Nisha kembali menghilang selama berbulan- bulan, padahal baru sejenak dia berkomunikasi dengan ku. Nisha istriku yang Soleh sudah berubah banyak, sekarang dia bagai pelacur murahan yang menjajakan vaginanya demi uang, kadang terbesit penyesalan aku mengijinkan dia menjadi TKW.
Siang itu tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan rumah ku, lalu turun lah wanita yang ku kenal selama ini, ya dia Nisha istriku, dia turun sambil berlari dan memeluk ku, kami pun berpelukan dengan erat, Nisha menangis sejadi-jadinya, penampilan nya pun berubah kembali seperti sedia kala, hanya wajah Nisha jauh lebih cantik dan putih, dan ukuran dada dan pantatnya nya jauh lebih besar dibandingkan saat sebelum dia pergi menjadi TKW.
Kami sekeluarga memeluk nya sambil menangis tersedu-sedu, Nisha datang ditemani oleh orang India hitam yang aku kenal sebagai Kumar, selain itu ada pria berdandan dengan peci dan berjanggut panjang serta celana cingkrang.
Mereka mengenalkan diri, dan yang berpenampilan seperti ustadz itu bernama Imran, pak Imran pun menceritakan kronologis kepulangan Nisha bahwa dia diselamatkan oleh kawannya di Malaysia, beruntung nasib Nisha masih baik jika dibandingkan beberapa TKW yang tidak beruntung sehingga pulang tinggal nyawa.
Imran pun mengajak ku untuk berbicara secara pribadi bersama Kumar. Sebelumnya Kumar meminta maaf kepadaku atas kejadian sebelumnya saat dia menggenjot tubuh istriku di depan ku, ya aku sudah memaafkan Kumar dan berterima kasih kepada nya karena dialah yang menyelamatkan istriku.
Imran : “jadi begini pak, sebelumnya bapak mungkin tahu dengan siapa itu Ahong, jadi dia memiliki relasi di Bandung yang bernama Jonas Lim, dan dia tinggal di kota Bandung”.
Akupun mengangguk mendengarkan penjelasan Imran.
Imran : “mungkin bapak juga sudah tahu kalau Istri bapak tidak seperti dulu lagi dan memiliki sebuah kelainan, maaf pak bukannya mau memisahkan bapak sekeluarga dengan istri bapak, tetapi demi keselamatan kalian lebih baik istri bapak sementara ikut saya ke daerah Sukabumi, karena disana lebih aman. Bukan cuma istri bapak saja yang terancam, tetapi anak dan orang tuanya juga bisa bahaya apabila keberadaan istri bapak di ketahui oleh Jonas”.
Akupun hanya bisa mengangguk saja mendengar penjelasan Imran, di satu sisi akupun tidak rela jika harus di pisahkan dari istriku lagi.
Aku : “tapi saya baru banget bertemu dengan istri saya, begitupun orangtuanya dan anak-anaknya”
Imran : “iya saya mengerti, tetapi keberadaan istri bapak disini jika terlalu lama sangat berbahaya, oke mungkin semalam istri bapak masih aman disini, atau bapak beserta anak-anaknya bisa mengunjungi istri bapak di pesantren saya”
Ku lihat istriku sedang asik bercengkrama dengan anak-anak ku sambil ditemani orangtuanya, lalu tiba-tiba istriku terlihat gelisah, diapun beranjak dan mengajak Kumar ke suatu tempat. Sadar aku memperhatikan istriku, Imran pun mengajak ku mengikuti mereka.
Imran : “ayo pak kita ikutin mereka”
Kulihat istriku berboncengan dengan Kumar, dia menuju ke sebuah penginapan yang terkenal tempat mesum, dengan terburu-buru kulihat mereka memasuki penginapan tersebut. Kami pun membuntuti mereka, mereka masuk ke sebuah kamar, lalu Imran pun mengajak ku masuk ke kamar tersebut.
Ketika aku masuk ku lihat istriku sedang tertidur mengangkang bertelanjang bulat sambil di genjot oleh Kumar. Tubuh Nisha di penuhi tatto beserta tindikan di puting, udel dan vaginanya.
Rambut Nisha pun di cat blonde, dan lebih kagetnya Kumar menyodomi istriku, sedangkan istriku memegang sebuah dildo berukuran besar sekali dan mengocoknya ke vagina istriku. Nisha pun menyadari kedatangan kami.
Nisha : “papahh…uhhh maafın mamah… Tapi mamah ga kuaatt kaloo ga di eweee 2 jammm uhhh ahhh lebih kenceng!!! Uhhh sodok memekk kuu kumarr sayaang… ”
Akupun mendekati istriku, kemudian aku menggenggam tangannya.
