Pretty merintih, “Jangan! Aku mohon… aku tidak bisa melayani kalian berdua bersamaan!”
“Kenapa tidak? Sekarang saat yang tepat, Mbak Pretty… ayo kulum penis saya.” Kata Faisal tenang.
“Tidak! Jangan… aku tidak mau!!” Pretty menolak. “Aku bukan pelacur! Aku tidak mau… dua orang… aku…”
Pada saat bersamaan Karyo menusuk kontolnya lebih jauh lagi ke dalam liang rahim Pretty, entah sudah berapa jauh ia menguasai memek Pretty, yang jelas, ia sudah lebih jauh dari apa yang pernah dicapai oleh Anton, mantan suami Pretty. Wanita cantik itu melenguh nikmat dan hal itu memberikan kesempatan untuk Faisal menyerang Pretty. Dengan sedikit kasar Faisal menyodokkan penisnya ke dalam mulut Pretty.
“Atas kena bawah bisa, Mbak Pretty sayang.” Bisik Faisal menggoda.
Rongga mulut Pretty langsung sesak begitu penis Faisal masuk ke dalam dengan paksaan, janda muda yang cantik itu hampir saja tersedak dan merasakan daging berotot milik Faisal melindas lidahnya sampai ke dalam. Tubuh Pretty tersentak dan dia menggelinjang tak berdaya. Di bawah, Karyo terus saja membenamkan kontol raksasa ke dalam memeknya sementara di atas Faisal menghunjamkan penis ke dalam rongga mulutnya. Air mata Pretty meleleh saat dia menyadari betapa rendah dirinya saat ini .
Penghinaan dan rasa malu apalagi yang masih bisa ia hadapi saat ini? Dia disetubuhi oleh dua orang sekaligus. Jari jemari Tigor yang sesekali masuk ke dalam lubang anus membuat Pretty menyadari satu hal lagi, seluruh lubang di tubuhnya sudah mereka kuasai, seluruh tubuhnya sudah menjadi milik tiga laki-laki biadab ini. Dia sudah tidak berharga lagi. Dia sudah tidak punya harga diri lagi. Ngocoks.com
Sementara Pretty menghisap-hisap penis Faisal, Karyo kian liar mengendarai memek sang ibu muda yang cantik itu. Dengan sisa tenaga yang entah didapat dari mana, lelaki itu terus menggerakkan kontolnya keluar masuk, Pretty juga menggerakkan pinggulnya seiring gerakan penis Karyo dan melayani permainan tetangganya itu.
Karyo dengan pandangan mata bahagia menyaksikan batang kemaluannya yang masih tetap keras keluar masuk dari memek Pretty dengan perkasa, dengan sengaja lelaki itu menarik penisnya hingga ujung gundulnya saja yang tersisa di dalam. Kemudian dengan kekuatan penuh, Karyo kembali melesakkan kontolnya masuk ke memek Pretty.
Disepong oleh wanita secantik Pretty sungguh nikmat rasanya, karena istrinya yang sebenarnya juga cantik itu tidak pernah mau melakukannya karena merasa jijik. Faisal menekan penisnya jauh lebih dalam ke mulut Pretty, memasuki rongga tenggorokannya sampai perempuan cantik itu sesak dan hampir tersedak.
Gerakan tubuh Pretty yang didorong oleh Karyo juga membuat sensasi tersendiri bagi Faisal, seakan-akan janda seksi yang cantik itulah yang bergerak naik turun, padahal dorongan itu datang dari bawah.
Dalam keadaan tidak berdaya, tubuh Pretty menjadi bulan-bulanan kedua laki-laki yang kini menguasai dirinya itu. Berkali-kali Karyo membolak-balik tubuh Pretty agar bisa mendapatkan posisi yang enak dan kini janda muda yang cantik itu turun ke lantai dan menelungkup ke bawah.
Wajahnya berada tepat di bawah perut Faisal sementara di belakang, Karyo mengendarai Pretty secara ‘doggie-style’. Wajah Pretty semakin pucat dan sayu, dengan memelas Pretty memohon pada Faisal agar menyelamatkannya dan segera mengakhiri semua ini. Sayangnya tidak ada harapan bagi Pretty.
Dengan satu tusukan penuh tenaga, Karyo melesakkan penisnya ke dalam liang cinta Pretty.
“Hnnghh!” Pretty menggeram dan memejamkan mata menahan sakit.
Tubuh pendek Karyo berada di belakang tubuh Pretty. Tangannya memeluk pinggang Pretty agar seimbang sementara dia melesakkan penisnya ke dalam rahim Pretty. Tidak ada kelembutan saat lelaki mesum itu menyetubuhi Pretty, Karyo bergerak dengan sangat cepat dan kasar.
Agar tidak tergoyang terlalu hebat, Pretty mencengkeram lutut Faisal yang duduk di sofa. Pretty menengadah dan Faisal kembali menyodorkan kontolnya. Lagi-lagi Pretty harus menyepong Faisal. Pretty segera menjilati batang kemaluan Faisal sementara Karyo mengentoti vaginanya dengan kecepatan tinggi.
Hampir sepuluh menit posisi ini tidak berubah. Faisal menjambak rambut Pretty dengan gemas. Pretty merasakan semprotan air mani membanjiri mulutnya. Agar tidak tersedak, Pretty menelan seluruh sperma yang disemprotkan oleh lelaki itu. Walaupun sudah mencapai klimaks, Faisal tidak segera menarik kontolnya dari mulut Pretty.
Sementara itu, Karyo masih terus menggerakkan pinggulnya menyetubuhi Pretty dari belakang. Gerakan Karyo sangat cepat dan penuh nafsu, Pretty takjub pada kekuatan dan kecepatan Karyo. Belum pernah seumur hidupnya Pretty merasakan dientoti sedemikian cepat dan lama. Makin lama makin cepatlah kocokan kontol Karyo di dalam memek Pretty sampai pria itu melenguh keras dan menyemprotkan pejuhnya membanjiri vagina Pretty.
