Diah yang tahu Wilton mendekatinya segera bergerak tepat ke bibir kolam membelakangi kami. Diah bersandar di tepi kolam, kedua tangannya bersandar di tepian. Wilton pun sampai di depan Diah, lalu memasukan kepalanya ke dalam air, sepertinya dia bergerak ke selangkangannya Diah.
Diah tampak memejamkan matanya. Lalu kepala Wilton muncul lagi dari dalam air, tangannya memegang sesuatu yg lalu dilemparkan ke tepian kolam.
Ternyata yang dilempar celana dalam merah milik Diah dan jatuh tepat dihadapan kami duduk.
Wife:” Wah, cangcut istrimu Om, berarti memek Diah istrimu sudah tanpa penutup hehe” sambil mengambil celana dalam basah tersebut dan memberikannya ke Fadli.
Fadli:” Apaan, biarin saja” lalu menaroh cd tersebut di bawah kursi.
Wife:” Ida, ayo, kita lihat lebih dekat, suamimu lagi ngapain aza” sambil menarik tangan Ida lalu mereka mendekat ke pinggir kolam. Saya dan Fadli [un menuju bibir kolam tepat di samping Diah .
Saya liat Diah lagi bertumpu di tangga besi yang ada di bibir kolam, sementara Wilton di dekatnya sedang menggesek-gesekan kontolnya di bibir memek Diah di dalam air.
Saya lihat Ida dan Dewi menurunkan ujung kakinya ke dalam kolam sambil duduk sambil menyaksikan Diah dan Wilton.
Wife:” Ayo mas Wilton, jangan lama-lama, udah ewe aza memek Mbak Diah” mencoba mengompori Wilton.
Wilton tampak memang mulai menekan kontolnya ke memek Diah, Diah kini memeluk Wilton dengan kedua kakinya melingkar dipingga Wilton setengah digendong, Wilton pun mulai menggenjot Diah.
Ida:” Kak Diah, enak ya..?
Diah:” Ugh Enak banget Wi, Ida,belum pernah aku dikenthu di dalam air, gimana gitu rasanya”
Tiba-tiba istriku mendekati saya lalu menepuk bahu saya.
Wife:”Pah, pantat Kak Diah gede banget kan?goyang-goyang gitu? Memang diantara Dewi, Ida dan Diah, Diah yang paling besar pantatnya, tapi sesuai bodynya yang tinggi besar, ida sebenarnya pantatnya lebih montok dari Dewi tapi tubuhnya pendek.
Saya:” Ia, gede banget” sambil melirik Fadli yang tampak bangga dengan body istrinya.
Wife:” Ayo turun, gak mau ngerasain boolnya”
Istri saya menyuruh saya turun. Benar juga apa yang dibilang istri saya, sebenarnya sich saya tidak mau melakukan seks pagi ini, mau nyiapin stamina buat menggarap Nina nanti. Tapi sensasi ngentot di dalam air membuat saya bersemangat. Saya pun segera mencopot semua pakaian saya.
Melihat saya mencopot pakaian saya Fadli pun hendak melakukan hal yang sama tapi tiba-tiba dicegah oleh Dewi.
Wife:” Om mau kemana koq lepas baju? Sambil memegang tangan Fadli.
Fadli:” Aku mau ikut, biar aku duluan yang nusuk bool istriku”
Wife:” Om di sini saja dulu aza, nonton ya, aku isepin dech sama Ida juga” sambil menurunkan celana Fadli lalu menggenggam kontol Fadli yang masih terbungkus celana dalam.
Wife:” Ayo sana” sambil berbisik kepadaku.
Saya segera menceburkan diri menuju ke Diah dan Wilton.
Saya segera memposisikan diri di belakang diah, dan sambil memukul-mukulkan kontol saya yang mulai menegang sempurna ke pantat Diah.
Diah mun menoleh ke saya.
