Sore harinya Rama pamit kepada Aulia untuk pulang ke rumah yang di tempatinya dengan Sonya, Aulia mau tak mau mengijinkan suaminya untuk pulang dan menyuruh Rama segera menyelesaikan urusannya dengan Sonya.
“Inget ya dad, gak boleh kepancing lagi sama buk Sonya”, peringat Aulia.
“Iya sayang, gak akan kepancing lagi”, jawab Rama sambil mengelus pipi mulus Aulia.
“Yaudah Daddy pulang dulu ya sayang”, sambung Rama.
“Iya dad, hati hati ya, kalau udah sampai kabari”.
“Iya sayang”.
Rama berjalan menuju ke arah mobilnya lalu masuk ke dalam mobil dan langsung menjalankan mobilnya menuju rumahnya bersama Sonya.
Selang beberapa puluh menit, Rama sampai ke rumahnya dengan kondisi rumah yang gelap gulita. Rama masuk dan menghidupkan lampu lalu naik ke lantai atas untuk menemui Sonya. Ia buka pintu kamarnya dan dengan kondisi yang sama seperti di bawah, gelap gulita.
“Sonya”? Panggil Rama sambil menghidupkan kontak lampu.
Rama tak melihat keberadaan istri pertamanya itu tapi ia mendengar suara air dari dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka, beberapa detik kemudian terbuka lah pintu kamar mandi itu di barengi dengan Sonya yang keluar dengan telanjang tanpa menggunakan handuk.
Rama langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, namun Sonya mendekat dan memalingkan wajah Rama untuk menghadapnya.
“Apa apaan kamu sonya, pakai baju kamu sekarang”, ucap Rama.
“Kenapa”? Tanya Sonya.
Rama menepis tangan Sonya yang berada di wajahnya, ia ingin keluar dari dalam kamar itu namun lagi lagi Sonya memeluk nya dari belakang.
“Siapa selingkuhan kamu mas”? Tanya Sonya yang sudah mengubah panggilannya.
“Apa maksud kamu”?
“Tadi siang aku nelfon kamu, ada yang angkat dan aku denger suara perempuan desahin nama kamu”.
“Siapa dia mas? Selingkuhan kamu atau jalang kamu”? Sambung Sonya.
“Jaga mulut kamu Sonya”, bentak rama.
Sonya semakin mengeratkan pelukannya pada Rama, ia menenggelamkan wajahnya di punggung lebar suaminya.
“Siapa dia mas”?
“Dia istri aku Sonya dan dia juga lagi mengandung anak aku”, jawab Rama.
Pelukan erat di tubuh suaminya menjadi semakin erat, tangis Sonya pun pecah di punggung Rama. Rama membiarkan istri pertama nya itu menangis dan memeluk tubuhnya dengan erat. Setelah dirasa istrinya puas menangis, Rama pun membuka suara.
“Aku pengen ngomong Sonya”.
“Ngomong aja”, balas Sonya yang masih memeluk tubuh Rama dari belakang.
“Tapi lepas dulu, kamu juga pakai dulu baju kamu”, ucap Rama.
“Gak”.
“Sonya”, panggil Rama lembut.
“Gak, mas”.
“Aku mau ngobrol sama kamu, masa harus kayak gini”.
“Yaudah, kalau gitu kita ngobrolnya di atas kasur aja, aku juga gak mau pake baju”, ucap Sonya.
“Huh, yaudah ayo”.
Sonya melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Rama untuk berjalan ke kasur mereka. Sampai di kasur Sonya mendorong Rama dan langsung menindih suaminya itu.
“Sonya, kamu apa apaan sih”?
“Kata kamu mau ngobrol, yaudah apa yang mau kamu obrolin”? Tanya Sonya dengan menidurkan kepalanya di dada Rama.
Rama menarik nafasnya dalam dalam dan membuangnya perlahan.
“Aku mau cerai”, ucap Rama.
Sonya tak bereaksi sedikitpun, ia asik dengan menduselkan wajahnya di dada bidang suaminya.
“Sonya”.
“Hm”.
“Kamu denger aku kan”?, Tanya Rama.
“Iya”.
“Terus apa jawaban kamu”?
“Aku gak mau”, ucap Sonya.