Kedua lelaki busuk itu mencapai klimaks hampir bersamaan, dua laki-laki buas yang mencengkeram erat tubuh telanjang Pretty berebut ingin memeluknya, masing-masing ingin melesakkan penisnya jauh lebih dalam ke dalam mulut dan vagina wanita cantik itu dan menembakkan air mani mereka dalam dalam.
Faisal beralih ke sisi kiri Pretty, dia menarik kontolnya yang mulai lemas meskipun si cantik itu masih saja menyedot air mani yang masih keluar dari ujung kemaluannya. Karyo mundur ke belakang dan menarik keluar kontolnya dari dalam memek Pretty, terdengar suara letupan kecil dan desahan nikmat dari lelaki yang mesum itu. Karyo berbaring di sisi kanan Pretty.
Mereka bertiga kelelahan… kenyang oleh nikmatnya regukan birahi yang telah diraih. Pretty memejamkan mata kecapekan, dia tidak mengira bahwa sekali ini dia benar-benar sudah mengkhianati nuraninya dengan cara yang paling menjijikkan, tidak saja dia berselingkuh dengan tetangganya, tapi dia juga melayani lelaki lain secara bersamaan.
Bagaimana mungkin wanita seperti dia bisa melayani dua orang sekaligus? Dulu bersetubuh dengan mantan suaminya saja sudah seperti kiamat, rasa malu dan jijik yang hinggap tidak bisa hilang oleh apapun. Tapi kini? Dia disetubuhi oleh dua orang lelaki sekaligus. Rasa malu pada diri sendiri kian membuncah karena Pretty merasa mendapatkan kenikmatan yang luar biasa disetubuhi oleh mereka berdua.
Janda seksi yang baru saja dinikmati dua pria itu ambruk ke lantai ruang tamunya sendiri. Nafasnya terasa berat hingga Prettypun terengah-engah. Belum sampai lima menit beristirahat, rambut Pretty sudah dijambak oleh Karyo. Pria itu menarik kepala Pretty dan menyorongkan kontolnya yang basah oleh air mani ke mulut Pretty. Pretty segera menjilati kontol Karyo dan membersihkan semua pejuh yang ada di batang kemaluan itu.
Setelah Pretty selesai membersihkan penis Karyo dengan mulut, pria mesum itu mendorong kepala Pretty menjauh. Sekali lagi Pretty duduk dengan lemas di lantai sementara dua pria yang baru saja menyetubuhinya duduk di sofa dan bersantai tanpa mempedulikannya.
“Bagaimana rasanya, Karyo?” tanya Faisal dengan sopan sambil merapikan celananya kembali.
“Luar biasa, memeknya kok masih sempit ya? Padahal enak sekali. Untung saja tadi aku sempat minum obat kuat.“
Melihat kedua pemerkosanya sudah lunglai, Pretty mempunyai pikiran untuk melarikan diri. Ia melihat pintu tidak dijaga dan Pak RT juga masih tiduran di sofa, sedang Tigor tidak kelihatan. Biarlah ia menanggung malu harus bertelanjang bulat keluar dari rumahnya asal ia bisa bebas dari siksaan para tetangganya ini. Ia bisa melapor pada istri-istri tetangganya yang galak-galak.
Cepat ia bangkit dan sebelum para pemerkosanya sadar ia sudah berlari ke arah pintu. Tubuhnya telanjang dan putih berkilau karena keringat, paha mulusnya yang walaupun sudah lemas mencoba untuk menopang tubuhnya berlari ke arah kebebasan. Buah dadanya yang montok semerbak bergoncangan hebat.
Saat tangan Pretty hampir mencapai gagang pintu, sebuah lengan yang kekar menhalangi larinya hingga buah dadanya yang membusung itu menabrak lengan itu. Kontan janda muda yang montok seksi itu kaget dan cepat melangkah mundur lagi sambil sebelah tangannya menutupi bagian tonjolan buah dadanya.
” Hei !! ” bentak pemilik lengan itu ” aku blum nih !!”Tigor membentak sambil membayangkan kelembutan dan kekenyalan buah dada sang janda muda tadi sambil tersenyum mesum.
Pretty langsung merasa lemas . Ia tidak mungkin melewati Tigor yang tubuhnya bagai binaragawan. Dengan mudah tubuh indah Pretty dikuasai oleh Tigor. Ia membimbing Pretty ke kamar tidurnya. Pretty makin lemas karena jalan keluarnys sudah tertutup karena kamarnya justru terletak di pojok.
” Pakai ini ..” Pretty kebingungan saat Tigor menyodorkan setumpuk pakaian. Masa ia mau memberinya pakaian setelah mereka memperkosanya seperti ini ?. Keheranannya hilang saat ia selesai mengenakan pakaian itu dan disuruh mempertunjukkannya ke hadapan para tetangganya.
Pretty hanya mengenakan sebuah kemeja kecil putih yang sangat pas dengan lekuk tubuh atasnya dengan memakai BH berukuran mini dan tipis. Ukuran kemeja yang terlalu kecil mencetak keindahan lekuk tubuh Pretty untuk santapan mata para lelaki yang saat itu berada di dalam rumahnya.
Mata mereka mengikuti gerak tubuh Pretty bagaikan seorang penonton pertandingan tenis yang mengikuti gerak arah bola. Buah dada Pretty bergerak naik turun tanpa bisa dikendalikan seiring gerakan lenggok pantatnya yang bergerak dengan sempurna.
Karena sempitnya pakaian dan tipisnya bh yang ia kenakan, mereka bisa melihat ujung puting buah dada Pretty menjorok ke luar seakan minta diselamatkan dari sempitnya pakaian yang ia kenakan. Ukuran buah dada Pretty yang besar membuat pakaian itu sulit dikancingkan, ia hanya bisa pasrah seandainya ada orang yang dengan sengaja mengintip-intip buah dadanya melalui sela-sela kancing yang terbuka.