Diah:” Ah, kamu ganteng, mau gantiankah, memek aku lagi dipake sama Wilton”
Saya tidak menjawab tapi meletakan kontol saya diantara buah pantat diah, sambil saya pegang pantatnya saya dorong memasuki anusnya.
Diah:” Agggh, pelan Den..oghhh gue mau di dp…”
Sambil memeluk perut Diah saya segera ikut menggenjot Diah.
Diah:” Ah gila..enak Dendi.., Wi, Ida, ngeunah euy diasupan di bool dan memek”
Tampak Wilton menurunkan kepalanya dan segera mencaplok toket Diah yang memang jumbosambil menarik lepas kutang Diah.
Saya membantu Wilton melepas kutang Diah. Lalu saya lempar kea rah Fadli.
Saya:” Bos, kutang bini loe…” dan pas jatuh di pundak Fadli yang lagi berdiri sementara di bawahnya Ida dan Dewi sedang memainkan kontolnya.
Fadli melihat ke saya, tampak sedikit kesal karena saya yang sekarang menyodomi istrinya, bukan dia.
Diah:” Pah, agggh tolong mamah lagi dinodain ini sama dua binatang, uggh kontolnya di bool dan memek aku”
Saya dan Wilton semakin bersemangat menggenjot Diah, sampai Wilton memberi isyarat untuk gentian, sepertinya dia kerepotan harus menggendong Diah.
Kami pun berganti posisi, saya pun tak mau kerepotan harus menggendong Diah, maka saya bertumpu di tangga tepi kolam dan meminta Diah naik juga sambil bertumpu di tiang tangga. Diah pun lalu duduk di paha saya sambil memaukan kontol ke memeknya sementara Witlon sambil berdiri memasukan kontol ke bool Diah.
Tiba-tiba Fadli berjalan ke arah kami, lalu seletah sampai dia duduk di pinggi kolam tepat di samping saya.
Fadli:” Isep kontol aku mah” meminta Diah menghisap kontolnya.
Diah pun segera memegang kontol Fadli suamina dan memaskukan ke mulutnya.
Dewi pun menghamiri kami, sedang ida kulihat duduk di kursi lagi.
Wife:” hehe, Kak Diah, suamimu panas kayaknya liat kamu dikerjain suami aku dan suami Ida hehe”
Diah pun melihat kea rah wajah suaminya, lalu melepas kontol suaminya dari mulutnya dan hanya mengocok-ngocoknya.
Diah:” kenapa Pah, kamu cemburu…ini bekas anak buahmu aduh kontolnya lagi ngaduk-ngaduk heunceut aku Pah, maka dari tadi nenen terus” sambil mengelus kepalaku yang sedang menetek di toketnya.
Fadli:” Papah cemburu Mah, sama seperti Papah dulu juga cemburu sama selingkuhan mamah”
Diah:” Aghh enak banget ternyata Pah, dimasukin 2 kontol sekaligus ugh…,coba papah dulu juga bisa liat aku ngentot sama selingkuhan aku”
Fadli:” aghhh, aku keluar” pujuhnya muncrat ke lengan istrinya.
Diah:” Si papah tumben cepat keluar” sambil mengurut kontol suaminya.
Sementara Dewi istri sayaduduk di sebelah Fadli.
Wife:” Mbak Diah koq bisa selingkuh, padahal kontol suaminya oke loh, bengkok hitam dan lumayan gede, kaya juga”
Diah:” uggggh, ia genjot terus ah…ia Wi tapi kurang ganteng hehe, gak kayak suamimu”
Wife:” itu kan factor umur saja Kak hehe, nanti kalau makin tua jadi jelek juga haha”
Fadli:” jadi maksud kalian aku jelek he” sambil menarik kepala Dewi dan melumat bibirnya.
Wife:” Aggh mmmph,aduh om maen cium bibir aku aja depan suami aku”
Sambil menoleh ke saya dan tersenyum.
