Keesokan harinya aku tetap berada di pabrik kosong itu, belum pulang kerumah padahal sudah pas 2 hari..aku melihat diriku yang masih memakai baju gamis yg kusut dan kotor “ohh..!! diriku sudah bukan seperti guru ngaji lagi, betapa hancurnya diriku yg di penuhi tato dan tindik” batinku dengan menangis sekeras kerasnya.. Terlihat pintu terbuka dan datang lah Randy sambil membawakan tas besar lalu melemparkannya kepadaku,
aat kubuka ternyat isinya baju seragam ngajiku tapi di dalamnya tidak ada Bh atapun CD ku serta jilbab yang tidak begitu besar dan sedikit transparan. Tiba tiba Doni dtang dan langsung menghampiriku “Cepat pakai bu ira bukankah hari ini waktunya ibu mengajar” kata Doni.. “Dimana Bh dan Cd ku kenapa tidak ada”tanyaku ke Doni kemudian Doni menyuruh Randy untuk memberikan pisaunya ” hari ini bu ira tidak usah memakai bh dan Cd” kata Doni sambil menodongkan pisau kearahku
“Aku mohon jangan, aku takut nanti banyak yg melihat”driku memohon ke Doni agar tidak melakukannya “Sudah jangan membantah pakai saja itu terus berdandanlah yang cantik bu guru lonte”hardik Doni kepadaku
Doni menunjukkan tempat kamar mandinya menungguku di halaman luar, Setelah mandi aku kembali ke ruanganku di sekap kulihat ada kaca besar kuberanikan diriku untuk mengaca membuka gamis kusutku terlihatlah tubuhku yang penuh tato dan tindik tidak terasa air mataku menetes, kulihat puting dan klitorisku terasa sangat sensitif hanya dengan sentuhan tanganku karena tindik itu.. lantas aku mengambil baju dan rok panjangku dan memakainya lalu duduk di kursi untuk merias wajahku,
Baru saja aku duduk terasa daerah intim ku terasa sangat terangsang karena tergesek, bahkan dengan duduk saja kurasa vaginaku sudah basah apalagi di tambah dadaku yang tidak memakai Bh membuat putingku tergesek kain baju seragam yang menambah rangsangan pada diriku..
Aku pakai jilbab yang hanya di jepit dengan jarum membuat bagian bawah leherku terlihat sedikit tatonya lalu aku berkaca terlihat payudaraku menggantung di balik seragam di tambah celah di lengan yang membuat tato di tanganku terlihat saat ku angkat lenganku kuputuskan untuk mengambil kain legging khusus tangan di tas dan kupakai, Lalu aku berkaca sekali lagi sungguh diriku terlihat seperti pelacur yang berpenampilan guru dengan jilbab yang sedikit transparan juga tidak memakai bh dan cd.
Setelah selesai merias wajah selanjutnya aku mengambil lipstik lalu mengoleskan ke bibirku kemudian aku teringat tindik di lidahku seketika juga aku membuka mulutku dan terlihatlah tindik di lidahku yang membuatku khawatir karena waktu ku coba untuk bicara saja sedikit kelihatan tindik di lidahku apa lagi nanti saat mengajar di pengajian yang mayoritas anak anak dan remaja,
Belum selesai aku bergumam akan kecemasanku Doni membuka pintu memberitahu untuk cepat karena juga kulihat di jam sudah waktunya diriku mengajar..” Wihh..!!! cantik sekali rupanya bu ira ini”kagum Doni ke diriku yang sudah selesai berdandan, seketika juga Doni langsung menarik tanganku untuk bergegas menuju mobilnya.
