23.04 WIB
Bus ini akhirnya berjalan lagi setelah lebih 1 jam beristirahat di rest area yang harusnya paling Cuma 15-30 menit. Crew juga sudah memadamkan lagi lampu utama di ruang duduk kami dan kembali remang menyelimuti perjalanan kami hingga nanti tiba di tujuan, setahuku bus ini tidak akan berhenti lagi sampai nanti di kota tujuan kami.
Saat ini aku masih sangat gugup akibat kecerobohanku yang lupa membersihkan sisa sperma saat aku onani di rest area tadi, hingga ketahuan sama calon istriku . Sementara dia , seperti tak terjadi apa-apa setelah senyumnya pasca mencium bau spermaku di tangannya. Tapi setelah itu ada sedikit hal gila sih, ia sempat menjilatnya sedikit sebelum akhirnya ia mengelap menggunakan tissue yang dibawa di tas nya
Boleh aku denger lanjutan cerita kamu? Ucapku memecah suasana , dia menoleh dan berkata
Mas yakin? Masih mau dengar ceritaku? , segera aku mengangguk menanggapi pertanyaannya
Aku Cuma takut mas gak akan kuat dengernya, ini akan sangat menyakiti hati mas. Jauh lebih sakit daripada ceritaku yang tadi.
Tekadku menikahimu sudah bulat, hanya kamu yang mas rasa orang yang paling tepat menjadi masa depanku, mendampingiku. Memang ceritamu tadi menyakitkan namun itu masih bisa aku terima. Jawabku dengan lugas. Ia kemudian beringsut dan menghadap kembali ke arahku serta kembali berbisik
Menyakitkan namun juga nikmat kan mas? …. gleeeeekkkkkkk aku hanya menelan ludah saat mendengar itu, sebab tidak salah juga yang dia katakan, mendengar ceritanya justru membuat nafsuku naik, hal yang sungguh aneh.
Aku akan cerita, tapi aku gak mau diganggu sama mas, selama aku cerita mas hanya boleh bertanya itupun aku tak harus menjawab semua pertanyaan mas. Tidak ada interupsi apapun selain itu dan mas tak boleh menghalangi apapun yang akan aku lakukan selama bercerita.
Dan sebaiknya tangan mas anteng saja di tempatnya sekarang, dan tidak nakal kemana-mana saat aku bercerita, bisa?? ….. glekkkkkkkk aku menelan ludahku lagi, apa lagi yang akan dilakukan orang ini padaku, apakah ini benar benar lebih buruk daripada ceritanya yang tadi atau …. Ahhhh kenapa membayangkannya justru membuatku makin penasaran dan makin ingin masuk ke permainannya.
Ku Anggukkan kepalaku tanda setuju atas syarat yang ia ajukan. Ku tata dudukku senyaman mungkin dan ku pejamkan mataku dan bersiap menerima apapun yang nanti akan diucapkannya.
Tadi aku bilang kan sebelum turun, bahwa aku sudah tidak perawan lagi mas? Mas mau mendengarkan gimana aku melepas keperawananku?…. Ku Anggukkan kepalaku pelan, karena memang ini yang ku tunggu sejak tadi.
Hari itu, lebih dari sebulan sejak aku bekerja di tempat karaoke koh Han, aku sudah bisa lagi mengakses handphoneku dan bisa menghubungi keluargaku di kampung mas, namun aku tidak pernah melapor ke orang tuaku bahwa ternyata selama disini aku dipekerjakan menjadi wanita penghibur.
Bukan karena ancaman dari siapapun melainkan aku sudah mulai nyaman dengan pekerjaan baruku ini, aku seperti mendapatkan kebebasan yang selama ini dikekang hebat oleh keluargaku dan sekarang aku bisa merasakannya. Jadi aku tak ingin meninggalkan pekerjaanku ini.