Aku : “iyaa papah paham kok, papah juga udah ikhlas dengan keadaan ini, yang penting mamah selamat dan bisa pulang”
Nisha : “uhhh ahhhh… Mamah cintaaa samaa papahh”
Lalu istriku mengecup bibir ku sambil di genjot oleh Kumar anusnya, ciumannya begitu dalam dan hangat sehingga rasa cinta yang dalam dari istriku begitu terasa meskipun yang menggenjotnya orang lain bukan aku sendiri.
Nisha : “muachhhhh…. Yaaang setop dulu, aku mau kontol suamiku yang masuk ke memek ku….”
Kumar pun melepaskan kontolnya dari anus istriku, akupun di persilahkan oleh Kumar. Semenjak memakai minyak pembesar penis ukuran kontol ku memang agak mendingan namun masih kalah sedikit dari Kumar.
Nisha : “uhhhh nambah gede ukuran kontol papah, sinii pah genjot mamahhh……”
Aku : “tapi ada Kumar dan pak Imron mah”
Lalu mereka berdua pun berinisiatif untuk meninggalkan kita. Akupun membuka baju dan celanaku kemudian menghampiri istriku yang sedang mengocok memeknya dengan dildo tersebut, akupun langsung memeluk istriku dan kuciumi wajahnya, istriku membalas ciumanku dengan ganasnya.
Lalu tangan ku di bimbingnya ke toketnya, ku pelentir putingnya yang bertindik, ku remas pelan-pelan toket yang ukurannya jauh lebih besar dari sebelumnya, sungguh kenyal dan padat. Kemudian Akupun mengemut puting istriku yang besar tersebut dan istriku meremasi rambutku sambil menciumi keningku.
Nisha : “ohhhh uhhh mamah kangennn samaa papahhh!!!!! Mamah nyesel udah ambil keputusan tinggalkan papah!!!! Maafin mamah pahh uhhhhh….”
Aku : “ya papah juga menyesalkan sudah mengijinkan mamah merantau, tapi sudahlah yang penting kita bisa berkumpul kembali”
Kemudian kita pun berciuman kembali dan Nisha mengarahkan tanganku ke memek nya.
Nisha : “Sluppzzz slupzzzz muaachhh pahh… Memek mamah udah rusak pahh, rasakan vagina mamahh, menjijikkan dowerr dan bauuu…. ”
Aku : “gapapa mah, bagi papah memek mamah yang terbaik, sampai detik ini kontol papah cuman masuk ke memek mamah seorang”
Nisha : “Slupppzzz maafın mamah pah, mamah udah khianati papahh, papah boleh jiji sama mamah karena sudah ratusan kontol memasuki memek mamah…. Lebih baik mamah tidak merasakan kenikmatan sex kalau tau nya jadi begini…..”
Aku : “tidak apa-apa mah, papah ikhlas kok mau sama berapa kontol pun papah terima mamah sebagai istri papah… Mau bagaimana pun cinta papah tidak akan hilang!!!!!”
Nisha : “makasih pahhh uhhhh masukin pahhh kontol papah ke memek mamah… ”
Akupun memasukkan kontol ku ke memek istriku, terasa hampa dan longgar sekali, akupun hanya tersenyum malu namun istriku terlihat seperti kecewa.
Aku : “hihihi maaf mah kontol papah ga kerasa ya?”
Nisha pun tertawa lalu mengecup kening ku.
Nisha : “iya mas hihihi, mungkin memek Nisha yang sudah terlalu dower, maaf ya pah jadi ga kerasa, mau di masukin ke anus mamah?”
Aku : “gapapa mah papah kangen sama memek mamah, rasanya sudah lama sekali”
Nisha : “iyaaa pahh meski kecil tapi ada kenyamanan yang mamah rasakan, biar mamah yang goyang pah, sudah kewajiban istri melayani suaminya sepenuh hati”
Nisha pun menggenjot tubuh nya, terlihat cantik sekali wajahnya, tidak ada milik kenikmatan di wajahnya, aku tahu Nisha sama sekali tidak menikmati sex dengan aku. Beberapa menit aku bisa bertahan dari orgasme, mungkin karena jamu dan minyak yang ku pakai untuk penis ku, Nisha pun tersenyum manis dan berkata.
Nisha : “sekarang papah lebih mending yahh hihihi, tapi maaf pah memek mamah makin gatel, boleh ga kalo papah masukin ke anus mamah tititnya? Mamah mau ngocok memek mamah pake dildo biar ga gatel pah memek mamah”
Akupun hanya mengangguk saja, lalu di masukan kontol ku ke anusnya, ya ampun masih terasa longgar. Ku lihat Nisha mengambil dildo besarnya lalu dia mulai mengocok dildo tersebut ke memeknya.
