Sonya tertidur di depan kamar anaknya karna Arkan mengunci kamar itu dalam. Arkan terbangun karna mendengar azan subuh, ia bangun dan ingin mengambil baju Koko serta peci nya di kamarnya.
Ketika membuka pintu ia terkejut melihat istrinya yang tertidur dengan meringkuk di depan pintu kamar anak mereka, dengan pelan Arkan mengangkat tubuh istrinya dan membawanya ke kamar mereka.
Sesampainya dikamar Arkan meletakan tubuh Sonya di atas kasur lalu ingin pergi mengambil bajunya, namun belum sempat ia melangkah lengannya sudah di tarik oleh Sonya.
“Jangan pergi Pi, jangan tinggalin mami”, ucap Sonya.
Arkan melepaskan dengan lembut tangan Sonya yang memegang lengannya lalu duduk di samping istrinya.
“Kamu tidur dulu, nanti siang kita bicarakan ini lagi”, jawab Arkan.
“Gak Pi, mami gak mau, kalau mami tidur pasti papi sama Tania pergi ninggalin mami”, ucap Sonya.
“Enggak, aku gak akan pergi sebelum urusan kita benar benar selesai”, balas Arka dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata.
“Maaf Pi, jangan nangis”.
“Aku bener bener udah capek kali ini, hampir 6 tahun kita nikah, tapi kamu gak pernah sedikit pun mikirin perasaan aku.. aku lebih muda dari kamu bukan berarti aku harus ngalah terus”, ucap Arkan yang kini sudah menangis.
“Jadi aku mohon, kalau kamu gak bisa lupain laki laki yang pernah ada di hidup kamu, tolong kamu lepasin aku”, sambung Arkan.
“Enggak Pi, mami gak akan lepasin papi, papi suami mami.. mami minta maaf Pi, mami bener bener nyesal.. papi boleh tampar mami, boleh pukul mami Pi”, ucap Sonya yang membawa tangan suaminya ke pipinya.
Bukan nya menampar atau memukul, Arkan malah mengusap air mata istrinya dengan lembut.
“Jangan nangis”, ucap Arkan.
“Jangan tinggalin mami Pi, mami janji akan lupain semua masa lalu mami dan mulai lagi dari awal sama papi”.
“Kalau ingkar”? Tanya Arkan.
“Papi boleh tinggalin mami”, jawab Sonya.
“Oke, pegang janji kamu dan ini kesempatan pertama dan terakhir kamu”, ucap Arkan.
“Iya, makasih banyak pi”, ucap Sonya
Arkan memeluk tubuh istrinya dan mengelus Surai Sonya dengan lembut.
“Badannya sakit gak tidur di lantai”? Tanya Arkan.
“Enggak kok Pi”, jawab Sonya.
“Sekarang tidur lagi ya, mumpung masih subuh”.
“Gak mau, takut papi tinggalin”, balas Sonya.
“Yaudah aku ikut tidur kalau kamu takut aku tinggalin”, ucap Arkan.
“Awhhhh, kok digigit sih”?
Sonya tiba tiba menggigit bahu suaminya dengan kuat.
“Ngomong nya jangan aku kamu, kedengeran dingin banget di telinga mami”.
“Ssshhh sakit sayang”, balas Arkan.
“Ihhh papi”.
Wajah Sonya bersemu merah ketika Arkan sangat tau cara merayu dirinya.
“Tidur ya, papi temenin”.
“Gak mau Pi”, ucap Sonya.
“Terus mami mau apa”?, Tanya Arkan.
“Mau manja manja sama papi”, Jawab Sonya.
“Manja manja gimana”?
“Yaudah lah lupain aja”, ucap Sonya.
Sonya melepaskan pelukan nya dan langsung berbaring lalu memejamkan matanya.
“Jangan ngambek, nanti cepet tua”.
Sonya membalikkan tubuhnya menghadap Arkan.
“Memang mami udah tua, kenapa? Mau cari yang baru? Yang lebih muda”?, Tanya Sonya.
“Ya ampun, kenapa jadi kemana mana sayang”?
“Papi bilang mami tua”.