Saat itu aku tengah telpon dengan ibu dan ia bilang kini keluarga dirumah sedang butuh uang sekitar 10 juta. Aku tak perlu bercerita untuk apa, yang jelas saat itu keluarga sangat kebingungan sebab tak ada sumber penghasilan lain selain toko yang masih belum berjalan dengan normal. Aku sempat curhat ke mbak Hani soal ini dan dia menyarankanku untuk ngomong langsung ke koh Han berharap koh Han bisa bantu masalah keuanganku.
Saat itu aku masih baru pegang uang dari hasil bekerja, jadi uangku pun tak banyak akibat aku yang masih kegirangan belanja baju dan keperluanku yang lain , alhasil uangku pun tak cukup. Dan mas tahu, saat aku bilang ke koh Han soal ini apa yang ia katakan? ….. aku hanya menggelengkan kepalaku menjawab pertanyaan itu.
Koh Han bilang kenapa tidak jual keperawananku saja… sebuah kalimat singkat yang seperti petir menyambar kepalaku. Aku harus kuat ini baru permulaan sepertinya
Koh Han bilang, ada rekanan bisnisnya yang doyan cari perawan, dan dia berani bayar mahal untuk itu… Entah kenapa setiap kata yang terucap olehnya terasa menyakitkan dan erotis di waktu bersamaan, terlebih dia mengucapkan itu dengan nada yang menggoda sembari kini tangannya sudah masuk ke bajuku dan dengan anggun ujung telunjuk nya memainkan putingku. Membuat nafsuku yang sempat resa setelah onani tadi, kini naik kembali.
Laa-laluuuu apahh jawaban kamu akannn tawaran itu?.. dengan terbata-bata aku coba mengajukan pertanyaan..
Aku setuju…….
Duuuuuaaaaaaaaaaarrrrrrrrr , kini petir itu sepertinya benar-benar menyambar kepalaku dan langsung telak ke otakku. Seketika duniaku berputar hebat, beribu pertanyaan muncul di otakku tentang kenapa, bagaimana bisa ia begitu mudah menyerahkan mahkota terbaiknya hanya untuk uang. Bingung, marah, dan nafsu semua bercampur menjadi 1. Lebih hebat dari yang kurasakan tadi.
Orang itu bernama koh Alung, seorang bos besar sekaligus hidung belang yang gemar sekali dengan gadis muda seperti calon istrimu ini mashhh.
Singkatnya, 2 hari kemudian koh Han mempertemukan ku dengan koh Alung di sebuah hotel, disana pertama kali aku melihat koh Alung, orangnya gendut seperti big bos kebanyakan dan wajahnya standar saja namun terawat.
Pas nyampe di pintu hotel, Koh Han mempersilahkan ku masuk sendiri menemui koh Alung, ia hanya berpesan jangan mengecewakan koh Alung. Lalu aku dengan perlahan masuk ke kamar hotelnya mas, kamar yang indah, disana koh Alung tengah santai diatas ranjang sambil nonton tv, dan dengan isyarat jarinya ia panggil aku untuk ikut naik keatas ranjangnya .
Oh iya mashh saat itu aku menggunakan bajuku yang kubawa dari kampung, baju yang longgar yang biasa ku pakai saat di kampung lengkap dengan jilbabku. Kata koh Han, koh Alung lebih suka wanita yang terkesan polos, dan penampilanku dengan baju tertutup adalah favorit koh Alung ……
Setiap kata yang keluar dari bibirnya membawaku semakin merasa panas, panas hati dan nafsuku. Caranya bercerita seakan membawaku masuk ke kejadian saat itu dimana ia tengah di dalam hotel dengan pria paruh baya itu. Dan yah penisku mulai mengeras
Laa-laalu apaaah lagi selanjutnya…… Aku bahkan tak bisa merangkai kata yang pas untuk pertanyaanku itu, jemarinya di putingku membuat kesadaranku semakin menipis. Yang aku ingin saat ini hanya mendengarkan apa yang akan ia ceritakan….
