Sarah mengantar Fiara yang terus terdiam sejak dari rumah Anin. Tentu ia tahu kalau sahabatnya itu sedang sangat kesal, terpukul, sekaligus marah tentang pemberitaan suaminya.
Siapa seorang istri yang tidak emosi ketika suaminya dikabarkan telah berhubungan badan dengan wanita lain. Hubungan itu direkam dan kini tersebar menjadi konsumsi publik!
“Depan ada mall, kau jadi belanja?” tanya Sarah sembari menyetir mobilnya.
Fiara yang duduk di Jok samping Sarah hanya diam memperhatikan jendela. Ia seakan tak mau bicara apa pun. Walau begitu, sebagai sosok yang sudah dewas Fiara merasa tidak boleh bertindak seperti anak kecil. “Antar aku langsung ke rumah saja, ya. Aku bisa belanja dengan suamiku nanti.”
“Baiklah, ngomong-ngomong kau jadi bermain film lagi?” tanya Sarah. “Sudah waktunya kau kembali menjadi bintang.”
“Tenang, kau akan tahu nanti,” jawab Fiara yang terlihat mencoba tersenyum pada sahabatnya itu.
Sarah sendiri adalah istri seorang sutradara terkenal. Banyak film yang dibintangi Aska disutradarai oleh suaminya. Itu yang menjadikan Sarah dan Fiara menjadi dekat dan bersahabat karena suami mereka pun merupakan rekan yang solid.
“Aku tahu kau bisa melewati ini,” ujar Sarah yang fokus pada jalan di depannya. “Apa pun yang terjadi, aku ada di sisimu.”
Fiara tentu tahu apa yang dimaksudkan Sarah, namun ia tak mau membicarakan hal itu. Ia memilih diam dan merenung lagi.
***
Sesampainya di rumahnya yang berada di salah satu perumahan mewah, Fiara mengajak Sarah untuk masuk. Fiara ingin memberikan kue yang kemarin dibawakan Aska untuknya. Aska bilang kalau kue itu dari Nolan’s Bakery.
“Ya, dia membawa dua. Satu saja sudah cukup buatku,” ujar Fiara memberikan sekotak kue pada Sarah di ruang makan itu.
“Ini usaha milik pacar dari Va–” Sarah terhenti. “Aku tahu Nolan, dulu saat kecil dia sangat menggemaskan. Dari aktor cilik sekarang jadi aktor papan atas yang jadi idola banyak orang,” kata Sarah sembari tersenyum seperti menyembunyikan kesalahannya.
“Ya, dia memang aktor berbakat,” ujar Fiara yang kemudian membalikkan badan. “Sarah,” panggilnya pelan.
Sarah terlihat menyipitkan matanya melihat gerak-gerik Fiara yang sepertinya akan berbicara serius kepadanya. “Kenapa Fiara?”
“Apa aku harus percaya suamiku?” tanya Fiara dengan suara yang tertahan.
Sarah tampak tersontak. Ia tahu kalau apa yang sedang dialami Fiara adalah sesuatu yang sangat menguras emosi. Apalagi Sarah tahu sosok wanita di depannya itu. Fiara sangat mencintai Aska. Rasa terpukul pasti menghantam kuat jiwa wanita 38 tahun itu.
“Aku sendiri bingung, tapi kau bisa mempercayainya jika dia punya sesuatu yang menegaskan bahwa itu bukanlah dia,” jawab Sarah. “Tapi jika benar, kau harus menemui Vanesa!”
Fiara membalikkan badan dan menghadap ke Sarah, matanya sudah mulai basah. “Bukan wanita itu yang kupermasalahkan, entah itu benar Vanesa atau wanita lain aku tidak peduli. Ini masalah rumah tanggaku. Aska sudah mengkhianatiku,” kata Fiara.
Tiba-tiba ada suara langkah kaki. “Sayang, aku pulang!” teriak Aska. “Kau tidak ingin menciumku?”
