Rama bergegas membawa istri pertama nya ke rumah sakit karna melihat banyak nya darah yang mengalir di sela sela pahanya dan kondisinya juga tidak sadarkan diri. Sesampainya di rumah sakit ia langsung menggendong Sonya masuk ke UGD.
“Tolong istri saya dok”, ucap Rama.
Perawat dan dokter yang melihat itu langsung berlari ke arah Rama dan menyuruhnya meletakkan Sonya di atas brankar tempat tidur rumah sakit.
“Tunggu di luar ya bapak, kami akan memeriksa istri bapak terlebih dahulu”, ucap dokter pria tersebut.
Rama mengangguk lalu keluar dari ruangan tersebut.
Sedang menunggu dengan rasa cemas dan khawatir, ponsel nya bergetar dan ia melihat ternyata istri kecilnya menelfon.
“Hallo sayang”, jawab Rama.
“Daddy sibuk”? Tanya Aulia.
“Kenapa baby”?
“Kok gak pulang kesini? Aku takut, disini listriknya padam”, ucap Aulia.
“Hmm, Daddy lagi di rumah sakit, Sonya tadi pendarahan sayang.. sendiri dulu gpp kan”?
“Oh yaudah”, jawab Aulia langsung mematikan sambungan telpon nya.
Rama mengusap kasar wajahnya, ia ingin sekali menemui Aulia sejak sore tadi, tapi keadaan malah menjadi seperti ini.
“Bapak Rama”? Panggil dokter pria yang bernama Dio tersebut.
“Iya dok”.
“Bisa kita bicara sebentar”? Tanya dokter Dio.
“Bisa dok”.
Dokter Dio mengarahkan Rama untuk berjalan ke ruangannya, sampai di ruangannya dokter Dio menyuruh Rama duduk dan memberitahu apa yang ingin ia sampaikan.
“Begini pak, istri bapak mengalami pendarahan hebat yang mengakibatkan keguguran”, jelas dokter Dio.
Rama sedikit sock dan mematung atas penuturan yang di katakan dokter Dio.
“Ini karna kalian berhubungan terlalu kasar dan tidak ada jeda”, sambung dokter Dio.
“Jadi bagaimana kondisi istri saya dok”? Tanya Rama.
“Istri bapak harus di lakukan tindakan kuret”.
“Lakukan yang terbaik buat istri saya dok”, pinta Rama.
“Pasti pak”, jawab dokter dio.
“Kalau begitu saya permisi”, ucap Rama.
***
Setelah dilakukan tindakan kuret, keesokan harinya Sonya sudah di perbolehkan pulang ke rumah. Rama senantiasa menjaga Sonya di rumah sakit selama 2 hari, selama itu pun dia absen dari pekerjaannya tapi tidak absen untuk mengabari istri kecilnya.
“Yah”, panggil Sonya.
“Iya”.
“Jangan tinggalin bunda ya, bunda udah kehilangan adek.. bunda gak mau kehilangan ayah juga”, ucap Sonya.
“Ngomong apa sih Bun, istirahat ya”, balas Rama.
“Janji dulu yah, kalau ayah gak akan ninggalin bunda”.
“Ayah gak bisa janji Bun”, jawab Rama.
“Kenapa? Ayah ada perempuan lain”?, Tanya Sonya.
“Udah lah ngapain sih malah bahas hal yang gak penting, sekarang istirahat, ayah mau keluar sebentar”, jawab Rama.
Rama langsung keluar dari kamar dan pergi untuk menemui Aulia, Sonya hanya memandang kepergian suaminya dengan perasaan sedih. Kenapa sesulit itu untuk mendapatkan cinta dari suaminya sendiri.
***
Disisi lain, Aulia sedang duduk termenung di taman belakang rumahnya, tiba tiba sebuah kecupan mendarat di pipi mulusnya.
“CUP”
“Mikirin apa sih baby”?
Aulia menolehkan kepala nya sejenak ke arah suara tersebut lalu memandang ke arah depan lagi.
“Kok Daddy di cuekin”? Tanya Rama.
Ya, seseorang itu adalah Rama suaminya. Ia kesal karna Rama baru datang kepadanya hari ini walaupun Rama sering mengirim pesan dan menelponnya.
“Gak usah ke sini lagi, temenin aja istri kamu”, ucap Aulia.
Rama mendekat dan memeluk tubuh istri kecilnya yang sangat ia rindukan.
“Ini Daddy lagi nemenin istri Daddy kok”, jawab Rama.
“Buk Sonya, temenin dia sana”.
“Sayang, sekarang kan Daddy udah sama baby.. jadi jangan bahas orang lain ya”.