Selain mengenakan pakaian sempit dengan BH tipis, Tigor memaksa Pretty mengenakan rok pendek yang terlalu mini untuk wanita setinggi Pretty, kakinya yang jenjang melangkah tanpa dilindungi apapun.
Pahanya yang putih mulus seperti pualam menimbulkan decak kagum sekaligus birahi yang makin memuncak dari para tetangganya Rok mini Pretty hanya bisa melindungi kira-kira beberapa cm saja dari selangkangannya, jika janda cantik itu memaksa jongkok atau membungkuk, orang yang berada di depan atau belakangnya bisa melihat celana dalam jaring-jaring yang ia kenakan.
Jaring-jaring itu tidak melindungi apapun, karena seandainya cermat melihat dan mengamati, bibir vagina Pretty akan terlihat jelas dan membayang. Semua lelaki pemerkosanya memandang kagum ke arahnya tanpa rasa malu, bahkan beberapa orang menyiulinya dan berkomentar menjijikkan.
Bisa dibilang, mungkin di seantero rt ini, tubuh seksi Pretty tidak ada yang bisa menyaingi. Rambutnya yang panjang dan indah seperti cewek cantik di iklan shampo, kulitnya yang putih bersih seperti pualam bagaikan bintang iklan sabun, kecantikannya yang di atas rata-rata seakan bagaikan bidadari yang turun dari langit, dan yang lebih hebat lagi, keseksian tubuhnya yang tak bisa disangkal siapapun juga sangat menggugah nafsu birahi.
Pretty harus menari bagi mereka. Memang dia tidak akan benar-benar telanjang, tapi menari hanya dengan BH tipis dan celana dalam menerawang di depan banyak lelaki buas seperti ini sama saja seperti menari telanjang, sama saja parahnya.. Tubuh wanita cantik itu gemetar karena ketakutan. Pretty menundukkan kepala karena malu yang luar biasa, wajahnya memerah dan keringat dinginnya mengalir tanpa henti, tangannya meremas-remas pinggiran rok mininya dengan cemas.
“Siapa yang ingin menonton si cantik ini bergoyang? Silahkan menikmati pertunjukan gratis ini!” kata Tigor layaknya seorang mc, dia meletakkan satu tape kecil yang memang sudah sedari tadi ia siapkan di atas meja tamu. Tombol play ditekan, lagu dangdutpun mengalun.
“Goyang! Goyaang! Goyaaang!” hampir bersamaan, para penonton berteriak-teriak.
“Ingat, selalu sunggingkan senyum. Buka bajumu sambil melenggak-lenggok seperti penari striptease, cukup sampai bh dan celdam saja, tidak perlu telanjang.”
Setelah Pretty menganggukkan kepala tanda tunduk, dengan terpaksa ia menyunggingkan senyum pada para lelaki yang berkeliling menonton keindahan tubuhnya. Ketika Tigor memperbesar volume musik yang sedang berdendang, Pretty mulai menggoyangkan badannya. Goyangan pinggul dan pantat bulat si cantik itu langsung menghipnotis dan mempesona tiap orang yang menonton.
Wajah mereka langsung memerah menahan nafsu melihat wanita secantik Pretty melenggak-lenggok memancing birahi. Teriakan mesum dan siulan nakal bergema silih berganti, kata-kata kotor terlontar mengomentari kemolekan Pretty. Kebetulan dulu saat masih kuliah, Pretty pernah mengikuti kursus modern dance.
“Buka! Bukaa! Bukaaa!” teriak orang-orang yang berada di situ. Tidak ada pilihan lain bagi Pretty. Lebih baik membuka pakaiannya sendiri sebelum para lelaki itu malah memaksanya telanjang nanti. Dengan gerakan perlahan dan sedikit meliuk-liukkan badan sesuai irama lagu, Pretty melucuti baju tipis menerawang yang ia kenakan.
Payudaranya yang sentosa menggelinjang erotis dalam balutan bh tipis berwarna putih. Guncangan buah dada Pretty memompa birahi para tetangga yang terbangkit kembali gairahnya, ingin rasanya mereka melihat balon buah dada Pretty meloncat keluar dari ketatnya bh yang menutupnya.
Dengan wajah merah karena malu dan keringat deras mengalir, Pretty mulai melucuti rok mini yang ia pakai dan melemparkannya pelan ke pojok ruangan. Janda muda yang cantik jelita itu kini berdiri hanya mengenakan kutang dan celana dalam di ruang tamunya sendiri.Pak RT, Faisal dan Karyo yang berada di ruangan itu pun bersorak sorai dan bertepuk tangan melihat kemolekan Pretty. Dengan goyangan erotis yang mengundang syahwat, Pretty berlenggak-lenggok mengikuti irama lagu.
Pretty sengaja beberapa kali memejamkan mata karena tak kuat menahan diri yang ingin menangis menari setengah telanjang di hadapan mata para lelaki buas yang menatapnya penuh nafsu. Pantat Pretty yang bulat sempurna dan montok bergerak-gerak erotis mengikuti lenggokan pinggulnya sementara buah dadanya berulang kali meloncat-loncat seakan mau copot dari ikatan ketat kaitan BHnya, penonton berseru meminta Pretty mendekat supaya mereka bisa meremasnya sekali atau dua kali, tentu saja seruan itu selalu ditolaknya.
Setelah hampir tiga lagu Pretty melenggak-lenggok di ruang tamunya sendiri dikelilingi oleh sekelompok lelaki kasar, akhirnya Tigor menyuruhnya berhenti. Tubuh si cantik itu basah kuyup dihujani keringat yang deras mengalir sampai-sampai tubuhnya yang seputih pualam bagai digosok sampai mengkilat. Tepuk tangan meriah sedikit mengagetkan Pretty, pria-pria buas dan kotor yang baru saja menyaksikannya menari terlihat bagaikan serigala kelaparan yang sudah siap menubruknya.
