Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun pun berlalu. Rumah tangga Rama dan Aulia juga semakin harmonis, kini Dave sudah berusia 6 tahun dan sudah duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar.
Sonya?
Entah, 6 tahun yang lalu tiba tiba ia pindah dari komplek yang di tempati nya tanpa ada yang tahu dia pindah kemana dan di susul oleh Rama yang pindah dari komplek nya karna ia membeli sebuah rumah mewah untuk keluarga kecilnya.
Rama sekarang sudah tidak menjadi guru olahraga lagi, ia di percaya oleh ayahnya untuk menjadi pengganti sang ayah di perusahaanya, sedangkan Aulia ia sudah tak ingin melanjutkan kuliah atau cita cita nya. Ia lebih ingin fokus kepada keluarganya saja.
Seperti sekarang, Aulia di buat pusing oleh kedua manusia kesayangannya yang berbeda generasi ini. Mereka selalu saja berkelahi memperebutkan dirinya.
“Tidur sana gih Dave, udah malem ini”, usir Rama pada anaknya.
“Ihh Daddy jangan peluk peluk mommy, mommy gak suka itu di peluk sama Daddy”, ucap Dave yang tak suka Rama memeluk ibunya.
“Lah istri Daddy kok, suka suka Daddy lah”, balas Rama.
“Mom, masa kemarin waktu Daddy jemput Dave pulang sekolah, Daddy marah marah sama Bu guru”, ujar Dave.
“Terus Bu guru Dave itu nangis sambil mukul mukulin dada daddy”, sambung Dave.
“Siapa nama guru nya sayang”? Tanya Aulia dengan tenang.
“Buk Freya mom”, jawab Dave.
Rama hanya memejamkan matanya saat Dave bercerita tentang dirinya waktu di sekolah kemarin, dia kira Dave akan lupa kejadian itu.
“Daddy kenal ya sama buk fey”? Tanya Dave.
Aulia menunggu jawaban dari suaminya, sedangkan suaminya hanya terdiam tak mampu menjawab.
Kenapa juga dia harus bertemu perempuan itu di sekolah anaknya, dan sialnya lagi perempuan itu adalah guru anaknya sendiri.
Tak mendapat jawaban apa apa dari suaminya, Aulia beranjak dari duduk nya dan mengajak Dave untuk tidur.
“Sayang, tidur yuk udah malam, besok Dave harus sekolah”, ajak Aulia.
“Oke mom”.
Ibu dan anak itu berjalan menuju ke lantai atas meninggalkan Rama sendirian di ruang tamu.
Setelah sekitar satu jam di ruang tamu sendirian, Rama pergi ke kamar nya untuk bicara dengan Aulia dan ingin menjelaskan apa yang di bicarakan anaknya tadi.
Sampainya di kamar, Rama tak menemukan istri nya disana, pasti Aulia masih di kamar Dave. Ia berjalan ke arah balkon untuk menunggu istrinya.
Sembari menunggu Aulia kembali ke kamar mereka, Rama menghidupkan sebatang rokok dan menghisap nya lalu menghembus kan asap nya ke atas.
Ceklek
Bunyi suara pintu kamar terbuka, masuk lah Aulia ke dalam kamar dan melihat pintu ke arah balkon terbuka.
Ia pergi ke sana untuk menutup pintu, tapi urung karna ternyata ada suami nya di sana dan kapan pula suaminya itu merokok.
Rama yang melihat Aulia ada di pintu balkon langsung berdiri dan membuang rokoknya lalu menarik tangan istrinya untuk duduk bersama nya di sofa yang ada di balkon.
“Mas mau jelasin apa yang dave bicarakan tadi”, ucap Rama.
Sejak Dave berusia 2 tahun, Rama menyuruh Aulia untuk memanggilnya mas, mereka akan memanggil diri mereka dengan sebutan mommy dan Daddy jika di depan Dave saja.
