Sejak kejadian 6 bulan yang lalu, Sonya benar benar tak lagi menghubungi Rama, ia juga telah bercerai dengan Rama dan bertekad untuk melupakan Rama. Sonya juga telah berhenti mengajar dan sekarang ia membuka toko bunga.
Aulia pun sekarang sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan lulus, usia kandungannya pun sudah menginjak 6 bulan, sayangnya ia harus home schooling karna perintah sang suami.
Hari ini Rama pergi mengajar seperti biasa, sedangkan Aulia hanya di rumah dengan ponsel dan drama Korea nya, sedang asik mengscroll ponselnya tiba tiba ada yang memencet Bella rumahnya, dengan perut yang sudah membuncit, Aulia berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang sore sore begini ke rumahnya. Ia membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang datang ke rumahnya.
“Bu- buk Sonya”? Gagap Aulia.
“Aulia”, Sonya sama terkejutnya dengan Aulia.
“I-ibu ngapain disini”? Tanya Aulia.
“Kamu”? Sonya melihat ke arah perut Aulia yang membesar.
Aulia nampak kebingungan untuk menjawab pertanyaan Sonya, Sonya yang melihat raut tak enak dari wajah Aulia pun langsung menyodorkan makanan yang ia bawa.
“Aulia, ini ibu bawa makanan, ibuk baru pindah di sebelah rumah kamu”, ucap Sonya.
Aulia menerima makanan yang di berikan Sonya padanya, setelah memberi makanan tersebut Sonya berniat untuk kembali ke rumahnya, tapi sebuah mobil yang sangat ia kenali memasuki pekarangan rumah Aulia.
Pemilik mobil tersebut keluar dan matanya beradu pandang dengan mata Sonya. Mereka sama sama terkejut dan Sonya segera memutuskan pandangan mereka.
Pemilik mobil itu berjalan menuju ke arah Aulia dan menyapa Sonya dengan senyuman. Aulia menyambut pemilik mobil itu yang ternyata adalah Rama, suaminya dengan mencium tangan Rama.
“Ngapain di luar”? Tanya Rama.
Aulia tak tau harus bagaimana menghadapi situasi ini.
Sonya yang bingung dan penasaran pun langsung bertanya kepada Rama.
“Jadi dia istri kamu mas”? Tanya Sonya.
“Iya”.
“Oh, selamat ya Aulia”, Sonya mengulurkan tangannya memberi selamat kepada Aulia.
“Mmm makasih ya buk”, balas Aulia.
“Yasudah, kalau gitu ibuk permisi dulu ya, kapan kapan main ke rumah ibuk ya Aulia”. Pamit Sonya pada Aulia.
“Aku pamit ya mas”, sambung Sonya ada Rama.
Setelah melihat kepergian Sonya, Rama mengajak istrinya untuk masuk ke dalam rumah.
“Dia tetangga baru kita”, tanya Rama.
“Kenapa? Suka dia jadi tetangga kita”?
“Astagfirullah sayang, nuduh Mulu ih”.
“Ngapain nanya nanya, kan udah tau”, ucap Aulia.
“Daddy gak tau sayang, mangkanya Daddy nanya”.
“Tau ah”.
“Bumil kok ngambek teruss”, ucap Rama sambil mengusap usap perut buncit Aulia.
“Mandi sana dad, habis dari luar itu langsung mandi”, omel Aulia.
“Iya iya sayang, Daddy mandi dulu ya”.
“Hmm”.
Sembari menunggu suaminya selesai mandi, Aulia menyiapkan makan malam untuknya berdua dengan suaminya. Ia memasak makanan kesukaan Rama yaitu SOP ayam dan perkedel kentang. Tampak Rama turun dengan mengenakan boxer dan baju kaos hitam serta rambut yang masih basah dan handuk kecil di tangannya. Rama memberikan handuk kecil itu kepada Aulia untuk mengeringkan rambutnya.
“Kebiasaan banget deh dad, keringin dulu kenapa”.
“Kan ini lagi di keringin sayang”, ujar Rama.
“Tiap hariiiii begini”, omel Aulia.
“Tiap hariiiii ngomel”, balas Rama.
“Ngomel aja gak pernah di dengerin, apa lagi di diemin”.
“CUP”
Rama mencium bibir istrinya sekilas dan mengambil handuk kecil yang di pegang Aulia.
“Yaudah makan yu, Daddy laper”.
Aulia menyendokkan nasi serta lauk ke dalam piring suaminya dan menyiapkan minum suaminya lalu ia menyendokkan nasinya sendiri ke dalam piring kemudian mereka makan dalam keadaan hening, karna Rama tidak suka makan sambil mengobrol. Setelah selesai makan, mereka duduk di depan tv dengan alas karpet berbulu tebal.