Diah:” Biarin Wi, kontol lalku loe aza sedang ada di memek gue, nah kamu Cuma dicium aza sama suami aku protes” kami semua pun tertawa.
Diah:” Kalian belum pada mau bucat, aku udah dua kali loh, uggghh ,jangan banyak-banyak kamu nyupangin aku Dendi”
Kebetulan saya sedang asyik menyupangi leher Diah.
Diah:” Ia, gitu remesin terus susu aku mas” Witon kini meremas kedua susu Diah sambil mengentot boolnya dari belakang.
Diah:” Aghhh, memang enak banget Wi dimasukin kontol depan belakang, aggghh”
Saya dan Diah dapat kini merasakan guncangan yang semaikn cepat dari Wilton.
Diah:” Mas kamu mau keluarkkah”
Wilton tidak menjawab hanya mendengus semakin keras saja.
Diah:” Bucatin di dalam aza, atau mau gentian kamu diheunceut aku dan Dendi di bool lagi?
Tapi tiba-tiba Wilton menarik kontolnya dari anus Diah lalu menyemprokan pejunya di belakang kepala Diah.
Diah:” Aghhh, kenapa di kepala mas..” Wilton tidak menjawab hanya menyeringai lalu menceburkan diri ke kolam.
Diah:” kamu belum mau bucat?
Saya:” Paling bentar lagi”
Diah:” lanjutin ngewenya di gazebo aza yuk”
Lalu diah berdiri dan melepaskan kontol saya, lalu berjalan menuntun suaminya. Dewi istri saya pun menuntun saya menuju Gazebo.
Wife;”Ida Ikut ke sana(Maksudnya Gazebo”
Ida:” Di sini saja dulu Kak, sambil nunggu suamiku”
Kami pun berjalan menuju Gazebo.
Diah:” Ayo Den lanjutin, kalian gak ikutan” sambil bertanya ke Dewi dan Fadli suaminya.
Mereka menggelengkan kepala.
Diah:” Ayo Den, biarin aza ditontonin, kita tuntaskan, memek aku sudah nyut-nyutan lagi minta dimasuki kontolmu hehe”
Sambil terlentang di tengah Gazebo.
Saya pun segera memposisikan diri diantara 2 kaki Diah, lalu saya taruh dipinggang saya.
Kembali saya menyetubuhi Diah dengan ditonton istri saya dan Fadli suami Diah.
Saya lihat istri saya sedang mengocok kontol Fadli yang memang tadi tak memakai celananya lagi.
Diah:” Ayo Den, cium aku, aku sange berat”
Saya pun setengah menindih diah dan segera melumat bibirnya.
Diah:” Mmmph oh, enak Den, ngewe sama kamu beda banget”
Saya:”Beda gimana Diah?
Diah:” Kamu ganteng sich, aku nafsu” sambil melumat bibirku lagi.
Saya:” Aku juga, kamu semok banget, bibir kamu ini tebal nafsuin banget” sambil berbisik ditelinga Diah lalu saya melumat bibir tebalnya. Kami berciuman cukup lama sambil kontol keluar masuk di memeknya.
Diah:” sambil diremes toket aku Den” saya pun meremasi kedua toket Diah yang berukuran jumbo dengan kedua tangan saya.
Diah:” agh anjing enak banget, dipilin puting susunya Den”
Saya:” Aku dah gatahan ..”
Diah:” Barengan ya, buang di memek aza, aku gak pakai obat apapun, aku mau hamil sama kamu” berbisik pelan di telinga saya.
Entah betul atau tidak yang diucapkanya saya focus menggenjot Diah.
Diah:” Agghh terus entot yang Den”
Saya semakin mempercepat genjotan saya.
Diah:” Agggh aku keluar…” sambil mengejang dan melumat bibir saya lagi.
Saya:” Aku juga Diah aggh”
Diah:”gila.enak, bucatin aza Den”
Saya pun merasakan sesuatu mendesak di kontol saya lalu akhirnya jebol crroooo…crooot… peju saya memenuhi memek Diah.