“Sejak kapan kamu ngerokok”? Tanya Aulia.
“Gak sering kok sayang, kalau lagi pusing aja”, jawab Rama.
“Oh, sekarang lagi pusing”? Tanya Aulia lagi.
“Hmm enggak juga”, balas Rama.
“Mau jelasin apa, cepet aku ngantuk”.
“Mas kenal sama freya”, ucap Rama.
“Gak usah bertele tele, langsung ke intinya aja.
“Dia mantan mas sebelum mas menikah dengan sonya”, jawab Rama.
“Oh”, balas Aulia dan langsung berdiri ingin meninggalkan Rama, tapi langsung di tahan oleh suaminya.
“Jangan salah paham dulu sayang, dengerin dulu semuanya”, ucap Rama.
“Aku gak salah paham dan aku gak perduli, tapi satu hal yang aku minta sama kamu mas, kalau kalian ingin pacaran, balikan atau apa lah.. jangan di depan anak aku”, ujar Aulia.
“Astagfirullah sayang, kamu ini ngomong apa sih”?
“Gak usah sok sok nyebut, kalau kamu emang gak mau aku salah paham, harusnya pulang dari jemput Dave kemarin kamu langsung cerita ke aku.. kalau Dave gak ngomong tadi apa kamu mau cerita ke aku”?, Ucap Aulia.
Rama terdiam, dia tak ingin bercerita karna tak mau membuat Aulia berfikiran macam macam, tapi kenapa malah jadi seperti ini.
“Kenapa diem? Ternyata memang seperti ini sifat kamu, suka selingkuh. Tapi aku gak keberatan, Aku anggap ini karma buat aku”, ucap Aulia langsung meninggalkan Rama sendiri lagi.
Aulia pergi ke kamar tamu dan merebahkan dirinya disana, dia harus menerima resiko dan karma atas perbuatannya, itu yang selalu terngiang di kepala nya saat anaknya bercerita tentang suaminya beberapa jam yang lalu.
Sibuk memikirkan hal yang belum tentu terjadi akhirnya Aulia pun tertidur.
Rama masuk ke dalam kamar dan tak menemukan istrinya lagi, ia pergi ke kamar anaknya untuk melihat apakah Aulia ada disana atau tidak.
Sayangnya Aulia pun tak berada disana, Rama bergegas menuruni anak tangga dan mencari Aulia di dapur, ruang tamu dan segala penjuru rumah itu, namun ia tak menemukan juga istrinya itu.
Saat ingin ke atas mengambil kunci mobil untuk mencari aulia, ia melihat dari bawah pintu jika lampu di kamar tamu hidup lalu ia berjalan ke arah kamar tamu dan membuka pintu tersebut, ternyata istrinya ada disana dan sudah tertidur. Rama menghembuskan nafas leganya dan berjalan menuju ranjang untuk bergabung bersama istrinya.
***
Pagi nya Aulia terbangun dan terkejut karna ada tangan yang melingkar di perutnya, ia melihat ke samping nya dan langsung menepis tangan itu ketika tau kalau tangan suaminya lah yang berada di perutnya.
Aulia bangun dan langsung pergi meninggalkan kamar tamu tersebut, setelah Aulia keluar, Rama membuka matanya dan mengusap kasar wajahnya. Semarah itu kah Aulia kepadanya?
Berhubung ini weekend, Aulia sengaja tak membangunkan anak nya pagi pagi, biar lah dia menikmati hari libur nya sesuka hati.
Tapi namanya anak Rama, dia tak bisa bangun siang, selalu bangun jam 6 pagi, mau itu sekolah atau atau pun libur.
Seperti sekarang ini, ketika Aulia sedang membuat sarapan, ia datang menghampiri ibunya untuk membantu, padahal sekarang baru jam 8 pagi.
“Ada yang bisa Dave bantu mom”? Tanya Dave yang tiba tiba muncul di belakang ibunya.
“Astaga sayang, kaget mommy nak”, ucap Aulia.