“Iya Sayang, aku ke situ!” seru Fiara seraya mengusap matanya dan segera keluar dari dapur.
Sarah membawa plastik isi kardus kue yang Fiara berikan dan kemudian mengikuti Fiara ke ruang tengah. Namun, ia berhenti di lorong saat melihat Aska dan Fiara sedang berhadapan.
Aska mencoba mencium Fiara, tetapi Fiara menjauhkan wajahnya enggan untuk dicium. Ide muncul dari kepala Sarah untuk merekam percakapan suami istri itu.
“Aku ingin tahu kenapa kau menghapus tatomu,” kata Fiara dengan tertahan. “Pasti ada alasan di balik itu, kan?”
“Kau tahu sendiri aku ingin membuat tubuhku bersih, jadi aku menghilangkan tatoku,” jawab Aska yang tersenyum seakan heran dengan Fiara. “Kau belum mandi, kan?” tanya Aska. “Ayo mandi bersama,” bisik Aska dengan suara nakal.
“Di saat videomu maksiatmu sedang ditonton ribuan orang di seluruh negeri ini?” tanya Fiara dengan pandangan terhunus ke arah Aska.
“Apa-apaan kau ini? Video yang dibicarakan di media itu? Kau percaya?” tanya Aska dengan senyum menyepelekan.
“Itu dirimu,” ucap Fiara yang kemudian tak bisa menahan dirinya untuk tidak menangis. “Itu pria yang sama dengan yang tidur denganku setiap malam!”
“Fiara,” panggil Aska lirih.
“Itu pria yang sama dengan yang aku banggakan pada semua orang. Itu pria yang sama dengan yang aku punya, yang memberikanku segalanya, membuatku merasa istimewa. Pria itu sudah mengkhianatiku!” seru Fiara yang kemudian memukuli dada Aska.
Aska mencoba membuat Fiara tenang. Ia memegangi kedua tangan Fiara dan kemudian memeluknya, membiarkan Fiara menangis di pelukannya.
“Kenapa kau tega?” tanya Fiara yang dicampuri serak.
“Hanya sekali. Itu hanya sekali, Sayang,” jawab Aska.
Fiara menangis semakin kencang. Namun setidaknya suaminya mengakui bahwa itu adalah dirinya. Yang harus ia lakukan hanya percaya pada orang yang kini memeluknya, dia tidak bisa ke mana pun selain tetap tinggal.
Diam-diam, Sarah pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.
***
Majalah Gaya Kita menerbitkan edisi terbarunya, di sampulnya ada pasangan Aska dan Fiara yang bergaya dengan romantis. Keduanya sangat serasi di foto itu. Namun, kehebohan muncul saat isinya menggambarkan sebaliknya.
Aska dan Fiara yang tampak tidak sejalan dari wawancara yang mereka lakukan. Itu membuat tanda tanya bagi publik tentang keharmonisan keluarga yang sudah menikah lebih dari satu dekade itu.
Isi majalah itu bocor dan diulas oleh salah satu Youtuber yang tidak dikenal. Banyak komentar negatif muncul dalam video ulasan itu.
“Sangat aneh bagi dua pasangan yang sudah hidup bersama begitu lama tetapi lupa hal-hal semacam itu!”
“Serius? Aska atau Fiara yang lupa kapan lamaran mereka itu dilangsungkan? Itu kan hal yang seharusnya terus diingat!”
“Fiara kelihatan sangat cinta dengan Aska, tapi Aska seperti tidak tahu istrinya. Jangan-jangan dia punya banyak istri!”
“Kayaknya yang suka hitam itu Vanesa. Lihat deh Instagram Vanesa, kebanyakan dia pake baju hitam.”
Secara bersamaan pula, majalah Generasi edisi terbaru terbit. Sampulnya adalah Vanesa dengan piala Pusma miliknya. Kecantikan Vanesa tidak bisa diragukan lagi.