“Kenapa? Kamu udah tau kalau aku selingkuh, bahkan menikah diam diam di belakang kamu dan sekarang istri aku lagi hamil sonya.. kamu juga tau kalau aku gak pernah cinta sama kamu, aku gak mau terus terusan nyakitin kamu, kamu juga berhak bahagia, aku bakal lepasin kamu”, ujar Rama panjang lebar.
“Bahagia aku sama kamu mas”.
“Tapi aku gak bahagia sama kamu Sonya”, ucap Rama.
“Aku gak perduli, aku gak mau pisah sama kamu”.
“Sonya”.
“Kamu bisa jadiin aku pemuas nafsu kamu mas, tapi aku mohon jangan cerai kan aku”, ujar Sonya.
“Ak..
Belum sempat mengucapkan satu kata, bibir Rama di bungkam oleh ciuman kasar Sonya. Ia menggigit bibir suaminya dengan gemas, menarik dan menyedot lidah Rama dengan penuh nafsu.
Setelah ciuman mereka terlepas, Rama mendorong tubuh Sonya dari atas tubuhnya ke kasur.
“Gila kamu”, ucap Rama.
Rama ingin bangun dari berbaringnya, namun kontolnya di remas kencang oleh Sonya dan mulutnya kembali di bungkam oleh mulut Sonya, semakin lama remasan kencang pada kontolnya menjadi remasan lembut, Sonya pun perlahan memasukkan tangannya ke dalam celana Rama, ia genggam kontol hangat suaminya yang mulai keras.
“Shhh.. stop Sonyahh”.
“Sssttt, nikmati aja mas”, ucap Sonya dengan tangan yang semakin lihai mengurut kontol suaminya.
“Aakhh.. berhentihh”.
Sonya menyumpalkan payudaranya ke dalam mulut Rama agar tidak berisik, ia tekan kepala suaminya itu agar lebih dalam menyedot payudaranya yang besar itu.
“Mmhhh.. lebih kenceng mashhh”.
“Kontol kamu udah ngaceng banget sayanghh, Nghhh”.
“Akkhh sonyaahh.. udahh aku gak mau lagi ngentotin kamuhh”.
“Kenapa sayang? Karna kamu udah ada istri yang lain? Iya? Tanya Sonya.
“Nghhh iyahhh”.
“Sebagus apa sih service nya sampai sampai kamu gak mau ngentotin aku lagi mas”? Tanya Sonya tak senang.
“Lebih bagus dari kamu pokoknya.. akhhh”.
Tiba tiba Sonya memasukkan kontol Rama ke dalam memeknya, ia menggenjot kontol suaminya dari atas.
“Aakhh..aakhh..aakhh gila kamu sonyah, stopphhh kamu baru selesai kuret, gak boleh berhubunganhhh”.
“Ngghhh aku gak perduli mashh, akhh..akkhh..akkhh”.
“Aakkhh sonyaahhh”.
“Iya mashh, kenapa sayanghh? Enakhh genjotan aku”?
“Ssshhh ngghhh jangan salahin aku Sonya, kamu yang mancing aku”, ucap Rama.
Rama bak kemasukan setan, ia membuka bajunya lalu mengangkat Sonya dan menelungkupkan Sonya di atas kasur, ia memasukkan kembali kontolnya ke memek Sonya dari belakang, menghentakkan kuat kuat agar kontolnya tenggelam di dalam memek istri pertamanya itu. Ia cupang tengkuk Sonya hingga ke leher putih Sonya. Pantat Sonya iya tampar sehingga menimbulkan bercak kemerahan bekas tangannya.
“Aakhh..Aaakkhh..aaakhh mashh, terush mashhh, enakh sayanghh”.
“Ngghhh memek nya kedut keduth..Mmmhhh”.
“Aakkhhh kontolin aku terush mashhh, jangan berhentih”.
“Akhh..akhh..akhhh Sonyahh, binal banget kamu”.
“Mau keluarh mashh, cepetin sayanghh.. akhh..akkhh keluarh mashh.. keluarhh.. Aaaaakkkhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Rama memiringkan tubuh Sonya dan langsung menggenjotnya kembali, ia remas kencang kencang payudara Sonya, ia pelintir puting keras Sonya dan ia cubit cubit puting itu hingga Sonya berteriak ke enakkan.
