Cerita Sex Pinjam Uang Berujung Kenikmatan – Malam itu Dewi sendirian menonton TV diruangan keluarga, suaminya belum kembali dari tugas luar kotanya, sementara Doni sedang pergi kerumah temannya, malam ini Dewi mengenakan daster 1 tali berwarna pink dengan belahan berbentuk V dibagian dadanya sehingga belahan payudaranya putih mulus terlihat dengan jelas.
Kedua putingnya terbayang dengan jelas dari balik dasternya, sementara bayangan hitam di selangkangannya terlihat dengan jelas dari balik dasternya yang berbahan satin dan agak tipis itu.
Sayup-sayup Dewi mendengar suara ketukan dipintu rumahnya, dengan sedikit malas Dewi beranjak dari tempat duduknya menuju kepintu depan untuk melihat siapa yang datang, sesampainya di depan pintu Dewi membuka kunci pintu dan membukanya, ternyata Sugito dan temannya yang datang.
Ada apa, pak Sugi? Dewi bertanya maksud kedatangan Sugito. Ini, Bu, maaf kalau kedatangan kami mengganggu waktu istirahat ibu, Sugito memohon maaf atas kedatangannya malam-malam.

Ngocoks Ini, teman saya Parmin sedang ada sedikit masalah dengan keuangan, siapa tahu ibu bisa membantunya, lanjut Sugito menjelaskan kedatangannya.
Oh, untuk apa dan berapa banyak, Dewi bertanya kembali
Gak banyak kok, Bu, si Parmin ini butuh 500ribu untuk ngongkosin istrinya pulang kampong karena orang tua istrinya sakit, Sugito kembali menjelaskan
Oh, kalau segitu sich ada, ayo masuk dulu pak, saya ambilkan uangnya Dewi berkata kepada mereka.
Sementara Dewi masuk kedalam kamarnya untuk mengambil uang, Sugito dan Parminpun masuk kedalam rumah Dewi, merekapun duduk diruang tamu menunggu Dewi kembali.
Tak lama berselang Dewi kembali dari dalam, lembaran uang terlihat digenggaman tangannya.
Ini pak uangnya, mudah-mudahan cukup untuk ongkos istri bapak, Dewi berkata kepada Parmin sambil menyerahkan uangnya.
Terima kasih banyak, bu, atas bantuannya, kata Parmin.
Sama-sama, Pak, kata Dewi.
Oh iya Bu Dewi, ada satu lagi, saya hampir lupa menyampaikannya, Sugito berkata kepada Dewi.
Apa tuch, pak Sugi, Dewi bertanya kepada Sugito.
Bukan menjawab pertanyaan Dewi tapi malahan Sugito tersenyum dengan penuh arti, tingkahnya ini membuat Dewi menjadi bingung.
Ini pak Sugi, ditanya malah tersenyum, Dewi mengomel melihat tingkah Sugito.
Dengan senyuman yang tetap tersungging di wajahnya, Sugito menghampiri Dewi yang sedang berdiri didekat Parmin, kemudian dengan gerakan yang cepat tubuh Dewi dipeluknya dan mulutnya memagut bibir Dewi yang saat itu terbuka karena terperangah atas tindakan Sugito,
Sementara itu Parmin tanpa perlu diperintah langsung menutup pintu depan rumah Dewi dan menguncinya, setelah itu iapun ikut memeluk tubuh Dewi dari arah belakang.
Dewi betul-betul terkejut mendapat serangan seperti ini dari mereka berdua, apalagi tidak pernah terbersit dalam pikirannya bahwa kedua orang ini akan menyerang dia.
Hmmmhhhh.hmmhhhh. Dewi menggumam sambil berusaha berontak dari sekapan Sugito dan Parmin, tapi apa daya tenaga Dewi tidak dapat menandingi kedua orang ini, Dewipun tidak dapat berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh mulut Sugito.
Sssstttt.tenang Bu, jangan berteriak, kita akan buat ibu merasakan surga dunia, Parmin berbisik ditelinga Dewi.
Hmmhhhhhmmmhhh, Dewi tetap meronta-ronta sambil bergumam.
