2 TAHUN KEMUDIAN..
Aulia telah melahirkan anak kembar mereka yang berjenis kelamin laki laki dan di beri nama__
“Dean Gusti Purnomo dan Daniel Syaf Purnomo”.
Kini si kembar telah berusia 2 tahun dan kakak Elyn nya berusia 11 tahun.
Aulia yang sudah tak tahan lagi menahan rindu dengan putra sulungnya itu, menyuruh Rama untuk mengurus semua kepindahan Dave kembali ke Indonesia, padahal anaknya baru 2 tahun disana.
Rama yang memang dasarnya suami cinta istri, ia langsung terbang ke Canada hari dimana sang istri menyuruhnya mengurus semuanya.
“Mom, abang hari ini ya sampe ke rumah”? Tanya Elyn.
“Iya kakak, hari ini Abang pulang ke sini”, jawab Aulia.
“Yes, kakak udah kangen banget sama Abang”.
Dave sangat susah di hubungi dan tak ingin pulang ke indonesia sejak Tania mengantarkan salad buah untuknya, entah anak itu mengadu kepadanya atau apa dia pun tak tau.
“Nanti Abang sekolah disini mom”? Tanya Elyn.
“Iya sayang, nanti Abang SMA nya disini”.
“Semoga Abang gak makin galak ya mom”, kata Elyn sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.
“Hahaha kenapa memangnya sayang”?
“Nanti Elyn gak bisa main jauh jauh lagi kalau Abang pulang”, jawab Elyn.
“Mangkanya jangan main jauh jauh, main sama twin aja di rumah”.
“Adek twin nakal mommy, rambut kakak di tarik tarik terus”.
Twin yang memang sedang berada disana pun seketika menoleh ke arah kakak nya, mereka berjalan tertatih menuju Elyn dan langsung memukul paha kakaknya.
“Aduh, aduhh__ tuh kan mom, mereka nakal”.
“Adek, jangan pukulin kakak kayak gitu”, ucap Aulia sambil mengambil kedua anaknya lalu mendudukkan mereka kembali di depan tv.
16:45 WIB.
“Assalamualaikum”, ucap Rama setelah membuka pintu dan menggeret koper.
“Waalaikumsalam” sahut Aulia dan Elyn.
“Loh, Abang mana dad”? Tanya Elyn.
“Assalamualaikum”, ucap Dave.
Aulia yang melihat anak nya yang sudah di depan matanya pun langsung memeluk Dave dengan erat.
“Mommy kangen bang”, ucap Aulia.
“Abang juga kangen sama mommy”.
“Jangan hindarin mommy lagi, mommy sedih nak”.
Dave melepaskan pelukannya dan menghapus air mata ibunya.
“Kenapa mommy berfikir kayak gitu? Abang gak pernah hindarin mommy, mom”, jawab Dave.
“Abang susah di hubungi semenjak__
“Udah udah, biarin Abang mandi dulu terus istirahat”, ucap Rama.
Aulia mengangguk kan kepalanya lalu memeluk anaknya lagi, Dave mengusap usap punggung ibunya yang sudah 2 tahun tak ia peluk.
Dave melirik ke arah Elyn yang hanya berdiri di samping ayahnya.
“Ngapain disitu aja? Gak kangen sama Abang”? Tanya Dave pada Elyn.
Elyn langsung berjalan ke arah abangnya dan langsung memeluk tubuh abangnya dengan saaangat erat.
“Kangen, Abang jangan pergi jauh jauh lagi ya”, ucap Elyn.
“Kalau adek nyebelin, Abang pergi”.
“Iih Abang, Ndak mau lagi jauh sama Abang”, balas Elyn.
“Iya iya adek, Abang gak akan pergi jauh lagi__abang disini aja sama adik adik Abang”.
Elyn melepaskan pelukannya dan mengangkat jari kelingkingnya untuk di kaitkan dengan jari sang Abang.
“Janji”?
“Janji sayang”, jawab Dave dan mengaitkan jarinya.
“Mana twin mom”? Tanya Dave pada ibunya.
“Baru aja tidur bang, yaudah Abang mandi lah terus istirahat.
Dave mengangguk dan mencium pipi Elyn kemudian melangkah ke arah tangga untuk ke kamar nya.
Sampainya di kamar, Dave langsung berbaring disana dan melihat langit langit kamarnya.