“Aakkhh masshh, isep sayanghhh”.
“SLURP..SLURP..SLURP”.
“Nghhhhh enakh banget mashh, gigit puting besar aku mashhh”.
“Aaaakkhhh iya Mash, yang kenceng mashhh.. akhh..akkhh..akhh”.
Tangan Rama turun menuju itil Sonya, ia mainkan itil itu sambil menggenjot memek sonya dengan kencang.
“Ngahhhh.. jangan mashhh.. ampunhhhh.. akhhhhh”.
“Enak itilnya di mainin gini? Hm”?
“Mmmhhh.. akhhh..akkhh..Akkhhh”.
PLAK, Rama menampar memek Sonya dan menarik narik jembut memek Sonya.
“Jawab sayang, bukan malah mendesah”, ucap Rama.
“Aakhh iya mashh, enakhhh, enakh banget mashh.. ngghhh”.
“Sshhh memek kamu enak sonyah, Aaakkhhh”.
“Mau keluarh lagi mashh.. aakkhh..aakkhh keluarhh..aaaakkkhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
“Memek nakal kenapa cepet banget keluar, hm?
“Kontol mas enak, jadi cepet keluarnya”, balas Sonya.
“Nungging”, titah Rama.
Sonya langsung menungging dan Rama langsung menusukkan kontolnya lagi ke dalam memek Sonya.
“Aaakkhhh maassshhh”.
“Ngghhhh”.
Rama mulai menggenjot dengan perlahan, ia membungkuk kan sedikit badannya dan mengecup bahu Sonya, tangannya mulai menggerayangi payudara Sonya dan mulai meremas dengan gemas, memelintir puting yang selalu tegang.
“Keluarin lidah kamu”, suruh Rama.
Sonya menjulurkan lidah nya dan langsung di sedot oleh mulut Rama, lama kelamaan genjotan Rama semakin cepat dan membuat mrk Sonya semakin berkedut dengan kencang.
“Aakhhh jangan di kedutin memek nya sayanghh”, ucap Rama dengan meremas kencang payudara Sonya.
“Nggghhhh enggak di kedutin, kedut sendiri mashhhh..aaakkkhhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhh aku mau keluarhhh sonyah..nngghh”.
“Di dalam mashh.. mmhhh”.
“Nooo..aakhh..akkhh..akkhh..keluarh.. akhh..aaakkkhhhhhh”.
Rama mencabut kontolnya dan menyemprotkan pejunya di pantat montok Sonya.
CROT
CROT
CROT
“Akkkkkhhhhhhh”.
“Huh..huh..huh..”
Rama menjatuhkan badannya disisi Sonya dan langsung memejamkan matanya karna kelelahan.
Sonya yang melihat Rama tak ingin membuang spermanya di dalam rahimnya hanya mampu terdiam, tapi ia tak ingin menyerah dan tak ingin berpisah dengan Rama, Rama adalah suaminya, ia mencintai Rama.
Sonya memeluk Rama dan merebahkan kepalanya didada Rama, ia menurunkan tangannya di kontol Rama yang sudah tidur, ia mainkan ujung kontol itu dengan jempolnya, ia jilat pentil susu Rama dengan lidahnya, ia cupang leher Rama dengan kencang.
“Nghhh, udah sonyahh.. kamu belum puas juga”? Tanya Rama.
Sonya naik ke badan suaminya dan menggesek gesekkan memek ya ke kontol Rama, ia meremas payudaranya sendiri dengan menggigit bibir bawahnya dengan erotis.
“Dulu, puting ini yang kamu bilang enak mas, apa sekarang masih enak”? Tanya Sonya.
“Hm”.
“Isep dia mashh”
Sonya menundukkan badannya agar Rama bisa menghisap putingnya.
“Aakkhhh.. iya masshh.. tarikkhh terushh sayangghh”.
Gesekkan Sonya semakin cepat dan kontol Rama pun sudah kembali keras.
“Nngghh kontol kamu bangun lagi mashh”.
“Sshhh sonyahhh”.
“Iya mashhh”.
“Aku sange sayanghh.. ssshh”.