Di luar Randy sudah siap di dalam mobil lalu keluar dan membukakan pintu mobil untuk Doni dan diriku ” Edan..!! cantik banget ini guru ngaji semok lagi” kagum Randy saat melihatku…kemudian Doni cuma membalas dengan senyum bangga menyuruh Randy untuk langsung cabut menuju ke tempatku mengajar, sebelum sampai di tempat mengajar di dalam mobil Doni mendekatiku dan membuka kancing baju di dekat leherku sehinggan terlihatlah gambar tatonya…”
Bu ira jilbabnya jangan di taruh pas dadamu taruh saja di belakang” Doni sambil merubah posisi jilbabku yang tadinya menutupi payudaraku di sibak ke belakang sehingga menambah tato di bagian bawah leherku terlihat di tambah payudaraku yang tidak terbalut Bh semakin terlihat mengantung. “hahahaha begini baru bagus” tawa Doni sambil menyibak posisi jilbabku agar kebelakang..
“Tolong jangan aku takut nanti murid2 ku melihat diriku yang berpakai tidak sopan” aku memohon agar Doni tidak melakukannya karena takut murid2ku melihat diriku berpakaian yang cukup menggoda, “hahahaha memang begitu tujuannya, bu ira harus terlihat menggoda” kata Doni yang membuatku khawatir, seketika itu pula Doni memukul perutku karena aku mencoba untuk memakai masker untuk menutupi tindik di lidahku yang membuatku merasa kesakitan lagi…
“Kurang ajar siapa yang suruh kamu memakai masker heh..!! jangan di tutupi biar nanti orang bisa melihat” hardik Doni tak luput juga Doni mencekik leherku yang membuatku sesak napas, ku coba untuk melepaskan cekikan tangan Doni semakin aku ingin melepas napasku semakin sesak lalu aku pun membuka mulutku terlihatlah tindik di lidahku…
“Dengar ya lonte hari ini kamu nurut saja apa kataku atau aku bunuh saja kamu di sini” hardik Doni dengan nada tinggi penuh amarah yang membuat mengiyakan perkataannya seketika Doni melepaskan tangannya dari leherku.
Kemudian Randy memberikan earphone jarak jauh ke Doni lalu Doni memberikan earphone jarak jauh kepadaku untuk memasangnya di telingaku, “pakai ini bu ira, hari ini bu ira akan kami pantau dari dalam mobil dengan earphone ini kami akan mengkomando bu ira “kata Doni aku pun menuruti apa kata Doni menaruhnya di telingaku lalu kututup kembali jilbabku…
Sekitar 10 menitan kami bertiga sampai di depan tempatku mengajar, Randy menaruh mobilnya sedikit jauh dari tempat ku mengajar, sebelum turun Doni menahan diriku untuk tidak keluar dulu dan memberitahuku bahwa mereka berdua akan mengawasi dari dalam mobil jadi kalau aku berani memberitahu siapa mereka sesungguhnya maka di pastikan aku akan di bunuh atau di telanjangi di situ.
Aku hanya bisa mengiyakan tanda setuju lalu aku membuka pintu mobil dan melangkah keluar dengan rasa khawatir dan was was akan gaya berpakaianku yang membuat orang tergoda selangkah demi selangkah aku berjalan menuju tempatku mengajar yang hanya berjarak 2 rumah, akhirnya sampailah ke tempat diriku mengajar ngaji..baru masuk halaman tempat mengajarku sudah di lirik diam2 sama penjual makanan ringan yang biasanya berjualan di sekitar situ…
Mata mereka seperti memperhatikanku yang kini berjilbab terbuka tidak menutupi dadaku apalagi payudaraku yang terlihat mengantung di balik seragam dan lidah bertindikku yang hanya bisa ku sembuyikan saat aku tidak membuka mulutku saat berbicara atau sekedar membuka, perasaan was was terus menyelimutiku satu satunya yg bahaya adalah bagian bawah leherku yang sedikit terbuka memperlihatkan tato yang para preman itu lakukan padaku..”bu ira” kudengar ada suara yang memanggil namaku dari depan yang membuatku terkejut adalah karena asal suara itu berasal dari salah satu wali murid sebut saja namanya bu laili.
Aku hanya bisa berdiam di tempat dan khawatir tiba tiba earphone di telingaku berbunyi tanda para preman itu akan menyuruhku melakukan sesuatu..”srreeekkk srreeekk…Bu ira kenapa berhenti cepat hampiri ibu itu, cepat jangan membantah atau nyawamu jadi taruhannya”ancam Doni untuk memaksaku menuruti perintahnya, dengan sekuat tenaga aku kuatkan diriku untuk menghampiri wali murid itu.
