saya ijin pulang dulu ya buk” ucap reni
Sesampainya Reni di dalam rumah tiba-tiba ada notifikasi pesan di ponselnya, saat di ceknya ternyata pak bagas.…
(pak bagas : neng, ini bapak neng, pak bagaas)
(pak bagas : neng lagi ngapain Vc yuk neng, bapak kepikiran neng reni terus saat terakhir kita diwarung neng)
Mengetahui bahwa pesan tersebut dari pak bagas juga reni men-save no tersebut tanpa membalasnya, sejujurnya reni saat diwarung kemarin memang bertujuan mengisengi pak bagas saja.
Kemudian pada saat di dalam kamarnya reni membuka akun tiktok dari dalam hpnya, reni dari tadi memang punya rencana untuk live di medsos tersebut, sebelum live reni tak lupa mengganti bajunya dengan baju yang sangat seksi, baju yang dipakai reni saat ini berupa tanktop biasa berwarna hitam dengan juga mengenakan bra didalamnya.
Biasanya reni memang menghabiskan waktunya untuk live dimedsos tersebut, bahkan kadang-kadang ada izin/penonton yang baik hatinya memberi “paus” ke reni saat live. Memang suaminya jarang melihat hp nya reni, dan jika suaminya ada dirumah reni pun tidak akan live di medsos tersebut, reni hanya melakukan live di belakang suaminya selama ini.
Pada saat ini telah berjalan dua jam lebih selama live berjalan bahkan ada yang berkomentar aneh-aneh kepadanya tapi hanya dibalas senyuman manisnya. Banyak juga yang berkomentar
“tumpahkan bh nya tante”,
ada juga yang berkomentar “nenen donk tante,”
ada juga yang menjanjikan “paus” jika reni melepas pakaiannnya,
Bagaimana tidak mempersona saat live reni sungguh sangat menggiurkan bagi kaum lelaki yang melihatnya.
Semua penonton sangat banyak yang mampir pada live reni padahal saat itu reni cuma senyum-senyum saja didepan kameranya sambil membaca dan menjawab komentar para penontonnya, akan tetapi penontonnya makin lama makin banyak, memang semuanya telah terhipnotis akan kecantikan reni ditambah reni mempunyai senyum yang menawan.
Beberapa waktu kemudian saat reni berdiri pergi kedapur untuk mengambil minum semua bersorak ria dikomentar bahkan banyak love yang berterbangan di kamerannya, semua terpesona saat reni memperlihatkan bodinya yang cantik itu saat berdiri, meskipun saat itu reni menggunakan tanktop dan tidak telanjang.
Reni juga mengaku tak berani live yang lebih nakal di medsos tersebut, lagi-lagi hanya dia orang gila yang mau memperlihatkan tubuhnya di hadapan jutaan umat manusia itu.
Setelah tiga jam lebih Reni live di Tiktok, Reni bergegas mengakhiri live-nya dan tentunya berpamitan kepada para penontonnya.
“hai semuanya kita sambung besok lagi ya, soalnya udah tiga jam lebih nih aku live, bye semua, see you, muach” ucap reni ke semua penontonnya.
Bersambung…