Setelah acara temu kangen nya semalam dengan Aulia, Rama mengantarkan Aulia pulang ke kontrakkan barunya dan memaksa Aulia untuk tinggal di apartemen nya. Tapi Aulia menolak mentah mentah keinginan Rama karna ia teringat dengan adegan panas yang dilakukan Rama dan istrinya.
Pagi ini, Rama menjemput Aulia untuk pergi berangkat bersama ke sekolah. Ia semalam tak pulang ke rumah yang Sonya tempati dan tak menjawab satu pun panggilan dari istrinya.
Tiba di rumah Aulia, Rama pun disambut dengan pelukan hangat kekasih kecilnya ini.
“Lama banget sih jemputnya?
“Dari apartemen ke sini jauh baby”.
Aulia memajukan bibirnya ke depan.
CUP
Rama mengecup bibir tipis Aulia.
“Ayo, nanti telat”, ajak Rama.
Di dalam mobil Rama tak melepaskan genggaman tangannya dengan tangan Aulia, Aulia merasa jengah sendiri dengan kelakuan pacar nya ini.
Tiba tiba ponsel Rama berdering lagi dan terpampang nama Sonya disana, mau tak mau Rama mengangkatnya dan melepaskan genggaman tangannya pada Aulia.
“Hallo”, sambut Rama.
“Kamu kemana aja sih Maas, kenapa telepon aku gak kamu angkat angkat? Kamu gak apa apa kan”? Tanya Sonya.
“Aku gak apa apa.. semalam aku ketiduran habis minum obat”, bohong Rama.
Aulia yang disamping nya hanya memutar bola matanya malas, pintar sekali kekasihnya ini berbohong.
Baru ingin bertanya lagi, Rama memotong perkataan Sonya dan langsung memutuskan panggilan teleponnya.
“Yaudah aku tutup dulu ya, aku lagi nyetir mau ke sekolah”.
Rama menoleh Kan kepalanya ke kiri dan melihat kekasihnya yang sudah berwajah masam. Rama mengamit tangan Aulia dan membawanya ke bibirnya.
Muach..muach..muach..
“Jelek banget muka nya kalo cemburu”, Rama menggoda Aulia.
“Ngapain cemburu? Dia kan istri situ”. Jawab Aulia jutek.
“Oohh.. Gak cemburu yaa.. berarti gak sayang dong? Gitu ternyata”. Rama langsung meletakkan kembali tangan Aulia.
Aulia memiringkan duduknya ke arah jendela dan tiba tiba terdengar suara isakan kecil.
“Hiks..hiks..”
Rama pun kelimpungan mendengar Aulia menangis, ia memberhentikan mobilnya saat rambu lalu lintas bewarna merah. Rama berusaha membalikkan badan Aulia untuk menghadapnya.
“Babyy .. kenapa nangis sayang? Liat Daddy sini”.
Aulia membalikkan tubuhnya menghadap Rama dan langsung memukul pria itu habis habisan.
“Aww.. akh.. sakit sayang.. kenapa Daddy di pukul.. aww.. babyy”.
Rama menangkap tangan Aulia dan membawa tubuh Aulia ke dalam pelukannya, tangan Aulia masih saja memukul dada bidang kekasihnya.
“Jahat tau gak”.
“Iya Daddy jahat.. Daddy minta maaf yaa sayang.. Daddy cuma bercanda”.
“Aku tuh cemburu dad, bukan nya di bujuk malah di gituin”, teriak Aulia tak terima.
“Iya sayang iyaa.. Daddy minta maaf lagi ya”.
Aulia menganggukkan kepala nya dan Rama mulai menjalankan kembali mobilnya karna rambu lalu lintas sudah berganti warna hijau.
Setelah beberapa menit mereka pun sampai ke sekolah, tak di sangka Sonya menunggu Rama di parkiran dan langsung menuju ke arah mobil Rama. Sonya yang menunggu di luar pintu ingin memeluk suaminya tapi di kejutkan dengan Aulia yang keluar dari mobil suaminya
“Loh, Aulia “? Tanya Sonya
“Tadi dia nungguin angkot.. hari juga udah siang.. jadi aku tumpangin.. satu tujuan juga”, bohong Rama lagi.