Sampailah aku di hadapan wali murid itu perasaan was was khawatir semakin menyelimutiku seketika bu laili melihatku seperti heran melihatku…” bu ira tumben kok make up nya cantik sekali” kata bu laili seraya melirik ke jilbab yang kupakai, memang bu laili ini di desa orangnya terkenal sombong,iri, dan suka gosip di manapun itu ya mungkin karena statusnya di desa adalah istrinya seorang juragan beras…aku hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan bu laili takut kalau ku buat biacara tindik di lidahku akan terlihat tidak itu saja bu laili juga berbicara banyak ke padaku tentang hal lain yang membuatku hanya bisa membalas dengan anggukan dan senyuman
“Bu ira kok dari tadi saya ajak ngomong cuma diam saja ada apa bu” dengan judas bu laili melantangkan suaranya menambah takut di wajahku lalu datanglah anak bu laili yang terkenal nakal di pengajian sikapnya tidak jauh beda sama ibunya hanya saja anakanya suka usil susah di atur anaknya bu laili panggil saja Roni remaja berumur 15 tahun yang terpaksa mengaji di tempatku mengajar karena dorongan ibunya..
Tak kala anaknya datang bu laili membalikkan badan ke belakang karena ibu2 lain menyapanya dan mengjaknya nge rumpi baru juga nelihatku Roni langsung menatapku dan memperhatikan penampilanku sampai sampai tatapannya tidak hentinya memandangiku.. di kekhawatiranku earphone di telingaku kembali berbunyi “bu ira lihat itu muridmu seperti tertarik kepadamu, sekarang lebih buka kancing di bawah lehermu agar tato indahmu bisa terlihat oleh dia jangan lupa ajak dia bicara” sreeekk clleekk..
Suara kembali mati diriku seperti tersambat petir mendengar perintah dari para preman itu, ku tahu Roni sejak dari dulu sering curi2 pandang ke padaku.. hatiku semakin deg deg an rasa was was semakin menyelimutiku akan tetapi kalau tidak menuruti perintah preman itu diriku berada dalam bahaya,
Aku beranikan menyanggupi perintah mereka sambil ku lirik Roni kancing di leher ku lepas jilbab semakin ku sibak ke belakang kupanggil Roni yang di tinggal ibunya… ” Assalamualaikum Roni ada apa kok dari tadi lihatin bu ira” tanyaku ke Roni yang seketika itu juga kaget melihat penampilanku yang terbuka
“Ehh…!! Bu ira kok tumben ngajak ngomong aku biasanya cuma memarahaiku saja” terlihat mata Roni tertuju menatap ke bagian dadaku yang terbuka 2 kancing membuat sebagian tato bergambar di dadaku terlihat
“Eh.. Iya cuma mau bilang…eh” seketika aku berhenti sejenak karena mendengar suara di telingaku
“ada apa ibu guru lonte cepat goda dia” kata para preman itu yang membuatku terpaksa melakukannya
“Eh.. gini Roni harus masuk ngaji ya kali karena buat kenaikan kamu” dengan sedikit menunduk aku memberitahu Roni di akhiri dengan senyumanku.
“Bu ira apa itu di lidahnya bu ira kok seperti terlihat ada benjolan” lirik curiga Roni ke arahku.
Dadaku seperti sesak mendengar perkataan Roni mungkin saja sudah menyadari betapa nakalnya penampilanku saat ini
“Emmm…tidak ada apa2 kok, Bu ira lagi ngemut permen” aku beralasan sembari tersenyum ke arah Roni.
“Permen atau permen bu kok kelihatan abu abu mengkilap hehehehe” goda Roni sambil tersenyum nakal kepadaku
Doni dan Randy mendengar percakapan kami dari earphone mereka lalu menyuruhku melakukan sesuatu, menyuruh Roni untuk 1 ruangan saat mengajar nanti karena yang ku tahu Roni itu anaknya nakal, susah di atur, terlihat mesum.. tidak menunggu lama aku pun melakukan apa yang di suruh oleh para preman itu dengan terpaksa.
