RAPAT AKHIR TAHUN
Tatkala matahari belum terbit sepenuhnya, Elliot sudah bersiap – siap untuk pergi ke kantor. Dia membaca beberapa catatan penting yang dia tulis di tablet, kemudian memastikan materi presentasi nanti tidak ada yang kurang sedikit pun.
Sebelum berangkat, Elliot menyempatkan diri untuk mencium kening Charlotte yang masih tidur dan meletakkan piring berisikan bagel ke meja di samping tempat tidur. Usai membenarkan selimut Charlotte, Elliot segera berangkat ke kantor.
Sesampainya di kantor, Elliot tanpa sengaja bertemu dengan Johan yang juga baru datang di pagi hari. Mereka biasanya tidak pernah berpapasan karena Johan datang lebih siang dari Elliot, tapi sekarang bisa bertemu karena sama – sama tidak ingin terlambat menghadiri rapat.
Keduanya menyunggingkan senyuman di wajah mereka, meski pada kenyataannya hati mereka saling mencibir satu sama lain. Di kehidupan lampau, Elliot meyakini kalau Johan dan Brianna merupakan orang yang menyuruh pembunuh bayaran untuk memburunya dan Charlotte. Ibu dan anak itu kerap kali menunjukkan bibir permusuhan kepada Elliot sejak dahulu dan selalu senang apabila melihat Elliot jatuh.
Johan dan Brianna pasti sengaja melengserkan Elliot dari ahli waris karena tidak mampu melengserkan Ian yang tidak pernah mempunyai catatan hitam dalam hidupnya. Meski Elliot juga skeptis bila mereka tidak mencelakai Ian setelah dia mati di kehidupan sebelumnya.
“Elliot, aku tidak menyangka kamu akan datang. Ternyata rumor tentang kamu yang menjadi rajin adalah sebuah kebenaran,” kata Johan seraya mengikuti langkah Elliot.
Elliot melirik Johan melalui sudut matanya, kemudian berkata, “Ya, seseorang harus berubah apabila ingin mendapatkan hidup yang layak.”
“Memangnya hidupmu tidak layak sebelum ini? Kamu bahkan hanya perlu meminta Ayah untuk membayar tagihan belanjamu jika tidak punya uang. Elliot, tidakkah lebih menyenangkan mengabaikan pekerjaan dan membiarkan orang lain yang mengurus pekerjaanmu?”
Dibandingkan dengan pertanyaan, perkataan Johan itu terdengar seperti sindiran di pendengaran Elliot.
“Sekarang aku sudah menikah, tidak mungkin masih mengandalkan Ayah. Lagipula Johan, bukankah kamu akan bekerja dengan lebih nyaman apabila tidak merangkap dua departemen sekaligus. Mulai sekarang, mengapa kamu tidak fokus saja terhadap Departemen Infrastruktur I dan membiarkan aku mengurus Departemen Infrastruktur III secara keseluruhan.”
Johan tertawa, “Semua itu tergantung dari keputusan Ayah. Jika dia mempercayaimu, Ayah pasti akan memberikan tanggung jawab penuh kepadamu. Sesungguhnya aku masih tidak mengerti mengapa kamu tiba – tiba merasa perduli dengan perusahaan?”
Keduanya berhenti di depan elevator, sama – sama diam sejenak karena merasa lelah berpura – pura ramah.
Tatkala pintu elevator terbuka, Elliot membalas, “Singkatnya, aku bisa seperti ini karena Ibumu. Jika saja dia tidak memaksaku menikahi Charlotte, mungkin aku tidak akan berubah hingga hari ini. Johan, terkadang musibah bisa menjadi anugrah asal kau menerimanya dengan baik.”
Usai mendengar itu, Johan menekuk wajahnya dan hanya berdiri di depan pintu elevator.
Elliot menahan pintu untuknya, “Kamu tidak akan masuk?”
Johan tersenyum, “Kurasa aku meninggalkan sesuatu di mobil, jadi kamu bisa naik lebih dahulu.”
“Baiklah. Oh ya, jika kamu bertemu dengan Ibumu, sampaikan rasa terima kasihku untuknya. Dia pasti begitu menyayangiku sampai bisa menikahkan aku dengan seorang wanita yang sangat manis.”
Sebelum pintu elevator tertutup, Elliot bisa melihat ekspresi Johan semakin buruk. Saudara tirinya itu pasti sangat kesal saat mendengar musibah yang ia datangkan ke kehidupan Elliot malah membuat kehidupan Elliot lebih baik.
Di masa depan, mungkin Johan dan Brianna akan melakukan hal lain untuk menjatuhkannya.
Dua jam kemudian, seluruh karyawan yang berkepentingan hadir di dalam ruang rapat. Mereka semua terdiri atas para pemegang saham, jajaran direksi perusahaan, dan para ketua departemen. Di dalm LNG Corporation, setidaknya ada 10 departemen, terbagi atas 7 departemen konstruksi – konsultan dan 3 departemen perencanaan kota.
Elliot perlu menempati peringkat 3 teratas jika ingin menstabilkan jabatannya sekarang. Departemen perencanaan kota tidak begitu masuk perhitungan Elliot karena mereka mengerjakan proyek dalam skala luas, sehingga seringkali tidak memenuhi target tahunan sebab memiliki banyak kendala. Persaingan jauh lebih ketat di antara departemen konstruksi karena menangani proyek yang mirip sehingga seringkali dibandingkan satu sama lain.
