Cerita Sex Ibuku Hamil Oleh Pria Selain Ayahku Part 4 – Siang hari itu menjadi siang yang menyedihkan bagi bayu. Ketika dia bersama sang mama pergi meninggalkan rumah kakek-neneknya, kakek dan neneknya melihat begitu saja sambil terheran-heran. Bayu yang melihat wajah kakek-neneknya hanya terdiam membisu. Anak itu kini sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi kepada kedua orang tuanya. Dia juga bingung sang mama yang menyeret dirinya hendak mengajak pergi kemana. Langkah bayu dan sang mama begitu terburu-buru hingga yang melihat mereka pasti bertanya-tanya, termasuk pak bejo yang kebetulan berada di sekitar mereka.
“Hey bayu! Kamu mau kemana? sahut pak bejo melihat bayu bersama sang mama “Gak tahu nih pak, mama mau kemana” jawab bayu Pak bejo hanya terdiam melihat bayu bersama mamanya yang berjalan semakin jauh. Sementara bayu hanya mengikut kemana sang mama menuntunnya pergi.
“Ma, kita mau kemana?” tanya bayu menatap mata sang mama yang masih sembap “kita mau pulang ke jakarta bayu” ucap nia sambil berjalan tergesa-gesa bersama putranya “Kok gak bareng papa, ma? tanya bayu kembali “Gak usah. Papa kamu itu udah jahat sama mama”
Tak lama kemudian melintas di depan keduanya sebuah mobil angkutan pedesaan. Keduanya naik angkutan tersebut. Di dalam angkutan itu Bayu tak sempat bertanya kembali kepada sang mama. Ia hanya terdiam mengikut kemana kendaraan umum itu akan membawanya bersama sang mama.
Dan ternyata, bayu dan mamanya turun di trayek terakhir angkutan tersebut, yaitu sebuah terminal bayangan yang tak begitu banyak bus besar di sana. Bersama mamanya lalu bayu berkeliling mencari bus tujuan jakarta. Selama berkeliling kesana kemari para supir dan lelaki di terminal memperhatikan bayu dan sang mama. Namun, keduanya tidak begitu peduli.
Ngocoks Mereka begitu tergesa-gesa sehingga tak menggubris orang yang yang memperhatikan mereka. Pada akhirnya sampailah mereka di bus yang mereka cari-cari. Naiklah keduanya. Di dalam bus, suasana tidak begitu ramai penumpang. Bayu dan mamanya memilih sepasang kursi di sisi kanan bagian tengah bus. Mereka duduk dan mengambil nafas sembari menunggu bus berangkat.
Di sisi lain, ayah bayu, haris, sedang duduk di ranjang, tempat istri dan anaknya tidur semalam. Ia terengah-engah usai bertengkar dengan sang istri. Tak lama ayah dan ibunya beranjak ke atas, tempat haris berada. Mereka bertanya kepada haris mengapa nia dan bayu pergi begitu terburu-buru meninggalkan rumah.
“Ris, itu kenapa istri dan anakmu pergi begitu tergesa-gesa?” tanya ibu haris agak panik
“Aku habis bertengkar sama nia bu. Aku marahin dia. Dan gak hanya itu aku juga menampar istriku bu… ” ucap haris pelan
“Astagfirullah riss…. sebenarnya ada masalah apa kamu dengan istri kamu sampai-sampai harus bertengkar di rumah ayah-ibumu?” tanya ibu haris dengan wajah terkejut
“Iya kamu ris..,, baru datang kok kamu langsung marah-marah…. sampai nampar istri kamu lagi. Itu kan keterlaluan ris” ucap ayah haris dengan nada agak meninggi
“heem… gak ada apa-apa kok bu, pak. Cuma salah paham aja”
“Gak ada apa-apa bagaimana ris? Kamu saja sampai menampar istrimu nak..” ucap ibu haris kecewa
“Seumur hidup aja ayahmu ini kalau bertengkar sama ibumu gak sampai main fisik ris..” ucap ayah haris menegur anaknya
“Yaudah deh pak, saya pamit pulang ke jakarta” ucap haris malas sambil mengambil sisa bawaan istri dan anaknya yang masih tertinggal
“Oh ya, apa anakmu tadi melihat kamu bertengkar dengan istrimu?” tanya ibu haris penasaran
“Kayaknya sih iya bu. Tapi, gak tahu juga deh bu. Yaudah ayah.. ibu.. aku pamit balik ke jakarta dulu” ucap haris pamit kepada kedua orang tuanya.
“Aduuhh nak… nakk.. kasian sekali cucuku itu apalagi kalau sampai dia tahu orang tuanya bertengkar” ucap ibu haris sambil menyalami sang anak
“Kamu usahain perbaikin hubungan kamu sama istrimu ris… kasian bayu kalau kejadian seperti sekarang ini” ucap ayah haris
Haris kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya. Orang tua haris pun mengantar haris sampai ke mobilnya. Sesampai di mobil, haris langsung menyalakan mesin mobilnya dan menginjak gas sembari memberi ucapan dan lambaian perpisahan kepada orang tuanya.
Setelah itu orang tua haris kembali masuk ke rumah. Hanya saja, tiba-tiba pak bejo menghampiri ayah haris, pak paijo.
“Pak paijo, pak paijo…..” ucap pak bejo memanggil
“Ada apa jo?” tanya pak paijo heran
“Itu tadi saya lihat nia dan bayu terburu-buru, mau kemana ya pak?”
“Oh itu. Nia habis bertengkar sama anakku” ucap pak paijo pelan
“Lah kok bisa gitu pak?”
“Gak tahu deh jo kalau itu. Aku juga gak ngerti” ucap pak paijo kembali
“Yahh kita gak bisa genjot nia lagi dong kalau begitu pak”
“aduhh jo jo… kamu daripada mikirin begituan mendingan kamu lanjutin tuh pekerjaanmu” ucap pak paijo agak kesal.
“Yaudah deh pak. Kalau begitu saya permisi bekerja lagi”
Pak paijo usai meladeni buruh taninya kembali masuk ke rumahnya. Dia memilih duduk di kursi ruang tamu sambil memikirkan sesuatu. Sementara istrinya sedang sibuk memasak makan siang yang sempat tertunda di dapur.
“Adduhhh hariss… hariss…. kamu ngerusak kesenangan bapakmu saja nak..”
“Hemmm………. kayaknya sih asyik juga kalau sampai anakku bercerai dengan istrinya”
“Tapi, masa iya sih ada seorang bapak yang pengen anaknya bercerai” pikir pak paijo
##########
Sementara bayu dan mamanya sudah berada di dalam bus yang sedang melakukan perjalanan menuju jakarta. Mereka duduk berdua di sepasang kursi yang cukup terawat. Bayu duduk dekat jendela. Sementara sang mama di sebelahnya. Bayu terdiam begitu juga sang mama sejak bus tersebut berangkat. Keduanya sama-sama memikirkan peristiwa yang baru saja terjadi.
“De… kalau kamu disuruh milih, kamu pilih mama atau papa?” ucap nia tiba-tiba menoleh kepada bayu
“Hemmm dua-duanya ma” jawab bayu agak terkejut
“Gak bisa de, kamu harus pilih salah satu” ucap nia tegas
“Heemmm gak boleh dua-duanya ya ma?”
“Gak boleh de…” ucap nia kembali
“Heemmm mama deh. Soalnya mama lebih deket sama aku ketimbang papa” sahut bayu sempat berpikir sebentar
“Oh” ucap sang mama menghela nafas
Bayu tidak mengerti dengan pertanyaan sang mama. Dia menduga-duga sepertinya orang tuanya akan berpisah. Menurutnya, pertanyaan sang mama berkaitan dengan dia harus memilih tinggal dengan siapa. Anak itu kini begitu cemas usai berpikir demikian. Sepanjang perjalanan dia hanya diam dan tak lama ia duduk tertidur.
Sementara mama bayu, nia, sibuk memikirkan sesuatu sehingga membuat ia lebih banyak diam. Persoalan yang dihadapinya membuat dia amat terbebani. Ia sedang berpikir bagaimana langkah selanjutnya setelah bertengkar dengan sang suami. Ia mempertimbangkan apakah akan lebih memilih berpisah atau tidak dengan suaminya. Selain itu Ia juga berpikir bagaimana nasib anaknya nanti. Tiba-tiba seorang kondektur bus menyapa nia.
“bu, bu, maaf bu, ongkos perjalanannya mana bu?” ucap kondektur tersebut menyapa
“Eh iya pak… maaf. Sebentar….” ucap nia sambil memeriksa tasnya
“Gila nih ibu montok amat. Kalau gue jadi suaminya sebulan deh gue libur di rumah terus. Gua kelonin tiap hari dahh habis ituu” ucap kondektur dalam hati
“Ini pak…” ucap nia sambil memberi uang kepada kondektur tersebut
“Oh ya makasih bu”
Sungguh beruntung nia. Dia sempat panik tidak ada uang untuk membayar ongkos bus. Untung saja di tasnya masih ada sisa uang belanja bulanan yang diberikan suaminya. Ia berikan secukupnya kepada kondektur bus. Setelah itu nia kembali terdiam melamun. Rasa kantuk pun muncul akibat lama melamun. Wanita itu menyusul putranya yang sudah tertidur lebih dulu.
………………………………………….
Sore hari……
“Bu, bu, ibu, maaf bu, kita sudah sampai nih bu di tujuan akhir nih” ucap kondektur bus sambil menepuk pundak nia pelan
“Eh??? Udah nyampe ya pak?” tanya nia kebingungan usai bangun dari tidurnya sepanjang perjalanan
“Iya nih bu” ucap kondektur yang kemudian pergi meninggalkan nia
“Bayu…. adee… de…. bangun de… kita udah nyampe di jakarta nih” ucap nia mengelus rambut putranya
“Hoaaahheeeemmm udah nyampee ya maa?” tanya bayu yang matanya masih terlihat mengantuk
“Iyaa de… yuk kita turun” ucap nia sambil memegang tasnya
“Iya maa…”
Bayu dan mamanya akhirnya sampai di Jakarta. Mereka tiba di sebuah terminal besar yang cukup tertata. Setelah itu bayu dituntun mamanya turun dari bus yang mereka naikki. Keduanya lalu mencari taksi untuk pulang ke rumah. Ketika keduanya mencari taksi, lagi-lagi para lelaki di sekeliling terminal memperhatikan mereka. Hanya saja bayu dan mamanya terlalu sibuk mencari taksi sehingga tak menyadari hal itu. Tak beberapa lama mereka menemukan taksi yang mereka cari. Lalu bergegaslah keduanya masuk dan pergi dengan taksi tersebut menuju rumah yang ditinggalkan. Tidak ada percakapan sama sekali di dalam taksi. Keduanya masih saja terdiam. Sesampai di depan rumah dengan menggunakan taksi, bayu dan mamanya masuk ke rumah. Hanya saja bayu agak heran ketika sang mama meminta supir taksi menunggu sebentar. Bergegas masuklah bayu dan mamanya ke rumah. Namun, langkah keduanya terhenti karena pintu masuk rumah terkunci. Bayu memperhatikan sang mama sedang mengambil sesuatu di tas, ternyata sebuah kunci duplikat pintu rumahnya. Lalu mamanya membuka pintu dengan kunci tersebut. Alhasil, pintu pun terbuka. Keduanya lekas masuk ke rumah.
Bayu terduduk di sofa ruang tamu. Sementara mamanya langsung masuk ke kamar.Di kamar, nia mengambil sebagian pakaiannya. Ia juga mengambil sebuah koper agak besar. Lalu ia masukkan pakaiannya tersebut ke koper. Tak lupa Ia mengambil uang simpanannya di lemari. Setelah itu ia lekas keluar kamar dengan membawa kopernya.
“Bayu.., kamu ambil sana gih sebagian pakaian kamu di kamar. Eh iya, jangan lupa seragam dan perlengkapan sekolah kamu diambil juga. Terus masukkin ke ransel kamu yang gedean” ucap nia kepada sang putra
“Kita mau kemana memangnya, ma?” tanya bayu penasaran
“Yaudah gak usah banyak tanya, ambil aja dulu deh sana..” ucap nia agak kesal
Mendengar ucapan sang mama, bayu langsung menuju kamarnya. Ia menuruti apa yang diucapkan mamanya. Ia ambil ranselnya yang berukuran besar. Lalu ia ambil sebagian pakaiannya dan memasukkan pakaian tersebut ke ransel. Tak lupa ia memasukkan seragam sekolahnya. Hanya saja, ia sedikit bingung dengan perlengkapan sekolah, seperti buku pelajaran dan sepatunya. Ia lalu keluar kamarnya sebentar.
“Ma, tapi buku sekolah, kaos kaki, dan sepatu sekolahku gimana? gak bisa dimasukkin semua ke ransel” sahut bayu kepada mamanya yang sedang menunggu di ruang tamu.
“Yaudah kalo kaos kaki dan sepatu, kamu bungkus dalam satu plastik gede. Kamu ambil plastiknya di dapur. Kalau masalah buku kamu, nanti belakangan aja mama yang ambil”
“Oh yaudah kalo gitu”
“Yaudah cepet de… jangan lama-lama..” ucap nia mengingatkan putranya
Bayu lalu melakukan apa yang diucapkan sang mama. Ia terlebih dahulu mengambil plastik berukuran besar di dapur. Lalu ia kembali ke kamarnya. Di dalam kamar ia masukkan sepatu sekolah dan kaos kakinya ke dalam plastik tersebut. Buku pelajaran yang sebenarnya sudah ia persiapkan untuk dibawa, ia tinggalkan begitu saja. Setelah selesai ia keluar kamarnya. Ia melihat sang mama sedang menunggu di ruang tamu. Ia hampiri mamanya dengan ransel yang terlihat penuh dipunggungnya. Sementara tangan kanannya membawa plastik yang berisikan sepatu dan kaos kakinya.
“Berat ya de?” tanya nia kepada putranya
“Iya ma…”
“Yaudah kamu buruan gih taruh di bagasi taksi”
Bayu berjalan lebih dulu. Di belakangnya menyusul sang mama. Anak itu berjalan tergesa-gesa membawa barang bawaannya yang berat menuju taksi yang masih menunggu di depan rumahnya. Supir taksi yang sedang menunggu dan bersandar di taksinya lantas langsung membuka bagasi. Lalu secara bergantian bayu dan mamanya memasukkan barang bawaan mereka ke bagasi. Setelah barang keduanya terisi di bagasi, supir taksi lekas menutupnya. Mereka lantas bersamaan masuk ke taksi. Berangkatlah taksi tersebut. Di dalam taksi bayu bertanya-tanya dalam hati sebenarnya dia mau kemana bersama sang mama.
“Ma, kita mau kemana?” tanya bayu polos
“Yaudah kamu ngikut aja. Kita pergi gak terlalu dari rumah kok” ucap sang mama
Mamanya berkata demikian, bayu mengangguk saja. Dia lalu lebih melihat pemandangan di luar jendela taksi. Tak beberapa lama taksinya berhenti.
“Pak tunggu sebentar ya” ucap mama bayu kepada supir taksi
“Bayu di sini dulu ya” ucap mamanya
Bayu menunggu di dalam taksi selagi mamanya berada di luar. Dia melihat mamanya memasuki sebuah rumah bercat putih yang begitu sederhana. Tidak begitu lama, sang mama sudah kembali ke taksi. Mamanya menyuruh supir taksi untuk berjalan kembali. Namun tak beberapa jauh dari lokasi tersebut taksi itu berhenti lagi. Dan lagi-lagi mamanya keluar dari taksi dan masuk ke sebuah rumah. Hal itu terjadi berulang-ulang sehingga membuat bayu amat penasaran. Namun, di sebuah pemberhentian. Mamanya kembali keluar dari taksi. Agak lebih lama dari sebelumnya, kemudian mamanya membuka pintu taksi. Bayu mengira sang mama akan melakukan hal serupa seperti sebelumnya.
“De, yuk kita keluar. Ambil barang bawaan kamu” ucap sang mama
“Iya ma” jawab bayu mengangguk
Kala senja yang hendak berganti malam, bayu bersama mamanya mengambil barang bawaan yang berada di bagasi taksi. Setelah itu mamanya membayar taksi yang mereka sudah gunakan sejak berada di terminal. Sambil memikul barang bawaan yang berat, bayu mengikuti langkah mamanya ke sebuah rumah sederhana, namun memiliki halaman yang cukup luas. Di halaman rumah tersebut terdapat pepohonan dan bangunan memanjang yang masing-masing memiliki pintu dan jendela. Bayu berpikir itu merupakan tempat kos. Setelah itu Bayu dan mamanya disambut seorang lelaki paruh baya bernama pak broto.
Dia berkulit sawo matang. Urat-urat tangannya sedikit menonjol. Bibirnya memberi kesan ia merupakan perokok berat. Usia pak broto genap setengah abad. Ia seorang duda yang sudah lama ditinggal mati istrinya. Ia juga tidak memiliki anak. Pak broto berprofesi sebagai seorang pengusaha kuliner. Tempat usaha kulinernya cukup jauh dari tempat dia tinggal. Hanya saja, ia memiliki orang yang dipercayainya mengurus usaha kulinernya. Sementara di rumahnya yang tampak sederhana dan bertingkat dua, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan merawat ikan peliharaan dan ayam jago miliknya. Selain itu, di rumahnya pak broto memiliki beberapa tempat kos yang ia sewakan.
“… Mari bu.. saya tunjukkan tempat kos ibu” ucap pak broto menyambut ibu dan anak tersebut
“Iya pak”
“Nah, bayu ini namanya pak broto. Dia pemilik rumah dan tempat kos ini. Mulai malam ini kita sementara tinggal di sini ya” ucap nia kepada putranya
Bayu terheran-heran mengapa dia harus tinggal di tempat kos. Padahal, dia memiliki rumah. Dalam pikirnya mungkin benar mama dan papanya akan segera berpisah. Anak itu berjalan bersama mamanya dan pak broto. Ia dan sang mama dibimbing oleh pak broto ke sebuah bangunan memanjang ke samping yang dirinya baru saja lihat. Ternyata tempat tersebut ialah tempat kos dimana bayu akan tinggal bersama mamanya untuk sementara waktu.
“Nah ini tempat kos ibu nia. Ini ada ruang kecil untuk menerima tamu. Di dalamnya ada satu kamar lengkap dengan kamar mandi dan dapur kecil” ucap pak broto membuka pintu tempat kos bayu dan mamanya.