Sssttt.gak usah takut Bu, bukannya kemaren ini malah ibu yang minta dipuasin ama siGito, kembali Parmin berbisik ditelinga Dewi.
Sekarang ini bukan hanya si Gito yang bakalan muasin ibu, tapi saya juga akan muasin ibu, dijamin pasti ibu ketagihan nantinya, lanjut Parmin sambil kedua tangannya mulai beraksi, tangan kirinya mulai meremas kedua belah payudara Dewi,
Sementara tangan kanannya mulai meluncur kebawah keselangkangan Dewi dan mulai mengelus-ngelus lembah kenikmatan Dewi.
Sementara Parmin asyik bergerilya ditubuh Dewi, Sugito asyik mencumbu Dewi, serangan kedua orang ini akhirnya membuat pertahanan Dewi runtuh, rontaan-rontaannya berhenti, pagutan Sugito sekarang dibalasnya dengan penuh nafsu, gumamannya berubah menjadi desahan-desahan.
Nah, gitu Bu, kita jamin kok, ibu bakalan ketagihan sama kita berdua, Parmin berbisik lagi, sambil menjilati telinga Dewi, sementara kedua tangannya semakin menjadi-jadi beraksi ditubuh Dewi.
Kedua tangan Sugito mulai beraksi di tali daster Dewi, diturunkannya kedua tali daster Dewi dari bahu Dewi perlahan-lahan menuruni kedua tangan Dewi, Kedua bukit kembar Dewi perlahan-lahan mulai terlihat oleh mata Sugito,
Aksi Sugito ditingkahi oleh Parmin dengan memegangi pundak Dewi yang sudah telanjang dan menciuminya, membuat Dewi menggelinjang kegelian karena merasakan kumis Parmin bergesekan dengan kulit pundaknya,
Sugito terus menurunkan tali daster itu sampai terlepas dari tangan Dewi sehingga membuat tubuh bagian atas Dewi terpampang dengan jelas, tidak berhenti sampai disitu saja, daster yang sudah setengah jalan itu dia turunkan terus sehingga kekaki Dewi, sehingga lembah kenikmatan Dewi yang tertutupi oleh semak-semak hitam terlihat dengan jelas oleh Sugito.
Sugito dengan penuh nafsu mulai menciumi, menjilati dan menghisap-hisap lubang kenikmatan Dewi, slrrppppsslrpppp.. terdengar bunyi hisapan-hisapan Sugito di kemaluan Dewi, ditimpali oleh desahan-desahan Dewi, tubuh Dewi semakin menggelinjang mendapat serangan atas-bawah dari kedua orang ini.
Ooohhhh..sssshhhhhaaagghhhh lenguhan dan desahan keluar dari mulut Dewi.
Hmmmmhhhssllrrpppenaaakkk..memek bu Dewi nich, harum, gumam Sugito sambil asyik menjilati dan menghisap-hisap memek Dewi.
Tubuhnya juga harum, dan ini toketnyahhhmmmmranum betul., Parmin ikut mengomentari, sambil kedua tangannya asyik meremas-remas toket Dewi, sementara mulutnya bergerilya menciumi telinga, tengkuk, dan leher Dewi
Sementara itu Sugito semakin menggila dengan perbuatannya, bukan saja mulutnya yang beraksi tapi sekarang jari-jari tangannya mulai beraksi dilubang kemaluan Dewi, pertama hanya jari tengahnya saja yang Sugito masukkan kedalam lubang kemaluan Dewi dan dikocok-kocokannya,
Lama-lama jari telunjuknyapun ikut keluar masuk di memek Dewi, membuat memek Dewi semakin basah oleh cairan kenikmatannya, desahan dan lenguhan Dewi semakin menjadi-jadi, gelinjangan tubuh Dewipun menggila,
Kelihatannya Dewi akan segera mencapai puncak kenikmatannya, terlihat kedua tangan Dewi meremas-remas kepala Sugito, sementara kepala Dewi bergerak liar kekanan dan kekiri, pantatnya kadang-kadang ditekan kebawah menyambut sodokan-sodokan jari tangan Sugito,
Merasakan gerakan tubuh Dewi yang semakin tak beraturan Parmin mengalihkan ciuman-ciumannya ke payudara Dewi, kedua payudara dan puting susunya bergantian dihisap dan dijilati oleh Parmin, tangan kirinya memeluk punggung Dewi sementara tangan kanannya bergantian meremas-remas payudara Dewi.