“Roni nanti 1 kelas ya di ruangan tempat bu ira mengajar” dengan ragu ragu aku mengajak Roni untuk belajar bersama di ruangan tempatku mengajar.
“Siap bu guru…nakal”sambil berlalu meninggalkanku.
Kata kata terakhir Roni itu terdengar pelan di telingaku tapi jelas dia mengatakan bu guru nakal apakah dia sudah tahu bahwa ada tato dan tindik di lidahku.. Di saat itu juga Doni memberiku arahan lewat earphone sebelum masuk kelas harus cepat cepat masuk ke kamar mandi cewek kulihat sepi lalu ku kunci pintu depannya kemudian Doni menyuruhku untuk berdiri di depan cermin dan membuka kancing seragamku, aku melaksanakan perintahnya lalu ku buka baju mengajarku terlihatlah diriku yang tidak memakai Bh dengan puting yang bertindik dan tato…
Setelah puas menyuruhku membuka baju Doni memberi perintah agar legging di tanganku di lepas tidak itu saja kaos kaki yang kupakai juga harus di lepas, meskipun seragamku berlengan panjang dan rok panjang tapi tetap saja akan kelihatan saat melakukan aktivitas tidak menunggu lama bajuku kembali ku tata seperti sebelumnya legging sama kaos kaki ku masukkan kedalam saku lalu ku beranikan diriku keluar.. Entah apa yang akan terjadi padaku selanjutnya
Setelah itu aku berjalan keluar area kamar mandi dan ku lihat jam sudah menunjukkan waktunya mengajar selangkah demi selangkah aku berjalan menuju ruang mengajarku perasaan was2 serta khawatir semakin menyelimutiku di tambah nanti Roni murid yang paling nakal 1 ruangan denganku..”bagaimana nanti aku mengajar sedangkan di lidahku ada tindiknya” batinku seraya menuju kelas,
Tidak menunggu lama sampailah aku di ruanganku mengajar lalu membuka pintu kelas “Assalamualaikum, anak2″dengan gugup kuberanikan diri untuk mengucap salam..” Waalaikumsalam Bu ira”sambut murid murid lain sedangkan Roni hanya melirik tajam ke arahku dengan wajah yang mencurigakan seketika aku berusaha tidak memperhatikan si Roni dan melanjutkan kegiatanku.
Lantas aku menyuruh mereka untuk mengaji bersama sambil ku tuntun mereka, kadang saat aku menoleh kedepan terlihat murid laki laki sedang memandangiku yang mungkin gaya berpakaianku vulgar.. tidak terasa sudah 30 menit murid2 ku aku suruh mengaji bersama sampai 1 murid menanyaiku yang sedang melamun mengingat kejadian sebelumnya ” Bu..Bu ira halo..!!” salah satu murid memanggilku.
“Oh..eeehh..!! Iya sampai mana tadi” jawabku dengan gugup dan tak teratur. “lah kok sampai mana sih bu kan sudah 30 menit lebih kami ngaji bersama, bukannya nanti maju 1 per satu ke depan” jawab salah satu muridku yang membuatku berhenti dalam lamunanku.
“O iya lupa Bu ira ya udah ayo kita mulai” jawabku dengan senyum. “Bu ira lagi banyak pikiran ya” ucap muridku. “Iya akhir2 ini bu ira banyak pikiran, maaf ya jadi gk konsen ngajar kamu” kataku untuk meyakinkan. “Iya bu” kata murid itu yang kulihat lebih memperhatikan dadaku.