“Makasih banyak ya pak” ucap nia dengan senyum manisnya
“Iya sama-sama. Eh iya bu, Jangan lupa biayanya ya” ucap pak broto mengingatkan
Pak broto langsung meninggalkan bayu dan mamanya. Sementara bayu dan mamanya langsung bergegas masuk ke tempat kos mereka. Di ruang depan terasa begitu hampa tanpa kursi dan meja. Hanya lantai yang siap digelar sebuah tikar atau karpet jika ingin duduk. Di dalam kamar kos, terdapat satu ranjang dan lemari pakaian mini. Di dapurnya hanya terdapat tempat mencuci piring dan rak piring kecil. Kamar mandinyapun seperti kamar mandi biasa yang terdapat sebuah gayung dan bak yang berisi air. Sementara bayu dan mamanya sedang duduk selonjoran di lantai ruangan depan. Bayu berbicara dengan mamanya.
“Ma, kenapa sih kita musti tinggal di sini? Kita kan punya rumah” tanya bayu jenuh
“Heemm mama kan udah bilang, papa kamu itu jahat udah bikin mama nangis. Kamu lihat sendiri, kan? Jadi, tidak ada alasan lagi buat mama tinggal sama papa” terang nia
“Kok gitu sih ma? ayo dong ma…. ayo kita balik lagi aja ke rumah” ucap bayu merengek memaksa
“Bayu! Yaudah sana kamu tinggal sama papa kamu aja!” nia memarahi anaknya
“Emmm maaf ma… bukan begitu. Tapi, nanti aku sekolah bagaimana? Kan sekolahku jadi jauh begini.
“Bayu… bayu…. nanti mama antar kamu deh” ucap nia kepada anaknya
“Buku aku bagaimana ma?” tanya bayu
“Nanti malam mama ambil” jawab nia
“Yaudah kalo begitu ma..”
Keduanya pun asyik bercakap-cakap sembari beristirahat sejenak hingga malam pun tiba
##########
Malam harinya….
Haris sebenarnya sudah lebih dulu tiba di Jakarta ketimbang istri dan anaknya yang menggunakan kendaraan umum. Hanya saja, dia tidak langsung pulang ke rumah. Dia memilih bertemu rani, selingkuhannya, di sebuah tempat makan. Keduanya asyik bercakap-cakap. Di wajah haris tidak ada rasa bersalah sama sekali setelah bertengkar hebat dan menampar istrinya. Tiba-tiba tak lama raut wajahnya berubah.
“Eh sayang, aku mau cerita. Aku barusan dari tempat ayah-ibuku. Di sana, ada istri dan anakku juga.. emmm…”
“Terus? Kamu mau ngomong apa sih” tanya rani penasaran
“Emmm aku habis bertengkar sama istriku … Malahan aku menampar dia juga”
“Astagaa hariss, kok kamu bisa begitu? oke, kamu berhubungan sama aku, tetapi gak sebegitunya juga kamu memperlakukan istri kamu” ucap rani terkaget
“Terus anak kamu tahu?” tanya rani
“Kayaknya sih tahu”
“Addduhhhhh harisss… harisss… kalau udah begini yang kasian tuh anak kamu” ucap rani kecewa
“Ya mau gimana lagi…” sahut haris pasrah
“Yaudah sekarang kamu temuin mereka. Kalau udah clear masalahnya baru kamu temuin aku”
“Tapi?”
“Yang terpenting sekarang anak kamu. Kamu pikirkan perasaannya bagaimana. Udah istri kamu gak bekerja lagi. Nanti kalau kamu pisah sama istri bagaimana nasib dia ris…? Dia yang bakal jadi korban utamanya” ucap rani mengingatkan
“Yaudah gih sana kamu temuin istri sama anak kamu”
“Yaudah aku pamit duluan..” ucap haris berpamitan dengan rani
Haris pergi meninggalkan rani seorang diri. Dia bertekad untuk pulang dan menyelesaikan urusan rumah tangganya. Hanya saja itu bukan demi keutuhan keluarganya, tetapi demi rani. Sungguh aneh lelaki itu. Pulanglah haris ke rumahnya dengan menggunakan mobil pribadi yang biasa digunakan.
Sementara rani yang ditinggal seorang diri, bertemu seorang lelaki yang dikenalnya……………..
“De, kamu mandi dulu gih. Habis mandi nanti kamu jangan kemana-mana ya. Di sini aja. Mama mau ngambil buku kamu sekarang” ucap nia pada putranya
“Iya ma” jawab bayu mengangguk
Nia malam itu mengenakan kaos bertangan panjang yang longgar dan tertutup setelah membersihkan dirinya. Ia lalu membawa ransel anaknya yang berukuran besar. Dia berencana pulang ke rumah. Dia ingin mengambil buku pelajaran milik putranya yang masih tertinggal. Sebenarnya ia ingin naik taksi demi keamanan, meskipun jaraknya dekat. Hanya saja, uangnya tidak begitu mencukupi. Begitu juga dengan naik bajaj yang dikiranya lebih mahal ketimbang naik angkutan umum. Dia saja belum bayar tempat kosnya. Sebab, pada awalnya ia mencari kontrakan, namun biayanya terlalu mahal. Ia beralih mencari tempat kos. Hanya saja juga di semua tempat kos yang ditemuinya, meminta pembayaran langsung untuk sebulan pertama. Beruntung pak broto, pemilik kosnya, adalah orang baik. Dia diizinkan menggunakan terlebih dahulu. Masalah pembayaran dapat ia bayarkan pada akhir bulan. Sejak saat itu nia mulai berpikir untuk bekerja kembali guna membiayai hidup sang anak dan dirinya, termasuk membayar kosnya
Dengan pakaian rapi dan tertutup, keluarlah nia dari kamar kosnya. Ia memakai alas kaki yang sama ketika baru datang. Ia lalu berjalan ke luar halaman tempat kosnya berada. Setelah itu ia menunggu angkutan umum yang masih melintas. Ketika sebuah angkutan umum melintas di depannya, ia berhentikan angkutan umum tersebut. Naiklah dirinya. Angkutan umum yang ia naikki kebanyakan berpenumpang pria. Di dalam angkutan tersebut beberapa penumpang pria memandangnya. Mungkin, mereka terkagum dengan kecantikan wajahnya, bukan bentuk tubuhnya yang sudah ia tutupi. Meskipun begitu, nia tidak terlalu mempedulikannya. Ia sibuk memandangi pemandangan di luar angkutan umum tersebut. Ia melihat kesana-kemari.
Lalu, tanpa begitu terasa tibalah nia di daerah rumahnya. Setelah itu ia turun dari angkutan umum. Dia berjalan kaki menuju rumahnya. Jalan menuju ke rumahnya dari tempat ia turun dari angkutan umum cukup dekat sehingga dirinya sampai di depan rumah begitu cepat. Ia melihat mobil suaminya terparkir di dalam. Lantas Ia lekas masuk. Pintunya yang tidak dikuncil oleh suaminya membuat nia amat mudah masuk ke rumahnya. Sesampai di dalam, nia langsung menuju ke kamar anaknya. Di sana, tepatnya meja belajar sang anak, ia temukan buku-buku yang tak sempat dibawa. Buku-buku itu kemudian ia masukkan ke dalam ransel anaknya yang ia bawa. Selesai memasukkan buku-buku, ia keluar kamar anaknya dengan ransel tersebut. Tiba-tiba ia berpapasan dengan suaminya yang juga keluar dari kamar.
“Ma? Mama, kamu di sini? Sapa haris
Nia tidak mempedulikan sapaan suaminya. Ia lebih memilih berjalan melewati suaminya. Akan tetapi, haris menahan nia.
“Ma, tunggu sebentar ma, aku mau ngomong” ucap haris
“Ngomong apalagi sih mas? semuanya udah jelas kok. Aku mau pisah sama kamu mas”
“Kalau itu aku sudah tahu maa… Bukan masalah itu kok” ucap haris kembali
“Terus masalah apa lagi sih mas? Oh jadinya kita ini sebenarnya banyak masalah ya mas?”
“Coba dengerin aku sebentar maa.. Aku tahu nantinya bayu bakal ikut kamu saat kita resmi berpisah, tetapi tolong beri aku hak untuk mengurus bayu juga maa.. Bayu kan anakku juga” terang haris
“Bagus deh kalau begitu. Aku juga sudah muak sama kelakuan kamu mas”
“Kalau masalah bayu itu terserah kamu mas. Kamu gak ngurusin juga gapapa kok. Aku masih sanggup ngurus bayu” ucap nia kesal
“Serius ma, kamu sanggup? Yang menggugat cerai nanti kan kamu, itu saja kamu sudah terbebani ma”
“Hey mas, ingat ya dulu aku pernah kerja mas sebelum akhirnya aku mengundurkan diri demi mengurus kamu dan bayu. Jadi jangan dikira aku gak bisa apa-apa ya mas” ucap nia dengan nada meninggi
“Oke, oke, baiklah kalo itu memang mau kamu ma. Tapi aku mohon terima ini untuk keperluan bayu” ucap haris sambil memberi sejumlah uang yang cukup banyak ke nia
“Udah kan mas? Udah selesai,kan? Aku mau buru-buru pergi” ucap nia sambil meninggalkan suaminya
Nia pergi meninggalkan suaminya di rumah yang pernah dia tempati. Lantas Ia berjalan kembali ke tempat dimana ia turun dari angkutan umum. Sembari menunggu angkutan yang belum tiba, nia berpikir sesaat. Dia tidak pernah menyangka rumah tangganya akan jadi seperti ini. Cukup risau hatinya memprediksi bagaimana kehidupan dirinya bersama sang anak ke depannya. Belum lagi ia memikirkan biaya keperluan untuk menggugat cerai suaminya. Makin pusinglah pikirannya. Tak lama tibalah angkutan umum yang ditunggu-tunggu nia. Masuklah ia ke dalam angkutan umum tersebut. Di dalam angkutan umum ia kembali berpikir. Ia memikirkan dimana ia akan bekerja kembali. Sedangkan, dirinya sudah cukup lama tidak bekerja. Di lain hal, hatinya cukup merasa lega sang suami masih peduli pada anaknya.
Sementara bayu di tempat tinggal barunya sedang berdiam diri di kamar, tepat di atas kasurnya seusai membersihkan dirinya. Dengan piyama yang sedang dikenakannya, dia menunggu sang mama kembali membawa buku-bukunya. Sambil menunggu, ia berpikir apa penyebab orang tuanya bisa bertengkar. Ia juga heran mengapa papanya bisa-bisa menampar mamanya. Pada dasarnya ia ingin tahu sebenarnya ada apa di balik semua masalah yang ia alami. Ketika sedang sibuk berpikir, mamanya pulang.
“Bayu…. de… ade… kamu dimana?” panggil nia setelah masuk ke tempat tinggal barunya.
“Di kamar ma” sahut bayu
“Oh kamu di situ. Nih mama bawain nasi goreng dan air mineral” ucap nia yang sempat membelinya dalam perjalanan pulang.
“Iya ma…” ucap bayu sambil menerimanya
“Nih juga buku-buku kamu. Banyak banget sih buku-buku kamu de..” ucap nia menurunkan ransel milik bayu
“Makasih ya ma. Hmmm ma aku makan ya” ucap bayu sambil mengunyah nasi goreng di atas tempat tidur.
“Eh jangan makan di tempat tidur de. Kotor nanti..”
“Nanti aku bersihin kok ma…” ucap bayu meyakinkan sang mama.
“Yaudah terserah kamu deh de. Mama mau ganti baju dulu yaa” ucap nia sambil membuka pakaiannya di kamar
Karena satu kamar dengan mamanya, bayu yang sedang makan di atas tempat tidur mau tak mau melihat sang mama berganti pakaian. Ketika mamanya mencopot satu per satu kain yang menutupi tubuh dan sudah tidak berbusana, tiba-tiba penis bayu berdiri melihat pemandangan itu. Terlebih dia juga teringat ketika mamanya telanjang bersama para lelaki yang dulu pernah dilihatnya, termasuk kakeknya sendiri. Penisnya makin mengeras mengingat hal itu. Ia mencoba menutupi penisnya yang sedang berdiri. Ia takut mamanya marah. Tak hanya itu dia juga memalingkan wajahnya ke makanannya. Tak lama selesailah mamanya berganti pakaian. Sang mama sudah mengenakan daster berwarna hitam yang dulu pernah dipakai di rumah pak bejo. Meski masih sedikit menganggu, bagi bayu itu lebih baik ketimbang tidak berbusana seperti sebelumnya. Bayu pun bercakap-cakap dengan mamanya yang belum makan.
“Enggak dimakan ma nasi gorengnya?”
“Ntar aja mama mau melihat kamu makan dulu” ucap nia duduk di atas ranjang di dekat putranya
“Eh iya ma, yang ngekos di sini cuma kita aja ya kayaknya?” tanya bayu heran
“Memangnya kenapa?”
“Soalnya aku lihat dari tadi sepi banget di luar. Gak ada yang masuk ke kamar sebelah kita” ucap bayu
“iya kali ya”
“Eh iya ma, tadi ketemu papa?” tanya bayu kembali
“Ketemu. Memangnya kenapa?”
“Gapapa kok ma” sahut bayu yang kemudian terdiam
“Eh iya bayu, mama mau ngomong sama kamu kalau….. mama sama papa kan mau pisah, jadinya kamu nanti gak usah heran ya kalo mama sama papa gak bisa satu rumah lagi…” ucap nia pelan pada anaknya
“Yah ma….. jangan dong ma.., aku mohon papa sama mama jangan pisah….” pinta bayu merengek
“Maaf de, mama dan papa gak bisa satu lagi. Maaf juga gara-gara papa dan mama hidup kamu jadi begini sekarang”
“Lagipula tenang aja kok de.., kamu masih bisa ketemu papa walau nanti papa gak bisa tinggal bersama kita lagi”
“Gak mau ma…. pokoknya bayu pengen papa sama mama jangan pisah” ucap bayu ngambek menghentikan makannya
“Gak bisa de….”
Mendengar ucapan mamanya demikian, bayu ngambek. Dia menghentikan makannya. Ia letakkan nasi gorengnya di bawah sisi tempat tidurnya. Ia lalu minum sedikit air lalu berbaring di atas tempat tidur sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Tak lama Ia meluapkan air mata kekecewaan di bantal yang menutupi wajahnya hingga ia lelah. Mamanya tidak bisa berbuat apa-apa ketika putranya berlinang air mata menginginkan keluarganya utuh kembali. Nia memunguti makanan anaknya yang tak habis. Setelah itu giliran dia yang makan di ruangan depan yang hampa. Wanita itu hanya terdiam sambil mengunyah makananan ketika putranya merengek. Setelah itu ia meminum air mineralnya bersamaan pil KB yang rutin ia minum. Kemudian dia berbaring di samping sang anak sambil mengelus punggungnya. Tak lama keduanya tertidur bersama…..
Di lain hal, di rumah pemilik kos, pak broto sedang beristirahat juga. Dia berbaring di atas tempat tidur kayunya. Dia sedang mengenakan kaos putih berbahan katun dengan sarung menutupi bagian bawahnya. Sementara salah satu tangannya sedang mengelus penisnya.
“Uhhh udah lama banget nih kontol gak ngentot.. Sekali pengen, ada rezeki datang hehe” ucapnya pelan
Keesokan harinya…..
Fajar pun tiba, nia terbangun lebih awal. Ia sedang membersihkan dirinya di kamar mandi. Ia membasahi seluruh tubuhnya dengan gayung yang berisikan air. Keran airnya pun menyala mengisi bak yang airnya ia kuras untuk membersihkan tubuh. Setelah itu nia tampak sedang mengecek sesuatu.
“Syukur deh aku gak hamil. Untung juga waktu itu bukan masa suburku” ucap nia seorang diri.
Wanita itu dengan dililit handuk lantas menuju kamarnya untuk mengenakan pakaian. Lalu ia membangunkan putranya yang masih tertidur. Padahal, anak itu harus sekolah.
“De,, ade,… ayo bangun kamu harus sekolah” ucap nia membangunkan putranya seusai mandi.
“Hoaaheeeeemmm… iyaa maa nanti aja ini juga masih pagi…” ucap bayu yang amat malas bangun pagi itu.
“ayoo bangun de…. anak mama yang ganteng… kamu mandi sana gih”
Mendengar ucapan mamanya yang agak memaksa, Bayu lalu lekas mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi ia seharusnya membersihkan diri, tetapi lagi-lagi anak itu menitikkan sedikit air matanya. Ia masih belum percaya kini dia tidak berada di rumahnya sendiri. Dia juga tidak percaya kalau dia tidak melihat lagi kebersamaan papa dan mamanya di pagi hari. Oleh karena itu, sebetulnya ia amat malas sekolah dan bangun di pagi hari hari. Namun, apa boleh buat. Jika ia malas sekolah, justru akan membuat mamanya tambah pusing. Dia paksakanlah dirinya yang sedang malas itu.
Setelah mandi, bayu lekas mengenakan seragamnya. Ia juga menyiapkan buku-buku pelajaran yang ia selalu ingat jadwalnya. Setelah itu dirinya bersiap-siap memakai kaos kaki dan sepatunya. Sementara sang mama juga sedang bersiap-siap mengantar bayu. Mamanya mengenakan kaos biru berkerah dipadu dengan celana panjang yang tidak begitu ketat. Setelah sama-sama siap, keduanya bergegas keluar tempat kos mereka. Nia hanya membawa dompetnya dan bayu yang memakai topi dan dasi membawa ranselnya. Ketika hendak berangkat, mereka bertemu pak broto yang sedang berolah raga ringan.
“Nganter anak bu?” sapa pak broto
“Iya nih pak”
“Tuh ade, belajar yang rajin, mamanya sampai nganterin” ucap pak broto menasehati bayu
“Iya pak” jawab bayu
“Yuk pak kita duluan” pamit nia bersama bayu
“Iya, iya, hati-hati ya…”
Nia bersama putranya pun meninggalkan tempat itu. Pak broto yang memandang mereka dari belakang tersenyum.
“siap siap kamu yaa bu…. hehehe” ucap pak broto
Sementara nia dan putranya sudah berjalan cukup jauh meninggalkan pak broto. Nia sedang mencari bajaj untuk mengantar bayu ke sekolahnya. Tak lama bajaj melintas di depan mereka. Nia menyetop bajaj tersebut. Bersama putranya, naiklah nia ke bajaj itu. Setelah itu bajaj yang mereka tumpangi meluncur ke tempat tujuan keduanya. Di dalam bajaj nia dan bayu pun bercakap-cakap.
“Nih uang jajan kamu. Nanti kamu beli makanan dulu di sekolah sebelum masuk kelas untuk sarapan kamu” ucap nia mengingatkan putranya
“Iyaa maa”
“Eh iya nanti kamu pulang siang, kan? tanya nia
“Iya ma”
“Yaudah nih sekalian ongkos bajaj kamu. Gak usah dijemputlah.. kamu udah mau jadi abg begini masa masih dijemput juga sama mamanya”
“Iya mamaku” sahut bayu
Tak lama keduanya sampai di sekolah bayu. Turunlah bayu dari bajaj, kecuali mamanya yang hendak langsung kembali pulang. Ketika bayu dan mama hendak mengucapkan salam perpisahan, melintaslah wali kelas bayu, pak mulyono.
