Close Menu
Cerita SexCerita Sex
  • Warning!
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Kirim Cerita Sex
  • Join Telegram
  • Video Bokep
  • Foto Bugil
  • Jav Sub Indo
X (Twitter) WhatsApp Telegram
Cerita SexCerita Sex
  • Contact
  • Warning!
  • Privacy
  • Kirim Cerita
  • ThePornDude
  • Bokep
Cerita SexCerita Sex
Home»Cerita Sex Perawan»Pubertas Dini

Pubertas Dini

Lingkungan kumuh rakyat jelata
Share Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Rini mulai cari perkara. Dia tidak lagi memijat kaki dan pahaku, malah kantong zakarku diraba-raba. Berhubung batang kemaluanku mengeras dan posisinya menyakitkan, maka aku berbalik jadi telentang.

Sarungku jadi terdongkrak oleh penisku yang berdiri. Rini senyum-senyum, dan tanpa sungkan diraihnya batangku dibalik sarung lalu diremas-remasnya.

Aku tanya apa si Chilla udah tidur. Dia lalu keluar kamar sebentar melongok ke kamar dimana Chilla idur. Tidak lama kemudian dia balik ke kamarku lalu sekalian mengunci pintu kamarku.

Tanpa minta izin dari ku dia melepas semua pakaiannya sampai telanjang bulat. Lampu kamarku masih terang benderang sehingga aku leluasa melihat tubuhnya.

Tubuh Rini masih singset. Payudaranya tidak besar, sehingga posisinya masih kokoh. Pinggangnya ramping dan bulu jembutnya lumayan juga, meski tidak terlalu lebat. Dari kejauhan terlihat nonoknya agak menggembung.

Dia langsung tengkurap diantara kedua pahaku dan membuka sarungku. Awalnya dia mempermainkan penisku dengan mengocoknya, lalu diciuminya dan dijilati kepalanya. Setelah itu, kantong zakarku yang dia jilati dan dikulum-kulumnya. Aku merasakan nikmat luar biasa sehingga aku tidak sadar mengerang nikmat.

Kalau dioral terus bisa-bisa pertahananku jebol. Aku menarik tubuhnya dan menelentangkannya. Aku tindih tubuhnya dan mulai kuciumi wajahnya, keningnya, telinganya aku jilati lalu turun ke leher yang aku jilat. Terus turun lidahku menjelajah kedua payudaranya bergantian kiri dan kanan dan akhirnya mengemut pentilnya, yang warnanya coklat tua.

Tanganku bermain di celah memeknya menggesel-gesel itilnya yang terasa sudah mengeras. Ciumanku bergerak makin ke bawah sampai di pusar, dia mengeluh geli. Aku langsung melahap memeknya dengan jilatan yang menjurus ke itilnya. Dia terkejut dan berusaha menarik kepalaku menjauhi memeknya. “Jangan oom, jijik,” katanya.

Aku abaikan dan terus menyerang itilnya yang makin menonjol dan keras. Rini ternyata adalah tipe cewek yang berisik. Suara erangannya cukup keras. Aku bangkit dan menutup wajahnya dengan bantal agar suaranya diserap bantal.

Walaupun tertutup bantal, tetapi jeritannya masih keras juga ketika dia mencapai puncak kepuasan. Memeknya lalu ku colok dengan dua jari yang agak susah juga masuknya. Pelan-pelan aku kocok lubang vaginanya yang sudah licin dan banjir.

Mulanya dia diam saja, tetapi gak lama kemudian dia merintih seperti orang menangis dan hanya beberapa menit dia berteriak keras di balik bantal, karena kembali mencapai puncak kenikmatan sampai ada yang muncrat dari belahan memeknya.

Tanpa menunggu lama aku langsung genjot dengan memasukkan batang penisku yang sudah sangat keras. “ Aduh oom barangnya keras banget, sampai rasanya memekku penuh banget,” katanya.

Aku tidak peduli dan terus menggenjotnya dengan irama yang tidak terlalu cepat. Aku tidak mampu bertahan lama, karena jepitan memeknya legit banget.

Menjelang aku mencapai kepuasan aku menggenjot agak cepat dan di respon oleh Rini dengan erangan pula. Aku tidak mampu lagi berpikir waras maka kulepaskan semburan maniku di dalam memeknya dan aku merasa memeknya juga memijat-mijat. Mungkin kami mencapai orgasme bersamaan.

Setelah penisku lepas dengan sendirinya karena mengecil aku berbaring di sampingnya. “Oom mainnya enak banget, sumpah sampai aku lemes,” katanya.

Setelah istirahat beberapa menit kami masuk ke kamar mandi membersihkan diri. Rini kusuruh balik ke kamar tidur bersama anaknya. Meskipun dia mengatakan ingin tidur bersamaku, dan aku pun sejujurnya juga begitu. Tapi anaknya di sebelah kasihan tidur sendirian.