Sonya hanya mengangguk angguk kan kepala nya dan langsung menggandeng mesra suaminya, Aulia hanya bisa cemburu dan sakit melihat Sonya menggandeng kekasihnya.
“Kalau begitu saya permisi buk, makasih atas tumpangan nya pak”, ucap Sonya lalu berlalu dengan amarah di dadanya.
***
Bel istirahat berbunyi, semua murid berlari menuju kantin untuk mengisi perut mereka kecuali Aulia. Padahal ia juga sudah sangat lapar, Aulia di suruh mengembalikan buku ke perpustakaan yang tempatnya berlawanan dengan kantin.
Ia berjalan menuju perpustakaan melewati ruangan guru dan ruang khusus untuk guru olahraga.
Tanpa ia sadari Rama sudah berdiri di depan pintu ruangan nya, ketika ia melewati ruangan itu ia di kejutkan dengan suara deheman gurunya itu.
“Ekheem”.
Aulia menoleh dan menjelingkan mata nya pada Rama, seolah olah Rama adalah musuhnya. Rama mengulum senyumnya dan melihat sekeliling, di rasa tidak ada orang Rama mengikuti Aulia dari belakang. Sampainya di perpustakaan Rama menarik Aulia ke area paling belakang di perpustakaan itu.
“Ihh ngagetin tau gak, ngapain sih tarik tarik”, kesal Aulia.
Rama menyelipkan rambut Aulia ke belakang telinganya.
“Kenapa sih marah marah? Hm? , Tanya Rama dengan lembut.
“Gak ada yang marah, udah awas aku mau keluar”.
Rama mendorong tubuh Aulia ke rak buku, ia merapatkan tubuhnya ke tubuh Aulia lalu mengelus lembut pipi halus tanpa noda itu.
“Kenapa baby? Tanya Rama dengan tatapan tajamnya.
“Aku cemburu dad”, jawab Aulia yang tak mau menatap mata Rama.
“Terus Daddy harus ngapain”?
Aulia tak menjawab, ia memeluk erat tubuh Rama, menggoyangkan pinggulnya agar memeknya dan kontol Rama saling bergesek.
“Babyyy”, Rama mengeram.
“Baby mau ini dadh”, ucap Aulia dengan tangan meremas kontol Rama.
“Ngghhh”.
“Di ruangan Daddy aja ya sayanghh”
“Noo dad.. baby mau ngentot disini.. mumpung sepi..”
Rama menurunkan celananya dan menarik ke atas rok Aulia, menyamping kan celana dalam kekasihnya dan
jleb
“Aakkhh dadhh”
“Jangan kenceng kenceng baby.. kita main cepet”.
Rama menyodok kan kontol nya ke memek Aulia dengan cepat.
“Aaakkhh..aakkhh..aakkhh”
Rama membungkam mulut Aulia dengan ciuman kasar nya.
“Mmhh..mhhh”.
“Nngghhhh”.
“Baby mau keluar Daddy.. akhh..akhh..aaaaaaakkhhhh”.
Rama semakin menyodok memek Aulia dengan cepat.
“Daddy keluar baby.. aaaaaaakkkhhh”
CROT.. CROT.. CROT..
Rama menekan dalam dalam kontol nya agar Peju nya masuk semua kedalam memek Aulia. Setelah di rasa puas Rama memakai kembali celana nya dan merapikan rok Aulia.
“Kenapa sih sayang kalo lagi cemburu jadi sangean”?
“Gak tau.. pengen nunjukin aja kalo aku lebih hebat dari buk Sonya”.
“Hahaha dasar bocil”, ejek Rama.
“Ihh gak bocil ya”, Rajuk Aulia.
“Iya iya gak bocil.. mau keluar duluan atau keluar bareng bareng”? Tanya Rama.
“Keluar duluan lah, ngapain keluar bareng.. jadi gosip ntar”.
“Biar aja sih.. kamu belum makan kan”?
“Belum.. laper”, rengek Aulia.