“Ehh ada bayu, tumben naik bajaj. Eeeh, ternyata ada mamanya juga ya” ucap pak mulyono
“Oh iya pak. Titip bayu di sekolah ya pak…”
“Iya beres bu” balas pak mulyono”
“Yaudah bayu, mama pulang dulu yaa.. kamu belajar yang rajinn”
“Iya maa” sahut bayu kepada sang mama
Setelah itu nia dengan bajaj yang mengantarnya kembali ke tempat semula. Tak lupa nia membayar. Setelah turun dari bajaj, nia berjalan ke arah tempat kosnya. Sambil berjalan, lagi-lagi ia berpikir bagaimana membayar kosnya di akhir bulan. Sedangkan, uang yang dimilikinya tidak cukup. Kalaupun iya, itu juga uang titipan suaminya untuk bayu. Lalu bagaimana ia bisa menggugat cerai suaminya? Nia hanya terus berjalan hingga ia mampir sebentar di sebuah warung membeli sesuatu. Setelah itu barulah ia kembali ke tempat kosnya.
Di sekeliling tempat kosnya nia tidak melihat seorang pun, terutama pak broto yang sebelumnya ia bertemu ketika ingin mengantar putranya. Nia berpikir mungkin pemilik kosnya tersebut sedang berada di dalam rumah. Ia juga melihat halaman rumah pak broto dan tempat kosnya banyak dedaunan kering yang berjatuhan. Karena tidak ada kesibukan, nia mencoba menyapu dedaunan itu dengan sapu lidi yang berada di dekat rumah pak broto. Ia sapu perlahan mulai dari halaman rumah pak broto hingga dekat tempat kosnya. Pak broto yang sedang mengenakan celana training dan kaos katunnya di dalam rumah merasakan ada yang menyapu di halaman rumahnya. Ia lekas melihat keluar.
“Aduuhh bu… gak usah repot repot” ucap pak broto
“Biarin pak.. hitung-hitung cari kesibukan” jawab nia
Pak broto yang melihat aktivitas nia lekas membantu. Ia mengambil sapu lidi lagi yang masih tersedia di dalam rumah. Keduanya pun menyapu bersama. Selama menyapu bersama nia, pak broto mencuri-curi pandang ke wanita itu sambil mengajak ngobrol.
“Aduhh pak gak usah… ini biarin saya aja” ucap nia melihat pak broto membantunya menyapu
“Gapapalah bu ini juga halaman rumah saya. Maaf kalau saya kurang memperhatikan kebersihannya”
“Gapapa pak. Lagipula daun-daun kering itu juga bisa terurai langsung di alam” balas nia
“Heem. Eh iya bu, udah ngantar anaknya?” tanya pak broto sambil menyapu
“Udah pak”
“Nanti dijemput?” tanya pak broto kembali
“Gak pak, nanti dia pulang sendiri naik bajaj” jawab nia
“Oh”
Nia sempat membungkuk mengambil beberapa sampah plastik. Pak broto mengambil kesempatan memandangi bokong wanita itu.
“Ohhhhh gakkk tahaannn pengen nyodok dari belakang itu ibu…” gumamnya dalam hati
Tak lama nia kembali berdiri.
“Oh ya pak, maaf yaa kalau saya belum bisa bayar langsung biaya kosnya” ucap nia
“Gapapa bu. Habis bulan aja” sahut pak broto
Keduanya pun mengakhiri kegiatan menyapu bersama tersebut.
“Makasih ya pak udah dibantuiin” ucap nia yang hendak kembali kosannya
“Wah, justru saya bu yang seharusnya bilang terima kasih bukannya ibu”
“Yaudah pak gapapa” sahut nia kembali
Setelah itu pak broto dan nia berpisah kembali ke tempatnya masing-masing. Di dalam rumahnya pak broto sudah benar-benar bergairah untuk berhubungan badan dengan wanita itu karena terlalu lama memandanginya. Sementara nia usai membersihkan halaman, ia berencana mencuci pakaian. Kebetulan seusai mengantar bayu ia sempat mampir membeli detergen. Mencucilah wanita itu di kamar mandi. Ia mencuci pakaian putranya terlebih dahulu baru kemudian pakaiannya. Setelah itu ia letakkan cuciannya di sebuah ember kosong. Lalu ia istirahat sebentar di ruangan depan. Tiba-tiba pak broto memanggilnya dari luar.
“Permisi… ibu… ibu niaa…. permisi”
“Eh iya ada apa ya pak?” ucap nia sambil membuka pintu tempat kosnya
“Ini bu, saya bawain teh hanget sama sedikit makanan. Anggap aja sebagai ucapan terima kasih tadi udah bantu saya bersih-bersih”
“Aduuhh pak gak usah repot-repot. Saya tadi juga ikhlas kok pak”
“Yaudah gapapa bu” balas pak broto
“Yaudah masuk dulu pak” ucap nia mempersilahkan
Pak broto pun masuk ke kosan miliknya bersama makanan dan minuman yang dibawanya. Dia duduk bersama nia di ruangan depan yang hampa. Lelaki paruh baya itu melihat nia dengan pakaiannya yang basah. Ia menduga wanita itu habis mencuci. Tak hanya itu, pak broto juga melihat nia berkeringat di lehernya yang basah. Keadaan seperti itu membuat penisnya berdiri. Ia ingin lekas mencicipi liang kemaluan wanita itu. Namun, ia menahan diri. Ia kemudian bercakap-cakap dengan nia satu sama lain. Hingga nia mengucapkan sesesuatu…
“Eh iya pak, saya mau ngomong pak…” ucap nia ragu
“Ngomong apa bu?”
“Emmm” gumam nia
“Bilang aja bu gak usah sungkan-sungkan”
“Masalah biaya kosnya pak. Kalau saya belum bisa bayar akhir bulan gapapa kan pak? Soalnya keuangan saya belum menentu. Lagipula kalau gak tinggal di sini, saya bingung mau cari tempat kos dimana karena saya belum mempunyai cukup uang” terang nia
“Lah, ibu memang gak punya suami? Nah, ibu sekarang di sini sedang apa? tanya pak broto heran
Mendengar pertanyaan itu nia menjelaskan panjang lebar masalah rumah tangga dan keuangannya. Pak broto hanya tersenyum. Ucapan nia pun memancing pak broto mengisahkan seluruh kisah hidupnya, terutama pasca ditinggal istrinya.
Nia pun mendengarkan baik-baik cerita pak broto. Tiba-tiba sekilas ia melihat sesuatu sedang menonjol di balik sarung lelaki itu. Ia amat kaget. Buru-buru saja nia mengakhiri pembicaraannya dengan pak broto.
“Pak, maaf nih saya gak bisa temenin lama-lama ngobrol karena masih ada kesibukan lain” ucap nia
“Oh yaudah gapapa bu. Saya juga mau balik ke rumah”
Pak broto pun pamit. Nia mengantarnya sampai depan pintu.
“Uhhhh bakal seru nihhh duda nidurin calon janda hehehe” gumam pak broto dalam hati meninggalkan nia.
Sementara nia usai menjamu pak broto melanjutkan istirahatnya sejenak di kamar. Cukup lama wanita itu beristirahat hingga ia mulai memikirkan kegiatan apalagi yang ingin dilakukannya. Kebetulan ia melihat bak kamar mandi kosnya cukup kotor. Ia berinisiatif membersihkannya. Ia lalu menuju kamar mandi. Di kamar mandi yang pintunya terbuka, ia kuras air yang tersisa di bak secara perlahan. Aktivitas itu ternyata membuat pakaiannya perlahan-lahan basah. Tiba-tiba ia melucuti seluruh pakaiannya hingga dalam keadaan telanjang.
“Aduhh jadi basah beginii…. Yaudah deh sekalian mandi aja kali ya.. udah berkeringat juga” ucapnya seorang diri.
Dalam keadaan bugil, nia membersihkan bak tersebut. Payudaranya bergoyang-goyang ketika ia bergerak kesana kemari.
Sementara itu pak broto amat gelisah di rumahnya.
“Uhh kalau begini terus gak ada cara lain….. udah tegang bangettt ‘adik kecilku’ ini” ucap pak broto pelan
Entah apa yang dilakukan laki-laki paruh baya itu. Ia keluar rumahnya dan berjalan terburu-buru menuju kosan nia. Tanpa permisi ia masuk ke kosan yang pintunya tidak terkunci itu. Ia cari nia ke kamarnya, namun tidak ada. Ia lalu mencari ke dapur kecil dan kamar mandi yang jaraknya berdekatan.
Seketika pak broto takjub. Penisnya makin mengeras ketika melihat nia dalam keadaan telanjang seorang diri sedang membersihkan bak mandi. Sungguh nafsunya kini sudah berada di puncak.
“Ohhh ibu ternyata lagi di kamar mandii…..” ucap pak broto tersenyum
Nia yang melihat pak broto berada di dalam kosannya amat terkejut. Terlebih lagi, lelaki itu memandangi dirinya yang sedang dalam keadaan bugil. Lantas nia secara reflek menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Pak broto yang melihat nia menutup pintu kamar mandi tiba-tiba menelanjangi dirinya sendiri perlahan-lahan. Terlihat tubuh coklat kehitamannya yang agak kekar. Penisnya yang tak tertutupi lagi semakin amat jelas sedang mengeras. Ia lantas dalam keadaan telanjang dan penis mengacung menghampiri pintu kamar mandi yang tertutup itu. Sementara nia yang berada di dalam kamar mandi berdiri memojok.
“Bu… ayo bukaa pintu kamar mandinya dong bu….. kini giliran saya yang bantu ibu hehe” ucap pak broto tertawa
“Gak mau pak…. saya gak mau…bapak ngapain kesini?” tanya nia cemas
“Ibu kan calon janda, saya duda. Bisalah kita berbagi kenikmatan bu hehe”
“Jangaan pakkk sayaa mohooon jangaaaannn” pinta nia….
“Ayo dong buu bukaaa pintunya…. lihatt inii kontoll sayaa udahh kerass bangeett pengen mencicipi liang peranakan ibu”
“Sayaa gak mau paaakkk sayaa gakk mauuu” nia memohon dengan sangat
“oohh …Kalau begitu ibu lebih baik pindah dari tempat ini… lagipula ibu juga belum bayar kan hehe?” ancam pak broto
“Saya tetap gakk mauuu paaakkkk.. sayaa mohooonn janggaaan setubuhi sayaa pakk” ucap nia merengek
“Oke kalau begitu maunya ibu”
Nia sejenak terheran mengapa pak broto tidak bersuara lagi. Tiba-tibaa,
“ bruuuuukk ….. brukkkkkkk ……. bruuuukkkkk…..”
Pak broto ternyata mencoba mendobrak pintu dalam keadaan bugil dengan sekuat tenaganya. Nia semakin cemas.
“Sayaaa mohonn jangaaannn pakkkkk” nia terus merengek
Lelaki paruh itu tidak menggubris. Ia terus mencoba mendobraakk pintu tersebut dan……
“brrrrrruuuuuuuuukkkkkkkkkk plaaaakkkkkk” pintu terbuka
Pak broto pun masuk ke kamar mandi. Ia melihat nia dalam keadaan berdiri memojok. Nia tampak amat ketakutan ketika pintu itu berhasil didobrak pak broto. Ia mencoba menutupi tubuh telanjangnya sebisa mungkin ketika pak broto memandanginya. Di lain hal, ia cukup terkejut penis pak broto lebih besar ketimbang penis para lelaki yang menyetubuhinya.
“hehe akhirnyaa saya bisa masukkan bu? Lihat kontol ini bu udahh keras bangeett bu ohh” ucap pak broto
“pakkkkk sayaaa mohhoonn janggaaan paaak” nia terus mengiba
Pak broto kemudian mendekati nia yang sedang memojok. Nia yang sadar pak broto mendekat berusaha meloloskan diri. Namun, ketika dia melewati pak broto, dia dipeluk dari belakang oleh laki-laki itu.
“Ohhh mau kemanaa kamu buu ohhhhh” bisik pak broto di telinga nia
“lepassin paakkkkk sayaa mohoooonnn” nia masih mengiba..
“Ohhhhh gakk mungkinnn saya lepassin tubuh ini buuu”
Lelaki paruh baya itu dengan kedua tangannya kemudian meremas kedua buah dada nia dari belakang
“Uhhhh emmmmmm lihaaatt iniii buuu… buah dadamu ini besar sekaliii uhhhh sayaa akan mencicipinya nanti tidak sekarang uhhh” ucap pak broto sambil meremas dengan kedua telapak tangannya
“Aahhhhh pakk lepasssinnn ahhhhhhh” ucap nia berusaha melepaskan diri
“Uhhhh emmmmmm emmmmm uhh” pak broto terus meremas kedua payudara nia
“Ahhhh paaakk brotoo udaaahh lepasssiin” nia terus memohon sambil terus berusaha melepaskan diri
Tangan pak broto perlahan turun ke vagina nia. Jari jemarinya mulai mengacak-acak liang kemaluan wanita itu. Nia mencoba menarik tangan pak broto.
“Ahhhhhh jangannn kesituuu pakkk ahhhh jangaaann” ucap nia mencoba menarik tangan pak broto
“Uhhh biarrrinn buuu… biar saya buat becek memek ibu uhhhhh” ucap pak broto mulai memasukkan jarinya tangan kanannya
“Ahhhhhhhhh pakkkkk ahhhhh jannggann dimassukkin jarinyaaaaa”
“uuuhhh uhhh saya kocok memek ibu pakai jari sayaaa inii yaa buu uhhhhh” pak broto mulai memasukkan tiga jarinya ke vagina nia
“Ahhhhhhh paakkkk aahhhhhhhh hennnntttikkaaaaannn ahhh” racau nia
“aaayooo buuu keluarrrinnnn cairaaaannnnmuuu biar basaaahhh memekmu buu uhhhhhhh” pak broto makin cepat mengaduk vagina nia dengan jarinya
“Aahhhhh pakkkkkkkkkkk udaaaahhhhhhhh lepassssinnn” nia terus meracau
“Uhhhh gakkk maauuuu sebelummm memek ibu basaahhh bbuuu uhhhhh” pak broto terus mengaduk vagina nia
“Ahhhhhhhhhh aahhhhhhhh paaaakkkkk ahhh srerrrtttttttt srerrrtt” niaaa gemetar meraih orgasmenya
“Uhhhhhh memek ibuuu banjiirrr buuu uhh heheee ini lihaatt” ucap pak broto tertawa menunjukkan jarinya yang basah karena cairan vagina nia.
Nia tak mau melihat jari pak broto yang basah karena cairannya. Dia sungguh malu setelah berhasil dibuat orgasme oleh lelaki paruh baya itu. Lalu Tiba-tiba pak broto mendorong nia ke pojok kamar mandi. Nia bersandar di dinding kamar mandi tersebut. Kaki kanannya diletakkan pak broto ke bak yang berada di sisi sebelah kanan nia. Kini nia berdiri dengan posisi kaki terbuka. Lalu pak broto jongkok di hadapannya dan tiba-tiba mulut lelaki itu hinggap di vaginanya
“Udahhhh donggg paakkk saya mohoon udaahhh bapakk mauu apaa lagii” ucap nia kepada pak broto
“Uhhhh memeknya udahhh basaaahhh buu empppphhhhhh…….biarrr saya bersihinn buu slerrpppp sleerppppp”
“aaaahhhhhh baapakkkkkkkk” desah nia ketika mulut pak broto tiba-tiba menyerang vaginanya
“uuhhhh emppphhh sleerrrpppp slerrrpp emphh enaakk buu sleerppp”
“ohhhhhhh ohhhhhh pakkkkk hentikkannnn ohhhhhhh” ucap nia sambil tanganny mengacakk-acak rambut pak broto yang sibuk menjilat vaginanya
Pak broto tiba-tiba berhenti menjilati liang kemaluan nia. Sementara Nia menurunkan kaki kanannya. Wanita itu sedang mengambil nafas. Keduanya terdiam sejenak di kamar mandi.
“Udahhh pakk saya mohoonn saya gakk mau ngelanjutiiinnnn” pinta niaa
Tiba-tiba pak broto memeluk dan mencium bibir nia. Nia terdorong kembali ke pojokan kamar mandinya. Kedua bibir mereka pun bertemu. Pak broto mengulum bibir wanita itu.
“Emmmmmmm emmm emmmmmphhhh” pak broto mencium dan mengulum bibir nia dengan ganas
“hhhhmppp hmppppphhhh” nia mencoba mendorong pak broto menjauh, tapi tiada guna dia hanya bisa menerima ciuman itu
Selama dicium pak broto, nia merasakan penis pak broto yang bersentuhan dengan pahanya. Penis lelaki itu sudah benar-benar mengeras. Lalu Pak broto menghentikan ciumannya.
Kemudian pak broto memaksa nia menungging. Wanita yang tak bisa apa-apa itu kemudian berpegangan pada bak kamar mandi. Pak broto mencoba menghujamkan penisnya di vagina nia dari belakang.
“Urghhhhh siiap siappp buuuuu urghhhh” ucap pak broto bersiap menusukkan penisnya di vagina nia
“Ahhhhhh pak brottoooo” desah nia sambil berpegangan pada bak kamar mandi
“ohhhhhh ohhhhhh ennnnakkkkk… ennnakkk…. memekmu bu niaaaaa ohhhh” ucap pak broto perlahan memasukkan penisnya
“Ahhhhhhhhhhhhhhh baapakkkkkkkk ahhhhh” desah nia menerima penis pak broto
“Ohhhh masukkkk semuuuuuaaa buuuu ohhhhhhhhh”
“Ahhhhhhh iyyyyaaaaa paaaaaaaakkkk”
“urghhhh urghhhh urghhhh urghhhhh” erang pak broto mulai menggenjot nia
“aahhhh ahhh ahhhh” desah nia menerima sodokan penis pak broto
“urghhhhhh urghhhhh enakkk bu niaaaa ngentoot sama ibuu urghhh” erang pak broto
“aahhhh pakkkk brotoo ahhhhh ahhhh” desah nia sambil berpegangan pada bak kamar mandi
“Urghhhh buuu niaaa saya pengenn ibu menjadi istri saya buuu urghhhh urghh” pinta pak broto sambil menggenjot
“ahhhh ahh gakk mauu pakkk ahhhh”
“urghhh urgghh soalnya sayaa kepengenn ngentot memek ibu setiap harii urgghhh urghhh” erang pak broto
“ahhhhh pakkk brotoo ahhhh ahhhh” ucap nia sambil mendesah
Mendengar jawaban itu pak broto menarik tubuh nia dan mendekap tubuh wanita itu dari belakang. Keduanya saling berpagutan bibir. Tak hanya itu pak broto juga menyempatkan meremas kembali bukit kembar nia
“Emmmpphhh empppphhh emmmm emmmmm” bibir pak broto memagut bibir nia dan kedua tangannya meremas payudara nia dari belakang
“emmmm emmmm” nia memagut bibir pak broto yang berada dibelakangnya
Tak lama keduanya saling melepas pagutan. Kemudian pak broto mengubah posisinya. Ia dorong tubuh nia ke pojok kamar mandi kembali. Sambil berhadapan dengan nia, Tangan kanan pak broto lalu mengangkat kaki kiri nia. Sementara tangan kirinya memegang pinggang wanita itu.