“Aku kesel dad, aku juga istri Daddy, tapi Daddy lebih banyak luangin waktu Daddy buat buk Sonya. Apa apa buk Sonya, aku juga mau di prioritasin dad”, ujar Aulia menggebu gebu.
“Jadi baby mau Daddy gimana? Hm?
“Cerain buk Sonya”, ucap Aulia.
“Baby”.
“Kenapa? Gak mau? Udah cinta”? Tanya Aulia.
“Enggak sayang, tapi kami baru kehilangan anak kami baby”, jawab Rama.
“Ohh, jadi yang dikandungan aku ini bukan anak Daddy? Iya”?.
“Bukan gitu sayang, dengerin Daddy dulu”, ucap Rama.
“Pergi dad, aku gak mau liat Daddy dulu”.
“Oke, Daddy akan ceraikan Sonya”, ucap Rama mantap.
“Beneran”?
“Kapan Daddy pernah bohong sama baby”?
Aulia langsung memeluk suaminya dan menghujani wajah suaminya dengan kecupan.
“Makasih ya dad”.
“Tapi ini gak gratis baby”.
“Maksudnya dad”? Tanya Aulia.
Rama mendekatkan mulut nya pada telinga Aulia dan berbisik.
“Puasin kontol Daddy”.
“Ih daddyyy”.
“Yaudah kalau gak mau, Daddy minta puasin sama Sonya aja kalau gitu”, ucap Rama.
“YAUDAH PERGI SANA, GAK USAH BALIK LAGI KESINI”, Teriak Aulia.
“Hey , sayang.. gak boleh teriak teriak, kasian adek di dalam sayang”.
Aulia yang kesal pun langsung meremas kuat kontol suaminya.
“Aaakhhh”.
“Sssshhh baby, kok di remes sih sayang, sakit”, ucap Rama sambil mengelus kontolnya dari luar celana.
“Daddy ngeselin”, Rajuk Aulia.
“Iya iya sayang, Daddy ngeselin.. Daddy minta maaf ya”.
“Hm, dad aku mau nanya dong”, tanya Aulia.
“Tanya apa baby”?
“Kenapa buk Sonya bisa keguguran”?
“Jawab jujur apa bohong”? Tanya Rama.
“Jujur lah”.
“Jangan marah tapi kalau Daddy udah jujur nanti”, ucap Rama.
“Iya iya”.
“Janji ya”?
“Janji daaaaaaad”.
“Daddy ngentotin dia terlalu kasar”, jawab Rama.
“Jadi selama ini Daddy masih sering berhubungan badan sama buk Sonya”?
“Baby udah janji gak akan marah tadi”.
“Aku nanya kok, gak marah”, ucap Aulia.
“Tapi mukanya keliatan marah sayang”, balas Rama.
“Jadi aku gak boleh marah? Gak boleh cemburu kalau suami aku berhubungan badan sama perempuan lain”? Tanya Aulia.
“Aaa baby, bilang apa tadi? Suami?
“Aku lagi marah ya dad”.
“CUP”.
Rama mengecup bibir istri kecilnya, ia sangat senang Aulia memanggilnya dengan sebutan suami tadi.
“Baby”.
“Apa”?
“Jangan galak galak sayang, Daddy pengen nenen”.
“Nenen aja ya”, ucap Aulia.
“Nen sambil elusin kontol Daddy”, pinta Rama.
“Yaudah di kamar aja”.
Aulia meminta Rama agar menggendong nya ala koala, ia menjilat jilat bibir suaminya, mengulum daun telinga sang suami hingga suaminya mendesah.
“Aaakhhhh”
Sesampainya di kamar, Rama menidurkan Aulia dikasur lalu membuka baju yang dikenakan Aulia hingga istri kecilnya telanjang bulat, ia juga melepaskan semua bajunya dan bergabung bersama istrinya.
“Ingat ya dad, cuma nen sambil baby elusin kontolnya, gak ada ngewe ngewean, baby gak mau kejadian buk Sonya terjadi sama baby”, ucap Aulia panjang lebar.
“Iya baby, Daddy inget kok”.
“Yaudah sini nen”.
Tanpa di suruh dua kali lagi, Rama langsung menyerbu payudara besar Aulia, Mulut menyedot dan tangan meremas, sedangkan tangan Aulia asik dengan mengelus elus kontol suaminya yang sudah mulai tegang.
Sedang asik mengelus kontol suaminya, ponsel Rama bergetar. Aulia melirik dan melihat nama Sonya lah yang menelpon suaminya, ia dengan sengaja mengangkat tanpa sepengetahuan Rama.
“Akhhh”, desah Aulia dengan sengaja.