“Terus mau ngapain kalau sange mas”?
“Ngentotin kamu lagi, ngontolin memek nakal kamu sayanghh”, ucap Rama.
“Entotin aku sepuas kamu mashh”, balas Sonya yang semakin menggesekkan memeknya ke kontol Rama.
Rama mengajak Sonya turun dari tempat tidurnya, ia berdiri berhadapan dengan Sonya sambil berciuman dan merapatkan Sonya ada dinding, ia angkat satu kaki Sonya dan langsung memasukkan kontolnya ke dalam memek Sonya.
“Akhhh enaknyaaa sayanghh.. memek kamu tembem banget sonyaah, jepit bangethhhh”.
“Aakkhh kontol kamu gede mashh, panjang banget.. aku suka mashh”.
Rama menghentak hentakkan pinggulnya dengan mulut membisikkan kata kata kotor pada telinga istrinya, membuat Sonya semakin bernafsu.
“Aaakhh memek nakal gak puas puas udah di entotin malah pengen lagi”.
“Ngghh memek kangen sama kontol kamu sayanghh, gak bisa puashh”.
“Akkhh..aakkhh..aakkhh sonyaahhh.. memek kamu seret banget sayanghhh”.
“Aakkhh iya mashh.. sodok yang kenceng mashhhh.. nngghhh”.
“Akkhh..aakhh..aakkhhh”.
“Aakhh mau keluarh masshhh..mau keluarh sayanghhh..cepetin mashh..akhh..akkh..aakkkhh..keluarh mashhhhhh”.
“Aaakkkhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Rama memeluk tubuh Sonya dan membiarkan Sonya puas dengan pelepasannya, setelah puas ia menggendong Sonya ala koala dengan kontol yang masih menancap, ia naik turunkan pinggul Sonya agar kontol nya menancap lebih dalam lagi.
“Akhh..aakhh..aakkhhh masshh dalem banget kalo kayak ginihhh..nngghh”.
“Enak sayanghhhh.. kontol aku nancep bangethhh”.
“Nngghhh masssh”.
“Kenapaa”?
“Pengen cium”.
Rama langsung mencium bibir Sonya dengan kasar, Sonya pun tak kalah kasar dengan tangan yang melingkar di leher suaminya, ia tarik bibir bawah Rama lalu mengulum dan menyedotnya hingga bengkak, ia jilat wajah dan bibir rama kemudian mengulum daun telinga Rama.
“Aakkhh sonyaahh.. udah sayanghh.. bisa bisa mas tambah sange dan gak mau berhenti ngentotin kamuh”.
“Kalau begitu jangan berhenti sayanghh, entotin aku sampe pagi mashh.. nghhhhh”.
“Aakhh..aakkhh..aakkhh Mash gak tahan sayanghh.. pengen keluarhhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkh”.
“Aakkhh..aakkhh keluarh.. Mash keluarh sayanghh”.
Rama buru buru menurunkan Sonya ke bawah dan menyuruh Sonya membuka mulutnya, lalu ia mengocok kontolnya dan menyemprotkan pejunya ke dalam mulut Sonya.
“Aaaaakkkhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Sonya mengulum, menjilat dan menghisap sisa peju yang ada di kontol suaminya.
“Aku belum keluar mas”, ucap Sonya.
“Kamu gak capek? Ini udah tengah malam”.
“Gak mas, ayo lagii”, rengek Sonya.
Sonya berdiri di hadapan Rama dan mengamit tangan Rama lalu membawa tangan Rama untuk memegang memeknya, ia gesek gesekkan tangan Rama lalu mencium bibir Rama.
“Mmhhh masukin mashhh”.
“Apanya”? Tanya Rama dengan tangan yang masih mengelus memek Sonya.
“Ngghhh jari kamu sayanghhh”.
“Masukin kemana? Mau berapa jari? Hm?
“Ke memek aku mashh, 2 jari”.
Jleb
Rama memasukkan 2 jarinya ke memek Sonya dan tangan satunya lagi menarik narik puting besar Sonya, Rama melihat betapa sange nya Sonya di depan matanya sekarang ini. Ia memelankan kocokan jarinya pada memek Sonya.
“Mmhhh masshhh, cepetinhhh”.