“Kapan papi bilang mami tua”?, Tanya Arkan.
“Tadi”.
Arkan langsung menindih tubuh istrinya dan menaikan tangan istrinya ke atas kepalanya.
“Kapan papi bilang mami tua sayang”? Tanya Arkan lagi.
Sonya menelan air ludah nya melihat suaminya seperti ini.
“Jawab mi”.
Baru ingin menjawab pertanyaan suaminya, bibir Sonya sudah di serbu oleh Arkan.
Arkan menarik dan mengulum bibir bawah Sonya hingga terlihat membengkak.
Puas dengan bibir ciuman Arkan turun ke leher Sonya, ia mengecup, menjilat lalu menghisap dengan kuat leher istrinya hingga meninggalkan bekas disana.
“Aakhhh”, desah sonya
Mulut yang tadinya bermain di leher, kini turun lagi menuju susu istrinya.
Arkan remas sebentar susu istrinya lalu menaikan bajunya ke atas dan mengeluarkan susu itu dari dalam cup nya.
“SLURP..SLURP..SLURP”
Bunyi jilatan dan kecapan terdengar sangat jelas di subuh hari ini, Sonya membuka bajunya sendiri agar tak menjadi penghalang bagi suaminya. Ia meremas rambut suaminya dan menekan kepala Arkan agar lebih dalam lagi menghisap susunya.
“Ssshhh.. Nghhh papihh”.
Arkan tak mendengar apapun, ia asik dengan dunia nya dan semakin menghisap puting Sonya yang semakin mengeras. Dengan gemas Arkan menggigit puting istrinya dan menarik nya hingga Sonya menjerit.
“Aaakkhh.. papiiihh”.
Arkan melepaskan gigitannya dan langsung menjilat puting yang bekas ia gigit tadi.
“Maaf sayang, papi gak sengaja”, ucap Arkan.
“Ssshh perih tau, gak sengaja tapi puting mami papi gigitin terus”.
“Ya mau gimana lagi mi, udah lama papi gak ngisepin kembar”, ucap Arkan.
“Elusin Pi, masih perih”, ucap Sonya dengan nada yang manja.
“Iya sayang, ini papi elusin pake lidah”, balas Arkan sambil menjilat jilat puting Sonya.
“Mmmhh, geli pih”.
Arkan mulai menggesek gesekkan kontolnya ke memek Sonya, tangan kirinya meremas dan mencubit cubit puting susu Sonya yang besar dan keras sedangkan puting kanan Sonya masih ia jilat dengan tenang.
“Ngghhh, udah papih”.
Arkan menyudahi menjilat puting susu istrinya namun gesek kan tetap bergerak dan semakin cepat.
“Sssshhh kerasa gak mi kontol papi udah keras”? Tanya Arkan.
“Mmhh kerasa pihh, keras banget”.
“Mami mau”?
“Mau pih”.
“Mau apa”? Tanya Arkan.
“Di entot sama papi”.
Arkan membuka baju dan celana tidurnya lalu membuka celana istrinya hingga mereka sekarang sudah telanjang bulat.
“Mana memek yang mau di entot”? Tanya Arkan.
“Ini”, jawab Sonya sambil memegang memeknya.
“Elusin sayang”, ucap Arkan.
Sonya mengelus memek nya dengan gerakan turun naik dan mata yang sudah sayu menatap suaminya.
Sedangkan Arkan mengelus dan mengurut kontolnya dengan melihat Sonya mengelus memeknya.
“Enak sayang”? Tanya Arkan.
“Ssshh enak pihh”.
“Istri papi udah sange”?
Sonya menganggukkan kepalanya dan meminta agar Arkan memasukan kontolnya ke dalam memeknya.
“Masukin Pi”.
“Mau langsung? Gak mau papi jilatin dulu memeknya”? Tanya Arkan.
“Langsung pihh, mami gak tahanhh”.
Arkan langsung mendekatkan kontolnya ke memek Sonya, ia kocok lagi kontolnya sebentar lalu memasukkan dengan perlahan.
Jleb
“Mmmhhhh”.
“Nnnggghhh gak di masukin seminggu udah sempit aja mihhh”.