“Terush Rama, Mmmhhh enak banget sayanghhh”.
Rama mendongak melihat istrinya dan mencium Bibir nakal Aulia.
“Nakal kamu ya baby”.
“Lanjutin dad, yang kenceng sayang”, ucap Aulia.
Rama kembali meremas dan menghisap payudara Aulia, kontolnya ia gesek gesek kan di belahan memek istrinya. Aulia semakin bernafsu dan menekan kepala Rama agar menghisap payudaranya lebih dalam.
“Aakhhh enak banget ramaaa.. mmmhh”.
“Ssshhh terushh daddyhh.. Nghhh”
“Jilatin memek baby dadhhh”.
Rama turun ke selangkangan Aulia, ia buka lebar lebar kaki istri nya dan menenggelamkan wajahnya di sana, ia hirup kuat kuat aroma memek istrinya lalu ia kecup dan kemudian ia jilat memek Aulia dengan gerakan turun naik, ia buka memek Aulia dengan jarinya dan mencoba untuk memasukkan lidahnya ke dalam memek Aulia.
“Aakhhh”.
“Daddyhhhh.. enak dadhh.. terussh sayanghhh.. ngghhhh”.
Rama menekan nekan itil Aulia dengan dengan kepala kontolnya, sesekali ia masukkan kepala kontolnya itu kedalam memek istrinya.
“Nghhhh.. itil baby di apain dadhhhh.. aakkhhh ampunh daddyhhh”.
“Enak babyh”? Tanya Rama
“Mmhhh enakh dadhhh”.
“Daddy gak tahan babyhh, pengen ngentotin kamu sayanghh”.
“Noo dadhh, inget anak kita Daddyh”.
“Tapi Daddy gak tahan sayanghh”, ucap Rama masih dengan menggesekkan kontolnya di memek Aulia.
Aulia melingkarkan kakinya di pinggang Rama dan menarik tengkuk suaminya agar mereka berciuman.
“Gesek sampe muncrat dulu ya dad, nanti kalo udah 3 bulan baru Daddy boleh entotin babyh”. Ucap Aulia.
“Nghhh.. iya sayanghh”.
“Sshhh aakkhhh.. enak banget babyhhh.. Akkhhh”.
“Terushh dadhhh”.
“Memek baby becek bangethh, kalo gak hamil muda udah langsung Daddy kontolin memeknya.. Mmmhhh”.
“Kontol Daddy makin kerashhh dadhh”.
“Kocokin babyh, Daddy mau keluarhh”.
Rama merubah posisinya menjadi duduk mengangkang, ia cium kasar bibir Aulia dengan tangan yang meremas remas payudara Aulia yang putingnya sudah sangat keras. Sedangkan Aulia mengocok kontol suaminya dengan sangat cepat.
“Mmmhhh cupang leher babyh dadhh.. merahin semuanya.. ngghhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhhh cepetin sayanghhh.. Daddyh mau keluarhh..
“Aaakkhh..aakkhh..aakkhh keluarh.. keluarh babyhh..aaaaakkkhhhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Aulia langsung menundukkan kepalanya dan menghisap kontol Rama, ia jilat bersih kontol Rama yang penuh dengan pejunya.
“Aaakhhh.. pelan babyh.. masih ngiluu”
Setelah bersih Aulia langsung memeluk Rama dan menggigit kecil leher suaminya, ia melihat sambungan telepon yang masih tersambung kemudian ia mematikannya.
“Kenapa nakal banget, hm?
“Gak nakal kok”, jawab Aulia.
Rama menggigit ujung hidung istri kecilnya dan mengajak Aulia untuk berbaring.
“Baby”.
“Iya dad”.
“Baby mau punya anak berapa”? Tanya Rama.
“Satu ini aja belum keluar dad, malah mikirin mau anak berapa”.
“Gak ada salahnya kan sayang”, ucap Rama.
“Pikirin dulu tentang perceraian Daddy sama buk Sonya, baby gak mau jadi istri simpanan Daddy terus”, balas Aulia.
“Iya sayang”.
“Maaf kalau baby egois dan jahat, baby sayang sama Daddy, cinta sama Daddy, baby gak mau kalau Daddy sama buk Sonya terus Daddy bisa bisa cinta beneran sama buk Sonya”.
“Daddy lebih cinta sama baby, lebih sayang sama baby.. baby jangan khawatirnya, Daddy akan segera urus perceraian Daddy”, Jawab Rama.
“Makasih ya dad”, ucap Aulia sambil memeluk suaminya.
Rama membalas ucapan dan pelukan istrinya, ia elus lembut kepala Aulia dengan sayang.
Bersambung…