Setelah semalam melewati siang yang penuh gairah, hari ini Rama dan Aulia kembali ke sekolah. Mereka berangkat bersama tanpa takut ketahuan Sonya, karna ia masih berada di Jogja.
Sampai di parkiran Rama berpesan pada Aulia untuk tidak macam macam dan dekat dengan pria lain di kelas nya, Aulia banyak mengangguk anggukkan kepala nya karna sudah berapa kali hanya kalimat itu itu saja yang di lontarkan Rama padanya.
Ketika Rama ingin membuka pintu mobil, tiba tiba Aulia menyodorkan tangannya kepada Rama.
“Apa”? Tanya Rama.
Aulia hanya menggerak gerakkan tangannya, Rama yang melihat itu pun langsung mengeluarkan dompetnya dan memberi Aulia 3 lembar uang bewarna merah.
“Daddy ih”.
“Kurang”? Rama ingin mengeluarkan lagi uang yang ada di dalam dompetnya.
“Saliim daaaad, bukan minta uang”, geram Aulia.
“Ohh, ngomong dong sayang, kirain Daddy minta uang”.
Rama menyodorkan tangannya agar di cium oleh Aulia, setelah Aulia mencium tangannya, Rama menarik kepala Aulia untuk di kecupnya.
“Manis banget siiih pagi ini”, ucap Rama.
“Belajar jadi murid yang baik dad”.
“Yang bener itu belajar jadi istri yang baik baby”, ujar Rama yang memasukkan uang 3 lembar tadi di saku baju Aulia.
“Aku masih ada uang dad”.
“Udah turun sana, keburu parkiran rame”, ucap Rama.
“Makasih ya dad”, Aulia memajukan tubuhnya untuk mengecup bibir Rama dan langsung keluar dari mobil.
Rama menjadi salah tingkah dan menggigit bibir bawahnya menahan agar ia tak berteriak, ia menepuk nepuk pipinya sendiri.
“Sadar Rama, sadar.. padahal cuma di gituin aja gue jadi kayak gini”.
***
Bel berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar pun akan dimulai, hari ini kelas Aulia mendapat pelajaran olah raga di jam pertama hingga istirahat nanti. Semua murid sudah berkumpul di lapangan untuk memulai kegiatan mereka, terdengar suara bisik bisik dari murid perempuan termasuk dari teman dekat aulia ketika Rama datang dengan pakaian olahraganya.
“Ya ampun pak Rama ganteng banget sumpah, gpp deh gue kalo jadi simpanan nya juga.. pasti dia hot banget kalo di ranjang”, bisik teman dekat Aulia yang bernama letta.
“Berisik deh ta, mau lu di hina sama mulut lemes tuh guru”? Tanya Aulia.
“Gpp auuuuul, yang penting rahim gue anget”, jawab letta.
“Anget pala lu petak”.
“Disini bukan tempat bergosip, jika mau bergosip silahkan keluar dari kelas saya”, Rama menatap tajam Aulia dan letta yang berada di barisan paling depan.
“Maaf pak”, jawab letta dan Aulia serentak.
Jangan tanya didalam hati Aulia bagaimana, ia simpan sumpah serapahnya untuk Rama nanti, enak saja dia memarahi dirinya di depan anak anak lain.
Pelajaran dimulai dengan pemanasan agar otot otot tidak tegang dan kram tiba tiba nanti, kemudian dilanjut dengan pengambilan nilai bermain bola voli. Aulia dan anak lainya yang sudah selesai dengan pengambilan nilainya pun duduk di tangga lapangan, tiba tiba ada seorang murid laki laki menghampiri Aulia dan menempelkan minuman dingin dipipi Aulia dan memberikan nya untuk Aulia, Lalu ia ikut duduk disampingnya.
“Untuk aku”? Tanya Aulia.
“Hmm”, jawab anak laki laki yang bernama Ricco itu, ia adalah murid kelas 3 yang terkenal dengan ketampanan dan kepintarannya.