“Ke ruangan Daddy dulu.. nanti Daddy nyusul bawain makan”.
“Bentar lagi masuk dad”.
“Udah gak papa.. nanti Daddy minta izin sama guru yang ngajar”, ucap Rama sambil mengusap rambut kekasihnya.
Ayu mengangguk dan langsung menuju ruangan kekasihnya, sesampainya di ruangan Rama, Aulia melihat sekeliling ruangan itu dan menemukan kotak bekal yang sudah tidak ada isinya.
Tak lama Rama pun datang dengan membawa nampan berisi nasi goreng dan jus jeruk.
“Itu punya siapa”? Tunjuk senja pada kotak bekal yang ada dimeja Rama.
“Sonya”.
“Hisshh”, senja menghentak hentakkan kakinya menuju meja yang berada di dekat pintu.
“Bukan Daddy yang makan, tadi dia kesini sarapan”.
“Gak nanya”, Aulia menjawab dengan mulut penuh dengan nasi goreng.
“Kenapa gemesin banget sih baby?
Aulia tak menjawab, ia sibuk dengan makanan yang ada di depannya.
“Baby.. Daddy udah beliin kamu rumah di dekat apartemen”.
“Kan aku udah bilang dad.. aku gak mau”, ucap Aulia kesal.
“Sekaliii aja gak usah ngebantah daddy.. pulang sekolah kita langsung pindah”, ucap Rama tak mau dibantah.
“Iya iyaa”, jawab Aulia dengan mata yang menjeling ke arah tempat bekal Sonya.
“Awasin ih tempat bekal nya”, sambung Aulia.
“Hahaha tempat bekalnya gak gangguin kamu padahal, mau di cemburuin juga?
“Bodo”.
“Daddy entotin lagi nanti”.
“Entotin lah”, tantang Aulia dengan membuka lebar lebar pahanya.
Rama berdiri dari duduknya dan langsung mengacak acak rambut Aulia.
“Binal banget sih by.. gak disini sayang.. dirumah aja nanti ya”.
“Tapi mau cudlle sambil ciuman dad”, Pinta Aulia.
Rama menuruti permintaan Aulia yang sangat menguntungkannya, ia memeluk tubuh kecil Aulia dan mencium bibir manis kekasihnya.
Setelah di rasa bibir nya membengkak, Aulia mendorong dada Rama.
“Daddy ih, nyedotnya kuat banget.. bengkak kan jadinya bibir aku”.
“Baby juga tadi narik lidah Daddy kuat kok”, ujar Rama tak mau kalah.
Asik berdebat perkara menyedot dan menarik, bel pulang sekolah berbunyi dan memberhentikan masalah yang tidak penting. Tiba tiba pintu ruangan itu terbuka dan muncul lah Sonya yang langsung masuk.
“Eh, Aulia.. kenapa disini”?
“Kemarin dia seminggu gak masuk.. ada tugas aku yang belum dikerjain”, jawab Rama.
“Ohh.. kita pulang bareng ya mas”, pinta Sonya.
“Kamu kan bawa mobil.. aku lagi banyak kerjaan.. nanti aku pulang ke rumah”.
“Janji ya”?
“Hmm”
Sonya mengambil tangan Rama untuk ia Salim.
“Aku pulang dulu kalo gitu”.
Apa kah mereka tidak menganggap Aulia yang teronggok di sofa sana?
Sonya melemparkan senyuman nya kepada Aulia dan langsung keluar dari ruangan suaminya.
Rama langsung menghampiri Aulia dan memeluk tubuh kekasihnya, wajah Aulia sudah seperti singa yang ingin memakan mangsanya.
“Langsung pulang ya by.. langsung beres beres terus pindah”.
Aulia bangun dari duduk nya lalu langsung membuka pintu dan menutupnya dengan keras.
BRAKK..
“Astaghfirullah.. serem banget ya Allah”, Rama berucap.
Rama buru buru membereskan ruangannya dan menyusul Aulia yang sudah menunggu diparkiran.
“Lama banget sih dad?
“Ya maaf sayang.. yaudah ayo masuk”.
