Sebelumnya aku sudah mengunci pintu kamarku, setelah didalam kamar ibu aku mengunci pintu dari dalam dan kupastikan tak ada lobang kecil sedikit pun yang terbuka didaun pintu.
Aku hanya hati-hati takut Puput mengintip hubungan terlarangku dengan ibu, ibu melihatku sambil tersenyum manis melihatku yang penuh kewaspadaan, sekarang ibu merasa tenang dan tak merasa takut skandal ini tercium anaknya, Puput.
Ibu membuka seluruh pakaiannya sampai ibuku bugil tanpa sehelai benang pun, aku pun melepaskan boxerku lalu ku hampiri ibu dengan batang kontolku yang besar siap menghajar lobang memek ibu.
Aku tak langsung menindihnya, tapi berdua hanya tiduran saling berhadap-hadapan sambil ku pegang pipi ibuku, aliran birahi mulai menjalar keseluruh ujung syaraf kami dan tatapanku pada ibu semakin menambah perasaan cinta kami berdua.
Tak ku sangka bahwa aku sama ibu saling mencintai dan menyayangi, cinta sebagai anak juga cinta seperti suami istri. Bertahun-tahun berusaha meluluhkan hati ibu akhirnya membuahkan hasil, jika bukan karena cinta takkan mungkin ibu mengkhianati suaminya sendiri yaitu ayahku.
Kucium keningnya tubuh ibu mulai bergidik, seakan mendapat ketenangan batin dan membuat tubuhnya rileks.
Ibu menatap wajahku dengan pandangan cinta dan nafsu birahi yang melebur menjadi satu, tak ada yang dapat mengobati rasa cintanya itu selain ngentot dirinya.
Ibu meraba selangkanganku lalu memegang kontolku, betapa senangnya ibu tatkala telapak tangannya yang lembut menggenggam kontolku:adek:.
“Sayang, hati ibu terasa sesak oleh perasaan cinta sama kamu, ketika bersamamu ibu tidak memperdulikan statusku sebagai ibumu. Saat bersamamu, ibu tak peduli bahwa ibu milik ayahmu. Sayang, sungguh ibu mencintaimu nak..”
“Bu, aku juga mencintaimu.. sampai mau memisahkan kita bahkan kalau pun aku menikah nanti, aku akan selalu mencintaimu Bu dan ngentot ibu terus menerus.. jadi, boleh aku menghamilimu Bu?”
“Iyaa sayang, hamili ibu nak.. ibu rela mengandung anakmu.. yuk sayang.. ibu sedang subur lho..”
Ku peluk ibuku dan kuciumi wajahnya lalu dibibirnya, beradu lidah, bertukar ludah, sudah tak membuat ibu merasa jijik bahkan ibu sangat menikmatinya.
Tanganku meremas dan memilin-milin puting susu ibu seperti memutar pentil motor lalu aku remas lagi. Bersih dan wanginya tubuh ibu, putih juga kelembutannya membuatku semakin bernafsu.
Ku terlentangkan tubuhnya lalu ku amati detail setiap lekuk tubuhnya, mulai dari bibir ibu yang tebal, lehernya yang jenjang, payudaranya yang montok aku raba sambil menekan-nekannya, pinggul yang lebar dan memeknya yang tembem ku sentuh begitu hangat dan lembut.
Di lihat-lihat ibuku cantik juga, matanya selalu menatapku sayu diiringi senyuman manisnya. Kutindih saja ibuku sehingga tubuhku sejajar dengan ibu, aku semakin memeluknya erat sambil menggesek clitorisnya dengan kontolku.
Sungguh beda sekali rasanya dibandingkan dengan ngentot Rasty mantan pacarku, memang dia lebih mudah dari ibuku, tapi sensasinya ngentot ibu kandung sendiri lebih aku sukai daripada dikasih tiga perawan untukku.
Puas melumat bibirnya kujilati lehernya, kini aku sudah mulai berani menyedot leher ibu sampai merah-merah bekasnya, Aaahhh… Aaahh… Sayyaannggg… Enak sekalliiiii sayangggg… Aahhh…! Senang rasanya mendengar ibuku mendesah membuatku semakin bergairah.