“Huibat sekali neng geulis ini menari, hayo dilanjutkeun! Kenapa berhenti? Merangsang pisan euy…” kata Dadang sang satpam. Pretty merasa malu karena bahkan seorang seperti Dadang yang hanya seorang Satpam dapat menikmati keindahan tubuhnya yang dijaganya betul.
“Sori, saudara-saudara semua, tapi pertunjukannya cukup sampai di sini dulu. Kalau ingin lanjut tunggu giliran ya…” Kata Tigor sambil tersenyum puas melihat orang-orang yang menonton aksi Pretty menjadi gelisah karena kecewa.
“Yaaaah… masa cuma segitu doang? Nanggung nih ngacengnya!” keluh Pak RT tangan kirinya masih terselip masuk di selangkangan, tangan itu tadinya ia gunakan untuk mengocok si kecil dengan paksa, akhirnya tangan itu ditarik keluar dengan kecewa. Pemandangan indah adegan tari striptease Pretty memang membuat pria itu tadinya tak tahan, dia tak peduli kalaupun harus coli di depan teman-temannya.
“Terima kasih atas perhatian saudara-saudara sekalian. Demikianlah akhir dari pertunjukan ini.” Tigor tersenyum lebar mendengar nada kecewa yang menggema di ruangan kecil itu, “dia ini giliran saya, boleh dilihat, tidak boleh dipakai.”
Tigor lalu menuntun Pretty ke kamar mandinya, dan menyuruhnya mandi dulu
Si cantik itu telanjang bulat dan masuk ke kamar mandi
Pretty berdiri bersandar ke tembok dengan wajah menunduk malu dan lengan yang menutup buah dada dan kemaluannya. Walaupun begitu, di bawah guyuran air shower yang membasahi sekujur tubuh indahnya, Tigor bagaikan menatap keindahan seorang dewi.
Kejadian ini tentu saja disaksikan oleh Dadang yang terus memantau di dekat pintu, dia selalu berada di belakang Tigor
“Ba.. bang Tigor ma-mau mandi?” Pretty terbata-bata. Dia tahu seharusnya dia mengucapkan kata-kata itu dengan suara semanja dan seseksi mungkin, tapi Tigor bukanlah suaminya, dia tidak mungkin bersikap manja pada orang tak dikenal berwajah buruk dan sekotor Tigor. Tapi bagi Tigor, suara yang keluar dari mulut Pretty itu bagaikan nyanyian merdu seorang bidadari.
“I-iya… saya mau mandi.” Kata pria itu tergagap.
“Ma-Mau mandi b-bersama?” ajak Pretty. Hanya satu jalan keluar bagi Pretty, yaitu mempercepat semuanya agar segera selesai. Dengan gerakan pelan yang sangat erotis, Pretty mendekati Tigor.
Pria berotot yang berprofesi sebagai penagih utang itu melotot dan menatap tak percaya gerakan tubuh Pretty, payudaranya yang besar dan kencang bergerak menggelombang ketika si cantik itu berjalan. Pretty kini tak peduli lagi apakah tubuhnya yang telanjang terlihat jelas atau tidak.
Pandangan Tigor juga tak lepas dari gundukan mungil yang berada di selangkangan Pretty, karena rambut yang berada di atas kemaluan dicukur bersih, gundukan bibir kemaluan Pretty bisa terlihat jelas oleh Tigor yang langsung meneguk ludah karena menahan nafsu.
“Saya lepas ya baju bang Tigor.” Bisik Pretty perlahan. Tigor hanya pasrah, mau diapakan juga dia mau, asal oleh Pretty.
Dengan gerakan gemulai, Pretty melucuti satu demi satu pakaian yang disandang Tigor dan meletakkannya. Berdiri sangat dekat dengan wanita telanjang secantik Pretty membuat Tigor merinding, nafsu, malu tapi mau. Buah dada Pretty yang masih kencang memompa semangat Tigor, ingin rasanya dia menjamah, tapi rasa takut dan segan membayangi.
Akhirnya, seluruh pakaian Tigor telah dilepas. Pria itu kini berdiri telanjang di depan Pretty. Kemaluan Tigor yang ukurannya super besar berdiri menantang di hadapan Pretty, tegangnya penis Tigor tentu adalah hasil pertunjukan erotis Pretty. Walaupun situasinya sangat tidak menyenangkan, entah kenapa Pretty merasa geli dengan keluguan Tigor.
“Jangan takut bang, saya tidak menggigit kok… kecuali diminta…” bisik Pretty sambil menggigit bibir bawahnya. “Ayo mandi sama saya.”
Si cantik itu kaget sendiri setelah mengatakan pernyataan erotis itu. Bagaimana mungkin kata-kata itu bisa terucap dari mulutnya? Apa yang terjadi pada dirinya? Apakah dia sudah mulai menyukai affair semacam ini setelah berkali diperkosa oleh tetangga-tetangganya? Atau karena ia tahu ia bisa memperalat keluguan Tigor
Perubahan wajah Pretty terlihat jelas, ia mundur beberapa langkah dan menjauhi Tigor, kali ini sekali lagi Pretty menutupi buah dada dan kemaluannya. Sikap Pretty yang berubah-ubah membuat Tigor bingung.
“Sa… saya mandikan ya, Mbak Pretty…” kata Tigor perlahan.
Pretty yang ternyata tengah meneteskan air mata mencoba menyembunyikan tangisnya lewat guyuran air yang turun dari shower, ia tidak mau Tigor marah dan menghajarnya nanti. Mendengar suara lugu Tigor yang mendekatinya,
Pretty hanya bisa mengangguk dengan pasrah. Yang akan terjadi terjadilah. Sebelum peristiwa ini terjadi, selama hidupnya Pretty hanya pernah mandi bersama dengan satu orang lelaki, yaitu Andi mantan suaminya. Merinding juga rasanya mandi dengan lelaki tak dikenal seperti Tigor.
Air yang turun dari shower menghujani dua tubuh telanjang yang saling berhadapan, perlahan-lahan Pretty membalikkan badan karena malu, namun melepas kedua lengan yang menyembunyikan buah dada dan kemaluannya.