Setelah mereka masuk, Rama langsung menancap kan gas menuju kontrakkan Aulia dan beres beres untuk pindah ke rumah yang sudah di belikan Rama.
Sampai di kontrakan mereka langsung membereskan semua barang Aulia untuk di masukkan kemobil.
Setelah selesai mereka pun langsung menuju di kediaman baru Aulia.
30 menit sampai lah mereka dan Rama langsung menurunkan semua barang milik kekasihnya ke dalam rumah.
“Huhh.. capeknyaa”.
“Capek?
“Iya dad”.
“Hmm.. gak jadi dong ngen..
Belum selesai Rama berbicara, Aulia langsung menubruk tubuh Rama yang sedang duduk di karpet berbulu hingga Rama terlentang dan mencium bibir Rama. Aulia naik ke tubuh kekasihnya dan menggesek gesek kan memek nya ke kontol Rama.
Rama memasukkan dua tangannya ke dalam rok sekolah Aulia dan meremas pantat yang semok dan sekal itu.
“Nggghhh”.
“Memeknya udah gak sabar ya mau di kontolin?
“Mmmhh.. iya dadhh.. memek ketagihan kontol gede Daddy”.
“Telanjang sekarang baby”.
Aulia tergesa gesa membuka seragamnya lalu membuka pakaian Rama.
“Tiduran sini.. ngangkang”, perintah Rama
Aulia pun berbaring dan mengangkang kan lebar lebar kakinya dan menampak kan memeknya yang merah merekah. Rama menyerbu memek kekasihnya dengan bringas.. ia cium dan ia sedot memek Aulia, di tariknya itil Aulia dengan mulutnya.
“Aaaakkhhh.. memek baby di apain dadhhhh.. nngghhh.
“SLURP..SLURP..SLURP”
“Nggghhhh Daddyh..
“Udah dadhh.. baby mau pipishh”
“Aakhh..akkhh..aakkhhhhhhh”.
CROT.
CROT.
CROT.
Rama menggesek kan kontolnya ke memek Aulia, menekan nekan kepala kontol yang sudah mengkilap itu ke belahan memek kekasihnya.
“Mmhhh.. masukin daddhh
“Apanya baby?
“Ngghh.. kontol Daddy.. baby pengen kontol Daddy masuk ke memek babyy.
Jleb
“Aaaakkkhh Daddy..
Rama menggenjot dengan ritme pelan dan menyumpalkan mulut nya dengan payudara Aulia..
“Mmhh.. isep terus dad.. gigit puting baby.. aakhhhh.
“Kontolin yang kenceng dadhhhh..
Rama tak tahan mendengar racauan dari kekasihnya ini. Ia langsung menggenjot kasar memek Aulia. Menggigit puting itu dengan kuat.
“Aaaakkkhhhh… Daddy.. ampunhh daddhh..
“Ngghhh… Akhh..aakhh..akhh..
“Enak? Enak baby kontol Daddy? Daddy hamilin mau?
“Aakkh..aakkh..aakkhh.. enak dadhh.. enakhh… Hamilin baby dadh..aakkhhh..
“Rasain kontol Daddy sayanghh.. Aaakkhh..aakhh..akkkhh
“Baby mau pipishh dadhhh..
“Daddy mau keluar.. keluarhh..
“Aaakkhh..akkhh..akkhh keluar baby keluaaarhh.. aaaakkkhhhhh”
“Aaaakkkhhhhh”
CROT.
CROT.
CROT.
Rama menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Aulia dan mengatur kembali nafasnya.
“Capek banget dad.. pengen tidur”
“Iya sayang.. tidur aja.. nanti Daddy pindahin”.
Rama mencabut kontolnya dan membersihkan sisa sisa Peju yang berada di luar bibir memek Aulia.
Setelah di rasa bersih, ia memakai kembali pakaiannya dan mengangkat Aulia untuk pindah ke kamar nya.
Rama menyelimuti tubuh telanjang Aulia dengan selimut lalu membereskan barang barang Aulia untuk di rapikannya. Usai semuanya beres ia langsung mandi untuk membersihkan dirinya dan bergabung tidur bersama Aulia.
Bersambung…