Diah:” Hangat sperma kamu Den, moga jadi anak” sambil berbisik di telinga saya”
Saya pun roboh menimpa badan Diah.
Kami terdiam beberapa saat, sementara saya lihat kontol Fadli sudah menegang lagi dan sedang keluar masuk mulut istri saya.
Diah:” Berat agh Dendi, ayo bangun” saya pun segera bangkit begitu juga Diah.
Masih dalam keadaan telanjang kami bergeser duduk sedikit ke sudut. Saya melihat kea rah kolam Ida dan suaminya sudah tidak ada, mungkin sudha kembali ke kamar.
Diah:” Ayo Pah, Dewi pindah ke tengah, giliran kalian sekarang yang show, hihi, ia gak Den”
Saya hanya membalas dengan senyuman. Tampak Fadli yang sudah tidak sabar, menuntun Dewi istri saya untuk pindah ke tengah.
Kini mereka sudah ada dan duduk di tengah Gazebo.
Fadli:” Bu Dewi, saya buka ya bajunya” tanpa menunggu jawaban istri saya, Fadli mencopot kaos istri saya. Istri saya hanya diam menurut saja.
Fadli:” Kutangnya juga Om lepas ya Bu Dewi” Dewi hanya mengangguk, lalu Fadli mencopot kait bh istri saya yang ada dibelakang. Terlepas lah bh istri saya, lalu dilemparkanya ke arah saya. Kemudian Fadli mendorong Dewi hingga terlentang dan segera menindihnya. Mulutnya segera mencapolok toket Dewi.
Wife:” Agh..jangan digigit om puting aku” Fadli tak menghiraukan tapi terus mencucup puting susu istri saya dengan begitu semangat.
Fadli:” Masih ada ini air susunya,nyami aum”
Wife:” Isepin aza om…he geli ah” sambil meremas dan menjambak rambut di kepala Fadli yang sudah jarang.
Fadli tampak sangat rakus ia hisap dalam-dalam puting susu istri saya sampai Dewi kegelian.
Fadli kini duduk dan menarik celana jeans istri saya sampai terlepas, hingga istri saya tinggal mengenakan hijab dan celana dalam saja. Celana dalamnya pun segera ditarik hingga lepas oleh Fadli. Sempat pula ditempelkan ke hidungnya dan dihirup dalam-dalam.
Wife:”Ih, geli om, cangcut aku koq dihirup , seneng banget kayaknya ngehirup bau cangcut”
Fadli:” Bukan bau cangcut tapi wangi memek haha” sambil melempar cangcut istri saya tepat kepangkuan saya.
Saya pun ikut-ikutan menghirup bau dicangcut istri saya.
Istri saya yang melihatpun segera berkomentar.
Wife:” Papah ketularan Om Fadli, cangcut mamah pake dihirup segala”
Saya:” penasaran saja mah, seperti apa, ternyata bau apek”
Wife:” Enak aja, itu bau sempakmu pah hehe”
Sementara tangan Fadli terlihat mulai membelai memek istri saya sambil memainkan bulu jembutnya.
Fadli:” Sudah rapih ya…”
Wife:” Apanya om, Baok aku, ia aku rapikahkan tadi waktu mandi”
Fadli:’ Ia,hehe bikin aku nafsu” segera Fadli membenamkan kepalnya di memek istri saya.
Wife:” Ah..kumisnya om ngegesek itil aku” sambil merapatkan kakinya.
Fadli tidak ada berkomentar tapi terlihat menjulurkan lidahnya sepanjang mungkin mencoba memasuki bibir memek Dewi.
Wife:” Aghhhh, kampret geli Pah, Kak Diah, lidah dan kumis suamimu kena itil aku” sambil memegang erat kepala Fadli.