“Aakkhhh kontol papiih”.
“Kenapa sayanghh, kenapa kontol papihh”, tanya Arkan.
“Kontol papi enakhh, makin panjanghh.. ukkhhh nusuk bangetthh piihh”.
“Mau di kasarin sayang”? Tanya Arkan lagi.
“Mau piihh”.
Arkan langsung menggenjot dengan kasar memek istrinya, ia tampar susu yang bergerak ke sana ke mari akibat gunjangan yang ia berikan.
“PLOK..PLOK..PLOK”.
Suara sentuhan kulit dan sodokan kelamin berbunyi kuat di dalam kamar mereka, Sonya menarik tubuh suaminya bisa ia peluk dan ia kaitkan kaki nya di belakang tubuh Arkan.
“Aakhh..aakhh..aakhh papiihh, enakhh piih.. mentokin lagi sayanghhh.. nngghhh”.
“Iyah sayanghhh..rasain kontol papih miihhh, rasain sayanghh..aakhh..aakhh..aakkhh”.
“Aakhhh udah piihh mami mau keluarhhh.. nngghh papiihh”.
“Keluarinh sayanghh..keluarin yang banyak miihh”.
“Aakhh mami keluarh piih.. keluarhh.. aaaakkkkhhh”.
CROT
CROT
CROT
Setelah membiarkam istrinya dengan pelepasan, kini Arkan menggenjot kembali istrinya dengan kasar.
“Akkhh..aakkhh..aakkhh”.
“Nngghh mamiih kontol papih jangan di sedothh gitu sayanghh..aakkhh”.
“Uukhh ngilu banget piiih.. aakkhh memek mami kayak mau robekhhh”.
“Ssshhh sayanghhh papi gak kuathh.. papi mau keluarhhh.. aakhh”.
Arkan menggenjot memek istrinya dan meremas remas dengan kasar susu Sonya.
“Aakkhh..aakkhh papi keluarhh miih.. keluarh sayanghh..aaakkkhhhh”.
“Aaakkkhhhh”.
CROT
CROT
CROT
“Akhhh anget piih”.
“Cepet tumbuh ya anak papi”, ucap Arkan sambil mengelus perut istrinya.
“Papiii”, panggil Tania yang berjalan masuk ke kamar.
“Tarik selimutnya Pi”, ucap Sonya yang panik ketika anak nya masuk.
Arkan langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.
“Papi”, panggil Tania lagi sambil mengucek matanya.
“Iya sayang, kenapa”?, Jawab Arkan.
“Papi tenapa”?
“Hm? Gak apa apa kok sayang, Tania mau apa nak”?, Tanya Arkan.
“Lapel Pi”, jawab Tania.
“Yaudah Tania tunggu di meja makan ya, bentar lagi papi buatin sarapan”, balas Arkan.
Tania mengangguk dan keluar dari kamar ayah dan ibunya lalu menuju dan menunggu di meja makan seperti perintah sang ayah.
Setelah anaknya keluar, Arkan mencabut kontolnya dari memek Sonya dan ingin langsung mandi tapi Sonya meminta agar ia mandi terlebih dahulu.
“Pi, biar mami yang mandi dulu”, pinta Sonya.
“Papi dulu ya mi, kasian Tania udah nungguin di bawah mau makan”.
“Biar mami yang siapin kalian sarapan, jadi mami yang mandi dulu ya”.
“Yaudah iya”, jawab Arkan.
Sonya berjalan menuju ke kamar mandi dan langsung membersihkan diri sedangkan Arkan menunggu di sofa yang berada di dalam kamar mereka.
Hanya 15 menit Sonya mandi dan kini bergantian dengan suaminya, Sonya memakai pakaiannya dan langsung turun ke bawah untuk membuatkan sarapan.
“Selamat pagi anak cantik mami”, sapa Sonya pada anaknya.
“Pagi mami”.
“Tania mau sarapan apa sayang?
“Naci goleng mi”.
Sonya langsung menyiapkan bahan bahan untuk membuat nasi goreng dan memulai menggoreng nasinya.
“Pagi cantik nya papi”.
“Camat pagi papii”.