Kami ngobrol ringan biasa , sambil minum-minum, tidak banyak hanya untuk menghangatkan suasana saja dan membantuku menghilangkan grogi, setelahnya tiba-tiba koh Alung mengecup bibirku dengan lembut mas.. gentle sekali , mungkin ia tahu aku masih gugup.
Bibirku dilumatnya hingga aku merasa nyaman dan membalas ciumannya…. entah sejak kapan jari telunjuk tangan kirinya sudah berada di bibirku , dan kini ujung telunjuk itu membelai bibirku yang masih tertutup rapat. Dan setelah mendengar itu aku refleks justru mengecup jarinya yang bermain-main di bibirku, membayangkan itu adalah bibirnya yang saat itu diciumi oleh koh Alung.
Lalu dengan lembut, Koh Alung merabai dadaku mas, dia mainkan tanganya dan meremas lembut payudaraku, payudara yang harusnya nanti buat susui anak-anakmu mas. Dan itu bikin aku malah makin gemas dan akhirnya membalas ciuman koh Alung lebih ganas.
Hingga lidah kamu saling bertautan….. ia lantas memasukkan jari telunjuknya ke mulutku yang dengan reflek ku balas dengan memainkan lidahku, yahhh aku berkhayal itu adalah lidahnya yang saat ini sedang menari nari dengan lidahku seperti yang ada di ceritanya. Sedangkan dibawah, ia mulai memilih putingku dengan jari lentiknya.
Setelah puas dengan dadaku, koh alun merabai selangkanganku mas, ia mainkan jarinya,ia Elus dengan lembut selangkanganku yang masih lengkap terbungkus oleh bajuku. Namun tak lama tangan itu semakin liar membelai memekku mas, memek yang harusnya hanya punyamu kalau nanti kamu jadi suamiku.
Dan itu membuat ku basahh…. agghhhhhhhhhhyh kenapa ia selalu menyebut calon istruku saat seperti ini, membuat ku harusnya semakin marah, namun kenyataannya tidak sama sekali, justru itu malah membuatku semakin melayang. Semakin ganas mengulum jemarinya yang bermain di lidahku.
Koh Alung lalu mulai membuka bajuku satu persatu mas , sambil tetap mempertahankan ciumannya di bibirku, ia dengan lihai memereteli bajuku , dan akhirnya calon istrimu telanjang di depan om-om dan berbeda ras dan agama dengan kita mas. Tapi tenang mas, aku gak sepenuhnya telanjang kok, masih ada jilbab yang nutupi kepalaku, seenggaknya aku tidak benar-benar telanjang kan? …
Ahhhhhh…. Taaahh-tapiii aurat kamuuuh sudaaah terbukahhh semuaaanyaa. Sedikit sisa kesadaranku menyanggah apa yang ia ucapkan. Namun sepertinya itu tak berarti baginya karena ia tak menggubrisnya sama sekali
Lalu koh Alung menidurkan ku di ranjang mas, ia kemudian menyerang tetek ku dengan buas, seperti bayi gede yang kelaparan. Dihisapnya putingku bergantian Kanan dan kiri , dan itu rasanya enakkkkkhhhh bangeth masss.
Semoga kapan-kapan kamu juga bisa ngerasain nyusu ke akuhhh mmmmhhhhhhhhhhh….. dari suaranya yang semakin berat, aku yakin bahwa ia pun mulai terbawa suasana. Lalu tangannya yang di putingku kini berpindah ke gundukan celanaku. Memegang penisku yang sudah mengeras sedari tadi.
Lalu koh Alung menurunkan badannya dan mulai menciumi selangkanganku mas, ia ciumin paha dalamku, lalu lidahnya yang nakal mulai nyerang bibir memekku, ia jilatin bibir memekku dari atas kebawah, keatas lagi, terus ia ulangi sampai memek calon istrimu ini jadi makin basah dan makin basah mas.