Diah:” Nikmatin Dewi, suami aku bilang ke aku sebelum ke sini dia ngebet sekali sama kamu jadi jangan heran kalau dia maunya ngentotin kamu terus hehe…istrimu tak pinjam dulu ya Den buat muasin birahi suamiku” sambil Diah menepuk paha saya.
Saya:’ Tidak apa, memek istrinya pun bisa saya cicipi” sambil tangan saya meraba memek Diah yang duudk bersila.
Diah pun sontak kaget.
Diah:’ Akh tanpa permisi maen pegang memek orang aza”
Saya:” habis telanjang, ya langsung nyasar kesitu”
Sementara itu terdengar erangan kenikmatan dari Dewi istri saya yang memeknya sedang dikerjain lidah Fadli.
Wife:” Aggggh, anjing enak Pah, lidah Fadli keluar masuk heunceut mamah”
Diah:” Mantap Wi…bikin dia bucat Pah” Diah memberi semangat ke suaminya.
Fadli berusaha melebarkan kaki Dewi agar lidahnya semakin leluasa mengerjai memek Dewi.
Fadli:” Bu Dewi, kita posis 69 ya”
Wife:” Tapi Om Fadli ya di bawah ya”
Mereka pun bertuka posisi dengan Fadli terlentang di bawah dan istri saya yang di atas badan Fadli dengan posis 69 mereka kini saling menjilati kemaluan lawan mainnya.
Istri saya mulai memainkan kontol Fadli, lalu memukul-mukulkan ke pipinya dan akhirnya memasukan ke mulutnya sedang Fadli memainkan lidahnya di memek Dewi.
Kontol Fadlli tampak semakin menegang, sementara sambil meremas-remas pantat istri saya lidah Fadli masih bermain-main di memeknya.
Wife:” Akh, aku gak kuat om..heunceut aku basah…agghhh” tampak Dewi mengejang mendapatkan orgasmenya yang pertama.
Terlihat mereka terdiam untuk sejenak, sambil mengambil nafas. Lalu tampak Fadli memberi kode ke istri saya untuk turun dari atas badannya.
Istri saya pun turun dari badan Fadli lalu mengambil posisi nungging.
Fadli lalu dengan posisi setengah berdiri di belakang dewi dengan bertumpu di kedua lututnya menempatkan kontolnya tepat di lubang memek Dewi..dan bleess seketika Dewi mendesah tanda kontol Fadli sdh berhasi menembus memeknya.
Wife:” Aghh Om, genjot, enak Kak Diah, Pah, ewe aku om”
Fadli:” Ia Bu Dewi saya ewe memek ibu, seperti tadi suami ibu menggagahi istri saya”
Kontol Fadli pun keluar masuk memek istri saya, suara desahan dan erangan cukup nyaring terdengar.
Fadli:” Pak Dendi heunceut istrimu memang nikmat”
Wife:” Agh Pah enak kontol Om Fadli”
Diah:” Heuncuet aku juga nikmat kan Den”
Saya:” ia pasti dong” sambil tanganku iseng nyolok memek diah lagi.
Diah:” Agh, kamu ini geli ih”
Sambil memegang pantat Dewi, Fadli memaju mundurkan pantatnya.
Wife:” agggh…agghh…kencengin om, aggh Pah enaknya ewean sama Om Fadli” Dewi seperti memanasi saya.
Saya berusaha tidak terpancing, saya harus menyimpan stamina buat Nina.
Tampak genjotan Fadli semakin cepat saja.
Wife:” Om mau bucat kah”
Fadli:” Ugggh ia bu Dewi…keluarin di memek?
Wife:” Biasanya juga om gak pernah nanya langsung dikeluarin aza, ia di memek aza”
Fadli:” Agggh bentar lagi” plok..ploook…plook…buniy benturan paha Fadli dan pantat Dewi terdengar cukup nyaring.
Tiba-tiba Fadli membenamkan dalam-dalam kontolnya di memek istri saya.