Semua murid ku suruh untuk maju satu per satu ke mejaku guna mengajari lebih detail.. Setiap aku membuka mulutku kadang ada salah satu yang memperhatikan mulutku dan ada juga sampai tidak fokus karena melihat dadaku yang terlihat sedikit gambar tato sampai2 tanganku tidak ku julurkan ke depan atau ku taruh di meja karena takut terlihat oleh murid2 ku, saat masih mengajar murid di mejaku tiba2 earphone di telingaku berbunyi lagi tanda sesuatu yang buruk akan menimpaku “seerrkk.. halo ibu guru lonte kelihatannya tadi ada salah satu muridmu yang tertarik padamu. Ngocoks.com
Nanti ajak dia ke gedung belakang tempatmu mengajar Hahaha ha…ingat kalau sampai tidak Bu lonte lakukan atau nyawa kamu akan saya bunuh” ucap Doni ke diriku seketika itu juga membuatku termenung akan perintah yang di maksud Doni adalah si Roni… Tidak menunggu lama murid yang tadi maju selesai sekarang waktunya aku memanggil Roni pertama kubiarkan dulu murid murid lainnya bercanda dan bermain terus dengan terpaksa aku harus melakukan hal yang tidak ingin kulakukan.
Aku pun berdiri dan menghsmpiri tempat duduk Roni “Roni kamu lagi apa” tanyaku ke Roni. “Gk lagi ngapa ngapain, kenapa emangnya bu ira kok tumben kesini” jawab Roni kediriku. “eh.. Apa ya…ayo nanti habis pulang ngaji ikut Bu ira ke belakang” dengan ragu aku mengucapkan kata kata itu sambil mengigit bibirku.
“Hahahaha memangnya ada apa Bu ira kok dari tadi kulihat ada yang aneh sama bu ira” ejek Roni sambil memandangiku.
“Apanya yang aneh emangnya bu ira rasa tidak yang aneh” Ktaku mulai khawatir akan mimik wajah Roni.
“Hahahaha permennya awet ya bu gk habis2 dari tadi mengkilap lagi” tawa Roni sambil menyindirku. “Permen apa sih yang kamu maksud, sudah ikut saja nanti”bantahku Ke Roni.
“Baiklah bu ira sayang saya akan ikut hahahaha” dengan senyum mesum Roni kepadaku. Sekitar 5 menitan jam mengajar ku sudah selesai waktunya untuk pulang, ku persilahkan semua murid untuk menghadap ke tempatnya Roni duduk karena dari tadi aku belum pindah kedepan lalu ku suruh semua murid untuk baca doa bersama Sedangkan Roni tetap menatapku yang berada di sebelahku. Sesudah itu semua murid pulang tinggal Roni dan aku di ruangan, Roni kelihatan diam saja entah apa yang di pikirkan nya..
Kemudian aku menyuruh Roni untuk keluar duluan nanti ku susul di belakang gedung, ketika aku sudah keluar dari kelas earphone di telingaku berbunyi lagi kali ini para preman itu akan datang juga ke belakang gedung menambah ketakutanku.. tidak memerlukan waktu lama aku hampir sampai ke belakng gedung yang sepi dan kulihat Roni sudah ada di sana ku hampiri dia yang berdiri dekat sofa rusak ..sesampainya di sana kulihat sekitar tidak ada orang yang lewat keadaan sangat sepi..
Tiba tiba aku di kagetkan oleh suara dari seseorang di belakangku yang tidak lain adalah Doni dan Randy “Halo Bu guru lonte kenapa kaget”celoteh Doni sambil menatap ke arahku dengan pakaian jilbab ya yang tersingkap kebelakang. ” Jadi siapa nama muridmu ini Bu guru lonte ” Tanya Doni sembari pindah ke sampingku.
”Di.. di.. aa namanya Roni” jawabku pada Doni yang sedang asik mengusap punggungku membuat Roni bertambah curiga. “kalian ini siapa, apa benar Bu ira ini seorang lonte” tanya Roni kegirangan ke mereka sedang Randy juga pindah posisi di sampingku.”Iya gurumu ini adalah seorang lonte kalau tidak percaya lihat lidahnya” hardik Doni dengan senyum sumringah ya lalu mereka mengajakku masuk ke dalam gudang tua yang sudah lama tak terpakai, sesampainya di dalam aku di seret lalu Doni berada di belakangku memegangi tubuhku..