Rini akhirnya mengalah dia keluar dari kamarku dan aku tidur tanpa pakai apa-apa masuk ke dalam selimut. Ngantuk sekali rasanya setelah orgasme di memek yang rasanya legit sekali. Baru sekali ini aku menemui cewek yang memeknya luar biasa legit dan mencekat.

Keesokannya adalah hari minggu, aku sudah bangun dan keluar melihat apakah mereka juga sudah bangun. Rupanya Rini sudah bangun dan sedang memasak air panas untuk minum pagi. Aku minta diseduhkan kopi hitam.

Chilla ingin menyiapkan sarapan pagi, tapi tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak, sehingga dia bingung dan bertanya bagaimana membuat sarapannya. Aku malah balik bertanya, “emang kalian pengin sarapan apa”.
Si Chilla enyebut nasi goreng.

Aku mengangkat telepon dan minta delivery 3 porsi nasi goreng. Tidak lama setelah kopi ku habis diseruput, bel rumah berbunyi. Hantaran nasi goreng dari restoran di lantai bawah sudah datang. Aku bayar sekalian tipsnya.

“Idih enak banget yak,” kata Chilla “tinggal telepon makanan langsung datang, mana rasanya enak, dagingnya banyak lagi,” katanya.

Rini duduk disampingku setelah usai sarapan. Kesempatan aku bertanya mengenai anaknya. Aku merasa aneh, Chillayang masih kanak-kanak tetapi dadanya sudah menggembung.

“Saya juga heran, oom kenapa Chillabisa begitu, “ kata Rini.
Rini lalu memanggil Chilla Anaknya mendekat. Chilla anya mengenakan kaus oblong dan bercelana pendek. Rini membuka kaus anaknya. Di balik kaus itu tidak ada apa-apa lagi sehingga langsung terlihat tetek yang baru numbuh.

Namun pertumbuhan tetek Chilla enurutku masih terlalu dini, karena dia belum genap 8 tahun dan masih kelas 2 SD. Aku mendekat dan memperhatikan teteknya lancip dengan pentil kecil diujungnya. Payudara Chillaseperti payudara anak umur 11 – 12 tahun.

Mungkin karena Chilla asih kanak-kanak, sehingga dia tidak merasa jengah dan malu teteknya diperlihatkan kepadaku. Rini kemudian tidak aku sangka-sangka menurunkan celana Chilla ekaligus celana dalamnya. Dia ingin memperlihatkan memek Chilla yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus.

Rini bertanya kepada ku kenapa anaknya yang masih kanak-kanak sudah punya tetek dan jembutnya mulai tumbuh.

Aku meraba jembut halus di memeknya yang kelihatan menggembung. Kedua teteknya juga aku raba seolah-olah memeriksa sesuatu. Padahal aku hanya ingin meraba saja. Aku berpikir sejenak lalu menjelaskan ke Rini bahwa Chillamengalami pubertas dini.

Mengenai apa sebabnya bisa begitu, aku tidak bisa menjelaskan langsung, karena aku bukan dokter. Aku tanyakan ke Rini apakah Chilla sudah mengalami mensturasi. Ternyata belum.

Sambil berbisik ke Rini aku tanya iseng saja, “ apa Chilla sudah punya nafsu sex,”
“wah gak tahu ya, saya kurang perhati in yang itunya, coba deh dicoba, apa dia sudah punya nafsu, “ kata Rini.

Chillayang dalam keadaan bugil disuruh duduk di sofa antara aku dan Rini. Chilla ungkin karena jiwanya masih anak-anak dia sama sekali tidak merasa malu.
“Chil, kamu sudah pernah punya pacar apa belum,” tanyaku.
“Belum lah oom,” katanya polos.

“Apa gak kepengen punya cowok,” kutanya lagi.
“ Ah enggak ah, malu dong oom masih kecil kok punya cowok,” katanya.
Aku lalu meremas perlahan-lahan buah dadanya sambil bertanya, apa yang dirasakan.
“geli aja rasanya, kalau ngremesnya kuat-kuat rasanya sakit.” kata dia.

Tanganku berpindah menjamah belahan memeknya. Belahan itu aku gosok-gosok perlahan lahan, lama-lama agak menguak sehingga agak masuk kedalam. Aku berusaha mencari clitorisnya. Jariku belum merasa dan menemukan itilnya.

Aku mengira-ngira letak itilnya lalu perlahan-lahan aku tekan dengan gerakan memutar namun tekanannya pelan sekali.

“Gimana rasanya,” tanyaku.

“Geli sih oom, “ jawabnya polos.
Aku terus memainkan wilayah clitorisnya dan lama-lama terasa ada yang agak mengeras. Aku yakin bagian yang mengeras itu adalah clitoris yang keluar dari sarangnya.

“Sekarang gimana rasanya,” tanyaku penasaran.
“Geli-geli enak ah gimana ya oom” Chilla agak bingung menggambarkan rasa.
Dia mulai memberi reaksi gerakan senada dengan gerakan jariku di clitorisnya. Chilla bersandar dan matanya merem. Dari raut wajahnya terlihat dia sedang kosentrasi merasakan nikmat di memeknya.