Fadli:”aaaagh terima pejuku bu Dewi” Crooot…crooot…crooot
Wife:” Agh Om, aw..aw..agh”
Lalu Dewi terlungkup dengan dipeluk oleh Fadli dari belakang, keduanya Nampak ngos-ngosan.
Beberapa saat kami semua terdiam sampai akhirnya Fadli jatuh terlentang. Sementara Dewi bangun mendekati saya, lalu duduk di sebelah saya.
Saya:” lemes mah…?
Wife:” Ya, lemes Pah, habis dientot” lalu menjatuhkan kepalanya yang masih pakai hijab dipangkuan saya.
Diah tampak berdiri menuju suaminya.
Diah:” Dendi, Dewi aku duluan ya sama suami ku mau bersih-bersih di kamar, ayo Pah”
Fadli tampak sedikit enggan tapi berdiri juga, tanpa banya bicara dengan dituntun istrinya Fadli berjalan keluar gazebo dan meninggalkan kami.
Saya:”Ayo mah kita mandi di sini apa di kamar”
Wife:” Di kamar saja pah, tapi gendong ya, lemes hehe”
Saya:” Jauh mah, sampai tangga aza ya”
Wife:” Ia dech letoy…”
Saya segera mengendong istri saya, tapi lupa pakaian kami masih berserekan di mana-mana.
Saya:”Kumpulin baju dulu mah”
Wife:” Biar mamah aza” istri saya pun memenguti pakaian kami termasuk yang ada dekat kolam.
Lalu saya menggendong istri saya sampai tangga, dan kembali ke kamar kami.
Sesampainya di kamar kami segera masuk ke kamar mandi.
Saya lihat istri saya segera duduk di closet dan cuuurrr…rupanya dia kencing dengan derasnya.
Wife:” hehe, lega Pah, dari tadi pengen kencing” sambil mencuci memeknya.
Saya:” Papah isi bathubnya dulu ya…”
Istri saya hanya menganggukan kepalanya.
Akhirnya kami pun mandi padahal yang kedua kalinya hari ini.
Selesai mandi dan berpakaian kami duduk di sofa.
Wife:”Pah, minta anterin makanan dong ke Sari atau Nina”
Saya:” Ok mah, biar papah ke bawah dulu”
Saya pun segera turun, tapi tidak menemukan Sari dan Ninna hanya ketemu Maman. Ternyata Nina dan Sari lagi keluar untuk belanja. Terpaksa saya membawa makanan sendiri.
Akhirnya kami pun makan di kamar lalu pergi istrihat untuk tidur. Saya sengaja membiarkan istri saya tidur duluan karena ada niat lain yang tersembunyi.
Setelah memastikan Dewi tidur saya pun turun ke lantai satu. Suasan begitu sepi, sepertinya lagi istirahat semua. Saya pun keluar dari villa dan memilih nongkrong di depan duduk di ayunan.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak saya., ternyata Sari .
Sari:” Pak Dendi malah tidur di sini? Rupanya saya ketiduran.
Ternyata Nina juga ada di sebelah Sari, mereka membawa beberapa bungkusan belanjaan.
Saya:” Jam berapa ini? Kalian baru pulang belanja?
Sari:” Ia baru pulang, jam satuan paling”
Berarti cukup lama saya tertidur.
Saya:” Ayo, saya bantu angkat belanjaannya” saya pun membantu membawa belanjaan mereka.
Saat lewat ke ruang makan saya lihat ada Ida yang sedang makan siang. Saya pun melewatinya saja, dia sempat melirik saya.
Setelah menaruh belanjaan saya segera pergi dari dapur tanpa permisi, saya tidak nyaman karena ada Ida tadi.
Saya pun segera menuju meja makan dan duduk di samping Ida.
Saya:” Kemana suamimu?
Ida:” Tidur Pak” sambil tidak melihat saya dan memasang wajah judes.