Si cantik itu memejamkan mata menanti gerakan Tigor. Lelaki itu bergerak perlahan, dia tak puas-puasnya mengagumi keindahan tubuh Pretty yang molek. Bagian belakang tubuhnya pun sangat putih dan mulus tanpa bercak sedikitpun, berbeda dengan tubuhnya yang kotor dan kasar berotot.
Tangan Tigor menyentuh punggung Pretty perlahan. Pretty mengeluarkan desahan pelan, ia berharap Tigor tidak mendengarnya. Walaupun tidak mendengar desahan erotis Pretty, Tigor bisa merasakan getaran pelan dari tubuh wanita seksi yang sedang memunggunginya. Dengan perlahan, Tigor menggosok punggung Pretty dengan tangannya, ia mengambil sabun dan mengoleskan pelan di punggung seputih pualam milik janda cantik itu.
Melihat kepasrahan Pretty, Tigor makin berani, tangannya bergerak ke depan dan perlahan-lahan meraih payudara Pretty yang sedari tadi membuatnya terpesona. Dengan dua tangan dari kiri dan kanan, pria tua itu menangkup buah dada Pretty yang besar dan kencang.
Pretty meringkik lirih ketika Tigor meremas balon buah dadanya. Pria itu makin mendekat dan memeluk tubuh Pretty dari belakang. Kini Tigor menggosok punggung Pretty dengan dadanya, hal ini makin membuat Pretty terangsang hebat. Terlebih ketika dirasakannya kemaluan Tigor terselip tepat di tengah-tengah lembah pantatnya. Pria itupun dengan nakal menggerakkan pinggul agar kontolnya menggesek-gesek pantat Pretty.
Pretty merengek lebih keras, gesekan kontol di pantat dan remasan tangan di payudara makin ditingkatkan, membuatnya tak mampu bertahan. Si cantik itu masih memejamkan mata ketika ia berbalik. Dengan sengaja ia mengeraskan aliran shower agar memancar lebih keras.
Berhadap-hadapan dengan Pretty membuat kontol Tigor makin menegang, ia memeluk wanita seksi itu erat-erat. Dengan bantuan sabun, Tigor mengoles-oles buah dada Pretty, ia menggerakkan payudara Pretty naik turun di dadanya sendiri.
Pretty melenguh menahan nafsu, ia akhirnya bergerak naik turun tanpa diminta, menjadikan buah dadanya yang bersabun sebagai penggosok dada Tigor. Pria itu sendiri tak berhenti, ia meremas pantat bulat si jelita dan mulai berani menciumi tubuhnya.
Bibir Tigor bergerak dari wajah namun menghindari bibir seksi Pretty, Tigor menciumi setiap jengkal kulit mulus Pretty yang basah oleh siraman air dari shower, mulai dari lehernya yang jenjang, lalu turun ke dada yang masih belepotan sabun.
Sambil membersihkan buah dada Pretty dengan tangan, ia juga menciumi kedua balon payudara si cantik itu dengan penuh nafsu, kali ini ia menghindar dari puting payudara Pretty. Ciuman Tigor berlanjut ke daerah perut, terus turun sampai akhirnya ke bibir kemaluan Pretty. Kali ini Tigor tak menghindar.
Dengan kepasrahan penuh birahi, Pretty menahan dirinya dengan menyandarkan tangan ke tembok kamar mandi. Tigor berjongkok hingga kepalanya tepat berada di depan kemaluan Pretty. Air terus mengalir membasahi tubuh mereka berdua
Tigor mengelus-elus paha mulus Pretty lalu menciuminya bergantian, kiri ke kanan, kanan ke kiri, terus menerus. Ciuman itu tak berhenti dan makin lama makin masuk ke arah selangkangan.
“Ohhhhmmm… esssstttt…” desah Pretty tak berdaya saat bibir vaginanya mulai tersentuh lidah nakal Tigor.
Dengan menggunakan jemarinya, Tigor membuka bibir memek Pretty yang berwarna merah muda dan menjejalkan lidahnya masuk ke dalam liangnya. Sodokan lidah Tigor yang hangat ditambah guyuran air shower membuat sensasi erotis yang lain daripada yang lain, Pretty makin tak mampu menguasai dirinya sendiri, si cantik itu merem melek diperlakukan sedemikian rupa oleh Tigor.
Selang beberapa saat kemudian, giliran bibir Tigor yang asyik mempermainkan seputaran selangkangan Pretty.
“Mmmmhhhh! Sssttthhh… oooohhh…” desahan Pretty terus menguat.
Melihat Pretty sudah tak kuat lagi, Tigor malah melanjutkan serangannya dengan mempermainkan tonjolan klitoris Pretty. Dijilatinya tonjolan itu dengan lidahnya. Tubuh Pretty bergetar tak berdaya, ia tak tahan lagi, tubuhnya menggelinjang tanpa mampu ia hentikan.
“Yaaaaaaaaaaaaaahhhh…” Pretty menjerit lirih ketika ia akhirnya mencapai kenikmatan. Tubuhnya bergelinjang hebat dan menegang lalu ambruk ke depan. Untunglah Tigor sigap dan segera menangkap tubuh Pretty agar tidak sampai jatuh.
“Aduh… aku… lemas… sekali…” kata Pretty dengan suara lirih.
Sambil berhati-hati, Tigor mengangkat tubuh Pretty ke pinggir, mematikan keran shower dan mengelap seluruh tubuh Pretty dengan handuk. Tigor mengangkat tubuh telanjang Pretty yang sudah tidak basah dan berniat hendak menggendongnya ke ranjang. Si cantik itu sebenarnya keberatan, tapi tatapan mata Tigor menundukkannya. Dengan berani lelaki yang beruntung itu mulai mengangkat tubuh Pretty.
” Peluk saya erat-erat ya.” Kata Tigor.