Teteknya kelihatan menegang, Ini terlihat dari pentilnya walau masih kecil tetapi kelihatan nonjol dan mengeras. Jariku merabai bagian bawah clitoris di depan lubang vaginanya. Terasa ada cairan lendir di daerah itu.

Lama juga aku memainkan clitorisnya. Mungkin sekitar setengah jam aku terus merangsang clitorisnya. Meski pinggulnya berjingkat-jingkat tetapi tidak terlihat Chilla mencapai orgasme. Aku jadi penasaran, apakah bisa mencapai orgasme atau tidak. Aku bilang ke ibunya apakah boleh aku jilat memeknya. Rini mengangguk.

Aku lalu turun bersimpuh diantara kedua kaki Chilla langsung membekap memeknya dengan mulutku. Baunya agak beda dengan memek dewasa. Ngocoks.com

Lidahku menggantikan kerja jariku yang tadi, Terkena sentuhan lidah yang lebih lembut dari sentuhan jari, Chilla menggelinjang-gelinjang dan mulai mengeluarkan suara desisan

Rambutku mulai diremas-remas dan kepalaku ditekan lebih kuat ke arah memeknya. Mungkin dia sudah merasakan nikmat yang dekat dengan orgasme. Benar juga dia mengeluh panjang dan menekan kepalaku kuat-kuat ke memeknya serta kedua pahanya menjepit kepalaku. Mulutku merasa memeknya berdenyut-denyut.

Setelah denyutannya sirna aku lepas mulutku dari memeknya. Aku sapu memeknya terasa basah, campuran antara ludahku dengan cairan memeknya.

“Oom enak banget deh barusan, tapi rasanya aneh rada-rada geli juga sih,” kata Chilla.
Aku jelaskan ke Rini bahwa Chilla ecara sexual sudah seperti anak remaja. Dia sudah mampu mendapatkan orgasme dan sebenarnya sudah punya keinginan sex juga, cuma karena dia masih kanak-kanak jadi dia tidak menyadari.

“Berarti dia sudah bisa dientot, Oom” tanya Rini nyablak ajak.
“Kelihatannya begitu, tetapi vaginanya masih terlalu kecil, tapi mungkin sudah bisa mengembang karena fisiknya sudah puber,” kataku.

“Coba deh oom saya pengin liat,” kata Rini santai tapi mengejutkan.
Aku jawab bahwa sekarang tidak bisa, karena untuk memasukkan penis perlu bantuan jelly pelicin. Nanti malam mungkin bisa dicoba.

Bersambung…

1 2 3 4
ABG Anak di Bawah Umur Anak Kecil Anak Polos Berlanjut Bersambung Cantik Kenangan Kenikmatan Mesum Ngentot Pelajar Pengalaman Perawan Ternikmat
Share. Twitter Telegram WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleSang Penakluk Akhwat
ceritasex

    Ngocoks adalah situs dewasa yang berisi kumpulan cerita sex tergres yang di update setiap hari. Jangan lupa bookmark situs ini biar tidak ketinggalan cerita dewasa lainnya, -terima kasih.

    Related Post

    9.3

    Sang Penakluk Akhwat

    Pistol Hipnotis

    9.0

    Pengalaman Ternikmat

    9.0

    Hipnotis Sekolah

    9.0

    Istri Penuh Nafsu

    8.5

    Bidadari Pemilik Apartemen

    Follow Facebook

    Recent Post

    Pubertas Dini

    Sang Penakluk Akhwat

    Pistol Hipnotis

    Pengalaman Ternikmat

    Hipnotis Sekolah

    Istri Penuh Nafsu

    Bidadari Pemilik Apartemen

    Calon Klien Suami

    Kepolosan Istri

    Daya Pikat Ibu Arwinda

    Kategori

    Terekspos

    Ngocoks.com adalah situs dewasa berisi kumpulan cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot dengan berbagai kategori seperti perselingkuhan, perkosaan, sedarah, abg, tante, janda dan masih banyak lainnya yang dikemas dengan rapi dan menarik.

     

    ✓ Update Cerita Sex Setiap Hari
    ✓ Cerita Sex Berbagai Kategori
    ✓ 100% Kualitas Cerita Premium
    ✓ Semua Konten Gratis dengan Kualitas Terbaik
    ✓ Semua Konten Yang Diupload Dipilih & Hanya Update Konten Berkualitas

     

    Cara Akses Situs Ngocoks

    Akses menggunakan VPN atau kamu bisa juga akses situs Ngocoks ini tanpa VPN yang beralamat ngocoks.com kalau susah diingat, Silahkan kamu buka saja Google.com.sg Lalu ketikan tulisan ini ngocoks.com, terus klik halaman/link paling atas situs NGOCOKS no 1 di Google. Selamat Membaca!


     

    Indonesian Porn Fetish Sites | Indonesian Porn List | Ulasan Bokep Indonesia

    © 2025 Ngocoks - Support by Google Inc.
    • Warning!
    • Iklan
    • Privacy Policy
    • Kirim Cerita Sex
    • Channel Telegram

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.