Tentu majalah itu juga menimbulkan kehebohan karena headline dalam majalah itu adalah Vanesa the real role model. Banyak orang yang tidak terima dengan penerbitan majalah itu hingga terjadi boikot di mana-mana. Bagaimana bisa seorang pencuri laki orang dianggap layak dicontoh?
***
“Segala pemberitaan akhir-akhir ini pasti membuat Mbak Fiara sangat terpukul. Saya merasakan apa yang Mbak rasakan,” ungkap Milan saat berhadapan dengan Fiara untuk wawancara eksklusif.
Fiara sudah tampak tenang, ia tampak anggun seperti biasanya. Pemberitaan demi pemberitaan memang membuatnya tampak terpukul, tetapi wajah sedih tak pernah nampak di kamera. Bagi Fiara, menangis hanya untuk akting di film, saat turun menjadi dirinya sendiri, dia akan menahan itu.
“Kau sudah mendengar percakapanmu dengan suamimu yang viral di jagad maya?” tanya Milan.
“Ya, itu adalah hasil ulah temanku sendiri Sarah. Namun, dia melakukan itu untukku. Agar semua orang tidak lagi bertanya-tanya apa di video itu benar Aska atau bukan. Ya, aku mengakui dan sudah diiyakan oleh suamiku bahwa pria dalam video itu adalah Aska,” jawab Fiara.
“Lalu bagaimana perasaan Mbak Fiara saat tahu semua ini?” tanya Milan lagi.
“Sedih pasti, tapi aku juga lega karena suamiku mau jujur padaku. Selama dia mau jujur, ada kesempatan untuk berubah,” jawab Fiara seraya tersenyum ke arah Milan.
“Bagaimana dengan wanita dalam video itu?” tanya Milan. “Pela… maksudku wanita itu sudah menggoda suamimu.”
“Aku tidak menyalahkan wanita itu. Bukannya menggoda adalah pekerjaannya? Jadi, kenapa harus disalahkan?” jawab Fiara yang penuh sarkasme.
“Mengenai hasil wawancara di majalah Gaya Kita, apa ada penjelasan untuk itu?” tanya Milan seraya memandang Fiara dengan penuh.
“Ada dua insiden yang sering sekali terbolak-balik olehnya, yaitu soal lamaran dan ulang tahunku. Jadi dia sering mengira dia melamarku di ulang tahun dan mengajakku ke bioskop saat aku ulang tahun, padahal sebaliknya.
Dia hanya sering tertukar. Kalau masalah warna kesukaan. Dulu aku suka hitam dan kemudian berganti menjadi putih, dia masih mengira warna favoritku adalah hitam. Semuanya hanya kesalahpahaman, aku dan Aska masih suami istri yang harmonis,” terang Fiara yang membuat Milan mengangguk-angguk.
Milan mengejek catatannya, ia ingin mempersingkat daftar pertanyaan untuk Fiara. “Apa yang akan Mbak Fiara lakukan untuk selanjutnya?”
Fiara masih tampak tenang. “Tentu akan terus melanjutkan hidupku bersama suamiku. Video itu dibuat sudah lama, sekitar lima tahun yang lalu. Jadi suamiku adalah sosok yang berbeda sekarang, dia sudah berubah.
Kami akan tetap bersatu. Untuk orang yang sudah menyebarkan video itu, pasti akan ada sangsi yang pantas untuknya.”
“Untuk si wanita, ingin titip salam?” tanya Fiara.
“Selamat sudah berhasil melayani suamiku walau hanya semalam. Aku rasa aku tahu kenapa kau hanya bisa melakukan itu semalam saja, Aska pasti tahu siapa yang lebih baik melayani. Semalam tidak berarti dibanding belasan tahun, bukan?” ujar Fiara yang kemudian tertawa.
Milan ikut tertawa walau ia tahu apa yang sebenarnya dirasakan Fiara.
Bersambung…