Pulang dari villa itu, kubonceng lagi Tante Fara di motorku. Dalam perjalanan pulang itu sempat aku bertanya, “Gimana Tante ?”
“Apanya yang gimana ?”
“Yang telah terjadi di villa itu, asyik gak ?”
“Sangat asyik Ton. Baru sekali ini tante merasakan dithreesome seperti tadi.”
“Yang penting Tante puas, kami pun puas. Tante puas kan ?”
“Sangat puas Ton. Tante malah takut ketagihan… ”
“Gampang Tante. Nanti kalau Tante sudah menginginkan, tinggal kuatur lagi aja bersama Aldi. Bahkan kita bisa bikin acara yang lebih seru lagi. Aldi itu punya teman orang bule. Robert namanya.”
“Terus ?”
Tante siap kalau threesomenya jadi foursome ? Maksudku cowoknya jadi tiga orang. Aku, Aldi dan Robert itu.”
“Gila. Bisa jebol memekku nanti kalau dikeroyok sama tiga orang sih.”
“Wah… masa jebol segala, Tante ?! Emangnya memek Tante terbuat dari kertas ?!”
“Hihihiii… mmm… tapi… jujur aja… tante pengen juga ngerasain cowok bule. Ganteng gak orangnya ?”
“Ganteng lah. Sama Aldi juga gantengan Robert.”
Dia terdiam. Lalu tanyaku, “Gimana ? Mau diatur sama aku, Tan ?”
“Kalau cowoknya tiga orang, pasti harus nginap,” kata Tante Fara seperti sedang berpikir. Mungkin sedang mempertimbangkan penawaranku.
“Iya… biar semalam suntuk tante digilir sama aku dan kedua teman itu. Hai… Papa dan Mama mau ke Surabaya kan minggu depan ? Jadi kita bebas mau nginap juga. Atau bisa aja kita ajak mereka main ke rumah aja. “
“Jadi mainnya di rumah aja ?”
“Iya. Biar gak usah buang-buang enerji di jalan gini. “
Tante Fara terdiam.
“Gimana Tante ?”
“Sekarang sih gak bisa mutusin. Badan tante aja masih lemas gini. “
“Masih terasa kekenyangan ya ?”
“Iya. Hihihiii… “
Sebenarnya aku tidak main-main. Tadi di villa aku sempat berunding dengan Aldi, bahwa temannya yang bernama Robert itu bisa diajak untuk menciptakan suasana lebih seru lagi. Robert itu cowok Belanda tapi lahir dan besar di Indonesia. Orang tuanya sudah menjadi WNI sejak Robert belum lahir. Maka dengan sendirinya Robert pun WNI.
Yang aku tahu, Robert itu calm orangnya. Selalu banyak duit pula, karena orang tuanya menjadi direktur sebuah perusahaan asing.
Maka dengan bersemangat aku menyatakan setuju. Tinggal menunggu keputusan Tante Fara saja.
Begitulah… beberapa hari kemudian Tante Fara menyetujui rencana yang sudah kumatangkan dengan Aldi dan Robert.
Bahkan sebulan kemudian, ketika Tante Fara sedang pergi ke pasar, aku menemukan sebuah buku tebal dari bawah tempat tidurnya. Ternyata buku tebal itu berisi catatan pribadinya.
Tante Fara kalau pergi ke pasar, pasti lama sekali. Bisa berjam-jam baru pulang.
Karena itu aku merasa leluasa untuk membaca catatan pribadinya itu. Peristiwa-peristiwa yang melibatkan diriku dan sudah kubuka di sini, akan kusingkat saja ya. Kecuali peristiwa terakhir, akan kusalin seutuhnya. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
*****
Aku memang sakit hati pada Darman yang baru setahun mengawiniku, lalu ulahnya macam-macam. Semuanya memalukan. Ngutang rokok ke warung-warung lah, godain cewek lah… dan banyak lagi. Yang paling menyakitkan, dia sering menamparku. Sakit kalau ingat semuanya itu.
Karena itu aku tak mau mempertahankan rumah tanggaku dengan lelaki brengsek itu. Aku menuntut cerai ke pengadilan. Tuntutan itu dikabulkan. Aku pun menjadi janda muda, di usia yang baru 25 tahunan.
Lalu salahkah kalau aku memanfaatkan masa jandaku dengan menikmati masa mudaku sepuas mungkin ?
Dengan anak tiri kakakku yang bernama Toni itu, misalnya, kureguk kejantanan dan kemudaannya tanpa merasa ragu sedikit pun. Begitu pula waktu Toni mengajakku ke villa dan menghadirkan temannya yang bernama Aldi itu.
Lalu… Toni punya ide baru lagi. Dia akan mengajak dua orang temannya untuk bertamasya ke surga dunia…. hihihiiii… jujur, aku tidak takut dikeroyok oleh 3 orang cowok. Bahkan ingin merasakan seperti apa nikmatnya disetubuhi oleh tiga cowok seperti itu.
Bukankah di dalam film-film bokep ada gangbang segala, yang cowoknya lebih dari 3 orang ? Kepalangan gila. Aku ingin merasakan semuanya, mumpung belum punya suami lagi.
Tapi terus terang saja, sebenarnya aku degdegan juga waktu tiba di villa punya orang tua Aldi itu. Karena aku dikenalkan dengan seorang cowok bule yang bernama Robert itu.