“Habis sarapan kita mandi ya”, ajak Arkan.
“Iya Pi, abis andi ania mau umah Aban Pi”.
“Rumah bang Dave”?
“Ban dep”.
“Iya sayang”.
Melihat istrinya sedang rakus memasak, Arkan berjalan menuju istrinya dan memeluknya dari belakang.
“Ihh papi, kaget tau”.
Bukannya merasa bersalah, Arkan semakin erat memeluk istrinya dan dengan nakalnya tangannya meremas si kembar.
“Akkhh, papii”, geram Sonya.
“Mami gak pake bra”?, Tanya Arkan.
“Tadi buru buru Pi, kasian Tania nungguin”.
“Kirain sengaja mau godain papi”.
“Ih, enggak ya. Udah sana ah, mami mau masak”, usir Sonya.
“Iya iyaa”, Jawab Arkan sambil meremas dengan gemas susu istrinya.
“Astagfirullah”, ucap Sonya.
Setelah nasi gorengnya selesai, Sonya menyiapkan di atas meja dan menyendokkan nya ke piring Arkan dan Tania.
“Cuap Pi”.
“Sini mami aja yang siapin ya, biar papi makan dulu”.
“Iya mi”.
“Buka mulutnya mi”, suruh Arkan.
Sonya membuka mulutnya dan menerima suapan dari sang suami.
Setelah beberapa menit menyuapi Tanis hingga piring yang berisi nasi goreng habis, kini anaknya itu sudah kabur ke rumah tetangga nya tanpa mandi.
“Tania, mandi dulu sayang”, teriak Sonya.
“Biar aja mi, nanti papi jemput, mami mau nambah lagi”?, Tanya Arkan.
“Gak Pi, udah kenyang”.
“Mi”, panggil Arkan.
“Kenapa”? Tanya Sonya.
“Sini”, Arkan menepuk nepuk pahanya.
“Ngapain”?
“Mau mimik bentar”.
“Nanti Tania pulang Pi”.
“Sini sayang”, suruh Arkan.
Sonya bangun dari kursi nya dan berjalan ke arah suaminya lalu langsung duduk di paha Arkan.
“PLAK”, Arkan menampar pantat istrinya yang montok itu.
“Papi ih”.
“Nakal banget gak pake bra”, ucap Rama sambil meremas susu Sonya.
“Kan mami udah bilang, buru buru tadi”.
“Nyeplak tau gak puting kamu ini sayaaang”, arkan mencubit dan menarik puting susu istrinya.
“Sakit papii”, rengek Sonya.
“Angkat daster nya mi”.
Sonya mengangkat dasternya hingga ke atas hingga menyembul lah susunya keluar.
Arkan langsung menyedot susu istrinya dengan rakus seperti ada air.
“Ssssh pelan pelan piih, puting mami masih perih sayanghh”.
Karna merasa perih, Sonya menggerak gerakkan badannya hingga pantatnya menggesek kontol suaminya.
“Jangan gerak gerak mi”.
“Perih pii puting mamiih”.
“Kontol papi bangun mi, bangun bentar sayang”.
Sonya bangun dan Arkan langsung menurunkan boxer nya hingga lutut.
“Kok udah tegang gitu Pi”.
“Ya mami yang gesek gesek, tegang lah dia.. sini duduk lagi”.
Sonya pun duduk kembali di pangkuan suaminya, ia menggesek kan lagi memeknya yang masih terbungkus celana dalam ke kontol Arkan yang sudah keras.
“Nngghh sayanghh.. di gesek gini aja kontol papi ke enakkan mihh.. sshh memek nakalhh”.
“Ke kamar yuk pihh.. nanti Tania pulang”.
“Gak.. papi mau entotin mamih disini mihh.. nghhh masukin sayanghh.. masukin kontol papiih”.
Sonya menyampingkan celana dalamnya dan memasukkan batang yang sudah keras itu ke dalam lubang memeknya yang sudah basah.
Jleb
“Aaakkhhh papiiihh”.
“Nngghh sayangghhh.. jangan di sedot dulu kontol papi miihh.. ukkhh”.