“Bu ira cepat perlihatkan pada Roni siapa dirimu ini” ucap Doni menyuruhku untuk membuka baju… “Tidak tolong jangan di hadapan muridku” diriku memohon untuk tidak melakukannya tapi apadaya Doni langsung meminta Randy untuk memukul perutku sekeras kerasnya “buukkk” “eh..!! Hoeewwkk” aku langsung muntah merasakan pukulan Randy di tandai rasa sakit di perutku tidak itu saja tangan Randy kemudian masuk ke dalam mulutku lalu menarik lidahku keluar yang membuaku mual ..”Lihat Roni di lidahnya terdapat tindik sungguh guru lonte Hahahaha” ejek Doni sambil randy memperlihatkan lidah bertindikku
“Ternyata bu ira bertindik di lidah makanya dari tadi banyak diamnya” kata Roni dengan gembira… tidak berhenti di situ Randy dengan paksa membuka semua kancing bajuku lalu Doni membuka bsju ku lebar2.. “Lihatlah Roni betapa binalnya gurumu ini” Ucap Doni sambil membuka bajuku lalu membuagnya ke lantai dan kini terlihat tato dan payudara bertindikku Roni kembali di buat terkejut saat menikmati keindahan tubuh ku yang selama ini dia inginkan dari dulu… ”
Anjing.. ternyata Bu ira badan nya penuh tato di tindik lagi putingnya” celoteh ya padaku yang masih setengah telanjang .. Kemudian Doni menyuruh Roni untuk memperkosa ku tidak menunggu waktu lama Doni melepas rok dan jilbabku sehingga membuatku telanjang dengan mempertontonkan keindahan tubuhku “Lihat Roni gurumu ini sebenarnya adalah pengabdi satan, lihat simbol dan gambar tato di tubuhnya Hahaha” sambil Doni merebahkan tubuhku lalu membuka lebar lebar kaki ku sehingga terlihat vagina ku yang tidak berbulu sekaligus klitoris bertindik ku.
“Wah..bangsat ternyata selama ini bu ira adalah seorang pelacur pengabdi satan dan tidak memakai bh sama cd lagi selama mengajar” ucapnya kegirangan melihat pemandangan indah di vaginaku yang bertindik. “Iya gurumu ini adalah seorang pelacur sekaligus pengabdi satan, lihat saja bagian kelaminnya tatonya bergambar iblis yang membuka mulutnya” kata Doni sambil memegangi kakiku.
Tanpa ada keraguan sedikit pun tangan Roni mulai meraba area intim ku saat meraba area intim ya dari tadi tertutup rok panjangku Doni terkejut dirinya merasa Roni ini seperti berbakat untuk di ajak bergabung menjadi anggota gengnya dengan semangat menggelora Roni seketika takjub dengan pemandangan area intim ku yang begitu indah vagina tak berambut dengan sebuah tindik di klitoris ku membuat Roni terkesima ditambah sebuah tatto di dekat vagina “Bergambar iblis membuka mulutnya” membuat heran Roni hingga menggeleng geleng kan kepala ya seakan tak percaya dengan penampilan tertutup dan agamis dari gurunya dari luar berbanding terbalik dengan apa yang ada di dalam ya.
Aku terlihat seperti seorang pelacur yang berpenampilan guru syari apalagi Doni menyebutku sebagai pengabdi satan. ” wah ternyata dugaanku benar bu ira ini bertindik di lidah dan di daerah sensitifnya hehehehe” ucap Roni sembari mulai meraba vaginaku … “Cccckkk… Ccckkkk….ccccckkk”jari-jari tangan Roni mulai mengobok obok vagina ku yang terlihat sedikit mengaga karna beberapa kali di masuki penis super jumbo Doni dan Randy sebelumnya .” aaaawwww dasar nakal bu ira ternyata sampe dower begini memeknya” umpat Roni sambil terus mengobok obok vagina ku yang kini tak berdaya akibat Doni yang memegangku sangat erat.