“Hehe maaf mommy”.
“Duduk aja di meja makan, bentar lagi mommy selesai kok goreng nasinya. Kamu gak perlu bantuin mommy”, ucap Aulia lagi.
“Okay mom”.
Setelah masakannya selesai, aulia langsung membawanya ke meja makan dan langsung menyendokkan ke dalam piring anaknya.
“Makasih mommy”, ucap Dave..
“Kembali kasih sayang”. Jawab Aulia.
Sedang asik memakan sarapan tanpa bersuara, Rama datang dan menghampiri meja makan untuk ikut bergabung menikmati sarapan bersama anak dan istrinya.
“Loh, kok Daddy keluar dari kamar itu”? Tunjuk Dave ke arah kamar tamu.
“Daddy tadi lagi bersihin kamarnya”, jawab Rama berbohong.
“Kenapa di bersihin dad”? Tanya Dave lagi.
“Makan Dave, Daddy kan udah bilang kalau lagi makan gak boleh ngobrol”,balas Rama.
“Iya dad”.
Aulia bangun dari duduk nya dan menyendokkan nasi goreng ke piring suaminya lalu kembali duduk di tempat nya lagi.
“Dave udah selesai mom, Dave main ke rumah bastian ya”.
“Iya, inget jangan pergi ke sungai lagi ya Dave”, peringat Aulia.
“Iya mommy, Dave pergi dulu ya”.
“Iya”.
Sedari tadi Rama tak memakan sarapannya, ia asik memperhatikan istrinya.
“Kalo makanan nya gak enak gak usah di makan”, sarkas Aulia.
“Kamu kenapa sih sayang”? Tanya Rama.
“Gak apa apa”, jawab Aulia cepat.
“Mas kan udah jujur, kenapa masih marah”? Tanya Rama lagi.
“Aku gak marah, jadi berhenti berfikir kalo aku marah”, ucap Aulia dan berlalu ke dapur membawa piring kotor.
Rama menyusul istrinya di dapur yang sedang mencuci piring dan memeluknya dari belakang, Aulia tak melawan dan terus melanjutkan mencuci piringnya.
“Assalamualaikum”
Terdengar suara wanita mengucapkan salam dari luar rumah.
“Siapa sih pagi pagi bertamu”, tanya Rama tak senang.
“Lepas, aku mau liat ke depan”, ucap Aulia.
Dengan enggan Rama melepaskan pelukannya dan mengikuti Aulia dari belakang.
“Assalamualaikum”, suara wanita yang tadi memberi salam kembali terdengar.
“Waalaikumsalam”, ucap Aulia sambil membukakan pintu.
Ceklek
“Rama”, panggil wanita itu yang melihat Rama di belakang Aulia.
“Maaf, siapa ya”? Tanya Aulia.
Wanita tersebut tak menghiraukan Aulia, ia menyerobot masuk ke dalam rumah dan langsung memeluk Rama.
“Kamu kenapa bohong? Katanya mau temuin aku sore kemarin”? Tanya wanita itu.
“Lepas Freya”, ucap Rama.
“Gak”.
Rama melepas paksa pelukan dari wanita bernama Freya yang ternyata adalah mantannya yang ia ceritakan semalam pada Aulia.
“Kamu tau dari mana alamat rumah aku”? Tanya Rama.
“Aku nanya sama Dave semalam”, jawab Fey.
Aulia yang melihat itu pun semakin percaya jika Rama memang tak bisa berubah, ia tetaplah lelaki yang suka berselingkuh.
Aulia dengan santai berjalan melalui dua insan yang saling merindu itu dan berjalan menuju lantai atas untuk ke kamar mereka.
“Apa maksud kamu nyamperin aku ke sini ha”? Geram Rama.
“Ya karna kamu udah bohong sama aku dan gak nemuin aku kemarin”, jawab Fey.