“Ayooo angkaatt kaki kirinya buuu” ucap pak brooto mengangkat kaki kiri nia dengan tangan kananya. Pak broto menahan kaki kiri nia agar tetap terangkat dengan tangan kanannya
“bapaakkk mauu ngapainn lagii pakkk? Udaah donggg pakkkk” ucap nia mengangkat kaki kirinya
“ohhhh lihaattt iniiiii buuu ohhhhh bentar lagii kontol saya yang kerass inii bakal ngentot memek ibu hohhooo” ucap pak broto menatap nia dengan penuh kemenangan sambil mengarahkan penisnya ke vagina nia
“aahhh janggggaaaan lagii pakkkkk… hentiiiikkaaannnn. ahhhhh” ucap nia menatap penis pak broto dihadapan vaginanya
“ooohhh lihattt buuuu kontollnya perlahann masukkk ohhhhh” ucap pak broto menatap nia sambil perlahan memasukkan penisnya ke liang kemaluan nia
“Ahhhhhhhhhhh” desah nia menatap penis pak broto masuk ke liang peranakannya
“ohhhhhhhh masukkk semuuaaaa kontoll sayaaa buuuu akhirnyyaaaaaa ohhhhh”
“Ahhhhhh pak broootttooooooo”
Setelah memastikan batang penisnya masuk ke vagina nia, Pak broto mulai memaju mundurkan penisnya sambil berdiri. Sementara nia, tangan kanannya hanya bisa berpegangan pada dinding kamar mandi dan tangan kirinya berpegangan pada pundak pak broto saat pak broto sibuk menggenjotnya.
“uuurgghhhhh ennnnakkk banggettt memekmu buuuuu urgghhhh” ucap pak broto menatap nia yang sibuk mendesah
“ahhhh ahhhhh ahhhhh” desah niaaa menatap pak broto yang sedang memaju mundurkan penisnya
Melihat bibir nia mendesah, diciumlah bibir wanita itu. Sambil berciuman, pak broto terus menyodok penisnya ke kemaluan nia. Nia membalas ciuman pak broto. Tak lama bibir kedua saling berlepasan.
“Emmmmmmphh urghhh urghhhh” erang pak broto usai mencium nia
“Emppphhh ahhh ahhh” nia mendesah kembali setelah berciuman dengan pak broto
Lalu Nia menatap wajah pak broto yang sedang menikmati persetubuhan dengannya
“Ahhhh pakk broootooo ahhhhh ahh” desah nia menatap pak broto
“urghhh buuu niaa urghhhh urghhh lihattt kontol sayaa buu lagi ngentot memek bu niaa urghhhh” erang pak broto membalas tatapan nia
“Ahhhh ahhh iyaaaaaa pakkk ahhhh” racau niaa sambil tangan kanannya berpegangan pada dinding kamar mandi.
“ughhh buu niiaaaaa sayaaa mauuu kawwinnn samaa ibuuuuu urghhhhhh” ucap pak broto terus memacu penisnya dalam vagina nia
“Ahhhhh pak brottooo ahhhhh ahhhh”
Pak broto perlahan mempercepat sodokannya. Sedangkan nia, kedua tangannya merangkul leher lelaki itu.
“Ahhhhhhh pakkk brottttoooooo entottt memek niaaaa pakkkk teruss ahhhhh” desah nia sambil menatap pak broto
“Urggghhhh iyaaaa buuuu kontol saya masih ngentot memek ibuu lihat ini urggghhhh” ucap pak broto menatap niaa
“Ahhhh ahhhhh pakkkkk ahhhhhhhhh nia mau keluarrr pakkkk ahhhhhh” desah nia tak tahan
“Urghhhh saya jugaaa buu urggghhhhhh urghhh”
“Ahhhhh paaaakkkkkk ahhh pakkk brottttoooo sebentar lagiii paakkkk terusss ohhhh” desah niaa
“urghhhhh buuuuuuuu niiaaaa sayaaaa pengeeeennn ibuuu hammmmiiillllllll anak saya buuu urghhhhh….. arghhhhhh ……..sayaa mau keluarr buuuu urghhh… arrgghhhhhhhh……. terimaaa sperrrmaaaa sayaaaa ini arghhhhhhhhh croott crooootttttttt” pak broto menekan penisnya dalam-dalam
“aaaaaaahhhhhhhhhhhhhh sayaaaaaaa keluarrrr pakkkkk ahhhhhhhhhhhhh srerrrrrrtt srerrrttttttt” desah nia kuat sambil merangkul leher pak broto.
Keduanya bersamaan mencapai orgasme di dalam kamar mandi. Kepala nia mendongak ke atas ketika ia mencapai orgasmenya dan menerima muntahan lahar panas sperma pak broto. Sementara pak broto sambil berdiri menekan dalam-dalam penisnya dalam vagina nia. Tak lama lelaki paruh baya itu menahan tubuh nia yang roboh setelah mencapai orgasmenya….
#########
Sementara bayu baru saja pulang dari sekolahnya. Ia buru-buru melangkah ketika tempat tinggal sementaranya semakin dekat. Ia ingin ke kamar mandi karena kebelet buang air kecil. Melangkah cepatlah anak itu….. Di sisi lain, di kamar mandi sang mama dalam keadaan bugil bersama pak broto……….
Sore kemarin setelah bertemu haris, rani bertemu suaminya
“Eh.. kamu” sapa rani melihat suaminya ketika haris pergi
“Kamu ngomong apa sama haris?” tanya pak arso
“Gak ngomong apa-apa”
“Aku lihat tadi wajah kamu serius banget, gak usah bohong” ucap pak arso penasaran
“heem…. si haris mau pisah sama istrinya, kamu pasti seneng,kan?” ucap rani jutek
“Kamu serius?” tanya pak arso tak percaya
“Iya serius. Barusan dia ngomong”
“Baguslah kalo begitu. Aku nanti bisa lebih leluasa menyetubuhi wanita itu. Apalagi istri haris kan gak bekerja hehe” gumam pak arso dalam hatinya sambil tersenyum sendiri
“Hei, kamu kok ngelamun sih, ih senyum sendiri lagi… kamu senengkan? Hayo ngaku sama aku…”
“Kalau seneng kenapa? Kamu kan juga dah tahu aku naksir istrinya haris itu. Lagipula adilkan si haris juga seneng sama kamu” ucap pak arso membela diri
“Tau ah, terserah kamu. Aku mau balik” ucap rani meninggalkan suaminya
“Yee.. yaudah bareng aja. Aku bawa mobil..” ucap pak arso menyusul istrinya.
############
Sementara pak broto dan nia masih dalam keadaan menyatu di kamar mandi. Lelaki paruh baya itu menekan penisnya dalam-dalam usai mencapai orgasmenya. Ia berharap lahar panas yang dikeluarkan penisnya benar-benar tertanam dalam vagina nia.
“Udaahhh sanaa pakkk menjaaauhhhh” nia dengan tenaga yang tersisa mendorong pak broto
Nia mendorong tubuh pak broto dengan kedua tangannya. Ia ingin penis lelaki itu lekas terlepas dari liang kemaluannya. Alhasil, penis lelaki tua itu terlepas. Cairan mereka berdua tumpah dan jatuh di lantai kamar mandi. Sisanya mengalir ke bawah membasahi paha nia. Nia terengah-engah. Sementara pak broto sedang mencoba mengambil sarung dan pakaiannya.
“Lain kali kita coba yang lebih panas yaa bu hehe” ucap pak broto tertawa
“Enggak pakkk! Sayaa enggak akan mau lagiii. Cukupp pakkk!” ucap nia memarahi pak broto
Ketika keduanya sedang bercengkerama dalam keadaan bugil di kamar mandir. Terdengar suara pintu ruang depan terbuka. Nia dan pak broto panik. Pak broto lekas buru-buru memakai sarungnya dengan asal-asalan. Nia mengambil handuk yang tergantung di kamar mandi dan menutup tubuhnya dengan handuk itu seadanya. Tiba-tiba,
“Maaaaaaa…….. mama dimana?” teriak bayu usai pulang sekolah sambil menaruh tas dan melepaskan sepatunya.
“Iyaaa deeee sebentar” sahut nia buru-buru mengenakan handuk
“Mama? Pak broto? Lagi ngapain? tanya bayu amat bingung
“Emmmmm pak broto lagi benerin keran air tadi gak nyala dee” jawab nia seadanya dengan waja panik
“Emmm iya de bener kata mama kamu. Tadi itu mama kamu lagi mandi tiba-tiba airnya mati. Nah, kebetulan air baknya udah sedikit. Mama kamu langsung nyamperin bapak deh ke rumah, minta tolong benerin” terang pak broto dengan wajah panik.
“ohhh gituu. Yaudah maa.. mama bisa keluar dulu enggak sebentar? Bayu mau buang air kecil” ucap bayu dengan lugu mencoba masuk ke kamar mandi.
“Oh yaudah silahkan de…” nia keluar kamar mandi bersama pak broto
“Oke. Yaudah nanti kita kapan-kapan main lagi yaa cantikk hehe” ucap pak broto mencubit lengan nia dengan gemas
“Pergi sanaa paakkk! Jangan harap saya mau lagi pak…. sanaa pergii! ucap nia mengusir pak broto.
Lelaki tua itu meninggalkan kamar kos nia dengan perasaan puas sambil menenteng pakaiannya. Sementara nia amat kesal dengan kelakuan pak broto sambil membetulkan handuk yang menutupi tubuhnya. Tak lama bayu keluar dari kamar mandi.
“Udah de buang air kecilnya?” tanya sang mama
“udah kok ma”
“Oh yaudah. Mama mandi dulu ya….” ucap nia kepada putranya
“Iya maa…”
Nia masuk ke kamar mandi kembali. Sementara bayu yang masih mengenakan pakaian seragam masuk ke kamar mengganti pakaiannya. Wajah anak itu sepertinya penuh tanya. Berbeda sebelum ia masuk ke kamar mandi. Entah apa yang membuatnya bingung.
“Itu tadi apa yaa… yang kuinjak tadi di kamar mandi kok lengket gitu.. mirip cairan waktu aku mimpi basah hmmm untung udah aku siram…huh” ucap bayu seorang diri sambil mengganti pakaiannya.
Setelah mengganti pakaiannya anak itu membereskan tas dan sepatunya yang ia taruh asal-asalan karena kebelet buang air kecil. Lalu anak itu berbaring sejenak di atas kasur kamarnya. Ia melepas lelah usai pulang sekolah. Ia tidak tidur malah memikirkan sesuatu. Dalam benaknya, ia ingin bertemu papanya. Namun, ia ragu apakah mamanya akan mengizinkan. Jika tidak, lalu apa yang harus dilakukannya agar bisa bertemu sang papa. Selain itu jauh di dalam benaknya ada harapan dan keinginan menyatukan orang tuanya, agar hidupnya menjadi normal kembali. Tak lama Mamanya muncul dengan mengenakan handuk yang melilit tubuh sang mama.
“Eh kamu lagi tidur? cape ya? udah makan belum” tanya nia melihat putranya berbaring di atas kasur.
“Sedikit ma. untung aja naik bajaj. Coba kalau enggak. Aku juga gak tahu jadinya kayak gimana. Tadi sih sarapan udah. Cuma belum makan siang aja” jawab bayu menatap sang mama santai sambil berbaring
“Oh yaudah nanti mama beliin makan siang” ucap nia sambil melepaskan handuk dan mengenakan pakaian dalamnya
“Enggak usah deh ma. Biar aku ikut mama. Kita makan bareng di luar aja. Lagipula, aku bosen sendirian di sini. Udah temenku gak ada yang tinggalnya di sini lagi…huhh” ucap bayu memalingkan wajahnya dari sang mama.
“Oke.. yaudah. Kamu bangun dong malah tidur”
“Iya maa…
#############
Malam kemarin pula pak arso pulang bersama istrinya….
Pak Arso dan istrinya pulang bersama dengan menggunakan mobil sedan pribadi mereka. Keduanya asyik bercakap-cakap sebagaimana mustinya suami-istri.
“Ma, kamu enggak marah kan kalau aku naksir istrinya haris?” tanya pak arso sesekali menatap wajah istrinya sambil menyetir.
“Kenapa harus marah sih pa. Lagipula suaminya naksir aku. Jadi gak ada problem”
“Ohhh.. eh iyaa maa aku mau tanya, tapi kamu jangan marah ya?” ucap pak arso ragu
“Yaudah tanya aja kali paa… aku istrimu juga kok”
“Kamu masih suka tidur sama haris?” ucap pak arso pelan
“Kalau ya, kenapa pa? Papa cemburu?”
“Heemm enggak kok ma. Cuma papa agak punya fantasi sedikit ajaa…” ucap pak arso dengan nada pelan
“Fantasi apa pa?” tanya rani penasaran
“Aku takut kamu marah”
“Adduhhh sih papa.. tadi kan aku udah bilang aku enggak akan marah kok paa” ucap rani meyakinkan
“Heeemm papa punya fantasi seksual nih maa”
“Ehh…Apaa tuh paa?” tanya rani amat penasaran
“Emmm papa kebayang nyetubuhin mama bareng si haris. Mama mau gak kira-kira kalau papa wujudin rencana itu?”
“Emmmm sebentar yaa pa…. mama pikir dulu…..” ucap rani sambil memikirkan.
Pak arso sibuk menyetir sambil menunggu jawaban istrinya. Entah apa yang membuat laki-laki itu tiba-tiba punya keinginan demikian. Sementara sang istri memikirkan penuh pertimbangan terkait keinginan sang suami.
#############
Sementara bayu dan sang mama sudah rapi. Mereka berdua kompak mengenakan kaos dan celana jins panjang. Kini, keduanya sedang berada di depan tempat kos mereka. Bayu bersama mamanya akan makan siang bersama di luar. Sang mama sedang mengunci tempat kos mereka, sedangkan bayu berdiri melihat sekeliling tempat kosnya. Setelah mamanya selesai mengunci, bayu lekas berangkat bersama sang mama. Hanya saja,
“Aduh aduhh pada mau ke mana nih?” tanya pak broto tersenyum melirik nia
“Yuuk de kita langsung berangkat aja” jawab nia memalingkan muka dan menarik tangan putranya untuk lekas pergi
“ohh sekarang kamu sombong yaa… giliran tadi ajaa keenakan hehe” sahut pak broto menanggapi sikap nia
Bayu hanya menurut ucapan sang mama. Tangan yang ditarik mamanya ia ikuti saja kemana akan pergi. Namun, di dalam hatinya ada sesuatu.
“Hah? Keenakan? Maksudnya pak broto apa ya” tanya anak itu dalam hati.
Ibu dan anak itu pergi meninggalkan tempat kos mereka. Keduanya mencari tempat makan siang. Tentunya mereka mencari tidak jauh-jauh. Terlebih, nia benar-benar mengirit kebutuhannya di tengah ia belum mendapatkan pekerjaan.
“Kita mau makan apa ma?” tanya bayu sambil berjalan bersama mamanya
“Kita makan soto ayam aja yuk. Tuh di sana ada soto ayam yang katanya enak lhoo” ucap nia sambil menunjukkan.
“Yaudah maa. Kita langsung ke sana aja.
Bayu dan sang mama lekas menuju tempat makan yang mereka inginkan. Setelah sampai di sana, mereka duduk. Warung soto tempat mereka makan cukup sederhana. Hanya saja, pelanggannya cukup ramai. Beruntung mereka mendapatkan tempat duduk kosong. Sang mama lantas berdiri memesankan soto yang keduanya inginkan. Selain itu, nia memesan nasi dan es teh manis untuk dirinya dan putranya. Lalu Keduanya berbicara satu sama lain sambil menunggu makanan dan minuman dihidangkan.
“Maa…. emmm aku boleh tanya sesuatu gak?” tanya bayu agak takut
“tanya apa?”
“emm nanti aja deh” sahut bayu tak jadi bertanya.
“Gimana tadi katanya mau nanya heemm”
Usai bayu enggan bertanya, nia teringat sesuatu. Muncul pikiran khawatir dalam dirinya. Itu terkait ketika bayu memandanginya bersama pak broto di kamar mandi. Nia takut bayu jadi berpikir macam-macam walaupun demikian kejadian memang begitu. Lantas dia dengan ragu bertanya,
“Dee… menurut kamu mama dan pak broto kemarin di kamar mandi sedang apa?”
“Pak broto lagi bantuin mama kan? katanya mama kerannya rusak makanya pak broto bantuin benerin, memangnya kenapa ma?” tanya bayu heran
“Emmm gapapa kok” ucap nia tersenyum
“Ohhhh”
“Bagus deh kalo begitu” ucap nia dalam hati
Karena sang mama bertanya demikian, bayu menjadi penasaran kenapa mamanya bertanya begitu, seolah-olah tidak percaya. Tak lama makanan dan minuman yang keduanya pesan datang.
########
Sementara haris sedang sibuk di kantornya, sedangkan saat itu sedang jam istirahat. Tugas menumpuk di meja kerjanya. Ia harus menyelesaikan tugas itu tepat waktu. Meskipun demikian, ia sejenak mengambil nafas dan meminum teh hangat yang telah tersedia. Terlintas dalam benaknya akan kerinduan pada sang putra. Ia rindu pada anaknya, bayu. Namun dia bingung bagaimana bisa bertemu dengan bayu, sedangkan istrinya sepertinya tidak mengizinkan. Tiba-tiba telepon selularnya bergetar. Sebuah pesan bb* masuk. Pesan itu dari wanita yang membuatnya berpisah dari bayu.
“Mas, pulang kantor bisa ketemu gak? Ada yang mau aku omongin” tanya rani dalam pesan itu
“Untuk kamu apa sih yang gak bisa” balas haris tersenyum sendiri
“Oke mas. kita ketemu di tempat biasa ya” balas rani langsung
“Iya saayanggg” balas haris dengan wajah senang.
Tiba-tiba pak arso mendatanginya. Ia melihat bawahannya tersenyum dan senang sendiri.
“Heeeii hariiss! Kamu malah senyam-senyum sendiri. Itu tugas kamu masih banyak yang musti diserahin ke saya. Udah selesai belum?!” tegur pak arso.
