10:00 WIB.
Badan Aulia rasanya remuk redam karna kelakuan suaminya, ia bangun dengan tubuh penuh warna merah keunguan di leher, payudara dan perut nya.
Ia berjalan tergopoh gopoh menuju kamar mandi dan langsung berendam dengan air hangat.
“Si Rama bener bener keterlaluan”, dumel Aulia.
“Kenapa sih sayang”, ucap Rama yang tiba tiba sudah berada di kamar mandi dan ikut bergabung ke dalam bath up.
“Kinipi sih siying”.
“Mas gak liat semua badan aku merah merah, mana di leher banyak lagi”, omel Aulia.
Rama tak menjawab, ia memeluk tubuh istrinya dan menumpukan dagunya di bahu Aulia.
“Habis ini kita jemput anak anak”, ucap Aulia.
“Loh loh loh, biarin aja lah anak anak di rumah mama”, balas Rama.
“Gak ya, pokoknya habis ini kita jemput anak anak”.
“Yaudah iyaa”.
Setelah berendam dan mandi, kini mereka sudah berpakaian dan ingin pergi ke rumah mama Ratna untuk menjemput anak anaknya.
Di perjalan Aulia mengajak suaminya mampir ke toko kue untuk membelikan kue.
Setelah 30 menit, kini mereka telah sampai di rumah mama Ratna.
Rama dan Aulia langsung turun dari mobil dan mengucapkan salam.
“Assalamualaikum”, ucap Rama dan Aulia.
“Waalaikumsalam”, sahut semua orang yang berada di dalam rumah.
“Mommy”, teriak Dave dan langsung berlari memeluk ibunya.
“Jangan lari lari Abang”, tegur Aulia.
“Hehe, kangen sama mommy”.
Rama dan istrinya berjalan ke segerombolan manusia yang tengah berkumpul, di sana ternyata ada om Bayu dan anaknya yang bernama Reno, om Bayu adalah adik dari mama nya.
“Bang, Salim dulu om Bayu nya”, tegur mama Ratna ketika melihat Rama yang acuh kepada adiknya.
Rama menyalami tangan om nya itu dan Reno, sepupunya.
“Masih dingin aja”, ucap Reno pada Rama.
Rama tak menggubris perkataan sepupu nya dan langsung duduk di sebelah mama nya.
“Om”, Salim Aulia pada om Bayu.
“Kamu istrinya Rama”? Tanya om Bayu.
“Iya om, saya Aulia”, om Bayu mengangguk kan kepalanya.
Aulia bergantian menyalami Reno, sepupu suaminya.
“Aulia”.
“Reno”, balas Reno.
“Cantik”, ujar Reno.
Rama langsung memandang Reno dengan tatapan membunuh.
“Cantik cantik kok mau sih sama Rama? Cowok dingin dan kaku kayak gitu”, ucap Reno yang semakin menjahili Rama.
“Mau mati Lo”? Ucap Rama.
“Abang” tegur mama Ratna.
“Depan anaknya loh, jaga omongan nya”, sambung mama Ratna.
“Ponakan mama tuh”, jawab Rama.
“Lah kenapa gue? Kan yang gue omongin bener, iya kan cantik”, balas Reno sambil memandang Aulia dan mengedipkan matanya.
“Lo bener bener mau mati ya”, ucap Rama lagi yang sudah bangun dari duduknya.
“Mas”.
Rama menarik tangan Aulia dan menyuruh nya untuk duduk disampingnya.
“Hahaha, Aulia, ku tunggu jandamu”, canda Reno pada Aulia.
Rama yang Sudah tak tahan langsung bangun dan menarik kerah baju reno.
“Abang, mas “, pekik mama Ratna dan Aulia.
“Udah udah”, ucap mama Ratna.
“Reno”, tegur mama Ratna lagi.
“Iya iya Tante, maaf”.
“Uncle Reno”, pekik Dave.
