Minggu siang kami bertiga jalan-jalan ke mall dan makan siang. Selain itu aku membawa Rini dan Chilla e salon untuk memperbaiki penampilan mereka. Sekitar 2 jam mereka berdua didandani. Aku tinggal mereka ke bengkel untuk tune up.
Aku terperangah melihat 2 orang dari kampung kumuh itu telah menjadi seperti selebrity. Penampilan yang menggugah pandangan para lelaki.
Setelah lelah berkeliling mall dan shooping lagi, kami kembali ke apartemen sekitar jam 5 sore. Malam ini ada acara penting yaitu mencoba penetrasi ke memek si Chilla Sekitar jam 8 malam segala sesuatu sudah disiapkan dan acara eksekusi dilakukan di kamarku.
Chillasudah telanjang pasrah, aku harus merangsangnya untuk dia sampai orgasme sehingga lubang vaginanya mengembang dan pelumasnya aktif.
Melalui stimulasi jari dilanjutkan dengan mengoralnya Chilla endapat 2 kali orgasme. Aku mengolesi kepala penisku dengan K Jelly juga sekitar lubang vaginanya aku olesi agak banyak.
Penetrasi dicoba dengan menempelkan ujung kepala penisku ke lubang memeknya. Perjuangan untuk memasukkan kepala penis cukup sulit karena berkali-kali meleset.
Aku beri sedikit tekanan, maka setengah kepala penisku nancep. Chilla erasa memeknya perih sehingga dia nyengir. Penisku tidak terlalu besar panjang hanya 14 cm dan lebar 3 cm.
Aku berusaha menekan lagi sambil mengejan. Hasilnya lumayan, karena kepala penisku mulai lebih masuk.Untuk memasukkan seluruh kepala penis, perlu waktu setengah jam. Kepala penisku tidak bisa masuk lagi karena terhalang oleh selaput dara.
Jika aku paksa memecahkan penghalang itu, Chilla isa mengalami pendarahan banyak. Oleh karena itu aku cukupkan masuk kepala penis saja dan melakukan gerakan maju mundur. Beberapa kali gerakan maju mundur itu akhirnya lancar.
Aku tidak bisa mencapai orgasme dengan hanya mencelup kepala penis itu saja. Ketika kucabut penisku, terlihat memek Chillalubangnya menganga lebar.
Chilla tidak merasakan terlalu sakit, hanya agak perih sedikit. Rini rupanya sudah menyiapkan diri karena dia sudah bugil menyaksikan aku mencoba mengeksekusi anaknya. Ditariknya tubuhku lalu aku tindih tubuhnya dan penisku langsung melesat masuk ke lubangnya.
Memek Rini tergolong istimewa, meskipun sudah basah, tetapi cengkeramannya masih sangat nikmat. Tanpa rikuh dan malu Rini dan aku bersetubuh ditonton anaknya Chilla ang duduk dalam keadaan masih telanjang. Kami bermain sekitar 15 menit dan bisa berbarengan mencapai kepuasan.
Seminggu kemudian aku tidak tinggal bersama mereka karena aku harus balik ke rumah ku di Jawa Tengah. Mungkin karena urusan pekerjaan yang banyak menyita pemikiran, aku tidak terlalu mengingat-ingat proyekku di Jakarta yang tertunda.
Setelah aku kembali ke Jakarta, mereka berdua menyambutku seperti tidak bertemu setahun. Hari itu adalah ahri Minggu, sehingga aku libur dan Chilla yang juga sudah mendapat sekolah baru tidak harus ke sekolah.
Rini seperti wanita kehausan yang lama tidak disiram, padahal baru seminggu pisah. Namun dia rupanya penasaran dengan proyek menembus vagina anaknya oleh ku. Siang itu proyek yang tertunda seminggu dikerjakan lagi.
Aku tidak melakukan pemanasan, tetapi langsung ingin menancapkan penisku. Setelah kedua pihak dilumuri pelicin, aku mencoba menancapkan kepala penisku ke vagina kecil si Chilla.
Kali ini tidak meleset-meleset lagi, Kepala penisku langsung nancep, tapi tetap tidak bisa masuk lebih dalam. Menurut Chilla emeknya tidak terasa terlalu perih. Awal masuk memang agak perih katanya, tetapi ketika aku melakukan gerakan maju mundur, dia tidak lagi merasa sakit.
Aku agak lega mendengar pengakuan Chilla Aku berusaha mendorong penisku agak bertenaga, tetapi tetap tertahan. Dalam posisi mendesak itu, aku bertahan beberapa saat lalu aku mengejan sehingga penisku menjadi sedikit lebih keras.
Berkali-kali aku mengejan, lalu terasa “krek” dan penisku bisa maju sedikit. Chilla erasa sakit sekali, perih sehingga dia tidak dapat menahan tangisnya.
Meski bukan tangisan bersuara, tetapi mulutnya mewek dan matanya berlinangan air mata. Jika aku gerakkan sedikit baik maju maupun mundur, dia menjerit sakit. Aku terjebak pada posisi setengah jalan.
Setelah sekitar 10 menit dan rasa sakit nya agak berkurang aku berusaha mengejan. Hasilnya penisku tambah masuk. Tapi si Chilla enegangkan badannya, mungkin itu adalah reflek menahan sakit. Jika dia menegangkan badannya penisku terasa sakit, karena seperti dijepit keras sekali.
Istirahat lagi sebentar lalu mengjan lagi, begitu berkali-kali sampai sekitar 75 persen penisku dilahap memek si Chilla Aku bukan merasakan nikmat, tetapi sakit, karena penisku seperti dijepit pintu rasanya.
Aku berusaha menariknya pelan-pelan. Jika Chilla adannya menegang aku berhenti, setelah dia bisa rileks aku tarik lagi. Begitulah sampai tinggal kepalanya yang masih terbenam lalu aku tarik keluar.