Kini terhidang dua payudara ibu uang montok berada di depanku, ku remas, ku usap dan ku jilati sekelilingnya juga puting susunya:nenen:. Nafas ibu terasa berat dan tubuhnya mulai berkeringat, “sayyaannggg.. ibbbuuu… Cinntaaa kammmuu.. Ooohhh…!!” Ku biarkan ibu mengeluarkan uneg-uneg dihatinya, cinta seorang ibu takkan pernah membohongi hatinya.
10 menitan aku mengoral puting susunya, jilatanku mulai turun sedikit demi sedikit menyedot memeknya, tanpa instruksi dariku ibu melebarkan kedua pahanya sampai terlihat jelas olehku memek ibu yang begitu istimewa.
Memek tembem dengan sedikit bulu-bulu halus yang muncul bekas dibersihkan, membuat diriku semakin gila dan terkagum-kagum dengan bentuknya.
“Bu, memek ibu sungguh indah sayang.. (ku hirup aromanya) Ohh.. wangi sekali memek ibu mmmuuuaahhh (kuciumi memeknya tak ada sesenti pun terlewatkan)”.
“Ooohhh…sayanggg.. ibbuu mmauuu.. kkeeellluuuaarrr… Aaahhhhh…. Aaahhh.. uhhhhh…!!”
Ibu mengangkat pantatnya keatas dengan kepalanya menekan-nekan bantal lalu kekiri dan kekanan.
Cairan putih yang keluar dari celah memek ibu malah kutelan begitu gurihnya, setelah ibuku tenang walaupun masih lemas ibu pun berkata, “sayang, karena kamu sudah menelan lendir memek ibu, sungguh ibu benar-benar rela mengandung anakmu, tubuh ibu semuanya boleh kamu nikmati , juga hati ibu terbuka lebar untukmu sayang…”
“Bu, Rizwan entot ibu sekarang yaa?? Kontolku aku masukkan yaa?”
“Iyaa sayang, cepet masukin.. ibu rindu kontolmu..”
Aku mengambil posisi duduk dengan kedua kaki ibu berada diatas pahaku, lalu ku arahkan kontolku tepat dilobang memeknya.
Ibuku menggeliat dan penasaran ingin melihat kontolku menembus memeknya, setelah dirasa ibu siap, aku mendorong pelan pantatku sehingga perlahan ku terobos pertahanan memek ibu BLESSS!!! Uuugghhh!! Tenggelam semua batang kontolku masuk kedalam memek ibu sampai mengenai dasar memeknya. Ibuku tak kuat menahan sensasi yang begitu dahsyat! Sampai menghentakkan kepalanya ke bantal, kedua tangannya meremas kasur sampai awut-awutan.
Aku merasakan sensasi yang benar-benar tak bisa ku katakan Dengan kalimat yang sangat tepat untuk menggambarkan kenikmatan yang luar biasa ini.
Sampai-sampai aku memejamkan mataku menengadahkan wajahku keatas karena saking nekmatnya memek ibuku, hangat, licin dan memijat-mijat bahkan sampai terasa menyedot kuat kontolku ketarik masuk kedalam.
Setelah merasakan kelembutan dan kehangatan memek ibu, mulai ku hentak-hentakkan kontolku mengoyak-ngoyak lobang memeknya sampai mulut memek ibu ikut ketarik keluar dan kedalam “UUuuggghhh…!!! Maemunah! Memekmu luarrr biasaa sayang!
Ohh… Maemunah.. aku ngentot kamu wanita jalang.. Aahhh…Uugghhh!!” Aku meracau yang ada di otakku kukeluarkan semuanya. Ibuku malah menyukainya aku menyebut namanya juga dengan wanita jalang, mendengar itu semua malah semakin membuat ibu liar tak terkendali!
“Aahhh.. Aahhh… Entott ibu sayang… Nanti kita.. ngewe siang malam.. yaa sayang… AaaaAaahh..!! “Iyaa Maemunah.. kita akan ngewe terus… Ngentot terusss Uugghh!!”