“Makasih ya kak”, ucap Aulia dengan kikuk.
“Sama sama Aulia, Aku duluan ya”, ucap Ricco sembari bangun dari duduk nya dan mengacak rambut Aulia yang basah karna keringat.
Tidak kah aulia sadar jika kekasih nya sudah mengepalkan tangannya siap untuk memberi Bogeman mentah terhadap bocah laki laki itu.
Rama meniupkan Pluit nya dengan kencang dan mengumpulkan semua muridnya karna ingin membubarkan kelas yang sebentar lagi akan selesai.
“Kamu”, tunjuk Rama pada Aulia.
“Iya pak”.
“Sudah tadi bergosip, sekarang masih di jam pelajaran saya kamu malah pacaran.. niat sekolah tidak”? Tanya Rama.
“Maaf pak”, jawab Aulia yang menundukkan kepalanya.
“Sekarang bubar”, setelah mengatakan itu Rama langsung melenggang pergi meninggalkan lapangan.
“Itu yang lu mau ta? Cowok modelan kayak begitu”? Tanya Aulia pada letta.
“Gue tetep saranghae kok Aul sama pak Rama “.
“Jijik goblok”.
Mereka langsung menuju ke kelas nya untuk berganti pakaian dan segera menuju ke kantin karna sebentar lagi jam istirahat. Aulia memeriksa ponsel nya dan terdapat satu notif pesan di sana.
Daddy ❤️
“Ke ruangan Daddy sekarang”.
Aulia hanya membaca dan menutup kembali aplikasi hijau nya.
“Ta, lu duluan aja ke kantinnya, gue kebelet pipis”, ucap Aulia.
“Gue temenin gak”?
“Gak usah gue sendiri aja”.
“Yaudah gue duluan, nanti lu nyusul”.
“Iyaa”.
Setelah melihat letta pergi, Aulia langsung menuju ruangan kekasihnya, sampai disana ia mengetuk dan langsung masuk.
Aulia duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Rama.
“Kenapa dad”? Tanya Aulia.
Rama hanya diam dan sibuk mengetik sesuatu di laptopnya dengan wajah sangat datar.
“Dad”.
“Daddy”.
“Daddyyyy”.
Rama tetap memilih diam dengan laptopnya.
“Nyuruh aku kesini cuma untuk di diemin? Kalo gak mau ngomong apa apa aku mau ke kantin dulu”.
“Mau ketemu pacar kamu yang ngasih kamu air di lapangan tadi? Iya”?
“Ihhh apaan sih dad, gak jelas banget”.
“Sejak kapan kalian kenal? Sejak kapan pula kalian Deket sampe sampe dia berani nyentuh rambut kamu?.
“Aku gak kenal dan gak Deket sama dia dad, aku juga gak tau kenapa tadi dia tiba tiba ngasih aku minum”, jawab Aulia jujur.
“Seminggu Daddy gak masuk kamu udah Deket sama laki laki lain, iya”?
“Kok Daddy nuduh aku gitu sih”? Ucap Aulia tak terima karna di tuduh seperti itu.
“Ya kan gak mungkin kalo gak kenal tiba tiba dia ngasih kamu minum”.
“Daddy tanya aja sana sama dia kalo daddy gak percaya, udah tadi marahin aku di depan anak anak, sekarang malah nuduh aku yang enggak enggak”, omel Aulia.
“Daddy cemburu baby”.
Aulia bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Rama, ia duduk menyamping di paha kekasihnya. Rama memeluk pinggang Aulia dan menenggelamkan wajahnya di leher Aulia. Aulia mengelus elus rambut hitam Rama.
“Kan Daddy udah bilang tadi pagi, baby gak boleh Deket Deket sama cowok lain”.
“Kan baby emang gak ada Deket sama cowok lain dad”.
