22.03 WIB
Aku melangkah keluar menuju rumah makan dimana bus ini berhenti, pikiranku masih kacau (penampilanku juga) tapi aku bodo amat dengan itu, paling orang berpikir bahwa aku barusan bangun tidur hingga keadaanku terlihat kacau seperti ini.
Sementara wanitaku? Sejak ia tadi menggagalkan ejakulasiku, ia sudah beranjak keluar terlebih dahulu dan kini tugas lagi aku harus mencarinya di dalam rumah makan ini. Aku pun spontan menuju tempat prasmanan yang aku pikir ia pasti berada disitu.
Sesampainya di tempat prasmanan, aku mengambil antrean lumayan banyak sekitar sepuluh orang yang mengantri mengambil makan, namun Dari semua orang tersebut tak kutemukan batang hidungnya, hmmmm kemana yah dia?.
Kucoba sapukan pandanganku ke arah meja makan yang berjejer rapi namun tak juga kutemukan keberadaannya, hingga sampailah pada giliranku untuk mengambil makan, kupikir yasudahlah tanggung udah ngantri, akhirnya ku masukkan nasi dan beberapa lauk ke piringku serta mengambil segelas teh hangat lalu menuju ke sebuah meja kosong yang posisinya ada di tengah, spot bagus pikirku bisa sambil mencari dimana wanita itu berada .
5 menit, 10 menit hingga tak terasa makanan di piringku habis tak muncul juga orang ini, masih juga belum nampak di pengelihatanku sosoknya, kemana dia kok aneh sekali, padahal jeda saat ia turun dari bus dengan saat aku turun tidak lebih dari 5 menit.
Saat aku sedang clingak-clinguk menyapu pandangan ke seluruh penjuru, terdengar suara pengumuman dari speaker yang ada di resto ini bahwa bus yang kami tumpangi sedang mengalami sedikit kendala, jadi waktu istirahat yang awalnya hanya sekitar 15 menit akan diperpanjang menjadi 45 menit sampai 1 jam.
Ahhhh… Sial padahal bus itu masih terlihat bagus dan prima, bisa bisanya trouble jam segini. Aku pun beranjak dari mejaku dan meninggalkan piring kosongku, aku berpikir mungkin bisa menemukannya di toilet, jadi aku putuskan pergi ke toilet, sekalian aku ingin buang air kecil, meredakan ketegangan dibawah sana.
Tiba di toilet tak kulihat juga batang hidungnya, aku berpikir untuk menyelesaikan hajatku dulu baru kutunggu di depan pintu toilet , siapa tahu dia kelihatan. Bahkan hingga saat aku selesai dengan hajatku dan menunggunya sekitar 5 menit di pintu toilet, masih juga belum nampak sosoknya, aku makin kebingungan.
Dan bodohnya aku kenapa tak ku telp saja nomornya sejak tadi, ****** memang. Kucoba hubungi WhatsAppnya , namun di layarku hanya menampilkan keterangan berdering saja tanpa diangkat, hingga sekitar 3x aku menghubunginya tak juga diangkat. Menyerah dengan telpon ku putuskan untuk berkeliling resto ini mencarinya.
Ku langkahkan kaki ku menuju ke teras resto, sambil masih celingak-celinguk ku bakar rokok kretek favoritku, racun favorit untuk meredakan stress di saat seperti ini. Lalu aku tertarik dengan keberadaan crew bus yang tadi membagikan snack saat bus baru jalan, ia tengah berada di belakang body bus yang kami tumpangi yang saat ini tengah terbuka kap mesinnya,
Sepertinya memang dia sedang berusaha mengutak-atik kerusakan bus ini, namun yang aneh dia seperti lebih fokus untuk mengobrol dengan orang di sampingnya yang sepertinya berasal dari PO lain, terlihat dari kemeja yang ia kenakan. kuputuskan untuk mendatanginya dengan harapan bisa mendapatkan informasi keberadaan wanitaku ini dari sang crew, kalaupun tidak mungkin aku akan menunggu disitu sampai nanti penumpang naik ke bus kembali.
Beberapa meter sebelum aku tiba di tempat crew bus tersebut berada, sayup-sayup kudengar percakapan kedua orang ini dan kira kira seperti ini percakapan mereka
Crew bus lain: Loh nandi pilot e?