“Iya calon anak”, jawab Reno.
Rama benar benar tak tahan dengan sepupu Bangsat nya ini, ia bangun lalu langsung menonjok wajah tampan reno.
Reno tersungkur dengan luka di bibirnya.
Semua orang di sana menjerit histeris melihat pertengkaran di depan mata mereka.
Aulia menarik tangan suaminya dan pergi dari sana tanpa permisi, ia membawa suaminya ke halaman belakang rumah mama Ratna.
“Mas apa apaan sih”?
“Dia godain kamu terus, di depan mas pula”, jawab rama.
“Dia cuma bercanda mas”.
“Mau bercanda atau berjanda, terserah ! Pokoknya mas gak suka”, ucap Rama.
“Mas cemburu”?
“Sehat kamu nanya begitu? Ya jelas lah mas cemburu”, jawab Rama mengegas.
“Hahaha ya santai atuh bapak, gak usah ngegas gitu, kan saya nanya”.
“Kin siyi ninyi”, ucap Rama.
“Mom, dad”, panggil Dave sambil berjalan ke arah ayah dan ibunya.
“Daddy sedih ya”? Tanya Dave.
“Gak”, jawab Rama.
“Hm? Kata uncle Rafa Daddy sedih, mangkanya mommy bawa Daddy ke sini”, ucap Dave.
“Daddy jangan sedih lagi ya, Abang tadi udah marahin uncle reno”, sambung Dave.
“Mommy, mommy juga jangan terdoga ya sama uncle Reno”, ucap Dave.
“Ha? Terdoga apa sayang”? Tanya Aulia.
“Hmm__ Dave menggaruk pipinya yang tak gatal sambil berfikir.
“Apa ya tadi”. Tanya Dave pada dirinya sendiri.
“Nanti Abang tanya sama uncle Rafa lagi, terdoga itu apa”, ucap Rafa.
“Memang si Rafa ini”, balas aulia.
“Tergoda maksud Abang”? Tanya Rama.
“Haa, iya dad, terdoga”.
“Tergoda sayang”, ucap Aulia.
“Iya itu mom, kata uncle Rafa mommy jangan sampai terrr_go_da”, balas Dave.
“Emang kamu tergoda”? Tanya Rama.
“Mas diem aja udah paling bener”, ucap aulia.
“Mas nanya ini”.
“Aku ini udah punya buntut 2, ngapain lagi harus tergoda sama laki lain maaas”, Jawab Aulia dengan gregetan.
“Perempuan sekarang kan banyak kayak gitu, pantang liat cowok bening dikit, langsung di Pepet.. padahal udah punya suami sama anak”, ucap Rama.
“Kamu kalo cemburu entah kemana mana pembahasannya”.
“Jadi mas gak boleh cemburu”? Tanya Rama.
“Tuh kan”.
Dave hanya planga plongo melihat orang tua nya yang beradu mulut tentang hal yang tak penting.
“Masuk ke dalam yuk bang”, ajak Aulia pada anaknya.
“Mau lihat reno kamu? Seneng di godain dia terus”? Tanya Rama.
“Bodo mas, bodo”.
Aulia masuk ke dalam dengan menggandeng tangan anaknya dan menghiraukan panggilan suaminya.
“Sayang”.
“Oke, kamu emang suka ternyata di godain, kamu jangan ngomong sama mas lagi”.
Aulia dan dave duduk di samping mama Ratna yang sedang menggendong Elyn.
“Mana suami kamu”? Tanya mama Ratna.
“Di belakang ma”, jawab Aulia.
“Aulia, maafin anak om ya, dia memang suka jahilin Rama dari dulu”, ucap om Bayu.
“Gak apa apa kok om”, balas Aulia.
Om Bayu mengangguk dan tersenyum, Aulia kini beralih pada Reno.