Penisku memang belepotan sedikit darah, dan cairan memek Chilla erwarna merah muda karena tercampur darah perawannya. Aku lumuri lagi sekujur penisku dengan jelly. Lubang memek Chilla elihatan lebih menganga, sehingga aku relatif mudah memasukkan kepala penisku.
Sampai kepala penisku tenggelam, Chilla idak merasa sakit, tetapi selebihnya dia meringis karena katanya perih. Mungkin luka bekas pecahnya perawan itu menyebabkan rasa perih. Namun aku bisa memasukkan penisku lebih dalam tanpa halangan sampai sekitar ¾ panjang penisku.
Aku tekan lagi lebih jauh tetapi rasanya mentok, mungkin lubang vaginanya belum terlalu panjang . Aku melakukan gerakan maju mundur, relatif agak lancar, meskipun Chillamasih agak tegang.
Jepitan memek umur 7 tahun luar biasa ketatnya, tapi cukup licin. Aku terus melakukan gerakan, tetapi tidak mampu terlalu lama, karena spermaku muncrat di dalam memek Chilla Nikmat sekali rasanya, tetapi penisku masih agak sakit kejepit.
Spermaku meleleh keluar dari celah memek Chilla bercampur sedikit darah. Chilla idak mendapat orgasme, karena merasa memeknya sakit. Mungkin dia perlu istirahat sekitar 3 hari untuk menyembuhkan luka di selaput daranya.
Ibunya si Rini terangsang melihat anaknya aku perawani. Dia memaksaku menyetubuhinya, tetapi penisku masih loyo.
Rini berusaha membangkitkan dengan mengulum penisku yang masih ada cairan memek anaknya, dan sedikit darah serta spermaku. Tampaknya dia tidak peduli, karena malah dijilatinya. Kepala penisku disedot-sedot sampai rasanya maniku seperti dihisap-hisap dipaksa keluar.
Oralnya cukup nikmat juga sehingga pelan-pelan penisku membengkak sampai mancapai kekerasan 80%. Rini tidak sabar dia menaiki tubuhku yang telentang dan memegang penisku dimasukkan ke dalam memeknya.
Dia lalu menggenjot dengan penuh semangat, sementara aku tidak kosentrasi menikmati permainannya. Aku malah berpikir bagaimana keadaan si Chilla Sebab dia tidur berbaring disebelahku dengan wajah seperti lelah sambil melihat ibunya menyetubuhiku.
Dalam masalah senggama, pria sebaiknya tidak kosentrasi menikmati persetubuhan agar mampu bertahan, sebaliknya wanita harus kosentrasi penuh menikmati senggama, agar lebih cepat mencapai orgasme.
Keadaan itulah yang sedang aku alami, makanya si Rini akhirnya menjerit karena mencapai puncak kenikmatannya. Sedangkan aku masih memiliki senjata yang tegak sempurna. Ngocoks.com
Rini adalah tipe cewek yang mudah mendapat orgasme, mungkin karena itilnya agak menonjol sehingga mudah tergerus pada saat bersenggama. Setelah mencapai puncak kepuasannya Rini merangkul tubuhku dan berusaha membalik posisi sehingga aku menindihnya.
Aku mengerti keinginannya. Setelah posisiku tepat aku mulai menggenjot memek Rini . Belum 5 menit dia sudah orgasme lagi. Aku tidak memberinya jeda karena genjotanku terus berjalan, makin lama orgasmenya makin cepat datang, sehingga sampai aku mencapai ejakulasiku dia sudah mengalami 5 kali jeritan nikmat.
Setelah itu Rini seperti orang mati tertidur pulas dalam keadaan bugil dan telentang.
Aku juga lelah lalu aku berbaring diantara Chilla dan Rini berselimut satu selimut.. Mudah sekali tertidur setelah bertempur,
Hari itu Chilla engeluh selangkangannya tepatnya memeknya terasa perih sehingga tidak leluasa berjalan dan kalau buang air kecil juga perih. Namun besok pagi dia merasa lebih enak, karena tidak terasa perih lagi, sehingga tidak menggangu jalan dan buang air kecilnya.
Hari keempat aku mencoba lagi menerobos memek Chilla. Aku melakukan pemanasan foreplay sampai Chilla endapat dua kali orgasme. Setelah itu aku tetap dibantu pelumasan jelly agar tidak menyakitkan memeknya.
Penisku aku tusukkan perlahan-lahan dan bisa masuk terus meski terasa lubangnya sempit sekali. Sampai mentok ke lubang vaginanya, penisku belum bisa masuk sepenuhnya. Di awal hubungan Chilla asih merasakan agak sakit, tetapi lama-kelamaan tidak sakit lagi.
Aku menggenjotnya terus bahkan sempat berganti-ganti posisi, MOT, WOT dan Doggie. Cukup lama juga aku bermain dengan Chilla tetapi rasanya dia tidak mendapat orgasme.
Kelihatannya anak di bawah umur agak susah orgasme melalui hubungan sex. Sementara aku sebetulnya tidak bisa terlalu lama menahan desakan ejakulasi, karena cengkeraman memeknya.
Di hari-hari berikutnya kami melakukan hubungan sex tanpa rasa sakit dan tanpa halangan. Tidak ada yang disembunyikan lagi antara Aku, Rini dan Chilla Aku bebas melakukan sex dengan siapa saja di rumah ini. Mungkin karena itu tidak ada rasa malu lagi, sehingga Chilla dan Rini lebih suka bugil saja dirumah.
“bilamana ada nama, tempat dan kejadian yang sama itu hanyalah kebetulan belaka, karna cerita bokep ini hanyalah fiktif belaka”