Ia mengingat kejadian 2 tahun yang lalu saat Tania mengirimi nya pesan agar jangan lagi menghubunginya karna ia sudah mempunyai pacar, Dave langsung menghubunginya karna ingin tau apa maksud dari Tania itu yang tiba tiba sudah mempunyai pacar, namun__ nomornya telah di blokir oleh Tania.
Karna tubuh yang sangat lelah dan pikiran entah kemana mana, akhirnya Dave tertidur dengan kaki yang menjuntai ke bawah.
19:00 WIB.
Rama, istri dan anak anaknya kini tengah berkumpul di ruangan keluarga, Dave sedang menggendong twin di kiri dan kanan tangannya.
“Mom, gak repot tiap hari kayak gini”? Tanya Dave pada ibunya.
“Enggak kok bang, kakak kan udah pinter sendiri”, jawab Aulia.
“Udah ya mom, segini aja”, balas Dave sambil melirik ayahnya.
“Ngapain liatin Daddy kayak gitu”? Tanya Rama pada Dave.
“Daddy gak kasian sama mommy? Ngurus anak terus”, jawab Dave.
“Abang”, tegur Aulia__ kalian semua rejeki dari Allah untuk mommy sama Daddy”.
“Tuh, dengerin mommy kamu”, ucap Rama.
“Ya Daddy inisiatif lah buat mempekerjakan baby sitter”.
“Udah berbusa mulut Daddy ngomong sama mommy kamu, mommy kamu yang gak mau”.
Kini Dave menoleh ke arah ibunya lagi.
“Kenapa gak mau mom”?
“Selagi mommy bisa ngurusin adik adik kamu, kenapa harus orang lain yang ngurus”? Tanya Aulia.
“Ya gak gitu maksudnya mom, cuma kasian liat mommy”.
“Mommy gak apa apa Abang”.
“Kalau apa apa langsung bilang sama Daddy ya mom, biar Daddy tanggung jawab”, ucap Dave.
“Iya sayang”.
Rama lagi lagi menarik nafasnya dalam dalam lalu menghembusnya dengan kasar dan Dave hanya tersenyum melihat ayahnya seperti itu.
Dave meletakkan twin di bawah karpet berbulu yang sudah ada mainan mereka disana, ia melangkah ke arah ayahnya dan mengajak sang ayah untuk duduk di halaman belakang.
“Mommy gak di ajak”? Tanya Aulia.
“Mau ngobrolin tentang cewek mom”.
“Heh! Gak boleh”, jawab Aulia.
“Haha enggak mommy, Abang pengen ngobrol berdua aja sama Daddy”.
“Jangan malam malam masuk ke dalam ya”.
“Siap bos”.
Sampai di halaman belakang, mereka duduk di bawah pohon jambu kristal yang tak terlalu tinggi, di bawahnya terdapat tempat duduk dari kayu.
“Tumben ngajakin Daddy ngobrol berdua? Ada apa”? Tanya Rama.
“Ya Gpp dad, pengen ngobrol sesama lelaki aja”.
“Berat banget masalah kamu”, ucap Rama dengan nada bercanda.
“Gak ada masalah kok dad, oh iya dad__ besok Abang ikut Daddy ke sekolah baru atau gak”?
“Gak usah, biar Daddy aja”, jawab Rama.
“Di SMA mana dad”?
“Di sekolah punya uncle kamu”.
“Oke dad__ dad”.
Rama menolehkan wajahnya melihat Dave yang sudah tertunduk.
“Kenapa bang”? Tanya Rama.
“Tania”.
“Tania? Kenapa Tania”?
“Abang__ Abang kangen Tania dad”, ucap Dave yang mulai terisak.
Ternyata ini sebenarnya yang ingin di ceritakan anaknya.
“Abang udah gak komunikasi lagi sama Tania”?
Dave menggelengkan kepalanya dan mendongak melihat sang ayah dengan air mata yang sudah membasahi wajah tampannya.
“Kenapa bisa lost kontak”?
“2 tahun yang lalu, dia bilang dia udah punya pacar, terus di blokir nomor Abang dad”.
“Sakit dad”, ucap Dave.