Rama menyandarkan badannya ke sofa dengan kaki mengangkang lebar sedangkan Aulia duduk di depan suaminya sambil menyandarkan badannya didada bidang Rama. Rama memeluk Aulia dari belakang dan mengelus elus perut istrinya.
“Daddy gak sabar pengen ketemu kamu dek”, ucap Rama.
“Adek juga gak sabar mau ketemu Daddy”, balas Aulia dengan menirukan suara anak kecil.
“Cepat keluar ya sayang, Daddy capek di omelin mommy kamu terus”.
“Emang mommy ngomelin apa dad”? Tanya Aulia.
“Semuaaaa di omelin, sampe pusing Daddy”.
“Gak mau pusing gak usah punya istri dad”, balas Aulia.
“Hahaha bercanda sayang”.
“Mommy”, panggil Rama.
“Hm”.
“Kok tambah gede ya”, ucap Rama sambil meremas payudara Aulia dari luar baju Aulia.
“Namanya juga lagi hamil, ya makin gede lah”.
Rama memasukkan tangannya ke dalam baju daster yang di pakai Aulia, ia meraba perut buncit istrinya dan naik ke atas menangkup si kembar yang semakin membesar. Ia meletakkan dagu nya di bahu Aulia, sesekali ia kecup dan ia jilat leher putih Aulia lalu ia kulum daun telinga istrinya.
“Sssshhh”, desis Aulia.
“Kenapa mom”?
“Nghhhh”.
Rama semakin gencar menjilat dan menghisap leher istrinya, sudah terdapat banyak bekas cupangan di leher putih Aulia.
“Aakkhhhh dadhhh”.
“Iya sayang”.
“Mommy sange dadhhh.. ngghh”
“Boleh Daddy jengukin adek sayang”? Tanya Rama.
“Boleh dadhh, tapi jangan kenceng kenceng ya”.
“Iya sayang”.
Rama menurunkan tangannya menuju ke arah paha Aulia, ia raba raba paha mulus Aulia lalu tangannya beralih ke memek Aulia yang sudah basah, ia usap memek istrinya dari luar celana dalam kemudian ia gesek gesek bibir memek istrinya dengan gerakan turun naik, Aulia melenting kan badannya ke depan karna ulah jari suaminya.
“Aakhhhh daddyyhhhhh”.
“Pegang kontol Daddy sayang”.
Aulia memegang kontol Rama dan meremas nya pelan, sedangkan jari Rama kini telah masuk ke dalam memek istrinya, ia kocok memek Aulia dengan kecepatan sedang, tangan kirinya meremas payudara dan menarik puting keras Aulia.
“Aakkhh..aakkhh..akkhh dadhh.. nngghhh enakh banget dadhhhh kocokan daddyhhh..nngghhh”.
“Remasan tangan mommy juga enakhhh, bikin Daddyh sangeee”.
“Mmhhhh adek kangen sama daddyhhh”, ucap Aulia.
“Iya sayanghhh, Daddy lebih kangen mau jengukin adekkhhh”.
“Mau keluar dadh..aakkhh..aakkhh..aakkhhh”.
“Keluarin sayanghh, basahin jari daddyhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhh keluar dadhh, mommy keluarh sayanghh.. aaaaaakkkkhhhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Rama menarik keluar jarinya kalau menjilat sisa cairan yang berada di jarinya, ia membuka baju kaos serta boxer dan celana dalam yang ia pakai lalu membuka daster dan celana dalam yang Aulia pakai.
“Mommy mau di atas dad”, ucap Aulia.
“Iya sayang, sini”.
Aulia naik ke atas pangkuan suaminya, ia gesek gesek terlebih dahulu memeknya ke kontol Rama kemudian ia masuk kan kontol yang keras itu ke dalam memek nya.
Jleb
“Aakkkhhhhhh.. sssshhh daddyhhh”.
“Nnggghhh.. jepit banget sayanghhh memeknyaaah”.
“Mmhhh kontol Daddy panjang banget dadhhh”.
“Adeeek.. Daddy jengukin adek lagi inii.. nghhhh”.
Aulia menggerakkan perlahan pinggulnya naik turun, tangannya bertumpu pada bahu suaminya. Sedangkan Rama memegang pinggang istrinya dan membantu Aulia agar bisa bergerak, sedangkan mulutnya ia sumpal dengan payudara istrinya.
“Aakhh..aakhh..aakhh enakh banget dadhhh.. udah lama kita gak ngentothh”.