Pinter banget koh Alung mainin nafsuku sampe aku blingsatan masshhhhh emmmmhhhh….. disaat bersamaan elusanya pada penisku juga membuatku makin blingsatan, ingin rasanya kubuka resleting ku dan mengeluarkan jagoanku ini agar tidak sesak terhimpit celana seperti saat ini.
Koh Alung juga gak ragu buka bibir memekku, dan jilatin klitorisku seperti orang yang kelaparan mas, ia bilang memekku wangi , rapet dan bersih. Persis seperti yang ia suka, makanya dia begitu ganas jilatin memek yang harusnya kamu nikmati pas malam pertama kita nanti mashh….
Ahhhhhhmmmm shhhhhhhhhhhh…….. aku sudah makin menipis kesadaranku , penggambaran ceritanyaa benar- benar membuat candu, aku ingin lebih , aku ingin dengan kelanjutannya.
Begitu koh Alung puas dengan memek ku, ia lalu tiduran di ranjang mas , lalu ia minta aku untuk ‘MENGULUM KONTOLNYA’,…. Entah kenapa kata terakhir itu begitu ditekankan dan benar saja kata terakhir itu langsung terngiang di kepalaku dan makin menambah candu di otakku
Mas tau, awalnya aku ragu melakukan hal itu, sebab ini pertama kalinya mas. Asal mas tahu selama di kampung aku sama sekali tidak pernah berpacaran, dekat dengan cowo pun sangat aku batasi, namun baru beberapa waktu saja di ibukota aku sudah dihadapkan pada kontol yang bahkan bukan milik pasanganku, kontol yang patutnya milik seorang yang lebih cocok menjadi ayahku, dan kontol yang berasal dari orang yang berbeda keyakinan denganku mas.
Kontol yang bahkan tidak disunat. Namun karena posisiku , mau tak mau aku harus memuaskan kontol itu , akupun mengecup ujung kepalanya yang masih tertutupi oleh kulup. Namun bukanya jijik aku malah tertantang mas, aku ingin memberikan kemampuan terbaikku untuk kontol pertama dalam hidupku ini.
Lalu setelah beberapa kecupan, ku julurkan ujung lidahku, dan kumasukkan kedalam lipatan kulupnya, sedikit demi sedikit namun makin lama makin dalam, hingga akhirnya ujung lidahku ikut diselimuti kulup kontol koh Alung,
Lalu aku sapukan lidahku memutari kepala kontolnya, hingga saat aku lihat ekspresi koh Alung yang begitu menikmati dan tak ada protes dengan servis ku, membuatku semakin bergairah…… Elusanya di celanaku juga makin menjadi, membuatku makin terbang membayangkan apa yang terjadi saat itu, apa yang dirasa oleh koh Alung.
Lalu aku buka kulupnya mas, aku tarik sampai terlihat semua kepala kontolnya, dan dengan gemash, akuhhh jilatin seluruh permukaan kontolnya. Mas tahu kan ini pertama kalinya aku nyepong, tapi kata koh Alung permainanku cukup nikmat buat dia, aku makin semangat, setelah aku puas jilatin seluruh kepala kontolnya, aku jilatin batang kontolnya juga mas, dan mas tahu kontolnya sangat keras dan berurat.
Kontol yang nantinya akan mengambil perawan wanita yang tadi kamu tembak mashhhh….. Ahhh siaaallllll… Kenapa makin lama ceritanya makin terasa menantang dan nikmat…. Ahh ada apa denganku, kenapa malah aku begitu terangsang hebat saat wanita yang kucintai dinodai oleh lelaki lain, apakah aku ini tidak normal??..
Selanjutnya , kumasukkan kontol itu ke dalam mulutku Masss , ahhhhh awalnya hanya kepalanya saja yang bisa masukkhh, lama-lama aku bisa memasukkan setengah kontolnya ke mulutku, lalu perlahan aku mulai menaik turunkan kepalaku, mengocok kontolnya dengan mulutku, seperti ini mashhh….. Ia lantas meloloskan penisku dari celana , dan langsung mengurutnya pelannn, seperti saat tadi sebelum istirahat di rest area
Enakh Mash??? Hmmm??? ……. aku mengangguk pelan , dan tak bisa merespon lebih jauh dari ini..