Crew busku: Lagi ngetap oli. Oli puteh hahahaha, jawabnya sambil terbahak-bahak
Crew bus lain: Loh sopo sing ngetap no? Purel ngendi? , ekspresinya menunjukkan ia sangat penasaran
Crew bus ku: Wedhokan sing biyen pernah tak critano kae loh, Iki mau Melu Nang penumpangku , tak bribik tipis-tipis sek gelem, yowes tak kandakno Nang pilot e, soale pilot e yoh penasaran jare kaet aku crito biyen pertama garap penumpang Ning rest area hahahhahaa , dari ekspresinya menunjukkan kesombonga , layaknya memenangkan sebuah trofy.
Crew bus lain: Lah awakmu gak Melu icip maneh?
Crew busku: Gak, mau Ning dalan wes oleh DP, wes diemut hahaha, mangkane tak kon garap pilot e wae, sakno penumpang liyane kesuwen ngentenine hahaha
Crew bus lain: Cah ndlogok tenan ….. Dan kedua manusia itu mengakhirinya dengan tertawa lebar.
Aku memang tak pandai bahasa Jawa, hanya sedikit makna yang bisa aku mengerti, namun aku merasa ini sebuah pertanda aneh , dan mungkin sedikit buruk. Yang aku tangkap dari percakapan mereka, sang supir tengah bersama seorang wanita, dan mungkin saja itu salah satu penumpangnya, namun apa yang mereka lakukan itu masih menjadi sebuah pertanyaan bagiku. Kuputuskan tak mendekati kedua crew bus itu dan berbalik arah ke arah resto lagi, sepertinya lebih baik aku segera menemukan wanitaku itu.
Jam di tanganku menunjukan pukul 22.34, artinya sudah setengah jam kami di resto ini, dan sampai sekarang pun aku belum ketemu dengan wanitaku. Merasa bosan di teras resto kuputuska untuk iseng milipir ke bagian samping resto, entah mengapa ingin saja aku melipir ke bagian kiri resto ini, sebab aku merasa tadi sudah sempat cari di sisi kanan resto saat ke toilet yang memang letaknya di sisi kanan resto tadi, jadi gak ada salahnya aku coba iseng cari ke sini.
Aku berjalan ke sebelah kiri resto, saat aku melongok ternyata gelap, tidak ada apapun di bagian kiri depan, justru aku melihat di bagian belakang seperti ada bangunan yang terpisah dari bangunan utama restonya, aku melangkah perlahan ke bagian belakang resto yang ternyata bangunan itu adalah sebuah tolet, berbeda dengan tolilet di bagian kanan resto yang menyatu dengan bangunan utama, tolilet ini terpisah dengan bangunan utama, sepertinya ini toilet yang khusus untuk karyawan resto atau crew bus sebab tak jauh dari toilet ini aku menemukan sebuah ruang rerbuka dengan tulisan “Area istirahat crew”.
Ah tidak sepertinya tidak mungkin ia sampai kesini, ini terlalu jauh. Begitu pikirku saat itu dan aku memutuskan hendak berbalik arah , kudengar suara benda jatuh dari arah bilik seperti suara gayung yang terjatuh dari bak mandi, lalu disusul dengan suara perempuan yang sangat samar terdengar dari jarakku yang hanya 2m dari toilet itu
Ahhhh pakkkkhhhh pelaaannnn, nanti ketahuan orangghh .. ahhhhhhh.. Lalu disusul oleh suara pria dengan nada yang berat. Tenanghhhh .. aku udah ngomong sama anakhh anakhh sinihh, gakk ada yang akan kesini sebelum kita keluar
Sialannn!!! Siapa juga orang yang berani zina tengah malam di tempat umum seperti ini, berani sekali mereka. Namun seketika aku teringat obrolan crew bus barusan jangan-jangan yang di dalam itu supir bus kami yang ia bilang tengah bersama seorang wanita, tapi apakah iya pak supir itu berani nekat zina di tempat umum seperti ini?.