“Iya pakk maaf” sahut haris nyengir usai pak arso memergokinya.
Laki-laki itu kembali bekerja di jam istirahatnya. Namun, mendapat pesan dan janjian ketemuan dengan rani membuatnya tidak begitu terbebani dengan pekerjaannya. Ia justru tambah bersemangat menyelesaikan, agar ketika bertemu dengan selingkuhannya itu ia tidak terbebani pikiran akan tugas yang masih menyisa.
Sementara pak arso sibuk memegang telepon selular di ruangannya entah apa yang akan dilakukannya.
###########
Nia dan putranya sedang menikmati makan siang mereka. Tak banyak obrolan yang mereka utarakan seperti sebelum makanan dan minuman disajikan. Tak lama makan siang mereka selesai. Nia lalu membayar makanan dan minuman tersebut. Kemudian ia duduk sebentar bersama bayu sebelum meninggalkan warung soto itu.
“Kamu kok makanannya gak dihabisin de? Mendingan kamu tadi berdua mama aja” tanya nia kepada putranya
“Udah kenyang ma. Maaf ya” jawab bayu dengan nada pelan
Sungguh anak itu tidak mengetahui kondisi keuangan sang mama. Padahal, mamanya sedang mengirit kebutuhan hidup. Lantas keduanya meninggalkan warung soto. Seusai meninggalkan warung soto, bayu berencana mengajak sang mama ke mall. Namun, mamanya enggan menuruti kemauan putranya. Bayu pun cemberut. Nia tidak bisa berbuat apa-apa pada saat putranya memohon padanya. Sambil berjalan pulang ke tempat kos mereka, nia terpikirkan dimana dia harus bekerja sekarang, sedangkan keuangannya semakin menipis. Tak lama ia dan putranya tiba di tempat kos mereka. Suasana lengang di sekitar mereka. Tak ada pak broto yang tadi bertemu ketika hendak pergi. Mungkin laki-laki tua sekaligus pemilik kos, sedang tidak berada di rumah. Nia membuka pintu yang terkunci. Bayu menunggu. Tak begitu lama masuklah keduanya ke tempat mereka menginap.
“Cape juga yaa maa jalan…” ucap bayu duduk di ruang depan yang hampa
“gitu aja cape de ckckck” sahut sang mama berjalan masuk kamar
“Ihh si mama gak percaya…” balas bayu
“Yaudah deh mama percaya percaya deh…” ucap nia mengulangi.
Di dalam kamar nia mengganti kaos dan celananya dengan pakaian yang lebih santai. Smentara bayu sibuk melamun di ruangan depan. Entah apa yang dipikirkan anak itu. Lalu nia menemui putranya di ruang depan.
“De, kamu gak ganti pakaian? Gak panas tuh? tanya nia sambil mengunci pintu dari dalam.
“Enggak maa nanti ajaa.. lagipula aku masih berkeringaat. Nunggu keringat kering dulu baru ganti pakaian”
“Oke deh kalo begitu. Mama istirahat dulu ya di kamar. Kamu kalau mau istirahat, istirahat aja” ucap nia meninggalkan kunci mengait di pintu
“Iya maa” jawab bayu lemas.
Di dalam kamar nia beristirahat sambil memegang telepon selularnya. Saat itu pula ia mulai memikirkan pekerjaan apa yang akan diambilnya. Tak lama pesan masuk ke dalam telepon selularnya. Atasan suaminya, pak arso, mengirimi nia pesan.
“Halo niaa… apa kabar? Masih ingat aku kan sayang? Eh iya Kamu sekarang pasti lagi butuh pekerjaan kan? aku bisa bantu kamu sayang… hubungi aku yaa. Arso.”
Membaca pesan tersebut, lantas nia terkejut bagaimana lelaki tua itu tahu kalau dia sedang butuh pekerjaan. Dia berpikiran mungkin suaminya yang memberi tahu. Kini nia bingung .D satu sisi dia butuh pekerjaan. Di sisi lain, ia takut pak arso pasti punya rencanan kotor terhadap dirinya. Ia melamun mempertimbangkan di atas tempat tidurnya.
Sementara bayu sibuk memikirkan bagaimana ia bisa bertemu papanya. Dia ingin sekali bertemu melepas rindu. Ia berpikir keras. Tak lama anak itu punya ide.
“Kalau begini pasti bisa” ucap bayu pelan sendirian
###########
Jauh di luar Jakarta sana, dua lelaki paruh baya sedang melepas lelah di sebuah gubuk kecil. Wajah keduanya tak sebahagia sebelumnya. Entah apa yang menyebabkan mereka demikian. Dua laki-laki itu ialah Pak Paijo dan Pak bejo. Mereka baru saja bekerja di ladang jagung. Keduanya beristirahat sejenak seperti biasanya sebelum makan siang.
“Adduhhh pakk…. pakk…. saya sekarang jadi kebanyakan manyun di rumah pak” ucap pak bejo lesu.
“Kenapa sih jo? Kamu udah gak betah kerja sama saya?” tanya pak paijo serius
“Bukan itu pak. Saya kangen sama mantu bapak pak…” ucap pak bejo polos
“Adduuhh joo pikiran kamu sama kayak saya. Saya juga kangen sama si nia”
“Iya pak. Bapak sih gak bisa cegah nia pergi… Anak bapak juga gara-garanya bikin kesenangan saya rusak aja” ucap pak bejo kesal
“Aduh joo… kamu malah nyalahin saya dan anak saya jadinya gimana sih kamu ini. Eh iya jo saya jadi keinget waktu kita genjot nia bareng”
“Iyaa pakkk. Si bapak waktu itu lama banget main di memeknya… udah tahu kontol saya gak tahan. Terpaksa lubang anal nia saya embat juga” curhat pak bejo
“Elaaahh kamu juga nikmatin kan? Eh ya, tapi ngomong-ngomong enak juga ya joo… si nia kita genjot berdua”
“Iyaa pakk. Aduhh si bapak… gara-gara obrolan begini di tengah siang hari bolong, otong saya jadi bangun nih pak” keluh pak bejo
“Iyaa sama jooo saya jugaa. Kamu juga sih yang mulai duluan” ucap pak paijo menyalahkan buruh taninya
“Kapan-kapan kita ke jakarta yuk pak? gimana?”
“Gila kamu… jangan bilang kamu pengen genjot nia di Jakarta. Bisa dipukulin anakku kamu” tegas pak paijo
“Yaudah kalo gitu saya pamit dulu yaa pakk”
“Yaudah saya juga mau pamit” pamit pak paijo
Kedua lelaki tua itu pulang ke rumahnya masing-masing setelah selesai bekerja dan beristirahat sejenak.
Hari sudah sore. Senja menyambut lelaki yang sedang merapikan meja kerjanya. Ya, haris sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Sebetulnya ia ingin menyerahkan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada atasannya, pak arso. Namun ia melihat atasannya pak arso sudah pulang terlebih dahulu. Lantas ia berpikir besok saja menyerahkannya. Setelah itu ia bergegas meninggalkan kantor tempat dirinya mencari nafkah. Usai pulang kerja, sesuai dengan janji, haris menemui rani, kekasih gelapnya, di cafe, tempat biasa mereka biasa bertemu. Haris penasaran apa yang hendak dibicarakan kekasih gelapnya itu. Ternyata, Rani telah sampai lebih dulu ketimbang dirinya. Wanita itu sedang duduk menyeruput secangkir kopi hangat yang baru saja ia pesan. Lalu haris menghampirinya.
“Eh kamu mas” ucap rani melihat haris
“Iyaa…kamu udah dari sejak kapan?” tanya haris
“Baru setengah jam yang lalu.. ayo duduk dulu mas”
“Oke….” jawab haris sambil mengubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan rani
“Gini mas… aku mau ngomong, kemarin suamiku bilang kalo………”
“Kalo apa ran?” tanya haris penasaran
“Kalo dia punya fantasi seks threesome. Nah dia berencana wujudin itu. Maka, dia pengen kamu menjadi orang ketiganya. Bagaimana mas?”
“Heeeemmm aku gak berminat sayang…. maaf yaa” jawab haris tegas.
“Kenapa mas?”
“Gak biasa aja. Lagipula aku lebih seneng kita ML berdua aja. Gimana?” jawab haris tenang
“Heeem yaudah kalo begitu. Aku gak bisa maksa juga”
“Suami kamu gak tahu kan, kita masih berhubungan?” tanya haris penuh rasa khawatir
“Gak kok. Tenang aja” jawab rani berbohong
“Oke, baguslah kalo begitu”
Setelah itu, keduanya lebih bercakap-cakap ke arah obrolan santai. Mereka terkadang bersenda gurau ataupun berbagi cerita bersama. Aktivitas itu keduanya lakukan hingga matahari terbenam. Lalu haris bergegas pulang lebih dulu meninggalkan rani seorang diri. Rani sebetulnya ingin diantar oleh haris. Namun, wanita itu tidak mau. Ia berdalih suaminya akan menjemput. Nyatanya tidak. Usai memastikan haris benar-benar pergi, Rani menghubungi suaminya. Ia mengatakan bahwa haris tidak menyukai apalagi berkeinginan untuk threesome. Ketika dihubungi, pak arso sedang akan bertemu salah seorang rekan bisnisnya. Ia menanggapi ucapan istrinya dengan santai. Baginya tidak ada masalah jika haris tidak mau. Lagipula, lelaki tua tersebut lebih memikirkan bagaimana bisa berhubungan badan dengan istri haris kembali.
Sementara haris usai bertemu kekasih gelapnya, dalam perjalanan pulang dengan menggunakan mobil, ia memikirkan dimana bayu, putranya, tinggal sekarang. Ia ingin sekali bertemu putranya tersebut. Ia berpikir sejenak bagaimana ia dapat menemui putranya. Tak lama lelaki yang rumah tangganya sedang di ambang kehancuran itu pun tersenyum.
“Mungkin besok pagi waktu yang tepat hemmm” gumamnya dalam hati
Di lain hal, nia dan putranya sibuk berbenah diri sore itu. Keduanya mandi secara bergantian. Bayu mandi terlebih dahulu. Tak perlu waktu lama bagi anak itu untuk membersihkan dirinya. Kurang dari 10 menit ia sudah selesai mandi. Barulah, giliran nia yang mandi. Di dalam kamar mandi, ia bersihkan diri seperti biasanya. Ia mandi cukup lama ketimbang putranya. Lebih kuran 10 menit ia berada di dalam kamar mandi. Tak lama keluarlah ia dari dalam mandi. Dalam lilitan handuk, ia bergegas masuk ke kamar. Ia melihat putranya sedang mempersiapkan buku dan tugas yang akan dipelajari dan dikerjakannya malam ini. Hanya saja ada sesuatu yang aneh di wajah nia. Ya, di dalam kamar mandi, ia sedikit membersihkan payudaranya. Ketika meremas sedikit bukit kembarnya, bukit kembarnya tersebut mengeluarkan cairan seperti ASI. Dia sungguh bingung karena dia tidak sedang dalam masa hamil apalagi menyusui. Oleh karena itu, ia berkeinginan untuk mengecek ke dokter esok hari dengan uang yang tersisa.
Malamnya, bayu dan sang mama sudah rapi. Anak itu sudah mengenakan piyama. Sementara sang mama mengenakan kaos ketat berbalut jaket dan celana jins. Bayu sedang mengerjakan pekerjaaan sekolah yang akan dikumpulkan esok hari. Ia melihat mamanya sedang bersiap pergi. Mamanya akan membelikan malam. Oleh karenanya, bayu akan ditinggal seorang diri. Tak lama kemudian mamanya sudah keluar tempat kos. Di dalam kamar, anak itu begitu serius mengerjakan pekerjaannya. Entah mengapa ia berhenti sejenak.
“Heeemm besok habis pulang sekolah ke rumah aja kali ya… hhhheemm tapi percuma juga, papa kan pulangnya malam. Masa iya sih aku tungguin di luar rumah sampai malam. Pulang-pulang diomelin mama bisa-bisa” ucap bayu pelan seorang diri.
Anak itu sepertinya berencana pulang ke rumahnya usai pulang sekolah. Hanya saja, ia ragu untuk melaksanakan rencana itu. Tak lama ia berpikir sejenak lagi.
“Heeem masih suka penasaran sama hal-hal yang terjadi dulu. Apalagi aku tadi mergokin mama berduaan sama pak broto di kamar mandi. Gak telanjang sih,, kayak yang dulu-dulu itu.. Tapi tetap aneh aja. Oh… yaaa… aku juga tadi di kamar mandi nginjek sesuatu cairan lengket. Persis, kayak waktu aku mimpi basah… apa sama ya…. hemmm besok semuanya akan aku cari dalam-dalam biar gak penasaran lagi” ucap bayu bicara seorang diri
Cukup lama anak itu berpikir sembari bicara sendirian. Bayu sepertinya masih penasaran dengan hal-hal yang dulu ia alami. Ia berencana menguak dalam-dalam esok hari agar tidak lagi membuat pikirannya dihantui rasa penasaran. Setelah itu, anak itu melanjutkan pekerjaan rumahnya kembali.
Sementara nia berada di luar seorang diri. Ia hendak mencari makan malam. Dalam benaknya sembari mencari makan, ia memikirkan keuangannya yang menipis. Ia bingung ingin membeli makan apa. Apalagi ia harus pergi ke dokter esok hari. Belum lagi ongkos bayu besok sekolah. Ia tetap berjalan walau beban itu menempel di pikirannya. Akhirnya nia putuskan untuk membeli nasi goreng satu bungkus saja. Ia berpikiran itu bisa menghemat. Lagipula bayu makannya tak banyak. Selain itu, uangnya juga bisa digunakan untuk bayu naik bajaj besok. Nia memesan nasi goreng yang pembelinya tak banyak itu. Ia menunggu sambil berdiri. Sambil menunggu sesekali ia melihat sekelilingnya. Tak lama sebungkus nasi gorengnya pun siap dibawa pulang. Tak lupa pula ia membeli satu botol air mineral berukuran tanggung. Pulanglah wanita itu…
Malam itu juga pak arso dalam perjalanan pulang ke rumahnya dengan menggunakan mobil. Ia baru saja bertemu rekan bisnisnya di suatu tempat. Lalu ketika ia menyetir, ia melihat seorang wanita yang dikenalnya. Ya, itu nia. Ia mengikuti nia pelan-pelan agar tidak diketahui. Wanita yang dikenalnya itu tampak membawa suatu bungkusan dalam plastik. Tak lama laju mobil pak arso berhenti di sebuah rumah yang halamannya cukup luas. Di sana ada bangunan satu lantai berjajar, masing-masing mempunyai jendela dan pintu.
“Oh sekarang kamu ngekos yaa sayang… aduh kasian banget kamu yaa cantik hehe… ” ucap pak arso pelan dari dalam mobil
Setelah memastikan nia masuk ke tempat tersebut, pak arso melanjutkan kembali perjalanan pulangnya.
Di lain hal, pak broto, pemilik kos nia, tampak sedang mondar mandir di rumahnya. Ia sedang berpikir bagaimana bisa menyetubuhi nia lagi, bahkan memilikinya. Ia tiba-tiba berhenti dan tersenyum.
Di sisi lain, nia sudah pulang ke tempat kosnya seusai membeli makan malam
“Mama pulang….. ade….. ini nasi gorengnya…” panggil nia kepada putranya
“Iyaaa maa!” sahut bayu kencang sambil menghampiri ke ruang depan.
“Dihabisin yaa de” ucap niaa
“Lah kok cuma satu ma? mama gak makan?” tanya bayu heran
“Gak. Mama udah kenyang de. Kamu makan aja sendiri”
“Ohh yaudah deh kalo gitu” ucap bayu sambil membuka bungkusan nasi goreng.
Sang mama memperhatikan bayu yang sedang makan. Tak lama wanita itu berucap
“De, besok ongkos bajajnya mama kasih yang berangkat dulu yaa…. sekalian uang kamu sarapan”
“Terus pulangnya bagaimana ma?” tanya bayu bingung
“Nanti pulangnya mama jemput aja”
“Oke deh.. tapi jangan lama-lama yaa maa…” ucap bayu sambil mengunyah makanan
“Iyaa….. . Eh iya de, mama pergi tidur duluan yaa. Kayaknya mama gak enak badan nih”
“Udah minum obat ma?” tanya bayu khawatir
“Gak usah de, ini juga paling karena mama kurang istirahat aja”
“Yaudah buruan gih mama istirahat” ucap bayu kepada mamanya
Nia bergegas ke kamar terlebih dahulu. Tanpa melepaskan jaketnya, ia loloskan celana jins panjangnya. Terpampang paha putih mulus wanita itu yang sedang mengenakan celana dalam putih. Ia lalu mengenakan celana pendek. Lantas Ia beranjak ke kasurnya dan tertidur mengenakan jaket. Sementara bayu masih sedang asyik makan. Tidak seperti dugaan nia, bayu melahap habis satu bungkus nasi gorengnya. Lalu ia minum sebotol air mineral yang juga dibeli sang mama. Selesai makan dan minum, ia kembali ke kamarnya, melanjutkan pekerjaan sekolahnya. Sesekali ia memandangi sang mama yang sedang tertidur. Ia kasihan pada mamanya. Saat seperti ini ia butuh seorang papa yang bisa menemani mamanya. Namun….. anak itu lebih melanjutkan pekerjaannya. Bayu mengerjakan tugas sekolahnya hingga pukul 10 malam. Sisanya ia pergunakan untuk menyiapkan buku sekolah yang dibawa besok pagi. Selanjutnya ia lantas pergi tidur di samping sang mama.
Keesokan paginya, bayu tampak sudah bangun lebih dulu daripada mamanya. Sementara Sang mama masih tertidur. Bayu lekas mengambil handuk dan segera mandi. Ia mandi tak perlu waktu lama. Ia cukup membasahi dan menyabuni diri sekadarnya. Lalu, ia menyikat giginya dan berkumur-kumur. Selesailah anak itu mandi. Seusai mandi ia dengan dililit handuk bagian bawahnya kembali ke kamar. Di dalam kamar ia belum berkeinginan membangunkan mamanya. Ia lebih memilih mengenakan kaos dan celana dalam, seragam dan celana sekolahnya terlebih dahulu. Lalu, ia masukkan buku-buku yang sudah ia siapkan semalam ke ranselnya. Setelah itu, bayu baru membangunkan mamanya.