“Hmm, Reno, kamu gak apa apa? Maafin mas Rama ya”, ucap Aulia
“Gak apa apa kok, santai aja”, balas Reno.
Rama kembali masuk dengan wajah masamnya dan berjalan menuju Dimana keluarga nya berada.
“Wihh, Dateng lagi”, ucap Reno.
“Lo bisa diem ga anj__
“Aduhh”, Rama mengaduh karna istrinya mencabut bulu kakinya.
“Duduk”, ucap Aulia tanpa bersuara dengan mata melotot.
Rama menurut dan langsung duduk di samping istrinya.
“Hahaha STI ya Lo”, ucap reno pada Rama.
“STI apaan dah”? Tanya Rafa
“Suami Takut Istri”.
Semua yang berada di sana tertawa dengan ucapan Reno kecuali Rama.
Dave yang tak tau apa apa pun ikut tertawa.
“Hahaha uncle Reno lucu”, ucap Dave.
“Katanya kalau mau jadi suami kedua mommy kamu, laki nya harus lucu”, jawab Reno.
“Brengsek” umpat Rama.
Aulia mengelus tangan suaminya saat mendengar suaminya mengumpat.
“Oeek..Oeekk”.
Mendengar tangisan anaknya, Aulia langsung pamit pada semua orang yang berada di sana untuk masuk ke dalam kamar karna ingin menyusui Elyn dan di ikuti Rama dari belakang.
“Udah dong ren, suka banget jahilin Rama, udah tau Rama kayak gitu”, ucap mama Ratna.
“Hehe, suka aja Tante liat muka Rama kalau dia marah”.
“Saking suka nya sampe di tonjok tuh muka”, balas mama Ratna.
“Hehe gak apa apa Tante, gak sakit kok”.
Om Bayu berdiri dan membersihkan celana nya yang tak kotor, ia ingin pamit pulang ke rumahnya.
“Mbak, kita pulang dulu ya”, ucap om Bayu.
“Loh, makan siang dulu lah, sore baru pulang”, balas mama Ratna.
“Kita makan di rumah aja, yuk ren”, jawab om bayu.
Reno berdiri dan menyalim mama Ratna dan sepupu sepupu nya lalu pulang ke rumah bersama papanya.
Sedang di kamar, Aulia tengah menyusui Elyn dan di perhatikan oleh suaminya dengan intens.
“Kenapa sih mas dari tadi liatin aku kayak gitu”? Tanya Aulia.
“Ada yang salah sama wajah aku”? Sambung Aulia.
“Gak boleh merhatiin istri sendiri? Yang boleh merhatiin cuma Kunyuk yang di luar sana”?
“Astagfirullah mas, ngalahin Abang kamu tuh”, ucap Aulia.
“Bodo”, Rajuk Rama lalu membaringkan tubuhnya dan membuang muka menghadap dinding.
Tok..Tok..Tok..
“Mommy, boleh Abang masuk”? Tanya Dave.
“Boleh nak”, Jawab Aulia.
Ceklek
Dave membuka lalu menutup pintu kamar kembali, ia berjalan ke arah ibunya yang tengah menyusukan Elyn.
“Uncle Reno udah pulang mom”, ucap Dave.
Rama yang mendengar Dave melapor tentang Reno kepada istrinya pun langsung bangun dan menatap tak bersahabat wajah istrinya.
“Kenapa lagi sih mas”? Tanya Aulia.
“Kalian berdua bener bener ya”.
Aulia meletakkan Elyn di atus kasur setelah selesai menyusuinya, ia menyuruh Dave untuk menjaga adiknya yang sedang tidur.
Dave ikut berbaring di samping adiknya dan memainkan pipi gembul sang adik.
Aulia duduk di sisi ranjang dengan memegang tangan suaminya lalu ia kecup kecup punggung tangan itu.
“Kenapa sih marah marah terus”?
“Abang tuh”, jawab Rama.
“Kenapa Abang”? Tanya Aulia.