Padahal ini Cuma pakai tangan yah, gimana rasanya kalau pakai mulutku? Hihihihihi….. Aghhhhhhhhhhhh sepertinya itu akan sangat nikmmattt … Namun aku tak mampu menjawab itu dan hanya otakku saja yang berucap demikian. Dan jika aku bisa ngomong pun belum tentu ia akan memenuhinya.
Tak lupa aku sambil mengulum tititnya, aku tatap mata koh Alung dengan kentalnya nakal ku mas dan itu membuat koh Alung makin blingsatan. …. Kini kocokan tanhanya di tititku mulai naik temponya seiring tititku yang semakin menggumpal.
Behh… Berapah ukuran penis kohhh aahhh-lungghhh… Mhhhhh shhhhh……. Pertanyaan macam apa ini sebenarnya, bagaimana aku bisa melontarkan pertanyaan seperti itu. Nafsu benar-benar sudah membuat otakku tak beres.
Yang jelash, lebih besar dari mashh… Mungkin 2x lipat punya mashh yang imut ini. Hihihi….. Ahhhh benarkah ada orang yang penisnya lebih besar bahkan 2x lipat dariku? Tidak, penisku cukup besar, kenapa dia menyebutnya dengan imut…. Arghhhhhhhhh
Koh Alung sudah tidak tahan lagi mashh, dia angkat badanku lalu memposisikan aku telentang, dibukanya kedua pahaku dengan lebar lalu ia tempatkan badanya di antara kedua pahaku itu, dan perlahan tititnya di gesekkan ke bibir memekku, pelan-pelan koh Alung mengesekanya mas, akhirnya aku pun ikut keenakan juga.
Lalu setelah dirasa memekku cukup basah, koh alung dengan lembut mulai memasukkan tititnya membelah bibir memek calon istrimu ini mashhh. Kamu tahu kan rasanya pasti sakit ketika pertama kali ngewe, namun dengan pengalaman koh Alung , sakit itu bisa diminimalisir mashhh , hingga akhirnya bleeeeeeeessssssshhhhhh. Kontol koh Alung masuk sempurna di bibir memekku, dan darah perawanku gagal batang kontolnya.
Emmmmhhhhh…. emmmhhhhh…. Emhhhhhhhhhhhh… Seketika aku langsung kelojotan mendengar hal itu , spermaku sudah berada di ujung. Aku ingin ejakulasi!
Namun seperti sebelumnya, ia kembali menekan kemaluanku dengan keras dan dalam sekejap hilang sudah sensasi nikmat yang didapat kudapat, sekaligus musnah pula harapanku untuk ejakulasi.
Dengan nafas yang masih terengah-engah, aku menoleh padanya dan bertanya kenapa..
Tidak, aku hanya ingin tahu apakah mas benar-benar serius menginginkan aku sebagai istri mas, jika memang mas punya niat yang bulat, aku rasa mas akan sanggup menahannya agar tidak crot. Saya menganggap itu adalah wujud kesungguhan mas.
Karena jika sampai mas mendengar ceritaku dan berakhir ejakulasi mas, sepertinya mas gak ada bedanya dengan laki-laki lain yang hanya menginginkan tubuhku saja. Tidak serius memperjuangkan ku. ….. mendengar hal itu sontak membuat kembali tertantang.
Baiklah, aku akan menahan sebisaku agar tidak ejakulasi, namun bagaimana jika aku melepaskannya? , jawabku menantang balik
Selama mas tidak memohon padaku untuk ejakulasi, maka aku akan membantu mas dengan memencet titit mas saat mas akan keluar, bagaimana?
Oke, deal… jawabku singkat
Sepertinya ini akan menjadi malam yang sangat panjang dan penuh perjuangan buatku. Tapi, bukankah cinta memang selayaknya diperjuangkan?…
Bersambung…