“Aakkhh iya sayanghhh.. enak bangethh mommy.. memek mommy makin sempithhh”.
“Nghhhh dalem banget kontol Daddyhh.. Aaakhhhh”.
“Aakhh..aakhh..aakhh terussh momh, terushh sayanghhh.. kontol Daddyh enakh”.
Aulia memutarkan pantatnya, membuat kontol Rama seperti terjepit.
“Aaaakkhhh sayanghhhh, enakh banget di gituin momhhh.. ngghhh”.
“Mommy mau keluar dadhh.. akhh..akhh..akhh keluar Daddyh keluarhh.. aaaakkkhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
“Capek sayang”, tanya Rama.
“Enggak”.
Rama menidurkan istrinya di atas karpet tebal dan melebarkan kaki istrinya lebar lebar, ia mainkan memek Aulia dengan menggesek gesekkan batang kontolnya.
“Mmmhhhh.. jangan main main dadhh”.
“Kenapa sayanghhh.. ssshhhh aakkhh”.
“Memek mommy gatelhh di gituinhh”.
“Terush mommy mau di apainhh? Hm?
“Entot mommy dadhh, entotin mommy sekarangh sayanghhh, memek mommy gatelhh”.
Jleb
“Aakkkhhh daddyhhhh.. penuh bangeth dadhhhh.. ngghhhh”.
“Ssshhh sayanghhh.. sempithh.. kontol Daddy sesak momhh”.
“Gerakin dadhh”.
Rama menggenjot pelan kontolnya sambil mengelus perut buncit istrinya.
“Aakhh..aakhh..aakhh”.
“Aakhh..aakhh..aakhh diem ya dekhh.. Daddy lagi entotin mommy kamuh.. mommy udah lama katanya gak ngerasain kontol Daddyhh”.
“Nngghhh.. enakh daddyhhh.. kontol Daddy enakhh bangethh.. sodok terush dadhh.. sodok lagi sayanghh”.
“Iya mommy sayanghh.. ini kontol Daddy lagi nyodokin memek tembem mommyh”.
“Aakhh..aakkhh..aakkhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhh”.
“Daddyhh.. mommy mau keluarhhh”.
“Daddy juga sayanghh.. barengan sayanghhh”.
“Akhh..aakhh..aaakkkkkkhhhhhhh”.
“Aaaaakkkkhhhh”
CROT
CROT
CROT
“Huh..huh..huh”
“Dadd”.
“Iya sayang”.
“Capek”, rengek Aulia.
“Iya, ke kamar ya kita bersihin badan”.
“Gendong”, pinta Aulia.
“Iya sayang”.
“HAP” Rama menggendong Aulia dengan mereka yang bertelanjang bulat dan menuju ke lantai atas ke kamar mereka.
Sampai di kamar, Rama meletakkan Aulia di kasur, ia menuju ke kamar mandi untuk mengisi bath up dengan air hangat, setelah bath up terisi air hangat Rama menggendong Aulia kembali dan membawanya nya ke kamar mandi untuk berendam di dalam bath up.
“Sini dad”
“Daddy ikut berendam ni”? Tanya Rama.
“Hm”.
“Tumben, biasanya kalo Daddy pengen ikut berendam mommy marah”.
“Ihhhh, buruan sini”.
“Iya sayangkuu”, Rama ikut berendam di dalam bath up bersama Aulia.
“Pengen pegang kontol Daddy”, ucap Aulia.
“Yaudah sini pegang”, Rama mengamit tangan istrinya lalu mengarahkannya ke kontolnya.
Aulia menggenggam dan mengurut kontol suaminya dengan gemas, ia melihat mata Rama yang kembali sayu, ia mainkan pentil susu suami nya dan mencium bibir Rama.
“Nghhhh”.
“Ssssshhh sayanghhh”.
Mata Rama semakin sayu dan kontolnya semakin mengeras. Rama mencubit cubit puting kembar yang sudah tegang dan sangat besar.
“Daddy sange lagi sayanghh.. ssshhh”.
“Pengen memekhh mommyhh.. Daddy sange momhhh.. nngghh”.
“Ayoo mommhh.. kita ngentot lagihh.. kontol Daddyh udah sakith sayanghhh.. nungging mommyhh”
Aulia menungging dan memegang sisu bath up, Rama yang sudah kepalang sange langsung menancapkan kontolnya ke memek Aulia.
“Nngghhhh hangat nyaa di dalem memekhhh”.
“Aakkhhh penuh nya dadhhh”.
“Mmmhhh.. mana tete nya sayanghh.. Daddy pengen remeshhh”
Rama meraba dan meremas kasar payudara istrinya.