Rama yang tak pernah melihat anaknya ini menangis setelah beranjak dewasa, kini ia memeluk tubuh lemah itu dan menepuk nepuk punggung lebar anaknya, ia terus mengucapkan kata kata semangat untuk Dave.
Setelah merasa lega dan puas telah mengeluarkan semua yang ia pendam selama ini, Dave melepaskan pelukannya pada Rama dan ingin agar ayahnya itu tak menceritakan apapun pada ibunya.
“Daddy”.
“Iya”.
“Boleh Abang minta alamat Tania? Tapi jangan bilang sama mommy”.
“Sini handphone Abang, Daddy tulis disana aja alamatnya”.
Dave memberikan ponselnya lalu dengan cepat Rama menuliskan alamat Tania.
Sekarang mereka berdua telah kembali ke mode normal, tertawa dan bercanda hingga larut malam.
***
Kebiasaan nya yang dari kecil memang susah ia buang, sekarang masih pukul 6 pagi, tapi Dave sudah bangun dan turun untuk membantu ibunya memasak.
“Morning mom”, sapa Dave pada ibunya lalu mengecup pipi sang ibu.
“Morning too Abang”.
“Nasi goreng ayam kunyit ya mom”?
“Iya sayang, khusus buat anak mommy yang ganteng ini”, jawab Aulia.
“Hehe makasih mommy, Abang bantuin apa ini mom”?
“Gak usah, Abang bangunin Elyn aja, katanya hari ini dia piket kelas”, ucap Aulia.
“Oke mom”.
Dave masuk kedalam kamar Elyn yang bernuansa Frozen itu, ia melihat adiknya masih nyenyak dengan tidurnya.
“Adek, bangun”, ucap Dave dengan lembut.
“…”
“Adek, katanya hari ini mau piket kelas”.
Dengan grasak grusuk, Elyn pun bangun dari tidurnya.
“Emang ini jam berapa bang”? Tanya Elyn.
“Masih jam 6:30”.
“Ha? Yaudah Elyn mandi dulu kalau gitu, Abang keluar”, ucap Elyn.
“Iya iya”.
Dave keluar dan menutup kembali pintu kamar adiknya, lalu ia berjalan ke kamar orang tuanya untuk melihat twin.
Twin pun masih sangat nyenyak dengan tidurnya, sama hal juga dengan Daddy nya.
Setelah membangunkan Elyn dan melihat twin sebentar, kini Dave kembali ke bawah dengan makanan yang sudah selesai dan disiapkan oleh ibunya.
“Waaah, enak banget pasti ini”, ucap Dave yang melihat banyak sarapan di atas meja.
“Duduk, mommy ambilin”.
Dave menarik kursi lalu duduk, dengan tidak sabarnya ia meminta ibunya untuk cepat mengambilkan nasi goreng dan perkedel kentangnya.
Dave menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya, dan__
“Mmm, enak banget mom, masakan mommy emang gak ada duanya”, ucap Dave dengan mulut yang penuh.
“Udah, makan dulu, kalo Daddy liat bisa dimarahin makan sambil ngomong”.
Dave hanya mengacungkan jari jempolnya kepada sang ibu lalu melanjutkan sarapannya.
Brugh, suara seseorang jatuh dengan kerasnya.
Dave menoleh kan kepala dan melihat kalau adiknya Elyn telah tersungkur di anak tangga terakhir, ia segera berdiri dan membantu adiknya untuk bangun.
“Kenapa lari lari sih”, ucap Dave.
“Aduh__kaki Elyn sakit Abang”.
Dave menggendong adiknya lalu membawanya ke sofa.
“Sakit, hikss..hikss”.
“Mangkanya jangan lari lari”.
“Udah, jangan marah marah, Elyn takut”.
“Abang gak marah, cuma kasih tau”.
Aulia yang baru dari lantai atas berjalan ke arah anaknya dan melihat Elyn tengah menangis.
“Kenapa bang”? Tanya Aulia.
“Jatuh di tangga”.
“Ya ampun, sini mommy liat, mana yang sakit”?
“Ini mom”, tunjuk Elyn pada lututnya.
Aulia hanya meniup niupkan lutut Elyn menggunakan mulutnya, ia sangat tau kalau Elyn ini sangat manja, sakit sedikit bisa jadi banyak menurut Elyn.
“Sekarang udah baikan”? Tanya Aulia.
“Udah mom__ makasih mommy”.
