Setelah mengantar Sonya pulang ke rumah mereka, Rama langsung pergi menjalankan mobilnya kembali ke apartemen.
Setelah beberapa saat mengemudi, Rama pun sampai dan langsung masuk ke dalam apartement nya, mencari cari keberadaan kekasihnya.
Ia mulai mencari dari kamarnya, dapur, dan segala sudut ruangan yang ada di apartemennya, tapi nihil. Aulianya tidak ada.
Ia merutuki kebodohannya yang sudah tergoda dengan Sonya dan mengakibatkan kekasihnya pergi.
Sibuk dengan memaki maki dirinya, Rama disadarkan dengan suara pesan yang masuk dari ponselnya, ternyata itu dari Aulia.
Gadisku ❤️
“Bapak jangan ganggu saya lagi, ternyata saya bodoh udah masuk ke dalam perangkap bapak, sayaudah kuat semuanya,saya di tipu habis habisan sama bapak. Yang katanya gak cinta sama istrinya, gak pernah berhubungan badan hehe.. maaf juga kalo saya ngerepotin bapak, nanti uang bapak yang buat bayarin kontrak kan saya, saya ganti.. selamat malam”.
Rama langsung menelpon nomer Aulia, tapi dengan sekejap nomer itu sudah tidak aktif lagi, apakah ia di blokir oleh Aulia?
“Brengseeeeeeek”, teriak Rama.
“Ini semua gara gara Kamu Sonya”.
Rama kembali menekan nomer seseorang disana, dengan sekali deringan panggilan langsung di angkat.
“Hallo mas”? Sahut seorang di seberang sana.
“Kamu lagi ngapain”? Tanya Rama.
“Hmm baru selesai mandi”. Jawab Sonya.
Yaa, yang di telfon Rama adalah istrinya.
“Jangan pake baju, bentar lagi mas pulang”.
“Hah? Kenapa jangan pake baju mas”?, Tanya Sonya lagi.
“Mas mau ngontolin kamu lagi”.
“Hah”?
“Mas mau ngentotin kamu sampe besok pagi Sonya, kalo gak mau yaudah”.
“Ehh.. enggak kok.. aku mau mas.. Aku tunggu di rumah ya”, ucap Sonya.
“Inget, jangan pake baju”, ujar Rama langsung mematikan sambungan teleponnya.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Rama langsung menancapkan mobilnya ke rumah yang di tempati Sonya.
Rama yang merasa ini semua salah Sonya pun langsung ingin menghukum Sonya dengan cara tak biasa. Setelah beberapa belas menit, rama sampai di rumahnya kemudian ia langsung memasuki kamarnya dan Sonya berada.
Ceklek.
Rama membuka pintu, lalu masuk dan langsung membuka pakaian nya sendiri, ia melihat Sonya telah berbaring telentang di atas kasur tanpa sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya.
Tanpa pemanasan lagi, Rama langsung memasukkan kontolnya ke dalam memek Sonya.
“Aakhhhh.. masssh”.
Rama tidak memperdulikan jeritan kesakitan Sonya, ia terus menyodok batang kontolnya dengan tangan menampar payudara Sonya.
“Awwhhh.. sakit maass.. berhenti dulu”.
“Noo sayang, kontol aku gak mau lepas dari memek kamuhh”.
“Ngghh..ngghh..Nghhh”.
Rama menghentakkan dalam dalam kontolnya ke memek Sonya, mengangkat satu kaki Sonya dan di letakkan di atas bahu nya.
“Aakhh..aakhh..aakhh.. enak banget memek kamu sayaangh.. Mmmhhh”.
“Ssshhh.. aakhh.. berhenti Maas.. memek aku perih”.
“Enggak sayaaangh, gak mauuh.. aakhh”.
“Perih banget mas, basahin duluuh”, ucap Sonya yang mengeluarkan air matanya.
Rama tidak mendengarkan Sonya, ia jilat air mata Sonya yang mengalir di pipinya. Mulutnya Mengulum telinga istrinya, menghisap leher Sonya dan menggigit daging payudara Sonya.
“Mmhh.. kamu kenapa sih mas”?
Rama menenggelamkan wajahnya di leher Sonya, pinggulnya perlahan berhenti menyodok kuat memek istrinya. Jarinya mulai memelintir puting besar Sonya.
“Aku suka banget sama puting kamu, gedee”, ucap Rama sambil menarik narik dan mencubit puting besar istrinya.
“Aakhh.. itu punya mas.. boleh mas apain aja kok”.
Rama mulai memutar kan goyangan pinggulnya, ia angkat sedikit bokong nya lalu menghentak kan kembali kememek senja.
“PLOK..PLOK..PLOK..”
“Aakhh..aakhh..aakhh”
“Uukhh.. maaass enak banget massh”.
“Hnghhh.. enak? Iya? Akhh..akhh..akhh”.
“Iya mas, sekarang udah enak.. udah berasa kontol kamu.. mmhh”.
Rama terus menerus menyodok memek istrinya dengan kasar dan
Memainkan itil Sonya dengan jarinya.
“Aaakkhhh.. Ampuuunh maashh.. aku gak kuat kalo di gituin.. nghhhh”.