Sonya mulai menggerakkan pinggul nya dengan tangan bertumpu pada bahu suaminya.
“Aakhh..aakhh..aakkhh pinter bangeth istri papii kalo di atas.. liatin muka sange nya sayanghh”
Sonya menunjukkan wajah sange nya pada Arkan dan memutarkan pantat nya seperti mengulek.
“Nggghhhh mamiihhh.. kontol papi di apain sayanghhh.. enak bangethh cintaaaah”.
“Mmmhhh memek mamih enakhh bangethh piihh.. kontolin terush memek nakal mamiih.. habisin mami sayanghh”.
Arkan semakin sange mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut istrinya.
Ia hentakkan pinggul nya ke atas dengan memegang pinggang Sonya.
“PLOK..PLOK..PLOK”
“Akhh..aakhh..aakkhh”
“Aakkhhh ampunhh pii, enak banget sodokan papiih.. mami gak tahan sayangghh.. mau keluar pii.. kontolin yang kencenghhh”.
“Keluarin miih, keluarin sayanghh.. aakhh..akkhh..akhhh”.
“Aakkhh keluarhh pii.. keluarhh.. aaaaaakkkhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Sembari menunggu istrinya menikmati pelepasannya, Arkan menyusu dengan lembut tidak seperti tadi. Merasa istrinya sudah tenang Arkan langsung menggendong dan membaringkan Sonya di atas meja makan yang sudah di bersihkan Sonya tadi.
Arkan melebarkan paha istri nya lebar lebar dan mencolek memek Sonya.
“Aakkhhh.. jangan main main piih”.
“Merah banget mi memeknya, papi makin sange sayang”.
“Perkosa mami Pi”, pinta Sonya.
“Ssshh sayanghhh.. nakal banget mulutnya.. kontol papi makin keras miihh”, ucap Arkan yang mengocok kontol kerasnya.
“Fuck me Daddy arkanhh”
Jleb
Tanpa aba aba lagi Arkan menusukkan kontolnya ke dalam memek Sonya.
“Aaakkhhh papiiihh.. pelanhh sayanghhh…memek mami gak kemana mana.. aakkhh..aakkhh..Aaakkhh”.
“Aaakhh..aakkhh..aakkhh memek sama mulut sama sama nakalhh.. papi perkosa memek mamiihh.. Aaakkhh..aakkhh..aakkhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhh enakkhh piihh.. terushh sayanghh, kontolin memek istrimu piih.. hamilin mami lagi sayanghhh.. aakkhhh”.
“Nngghhh sayanghhh.. mulai sekarang papi bakal entotin mamiih tiap harii.. papi gak perduli mau mami capekhh apa gakhh”.
“Iyahh sayanghh entotin mamih tiap harii.. mami siap ngangkang buat papihhh”.
“Aaakkhhh mamiihh”
“Mami mau keluar piihhh”.
Arkan menyodokkan kontol nya sambil memainkan itil istrinya yang membuat Sonya semakin kelojotan.
“Aaaakkhh papiihh stoph piihh.. jangan siksa mami piihh.. nngghh sayangghhh berhentiihh”.
Arkan yang merasakan kontolnya semakin di jepit, kini ia menambah kenikmatan Sonya dengan menghisap susu istrinya.
“Aakkhh ampuunhh piih, cukup sayanghhhh.. mami gak tahan lagiih mau keluarhhh.. akkhh..aakhh..aakhh keluarh pihhh.. keluarhh.
“Aaaakkkkhhhhhh”
CROT
CROT
CROT
“Papi jahat”, ucap Sonya.
“Jahat kenapa sayang”? Tanya Arkan yang masih menggenjot memek istrinya dengan ritme pelan.
“Memeknya papi sodok, itilnya papi mainin terus susunya papi isep, dimana jahatnya”? Sambung Arkan.
“Ngghh itu bikin mami keenakan piih”.
“Masih mau papi jahatin mih”?
“Mau piihh”.
“Tuh, memek mami nyedot kontol papi terushh.. enak ya sayang kontol papi”?
“Ssshh enakh piihh.. memek mamiih sukaak”.
“Sini sayang, nungging”.