“Aakhh..aakhh..aakkhh”.
“Aakhh..akkhh..akhh enak banget ngentot sambil ngeremes tete momhh.. Nghhh”
“Iya dadhhh remes terushhh.. Mmmhhh”.
“Iya sayanghhh.. akhh..akkhh..aakkhh”.
“Mau keluar dadhh”.
“Aakkhh..aakkhh daddy juga mau keluarh sayanghh”.
“Akhh..akhh..akhh keluarhh aaaakhhhhhhh”.
“Aaaakkhhhhh”
CROT
CROT
CROT
Rama memeluk tubuh Aulia dari belakang dan merasakan pelepasan bersama sama, setelah puas mereka pun langsung membersihkan tubuh mereka dan langsung tidur karna sangat kelelahan.
***
Minggu pagi, biasanya banyak anak anak dan ibu mereka berjalan santai di sekitaran komplek, tak terkecuali Rama dan Aulia, seperti Minggu Minggu sebelumnya, pagi ini Rama berjalan bergandengan dengan sang istri kecilnya tanpa mengenakan alas kaki.
“Capek gak”? Tanya Rama.
“Baru juga keluar rumah dad”, geram Aulia.
“Daddy nanya loh sayang”.
“Udah ah, Daddy di rumah aja, biar mommy jalan sendirian”, ucap Aulia.
“Enak aja”, nanti dikira orang Daddy gak perduli sama istri”, balas Rama.
“Mangkanya diem”.
“Iya iya, ya Allah”.
Tanpa sengaja seseorang menabrak Aulia dan hampir membuat Aulia terduduk jika Rama tak memegangnya.
“Aduh maaf, saya gak sengaja”, ucap seseorang yang tak sengaja menabrak Aulia tadi.
“Sonya”.
“Kamu sengaja ya nabrak istri saya supaya dia jatuh”? Tuduh Rama.
Ya, yang tak sengaja menabrak Aulia adalah Sonya.
“Aku beneran gak sengaja mas, aku lari karna lupa matiin kompor di rumahku”, jawab Sonya.
“Dad, udah ih”, ucap Aulia.
“Aulia maaf, ibuk beneran gak sengaja”, ucap Sonya lagi.
“Iya buk gpp kok”.
Sonya langsung berlari masuk ke dalam rumahnya, karna ia benar benar lupa mematikan kompor gas di dalam rumahnya.
“Gak boleh marah marah di depan orang ramai dad”.
“Habis lari larian gak liat orang, orang lagi hamil pula yang di tabrak”, omel Rama.
“Mommy gpp sayang, udah ah.. ayo jalan lagi”.
Mereka pun berjalan seperti biasa dan mampir ke tempat bubur langganan mereka setiap pagi.
“Makan di rumah aja ya dad”.
“Gak mau makan disini”? Tanya Rama.
“Di rumah aja, pengen cepet cepet rebahan dad, capek banget rasanya”, keluh Aulia.
“Mommy gpp? Perutnya sakit?
“Enggak dad, cuma capek aja”.
Setelah memesan dan membungkus pesanan mereka, mereka pun langsung berjalan pulang ke rumah dan lagi lagi berpapasan dengan Sonya di depan rumah mereka.
“Aulia, sekali lagi ibuk minta maaf ya”, ucap Sonya.
“Iya ibuk, gpp kok, aku juga gpp ini”, balas Aulia.
“Yaudah ayo masuk, udah panas ini”, ujar Rama.
“Ibuk mau mampir”? Tanya Aulia.
“Hmm, boleh”? Sonya balik bertanya.
“Boleh kok”, jawab Aulia.
“Sayang”, geram Rama.
“Yaudah, ayo buk”.
Aulia, Sonya dan Rama pun masuk ke rumah dan Aulia mempersilakan Sonya untuk duduk.
Sonya melihat sekeliling rumah Rama dan Aulia, di sana ada foto pernikahan mereka dengan Aulia yang memakai gaun dan Rama memakai setelan jas dengan senyumnya yang terlihat sangat bahagia.
“Sebentar ya buk, aku ke belakang dulu”, ucap Aulia.
“Mau ngapain”? Tanya Rama.
“Nyiapin bubur sama buatin minum”.
“Udah, duduk sini aja, biar Daddy yang siapin”, balas Rama.
Sonya hanya melihat pembicaraan ringan antara suami istri di depannya ini, berapa beruntung nya Aulia yang mendapatkan cinta dan sayang dari Rama, Rama pun sangat perhatian kepada Aulia, sangat berbeda saat bersamanya dulu.
Bersambung…