Ibuku pun nungging memasrahkan lobang anusnya untuk aku nikmati, ku ludahi dari atas belahan pantatnya Crot Crot Crot air ludahku mengalir kebawah membasahi lobang anusnya.
Kini kepala kontolku menempel dilobang anusnya yang seakan merapat gak mau dimasuki, tapi aku tunggu pas mulut anusnya kendor kencang kendor kencang, nah! Pas kendor itulah aku tekan BLESSSS!! Masuk setengah batang kontolku kedalam anusnya, terasa ototnya meremas kontolku.
Aahhhhh!!! Ibu mendesah lobang anusnya yang kecil terasa merenggang, tapi ibu terlihat senang dengan permainanku. Ketika ku tarik sampai monyong itu mulut anusnya, lalu aku pegang pantat ibu agar tubuhnya tidak ikut terdorong. Dalam sekali hentakkan JLEBBBB!!! UUuuugggghhhh!!! Aku dan ibu melenguh bareng.
Benar-benar luar biasa ini anus ibu, sampai-sampai pantat ibu merapat ke perutku karena amblas semua batang kontolku dilahap anus ibuku.
Aku tarik lalu aku tekan, tarik lagi ku tekan lagi yang tadinya perlahan kini kupercepat rudalku dengan kecepatan supersonik PLOK!PLOK!PLOK! Lalu ku tampar pantat ibu dua-duanya PLAK! PLAK! PLAK! “Kamu nakal yaa gak mau ngasih ayah ngentot.. rasain nihh!” Sambil ku hantam dengan kontolku, ku tampar pantatnya sampai memerah.
“Aahhh… Aahhh… Ammmpuunn ayahh.. Aahhh… Tampar lagggiihhh…” Ibu menyukai gaya bercintaku. Tubuhnya menggeletar dan mulai gelisah, sesuatu yang dahsyat! Akan keluar dari memeknya akhirnya CRUT! CRUT!CRUT! Ibu orgasme pantatnya melengking keatas seperti bebek, lendir dari dalam memeknya yang keluar berjatuhan kelantai banyak sekali.
Setelah ibu tenang sambil aku hajar anusnya aku berkata sambil ngos-ngosan, “gimana? Ibu mau… Aku siksa lagi hahh?!” “Iyaahhh ayahh ibu mau aahhh….”
Ku cabut kontolku, lalu ku jilati memeknya, ku colok-colok dengan dua jariku. Setelah puas ibu masih sambil nungging ku entot memeknya BLESSS!! Aaahhh!! Licin dan hangatnya memek ibu lendirnya membalut kontolku.
Lalu ibu ku telentangkan disofa, dengan gaya misionaris ku entot ibuku. Rasanya ketika sekujur tubuhku menempel langsung dengan kulit ibu terasa nyaman menenangkan, apalagi kontolku berada didalam tubuhnya ahh sungguh nikmatnya sampai melayang-layang.
Sambil berciuman aku menggenjot tubuh ibu, keringatku sampai keluar banyak dan melebur dibadan ibuku karena berjatuhan. Aku semakin gila menggenjotnya, ibuku jadi semakin binal mengunci pantatku.
Akhirnya ibu sudah tak tahan lagi ingin orgasme, aku tahu bisa merasakan kegelisahannya dan dan denyutannya semakin mencengkram Ketika ku cium dari mulut ibu hanya ada suara “Eeemmmmhhhh” diiringi denyutan yang sangat kuat meremas-remas kontolku.
Aku pun sudah tak tahan menahan terjangan spermaku yang akhirnya menjebol pertahananku, beberapa detik sebelum muncrat ku hentakkan sedalam-dalamnya CROOOTTT…!! CRROOOTTT…!! CCCCCRRRRROOOOOTTTTT!!!! Uuuuggghhhhh!!! Banyak sekali kurasakan kontolku memuntahkan isinya.
Aku dan ibu saling berpandangan lalu berciuman sampai kami berdua merasa tenang. Setelah ku lepaskan ciumanku, ibu memegang pipiku “sungguh luar biasa permainan ayah, ibu sampai kalah berkali-kali..” “ibu mau aku perkosa lagi?” “Iyaa ibu mau ayahh… Ibu berasa diperkosa beneran sayang, sensasinya luar biasa…”
Setelah selesai ku cabut kontolku Huhh! Mantap! Banyak sekali sperma yang keluar sampai tumpah berceceran disofa dan dilantai. Aku berdiri kusuruh ibu membersihkan kontolku, ibu senang sekali diberi kehormatan mengoral kontolku sampai bersih.
Kami pun mandi bersama sambil bermain mencolok memek ibu, setelah selesai kami berdua pergi ke kamar masing-masing dalam keadaan bugil. Setelah berpakaian kembali, ku bersihkan jejak-jejak birahi yang berceceran dimana-mana.
Rumah kini terlihat bersih kembali, dan juga tak lupa baju daster ibu kubuang ke sampai dan kubakar, sungguh aku seperti detektif Conan saja.
Aku masuk kekamar ibu, kulihat ibu sedang menyusui afika anakku. Sambil kucium anakku juga ku elus kepala ibu, “anak kita cantik yaa sayang?” “Iyaa ayah cantik seperti ibunya yah” kata ibu tersenyum.
Sore pun tiba, ayah dan Puput datang juga pulang membawa oleh-oleh dari kondangan. Ayah tak tahu bahwa selama dia pergi telah terjadi pemerkosaan yang brutal, tapi aku bersikap seperti biasa seakan tak pernah terjadi apa-apa.
Dua tahun berlalu aku pun berhasil membuat ibuku hamil kembali, lagi-lagi anak perempuan yang cantik. Anakku adalah asetku yang berharga sebagai penerus keturunanku nanti jika sudah dewasa, tak mungkin aku kasih keperawanannya ke lelaki lain sebelum aku yang menghamilinya.
Kini aku punya kios sendiri sambil masih berjualan es buah yang ngetrend itu, aku pun memang belum dibilang sukses, tapi aku sudah mandiri.