“Ngapain lapor lapor ke kamu kalo Reno udah pulang”, jawab Rama dengan wajah masam.
“Huft, namanya juga anak kecil sayang”, ucap Aulia.
“Gak suka, pokoknya gak suka”.
“Jadi aku harus gimana”? Tanya Aulia lagi.
“Gak boleh suka sama Reno”, jawab Rama sambil memainkan jari istrinya.
Aulia tak habis pikir dengan suaminya ini, benar benar seperti anak kecil.
“Iya mas, suka nya sama mas aja”, jawab Aulia.
“Peluk”, pinta Rama dengan manja.
Aulia memeluk suaminya dan mengelus punggung kokoh sang suami.
“Mulaaaai”, ucap Dave.
“Lepas lepas”, sambung Dave yang memisahkan ayah dan ibunya.
“Sayang”, rengek Rama.
“Abang, Daddy lagi sedih, gak boleh gitu ya”, ucap Aulia.
“Gara gara uncle Reno tadi”?
“Iya, Daddy sediiih banget”, jawab Aulia.
“Berarti nanti kalau Abang lagi sedih, obatnya peluk mommy juga ya kayak Daddy”?
“Gak, iya”, jawab rama dan Aulia serempak.
“Iya”, ucap Dave sambil menjulurkan lidahnya ke Rama.
“Sayaaang”, rengek Rama lagi.
“Kayak adek Leah, ngerengek Mulu”, ucap Dave.
“Abang keluar dulu ya nak”, suruh Aulia.
“Oke mommy, Daddy jangan kayak anak kecil ya”, ucap Dave lalu berlari ketika melihat mulut ayah nya akan mengeluarkan ayat ayat cinta.
“Udah, Abang masih kecil”, Aulia mengusap lengan suaminya.
Mood suaminya benar benar hancur hari ini, mana anaknya ikut ikutan lagi menjahili bapaknya.
“Mau nen”? Tanya Aulia.
Rama mengangguk lalu Aulia membuka kancing bajunya kembali dan mengeluarkan payudaranya dari dalam bra.
Aulia merebahkan tubuhnya memiring dan menyuruh Rama untuk berbaring.
“Sini”.
Rama pun berbaring dan membuka mulutnya saat Aulia menyodorkan susunya ke mulut Rama.
Rama langsung menghisap dan memeluk pinggang istrinya.
Aulia mengusap usap rambut hitam Rama sampai sang empu mulai mengantuk, ketika ingin terlelap suara pintu membangunkannya kembali.
Kreeek
“Astagfirullah, mbok ya di tutup loh pintunya”, ucap mama Ratna.
“Ck, tinggal di tutup aja loh mas, gak usah ganggu”, balas Rama.
“Yaudah, lanjut sana”, ucap mama Ratna dan menutup pintu kamar nya.
Aulia? Jangan tanyakan, dia sangat malu karna kepergok oleh mertua nya sedang menyusui suaminya.
Sedangkan Rama melanjutkan menyusu nya hingga ia tertidur.
Setelah suaminya tertidur, Aulia pelan pelan menarik keluar susunya di mulut Rama dan merapikan bajunya lalu keluar kamar dengan membawa Elyn.
“Masak apa ma”? Tanya Aulia ketika sampai di dapur.
“Tadi mama udah masak rendang, ini masak SOP ayam sama perkedel kentang buat Rama sama Dave”, jawab mama Ratna.
“Udah tidur bayi gede kamu”? Tanya mama Ratna.
“Mama ih, jangan bahas itu, aku malu”, ucap Aulia.
“Hahaha mangkanya tutup dulu pintunya”, balas mama Ratna.
“Iya mama, udah ih”.
“Iya iya sayang, yaudah ke depan sana bawa Elyn”.
Aulia berjalan ke ruang santai dan melihat Dave tengah tertidur dengan mainan robot di pelukannya dan Rafa sedang bertelepon dengan tunangannya.