Aku mengurungkan langkahku untuk mundur , dan kini aku penasaran dengan kedua makhluk yang sedang asyik Masyuk di dalam toilet ini. Ternyata dalam bangunan ini ada 2 bilik toilet untuk pria dan wanita, yang mereka pakai adalah toilet untuk pria, sehingga menyisakan toilet bagian wanita yang sepertinya kosong tidak ada orang di dalamnya. Dan entah setan darimana yang hinggap kepadaku hingga aku nekat berjalan pelan dan masuk ke toilet bagian wanita.
Ku tutup pintu toilet itu dengan sangat perlahan, berharap tidak sampai terdengar oleh orang di sebelah. Sesampainya di dalam aku sedikit kecewa karena tembok toilet ini tinggi hingga keatapnya, hanya ada ventilasi udara yang itu ada di bagian belakang sehingga sepertinya niatku untuk mengintip akan gatal total (lagipula toilet model begini kalau tidak full tertutup Bakal rawan diintip di bagian wanita kan? Aku memang setolol itu ternyata).
Akhirnya kuputuskan untuk menempelkan relinganku ke tembok yang membatasi kedua toilet ini, daripada tidak dapat apa-apa pikirku , dan beruntungnya (atau sialnya) aku, dari tembok ini suara desahan kedua manusia yang sedang dimabuk asmara ini terdengar cukup jelas di telingaku
Pria: Ahhh ahhhh ahhhh, enak sekali tempikmu mbak, gak salah si Kriting bilang tempikmu juara
Ahhhh pakkhhh enakkkhh kontol bapakhhhh,cepetann pakhhh udaahhh kalau kelamaan nanti ketauan orangghhh ahhhhh shitt…
Pria : Ahhhh tenang cah ayu, tadi aku udah bilang kalau bus nya trouble, jadi gak perlul kesusu ahh ahhhhhhh, aku masih keenakan sama tempikmu ini.. ouhhhhhh
Plookkkhhh plokkhhhh plokkhhhh plokkhhhh…
Suara hantaman itu beradu nyaring dengan percakapan kedua insan berbeda kelamin itu, dan sekarang aku makin yakin bahwa yang tengah mereguk kenikmatan itu adalah si Supit bus kamu, namun aku masih penasaran dengan si wanita, apakah ia penumpang dari deck atas? . Sialnya mendengar desahan mereka membuatku yang tadi tak sempat ejakulasi kini ngaceng lagi, langsung saja ku keluarkan kontolku dan lanjutkan menguping aktifitas mereka
Wanita : Ahhhhh…. Pakkkkhhhh lagihhhh , enak kontol bapakkkhhhh , kuat banget genjot memek akuh… Ahhhh ahhhh ahhhhhhh
Pria: Enak manaaah sama punya kriting mbakkhhh… Ahhh ahhhh
Wanita: Punyahhhh ahhhh mas kritinghh lebihhh panjangggggh, punya bapakhh lebih tahan lama dan lebih gedeehhh ahhh diaahmeternyaaahh … Kencengin lagi pakkkkk ahhhh
Pria: Hahaha jelas dong, punya saya lebih tahan lama, mbak aja udah sampe 3x terkencing-kencing kena kontol sayaah, shhhhhhhh lagian kok kamu bisa kenal si Kriting sih mbakkhhh? Darimana? Ahhhhh ahhhhh ahhhh shitt
Wanita: Mas ituh langgananhh akuhhh dari lama pakkhh, udahh sering ngewein memekkuhh, tahun lalu pas aku balik naik bus inih, gakhhh sengajah, terus ketemu sama mashh itu di bussh, terus mashh ituh ngajakin aku main di resth area inihh, berhubung waktu itu sebelum berangkat akuh abis main dan belum keluar, akhirnya akuh mau aja diajakin main. Kentang soalnya ahhhhhhhhh itung-itung kasih service lebihh kee pelanggan ahhhhh bapaakkkkhhhhhhh mentokinhhhh
Pria : Ahhh hahhahaha gakkhh nyangkahhh mbakkhhh ini luarnya berhijab dalemnyahh lontehhh yaaa… Ahhh tattoan pulahhhh, shhhh saya suka wanita yang bertatto seperti mbakkhh, bikin makin horny.