“Ma,.. maa… bangun ma… bayu mau berangkat ma,,,” ucap bayu kepada mamanya
“Hoaahheeeemmm aduuhh dee… kayaknya mama gak bisa nganter kamu deh. Mama lagi agak gak enak badan nih” ucap nia agak lemas
“Heemmm yaudah deh maa.. bayu berangkat sendiri ajaa…”
“Beneran nih de? tanya nia
“Iya gapapa kok ma. Yaudah mama istirahat aja yaa di rumah” ucap bayu mengingatkan mamanya
“Makasih yaa dee… maafin mama gak bisa nganterin kamu. Nih, uang sarapan sama ongkos kamu naik bajajnya”
“Makasih yaa maa… terus nanti aku pulangnya gimana?” tanya bayu melihat ongkosnya tidak cukup
“Pulangnya mama usahain jemput”
“Beneran ma?” tanya bayu tidak yakin
“Iya dee…” ucap nia meyakinkan.
Anak itu lalu berpamitan kepada mamanya yang sedang berbaring di atas kasur. Setelah itu ia bergegas meninggalkan tempat tinggal sementaranya menuju sekolah. Ia berjalan ke arah depan sembari menunggu bajaj yang lewat. Ketika ia keluar tempat kosnya, pak broto melihat dari kejauhan. Lelaki paruh bayu itu bingung mengapa bayu berangkat sekolah seorang diri.
Di lain hal, bayu sedang menunggu bajaj yang lewat di depannya. Tak lama bajaj yang ditunggunya pun datang. Lekas ia naik. Dalam perjalanan menuju sekolah, bayu hanya melihat pemandangan sekitar. Tak banyak hal yang dilakukan anak itu. Beberapa waktu kemudian bayu sampai di sekolahnya. Bajaj yang ditumpanginya berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Anak itu lalu membayar secukup uang kepada supir bajaj. Turunlah anak itu. Ketika hendak melangkah masuk ke sekolah tiba-tiba ada yang memanggilnya.
“Bayuuuu! Bayuuuu! De!…..ini papa!” ucap haris
“Papa! Papaaaa!……” teriak bayu berlari menghampiri papanya.
Orang tua dan anak itu pun berpelukan saling melepas rindu.
“Paaa….. bayu kangen sama papa…” ucap bayu manja
“Iyaa papa juga kangen sama kamu de…”
“Maaf ya paa… bukannya bayu gak mau ketemu papa. Tapi gak dibolehin mama aja” ucap bayu kepada papanya
“Iyaa gapapa kok… papa jugaa… bukan gak mau ketemu, tapi karena gak dibolehin mama”
“De… papa gak bisa lama-lama nih. Ini ada uang buat kamu sama mama kamu. Digunain sebaik-baiknya ya de…” ucap haris kepada bayu sambil menitipkan amplop tebal berisi uang
“Terus kapan kita ketemu lagi pa?” tanya bayu
“Papa gak tahu de.. tapi pasti nanti kita ketemu lagi kok. Papa duluan ya dee….”
“Heemmm Hati-hatiii ya paaaaa……” ucap bayu agak sedikit kecewa.
Orang tua dan anak itu pun berpisah. Haris masuk ke mobilnya. Sementara bayu sempat memberi lambaian kepada papanya. Setelah itu, ia masuk ke sekolahnya.
Di lain hal nia sedang agak tidak enak badan. Ia mengistirahatkan dirinya di kamar. Mungkin penyebabnya karena wanita itu tak sempat makan semalam. Tiba-tiba ketika dia sedang berbaring, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar kosnya.
“tok, tok, tok, tok,”
“Siapa ya?!” teriak nia
Sahutan nia terus berulang begitu pula seseorang yang mengetuk pintu, terus mengetuk pintu tanpa menjawab sahutan nia dari dalam. Terlanjur kesal, nia akhirnya bangun. Ia mencoba membuka pintu dan melabrak orang itu. Ketika ia membuka, dirinya yang berencana melabrak, berubah menjadi terkejut. Orang itu ternyata pak arso. Nia kaget mengapa lelaki itu bisa tahu ia tinggal di sini.
“Halo niaa sayanggg…uh kamu makin cantik dan seksi sajaa” ucap pak arso di hadapan nia
“Pak arso mau ngapain ke sini? Darimana bapak tahu saya tinggal di sini? tanya nia kesal
Ketika pak arso bercengkerama dengan nia. Pak broto melihat dari kejauhan.
“Uhh ya jelass aku kangen sama kamu…aku kangen menghisap puting susumu yang coklat itu sayangg”
“Sanaa pergi pak….” ucap nia mengusir
“Oke oke tapi aku mau kasih ini. Aku tahu kamu butuh pekerjaan. Datang yaa cantikkk” ucap pak arso menyodorkan kartu namanya
Nia hanya terdiam ketika pak arso berucap demikian. Tak lama,
“Sebelum aku pulang, bolehkah aku mencium bibirmu sayangg” ucap pak arso mencoba memeluk niaa
“Gakkkk mauu lepassskann… lepasskaan….. pakkk”
“Ayooo sayanggg dikit lagiii” pak arso terus memaksa mendekatkan bibirnya ke bibir nia.
Tiba-tiba, Pak broto yang melihat peristiwa tersebut lekas menghampiri dan menolong nia. Ia meninju pipi pak broto.
“Bbbbuuuuuukkkkkkk”
“Heeeii kamuuuu jangann macam-macam di wilayah rumah saya yaa! Lebih baik kamu pergi!” ucap pak broto marah usai meninju pipi pak arso
“Ohhhh ada orang yang mau sok jadi jagoan yaaa… heemm. Oke saya akan pergi. Bukannya saya takut, saya tidak begitu berhasrat berkelahi pagi begi-pagi begini. Tapi ingat urusan kita belum selesai” ancam pak arso
“Sekarang saja kita selesaikan.. dasar pengecut! teriak pak broto kepada pak arso yang mulai meninggalkan halaman rumahnya.
Pak arso pun pergi usai diperingatkan pak broto. Sementara nia masih sedikit shock.
“Ibu gak apa-apa kan?” tanya pak broto
“Gak apa-apa pak. Makasih yaa pak”
“Iyaaa bu. Tapi bentar bu… ibu kayaknya lagi gak enak badan. Muka ibu agak pucet. Lebih baik ibu ke dokter bu…saya antar” ucap pak broto kepada nia
“Gak usah repot repot pak”
“Aduh, yaudah bu. Gak usah sungkan-sungkan. Masalah biaya biar saya yang biayai. Yang penting ibu sekarang ke dokter dulu takutnya nanti kenapa-kenapa” timpal pak broto
“Yaudah deh pak tapi saya masuk dulu yaa”
“Iya bu.. saya juga mau ganti pakaian di dalam rumah dulu” ucap pak broto
Nia beranjak masuk ke kamar kosnya. Ia tidak menyangka pak broto bakal melindunginya dari cengkraman nafsu pak arso. Selain itu, Ia lebih tidak menyangka lagi pak broto akan membawanya yang sedang tidak enak badan itu ke dokter. Ia lantas memakai celana jinsnya dengan jaket masih yang menutupi tubuhnya. Setelah itu ia keluar kamar kosnya. Ia melihat pak broto yang memakai kaos putih berkerah dan celana training panjang sudah berdiri di halaman menunggu dirinya. Ia hampiri lelaki itu.
“Oke bu. Kita naik taksi aja yaa bu?” tawar pak broto
“Gak usah pak naik bajaj aja… kalau naik taksi kemahalan pak”
“Heemm santai aja bu. Lagipula kalau naik taksi udara luar yang kurang sehat gak ada. Coba bandingkan dengan naik bajaj? Hemm Tadi saya kan udah bilang. Masalah biaya saya yang tanggung” ucap pak broto mencoba meyakinkan
“Oke deh pak saya ngikut aja”
Bersama nia, pak broto berjalan ke depan halaman rumahnya. Keduanya menunggu dan mencari taksi yang lewat. Tak lama melintaslah taksi di depan mereka. Pak broto lekas menyetopnya. Keduanya naik bersamaan. Lalu berangkatlah pak broto dan nia ke dokter.
Sementara itu bayu di sekolahnya sedang menunggu bel masuk kelas berbunyi. Sembari menunggu, ia melihat kawannya yang bernama Anjar. Anjar merupakan anak paling pintar di kelas bayu dan juga di SD tempat bayu bersekolah. Rangkingnya saja selalu masuk tiga besar teratas. Anjar juga dikenal akrab dan mudah bergaul dengan teman-temannya. Hanya saja, anjar ini termasuk anak yang nakal dan suka membuat ulah di kelas. Guru-guru saja bingung menyikapi kelakuan si Anjar ini. Dia nakal, tapi pintar.
Melihat anjar, bayu terasa ingin bertanya sesuatu kepadanya. Ia dekati si anjar itu.
“Njar, gue mau nanya sesuatu boleh gak?” tanya bayu
“Boleh boleh aja bay…. santai aja sihh…. nanya apa?” ucap anjar.
“KKKrrrrrrrrrriiiiiinnnngggggggggggggggg” bel berbunyi
“Yaahh bay, bel udah bunyi. Kelamaan sih lu nanyanya. Yaudah nanti aja yakl pas istirahat”
“Iya deh istirahat aja. Lagipula, banyak yang mau gue tanyain” ucap bayu kepada anjar, sahabatnya.
Anjar dan bayu pun masuk kelas. Keduanya dan para siswa di kelas bersiap akan memulai jam pelajaran.
Sementara nia dan pak broto sudah sampai di sebuah klinik swasta 24 jam yang cukup bagus di wilayah itu. Pak broto mempersilahkan nia duduk. Lelaki itu yang mendaftarkan dan mengurusi administrasi nia berobat. Nia hanya melihat pak broto sedang mendaftarkannya. Dia menjadi tidak enak karena merepotkan.
“Bu, udah saya daftarin di klinik umum. Kita tunggu sebentar yaa bu…”
“Iyaa pakk.. makasih banyak yaa pakk” ucap nia berterima kasih
“Sama-sama bu”
Keduanya menunggu cukup lama hingga nama nia akhirnya dipanggil. Nia diperiksa terlebih dahulu tekanan darah dan berat badannya oleh petugas klinik. Setelah itu ia kembali dipersilahkan duduk menunggu panggilan dokter. Tak lama, panggilan dokter pun datang. Nia kemudian masuk ke ruang dokter seorang diri. Pak broto hanya menunggu di kursi tunggu.
Di ruang praktik dokter, nia berjumpa dengan seorang dokter muda wanita bernama sinta. Dokter yang cukup cantik itu bertanya tentang apa keluhan nia.
“Iyaa buu silahkan duduk” ucap dokter mempersilahkan
“Iya dokter terima kasih”
“Apa keluhannya nih bu? tanya dokter
“Gak tahu nih dok, gak enak badan dari semalam. Badan terasa lemas saja”
“Ada demam? Mual? Maag? tanya dokter kembali
“Demam sama mual enggak dok, tapi agak kembung aja perut” ucap nia menjelaskan keluhannya
“Oh. Oke. Ibu berbaring dulu yaa…” ucap dokter mempersilahkan nia berbaring di tempat tidur ruang praktik dokter
“Iyaa dok” nia beranjak naik ke atas kasur berbaring
“Coba saya periksa dulu” ucap dokter mulai memeriksa nia
Dokter pun memeriksa nia. Nia hanya mendengar dan menurut apapun perintah dokter. Ketika dokter menekan daerah lambungnya. Dokter bertanya apakah bagian tersebut sakit ketika ditekan olehnya, nia menjawab sedikit. Tak hanya itu, nia juga diperintahkan membuka mulut. Dokter menyenteri seluruh isi mulutnya. Setelah itu, dokter menyuruh nia duduk kembali.
“Bagaimana dok?” tanya nia duduk amat penasaran
“Ohhh ibu cuma telat makan aja. Asam lambung ibu naik. Jadinya jangan sampai telat makan lagi ya bu..” tegur dokter
“Oh gitu ya dok…”
“Bu, obat di sininya kan lagi habis…. ini saya kasih resep obat lambung sama antibiotik untuk ditebus di apotek, diminum sesudah makan ya buu” ucap dokter menyerahkan resep yang harus ditebus.
“Iya dok… Eh iya dok, saya mau tanya. Kok payudara saya mengeluarkan ASI yaa, sedangkan saya tidak hamil dan tidak menyusui??? Apa mungkin itu penyebabnya juga saya tidak enak badan?” tanya nia tanpa malu-malu karena penasaran sambil menerima resep dokter.
“Ibu minum pil kb rutin?”
“Iya dok”
“Ohh itu efek samping dari rutinitas minum pil kb bu… Pil kb itu meningkatkan hormon prolaktin. Sementara hormon prolaktin itu memicu dan merangsang produksi kelenjar susu. Kalau masalah berpengaruh dengan ibu tidak enak badan, saya rasa tidak, terkecuali ibu demam” dokter menjelaskan
“Heeem gitu ya dok”. Oke deh dok terima kasih penjelasannya.
Nia lalu beranjak keluar ruang praktik dokter. Sementara dokter itu tetap duduk di tempatnya. Di luar, pak broto sudah menunggu nia dari tadi. Nia lalu menghampiri dan memberikan resep dokter yang harus ditebus itu kepada pak broto.
“Gimana buu?” tanya pak broto
“Ini pak resepnya buat ditebus di apotek… obatnya lagi habis di sini” nia menyodorkan resep kepada pak broto
“Ohh iyaa bu” ucap pak broto menerima resep
Setelah itu keduanya bergegas meninggalkan klinik. Lalu pak brotobersama nia berjalan kaki sejenak.Lelaki paruh baya itu mengajak nia makan nasi uduk di sebuah warungpinggiran. Kebetulan dia belum sarapan begitu juga dengan nia. Ketika tiba diwarung nasi uduk itu, nia duduk,sementara pak broto berdiri memesan. Selesai memesan, pak broto menyusul nia yang sudah duduk.
“Tadi gimana bu?” tanya pak broto
“Itu paak saya cuma kurang istirahat dan telat makan saja” nia menerangkan
“ohh gitu bu..Makannya bu kalau makan jangan suka telat”
“Iyaa pak…..” ucap niaa singkat
Tak lama hidangan nasi uduk mereka datang. Keduanya pun makan bersama.Tak banyak obrolan yang mereka bicarakan, kecuali…
“Bu…. saya mintaa maaf yaa waktu itu udah…..” ucap pak broto belum menyelesaikan semua kata-katanya
“Udah gak usah dipikirkan pak masalah waktu itu” timpal nia senyum
Nia menjawab seperti itu pak broto hanya terdiam. Keduanya kemudianmelanjutkan sarapan mereka kembali.Tak ada lagi obrolan setelah itu. Keduanya saling berdiam diri. Tidak begitu lama mereka sarapan karena jarangnya pembicaraan yang terjadi. Pada akhirnya sarapan pun usai. Pak broto lalu menyuruh nia naik bajaj pulang terlebih dahulu. Ia menyusul belakangan karena hendak menebusobat nia.
Di dalam perjalanan pulang menggunakan bajaj, nia kagum dengan lelaki paruh baya yang banyak membantunya tersebut.
Sementara itu bayu sedang memasuki jam istirahatnya… sesuai dengan janji, ia bertemu anjar di kantin berdua, menanyakan sesuatu yang sempat tertunda sebelumnya.
“Yaudah lu mau tanya apa nih?” ucap ajar sambil meminum segelas es teh yang baru dibelinya.
“Gini njar gw mau tanya, lu kan pinterwawasan lu luas, cairan lengket yang keluar dari bagian ini kita (penis) itu namanya apa sih njar?” tanya bayu amat polos menunjuk ke penisnya
“Addduhhh.. bay lu polos banget mau nanya beginian ckckck. Itu namanya sperma bay. Sperma itu dikeluarkan oleh alat kelamin laki-laki yang disebut penis. Ada juga yang nyebutnya kontol..gitu…”
“Itu keluarnya waktu kapan njar?” tanya bayu kembali
“Produksi sperma kita aktif ketika kita masuk ke usia puber atau remaja. Biasanya kalo usia kita tuh sperma keluar lewat mimpi basah atau juga onani, yaitu sengaja dikeluarkan tuh sperma”
“Ohh gituu… Eh iya gue mau tanya lagi… kalo wanita sama laki-laki telanjang dalam satu kamar peluk-pelukan itu ngapain ya?”
“Wadduuuh ilmu lu udah sampe situ bay ckck. Itu namanya mereka lagi berhubungan intim atau bersetubuh. Bersetubuh itu masukknya alat kelamin laki-laki ke alat kelamin wanita yang disebut vagina. Sebagian juga nyebutnya memek”
“Fungsinya apa?” tanya bayu polos
“Supaya enak-enakkan lah bay hahaha” ketawa anjar sendirian, sementara bayu terdiam tak mengerti.
“Serius gue anjarrr..” ucap bayu kepada kawannya
“Iyaa gue seriuusss. Jadi kalo itu alat kelamin laki-laki masuk ke alat kelamin perempuan, keduanya laki-laki atau perempuan bisa ngerasain enak sama enak. Tapi inget ya bay, cuma orang dewasa aja. Kita masih kecil”
“Terus kalo mendesah-mendesah gitu?
“Iya itu yang gue maksud mereka lagi enak-enakkan bay” ucap anjar
“ooohh terus kalau misalnya ibu gue lagi telanjang dan peluk-pelukan sama laki-laki itu bagaimana?” tanya bayu polos kembali
“Waduuuhh itu namanya ibu lu lagi dientot bay sama tuh laki-laki” kaget anjar
“Dientot apaan njar?”
“Itu artinya vagina atau memek ibu lu lagi dimasukkin penis atau kontol tuh laki-laki bay” terang anjar.
“Terus akhirnya?”
“Nah itu nanti penis laki-laki keluarin spermanya ke dalam vagina ibu lu. Alhasil, ibu lu ujung-ujungnya bisa hamil”
“Hah? Hamil?” ucap bayu terkejut
“Iya itu artinya juga lu bentar lagi punya adik baru hahahaa selamat deh bay” anjar tertawa.
Cukup lama percakapan bayu dan kawannya anjar hingga tak terasa bel yang menandakan istirahat usai berbunyi. Keduanya kembali masuk kelas.
Sementara nia dengan menggunakan bajaj sudah tiba di tempat kosnya. LekasIa masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya yang lelah sejenak. Tak lama ia berpikir…
“Ternyata pak broto itu orangnya baikya….” pikir nia
Nia berbaring memikirkan sikap pak broto yang baik padanya. Tidak mau terlampau larut, nia bangun dari pembaringannya. Ia hendak menjemur pakaian yang ia cuci kemarin. Cucian tersebut berada di dalam ember di dekat kamar mandinya. Lalu ia ambil ember tersebut dan dibawanya ke halaman. Di halaman ia melihat tempat menjemur pakaian yang berada di depan rumah pak broto. Lekas ia kesana. Ketika dia ingin menjemur pakaiannya, pak broto tiba dengan berjalan kaki.
“Bagaimana pak? kok cepet?”