Aku dan ibu benar-benar sudah semakin liar, ranjang ibu sampai bergoyang-goyang. Lendir memek ibu yang menyelimuti kontolku terlihat sangat indah berkilauan diterpa sinar lampu pijar.
Setelah gaya duduk dan ibu terlentang, aku mulai menindih ibu dan terus ku hujamkan seluruh batang kontolku menghajar memek ibuku, keringatku berjatuhan seperti habis keramas mengenai wajah ibu.
Ibuku memegang wajahku lalu menjilati keringatku, sambil menggenjot kucium mulutnya dan kami pun saling beradu lidah. Suara selangkangan yang beradu PLOK! PLOK! PLOK! Sungguh indah seperti tepuk tangan penonton dilapangan mengiringi persetubuhan terlarang ini.
Ibuku mengejang lagi melepaskan orgasmenya, ia sampai mengeluarkan air mata mengalir di pipinya karena merasakan sensasi yang luar biasa didalam dirinya.
Gaya ngentotku sungguh kasar menghantam selangkangan, lalu menghujamkan kontolku sampai ke dasar memeknya mentok dimulut rahim ibuku.
“Aaahhh…. Sayyy..yyyaaannngg… Ibu…. Mmaaauu Kellluuaarrrrr llaaaggggiiiihhhh… Aaaaauuuhhhh… Mmmmhhhh…!!”
“Akku.. jugggaa buuu… Bareennngg Buu…!!”
Ibuku akan mendapatkan triple orgasmenya dan aku sudah tak tahan lagi ada sesuatu yang menggumpal dipangkal kontolku, tekanan itu semakin kuat! Ibu sudah keluar duluan, terasa denyutan memeknya meremas seluruh batang kontolku.
Aku sudah tak kuat akhirnya jebol lah pertahananku menyembur kuat menyemprotkan benih-benih anakku yang akan segera membuahi sel telur ibuku CROTT.. CRROOOTT.. CRROOOOTTT…. CCCRRROOOTTT..!!! Tumpah semua spermaku memenuhi lobang memek ibuku.
Kami saling berpelukan dengan pelukan yang sangat erat sekali, ku biarkan kontolku bersemayam didalam memek ibu dan aku saling berciuman bertukar ludah menikmati ngentot yang benar-benar menguras tenaga kami berdua.
Lima menit setelah kubiarkan kontolku didalam memek ibu, ku cabut dan aku tiduran di samping ibu. Aku masih melihat ibuku ngos-ngosan dan menoleh ke arahku sambil tersenyum puas.
Ku raba memek ibu terasa sangat licin, jari tengahku di emut memeknya yang masih berkedut-kedut lemah.
Ibu bangkit lalu memegang kontolku dan mengoralnya:cim:, aku sampai kaget melihat ibuku berani mengoral kontolku sampai bersih setelah selesai dikecupnya kepala kontolku sambil tersenyum melihatku.
Ibu tiduran didadaku sambil mengusap-usap kontolku dia berkata, “Sayang, jujur ibu baru kali ini merasakan persetubuhan yang luar biasa.. sampai-sampai ibu hilang kendali dan menangis.. kamu hebat sayang..”
“Ibu juga benar-benar luar biasa, memek ibu sedotannya juga denyutannya bakalan membuat Rizwan ketagihan terus..!”
“Iyaa sayang ibu juga ketagihan disetubuhi kamu sayang”
“Ngentot Bu bukan disetubuhi..”
“Iyaa sayang ngentot.. hihihi”
“Bu?”
“Apa sayangku suami ibu..”
“Maafkan Rizwan ya Bu, tadi aku nyebut nama ibu… Juga bilang ibu wanita jalang.. tadi aku lepas kontrol sampai aku kelepasan ngomong..”
“Sayang, ibu tak sakit hati, ibu pun menikmatinya tadi, ibu sampai bergairah mendengarnya..”