Dari kejauhan, Elliot melihat Ian baru saja datang dan duduk di kursi wakil direktur utama. Pria itu sempat mengangguk kepada Elliot untuk menyapa dan Elliot membalasnya dengan senyuman. Ceritasex.site
Ketika seluruh orang yang berkepentingan telah hadir, Arthur akhirnya membuka rapat. “Selamat pagi semuanya, hari ini kita akan melakukan evaluasi terkait perkembangan dari masing – masing departemen.
Setiap departemen akan dinilai berdasarkan capaian target, kekompakan divisi di dalam departemen, dan kemampuan kepala departemen dalam menangani masalah. Departemen yang berada di dua peringkat akhir akan menjalani pelatihan selama tiga kali. Jika sudah dimengerti, maka setiap kepala departemen bisa memulai presentasi secara bergantian.”
Kemudian setiap kepala departemen mulai melakukan presentasi satu demi satu. Mereka menjelaskan segalanya dengan rinci dan penuh kehati – hatian, karena ingin menjaga reputasi departemennya di hadapan para petinggi dan pemegang saham besar.
Sejak awal memasuki ruangan, Elliot tidak bisa berhenti minum air karena merasa gugup. Dia terus membaca materinya berulang kali, memastikan tidak ada satu pun kekurangan agar tidak membuat Arthur kesal kepadanya.
Bisa dibilang, ini adalah kali pertama Elliot mempresentasikan perkembangan departemennya dengan serius. Dahulu, dia kerap kali asal – asalan saat berada di rapat atau bahkan tidak datang sama sekali karena malas. Jadi wajar bila para petinggi tidak pernah mengharapkan hal baik datang dari Elliot hingga saat ini.
Setelah menunggu selama beberapa jam, akhirnya tiba waktunya bagi Elliot untuk maju ke depan ruangan. Dia menghela napas sejenak dan berusaha menenangkan hatinya sebelum mulai mengarahkan laser ke layar proyektor.
“Saya selaku kepala Departemen Infrastrukrur III akan mulai memaparkan segala kendala dan perkembangan yang kami hadapi selama satu tahun terakhir,”
Pertama – tama, Elliot lebih dahulu menyebutkan seluruh masalah yang dia hadapi di dalam Departemen Infrastruktur III. Masalah paling berat yang dihadapi oleh departemen tersebut adalah masalah korupsi dari tiga ketua divisi di pembangunan proyek Hotel Arvi.
“Setelah memindai banyak data dan mengecek keadaan lapangan. Saya menemukan kecurangan dilakukan oleh manajer lapangan, ketua divisi keuangan, dan ketua divisi quality control dalam proyek Hotel Arvi. Setidaknya mereka bertanggung jawab atas penggelapan dana sebesar tiga juta dollar.”
Ungkapan Elliot membuat beberapa petinggi yang belum mengetahui hal itu terkejut dan berpikir bahwa Elliot tidak becus dalam mengawasi karyawan di bawah naungannya dengan baik.
Karena melihat adanya kericuhan, Elliot segera menambahkan. “Sekarang ini mereka sudah menjalani sidang pengadilan dan seluruh aset kekayaan mereka telah disita untuk membayar ganti rugi kepada perusahaan. Dari hasil penyitaan properti merekalah, kita bisa mendapatkan kembali dana sebesar dua juta dollar. Memang tidak sepadan, tapi setidaknya lumayan banyak untuk dikembalikan.”
Perkataan Elliot ada benarnya. Meski dana yang kembali tidak sepadan dengan kerugian, setidaknya dia mampu mengembalikan hampir 70 persen dana ke kantung perusahaan.
Citra buruk Elliot perlahan mulai melebur dan para petinggi tidak lagi memandangnya seburuk itu.
Setelah membicarakan seluruh permasalahan yang dihadapi oleh Departemen Infrastruktur III beserta solusinya. Elliot mulai menjabarkan satu – persatu pencapaian yang telah ia dapatkan belakangan ini.
“Dari 5 proyek yang departemen tangani. Tiga diantaranya sudah mencapai tahap finishing, sehingga bisa mulai buka secara resmi pada awal – awal tahun. Satu proyek baru masuk ke tahap finishing dan satu proyek lain mengalami kendala dalam pembangunannya.”
Elliot lantas menjelaskan perkembangan semua proyek itu secara menyeluruh. Di anrara departemen lain, Departemen Infrastruktur III adalah departemen yang menangani proyek paling sedikit. Hal ini karena Elliot selalu saja tidak bisa mendapatkan tanda tangan dari Johan dan Johan juga seringkali tidak dapat ditemui.
Namun, ternyata karena proyek yang ditangani oleh Elliot hanya sedikit, dia jadi tidak mempunyai banyak kendala seperti departemen lain. Dan dari situlah, para petinggi menganggap Elliot sangat kompeten karena tidak mempunyai banyak masalah terkait proyek.
Sampai akhir presentasi, Elliot bisa melihat wajah Johan berangsung – angsur menghitam karena merasa marah dan kesal atas pencapaian yang telah dia peroleh.
Diam – diam Johan merutuki Brianna yang tanpa sengaja telah mengubah kepribadian Elliot menjadi lebih baik, sehingga dia bisa bersaing bersama Johan.
Bersambung…