“Obatnya ternyata bisa beli langsung bu… gak usah pakai resep, bukan racikan juga. Jadinya cepet deh. Nih bu obatnya sekalian ini juga sebotol air mineralnya buat langsung diminum”ucap pak broto memberikan obat dan air mineral ke nia
“Makasih yaa pakk”
“Iya bu sama-sama”
“ Aduuhh… Ibuu. Ngapain jemur pakaiansekarangg bu… ibu itu harus banyak istirahat….sini biar saya saja yang jemur”ucap pak broto mengingatkan
“Eh… aduhh paakkk biar saya aja… biar saya saja pak… Saya gak enak dari tadi saya sudah merepotkan bapak..” ucap nia mencoba merebut pakaian yang mau dijemur pak broto
“Gak usah buu.. ini biar saja saya yang menjemur. Yang saya lakukan tadi itu ikhlas kok bu” balas pak broto
Sikap pak broto yang demikian membuat nia tidak bisa berbuat apa-apa. Nia membiarkan pemilik kosnyamenjemurkan pakaian nia. Sesudah itu, nia berterima kasih kepada pak brotoyang telah menjemurkan pakaiannya. Lalu wanita itu kembali ke tempat kosnya dengan membawa ember. Di dalam kamar kosnya, ia meminum obat yang diberikan dokter dengan air mineral yang diberikan pak broto. Setelah itu, iaberbaring beristirahat. Dalam hatinya,
“Oh iya bayu, nanti musti dijemput… aduuuhhh”*ucap nia dalam hati sambil beristirahat
Nia yang beristirahat perlahan-lahan tertidur hingga siang hari*tiba*karena obat yang diminumnya mempunyai efek kantuk………..
Siang hari………………………………..
“Ma, ma, bangun ma…. ini ada makan siang dimakan dulu yuk” ucap bayu yang masih mengenakan seragam membangunkan mamanya yang berada di atas tempat tidur.
“Eh kamu udah pulang de? kok bisa?” tanya nia dengan mata yang sayu
“Iya ma…., tadi aku naik bajaj dulu aja karena udah kelamaan nungguin mama, mamanya gak dateng-dateng”
“Terus ongkosnya?” tanya nia heran
“Nah, aku turun tuh di depan. Aku buru-buru deh ke sini mau minta ongkos bajaj ke mama. Eh ada pak broto lihat aku buru-buru, terus dia nanya ada apa. Yaudah aku bilang aja mau minta ongkos bajaj ke mama. Eh, sama pak broto malah dibayarin ma… gitu..” terang bayu
“Ohh gitu ya dee” ucap nia mengangguk
“Ma, itu makan dulu. Pak broto udah beliin kita makan siang”
“Eh serius de?” tanya nia tak percaya
“Iya maa.. tuh makanannya di ruang depan. Makan dulu deh ma… nanti sakit lagi loh*kalau sampai telat” ucap bayu menasehati mamanya.
“Iya de,,,” ucap nia beranjak bangun.
Nia lalu berjalan ke ruang depan rumahnya yang hampa. Ternyata di sana sudah ada bungkusan makanan dan segelas air mineral dalam plastik yang dibelikan pak broto. Langsung ia santap makan siangnya. Sambil mengunyah makanan, nia berpikir kembali bahwa pak broto begitu baik padanya walau lelaki paruh baya itu pernah berbuat tidak senonoh pada nia. Sementara itu juga nia berpikir bahwa kebaikan pak broto malah membuatnya malu. Ya, malu belum juga membayar uang sewa kos.
Di lain hal, bayu di kamar, belum mau menceritakan kalau dia tadi pagi bertemu papanya di sekolah. Selain itu, ia juga mendapat uang titipan dari sang papa untuk kebutuhan dia dan mamanya. Ia takut mamanya marah jika mengetahui hal tersebut. Masih di kamarnya, bayu mengganti pakaian seragamnya dengan kaos hitam dan celana pendek berwarna hijau. Ia juga membawa buku pelajarannya Lalu anak itu menghampiri mamanya yang sedang makan siang sambil membawa bukunya.
“Mama habis ke dokter ya tadi?” tanya bayu baru keluar dari kamar.
“Kok kamu tahu?” tanya nia heran
“Iya tadi pak broto udah cerita semua kok ke aku. Pak broto baik banget yaa maa……” ucap bayu
Mendengar ucapan bayu, nia hanya terdiam. Wanita itu lebih memilih melanjutkan makannya hingga selesai. Selesai makan, nia tak lupa minum obat dengan segelas air mineral yang dibeli pak broto. Lalu, ia beranjak ke kamar lagi.
“De, mama mau istirahat lagi ya….” ucap nia kepada sang putra yang dari tadi memperhatikannya makan
“Yaudah deh ma. Mama istirahat aja.Aku mau belajar aja di sini” balas bayu.
Nia pun kembali beristirahat sementara bayu belajar di ruang depan.
Sementara itu haris di kantornya tampak sedang mengerjakan pekerjaannya. Ia begitu fokus seakan-akan tak ada yang bisa mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba,
“Ris,….” panggil pak arso
Haris tidak mendengar karena terlalu fokus. Pak arso kembali memanggil.
“Hei Haris! Kamu dengar gak saya manggil kamu?!” marah pak arso
“Eh maaf pak, saya tadi terlalu fokus”
“Yaudah lain kali jangan diulangi. Ayo sini masuk ruang saya. Ada yang mau saya bicarakan” ucap pak arso
“Iya pak”
Pak arso masuk lebih dahulu ke ruangannya. Setelah itu haris menyusul.
“Ada apa ya pak?” tanya haris
“Gini ris, kemarin saya habis ketemu rekan bisnis, dia itu nanya ke saya apa ada punya kenalan pengusaha jagung. Dia mau ngajak bisnis. Saya gak punya. Kamu punya kenalan gak ris?”
“Heemmm ayah saya pak. Dia punya ladang jagung luas banget di kampungnya. Saya juga kemarin-kemarin ke sana. Bagaimana pak?” ucap haris merekomendasikan ayahnya
“Boleh tuh ris. Boleh saya minta nomor hape ayah kamu?”
“Wah dia gak punya hape pak. Adanya nomor telepon rumah” jawab haris
“Yaudah ris gapapa”
Haris lalu mengirimkan nomor telepon rumah orang tuanya di kampung melalui telepon selularnya ke telepon selular milik pak arso, atasannya. Sekilas ia melihat pipi pak arso seperti habis dipukul.
“Itu pipi bapak kenapa?”
“Ohh ini tadi kepentok meja riss” ucap pak arso berbohong
“Kayaknya kayak habis ditonjok pak”
“Kamu gak usah banyak tanya ya! sana balik ke tempat kamu! teriak pak arso
“Iya pak” balas haris kembali ke tempatnya.
######################
Waktu pun berjalan, tak terasa senja datang….
“Ma, ma, bangun maa…. mama mandi gak?” tanya bayu membangunkan mamanya kembali
“Hoaaaheeeeemmm kayaknya enggak dee….. Takut kena demam nantinya. Kamu udah mandi ya?” jawab nia
“Udah ma” jawab bayu tampak rapi dengan rambut basah di sisir ke samping
“Oh”
“Mama mau aku beliin makan malam sekalian gak ma?” tawar bayu
“Boleh, tapi kamu dapat uang darimana?” tanya nia heran
“Emm…. dari pak broto maa…” bayu berbohong
“Ohhh…..bener yaa pak broto itu baik banget. Yaudah de, kamu mau beli dimana? Memang kamu bisa?”
“Bisa kok ma. Aku mau beli soto yang pernah kita makan aja ma. Gimana?”
“Boleh de. Tapi kamu hati-hati yaa…” nia mengingatkan putranya
“Iyaa ma….”
Bayu pun meninggalkan mamanya yang sedang istirahat di tempat tidur. Ia mengambil uang di ranselnya. Lalu anak itu melangkah keluar tempat kosnya. Sambil berjalan, anak itu merasa bersalah.
“Maafin aku yaa maa. Aku udah bohongin mama. Tapi mau bagaimana lagi, kalau aku ngomong nanti mama marah” ucap bayu pelan.
Anak itu terus berjalan kaki hingga ke warung soto tempat ia pernah makan malam bersama mamanya.
Sementara itu nia di kamar, tampak ingin lekas berganti pakaian. Pakaian itu sudah basah dengan keringatnya sejak pagi. Lalu ia bangun dan melepas jaket, kaos, dan bh yang menutupi tubuhnya. Terpampang buah dadanya yang ranum dan berukuran besar itu. Ia mengganti pakaiannya dengan kaos yang berbahan dingin berwarna hijau. Wanita itu tidak mengenakan pakaian dalam lagi. Namun, celana pendeknya tetap ia pakai. Setelah berganti pakaian ia duduk di ruang depan sembari menunggu putranya membawa makan malam.
Cukup lama bayu membeli soto hingga membuat nia sedikit gelisah. Tak lama anak itu pun muncul.
“Kok lama banget de belinya.. mama sampai takut kamu kenapa-kenapa”
“Iyaa maa tadi lumayan rame yang beli. Aku dilewatin orang mulu. Untung aja abangnya ngelihat aku, langsung ditawarin deh” ucap bayu
“Ohh.. makannya makan yang banyak de biar cepat tinggi biar gak dianggap anak kecil mulu hehe”
“Terserah mama deh” ucap bayu jutek
“Iyaa dehhh maaff”
“Nih mah makanan sama minumannya” ucap bayu tak peduli ucapan mamanya
“Yaudah yuk kita makan sama-sama” ucap nia kepada anaknya
Ibu dan anak itu lalu makan bersama sambil bercakap-cakap santai.
“Ma, mama kondisinya udah mendingan?” tanya bayu tentang kondisi mamanya
“Udah kok dek ketimbang tadi pagi”
“Ohhh….”
“Ehh iyaa dek….. mama mau tanya sesuatu boleh?” ucap nia agak ragu
“tanya apa ma?”
“Kamu keberatan gak kalo punya papa baru?” ucap nia jelas
Mendengar ucapan nia, bayu amat terkejut. Nafsu makannya seolah-olah ingin hilang. Namun, dia mencoba tetap makan.
“Emmmm memang mama gak bisa balik lagi ya sama papa?” tanya bayu
“Mama kan udah bilang gak bisa. Kamu juga udah lihat papa jahat sama mama. Lagipula ada persoalan yang gak kamu mengerti de yang mama gak bisa jelasinde…..” ucap nia dengan nada agak meninggi
“Oh gitu maa” balas bayu
“Jadi gimana de?” tanya nia kembali
“Heemm gak tahu maa..”
Nia tak bisa meneruskan ucapannya. Lagipula ia tak bisa memaksa anaknya untuk menjawab. Sementara bayu, hatinya begitu sakit mendengar ucapan mamanya seolah benar tidak ada harapan lagi mamanya kembali ke papanya. Pada akhirnya keduanya makan bersama hingga tak ada percakapan lagi usai pembicaraan tersebut. Oleh karenanya, makan bersama antara ibu dan anak itu terasa begitu cepat. Keduanya pun mengakhiri makan malam
Setelah selesai makan, nia mengambil obat dan pil kbnya di kamar lalu kembali ke ruang depan. Di sana ia minum obat dan pil kbnya bergiliran dengan segelas air yang dibeli sang putra. Sementara bayu sesudah makan, ia mengambil buku tugas dan pelajarannya untuk dibawa ke ruang depan.
“De, kamu besok ada PR?” nia bertanya pada putranya usai minum obat
Namun, bayu tidak menanggapi pertanyaan sang mama. Tampaknya anak itu ngambek akibat percakapan saat makan malam. Nia memakluminya.Wanita itu memilih kembali ke kamarnya, memulihkan kondisinya kembali. Sementara bayu memilih belajar di ruang depan. Anak itu kinidiliputi rasa kebingungan mendalam. Dia ingin ada harapan orang tuanya bersatu kembali. Entah mengapa pembicaraan sang mama barusan membuat harapan itu seolah sirna. Pada akhirnya bayu dan mamanya melanjutkan aktivitasnya masing-masing hingga langit semakin gelap…
Jam menunjukkan pukul 9 malam.. nia masih beristirahat di kamarnya. Sementara bayu dengan mata mulai mengantuk masih membaca bukunya setelah mengerjakan PR. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu..
“Tok, tok, tok” bunyi ketukan pintu
“Siapa ya?” sahut bayu
“Pak broto de…”
“Ohh… sebentar pak” jawab bayu sambil membukakan pintu
Ketika bayu membukakan pintu, ia melihat pak broto hanya memakai celana pendek hitam dan kaos singlet putih yang menutupi tubuhnya.
“Mama kamu ada?” tanya pak broto
“Ada apa lagi tidur kayaknya…..”
“Yaudah gak usah dibangu…..” ucap pak broto belum menyelesaikan ucapannya
“Maaaa…. ada pak broto nihh……” timpal bayu
“Iya dee. Suruh masuk aja…” balas nia
“Aduh dee, mamanya gak usah dibangunin” ucap pak broto tersenyum
“Gapapa kok pak. Tuh pak, mama di kamar”
Pak broto pun masuk ke tempat kos nia dan bayu. Ia lalu berjalan ke arah kamar nia.
“Eh ibu, gimana bu kondisinya?” ucap pak broto melihat nia di kamar sedang berbaring
“Udah mendingan kok pak ketimbang tadi pagi” jawab nia mencoba duduk di atas tempat tidur
“Ohhh…” pak broto menghela nafas duduk di dekat nia yang sedang duduk juga
“Eh iyaa pak makasih yaa dari tadi pagi udah banyak bantuin saya sama bayu” ucap nia tersenyum
“Gapapa kok bu. santai saja…”
Pak broto dan nia bercakap-cakap bersama di kamar. Mereka terkadang bercanda, serius, dan tertawa bersama. Keduanya tampak sangat akrab. Hingga…
“Pak…. bapak baik banget sih pakk sama nia…” ucap nia malu-malu
“Biasa aja kali bu….”
“Eh iya pak…. nia kan mau cerai… kira-kira… bapak mau gak jadi suami nia?Soalnya nia butuh seseorang yang bisa melindungi kalo kejadian tadi pagi berulang” ucap nia pelan
Pak broto cukup terkejut. Ia seolah-olah mendapat durian runtuh. Di sisi lain, ia berpikir ini merupakan rencananya yang berhasil. Entah apa lelaki paruh baya itu rencanakan sebelumnya. Lekas ia memandangi nia yang sedang duduk dihadapannya. Lelaki mana yang tidak mau menjadi suami nia. Tentunya semua lelaki ingin memperistri wanita yang tubuhnya sintal dan padat itu. Belum lagi pak broto pernah menikmati bersebadan dengan nia.
“Emmm memang ibu benar mau sama saya? Gak dipikir-pikir dulu? Lagipula ini kan baru seharian bu..” ucap pak broto pelan
“Bapak baik kenapa enggak? Lagipulasaya butuh seseorang yang bisa melindungi saya andai kejadian tadi pagi berulang. Di lain hal, suami saya selama ini ternyata selingkuh dari saya. Atas dasar apalagi saya harus kembali kepadanya pakk…?”
“Emmmm..“ pak broto memandangi tubuh nia yang duduk dihadapannya, terutama ia melihat bukit kembar nia,sepertinya wanita itu tidak memakai pakaian dalam. Lantas kemaluan lelaki itu berdiri…
Nia yang di dekat pak broto tanpa sengaja juga melihat kemaluan pemilik kosnya itu tegak berdiri di balik celana pendeknya. Nia tersenyum.
“Ihh bapaak itunya diri….” ucap nia tersenyum
“Iyaa buu….. bu, ini karena bapak gak kuat lihat tubuh bu nia…” ucap pak broto
Nia terdiam tersenyum….
“buu……….bapak kepengen ngentot sama ibu lagi, boleh gak?” tanya pak broto agak takut di hadapan nia
“Makanya pak ,,, kita ajaa nikah yuuk…, biar bapak bisa ngentotin nia tiap hari”
“Tapi bu.., bapak maunya ngentotnya sekarang. Lagipula, bapak udah banyak nolong ibu dari*tadi masa gak ada upahsih” timpal pak broto memohon
“Iya deh iyaaaa… upahnya maunya apapak broto? Duit?” tanya nia pura-pura tidak tahu
“ bukaannn….ohh bapak mau upahnya ngentot sama ibuu nia …Ayoo buuuuu emppppphhhhh” pak broto mencoba mencium bibir niaa……
“ohhh bentar duluu pakk.. lihat bayu sudah tidur apa belum…” suruh nia
Mendengar ucapan nia, pak broto langsung mengecek bayu di ruang depan. Ternyata anak itu sudah tertidur memeluk buku pelajarannya. Lantas pak broto buru-buru kembali ke kamar nia. Ia mencoba memeluk dan mencium bibir nia.
“Ayoo buuu…. bayuu udah tidurrempppppphhhhhhh” pak broto langsung mendekati dan berusaha mencium bibir wanita itu
“Ihhh bapak mahh gak sabaraaann ahhh emmmmmphhh empphhh” nia menyambut bibir pak broto yang tebal itu
Mulut pak broto dan nia mengulum satu sama lain. Lidah mereka pun saling bertemu dan memagut. Tidak terkecuali air liur mereka yang saling bertukar masuk.
“emppphhh emppphh empph sluuurrppp sluurrppp” bunyi pertemuan mulut dan lidah keduanya
Mulut pak broto perlahan turun ke jenjang leher nia,
“Ahhhhh geliii pakkkk ahh ohhhhh” nia mendesah bibir pak broto turun mencumbu lehernya
“Emppppphh empppppph emppppphhslerrpppp ”cumbu pak broto
“ohhhhh ohhh pakkkkkkk”
Tak lama pak broto menghentikan aktivitasnya. Lalu Nia membuka kaos singlet dan sarung yang menutupi seluruh tubuh pak broto. Sesudah itu giliran pak broto menelanjangi nia.Hanya saja pak broto hanya menelanjangi bagian atas tubuh wanita itu.
“ihhhh pakk…sarungnya ngalangiinn…. udah tahu nia mau lihat kontol yang kemarin ngentot memek nia….ohh” ucap nia sambil membuka sarung pak broto
“ini juga kamu bu… kaosnya nutupinnn, udah tahu bapak mau ngeliat tete yang kemarin belum bapak cicipin uhh” ucap pak broto membuka kaos nia
“Ohhh gede bangettt kontolnya paakkkk” ucap nia melihat kontol pak broto
“uhhh tete kamu juga gedee bu…” ucap pak broto melihat payudara nia
Setelah melihat bagian tubuh masing-masing, pak broto lekas berdiri di atas kasur nia dengan penis yang mengacung. Sementara nia mencoba berdiri dengan kedua lututnya di atas kasur*menghadap pak broto yang sedang berdiri tegak.