Ooogghhhh..aaaagghhhhhaaakhhuuugaakkk..tahan laagiiii.,,oohhhaku keluaarr sssshhhh aaaacchhh, Dewi melenguh dan mendesah saat mencapai puncak kenikmatannya.
Ssseerrrrssseeeerr..lahar kenikmatan Dewi menyembur dari lubang senggamanyaSugito merasakan hangatnya cairan kenikmatan Dewi, tanpa segan-segan Sugito menghisapnya dalam-dalamsemua cairan kenikmatan Dewi tertelan oleh Sugitotubuh Dewi mengejang menikmati pencapaian puncak kenikmatannya ini.
Setelah ombak kenikmatannya mereda, Dewi mengajak Sugito dan Parmin untuk meneruskan aksi mereka diruang tidurnya, sesampainya ditempat tidur Dewi berduduk dipinggir tempat tidur dan menyuruh kedua orang itu untuk membuka pakaian yang mereka kenakan,
Dewi terperangah saat melihat tubuh telanjang Parmin, kontol Parmin ternyata lebih besar dari punya Sugito sementara panjangnya hanya lebih panjang sedikit dari punya Sugito. Ngocoks.com
Melihat kontol Parmin yang sudah ngaceng tanpa sabar lagi Dewi segera meraih kontol Parmin itu dan mulai menciumi, menjilati dan mengulum-ngulumnya, lenguhan dan desahan Parmin bersahutan dengan decakan mulut Dewi yang sedang asyik bermain dikontolnya.
Melihat Dewi mulai beraksi dengan kontol Parmin, Sugito tidak mau membuang waktu lagi, didorongnya tubuh Dewi sehingga Dewi terlentang diatas tempat tidur, sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang Dewi tidak mau melepaskan pegangan dan kulumannya di kontol Parmin,
Sehingga membuat Parmin sedikit kelabakan mengikuti tarikan tangan Dewi di kontolnya, dengan bertumpu diatas kedua lututnya Parmin bersujud disamping kepala Dewi, sementara tangannya mengangkat kepala Dewi dan menahan posisi kepala Dewi sehingga Dewi dengan leluasa bermain dikontolnya.
Sugitopun segera beraksi dengan mengangkangkan kaki Dewi, diselipkannya kepala kontolnya dibelahan bibir kemaluan Dewi, slleeeppp.dengan perlahan-lahan Sugito mulai menekan kontolnya, kontol Sugito mulai merangsek masuk kedalam lubang kemaluan Dewi. Bleeessss..ssrrrttttt.blleeesss.sssrtttt..akhi rnya kontol Sugito terbenam seluruhnya didalam lubang kenikmatan Dewi.
Saat lesakan kontol Sugito di dalam lubang kemaluannya Dewi merasakan kenikmatan yang sangat, lenguhannya terdengar ditengah-tengah suara kulumannya dikontol Parmin, sementara matanya merem-melek merasakan kenikmatan gesekan kontol Sugito dimemeknya.
ssllruppphhhmmmhhhaaaagghhhh..sssshhssssssllr rpppp.ooohhh.hhhmmmm, Dewi melenguh saat merasakan kontol Sugito mulai menerobos lubang kenikmatannya sambil mengulum-ngulum kontol Parmin.
Sugito mulai memaju-mundurkan kontolnya, ssssrrrttt.bleeesss..sssrttttt.bleeesssss kontol Sugito mulai keluar masuk di memek Dewi, Sugito bergerak dengan perlahan-lahan ia ingin betul-betul merasakan geseran dinding vagina Dewi di batang kontolnya, lama-lama ritme gerakannya mulai meningkat, seiring dengan memuncaknya nafsu birahi Sugito.