Malu-malu Pretty memeluk Tigor, si cantik itu menautkan kedua lengannya ke leher sang pejantan saat dia digendong ke arah ranjang. Untunglah jarak antara kamar mandi dan ranjang Pretty tidaklah jauh. Wangi tubuh Pretty membuat Tigor memiliki ekstra semangat, baru kali ini dia menggendong tubuh seorang wanita cantik yang tak mengenakan sehelai pakaianpun. Buah dada Pretty yang berukuran besar menempel di dada Tigor, menimbulkan percikan tenaga ekstra di hati sang pejantan.
Pretty tidur tengkurap sesuai perintah Tigor saat Tigor meletakkannya di ranjang, matanya terpejam menanti serangan Tigor selanjutnya. Pria bertubuh kekar yang baru saja menggendong Pretty itu akhirnya naik ke atas ranjang, Tigor bergerak dengan malu-malu mendekati janda muda yang cantik itu. Perlahan-lahan Tigor memulai serangannya dari ujung jari kaki Pretty.
Tigor belum pernah melihat jari-jari kaki yang mulus, lembut dan terawat seperti milik Pretty, sangat berbeda dibandingkan dengan jemari istrinya yang kotor dan keras karena jarang mengenakan sandal. Tigor mencium dan menjilati satu persatu jari-jari kaki Pretty.
“Ehhhhmmm…” erang Pretty. Matanya masih belum terbuka tapi bibirnya tak kuat menahan rangsangan geli jilatan lidah Tigor.
Satu persatu jari-jari kaki Pretty dijilati oleh sang tetangga sambil tak lupa mengelus-elus lembut telapak kaki Pretty yang putih. Ciuman Tigor naik ke betis, pria itu menikmati jengkal demi jengkal tubuh mulus Pretty, biarpun ini mantan istri orang, tapi nikmatnya bukan main. Setelah puas menciumi satu kaki, Tigor beralih ke kaki yang lain, serangannya sama, mencium dan menjilati jemari kaki sang dewi.
“Engghhh…” Pretty menutup kepalanya dengan bantal, ia tidak tahan pada serangan Tigor ini, membuatnya gelagapan. Tigor tersenyum puas melihat si cantik keenakan.
Tigor meneruskan lagi, ia menggerakkan bibirnya menelusuri kaki Pretty hingga sampai ke paha. Pria itu sangat kagum, ini baru namanya paha, sangat sempurna, putih mulus tanpa cela. Tigor menikmati detik demi detik, ia tahu ia hanya sekali ini saja bisa menikmati keindahan tubuh Pretty, itu sebabnya dia tidak ingin terburu-buru. Ini yang namanya sekali seumur hidup. Dia merasa sangat beruntung
“Ohhhhh… ehhhmm…” Pretty tidak mau mengakui, tapi ciuman yang dilancarkan Tigor mulai dari jari kaki naik sampai ke paha membuat wanita jelita itu belingsatan, tak berdaya sekali dia rasanya. “Ohhhhh…” sekali lagi Pretty mengerang kala Tigor menjilati pahanya. Pria itu nekat naik hingga sampai ke perbatasan paha dan gunung pantat mulus Pretty.
Pretty menggelengkan kepalanya karena tak tahan ketika bibir dan lidah Tigor akhirnya sampai di gundukan pantatnya yang kencang dan bulat.
“Ouggghhsssttt… essssstt…” desah Pretty berulang-ulang, suara erotis yang keluar dari wanita secantik Pretty menambah semangat Tigor. Pria mulai naik lagi, kali ini tangannya ikut bergerak, meremas-remas pantat Pretty yang montok dengan gemas. Pretty belum mau membuka matanya, tapi ia tak tahan dan menahan jeritannya.
Punggung Pretty menjadi sasaran selanjutnya, tubuh janda muda ini sangat seksi, merangsang di setiap jengkalnya. Benar-benar bagaikan tubuh seorang dewi yang turun dari khayangan, sempurna tanpa cela. Kini tubuh yang indah itu menggelinjang di bawah sapuan lidah Tigor yang menggerayangi bagian punggungnya.
Pria ini mahir sekali melakukannya. Sebaliknya, Pretty yang belum pernah merasakan lidah maut Tigor pun takluk dan tak bisa bertahan. Tigor naik lagi, lidahnya kini menyapu pinggir sela lengan dan dinding buah dada Pretty.
“Ouuuugghhhhh… asssstttt… eessssssssttt…” mulut Pretty mendesah-desah, tubuhnya menggelinjang, tapi ia masih tetap tak mau membuka matanya.
Tigor yang tadinya takut-takut mulai percaya diri, gelinjang tubuh dan desah nafas Pretty membuatnya yakin, walaupun wanita ini secantik dewi dan seindah bidadari, tetap saja dia seorang perempuan biasa, pasti bisa ditaklukkan. Tigor mengangkangi tubuh Pretty dengan penis yang diarahkan ke belahan pantatnya.
Sampai di sela bokong mulus Pretty, penis pria itu sengaja diselipkan di tengah lalu digosok-gosokkan naik turun. Saat tangan Tigor mengelus-elus kelembutan pinggang Pretty, bibir dan lidahnya menjelajah punggung, naik ke pundak, lalu bagian belakang leher dan akhirnya sampai di daun telinga. Daun telinga adalah salah satu titik kelemahan Pretty, lidah Tigor bergerak lincah menggoyang daun telinganya. Semua rangsangan ini membuat si cantik itu takluk, ia pasrah sepasrah-pasrahnya.
Tigor masih belum selesai, dibaliknya tubuh Pretty agar menghadap ke atas. Lidah pria itu beraksi lagi, berawal dari serangan di leher depan, menuruni pundak sampai ke sela ketiak, turun lagi ke lengan sampai ke telapak tangan dan akhirnya berhenti di jari-jari Pretty. Ciuman bibir dan jilatan lidah Tigor tak pernah berhenti, terus bergerak tanpa kenal lelah menguasai tubuh Pretty. Inilah yang dinamakan mencicipi tubuh seorang wanita dengan arti yang sebenarnya.