“Bu, ibu bukan pelampiasanku, aku benar-benar mencintaimu bu.. aku meskipun ibu sudah dientot aku, tetap aku yang sebagai anak ibu akan tetap berbakti dan menghormati ibu”
“Ibu sungguh terharu sayang, ibu percayakan hati ibu sama kamu, meskipun kita tidak menikah dan bukan suami istri yang sah yang penting kamu bisa ngentotin ibu dan menghamili ibu ya sayang?”
Mendengar ibu ngomong itu aku jadi sange lagi, kontolku berdiri tegak kembali membuat ibu tak percaya bahwa aku masih kuat mengobrak-abrik memeknya.
“Bu, aku ingin ngentot lobang anus ibu boleh kan Bu?”
“Emang enak sayang ngentot lobang anus ibu, soalnya ibu belum pernah sama sekali..”
“Kita coba Bu.. aku akan masukinnya pelan-pelan.. kalau sakit ibu bilang ya?”
“Baik sayang ibu coba..”
Akhirnya ibuku nungging dengan pantatnya yang lebar searah dengan kontolku.
Ku ludahi batang kontolku juga belahan pantat ibu, lalu kutempelkan ujung kontolku dilobang anusnya ibuku.
“Ibu pasti bisa, tahan ya Bu..”
“Iyaa sayang ibu udah siap..”
Ku tekan perlahan kontolku sampai menyeruak lobang anusnya hingga masuk kepalanya saja. “Aahhh rasanya anus ibu terasa merenggang sayang..”
Aku ludahi lagi sampai terasa licin, ku tarik kutekan berkali-kali sampai masuk setengah tiang. Ohh.. sungguh kuat cengkeraman otot anusnya seperti menolak kontolku menerobos anusnya ibu.
Ku biarkan dulu ibu tenang dan membiarkan lobang anusnya beradaptasi dengan benda asing yang akan mengoyak dirinya.
Ketika kucabut penisku sudah mulai licin, ku tarik dan dengan sangat perlahan-lahan ku tekan kontolku sampai membuat ibuku mendongak kepalanya, merasakan gesekan nikmat batang kontolku yang melesak masuk sampai akhirnya tenggelam seluruhnya batang kontolku hingga pangkal ditelan anusnya ibuku.
“Gimana Bu enak?”
“Enak sayang meskipun agak sakit, kontol kamu kegedean sayang… Tapi ibu suka kok sayang…”
Sebelum ku genjot kurasakan cengkeraman anusnya, ku ciumi punggungnya dan ku pijit-pijit pantatnya yang bahenol.
Kini dengan dengan perlahan kucabut kembali kontolku lalu ku hentakkan lagi, ku cabut lagi ku hentakkan lagi. Durasinya dari pelan terus semakin cepat dan akhirnya ngentot ibuku menjadi mulai panas kembali.
Hujaman dan hentakkanku benar-benar mengoyak lobang anusnya, aku dan ibu merasakan sensasinya lagi yang sangat menggairahkan. Ku lihat kontolku keluar masuk dengan cepat, pantat ibu beradu keras dengan perutku yang membuat seisi kamar terdengar suara pantat dan perutku saling beradu PLOK! PLOK! PLOK! Uugghh!! Aaahhh!!! Aaahhhh….!!
“Aahhh.. sayanggg.. ibuu… Mmauu… Kelluar laggiii… Eeemmmhhhh…!! Aaahhh…!”
Aku tak menyangka begitu mudahnya ibuku orgasme, tubuh ibu sampai bergetar dan karena saking tak kuatnya inu sampai nungging bersujud.
Disusul olehku yang beberapa detik hampir jebol, ku hentakkan sedalam-dalamnya amblas kedalam memek ibu CROOOTT.. CRROOOTTT… CCCRROOOOTTTT… CCCRROOOOTTTT…!!! Menyemburlah spermaku banyak sekali sampai keluar dari celah anusnya, mengalir ke memeknya dan berjatuhan kekasur.
Setelah puas ku cabut kontolku, aku sampai ambruk dipunggung ibu lalu menggulingkan diri disamping ibu. Kami sampai berpelukan memeluk ibu dari belakang dan menyambut hari esok dengan penuh kebahagiaan seperti pengantin baru yang baru saja berbulan madu.
Bersambung…