“Kembali kasih kakak Elyn, sekarang sarapan terus berangkat sekolah”, ucap Aulia.
“Elyn langsung berangkat aja mom”.
“Sarapan dulu”, ucap Dave dengan wajah datarnya.
“Iya iya Abang”.
Dengan langkah pasrah, Elyn berjalan ke meja makan dan langsung melahap sarapannya.
“Abang”, panggil Elyn pada Dave yang sedang mengobrol dengan om Roy.
“Kenapa dek”?
“Anterin sekolah pake itu”, tunjuk Elyn pada motor KLX Dave.
“Sama pak mu aja pake mobil”.
“Elyn udah telat Abang, nanti pasti macet”, Jawab Elyn.
Dave berjalan masuk ke dalam rumah untuk mengambil helmnya dan helm Frozen Elyn.
“Pake helm dulu”, ucap Dave sambil memakaikan Elyn helm.
“Waaah, Elyn makin cantik Abang kalau pake helm Frozen ini”.
“Iya, adek Abang memang cantik”, balas Dave.
“Pegagan dek”, ucap Dave ketika Elyn sudah naik dan duduk di belakangnya.
Elyn dengan sigap memeluk abangnya erat erat, dan___
“Let’s go abaaang”, ucap Elyn.
Brummm
Setelah menyalip kendaraan sana sini, akhirnya Dave telah sampai di sekolah adiknya, Elyn turun dari motor dan memberikan helm nya kepada Dave lalu menyalami tangan abangnya.
“Sekolah yang pinter, jangan nakal”, ucap Dave sambil mengusap kepala adiknya.
“Iya Abang, Elyn masuk dulu ya__ papay Abang”.
Melihat adiknya yang sudah masuk ke area sekolah, Dave memutar motornya menuju rumahnya, sampai di rambu lalu lintas, ia teringat dengan Tania lagi lalu dengan cepat ia pergi ke alamat yang ayahnya berikan tadi malam.
Setelah beberapa menit, Dave sampai di depan rumah Tania.
Rumah sederhana yang ada pohon mangga di depan rumahnya, membuat rumah itu sangat teduh dan asri.
Asik memandang rumah itu, Tania keluar dengan seragam SMA dan mulai berjalan ke arah halte, Dave mengikutinya dari belakang hingga Tania naik ke dalam bus.
***
20:00 WIB.
Malam ini Dave akan tidur dengan Elyn dan twin, ia ingin memberi kesempatan pada ibunya untuk beristirahat dengan tenang, tapi eh tapi__apakah Dave tau jika ini adalah kesempatan untuk Daddy nya?
Mereka berempat sudah berada di dalam kamar Dave yang sangat besar, Dave telah selesai dengan menidurkan twin, kini gilirannya menyuruh adik perempuan satu satunya ini untuk tidur.
“Abang”.
“Iya dek”.
“Abang sayang gak sama Elyn sama twin”?
“Sayang, Abang sayaaang banget sama adek adek Abang”.
“Kalau sayang banget jangan pergi jauh lagi, Elyn sama twin gak mau Abang pergi jauh lagi”.
“Iya adek, tapi adek gak boleh nakal, tolong mommy jagain twin”.
“Elyn gak akan nakal dan akan selalu bantuin mommy, Abang”.
“Pinter__sekarang bobo ya”.
Elyn menganggukkan kepalanya lalu memejamkan matanya, setelah melihat adiknya tertidur, Dave pun memejamkan matanya dan menyusul adik adiknya ke alam mimpi.
Sedangkan dikamar yang berbeda, rama tengah memeluk mesra tubuh istrinya.
“Sayang”, panggil Rama.
“Iya mas”.
“Makasih untuk waktu dan hidup kamu buat mas selama ini, makasih udah tetap setia sama mas__maafin mas kalau mas banyak kurang nya menjadi suami yang buruk, tapi satu yang harus kamu tau, mas sayang dan cinta banget sama kamu”, ucap Rama.
“Kembali kasih mas, aku juga makasih banget karna mas selalu ada buat aku dan selalu mentingin aku dari pada yang lain__maafin aku juga sering buat mas kesel.. aku juga sayang dan cinta banget sama mas”, balas Aulia dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rama.
“Iloveyou istriku”.
“Iloveyou too suamiku”
TAMAT