“Auuuuuhhmmm… esssssttt… eehhhgg…” walau tak mau mengakui dan merasa terpaksa melayani orang yang bukan suaminya, tapi kalau Pretty mau jujur, dia puas sekali dengan foreplay yang dilakukan Tigor. Siapa sangka orang seperti itu bisa melakukan foreplay seenak ini?
Lidah mungil Pretty merekah, seakan minta dicium, tapi Tigor belum mau melakukannya. Pria itu terdiam sejenak karena takjub dengan kemolekan bagian depan tubuh Pretty, terutama bagian dadanya. Selama ini Tigor harus puas dengan dada istrinya yang seperti papan cucian, ia tak mengira, akan datang hari dimana dia akan diberi kesempatan mencicipi payudara sempurna seorang bidadari.
Pria itupun memanfaatkan waktunya yang longgar selama mungkin, dijilatinya gunung payudara Pretty tanpa menyentuh ujung pentilnya. Buah dada Pretty yang montok dilalap habis oleh Tigor, janda molek yang sudah pasrah itu hanya bisa mendesah penuh nikmat saat payudaranya dioles-oles oleh Tigor. Pentil Pretty sudah mengeras sedari tadi, ujung payudara itu menonjol ke atas, memohon dikulum secepatnya.
Tigor makin berani, melihat puting susu yang bentuknya sempurna itu mau tak mau ia nafsu juga. Diawali hembusan nafas yang ditebarkan ke puting agar terasa hangat, Tigor menowel ujung pentil Pretty dengan ujung lidahnya, melontarkan nafsu Pretty bangkit sampai ke puncak.
“Uaaaaaaahhhh!!” Pretty membelalakkan matanya! Tubuh si cantik itu menggelinjang tak karuan.
Bangkitnya nafsu birahi Pretty membuatnya tak bisa begitu saja membiarkan Tigor terus berlama-lama, tanpa takut-takut Pretty mengangkat payudaranya dan menyodorkan putingnya pada Tigor. Melihat janda cantik itu menyerah pada nafsu membuat Tigor ingin bertepuk tangan.
“I… ini… tolong… cepat…” desah Pretty, ia memejamkan matanya kembali dan menunggu Tigor menghisap pentilnya yang sudah menjorok. Bibir Tigor menelan pentil payudara Pretty dan menghisap-hisapnya dengan buas.
“AAAAAAAAAHHHH!!!” Pretty setengah berteriak, matanya terbelalak karena nikmat yang ia rasakan. Setelah seharian diperkosa para tetangganya, kini seorang tetangga lainnya berhasil mendapatkan akses ke pentilnya.
Pentil yang selama ini hanya diperuntukkan mantan suami tercinta dan direnggut paksa oleh para tetangganya yang bejat. “Ah! Ah! Auuuhhh!! Esssstt!” Pretty menahan semua nafsu yang sudah siap meledak diselangkangannya, digigitnya bibir bawah untuk membantu menahan semua getaran nafsunya.
Dadang akhirnya tak tahan hanya melihat saja adegan indah itu. Dengan langkah hati-hati agar tak mengganggu proses foreplay Tigor, Dadang duduk di pinggir ranjang dengan rasa ingin tahu yang berlipat. Tangan Dadang bergerak maju menyelip di antara paha Pretty, dengan lihai ia meraba-raba bibir memek sang janda cantik sambil memijit tonjolan di bibir atas vagina Pretty yang ternyata sudah basah.
“Eyaaaaaaagghhhh!! Uaaahhh! Aaahhh!! Jangaaaaan!!” Pretty tersentak kaget sekaligus mengalami kenikmatan yang luar biasa ketika jemari Dadang bermain di sekitar mulut vaginanya. Belum usai serangan yang dilakukan Tigor, kini Dadangr sudah datang.
Tigor menyelipkan tangan kirinya ke punggung Pretty dan menarik tubuhnya ke atas, sementara tangan kanannya masih tetap beraksi meremas-remas payudara kanan dan kiri silih berganti. Begitu posisi mereka berhadapan, Tigor melumat bibir mungil Pretty dengan penuh nafsu. Bibir yang tadinya mendesah berulang-ulang itu kini terdiam dalam dekapan sang lelaki.
Pretty yang sudah tak ingat apa-apa lagi menyerahkan dirinya penuh kepada kedua lelaki itu. Ia pasrah ketika Tigor melumat bibirnya, bahkan Pretty membalas ciuman sang tetangga dengan permainan lidah yang saling memilin.
Sementara Tigor mencium Pretty dengan hot, Dadang menggerakkan jemarinya di selangkangan sang janda dengan lincah. Digesek-gesekkannya jari tengahnya di bibir vagina Pretty sementara jari telunjuknya memainkan klitoris yang menonjol. Pretty sudah lupa diri, si cantik itu memaju mundurkan pinggul karena tak tahan, ia ingin memeknya segera ditembus sesuatu yang keras dan panjang.
Lidah Tigor beraksi sepuasnya di mulut Pretty, menjelajah masuk dan menjilati seluruh liang mulut si cantik itu. Bibir Pretty juga tak tinggal diam, ia mengulum dan melumat bibir Tigor yang besar, lidah si cantik itu juga masuk ke mulut Tigor, bau rokok murahan yang tersebar dari kerongkongan lelaki itu tidak membuat Pretty berhenti, ia terus menerjang, menjilat dan melumat.
Tigor naik ke atas ranjang dan bersiap untuk melesakkan penis ke dalam memek sang janda, penisnya yang sudah keras seperti kayu ditempelkan dan dimainkan di mulut vagina Pretty, ia belum mau memasukkannya, ia ingin menggoda si cantik itu.
Dadang yang tahu si empunya cewek sudah siap melakukan penetrasi bergeser ke samping memberi tempat pada Tigor untuk beraksi. Pretty mengerang dan mendesah, ia bingung sekaligus menikmati. Ia lupa pada statusnya sebagai seorang wanita terhormat, ia lupa semuanya, ia hanya ingat ia sedang bermain cinta dengan dua orang lelaki yang perkasa yang memberinya kenikmatan tiada tara.