Arkan menarik pelan istrinya untuk bangun dan menyuruh nya menungging dengan memegang pinggiran meja.
“PLAK” lagi lagi Arkan menampar pantat montok istrinya dan meremas gemas pantat itu.
“Pantat sama susu kamu montok banget miih”.
“Sering di remes sama papi”, jawab Sonya yang sudah menungging.
Arkan mengocok sebentar kontolnya dan menggesek gesekkan nya di belahan pantat Sonya lalu memasukkan ke lubang memek istri nya dari belakang.
Jleb
“Ngghhhhh.. ssshhhh sempit banget kalo dari belakang ginihh”.
“Aaakkhh.. piiihhh”.
PLOK
PLOK
PLOK
Arkan menghentakkan kontol nya dalam dalam ke memek Sonya.
“Aakkhh”.
“Aakkhh”.
“Aakkhh.. mentok bangethh piiihhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhhh biar kerasa kontol papii di rahim mamiih.. enak kan mii kontol papiih”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhh enak piihh..Ssshhh kontolin mami terusshh pii”.
Arkan mengelus punggung Sonya dan menggigit bahu telanjang istrinya lalu mencari susu untuk ia remas.
“Aakhh..aakhh..aakkhh remes tete mami piih.. cubit puting gede nyaahhhh”.
Arkan menuruti permintaan istrinya dan meminta Sonya untuk menoleh ke belakang agar mereka bisa berciuman.
“Pengen nyedot lidah kamu pihh”
Arkan menjulurkan lidahnya dan langsung di sedot habis habisnya oleh Sonya.
“Piiihh, mami mau keluar lagiih”.
“Barenghh miihh, papiih udah di ujung bangethh iniih”.
“Aaakkhhh…aakkhh..Aakkkhhh keluarh piihhh..aaakkkhhhh”
“Papi keluarh miihh..aaaaaaakkhhhh”
CROT
CROT
CROT
Arkan menghentakkan pinggulnya agar semua sperma nya masuk ke dalam rahim sonya.
“Huh..huh..huh”.
“Capekh piihh”.
Arkan mencabut kontolnya dan menggendong istrinya menuju ke arah kamar mandi yang berada di area dapur, sampainya di dalam kamar mandi Arkan mendudukkan istrinya di atas closet yang tertutup.
“Mandi ya sayang, papi mandiin”, ucap Arkan.
“Papi”.
“Iya sayang”.
“Mau cium”, pinta Sonya.
Arkan mendekatkan bibirnya ke bibir Sonya dan langsung mencium bibir yang sudah membengkak itu, ia hisap bibir istrinya dan saling bermain lidah di sana.
Sonya mengamit tangan suaminya dan mengarahkan ke susunya, Arkan yang paham pun langsung meremas susu istrinya dan memainkan puting Sonya.
“Isep piih”.
Arkan lagi lagi menuruti permintaan Sonya untuk menghisap susunya.
“Mmmhh.. Sshhh mulut papiih enakhh.. nngghh”.
“Isep terushh piihh”.
Arkan menghisap daging susu istrinya dan meninggalkan banyak tanda di sana hingga ke perut Sonya.
“Mami mau ngentot lagi”? Tanya Arkan.
“Mau”, jawab Sonya dengan manja.
“Diri sayang”.
Sonya berdiri sesuai perintah suaminya, Arkan memasukkan dua jarinya ke dalam memek istrinya dan langsung mengocok nya dengan cepat.
“CLOK..CLOK..CLOK”.
“Akkkhhhhh papiiihhh.. aakkhh..aakkhh..aakkhh mami mau kontoollhh piiihhh”.
“Sabar sayang, jari papi dulu”, Jawab Arkan sambil menciumi leher Sonya.
“Nngghhh kontollhh.. mami mau kontoll panjang papiihh”.
Arkan mencabut jarinya dan menggantinya dengan kontol panjang nya.
“Aaaakkhhh iyaah.. iya piihhh.. mamih mau iniihh..aakkhh enakkh banget sayanghhh”.
“Aakkhh..aakkhh..aakkhh kalo gak ada taniahh.. mami gak akan bisa istirahat hari iniih.. papi gak akan biarin mamii istirahat”.