Nisha : “uhhh pahhh ohhhh enaaakkk, mamahh sayaang dan cintaaa sama papahhh”
Gerakan Nisha pun menjadi semakin liar dan sexy, akupun ikut semangat menggenjot anus Nisha.
Nisha : “uhhhh ahhh pahhhh mamah kekuarrrr”
Lalu keluarlah air cinta istriku dan mengucur dengan deras, bukannya berhenti Nisha kembali mengocok memeknya dengan dildo tersebut, akupun kemudian orgasme di pantat Nisha, berbarengan dengan orgasme Nisha yang kedua. Diupload oleh situs Ngocoks.com
Nisha : “uhhhh papahhh hebatt bisa buat mamah keluar 2x uhhh ohhhhh….”
Aku : “yang buat keluar mamah kan dildo bukan titit kecil papah…”
Nisha : “gapapa biar kecil tapi titit papah paling spesial buat mamah, titit kecil papah lah yang mamah ikhlas untuk masuki ke memek dan anus mamah. Tapi…. Maaf yaa pahh… Mamah masih butuh kontol, boleh kan pah?”
Akupun mengangguk sambil tersenyum, lalu istriku mencium bibir ku dengan mesranya.
Nisha : “papah disini yah temenin mamah”.
Kemudian Nisha memanggil Imran dan Kumar. Mereka pun membuka baju mereka, dan aku kaget dengan kontol pak Imran, besar, hitam dan berurat, serta terdapat tonjolan seperti tasbih yang mengelilingi kontol dia.
Nisha pun langsung mengulum kedua titit secara bergantian, kemudian tanpa basa basi Nisha memasukkan kontol pak Imran ke memeknya dengan posisi Nisha di atas, lalu bless kontol Kumar masuk ke anus istriku.
Inikah yang dinamakan threesome? Mereka berdua menggenjot istriku dengan liar dan panas, berbagai posisi mereka menggenjot istriku, namun pandangan istriku hanya tertuju padaku, genggaman erat tangannya pada tanganku menunjukkan kalau dia hanya mencintai ku. Mereka bersetubuh selama 1 jam, Nisha pun terkapar lemas karena persetubuhan itu.
Imran : “jadi setiap 2 jam sekali istri bapak mesti di buat lemas, lihatlah spere ini? Sampai basah kuyup oleh cairan istri bapak. Saya pun masih mencari obat untuk penyakit istri bapak”
Memang keterlaluan para taipan itu. Kemudian aku membopong tubuh istriku ke kamar mandi, dimandikan nya istriku oleh ku, diapun tersenyum meski dalam keadaan lemah lunglay.
Kami pun kembali ke rumah, istriku kembali bercanda dengan anak-anak nya, sungguh akupun sedih melihat kondisi tak wajar dia, minimal 12x mungkin dia harus bersetubuh hingga lemas, terlihat kelopak matanya yang menghitam ditambah matanya yang sayu menunjukkan dia kurang tidur dan lelah.
Malam hari pun tiba, kami tidur ber4 karena setiap 2 jam sekali Nisha meminta disetubuhi, tampak Imran dan Kumar pun mulai kewalahan melayani istriku yang sudah sangat nympho tersebut.
Keesokan harinya istriku harus kembali ke Sukabumi, anak-anak dan orang tua nya sedih, akupun berinisiatif untuk ikut ke Sukabumi, Nisha terlihat senang dengan keputusan ku.
Setelah jauh dari rumah, Nisha yang duduk di belakang bersamaku, tiba-tiba membuka bajunya dan jilbabnya. Hanya menyisakan bra berenda dan CD G-string, Nisha menciumi ku sambil mengocok memeknya dengan dildo.
Sepanjang perjalanan dia melakukan itu, sesekali kita berhenti di rest area untuk menggilir Nisha bergantian, perjalanan Mun menjadi sangat lama karena kondisi Nisha yang selalu minta disetubuhi.
Akhirnya kita sampai di tujuan, Nisha tertidur dengan keadaan telanjang dan basah oleh cairan vaginanya sendiri, mobil pun jadi berbau amis. Sampailah aku di sebuah rumah yang lumayan besar di kelilingi oleh kebun- kebun sayuran.
Rumah tersebut milik seorang kyai, akupun membopong istriku ke dalam rumah, dan begitu sampai rumah aku kaget karena di dalamnya terdapat 5 wanita cantik yang sudah berumur sedang bersetubuh dengan 3 pria yang disaksikan oleh pria-pria lain yang sudah berumur, ada 4 pria yang menyaksikan mereka bersetubuh sambil mengocok kontolnya. Tempat apa ini sebenarnya?
TAMAT