Sambil Roni mengobok obok vagina ku satu. “Nikmati saja Roni keindahan tubuh guru lacurmu ini, jangan khawatir kalau sampai dia tidak nurut akan kita hukum” ancam Doni kepadaku kalau aku berani melawan perlakuan Roni. “Siap bro” jawab Roni Melihat pemandangan indah tersebut membuat Roni bertambah kagum karna dari dulu aku kelihatan alim dan sopan namun memiliki payudara yang begitu besar dan bokong besar . ketika Doni menarik rambutku seketika membuatku kesakitan ” lihat bu ira muridmu sangat bernapsu padamu ” kagum Doni sambil meraba payudara bertindik ku…
Semakin lama vagina ku terasa semakin basah lantas Roni berinisiatif bersimpuh di depan selangkangan ku yang kini dalam posisi mengangkang…” ssssrrruuuupppll ssssrruupppp” lidah Roni mulai menjilati area vagina bertindik ku ..”hhhhhhmmmmzzzzz hhhhhhmmmmzzzzz sssrruuuuppp ” terlihat Roni begitu pandai memainkan vaginaku yang sudah basah terkadang juga Roni dengan sengaja menggigit klitoris ku yang bertindik …Doni hanya bisa tertawa melihat ku terangsang dengan perlakuan muridku ” Anjing enak sekali vagina Mu Bu ira” ucapnya.
Lalu Roni kembali memasukan 3 jari ya kedalam vagina ku .. ” crok…crookk ..crrrookk” dengan irama yang kencang Roni mengocok vagina ku dengan ke 3 jari ya…tapi vagina ku yang terasa longgar membuat Roni lantas mengepalkan tangan ya dan kembali memasukan kepalan tangan ya ke vagina ku yang kini mulai longgar akibat dari Doni dan kawannya yang memiliki penis ukuran sangat besar. .”
wowwww longgar sekali vagina Mu Bu ira dasar guru lonte ” ucap Roni sambil mengobok vagina ku dengan kepalan tangan ya yang kini sudah terbenam semua dalam vagina ku… “Hahaha ternyata kamu punya bakat ya, bagaimana kalau kamu Roni jadi anggota kami saja” ajak Doni kepada Roni. “benar kah itu, woww bagus dong” kagum Roni.. Selang beberapa saat terasa kedutan di vagina ku yang menandakan diriku akan mengalami orgasme..
Aku pun merasakan orgasme yang luar biasa” seeerrrrrr sssseerrrrrrrrrrr seeeeeerrrrrrrrrr aaaahhhkkgg aaakkkuuu kkkeeellluuuaarrr crreett ccrreett” di ikuti air orgasme dari vagina ku menyemprot sangat banyak hingga mengenai wajah Roni.” uuuuhhhhhhh dasar guru lacur” umpat Roni lantas berdiri. ” Permainan masih belum berakhir Bu ira ” seru Doni seraya memposisikan tubuhku menungging dimana Doni kemudian membuka celana ya dan terpampang lah kini penis besar ya kemudian memasukkan penis besarnya kemulutku sampai penuh ” Hmhhpppmmgh ogghhhhghh ”
Desahku kelabakan menahan penis besar Doni lalu memaju mundurkan penisnya secara kasar membuatku tersedak berulang kali “HAHAHAHAHAHA eghh..!!!! uugghh…!!! enak sekali” dasar guru lonte ” hardik Doni sembari menarik rambutku sedangkan Roni juga bersiap siap dengan penis nya yang sudah sangat tegang dengan ukuran yang cukup besar ”Bbbbbbbbllllleeeessssss” AAAAAAAHHHHHHHCCCCHHHHH” lenguh Roni mana kala penis ya di masukan dalam vagina ku yang sedang menungging ..”
Aaaaahhh aaahhhh hhhmmzzzz eeennaaakk sseekkkaalllii memek mu Bu ira” erangan Roni merasakan nikmat dari vagina ku yang sedang iya genjot dengan tempo tinggi ”plook pllook pllok PPPLAAAKKK PPPLLLAAKK” sesekali tangan Roni menampar nampar pantat ku sambil terus menggenjot vagina ku… “Ouuuh yesss nikmat sekali Bu guru lonte ” racau Doni sambil merem melek merasakan kulumanku dengan penuh nafsu.