“buuu kocokkin kontol gede ini pakai tete ibu yang gede itu uhh” pinta pak broto sambil mengelus penisnya
“Iyaaa pakkk… siniii taruh di tengah tengah belahan tete nia ohhh” ucap nia mempersilahkan
Pak broto lalu meletakkan penisnya di belahan payudara nia. Nia menyambutnya dengan menjepit batang kemaluan lelaki itu dengan keduatelapak tangan yang memegangpayudaranya. Ia gesek penis pak broto dengan buah dadanya yang menghimpit.
“ohhh emm emmm gimana pakkk enaakkk gaaakkkk ohhhh?” ucap nia sambil menjepit dan menggesek penis pak broto dengan bukit kembarnyaa”
“Ohhhh enaaakkk buuuuu ohhh terusssohhhh” ucap pak broto menunduk menatap wajah nia
“iyyyya ohhhhh inii nia teruss jepit pake tete niiaaa emmm emmm pakkk ohhhhh” ucap nia mendongak ke atas menatap wajah pak broto
“ohhhhh iyyyaaa buuu ohhhh enaak jepitan tetekmu ohhhh”
“ohhhh pakkkk kontolnya gedeee bangettt… memek nia kemarinn sesakgara-gara disodok pakai kontol bapakkini ohhh” nia teruss menjempit penis pak broto
Tak lama keduanya berhenti. Pak broto lalu meminta nia rebah di atas kasurnya.Ia lalu melepas celana pendek dancelana dalam nia yang masih menutupi bagian bawah tubuh wanita itu.
“uuhh iniii celana semua ngalangin aja…. udahh tahu bapak pengen lihat memek yang bapak entot kemarin uhhh” ucap pak broto membuka seluruh kain yang menutupi bagian bawah nia
“ahhhhh iyyya pakkk ahhhh”
Setelah itu pak broto membuka kedua kaki nia, maka terlihatlah vagina wanita itu.
“Ohhhh pakkk inii memekkk yang bapakk entot kemarinn ohhh” nia menunjukkan liang kemaluannya pada pak broto
Pak broto lalu mendekatkan wajahnyake vagina nia……
“Uhh inii yaa memeknya,…siap-siap ya buuu… nanti bapak entot lagi memeknyaini..uhh” ucap pak broto dihadapan vagina nia
“Iyaaa paaaakkkkk ahh” sahut niaa dengan kakinya yang terbuka
Tiba-tiba,
“Emmmm emmmmmm slerrrpp slerrrpppppp” mulut pak broto menempel di bibir kemaluan nia
“ahhhh bapakkkk ohhhhh ohhhhhh” desah nia memegang kepala pak broto yang sedang menempel dekat kemaluannya.
“emmmm emmmm slerrpppp sleerrrppp slerrrrp ayoo buu bapak pengen memek ibu cepet basah biar gampang dientotnya nanti empppphh” ucap pak broto sesekali berhenti menjilat liang kemaluan nia
“iiiyyyyyaaa pakkkkk iyaaa ahhhhhh ahhhh” desah nia
“emmmmppp emmppp slerrrrrpppppp sllllleerrrppppp hayo ibu memeknya buruan basahhhh uhh kontol bapak udahh gakk tahan pengen ngentottt uhhhhh”
“Ahhhhhhhhhhhhh iyyyyyaaa pakkkk aaahhhhhh ahhhhhhh pakkkk ahhh paak brotooo nia mau keluarrr pakk ahhhhh”ucap nia menekan kepala pak broto agar lebih dekat dengan liang kemaluannya
“ohhh emmmmmm emmmmmmm srrrrrrrruuuuuuuuuppppppptttt” pak broto menghisap kuat-kuat vagina nia
“aaaaaaaaaaahhhhhh bapaaakkkniiiiiaaaa kelluuuuuuarrrr pakkk ahhhh sreeerrtttt sreeerrrrrtt ohhh ohhhhhh”desah nia sambil menjambak rambut pak broto
“ohhhh banyakkk buuuuuu oohhhbapakk bersihinn yaaa emmm slerrrp slleeerrrrppp slerrrp” pak broto menjilat sisa cairan nia yang keluar
“ohhh iyyyaaa pakkkkk”
Setelah selesai membersihkan cairan vagina nia dengan lidahnya, pak broto lalu berbaring setengah duduk. Ia meminta nia naik ke atas tubuhnya.
“Ayoooo buuu masukkin kontol bapak ke memek ibuuu, udahhh gak tahan nihh bu uhhhh” pinta pak broto
“Oh sabaaarrr paakkkkkk ohhhh” nia mulai beranjak ke atas tubuh pak broto
Nia perlahan membimbing penis lelaki tua itu menyeruak masuk ke liang peranakannya. Sementara pak broto hanya memandang batang kemaluannya masuk ke vagina nia.
“ohhhhh pakkkk lihatttttt kontol bapakmulai masuk ke memek niaaa ohhhhhhh” nia megangkat dan menurunkan pinggulnya perlahan
“uhhhhh iyaaaa buuuu… enakkkk memek ibuuuu….. uhhhhhhh” ucap pak broto menatap wajah nia
“ohhhhh pakkkkkkkkkkk lihaaaatttttt kontoll bapakkk sebentar lagi masukkk semuuuaaaa ke memek niiaaa ahhhhhhh aahhhh” desah nia menatap muka pak broto
“uhhh iyyyyaaa buu ohhhhhh sempitttttt memeknya… goyangg buuu…..” pinta pak broto
Nia lalu menggoyang pinggulnya.Sementara Pak broto tidak tinggal diam. Ia menggenjot penisnya dari bawah.
“ohhhh iyaaaa pakkkk ohhhhh ohhh ahhhhhhhhh” nia menggoyang pinggulnyaa
“uhhhh siniii bapak bantuu genjott dari bawah buuu uhhh uhhhhh”
“ahhhhh ahhhh enakkkk pakkkkk ahhhhahhhh” ucap nia sambil menggoyangkan pinggulnya
“ohhhh uhhhhh uhhhh iyyyaa buuu uhhhhhh” lenguh pak broto mengimbangi goyangan nia dengan genjotan penisnya
Pak broto tak tahan dengan goyangan nia, lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk. Lalu ia memeluk tubuh nia yang sedang menggoyang penisnya. Tak tinggal diam, nia juga memeluk pak broto.
“uhhh terus buu,. enak goyanganya uuh uuhh“ bisik pak broto di telinga nia
“ohhhh iyaaaa… sodokan penis bapakk jugaa enaakkk ahhh”
“uhhh ayo goyangannya agak cepaat bu uhh biar penyakit ibuu pindahh ke bapak uhhh uhhh” ucap pak broto sambit menggenjot nia
“ahhhh iyaaaa ohhhh bapakk baikkk bangettt ohhh ahhh.. gak percuma bapak nia kasih upahh ngentot lagi ahh ahh” ucap nia sambil menggoyang pinggulnya
“uhhhh iyaaa buuu”
Tiba-tiba pak broto berhenti menggenjot,nia kesal lelaki itu menghentikan aktivitasnya
“ohhh kenapa berhenti pak genjotnyaaahhh?” tanya nia dalam pelukan pak broto
“Bapak haus dan lapar buu uhhh…” mewek pak broto
“terus gimana pakkk ohhhh?” Agak kesal nia karena pak broto berhenti menggenjot
Pak broto lalu memandang bukit kembar nia……..
“Ohhh buuuu, bapak mauu nenen. uhhh………” manja pak broto masih merangkulnia
“uhhh dasarrr….. iniiii tete niaa …ayoo pakk buruaann nenen ahhhhh biarrr bisaa genjot nia lagi aahhsssss” nia menunjukkan buah dadanya ke wajah pak broto.
“aaaaammmmmm emmmm emmmmm nyeeemmmm slurrrppppp slurppp” tak lama mulut pak broto melahap puting coklat nia secara bergantian
“aaahhhh ohhhhh ahhhhh” desah nia kegelian
“uuuuhhh buu nenennya ada susunya uhhh emmm emmmm nyeeeemmm slurrpppp” ucap pak broto menghisap dan menjilat ASI nia
“Ahhh iyaaaa… susunya buatt bapakkk… ohhhhh biar pakk broto kenyaang… terus bisa ngentot niaa ahhhhh” desah niaa
Sambil menikmati bukit kembar nia, pak broto perlahan mulai menggenjot vagina nia kembali. Mulut lelaki tua itu terasa tidak mau lepas dari payudara wanita itu. Sementara nia menyambut genjotan penis pak broto dengan menggoyangkan pinggulnya. Selain itu dia membiarkan lelaki itu melumat bukit kembarnya.
Di lain hal, di ruang depan, bayu tampak terbangun. Ia terbangun karena suara desahan yang akrab di telinganya. Dia lantas mengucek-ngucek matanya sambil bangun terduduk di lantai.
“Aduuhh hoaheemmm…. suara itu? Aduhh jangan-jangan mama sama pak broto di kamar?!” ucap bayu pelan
Anak itu lantas berdiri melangkah pelan ke kamarnya. Jantungnya bergedup kencang. Di dekat kamar Ia berjongkok mengintip sedikit.. dan…. Dia terkejut.Sang mama lagi-lagi sedang telanjang bersama lelaki. Kini lelaki tersebut ialah pak broto, pemilik kosnya. Bayu lebih terkaget lagi melihat pak broto sedang menetek dengan mamanya. Selain itu sambil mengintip, anak itu juga teringatpesan anjar, sahabatnya. Lalu ia simpulkan bahwa yang dilakukan mamanya sekarang ialah sedang berhubungan intim dengan pak broto.
Sementara nia terus meracau dalam pangkuan dan pelukan pak broto. Ia benar-benar sedang menikmati persetubuhannya dengan lelaki itu. Terkadang nia mendongakkan wajahnya ke atas sambil medesah. Sedangkan pak broto terus memangku dan menggenjot nia. Dia tidak lagi melumat bukit kembar wanita itu. Dia fokus menatap wajah nia yang sedang meracau nikmat dalam pelukannya.
“ohhhh ahhh udahhh pakk nenennyaa? Ahhhh…” tanya nia sambil merangkul leher pak broto
“udahhhhh buuu…. enakkk nenen sama susunya uhh uhhh” ucap pak broto menatap wajah nia sambil terus menggenjot
“ahhhhhh jangannn panggill ibuu lagiii pakkk ahhhh panggil niaa ajaaa,, kita kan mau nikaahh ahhhh” ucap nia sambil menggoyang pinggulnya
“uhhhh iyaaa niaaa sayangggg uhhh uhhhhhhh”
Setelah itu, pak broto meminta nia mengambil posisi tidur menyamping, menghadap ke kiri. Laki-laki paruh baya itu juga mengambil posisi yang sama, tepat di belakang nia.
“Mau ngapain pak?” tanya nia memiringkan posisi tidurnya
“Uhhh bapak mau ngentot dari belakang tapi sambil tiduran menyamping begini nia sayangg”
“ohhhhh bapaakk wawasannn seksnya luasss yaaaaa” puji nia melirik pak broto di belakang tubuhnya
Lalu pak broto dalam posisi menyamping di belakang nia, ia mengangkat sedikit kaki kanan wanita itu dengan tangan kanannya. Ia letakkan kaki itu di pundaknya. Kemudian dengan tangan kanan*ia bimbing penisnya masuk ke liang senggama nia.
‘Ahhhhhh pakkkk ayoo masukkinn semuaanyaa ohhhh” ucap nia merasakan kepala penis pak broto masuk ke lubang kemaluannya
“uhhh iyyyaaaa saayanggg…….. “ dengus pak broto
“blesssshhhhhhhh” batang kemaluan pak broto tenggelam dalam liang peranakan nia.
Sesudah memastikan batang penisnya masuk ke vagina nia, pak brotomenurunkan kaki kanan nia yang berada di pundaknya. Kedua tangannya kini memegang pinggang nia dan mulai menyodokkan penisnya ke vagina wanita itu dalam posisi menyamping.Sementara Nia tampak mendesah menerima sodokan penis pak broto. Kedua tangannya hanya bisa meremas sprei kasurnya.
“Uhhh bener-bener mantep memek kamu niaa sayanggg uhh uhhh uhhhh” lenguh pak broto menyodok nia dari samping
“Ahhhhh ahhhh iyaaa pakkkkkkk ohhhhh” racau nia nikmat sambil meremas sprei
“Uuhhh niaa sayaangg bapakk mau remes tete kamuuu uuh uhh” pinta pak broto
“ahh Iniii pakkkk di depannn bapakkkk ahhh ahhhh” jawab nia sambil mendesah.
Tangan kanan pak broto lalu meremas payudara sebelah kanan nia….
“uhhhhhhh uhhhhh tete kamu tetap gede aja yaaa niaaa sayangg uhhh, padahal udahh bapak isep terus tadii uhhh uhhhh” ucap pak broto meremas payudara kanan nia
“Aaahhh soalnyaa susunya banyak paakkk, biar pak brotoo bisa nenen terus nantii ahhh ahh” sahut nia mendesah
“Uhhhh uhhhhh dasaaarrr ….sssiniii bibiir kamuu emmmmpphhhh empppppphhhh” bibir pak broto menghampiri bibir nia yang berada di depannya.
“Iyaaaa pakkk emppppphhhh emppppphhh” nia memiringkan kepalanya ke kiri menyambut bibir pak broto
“Emppppphh empppppphhhhhhh” Dalam posisi menyamping keduanya berciumann
Sementara bayu begitu takjub dengan pemandangan yang dia lihat. Ia melihat tubuh bugil pak broto menyamping ke tembok di belakang mamanya. Bokong lelaki itu terus maju mundur agak cepat. Sementara ia tidak bisa melihat mamanya karena tertutup tubuh pak broto…ia hanya bisa mendengar suara desahan mamanya. Tak lama ia melihat sang mama berciuman cukup lama dengan pak broto. Dan penis anak itupun berdiri….
Setelah berciuman, nia merebahkan tubuhnya kembali. Sementara pak broto bersiap memasukkan penisnya kembali dari atas.
“Uhhhh niaa sayanngg lihaattt, kontoll bapak udah kerasss bangeeetttt nihhh uuhhh” ucap pak broto sambil mengelus penisnya dihadapan nia yang sedang berbaring
“Ohhhhh kontol bapak udahhh kepengenn keluarr yaaa? Ayoo siniii masukkin ke memek niaa lagiii pakkkk ahhhhhssss” ucap nia membuka kedua kakinya
“uhhh uhhhhhh sempit bangett punyaa kamu niaaa uhhhh” ucap pak broto mulai memasukkan penisnya
“Ahhhhhh iyyyaaa pakkkkk ahhhhhhssss” desah nia
“uuuuuuhhhhhhhh masuuukkk semuaaa kontoll bapakkk sayaannggg ohhhhh” lenguh pak broto
“aaaaaaaaaaahhh iyyyyyyyyyyyyyaaaaa… memek niiiiaaaa ppenuuhhh jadinyaa pakk aaaahhhh” desah nia menatap pak broto yang sedang melenguh nikmat
Pak broto lalu mulai menggenjot penisnya kembali. Sementara nia sibuk menatap wajah pak broto sambil kedua tangannya merangkul leher laki-laki itu.
“ahhhhhhhhh aahhh pak brotoo ahhhh niaaa pengen nikahh sama pak brotooo aahhh” desah nia
“uuhhhhh uhhhh iyaaa niiaaa sayaaangggg……..bapak juggaaa mauuu nikaaahh samaa kamuuu uuuhhhhh”
“pakk brotttoooo ahhhhhh kontolnyaaaa kerasss bangettttt ahhhhh” ucap nia kepada pak broto
“Uuhhh bukaaannn sayaaanggg memek kamuu yang sempitt uhhhhh uhhh”
Kedua kaki niaa lalu melingkari pinggang pak broto. Sementara lelaki itu terus menerus tanpa henti memompa penisnya dalam liang peranakan nia.
“uuuhhhh niaaa sayangg buruaaan kamu cerainnn suamii kamuuu uuhhh biar bapaak bisaa punyyaaa anakkk dari kamuu sayaanggg uhhh uhhh” pinta pak broto mendesah
“Aaahhh iyyyaa pakkkk,,, niaa bakall ceraaaiin suamii niaaa…. biaarr bapaakk bisaa hamilin niaaaa aaahhh ahhhhh” racau nikmat niaa merangkul leher pak broto
“Uuuuhhhh biiaaarr konttolll bapaaakk bisaaa ngennttott memekmu terusss saaayaanngg uhhhh” pak broto mulai menggenjot cepat
“IIIyyyyyyaaaa aahhhhhh ahhhhh… biarrr kitaaa bisaa ngentott terusss sampaiii niaaa hamiilll aahhhhahhh” nia mulai menggoyang pinggulnya cepat
Tak lama nia meminta pak broto memeluknya…..
“Pakkk brotooo sayaaanggg pelukkkk niaaaaaaa ahhh ahhhhh niaaaa mau keluarrrr ahhh ahhhh ahhh” pinta nia dipenghujung puncak kenikmatan. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
“Iyyaaaa sayaaangg uhhhhhh uhhh” lenguh pak broto memeluk nia sambil terus memompa penisnya dengan cepat
“Ahhhh ahhhh ahhhhh pak brotooo…ennnakkkkkk kontooll bapaaakk ahhhhhh” desah niaa menggoyang pinggulnya cepatt
“uuuhh uhhhh memek niaaa jugaaa enaaaakkkk uhhhh” pak broto memompa cepat
“ahh aaahhh pppakkk broooottto aahhhhh ayooo muntahhhiiinnn pejuuunyaaaa dalaammm memekkk niaaaa ahhhhhh biaaarrr niaaa hammmiillll ahhhh………… niaa keluaaarr paaakkk aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh srerrrrrtt sreeerrrrrt sreerrrrrrr ” desahh niaa panjang
“uuuuuhhhhhh iyyyyyyyaaaaaa kamuu harusss hammilllll….hamiilll…. niaa sayanggg uuuhhh uhhhhhhh teriiimaaaa pejuu kontoolll iniiiii sayaaaaannnnggg uuhhhhh arrrrrrrrrgghhhhhhhhhhh crooootttttt crooooottt crootttttt” lenguh pak broto panjang menekan penisnyaa dalam-dalam
Pak broto dan nia pun saling berpelukan usai memuntahkan cairan cinta mereka berdua. Keduanya berciuman satu sama lain tiada batas lagi. Keringat keduanya juga saling membasahi. Setelah itu Pak broto merebahkan tubuhnya yang lelah di samping nia. Keduanya sama-sama memandang langit-langit kamar, tempat mereka bersetubuh.
Sementara bayu yang sedang mengintipdi luar, penis anak itu tampak berdiri… ia begitu takjub dengan pemandangan yang baru dilihatnya.
“hhhheeemmmm mama mau nikah sama pak broto? Apa itu berarti aku akan punya adik?” tanya bayu dalam hatinya
Bersambung…