12:15 WIB.
“Siniin Elyn Lia, kamu bangunin suami kamu ajak makan”, ucap mama Ratna.
“Iya ma”, Aulia memberikan Elyn pada mertuanya.
Aulia berjalan ke kamar untuk membangunkan suaminya.
“Mas, bangun yuk, makan dulu”.
“Mmhh”.
“Ayoo bangun, mama udah masakin SOP ayam sama perkedel kentang”.
“Mas ngantuk sayang”.
“Nanti tidur lagi, makan dulu yuk”.
“Siapin ya”.
“Iya, ntar aku suapin”.
Rama bangun dan mengucek matanya lalu memeluk istrinya dan menidurkan kepalanya di bahu kecil Aulia.
“Manjanya, bangun dulu yuk sayang”
“Iya”.
Mereka berdua berjalan menuju meja makan yang sudah tersedia makanan dengan lengkap.
“Duduk bentar ya, aku bangunin Abang dulu”, ucap Aulia.
“Gak, urusin mas dulu baru Abang, kalo gak mas gak mau makan”, jawab Rama.
“Buset bang, ada Rafa ni disini, gak liat tempat banget mau uwu uwuan”, celetuk Rafa.
“Rafaaa”, geram Aulia ketika melihat suaminya yang kembali bad mood.
Rafa langsung terdiam dan melanjutkan makannya dengan cepat.
“Yaudah aku urusin mas dulu”.
Aulia mengambilkan makan dan menyuapi suaminya dengan telaten, setelah selesai Rama langsung menuju halaman belakang rumah mamanya untuk merokok dan Aulia mengurus anak laki lakinya.
16:30 WIB.
Rama dan Aulia tengah bersiap siap untuk pulang, tapi dengan mata memohon mama Ratna meminta agar cucu cucu nya tinggal di sini dulu bersamanya untuk beberapa hari.
“Abang sih boleh boleh aja ma”, ucap Rama.
Aulia mendelik tak suka mendengar ucapan suaminya, gampang sekali dirinya membiarkan anak anaknya berpisah dengannya.
“Nanti ngerepotin mama”, ucap Aulia.
“Enggak kok Lia, boleh ya, biar mama ada temennya”, balas mama Ratna.
“Lah, jadi Rafa sama Ranti ini apa di rumah ma”? Ucap Rafa tak terima mendengar mamanya berbicara seperti itu.
“Udah diem kamu, gak usah ikut ikutan”.
“Boleh ya sayang, semingguuu aja, Minggu depan mama pulangin”, sambung mama Ratna.
“Huft, yaudah deh, tapi kalau Abang nakal sama Elyn nangis, mama langsung telfon Lia ya”, ucap Lia.
“Iya sayang”, balas mama Ratna yang langsung mengambil Elyn dari gendongan ibunya.
“Abang, nginep di sini sama Oma lagi mau”? Tanya Aulia.
“Baju sekolah Abang gimana”?
“Nanti di antar pak Muklis”, jawab Rama.
“Seneng banget muka nya”, ucap Rafa yang melihat wajah abangnya.
“Brisik lu”, jawab Rama.
“Yaudah kalau gitu kita pamit ya ma”, ucap Rama buru buru.
Rama dan Aulia kini keluar berjalan menuju mobilnya, mereka masuk ke dalam mobil dan Rama langsung menancap kan gas nya melaju menuju rumah.
“Nginep hotel yuk yang”, ucap Rama.
“Ngapain”?
“Ngewe lah, mumpung anak anak di jagain mama”.
“Badan sama leher aku masih penuh sama cupangan kamu mas, masih seger banget warnanya, udah ngajakin ngewe lagi”, omel Aulia.
“Halah, kalau di telanjangin juga pasti mau”.
Aulia tak menanggapi lagi ucapan suaminya, ia memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur.
Bersambung…