Tigor bersiap, diangkatnya kontolnya yang kini bagaikan tiang bendera dan dengan satu tusukan pelan, masuklah kemaluannya ke dalam liang kewanitaan Pretty. Wanita jelita yang tak berdaya itu menggelinjang dan kebingungan, dia menjerit lirih di bawah serangan Tigor yang belum juga berhenti menciumi bibir dan meremas-remas payudaranya.
“Iiiiihhh… ehmmm… aaaahhh! Ahhhh!! Ahhh!!” desis Pretty berulang kala Tigor melepaskan pagutannya.
Tigor menarik Pretty dan mengaitkan kakinya yang jenjang di pinggangnya. Bagian atas tubuh Pretty sudah kembali turun ke ranjang, walau masih dipermainkan oleh Tigor, sementara kakinya kini mengait pinggang sang tetangga. Tigor akhirnya mulai menggerakkan pinggul untuk menyetubuhi sang janda cantik, ia bergerak maju mundur dengan pelan.
Hal ini yang sangat dinikmati Tigor, memek Pretty masih terasa rapat bagaikan seorang perawan. Entah karena jarang bermain cinta dengan mantan suaminya ataukah karena kontol mantan suaminya hanya sebesar tusuk gigi sehingga tidak mampu merenggangkan dinding dalam kemaluan si cantik itu.
“Heeeeennghhhgghhh!!” Tigor menggemeretakkan gigi dengan gemas saat ia mulai meningkatkan kecepatan tumbukannya.
Tubuh Pretty yang bergerak naik turun sesuai sodokan Tigor dimanfaatkan oleh Dadang, satpam kurang ajar itu menyodorkan kemaluannya ke wajah Pretty. Si cantik itu awalnya jijik dengan kemaluan Dadang yang bentuknya tidak karuan, hitam, keras dan panjang.
Dari segi ukuran, mungkin Tigor lebih unggul. Tapi Pretty sudah tenggelam dalam nafsu birahi, ia tahu apa maksud Dadang menghunjukkan kontolnya. Segera saja Pretty meraih penis hitam itu dan memasukkannya ke mulut.
“Ughhhhhoooooohhh…” sekarang giliran Dadang yang merem melek keenakan. Siapa yang tidak mau kontolnya disepong seorang dewi bermulut indah seperti Pretty?
Tigor makin getol memaju mundurkan pinggulnya, enak sekali rasanya memompa vagina tetangganya yang masih sangat rapat ini. Tangan kirinya meremas-remas buah dada kiri Pretty sementara payudara yang kanan menjadi santapan tangan Dadang.
Tigor terus menggenjot vagina Pretty dengan beringas, nafas pria yang sangat bernafsu itu tersengal-sengal karena ingin segera mencapai kenikmatan maksimal. Desah nafas tiga orang yang tengah bercinta itu menjadi musik indah pencapaian kenikmatan seksual. Dadang yang keenakan dioral oleh Pretty merem melek, ia makin tak tahan sepongan si cantik itu, apalagi setelah melihat wajah Pretty yang mempesona menelan bulat-bulat kontolnya yang hitam dan panjang.
“Huuuungghhhh!!!” akhirnya diiringi satu lenguhan panjang, Dadang mencapai orgasme. Ia tak kuat lagi bertahan.
Semburan pejuh Dadang tersebar ke seluruh permukaan wajah cantik Pretty, lalu ke dada dan akhirnya perut, cukup banyak cairan putih kental yang dikeluarkan ujung gundul kemaluan satpam itu. Pretty tersengal-sengal mengatur nafas, baru kali ini dia bermain dengan dua orang pria yang sama-sama mahir bercinta,
Hebatnya dua laki-laki ini bukanlah suaminya, tubuh si cantik itu mengejang, dan pantatnya terangkat kuat-kuat. Bola mata Pretty berputar ke belakang, sampai hanya bagian putihnya saja yang terlihat, rupanya si cantik itu juga telah mencapai tingkat kepuasan maksimal. Cerita seks ini di upload oleh situs ngocoks.com
Setelah Dadang dan Pretty selesai, giliran Tigor, ia merasakan air cinta membanjir di dalam liang kenikmatan Pretty, tapi tetangga bejat itu terus saja menyodokkan kemaluannya dalam-dalam, tak mau berhenti. Tak terlalu lama menggoyang memek Pretty, akhirnya Tigor juga mencapai ujung tertinggi tingkat kenikmatannya.
Meledaklah air mani Tigor di dalam memek sang menantu. Pria itu mengejang, mengeluarkan semua birahinya dalam tumpahan air mani yang mengalir deras membanjiri memek Pretty. Benar-benar puas dia kali ini, untuk pertama kalinya Pretty bersedia melayaninya tanpa melawan. Tetangganya itu benar-benar berubah dan bersedia dijadikan budak seksnya. Setelah mengeluarkan penisnya dari vagina Pretty diiringi bunyi letupan kecil, Tigor ambruk ke ranjang.
Dadang tidak mempercayai keberuntungannya. Walaupun ia memang belum memasukkan penisnya ke memek Pretty, tapi disepong wanita secantik bidadari seperti janda cantik itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Inilah pengalaman sekali dalam seumur hidup yang tak akan dilupakannya.
Pretty terbaring lemas tak berdaya di ranjang. Tubuhnya yang telanjang kini basah kuyup oleh semprotan air mani yang dikeluarkan oleh Dadang dan Tigor. Mata si cantik itu terpejam, makin kotor saja dirinya – ia bahkan mulai menikmati permainan gila para tetangganya ini, sampai kapan mereka akan memperlakukannya dengan hina seperti ini? Sampai kapan semua ini akan terjadi? Apa yang akan terjadi esok hari? Perlahan wanita cantik yang kelelahan itu terlelap.