“Aakhh entot mami selagi Tania gak ada piihh.. puasin kontolh papiihh genjot memek nakal mamiihh”.
“Ookhh sayanghhhh.. peluk papi miih.. papi mau keluarhh sayanghh”.
“Aakkhh..Aaakkhh..aakkhh mami keluarh piihh.. gak tahanhhhh..Aaaaakkkhhhh”
CROT
Arkan merapatkan tubuh Sonya ke dinding dan menaikan satu kaki nya lalu menggenjot lagi dengan kasar.
“Akkhh..aakhh..aakhh mamiih enakh banget miih.. kontol papi gak mau berhenti genjot memek kamu sayanghh”.
“Iya pihh..genjot terusshh sayangghh.. Mmmhhh mamii suka kontol papiihh.. aakkhh terusshh pii”.
“Papi mau keluarh miihh.. aakkhh..aakkhh..akkhh keluarhh sayanghhh.. keluarh miihhh.. aaaaakhhhhhhh”.
CROT
CROT
CROT
Arkan memeluk tubuh Sonya dengan erat dan menghentakkan pinggulnya.
“Papiiiiii”, teriak anaknya dari luar.
“Papi timana”?
Arkan buru buru mencabut kontolnya dan membersihkan diri.
“Papi mandi duluan ya sayang”.
Sonya hanya mengangguk dan kembali duduk di closet melihat suaminya mandi, setelah selesai Arkan langsung memakai handuk dan keluar dari kamar mandi.
“Sayang”, Arkan memanggil Tania.
“Iya Pi”.
“Loh, udah mandi? Ini pake baju siapa”? Tanya Arkan pada anaknya.
“Dah Pi, adi mommy na aban yang andiin, ni akai baju aban dep”.
“Tunggu di sini ya, papi pake baju dulu”.
Tania menganggukkan kepalanya dan duduk di sofa menunggu ayahnya.
Tak sampai 5 menit Arkan telah selesai dan turun menemui putrinya dan mengajak ke rumah Rama untuk mengambil baju kotor Tania.
“Ke rumah Abang yuk, ambil baju kotor nya”. Ajak Arkan.
“Ye ye ye”, girang Tania ketika Arkan mengajaknya pergi ke rumah Dave lagi, padahal ia baru pulang dari sana.
Arkan dan Tania berjalan menuju ke rumah Dave yang hanya beberapa langkah saja.
“Assalamualaikum”, ucap Arkan.
“Ikum”, Tania ikut mengucap salam.
Aulia keluar dan membuka pintu.
“Waalaikumsalam”, jawab Aulia.
“Mommy cariin loh tadi, kenapa pulang gak kasih tau mommy”? Tanya Aulia pada Tania.
“Aban curuh pulang mom”, jawab Tania.
“Anak ituu”, geram Aulia.
“Masuk kan, Rama ada di gazebo kolam”, ucap Aulia.
“Iya buk”.
Arkan dan Tania masuk dan berjalan ke arah gazebo yang berada di kolam renang.
“Pak”, panggil Arkan.
Rama menoleh ke arah Arkan dan Tania.
“Tania, Tania ke mommy dulu ya, Daddy mau ngobrol sama papi”, ucap Rama.
“Iya Dy”.
Setelah Tania pergi Rama langsung menonjok lengan Arkan dengan keras.
BUGH
“Aduhh, sakit paak, kenapa saya di tonjok”? Tanya Arkan.
“Gila kamu ya, ngewe gak liat tempat”, ucap Rama.
“Ha?
“Ha ho ha ho, tadi pagi anak kamu ke sini, tapi di suruh pulang sama Dave, mandi dulu katanya baru ke sini lagi, anak kamu pulang lah, gak sampe 3 menit balik lagi ke sini”, ujar Rama.
“Terus pak”?
“Ya anak saya nanya lah ngapain balik lagi, Tania bilang kamu lagi makan mulut istri kamu”.
Arkan menepuk jidatnya dan mengucapkan maaf kepada Rama.
“Ya maaf atuh pak, saya gak tahan”.
Bersambung…