Biarpun kali ini untuk kedua kalinya Sugito merasakan jepitan memek Dewi dikontolnya, tapi Sugito merasakan memek Dewi betul-betul sempit, sempitnya lubang kenikmatan Dewi membuat Sugito merem-melek,
Lenguhan dan dengusan terdengar dari mulutnya, bersahutan dengan lenguhan dan desahan Dewi dan Parmin yang juga sedang sama-sama menikmati persetubuhan ini, sementara Dewi betul-betul merasakan kenikmatan senggama yang baru.
Baru sekali ini Dewi merasakan mulut dan memeknya penuh dengan kontol secara berbarengan, tak lama berselang saat Dewi sedang asyik-asyiknya merasakan kedua kontol itu keluar masuk di mulut dan di memeknya,
Sugito menghentikan gerakannya dan mencabut keluar kontolnya, kemudian Dewi melihat Sugito merangkak keatas tempat tidur lalu duduk bersandar disandaran tempat tidur lalu Sugitopun mengangkangkan kakinya.
Aku udah mau keluartapi aku ingin ibu memuaskan kontolku dengan mulut ibu, Min, giliranmu sekarang menggenjot memek ibu tuch, kata Sugito sesaat setelah ia duduk bersandar.
Mendengar itu Parmin menarik kontolnya yang sedang berada digenggaman tangan dan dikuluman mulut Dewi, Parmin menarik bangun Dewi dan menyuruh Dewi untuk merangkak, dan Parmin mengarahkan kepala Dewi tepat berhadapan dengan kontol Sugito, ditekannya kepala Dewi sehingga kepala kontol Sugito bersentuhan dengan mulut Dewi,
Dewi mengerti keinginan mereka, kemudian Dewi mulai membuka mulutnya dan mulai mengulum-ngulum kontol Sugito, Sugito mulai mengerang-ngerang merasakan hisapan dan kuluman mulut Dewi dikontolnya,
Sementara itu Parmin mulai beralih kebelakang Dewi dan mulai mengarahkan kontolnya kelubang memek Dewi, diselipkannya kepala kontolnya di bibir vagina Dewi, dan perlahan-lahan Parmin mulai mendorong masuk kontolnya.
Sleeepppp.bleessss. kontol Parmin yang lebih besar ukurannya dari punyanya Sugito mulai menerobos masuk kedalam lubang vagina Dewi.
Uuggghhhh..peelaaannn.hhmmmhhhssshhhhssssllrr rpppp.., Dewi melenguh saat kontol Parmin mulai melesak masuk, ia merasakan memeknya seperti robek saat kontol Parmin mulai melesak masuk itu.
Mendengar itu Parmin mendiamkan gerakannya, ia memberikan kesempatan kepada lubang vagina Dewi untuk beradaptasi dengan ukuran kontolnya, beberapa saat kemudian dengan sekali sentakan Parmin menekan kontolnya dalam-dalam dilubang vagina Dewi, perbuatannya membuat Dewi menjerit,
Tapi yang terdengar dari mulut Dewi hanya gumaman saja karena gerakan Parmin tadi membuat tubuhnya terdorong kedepan dan akibatnya kontol Sugito masuk hampir seluruhnya kedalam mulut Dewi.
Hhhhmmppphhhhsssssllrrrpppppp..Dewi menjerit tertahan.
Dewi merasa memeknya seperti sobek, tapi ia juga merasakan kenikmatan yang sangat, Dewi merasakan denyutan di batang kontol Parmin yang terjepit erat oleh dinding vaginanya, dan ia sendiri merasakan otot dinding vaginanya berdenyut juga.
Dewi mulai merasakan Parmin dengan perlahan-lahan menarik kontolnyagesekan batang kontol Parmin didinding vaginanya membuat Dewi merem-melek karena kenikmatan yang sangat,
Sementara karena gerakan menarik Parmin membuat tubuh Dewipun tertarik kebelakang dengan sendirinya mulutnya mulai bergerak juga, kontol Sugito yang hampir terbenam semuanya didalam mulutnya perlahan-lahan mulai keluar sedikit-demi sedikit dari kuluman mulut Dewi,
Bersambung…