Wanita: Ahhhhh sengajahh biar pada sukaaahh pakkk dan bagus ajaaahhh punya tatto… Pakkkkhh lebih kenceng akkkkhhhhh
Pria: Ahhhhh, ahhh iyaahhh makin seksihhh kamu mbakkkhh, saya mau tuhhh gantiin gambar kupu-kupunya dan hinggap di tete mbakkhhh setiap hari hahahhahahaha…
Siall!!!! Masih aja ni orang dalam situasi kayak begini gombal. Tapi setidaknya aku makin yakin kalau wanita yang sedang digarap oleh si supir bukanlah (amit-amit) calon istriku, sebab tidak mungkin ia mentatto tubuhnya. Ahhhh tapi justru membayangkan body wanita bertatto membuatku makin mengocok kencang kemaluanku … Ahhhhhhh
Pria: Ahhhhh mbakkkhhhh aku udah gakkk tahannn… Shhh mau keluarin dimanaaahhh…..
Wanita: Shhhhh di dalamhhh ajaahh paaakkkhhhh akuhhh amannn, barengan pakkhhhh. Akkkkhhhhhhhhh… Croth… Crotttthh…croooootthhhh
Bersamaan dengan lolongan kedua insan itu, penisku pun menyemburkan isinya hingga 3x. Sejujurnya ini adalah malam yang luar biasa spesifik (dalam urusan seksi), kenapa??? Karena malam ini pertama kalinya penisku dimainkan oleh seorang perempuan, dan malam ini juga menjadi onani terbaikku, dan memang aku jarang sekali onani, mungkin bisa terhitung jari jumlah onani sepanjang umur.
Setelah puas dan kembali sadar aku melakukan merapikan lagi celanaku, dan melakukan keluar, aku tidak punya banyak waktu dan tidak ingin diketahui oleh siapa pun, jadi sekenanya saja aku merapikan dan melakukan keluar dari toilet mesum ini.
Aku tidak berenang lagi dan memutuskan untuk langsung kembali ke kursi ku, ku hempaskan badanku diatas jok bus itu, dan dengan nafas tersengal senggal aku masih gak habis fikir dengan kenekatanku berbohong. 10 menit berselang para penumpang pun mulai masuk kembali ke dalam bus , begitu juga dengan wanitaku yang kini sudah duduk di kursinya
Kamu kemana aja , aku cariin muter kok gak ketemu?
Loh mas nyariin aku sampe muter? Aku ke rumah makan Padang yang itu loh mas. Ku tengokkan kepalaku kearah ia menunjuk, dan benar saja disana terbangun megah rumah makan Padang.
Ngapain emang kamu disitu?
Yah makan lah mas, aku tuh udah beberapa kali makan di resto ini, dan menurutku rasanya gak enak, jadi aku mlir ke rumah makan Padang beli nasi Padang. Kilahnya
Terus kok gak diangkat tadi teleponku?
Hpnya aku kantongin mas, mode silent, jadi gak ngeh mas tadi telpon, soalnya pas tyru crewnya bilang udah bahwa bakal berhenti lama, jadi aku santai-santai deh di rumah mereka makan padangnya .
Hmmmmmm… hanya itu responku saja, lega? Iyaa. Entah kenapa tadi aku begitu khawatir kalau kalau dia kenapa-kenapa, tapi sepertinya wajar, toh dia calon istriku, gak lucu kan belum dilamar udah ilang duluan di rest area?
Mas jangan ngambekk dong… ucapannya lembut yang seketika meluluh lantakan amarah sebab dia hilang gak berkabar tadi, belum lagi ditambah ia mengucapkan itu sambil mengirimkan surat, makin tak berdaya aku
Eh massal ini apa di tangan mas kok berlendir gini?
Haahhhhh???? Aduh matihhh aku ituhkan….. Belum sempat aku memeluknya ia keburu menarik tangannya dan mencium lendir yang kini juga menempel di tanganya , setelahnya dia hanya tersenyum tipis , yang entah apa makna dibaliknya. Aku pun lekas mengelap sisa lendir ditanganku itu sebisanya untuk menghilangkanya.
Gobooooookkkkkk!!!! Aku hanya bisa mencaci diriku sendiri.
Bersambung…