Doni merasa keenakan di tambah tindik di lidahku yang menggesek Batang penis ya ” Muuaachh eehhghh” seketika tanganku mulai mengocok penis Doni sambil mengulumnya membuatku lupa diri akan keadaan sekitar sedang penis Roni yang masih belum terpuaskan semakin menambah irama genjotannya…” ooouuuhhh yeeesssss Bu lonte enak sekali vagina Mu ” PLLLAAKKK PPPLLAAK PPPLLAAAK PPPLAAK” Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
Tamparan yang begitu keras di pantat ku oleh Roni sambil mulai menggenjot vagina ku… ” oouuuhh ooouuhhh aaaahhhhh” plok plok plok plok ” suara erangan dan genjotan Roni menikmati tubuh ku dalam keadaan menungging, air mata menetes deras di pipiku tapi perasaan nikmat mulai menyelimutiku membuatku menikmati oerlakuan mereka berdua.. Tangan Doni mulai memaju mundurkan pinggulnya lebih keras yang kini lebih masuk je tenggorokan ku “ogggghhhhffgg hhhoooewwweeekkk ogghhhffgg” aku tersedak karena Doni begitu keras mengayunkan pinggulnya…
Sehingga kini diriku mendapatkan dobel penetrasi… “oouuh yesss oouhh nikmat “erangan Roni dengan kecepatan tinggi menggenjot vaginaku. Lalu ku rasakan diriku mengejang tanda orgasme di barengi dengan semakin cepatnya genjotan Roni dan akhirnya “aaaaahhhhh aaaahhh aakkuu kkeelluuuarr oouuhhcccrrrot crrrottt crrrot ” sperma Roni menyembur di vaginaku ” ppploop” suara saat penis ya di cabut diikuti lelehan sperma yang mengalir keluar dari vagina ku ….
Lantas Doni tiba tiba lebih membenamkan penis besarnya sampai mengenai tenggorokan ku lalu memoercepat tempo pinggulnya membuatku menepuk nepuk pinggulnya agar cepat2 mengeluarkan penis besarnya tapi hal itu tidak di gubris oleh Doni yang sudah terlelap dalam nafsu, tidak menunggu lama “aghhh….!!! terima ini guru lonte” desah Doni karena orgasme sehingga menyemburkan spermanya langsung ke tenggorokanku “emmgghhgh hhhooowweeekkk aghhkkk”
Aku langsung tersedak tapi dalam keadaan mulutku masih di sumpal penis besar Doni yang berdiri tepat di depan ku lalu mencabut penis besarnya dari mulut ku “ploopp” dengan sisa sperma yang masih ada Doni cepat2 menutup mulutku … ” sekarang cepat telan” Hardik Doni membungkam mulutku.. ”emgghh” jawabku sambil menggelengkan kepala “plaakk” sebuah tamparan keras mengenai pipiku “cepat telan atau beri hukuman yang lebih berat” ancam Doni hingga dengan terpaksa sisa sperma di dalam mulut ku telan… “Heeeeghhh emmgghh gleekk” dengan menangis aku menelan sisa sperma Doni.
Setelah puas dengan perlakuannya padaku kini diriku terkulai lemas sambil menangis dan Roni kembali berdiri lalu mendekatiku sambil membawa Hp. ” hemmmmzzzz waktu ya ambil kenang kenangan neh ” ucap Roni sambil mengeluarkan HP dan mulai memotret tubuh ku yang masih terkulai lemas.. Dari mulai wajah,payudara besar bertindik hingga vagina tanpa rambut yang bertindik di bagian klitoris ku yang menjadi objek pemotretan Roni.
Tak lupa tattonya juga di foto oleh Roni setelah puas memotret tubuh ku lantas Doni menghampiri Roni… “bagaimana he..sudah puas menikmati guru lontemu ini” tanya Doni masih berada dalam keadaan telanjang .” hahahhaha tentu saja” tawa Roni sambil kembali memakai bajunya, dengan keadaan lemah aku di bawa oleh Doni dkk menuju mobil dalam keadaan cuma tertutup kain entah kemana kali ini mereka akan membawaku karena kulihat juga salah satu muridku ikut bersama Doni dan Randy.
Bersambung…