“Sekarang kamu pergi dari sini, aku gak mau istri aku salah paham lagi sama aku”, ucap Rama.
“Aku tau kalau kamu udah cerai sama Sonya Rama, kamu gak bisa bohongin aku. kamu juga udah janji sama aku kalau kamu udah cerai dari Sonya kamu bakal nikahin aku, sekarang tepatin janji kamu”.
“Astaga, itu udah dulu banget Freya dan aku janji waktu aku masih cinta sama kamu, setelah setahun aku nikah sama Sonya rasa cinta aku ke kamu itu udah gak ada, kamu juga menghilang dulu kan”, jelas Rama.
“Aku gak perduli mau itu janji lama atau pun barusan, dan kamu pasti bohong kalau udah gak cinta sama aku”.
“Kamu pergi dari sini atau aku us..
Belum sempat Rama menyelesaikan kata kata nya, Freya mencium dan menahan tengkuk Rama agar ciuman mereka semakin dalam.
“Daddy”, teriak Dave yang melihat ayah dan guru nya berciuman.
Rama yang terkejut pun langsung mendorong Freya dan mengelap kasar bibirnya.
“Ibuk Fey”, ucap Dave.
Aulia yang mendengar suara anak nya pun langsung keluar dari kamarnya lalu menuruni anak tangga untuk menghampiri Dave.
“Dave”, panggil Aulia.
“Mom, tadi Daddy sama buk fey kiss”, adu Dave pada ibunya.
Aulia dengan lembut langsung menyuruh anak nya untuk masuk ke kamar.
“Sayang, tungguin mommy di kamar ya”, ucap aulia.
Dave pun mengangguk dan langsung pergi ke kamarnya.
“Aku udah bilang sama kamu, kalau kamu mau ngapa ngapain sama perempuan ini, jangan sampai anak aku liat”, ucap Aulia sambil menunjuk ke arah Freya.
“Heh, kamu siapa? Gak usah nunjuk nunjuk saya kayak gitu”, balas Freya.
Aulia yang punya sabar setipis tisu pun langsung mengegas.
“Heh, mata Lo buta? Lo gak liat foto yang terpampang jelas di depan mata Lo? Foto nikahan gue sama dia”, tunjuk Aulia pada Rama.
“Dan telinga Lo tuli? Budek? Gak denger Lo Dave manggil gue apa? Gue kasi tau sama Lo ya, Dave itu anak gue sama dia. kalau Lo mau enak enak sama dia, mau kawin atau nikah sama dia, tunggu gue cerai dulu, setelah itu terserah Lo berdua”, ujar Aulia langsung meninggalkan dua manusia di depan nya itu.
“Sayang”, panggil Rama dan ingin mengejar Aulia, tapi tangan nya di tahan oleh Freya.
“Lepasin tangan gue dan pergi dari sini atau gue bunuh Lo bangsat”, ucap Rama dan menghempaskan tangan Freya.
Freya yang tak punya rasa takut pun langsung memeluk tubuh Rama dari belakang.
“Perempuan itu gak mungkin istri kamu kan Rama”? Tanya Freya.
Rama membalikkan tubuhnya dengan paksa lalu mencekik leher Freya.
“Dia istri gue, sebelum cerai dari Sonya, dia udah jadi istri gue”, jawab Rama dengan tangan yang semakin kuat mencekik Freya.
Freya memukul mukul tangan Rama agar melepaskan cekikan pada lehernya.
Aulia yang tadi naik ke atas untuk mengemasi pakaiannya dan pakaian anaknya ke dalam koper kini menuruni anak tangga dan melihat jika Rama sedang mencekik Freya yang sudah seperti ingin habis nyawa, ia pun segera berlari menghampiri Rama untuk melepaskan tangannya dari leher Freya.
“Mas”, pekik Aulia.
“Kamu gila ya, lepasin”, ucap Aulia.
“Gak, gara gara dia kamu jadi salah paham”, balas Rama.