Rama membalikkan badan Sonya menjadi Sonya di depannya dengan Rama di belakang Sonya, Rama melajukan kembali kocokan jarinya pada memek Sonya dan meremas payudara Sonya dengan kencang, ia kecup dan ia jilat leher Sonya yang terdapat banyak bekas cupangan nya, ia tambah lagi dengan mencupangi leher Sonya.
“Aakkhh..aakkhhh..aakkhh”.
“Mashhh”.
“Iya”.
“Aku mau jadi pemuas nafsu kamu mashh, jadi jalang kamu, jadi jangan ceraikan aku ya mashhhh”.
“Gak Sonya, aku harus milih antara kalian”.
“Pilih aku mashh”, Pinta Sonya.
“Aku udah milih dia Sonya, aku gak bisa ninggalin dia, dan aku akan segera urus surat cerai kita”.
“Nggghhh.. kamu jahat mashhh”.
Rama semakin mempercepat kocokan jarinya ketika merasakan kedutan yang semakin kencang di memek Sonya.
“Aakkhh.. aku mau keluar mashh..akhh..aakkhh..akkhh keluar mashh..keluarhhh..aaakkhhhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
“Udah ya, sekarang istirahat”, ucap Rama.
Sonya membalikkan badannya dan langsung memeluk Rama, ia raba paha Rama lalu memegang kontol Rama yang keras sejak tadi dan memasukkan ke dalam memek nya.
“Nngghh sonyyaa”.
“Mmmhh maaasshhhh”.
“Udah sonyaahh”, ucap Rama.
“Muntahin Peju kamu ke dalam rahim aku, baru aku mau udahan mashh”.
“Ssshhh gak akan sonyahhh”.
Sonya memaju mundurkan pinggulnya dan memeluk Rama erat erat.
“Akkhhhh.. kontol kamu selalu bikin nafsu mashhhh”.
“Ngghhh stopph sonyaah”.
“Gak mau sayanghhhh.. aku mau Peju kamu di rahim Akuhh”.
PLAK, Rama menampar pantat sonya, ia remas pantat Sonya dan menghentakkan pinggulnya dengan kencang.
“Aakkhh maassshhhhh”.
“Aakhh..aakkhh..aakhhh.. ini kan yang kamu mauhh.. mmhhhhh”.
“Akhhh sayanghhhhh.. ampunhh masshh.. kontol kamu nusuk banget sayanghh.. Akkhhh”.
“Aakhh..aakkhh..akkhh memek nakal”.
Sonya yang tak tahan karna hentakan kencang Rama pun melepaskan pelukannya di tubuh Rama, Rama pun langsung menggendong Sonya tanpa melepaskan tautan mereka ke atas kasur, ia lebarkan paha Sonya dan langsung menggenjot memek Sonya dengan brutal.
“Aakkhh maaassshhh, pelan mashhhhh”.
“Gak sayanghhh.. kamu harus ngerasain kontol gede Mash..nngghh”.
“Aakkhh..aakhh udah mashh.. ampunhhh”.
“Aakhh..aakhh..aakhh mas mau keluarh sayangghhh”.
“Akkhh..aakkhh..aakkhh”.
“Akkhh keluarhh..keluarhhh..akkkhhhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Rama mencabut kontolnya dan menyemprotkan dipayudara Sonya, ia mainkan sisa pejunya di puting Sonya dengan kepala kontolnya.
“Udah ya Sonya, aku bener bener capek, aku mau mandi terus mau istirahat”.
Rama memungut pakaiannya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah mandi ia berjalan keluar kamar mandi menuju lemari untuk berpakaian, ia melihat Sonya yang sudah tidur dengan berselimut sampai ke dada.
Rama mengambil kopernya dan memasukkan baju bajunya ke dalam koper, ia menghampiri Sonya dan mengelus rambut Sonya yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya.
“Maafin aku Sonya”, ucap Rama.
“Aku gak bisa hidup sama kamu, aku gak cinta sama kamu, semoga kamu bisa nemuin laki laki yang jauh lebih baik dari aku”. Sambung Rama.
“Aku pamit”, Rama mencium dahi Sonya dan berlalu meninggalkan Sonya yang hanya berpura pura tidur.
Bersambung…