“Daddy gak suka pokoknya, Daddy bakal hajar cowok yang udah berani nyentuh kamu tadi”.
“Heh, gak boleh”.
“Tuh kaaan, baby belain dia”.
“Enggak Daddy, Daddy gak boleh main hajar hajar anak orang.. baby gak suka”.
Rama mengusel uselkan wajah nya di payudara Aulia.
“Mau nen baby”.
“Sebentar aja ya”.
Rama mengangguk dan membuka kancing seragam Aulia, mengeluarkan payudara besar Aulia dari dalam bra dan langsung menyusu.
“Mmhh.. pelan pelan Dadhh”
“Enyak baby”.
“Enghhhh”.
Tangan Rama membuka paha Aulia dan menyelusup masuk ke dalam rokkm kekasihnya, ia elus memek itu dari luar celana dalam Aulia.
“Udah becek baby”.
“Iya dadhh”.
“Mau pake kontol atau jari Daddy”?
“Jari aja dadhh”.
Rama memasukkan tangannya ke dalam CD Aulia, dimasukkan kan nya 2 jarinya ke dalam memek tembam kekasihnya lalu mengocok memek itu dengan cepat.
“Aakkhh..aakhh..aakkhh”.
“Jari Daddy jangan di sedot baby”.
“Enghhhh.. nyedot sendiri dadh.. akhh”.
Aulia mengulum daun telinga Rama dan memainkan nya dengan lidah.
“Mmhh.. anget banget mulut babyh”.
“Terus kocok dadh memek babyhh.. baby mau keluarhhh”.
“Aakhh..Aaakkhh..aaakhh”.
“Babyh keluar dadh.. keluarh.. aaakkhhhh”.
CROT.
CROT.
CROT.
Cairan yang di keluarkan Aulia membasahi tangan Rama.
“Banyak banget baby keluarnya”.
“Engghh.. gak tau dadhh.. capek”.
Rama mengambil tisu di atas mejanya dan mengelap sisa sisa cairan di permukaan memek Aulia.
Ia pasang kembali kancing kemeja dan merapikan pakaian Aulia.
“Daddy gak mau di emut kontolnya”?
“Di rumah aja nanti baby, sebentar lagi bel masuk bunyi”.
“Laper dad”, rengek Aulia.
“Mau Daddy pesenin”?
“Gak usah dad, jam istirahat kedua aja aku makannya.. kalo gitu aku ke kelas dulu ya dad”.
Pamit senja dengan mengecup bibir Rama dan langsung keluar ruangan, sedang Rama sedari tadi mengelus kontolnya yang sudah berdenyut ingin di puaskan, ia berdiri dan menuju pintu ruangannya lalu mengunci rapat rapat pintu itu.
Ia membuka celananya sampai ke lutut dan mulai mengelus kontolnya sambil membayangkan wajah sexy Aulia.
“Aakhh.. Ssshh.. Babyyyhh”.
“Enngghh.. terus sayanghhh.. terus kocok kontol Daddyh”.
Rama meracau dengan mengurut dan mengocok kontolnya sendiri.
“Aakhh..aakkhh..aakhh.. Daddy sange banget sayaanghh”.
“Ukkhh.. Daddy pengen ngentoti kamu babyhhh.. pengen memek seret nyedot kontol Daddyh”.
Rama terus mengocok kontolnya hingga terasa ingin meledak.
“Aaakhh..aakkhh..aakkhh Daddy mau keluar sayanghh.. keluarh.. aakhh..aakhh..aaaaaakkhhhhh”.
CROT. CROT. CROT.
Rama menyemprotkan spermanya ke atas lantai yang berada di ruangannya.
“Aaakhhh.. Sssshhh.. sayang banget kamu kebuang sia sia”, ucap Rama menatap spermanya.
Rama membersihkan kontolnya dengan tisu dan langsung memakai celana nya kembali.
“Huuhhh.. kapaan Lia hamil ya”?
Bersambung…