Saya:” Ya udah saya temenin makan ya”
Ida tidak menjawab tapi terus melanjutkan makan.
Ida pun akhirnya selesai makan.
Ida:” Bapak gak makan siang? Oh ya bu Dewi kemana?
Saya:” Sudah tadi kami makan di kamar, istri saya tidur saya bosan di kamar”
Ida:” Oh, saya balik ke kamar, mau tidur siang juga” sambil berdiri
Saya:” Ok bebz” sambil saya tepok pantatnya.
Ida:” Hemmpz, ya udah aku ke atas”
Saya:” Ok” syukurlah dia cepat pergi.
Saya pun segera menuju dapur, saya lihat Sari dan Nina sedang masak.
Sari:” Maaf pak, telat, masih masak, tadi si ibu makan masakan tadi pagi?
Saya:” Oh Ida, ggp yang penting nasinya panas, jadi kalian masak buat makan siang, orangnya juga pada tidur?
Sari:” Ia gpp, sekalian buat nanti malam, tinggal kita panaskan”
Saya:” Kayaknya nanti malam kita pada pergi dech, tapi ggp masak saja”
Mereka meneruskan masak tanpa memberi tanggapan lagi.
Saya:” Saya duduk di sini lah” sambil duduk di kursi tepat bweberapa meter dari tempat mereka masak.
Sari:” Wah aku tau nich…biar aku aja yang masak, mereka pergi loh nin nanti malam gak ada waku lagi, lagian kamu perlu uang juga kan?
Nina yang dari tadi diam tak banyak bicara pun menoleh ke saya.
Nina:” Bapak nungguin saya?
Saya:” Jadikan?
Nina:” Saya terserah bapak….
Sari:” Udah, ggp aku saja sendri yang masak, ayo sana” sambil meneupk pantat Nina.
Nina:” Dimana?
Sari:” Di kamar kamu lah, tapi jangan terlalu berisik, suamiku dan anak-anakku lagi tidur, suami sich gpp, paling kalau denger ngajak juga sama aku, tapi anak-anak”
Nina:” Ia”
Saya:” Aku gak berisik koq, kayak kita kemaren, atau kamu mau ikut sekalian Sar?
Sari:” Memang bapak kuat?
Saya:” Kuat, saya ada ini jamu dari Pak Bob”
Sari:” Enggak dech saya, report harus ijin suami dulu, udah kalian berdua, eh mana jamunya biar saya seduhin”
Saya pun memberikan jamu yag diberikan Pak bob ke Sari.
Nina:” itu jamu appan memang pak’
Saya:” Jamu kuat” sambil kembali duduk di kursi.
Nina:” Jamu kuat?
Sari:” Ia, jamu kuat, kuat ngewe hehe, biar kontolnya Pak Dendi ngaceng terus, jadi keras nanti waktu masuk momok kamu”
Saya cukup kaget Sari berani ngomong begitu.
Nina:” Ikh teteh maksud aku Pak Dendi kan belum tua kayak Pak Bob, memang perlu”
Sari menjawab duluan sebelum saya menjawab pertanyaan Nina.
Sari:” Kan Pak dendi tadi pagi habis ngentot tuch di kolam, pasti capek jadi minum jamu”
Saya:” Ia, biar balik lagi stamina saya, rugi saya kalau loyo”
Nina:” Oooh”
Sari:” Ini Pak diminum dulu” sambil mengantar jamu dan menaruhnya di meja.
Saya menenggaknya sampai habis.
Sari:” Udah siap tuch, ayo Nin bawa pak Dendi ke kamar mu”
Nina tampak masih agak malu-malu.
Sari pun menyadari hal itu.
Sari:” udah rileks aza, aku saja kemaren begitu, apalagi aku ada suamiku, sementara kamu suami kamu gak tahu”
Nina pun berjalan menuju ke saya.
Nina:” ayo pak”
Bersambung…