“Lepasin atau aku sama Dave pergi dari sini”, ancam Aulia.
Rama memandang wajah Aulia dan langsung melepaskan Freya yang sudah lemah tak berdaya.
Rama yang melihat sudah ada dua koper di anak tangga pun langsung berlutut memeluk kaki istrinya.
“Jangan pergi, jangan tinggalin mas sayang, sumpah demi apapun mas gak ada hubungan apa apa sama dia”, ucap Rama dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya.
Untung saja Aulia masih menyuruh Dave menunggu di kamarnya, kalau tidak hancur sudah image bapak yang keren di mata Dave.
“Bangun mas, kamu apa apaan sih kayak gini”.
Rama menggeleng ribut, ia semakin erat memeluk paha istrinya.
“Bangun, cepet anterin pacar kamu ke rumah sakit”, ujar Aulia.
“Enggak, dia bukan pacar mas sayang”, balas Rama dengan tersedu sedu.
“Yaudah kalau bukan, awas”.
“Jangan pergi, kalau kamu tetap pergi mas bunuh diri”, ancam Rama.
Dengan rasa kesal, Aulia mencubit dengan keras lengan suaminya.
“Aaawhhh, sakit sayang”.
Sontak Rama melepaskan pelukan nya dari paha Aulia, ia mengusap usap lengannya yang terasa panas.
“Telfon temen kamu suruh bawa dia ke rumah sakit”, perintah Aulia.
“Iya sayang iyaaa”.
Rama segera berjalan ke kamarnya untuk menelfon teman nya dan langsung menggeret ke atas dua koper yang ada di anak tangga tadi, setelah menelfon dan tak perlu menunggu lama mereka telah tiba dengan mobil dan langsung membawa Freya ke rumah sakit.
Setelah Freya di lengserkan ke rumah sakit, Aulia menutup pintu dan berjalan ke lantai atas untuk ke kamarnya, masuk ke kamar Aulia melihat kalau suaminya tengah menyusun kembali bajunya yang ada di dalam koper tadi ke dalam lemari.
“Udah, gak usah di beresin”, ucap Aulia.
“Kamu tega banget mau ninggalin mas”, ujar Rama dengan tangan yang tetap membereskan pakaian istrinya.
“Lebih tega an mana sama yang diem diem mau ketemuan sama mantan”? Tanya Aulia.
“Tapi kan gak ketemu, mas kemarin cuma bohongin dia supaya dia berhenti nangis dan mukulin dada mas”, jawab Rama.
“Dia juga ngiranya mas ini belum nikah lagi setelah cerai sama Sonya, terus dikiranya Dave itu anak mas sama Sonya mungkin”. Sambung Rama.
“Suka kamu di cium sama dia tadi”? Tanya Aulia.
Rama yang sudah selesai membereskan pakaian istrinya pun berjalan menuju ke arah Aulia yang sedang duduk pinggir ranjang, Rama duduk di samping Aulia dan mengangkat aulia duduk mengangkang di pangkuannya.
Rama menyelipkan rambut aulia di belakang telinga dan mengecup bibir istrinya.
“Labih suka di cium sama kamu sayang”, jawab Rama.
“Jangan tinggalin mas, mas gak akan sanggup hidup tanpa kalian, kalian berdua nyawa mas”, ucap Rama dengan mata yang sudah berembun.
“CUP..CUP”, Aulia mencium mata kiri dan kanan suaminya.
“Maafin aku ya mas”, ucap Aulia.
“Gak sayang, kamu gak pernah salah, kamu cuma salah paham”, jawab Rama.
Lihat lah, betapa beruntung nya Aulia mendapatkan suami seperti Rama. Ia tak pernah salah di mata suaminya, selalu di manja dan selalu menjadi ratu di hidup dan di hati Rama.
“Aku sayang banget sama kamu mas”, ucap Aulia.
“Mas lebih sayang sama kamu”, balas Rama.
Bersambung…