“Memeknya di sodok.. itilnya dimainin gini.. enakkh”?
“Mmmhh.. enak masshh.. enaakkhh sayangghh”.
“Uukkhh .. muka kamu sexy banget kalo lagi sange gini sonyaa.. kontol aku makin kerashh”.
“Aakhh..aakhh..aakhh.. kontolin aku terus mas.. aku mau di entot terus sama kamu.. nngghh”.
“Mmmhh.. ini lagi aku kontolin.. liat memek kamu gak mau lepasin kontol aku”.
“Aakkhh.. aku mau keluar mas.. ngghhh gak tahan lagi.. akkh..aakh..aaaaaakkkkkhhh”.
CROT..CROT..CROT..
PLAK..
Rama menampar memek istrinya.
“Memek nakal, siapa suruh keluar duluan ha”?
“Aakhh.. jangan di tampar mas, di entot aja”, ucap Sonya.
Rama memiringkan badannya menghadap Sonya, memasukkan lagi kontol nya ke dalam memek berbulu istrinya.
“Mmmhhh”.
“Ngghhh.. mau ngentot sambil nenen”, ucap Rama.
“Iya maassh”.
Sonya menyumpalkan payudaranya ke dalam mulut suaminya dan menekan dalam dalam kepala Rama.
Sedang pinggul Rama dengan perlahan bergerak menyodok memek istri nya itu, tangannya dengan gemas meremas remas pantat Sonya.
“Aakhhh.. kontol kamu masshh.. aku suka banget sama kontol kamuuh”.
“Aku juga suka banget sama memek kamu sonyaaah, gak mau berhenti kalo udah masuk ke sanahh”.
“Nggghh.. entotin aku tiap hari mas.. penuhin rahim aku sama peju kamu.. hamilin aku.. aku mau hamil anak kamu”.
Rama semakin sange mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Sonya. Rama menghentakkan sodokannya dalam dalam ke dalam memek Sonya.
“Aakhh..aakhh..aakhh.. Aku hamilin kamu sonyaa, rasain kontol aku.. akhh..aakhh..akkhh”.
“Aaaaakkhhhh..cepetin mas, aku mau keluar”.
“Keluar sama sama Sonya.. aakhh..aakhh..aakhh.. memek bangsat.. keluar.. aaaaaakkkkkhhhhhhh”.
“Aaakkkhhh”.
CROT..CROT..CROT..
“Hangat nyaah”.
Sonya mengamit tangan Rama agar mengelus elus perutnya.
“Semoga lekas jadi ya mas”.
Rama hanya mengangguk dan membawa Sonya kedalam pelukannya. Tangan nya sangat suka memelintir puting besar Sonya.
“Ini gak bisa keluar susu ya”? Tanya Rama dengan tangan memainkan puting Sonya.
“Bisa mas kalo kita Konsul ke dokter”.
“Hmm, besok ke dokter ya, aku pengen ini ada susu nya.. pengen nyusu terus sama kamu”.
“Temenin tapi ya”.
“Iyaa”.
Lama saling diam, akhirnya Sonya mulai membuka pembicaraan.
“Mas”.
“Hm”?
“Kenapa tiba tiba kamu nelpon aku terus tadi kayak orang kesetanan”?
“Kan aku udah bilang, kontol aku kangen sama ini”, jawab Rama sambil mengelus memek istrinya.
“Hmm.. aku kira setelah kejadian di apartement kamu, kamu makin cuekin aku, makin dingin lagi sama aku”.
“Gak akan cuek dan akan dingin lagi, karna ternyata ngentot sama kamu enak”.
“Oh, jadi cuma karna itu aja”? Sonya melepaskan pelukan nya dan langsung memunggungi Rama.
Rama bingung dengan perasaannya sekarang, padahal tadi niatnya ke sini hanya akan bermain kasar lalu pergi meninggalkan Sonya, tapi sekarang kenapa malah jadi seperti ini. Dia juga sangat mengkhawatirkan kekasihnya Aulia, dimana dia sekarang. Rama sangat bingung..
“Hey”, Rama memeluk Sonya dari belakang dan mengecup bahu telanjang istrinya.
“Ngambek? Gak gitu loh maksud aku”.
Tangan Rama mengelus elus lengan Sonya, meraba pantat istrinya yang montok, kemudian naik lagi ke perut Sonya dan berakhir menangkup payudara istrinya.
“Sonya”.
“Sonyaa”.
Sonya tetap diam pada posisinya.
“Sayaaang, mau nenen”, rengek Rama
Sonya membalikkan badannya menghadap Rama.
“Apa”? Tanya Sonya.
“Mau nen”.
“Bukaan, kamu panggil aku apa tadi”?
“Sayang”.
Sonya menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
“Hey, kenapa”? Tanya Rama.
“Maluuuu”.
“Ngomong jorok gak malu, di panggil sayang malah malu”, ujar Rama.
Sonya langsung menarik kepala Rama dan menyodorkan payudaranya ke mulut suaminya agar diam dan berhenti membuat nya malu dan salah tingkah.
“Aku ngantuk mas, udah jam 1 pagi, besok kita ngajar”.
“Hmm”, Rama hanya berdehem karna mulutnya tersumbat payudara Sonya.
Bersambung…